Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi


banyak komponen. Komponen tersebut di antaranya sumber belajar. Sumber
belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan
proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efesien dalam pencapaian
tujuan. Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efesien dalam
usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar
secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting yang sangat
besar manfaatnya.

Dengan tersedianya dan dimanfaatkannya sumber belajar secara tepat dan


kontekstual akan mampu memperkaya proses belajar yang sedang berlangsung.
Tersedianya sumber belajar yang memadai akan dapat mengatasi hambatan ruang
dan waktu yang terkait dengan proses pembelajaran dikelas. Dengan demikian,
tersedianya sumber belajar yang memadai akan dapat melengkapi, memelihara,
maupun memperkaya proses pembelajaran. Kerena banyaknya variasi dari sumber
belajar kita perlu memahami berbagai format atau bentuk yang beraneka ragam,
karakteristik, dan pemanfaatnya.
Dalam makalah yang kami buat ini akan dibahas mengenai salah satu
sumber belajar, yaitu lingkungan sebagai sumber belajar. Karena selain sebagai
habitat makhluk hidup ternyata lingkungan juga berfungsi sebagai sumber
belajar. Sumber belajar lingkungan ini juga akan semakin memperkaya wawasan
dan pengetahuan siswa karena meraka belajar tidak terbatas oleh tempat dinding
kelas saja. Selain itu kebenarannya lebih akurat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan sebagai sumber belajar?
3. Apa saja jenis-jenis lingkungan belajar?

1
4. Mengapa Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Ajar dianggap
penting?
5. Bagaimana Lingkungan bila dilihat sebagai sumber belajar dan apa saja
kelebihannya?
6. Bagaimana langkah-langkah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
2. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan lingkungan sebagai sumber
belajar?
3. Untuk memahami apa saja jenis-jenis lingkungan belajar?
4. Untuk memahami mengapa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber ajar
dianggap penting?
5. Untuk memahami bagaimana lingkungan bila dilihat sebagai sumber
belajar dan apa saja kelebihannya?
6. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar ?
D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan, maka manfaat penulisan dalam makalah ini


adalah sebagai berikut

1. Bagi mahasiswa agar memahami apa yang dimaksud dengan sumber


belajar?
2. Bagi calon pendidik agar memahami apa yang dimaksud dengan
lingkungan sebagai sumber belajar?
3. Bagi mahasiswa agar memahami apa saja jenis-jenis lingkungan belajar?
4. Bagi pendidik agar memahami mengapa pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber ajar dianggap penting?
5. Bagi pendidik agar memahami bagaimana lingkungan bila dilihat sebagai
sumber belajar dan apa saja kelebihannya?

2
6. Bagi pendidik agar memahami bagaimana langkah-langkah pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar ?
E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


B. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
C. Jenis-jenis Lingkungan Belajar
D. Pentingnya Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Ajar
E. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Kelebihannya
F. Langkah-langkah Pemafaatan Lingkungan Sebagai Sumber

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar

Sumber balajar dalam pengertian sempit yakni seperti buku-buku atau


bahan-bahan tercetak lainnya. Menurut Sanjaya (2010: 228) Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara
fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.

Optimalisasi disini tidak hanya berupa hasil belajar namun ditinjau juga
dari proses interaksi siswa dengan berbgai macam sumber yang dapat merangsang
siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar
dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.

Jadi sumber belajar adalah seluruh sumber atau bahan materi atau
pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu, secara optimal
pada peserta didik dalam rangka meningkatkankan pemahaman dan hasil belajar
peserta didik.

Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar
Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber
belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup
sendiri. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelumnya.

Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan


sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut
pengalaman. Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang
kongkret sampai yang abstrak.  Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri
dari dua macam, yaitu:

Pertama, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk membantu belajar-mengajar, biasa disebut learning resources

4
by design. Misalnya seperti buku, brosur, ensiklopedi, film, video, tape, slides,
film strips, OHP. Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dibuat untuk
kepentingan kegiatan pengajaran.

Kedua, sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan


kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada
disekeliling kita. Sumber belajar ini tidak dirancang untuk kepentingan tujuan
suatu kegiatan pengajaran. Sumber belajar ini disebut dengan learning resources
by utilization. Misalnya, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, dan sebagainya
yang ada dilingkungan sekitarnya

B. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan


sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian
yang terlingkung di suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris istilah lingkungan
ini cukup beragam, diantaranya circle, area, surroundings, sphere, domain, range,
dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala
sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.

Dalam literature lain disebutkan bahwa lingkunga itu merupakan kesatuan


ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya  serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan ini terdiri dari
unsur-unsur biotik (makhluk hidup),  abiotik ( benda mati), dan budaya manusia.
Jadi, lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang
terdiri dari makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk
belajar sehingga tercipta budaya manusia.
Lingkungan belajar juga dapat diartikan sebagai suatu tempat yang
berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses belajar mengajar atau
pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan tidak dapat berlangsung.

