Anda di halaman 1dari 12

00:01:34 (FUNGSI REFERENSIAL)

Saat Ainun ditanya oleh pak guru kenapa langit berwarna biru, karena membicarakan
tentang ilmu pengetahuan maka termasuk fungsi referensial.

Dialog:"Cahaya itu gelombang. Merah, kuning, orange itu gelombang panjang. Biru itu
gelombang pendek. Sedangkan atmosfer itu satu frekuensi dengan gelombang pendek,
terutama warna biru. Jadi atsmosfer menahan dan menghamburkan warna biru dilangit."

00:03:46 (FUNGSI FATIK)

Perkenalan Habibie dengan Gresner di Aachen Jerman tahun 1959, karena melakukan
komunikasi dengan berkenalan maka termasuk fungsi fatik.

00:05:11 (FUNGSI EMOTIF)

Habibie jatuh pingsan saat akan menjelaskan proyeknya bersama Gresner. Tampak ekspresi
terkejut dan khawatir dari Gresner dan para rekannya pada kondisi Habibie.

Dialog:"Cepat panggil doker."

"Rudy, apa yang terjadi?"

00:06:07 (FUNGSI KONATIF)

Melalui sebuah surat, Ebner ingin Habibie cepat sembuh dari sakitnya. Karena sebuah
permohonan maka merupakan fungsi konatif.

Dialog:"Cepat sembuh Rudy, Jerman membutuhkanmu. (Ebner)"

00:06:22 (FUNGSI KONATIF)

Ibu Rudy yang menyuruh Fanny Habibie untuk mengingatkan obat yang harus diminum
Habibie dan menyuruh Habibie untuk bersiap-siap untuk pergi kerumah keluarga
Ranggamalela. Karena sebuah perintah maka termasuk fungsi konatif.

Dialog:"Fan, tolong ingatkan Rudy tentang obatnya."

"Rudy, kamu kok belum siap-siap. Antar kue itu ke Ranggamalela dan keluarga Besari."

00:07:30 (FUNGSI PUITIK)

Habibie mengatakan jika Ainun jelek, hitam, seperti gula jawa. Karena bahasa digunakan
untuk menyampaikan pikiran secara langsung termasuk fungsi puitik.

Dialog:"Ainun, kamu jelek, gendut, hitam, kaya gula jawa."


00:10:00 (FUNGSI EMOTIF)

Habibie bertemu Ainun untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Raut wajah mereka tampak senang sekaligus terkejut akan perubahan wajah Ainun. Karena
menggunakan ekspresi maka termasuk fungsi emotif.

Dialog:"Ainun, cantiknya, gila kamu gula jawa sudah berubah menjadi gula pasir ya."

00:10:33 (FUNGSI FATIK)

Habibie bertemu dengan Ayah Ainun dan menanyakan kabar maka termasuk fungsi fatik
karena komunikasi untuk menjalin hubungan baik antara penutur dan mitra tutur.

Dialog:"Bagaimana kabarnya om ?"

00:11:13 (FUNGSI REFERENSIAL)

Saat berbuka puasa Habibie dengan Keluarga Ainun dan membicarakan topik tentang
Jerman. Karena membicarakan topik yang berkaitan dengam aktivitas manusia maka
termasuk fungsi referensial.

Dialog:"Kita harus ngobrol, saya ingin mendengar cerita-cerita tentang Jerman."

00:13:24 (FUNGSI EMOTIF)

Setelah pertemuan Habibie dan Ainun saat pulang kerumah ekspresi wajah Habibie yang
senang. Karena menggunakan ekspresi maka termasuk fungsi emotif

Dialog:"Tapi senangkan"

00:14:32 (FUNGSI FATIK)

Ainun menulis surat untuk sahabatnya yang bernama Alis. Karena termasuk komunikasi
untuk menjalin hubungan baik maka termasuk fungsi fatik.

Dialog:"Alis, salam dari Kota Kembang. Aku disini alhamdullilah sehat-sehat saja. Bagaimana
kabarmu dengan Sulis? Semoga baik-baik saja."

00:17:39 (FUNGSI EMOTIF)

Habibie dan Ainun berkencan dan duduk dibawah pohon. Raut wajah mereka berdua
tampak senang dan malu-malu atas pembicaraan Habibie dan Habibie mencoba
mengalihkan pembicaraan karena canggung. Karena menggunakan ekspresi maka termasuk
fungsi emotif.

