PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
4. Mengapa Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Ajar dianggap
penting?
5. Bagaimana Lingkungan bila dilihat sebagai sumber belajar dan apa saja
kelebihannya?
6. Bagaimana langkah-langkah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
2. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan lingkungan sebagai sumber
belajar?
3. Untuk memahami apa saja jenis-jenis lingkungan belajar?
4. Untuk memahami mengapa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber ajar
dianggap penting?
5. Untuk memahami bagaimana lingkungan bila dilihat sebagai sumber
belajar dan apa saja kelebihannya?
6. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar ?
D. Manfaat Penulisan
2
6. Bagi pendidik agar memahami bagaimana langkah-langkah pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar ?
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
3
BAB II
PEMBAHASAN
Optimalisasi disini tidak hanya berupa hasil belajar namun ditinjau juga
dari proses interaksi siswa dengan berbgai macam sumber yang dapat merangsang
siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar
dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
Jadi sumber belajar adalah seluruh sumber atau bahan materi atau
pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu, secara optimal
pada peserta didik dalam rangka meningkatkankan pemahaman dan hasil belajar
peserta didik.
Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar
Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber
belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup
sendiri. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Pertama, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk membantu belajar-mengajar, biasa disebut learning resources
4
by design. Misalnya seperti buku, brosur, ensiklopedi, film, video, tape, slides,
film strips, OHP. Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dibuat untuk
kepentingan kegiatan pengajaran.
5
Menurut dun dan dun (1999) kondisi belajar atau lingkungan belajar dapat
mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan informsi bagi siswa, jadi lingkungan
belajar adalah lingkungan alami yang diciptakan oleh guru atau orang lain yang
bisa menambah konsentrasi siwa dan pengetahuan siswa secara efisien.
Lingkungan yang ada di sekitar kita adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Pentingnya
lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik adalah memberi
kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya
pengetahuannya. Dalam hal ini lingkungan menfasilitasi anak untuk menyalurkan
keingintahuannya terhadap banyak hal. Apabila mengajar dengan menggunakan
lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna
dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Banyak sekali keuntungan
yang dapat diperoleh dari lingkungan sebagai sumber belajar.
6
meningkat dengan memungkinkannya menggunakan wawancara, membuktikan
sesuatu, dan menguji fakta. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungannya, dapat dimungkinkan terjadinya
pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta terhadap lingkungan. Hal tersebut
juga untuk melatih tanggungjawab dan mengembangkan perasaan kasih saying
anak terhadap makhluk lain.
C. Jenis-jenis lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan
hasil belajar. Sehingga, dilihat dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan
ini dapat di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social.
Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan social adalah yang berkaitan dengan interaksi
manusia. Seperti obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu,
sekolah hendaknya didirikan dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar.
Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis
lingkungan belajar, yaitu sebagai berikut.
1. Lingkungan Sosial
Lingkungan social sebagai sumber belajar ini berkenaan dengan interaksi
manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Seperti organisasi social, adat dan
kebiasaan, mata pencahaarian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur
pemerintahan, agama, dan system nilai. Lingkungan social ini biasanya digunakan
untuk mempelajari ilmu-ilmu social dan kemanusiaan.
Dan dalam praktek pengajaran yang memanfaatkan lingkungan social
sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang dekat
dahulu. Seperti keluarga, tetangga, RT, RW, kampung, desa, kecamatan, dan
seterusnya.kemudian, pengajaran tersebut harus disesuaikan dengan kurikulum
yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik. Misalnya dalam materi
pelajaran zakat, siswa diberi tugas untuk mengumpulkan zakat di masjid sekitar
rumah secara berkelompok, lalu mendata warga yang berhak mendapatkan zakat,
setelah itu siswa membagikan zakat tersebut kepada orang – orang yang berhak.
7
Melalui kegiatan belajar yang seperti itu, siswa lebih aktif dan lebih
produktif, karena mereka mengarahkan usahanya untuk memperoleh informasi
dan pengalaman yang sebanyak banyaknya dari sumber-sumber yang nyata dan
factual.
2. Lingkungan Alam
Lingkungan alam ini berkaitan dengan segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora,
fauna, dan sumber daya alam. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang
studi ilmu pengetahuan alam.
Aspek-aspek lingkungan alam ini dapat dipelajari secara langsung oleh
para siswa dengan mudah, melalui pengamatan dan pencatatan secara pasti.