Menurut Huta barat (1986) lingkungan belajar yaitu lingkungan yang


alami dan lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi keadaan suhu dan
kelembapan udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia.

5
Menurut dun dan dun (1999) kondisi belajar atau lingkungan belajar dapat
mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan informsi bagi siswa, jadi lingkungan
belajar adalah lingkungan alami yang diciptakan oleh guru atau orang lain yang
bisa menambah konsentrasi siwa dan pengetahuan siswa secara efisien.

Proses pembelajaran bisa berlangsung pada banyak lingkungan yang


berbeda, tidak hanya terikat pada ruang kelas akan tetapi bisa pada lingkungan
umum seperti masjid, museum, lapangan dan juga bisa berlangsung di sarana dan
prasarana sekolahan.

Lingkungan yang ada di sekitar kita adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Pentingnya
lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik adalah memberi
kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya
pengetahuannya. Dalam hal ini lingkungan menfasilitasi anak untuk menyalurkan
keingintahuannya terhadap banyak hal. Apabila mengajar dengan menggunakan
lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna
dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Banyak sekali keuntungan
yang dapat diperoleh dari lingkungan sebagai sumber belajar.

Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk


siswa. Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi
siswa. Jadi, kapan saja dan di mana saja, ketika ada interaksi anatara pebelajar
dengan sumber belajar. Tentu saja guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Apapun, baik lingkungan, nuansa, alat, bahan-bahan lain bisa berfungsi sebagai
sumber belajar.
Kegiatan belajar yang memanfaatkan lingkungan sekitar dimungkinkan
akan lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan antusiasme siswa
untuk lebih giat belajar. Belajar akan lebih bermakna (meaningful learning), sebab
siswa diharapkan dengan keadaan yang sebenarnya. Aktifitas siswa akan lebih

6
meningkat dengan memungkinkannya menggunakan wawancara, membuktikan
sesuatu, dan menguji fakta. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungannya, dapat dimungkinkan terjadinya
pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta terhadap lingkungan. Hal tersebut
juga untuk melatih tanggungjawab dan mengembangkan perasaan kasih saying
anak terhadap makhluk lain.
C. Jenis-jenis lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan
hasil belajar. Sehingga, dilihat dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan
ini dapat di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social.
Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan social adalah yang berkaitan dengan interaksi
manusia. Seperti obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu,
sekolah hendaknya didirikan dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar.
Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis
lingkungan belajar, yaitu sebagai berikut.
1.      Lingkungan Sosial
Lingkungan social sebagai sumber belajar ini berkenaan dengan interaksi
manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Seperti organisasi social, adat dan
kebiasaan, mata pencahaarian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur
pemerintahan, agama, dan system nilai. Lingkungan social ini biasanya digunakan
untuk mempelajari ilmu-ilmu social dan kemanusiaan.
Dan dalam praktek pengajaran yang memanfaatkan lingkungan social
sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang dekat
dahulu. Seperti keluarga, tetangga, RT, RW, kampung, desa, kecamatan, dan
seterusnya.kemudian, pengajaran tersebut harus disesuaikan dengan kurikulum
yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik. Misalnya dalam materi
pelajaran zakat, siswa diberi tugas untuk mengumpulkan zakat di masjid sekitar
rumah secara berkelompok, lalu mendata warga yang berhak mendapatkan zakat,
setelah itu siswa membagikan zakat tersebut kepada orang – orang yang berhak.

7
Melalui kegiatan belajar yang seperti itu, siswa lebih aktif dan lebih
produktif, karena mereka mengarahkan usahanya untuk memperoleh informasi
dan pengalaman yang sebanyak banyaknya dari sumber-sumber yang nyata dan
factual.
2.      Lingkungan Alam
Lingkungan alam ini berkaitan dengan segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora,
fauna, dan sumber daya alam. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang
studi ilmu pengetahuan alam.
Aspek-aspek lingkungan alam ini dapat dipelajari secara langsung oleh
para siswa dengan mudah, melalui pengamatan dan pencatatan secara pasti.
Karena mengingat sifat-sifat dari gejala alam relative tetap tidak seperti dalam
lingkungan social. Misalnya dalam mengamati perubahan-perubahan yang terjadi
di dalam proses pertumbuhan makhluk. Gejala lain yang dapat dipelajari adalah
kerusakan-kerusakan lingkungan alam termasuk factor penyebabnya seperti erosi,
penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.
Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih
memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,
kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga
kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
3.      Lingkungan Buatan
Selain lingkungan sosial dan lingkunga alam yang sifatnya alami, ada juga
yang disebut lingkungan buatan,yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau
dibuat oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Lingkungan buatan ini terdiri dari irigasi atau pengairan, bendungan,
pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga
listrik. Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek, seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan

8
masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan ini dapat dikaitkan dengan
berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dari ketiga lingkungan belajar di atas, dapat dimanfaatkan oleh sekolah
dalam proses belajar-mengajar melalui perencanaan yang saksama oleh para guru
bidang studi baik secara individu maupun kelompok.Penggunaan lingkungan
belajar dapat dilakukan pada pada jan pelajaran maupun di luar jam pelajaran
seperti pemberian tugas. Dengan demikian, fungsi dari lingkungan adalah untuk
memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip, dan konsep yang dipelajari
dalam bidang studi dan dapat dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.

D. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Kelebihannya


Salah satu contoh sumber belajar yang sangat baik untuk digunakan adalah
lingkungan. Ada beberapa kelebihan lingkungan yang akan didapat jika guru
menggunakannya dalam kegiatan pembelajarannya, misalnya:

1. Lingkungan adalah sumber belajar riil


Bila guru memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, ini berarti guru
telah menggunakan sumber belajar riil (sesungguhnya), bukan berupa tiruan atau
model. Tentu bila menggunakan sumber belajar yang riil maka kualitasnya lebih
baik bila dibandingkan menggunakan model atau tiruan yang tentu memiliki
keterbatasan-keterbatasan.

2. Pembelajaran menjadi lebih menarik


Siswa akan lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat nyata dan asli
dibanding tiruan atau model. Lingkungan sebagai sumber belajar adalah objek
yang menarik untuk dipelajari. Dengan menariknya sumber belajar, maka siswa
tentu akan lebih bersemangat dan termotivasi.

3. Lingkungan memberikan pembelajaran bermakna


Sebagai sumber belajar riil dan menarik, lingkungan akan memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna amat penting
bagi mereka sehingga tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan akan
dapat mereka capai dengan baik.

9
4. Mengaktifkan belajar siswa
Belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber pembelajaran akan
membuat siswa aktif. Ini dikarenakan mereka akan lebih mudah berinteraksi
dengan lingkungan. Adanya interaksi dalam pembelajaran akan memberikan
kontribusi yang positif pada proses pembelajaran. Siswa yang mungkin pasif
selama pembelajaran reguler di kelas biasanya akan lebih terlibat dalam
pembelajaran saat terjun ke lingkungan.

5. Memperkaya sumber belajar di kelas


Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi siswa tentu saja akan
menambah ragam dan memperkaya sumber belajar lain di kelas. Siswa menjadi
tidak hanya duduk-duduk di kelas dan belajar seperti biasa. Banyak variasi yang
dapat dilakukan guru bila menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Ini
akan membantu siswa mengatasi kebosanan belajar di kelas.

6. Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan


Bila siswa berhasil memaknai lingkungan yang mereka pelajari, maka akan
muncul dampak pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta terhadap
lingkungan sekitar. Ambil contoh begini, ketika siswa diajak mempelajari
bagaimana pola pikir masyarakat di sekiat sekolah tentang sampah dan
kebersihan, maka mereka akan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di lingkungan tempat
tinggal mereka sendiri.

E. Langkah-Langkah Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, maka guru harus


mempersiapkan dan menentukan beberapa hal sehingga pemanfaatan lingkungan
akan optimal dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya. Beberapa
langkah-langkah di bawah ini patut diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan pembelajaran


Belajar menggunakan sumber apapun, termasuk lingkungan harus
memperhatikan tujuan pembelajaran. Jika guru memilih menggunakan lingkungan

10
sebagai sumber belajar untuk pokok bahasan atau topik tertentu, maka ia harus
menentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dapat dicapai oleh siswa. Selain
itu, dengan menentukan tujuan pembelajaran yang tepat kegiatan pembelajaran
akan lebih terarah.

2. Menentukan lingkungan yang akan dijadikan sumber belajar


Setelah guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa,
maka langkah selanjutnya yang penting sekali untuk diperhatikan adalah
pemilihan lingkungan itu sendiri sebagai sumber belajar. Dalam tahap ini, guru
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap alternatif sumber belajar.
Lingkungan yang bagaimana yang sekiranya dapat membantu siswa lebih mudah
mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lingkungan itulah yang paling baik
untuk dijadikan sebagai sumber belajar.

3. Memilih metode pembelajaran


Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar kadang-kadang memerlukan
pemilihan metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode mengajar tidak dapat
dilakukan asal-asalan karena dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa tidak tercapai. Beberapa metode yang
sekiranya dapat dipertimbangkan untuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar telah diuraikan pada tulisan ini sebelumnya, yaitu metode survey,
karyawisata,  praktek lapangan, dan pengabdian masyarakat.