Dialog:"Ainun, laki-laki yang ada dirumah tadi itu ada yang dekat dengan Ainun?"
"Kenapa memangnya?"

"Maksut saya, apakah sudah berkawan dekat khusus?"

"Kalau belum?"

00:19:16 (FUNGSI FATIK)

Perkenalan Habibie dengan Alis dan Sulis saat dipesta dansa. Karena berkenalan makan
termasuk fungsi fatik.

Dialog:"Ini Rudy Habibie, Ini Alis.

"Ini suamiku, Sulis"

00:20:05 (FUNGSI EMOTIF)

Saat dipesta dansa Alis bertanya Habibie akan membawa Ainun ke Jerman disitu Habibie dan
Ainun tampak kebingungan dengan pertanyaan Alis. Karena ekspresi maka termasuk fungsi
emotif.

Dialog:"Tapi kamu jadikan bawa cempluk ke Jerman?"

00:20:30 (FUNGSI EMOTIF)

Habibie menceritakan masa lalunya saat di Jerman ketika sakit ia berjanji akan tinggal di
Indonesia. Ekspresi kesakitan Habibie tergambar jelas dan termasuk fungsi emotif karena
termasuk ekspresi.

Dialog:"Sumpahku terlentang jatuh kesal ibu pertiwi."

00:24:23 (FUNGSI EMOTIF)

Perasaan senang Habibie dan Ainun setelah berkencan dan mendengar pernyataan mereka
berdua diatas becak . Ekspresi wajah mereka senang sekaligus grogi tergambar jelas. Karena
menggambarkan ekspresi maka termasuk fungsi emotif.

00:24:30 (FUNGSI EMOTIF)

Ekspresi bahagia dari wajah Habibie dan Ainun saat melakukan resepsi pernikahan. Karena
ekpresi maka termasuk fungsi emotif.

00:25:54 (FUNGSI EMOTIF)

Ekspresi tegang dan khawatir Ainun ketika hendak terbang dengan pesawat pertama kalinya
ke Jerman. Karena ekspresi maka termasuk kedalam fungsi emotif.
00:28:15 (FUNGSI REFERENSIAL)

Perundingan Habibie di perusahaan kereta api di Jerman yang membicarakan kontruksi


kereta api. Karena membicarakan teknologi maka termasuk fungsi referensial.

Dialog:"Konstruksi ringan itu sangat labil. Percaya saya."

00:30:24 (FUNGSI FATIK)

Ketika seorang wanita menanyakan keadaan Ainun yang sedang mual di depan mesin cuci.

Dialog : “kamu tidak apa-apa?” (dalam bahasa Jerman)

00:33:37 (FUNGSI FATIK)

Ketika Habibie baru tiba di rumah dan Ainun menanyakan keadaan kaki Habibie yang sudah
merah dan luka.

Dialog : “kenapa kakimu?”

00:33:43 (FUNGSI KONATIF)

Ketika Ainun memerintah Ainun memerintah Habibie untuk mencuci lukanya.

Dialog : “cuci lukamu!”

00:34:48 (FUNGSI KONATIF)

Ketika Ainun meminta pulang ke Indonesia kepada Habibie.

Dialog : “aku ingin pulang.”

00:37:48 (FUNGSI KONATIF)

Ketika salah satu pengusaha di perusahaan kereta api Jerman menyuruh karyawan untuk
menaikkan beban gerbong kereta yang sedang di uji.

Dialog : “100 ton”

“naikkan 200 ton” (dalam bahasa Jerman)

00:37:49 (FUNGSI KONATIF)

Ketika Habibie melarang salah satu pengusaha di perusahaan kereta api Jerman menaikkan
beban gerbong yang akan diuji menjadi 200 ton.
Dialog : “ jangan,180 ton dulu!” (dalam bahasa Jerman)

00:38:11 (FUNGSI KONATIF)

Ketika salah satu pengusaha di perusahaan kereta api Jerman menyuruh karyawan untuk
menaikkan beban gerbong kereta yang sedang di uji.

Dialog : “sekarang 200 ton”

00:38:51 (FUNGSI REFERENSIAL)

Ketika Habibie menjelaskan kepada pengusaha-pengusaha di perusahaan kereta api Jerman


kenapa gerbong kereta bisa menahan 200 ton beban horisontal yang di berikan.