Karena mengingat sifat-sifat dari gejala alam relative tetap tidak seperti dalam
lingkungan social. Misalnya dalam mengamati perubahan-perubahan yang terjadi
di dalam proses pertumbuhan makhluk. Gejala lain yang dapat dipelajari adalah
kerusakan-kerusakan lingkungan alam termasuk factor penyebabnya seperti erosi,
penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.
Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih
memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,
kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga
kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
3. Lingkungan Buatan
Selain lingkungan sosial dan lingkunga alam yang sifatnya alami, ada juga
yang disebut lingkungan buatan,yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau
dibuat oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Lingkungan buatan ini terdiri dari irigasi atau pengairan, bendungan,
pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga
listrik. Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek, seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
8
masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan ini dapat dikaitkan dengan
berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dari ketiga lingkungan belajar di atas, dapat dimanfaatkan oleh sekolah
dalam proses belajar-mengajar melalui perencanaan yang saksama oleh para guru
bidang studi baik secara individu maupun kelompok.Penggunaan lingkungan
belajar dapat dilakukan pada pada jan pelajaran maupun di luar jam pelajaran
seperti pemberian tugas. Dengan demikian, fungsi dari lingkungan adalah untuk
memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip, dan konsep yang dipelajari
dalam bidang studi dan dapat dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.
9
4. Mengaktifkan belajar siswa
Belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber pembelajaran akan
membuat siswa aktif. Ini dikarenakan mereka akan lebih mudah berinteraksi
dengan lingkungan. Adanya interaksi dalam pembelajaran akan memberikan
kontribusi yang positif pada proses pembelajaran. Siswa yang mungkin pasif
selama pembelajaran reguler di kelas biasanya akan lebih terlibat dalam
pembelajaran saat terjun ke lingkungan.
10
sebagai sumber belajar untuk pokok bahasan atau topik tertentu, maka ia harus
menentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dapat dicapai oleh siswa. Selain
itu, dengan menentukan tujuan pembelajaran yang tepat kegiatan pembelajaran
akan lebih terarah.
4. Mempersiapkan perizinan
Mengajak siswa untuk belajar dari lingkungan seringkali harus melibatkan
perizinan. Siswa yang diajak keluar kelas atau keluar lingkungan sekolah, bahkan
seringkali di luar jam belajar dan melibatkan instansi lain. Perizinan akan
menjamin pemanfaatan waktu yang lebih efisien karena ketika siswa telah tiba di
lokasi sumber belajar akan langsung diterima oleh pihak yang berwenang di sana.
Selain itu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan
sebagainya, akan lebih mudah dimaklumi oleh pihak orang tua siswa/wali dan
sekolah.
11
5. Mempersiapkan teknis pelaksanaan
Bila pemanfaatan lingkungan yang lokasinya cukup jauh dari sekolah dan
menggunakan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah, tentu teknis pelaksanaan
perlu dipikirkan secara matang. Bahkan, jika menggunakan lingkungan pada
lokasi yang dekat dengan sekolah dan masih dalam jam belajar sekolah, persiapan
teknis tetap sangat penting. Guru perlu mempersiapkan alat-alat bantu apa saja
yang mungkin diperlukan dalam pembelajaran, misalnya megaphone, transportasi
dari sekolah ke lokasi, bagaimana pengaturan siswa saat tiba di lokasi dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
sumber belajar. Pengklasifikasian dari sumber belajar itu sendiri bermacam-
macam. Ada beberapa tokoh yang mengklasifikasikan sumber belajar. Dan
mereka juga mempunyai pendapat masing-masing mengenai klasifikasi sumber
belajar itu sendiri.
Lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari
makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar
sehingga tercipta budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar kita adalah
salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar
secara optimal. Pentingnya lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik
adalah memberi kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan
memperkaya pengetahuannya. Dalam hal ini lingkungan menfasilitasi anak untuk
menyalurkan keingintahuannya terhadap banyak hal
13
Berdasarkan uraian kesimupulan diatas maka penulis menyarankan kepada
pembaca untuk senantiasa mengetahui, memahami, dan mengerti mengenai apa
yang dimaksud dengan sumber belajar, kemudian lingkungan belajar sebagai
sumber belajar, jenis-jenis sumber belajar, pentingya memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar, lingkungan sebagai sumber ajar dan kelebihannya, serta
langkah-langkah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
14
http://najibarahma26.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pemanfaatan-lingkungan-
sebagai.html (diakses 24-10-2017, pukul 16:42) [Online]
Nur fauzy achmad, 2015. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Ajar. Dalam
https://www.academia.edu/17846264/Pemanfaatan_Lingkungan_sebagai_Sumber_Be
lajar (diakses 24-10-2017, pukul 18:11) [Online]
15