4. Mempersiapkan perizinan
Mengajak siswa untuk belajar dari lingkungan seringkali harus melibatkan
perizinan. Siswa yang diajak keluar kelas atau keluar lingkungan sekolah, bahkan
seringkali di luar jam belajar dan melibatkan instansi lain. Perizinan akan
menjamin pemanfaatan waktu yang lebih efisien karena ketika siswa telah tiba di
lokasi sumber belajar akan langsung diterima oleh pihak yang berwenang di sana.
Selain itu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan
sebagainya, akan lebih mudah dimaklumi oleh pihak orang tua siswa/wali dan
sekolah.

11
5. Mempersiapkan teknis pelaksanaan
Bila pemanfaatan lingkungan yang lokasinya cukup jauh dari sekolah dan
menggunakan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah, tentu teknis pelaksanaan
perlu dipikirkan secara matang. Bahkan, jika menggunakan lingkungan pada
lokasi yang dekat dengan sekolah dan masih dalam jam belajar sekolah, persiapan
teknis tetap sangat penting. Guru perlu mempersiapkan alat-alat bantu apa saja
yang mungkin diperlukan dalam pembelajaran, misalnya megaphone, transportasi
dari sekolah ke lokasi, bagaimana pengaturan siswa saat tiba di lokasi dan
sebagainya.

6. Menentukan tindak lanjut


Setelah siswa selesai belajar memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajarnya, maka tindak lanjut apa yang harus dilakukan? Apakah siswa nantinya
akan diminta membuat laporan perjalanan atau hasil observasi mereka.
Bagaimana penilaian terhadap hasil belajar siswa diberikan, dan hal-hal lainnya
perlu ditentukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber balajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya, buku-buku atau


bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar
diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah

12
sumber belajar. Pengklasifikasian dari sumber belajar itu sendiri bermacam-
macam. Ada beberapa tokoh yang mengklasifikasikan sumber belajar. Dan
mereka juga mempunyai pendapat masing-masing mengenai klasifikasi sumber
belajar itu sendiri.

Lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari
makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar
sehingga tercipta budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar kita adalah
salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar
secara optimal. Pentingnya lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik
adalah memberi kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan
memperkaya pengetahuannya. Dalam hal ini lingkungan menfasilitasi anak untuk
menyalurkan keingintahuannya terhadap banyak hal

Pada akhirnya tujuan dari pemanfaatna lingkungan sebagai sumber belajar


adalah untuk membuat susasana yang berbeda kepada peserta didik dalam
belajarnya. Dan dengan terjun langsung ke lapangan peserta didik juga diharapkan
bisa mendapat pengalaman baru dan mencari infoemasi yang lebih akurat.
Ada tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan social, lingkungan
alam, dan lingkungan buatan. Dan prosedur belajar untuk memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yaitu melalui survey, berkemah, karyawisata
pendidikan, praktik lapangan, nara sumber, dan pelayanan pada
masyarakat.Supaya penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat berhasil
secara maksimal. Maka perlu dipersiapkan secara matang melalui langkah-
langkah berikut :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Menentukan lingkungan yang akan dijadikan sumber belajar
3. Memilih metode pembelajaran
4. Mempersiapkan perizinan
5. Mempersiapkan teknis pelaksanaan
6. Menentukan tindak lanjut
B. Saran

13
Berdasarkan uraian kesimupulan diatas maka penulis menyarankan kepada
pembaca untuk senantiasa mengetahui, memahami, dan mengerti mengenai apa
yang dimaksud dengan sumber belajar, kemudian lingkungan belajar sebagai
sumber belajar, jenis-jenis sumber belajar, pentingya memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar, lingkungan sebagai sumber ajar dan kelebihannya, serta
langkah-langkah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
 

Algesindo. Dalam http://najibarahma26.blogspot.co.id/2016/01/makalah-


pemanfaatan-lingkungan-sebagai.html (diakses 24-10-2017, pukul 16:02) [Online]

Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran (penggunaan dan Pembuatannya).


Bandung: Sinar Baru Algensindo. Dalam

14
http://najibarahma26.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pemanfaatan-lingkungan-
sebagai.html (diakses 24-10-2017, pukul 16:42) [Online]

Munadi, Yudhi.2008.Media Pembelajaran.Jakarta:Gaung Persada Press. Dalam


http://najibarahma26.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pemanfaatan-lingkungan-
sebagai.html (diakses 24-10-2017, pukul 17:22) [Online]

Nur fauzy achmad, 2015. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Ajar. Dalam
https://www.academia.edu/17846264/Pemanfaatan_Lingkungan_sebagai_Sumber_Be
lajar (diakses 24-10-2017, pukul 18:11) [Online]

15

Anda mungkin juga menyukai