Dialog : “materialnya pasti bergelombang karena semua DAYA nya tersalurkan ke


seluruh badan gerbong,itulah kelebihan dai materi ini,saya tahu persis.Karena
semua tekanan masih dalam daerah elastissitasnya.”

00:41:46 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie sedih setelah membaca surat dari KOPLABIM

Ekspresi kecewa dari wajah Habibie begitu jelas terlihat.

00:42:30 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie mendengar bahwa Ainun hamil.

Ekspresi bahagia dari wajah Habibie begitu jelas terlihat.

00:42:53 (FUNGSI KONATIF)

Ketika Habibie meminta seorang wanita yang bekerja di perusahaan pesawat MBB untuk
menelpon Ainun.

Dialog : “OK, tolong teleponkan istri saya.”

00:46:27 (FUNGSI REFERENSIAL)

Ketika Habibie sedang mengobrol dengan seorang laki-laki.

Dialog : “kita harus mengganti dengan serat karbon demi efisiensi”

00:54:55 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Ainun menceritakan anaknya Tar terkena alergi terhadap Habibie.


Ekspresi kesedihan sangat jelas dari wajah Ainun.

00:55:15 (FUNGSI FATIK)

Ketika Ainun menanyakan kabar kepada Habibie melalui telepon.

Dialog : “papa gimana kabarnya?”

00:56:55 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie menanyakan lipstik yang menempel di pipinya kepada Ainun sembari tertawa
melalui telepon.

Ekspresi bahagia sangat tampak dari raut wajah Habibie.

01.28.52 (FUNGSI EMOTIF)

Saat itu, Habibie jarang tidur karena tugas tugas yang harus diurus, membuat Ainun menjadi
kesal.

Dialog:“ Kamu itu orang paling keras kepala dan yang paling sulit aku kenal”

01.29.52 (FUNGSI FATIK)

Saat Ainun menanyakan keadaan ketika waktu itu masyarakat Indonesia tidak percaya akan
reformasi.

Dialog:“ Jadi bagaimana?”

01.31.55 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie membicarakan bangsa Indonesia, Habibie ingin memajukan Indonesia


dengan pesawat yang dirancangnya, namun masyarakat Indonesia tidak percaya akan hal
itu padahal Habibie sudah meyakinkan bahwa rancangan pesawat itu dapat memajukan
bangsa Indonesia sehingga Habibie menjadi kecewa.

Dialog: “ 17000 Pulau Ainun 17.000”

“ Kau bisa bayangkan, bagaimana kalau pesawat ini bisa menumbuhkan 10 bagian Indonesia,
bulan, awan. Berapa banyak infrastruktur yang berkembang? ekonomi yang megah bangsa,
Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, tapi mereka tidak pernah percaya”

01.32.39 (FUNGSI PUITIK)


Ketika Habibie merasa frustasi karena keinginannya untuk membangun Indonesia menjadi
lebih baik namun, masyarakat Indonesia belum percaya akan hal itu, sehingga Ainuun
memberikan pesan berupa nasihat kepada Habibie.

Dialog:“ Ada banyak cara untuk mencintai negeri ini”

01.35.47 (FUNGSI FATIK)

Ketika Habibie dan Ainun berada di Aachen dan bertemu salah satu kenalannya yang
kebetulan memiliki restoran.

Dialog:"Habibie Selamat datang kembali di Aachen, barangkali mau makan dulu”

01.36.06 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie dan Ainun memutuskan untuk berlibur di Aachen, untuk memulihkan
perasaan Habibie yang saat itu menjadi kacau menjadi tenang.

Dialog: "Sekarang kamu bisa lebih tenang”

“Ya sudah jauh lebih tenang , sekarang waktunya untuk kamu”

01.36.42 (FUNGSI FATIK)

Ketika Rubiyanto bertandang ke rumah Pak Habibie dengan menyerahkan Map.

Dialog:“Siang pak bu”

“Selamat makan siang”

01.37.01(FUNGSI FATIK)

Ketika anaknya Habibie yang bernama Thariq Akbar Habibie menyapa dan menanyakan
bulan madu orang tuanya.

Dialog:“Hai mom pa, gimana bulan madunya?”

01.37.55 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Pak Habibie menanyakan hasil rontgen kepada dokter dan dokter menjawab dengan
perkiraan bahwa mengalami kanker ovarium stadium 3 atau 4 kemudian Pak Habibie merasa
terkejut dan tidak percaya atas perkiraan dokter tersebut.

Dialog:“Apa ovarium itu bukannya pernah sudah dioperasi ini Seharusnya sudah tidak ada
lagi Jadi bagaimana anda bisa jelaskan saya harus tahu”

01.38.10 (FUNGSI KONATIF)


Pak Habibie memberikan perintah untuk membelikan tiket segera.

Dialog:“Saya butuh tiket ke munche paling cepat sekarang”

01.39.16 (FUNGSI FATIK)

Ketika Ibu Ainun menanyakan tentang hasil kesehatannya atau kondisinya.

Dialog:"Bagaimana hasilnya baik-baik saja kan”

01.41.30 (FUNGSI KONATIF)

Keinginan atau permohonan Ibu Ainun kepada sahabatnya.

Dialog:“Aku ingin pulang”

01.43.00 (FUNGSI KONATIF)

Bapak Habibie memiliki permohonan supaya Ainun tetap bertahan.

Dialog:"Hei kamu Jangan pikirkan saya saya baik-baik saja yang penting kamu sembuh kamu
harus kuat Jangan tinggalkan saya”

01.43.10 (FUNGSI EMOTIF)

Saat Ainun mengungkapkan perasaan cintanya kepada Habibi bahwa mereka itu satu Tak
Terpisahkan walaupun berbeda dunia.

Dialog: "Kamu jangan takut akhirnya aku kamu itu satu”

“Maafkan papa”

“Jangan minta maaf”

“Kamu sudah menepati janjimu suami terbaik untukku ”

01.43.40 (FUNGSI KONATIF)

Saat ibu ainun akan dioperasi dan melihat Pak Habibie cemas sehingga menyuruh Habibie
untuk tetap tersenyum.

Dialog:"Senyumlah dengan gembira”

01.48.14 (FUNGSI KONATIF)


Ketika Pak Habibie ingin memasuki ruangan Ibu Ainun dan tidak diperbolehkan oleh
perawat.

Dialog:"Profesor maaf anda tidak bisa masuk karena sedang ada situasi darurat . Jadi mohon
tunggu”

“ Maaf Profesor tapi kami tidak bisa membiarkan siapapun masuk ke ruangan selain dokter ”

01.49.18 (FUNGSI FATIK)

Ketika Pak Habibie menanyakan keadaan yang dirasakan oleh ibu Ainun setelah beberapa
kali operasi.

Dialog:"Ainun kenapa? Sakit?”

01.50.23 (FUNGSI PUITIK)

Ketika sahabatnya Ainun memberikan nasehat kepada Habibie karena sahabatnya Ainun
tidak kuat melihat kondisi Ainun.

Dialog:"Rudy, mungkin Seharusnya kamu sudah memikirkan pemakaman Ainun?"

01:52:00 (FUNGSI EMOTIF)

Ketika Habibie menangis sembari memegang tangan Ainun dan mengucapkan selamat ulang
tahun pernikahan ke 48 kepada Ainun.

Raut wajah sedih,air mata menetes begitu jelas tampak dari wajah Habibie.

01:57:29 (FUNGSI PUITIK)

Ketika Habibie kembali melihat Ainun sedang duduk sembari menjahit.

Dialog : “gula pasirku.”

01:57:34 (FUNGSI METALINGUAL)

Ketika ada ilustrasi dan suara Bpk.B.J.Habibie.

Dialog : “tepat jam 10:00 pagi 50 tahun yang lalu dengan ucapan bismillahhirrohmanirohim
saya melangkah bertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk Ainun,alunan budaya
Jawa bernafaskan Islam menjadikan kita suami istri melalui pasang surut kehidupan penuh
dengan kenangan manis membangun keluarga sejahtera,damai,dan tentram,keluarga
sakinah.”
PENGANTAR ILMU BAHASA
MENGIDENTIFIKASI FUNGSI BAHASA
HABIBIE DAN AINUN

Sastra Indonesia Kelas A Tahun 2019


Nama Anggota :
1. Romadon Mustafa Hagi Saputra
NIM : 19210141004
2. Shefiani Rahayu
NIM : 19210141006
3. Aprilia Sinta Salsabila
NIM : 19210141016
4. Virginita Nikko Prahapsari
NIM : 19210141029
5. Layin Wulandari
NIM : 19210141032

Anda mungkin juga menyukai