Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 1:

LA ODE MUHAMMAD ZAMRUD (E1G1 17 005)


PIANG (E1G1 17 010)
ZAINAL (E1G1 17 014)
MUH. NURDIANSYAH SAPUTRA N (E1G1 17 016)
ABDULLAH MUSAKKIR (E1G1 17 023)

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                                      Kendari, Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………..…………...................
1.2 Manfaat………………………………………………..…………………..........
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………..
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Defini Kewirausahaan…....................................................................................
2.2 Sejarah Kewirausahaan.………………………………………………………..
2.3 Teori-Teori Kewirausahaan…….……………………………………………...
2.4 Supporting Pemerintah Terhadap Kewirausahaan...…………………………..
BAB III SURVEY JENIS USAHA
3.1 Wirausaha Laundry……………………………….............................................
3.2 Wirausaha Percetakan………………………………………………………….
3.3 Wirausaha Pencucian Mobil dan Motor……………………………………….
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan
tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan
dalam perekonomian nasional.
1.2 Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:

1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam


ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan
misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak

2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak


barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesin
fotokopi, laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.

1.3 Tujuan Kewirausahaan

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan


di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai
kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan
ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi
seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan
dari Kewirausahaan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi Kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kewirausahaan

kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan


sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan
manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.

Ada juga yang menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap


mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat
sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang
disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses


untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam
kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut
Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung,
berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat
sesuatu.

Agar lebih memahami apa arti kewirausahaan, maka kita dapat merujuk
pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Drs. Joko Untoro

Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu


keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.

2. Eddy Soeryanto Soegoto

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha


kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang
baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja
dan hasilnya berguna bagi orang lain.

3. Ahmad Sanusi

Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan  adalah suatu nilai yang


diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

4. Soeharto Prawiro

Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai


yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

5. Peter Drucker

Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan


untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

6. Zimmerer

Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses


penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis
7. Siswanto Sudomo

Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala


sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki
sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

2.2 Sejarah Kewirausahaan

Pada mulanya perilaku Kewirausahaan atau Enterpreneurship dimulai


ketika manusia telah mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah
Kewirausahaan masih sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu
Ekonomi yang ada di dunia. Berawal dari perilaku-perilaku manusia  memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pertama yang utama, adalah mereka berupaya  memenuhi
kebutuhan yang sifatnya mendasar. Kebutuhan ini oleh ilmu ekonomi disebut
sebagai kebutuhan Primer/ kebutuhan pokok, kebutuhan ini pemenuhannya
bersifat wajib dan tidak dapat ditunda lagi. Kebutuhan primer selalu sama untuk
masing-masing manusia, yaitu pakaian, makanan-minuman dan tempat tinggal.
Selanjutnya ada kebutuhan tingkat dua yang merupakan kebutuhan sekunder.
Jenis kebutuhan ini merupakan kebutuhan pendukung yang pemenuhannya dapat
ditunda. Kebutuhan sekunder  manusia bersifat fleksibel dan tidak dapat dipukul
rata untuk semua manusia. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan tersier
yang sifatnya mewah. Kebutuhan jenis ini dipenuhi bukan karena merupakan
kebutuhan yang sifatnya wajib dan mendasar, tetapi karena adanya kepuasan lain
berupa gengsi yang akan didapat saat kebutuhan ini terpenuhi. Sifatnya nyaris
serupa dengan kebutuhan sekunder, yakni sangat fleksibel sehingga tidak dapat
diseragamkan untuk semua orang. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersier
dipengaruhi oleh kelas sosial ekonomi dan selera dalam diri manusia. Jenis
kebutuhan ini bias ditunda, dan apabila tidak mampu dipenuhi tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup manusia.

Setelah mengenal klasifikasi kebutuhan, manusia berupaya memenuhi


kebutuhan-kebutuhan itu dengan berbagai cara, perilaku inilah yang dipelajari
dalam ilmu ekonomi. Manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok/ primer bisa
menggarap tanah (bertani, berkebun), membuat tambak atau bahkan dengan
kegiatan membuat barang atau manufaktur. Sayangnya karena perbedaan faktor
geografis dan skill yang berbeda-beda, tidak semua manusia mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga muncul perilaku manusia yakni melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang lain. Kegiatan niaga
(perdagangan) mulai dikenal, dan ilmu bisnis mulai dapat dipelajari.

Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:

1. Periode awal Sejarah

kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo.


Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif
bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat
banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang
menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi
lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi
keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.

2. Abad pertengahan

Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini


wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar.
Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan
sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah.
Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang
arsitektural.

3. Abad 17

Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di Luar


negeri konsep wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda wirausaha dikenal
sebgai Ondernemer, di Jerman dikenal Unternehmer. Tahun 1950-an pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti; Kanada, Amerika dan
beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970-an banya universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an hamper
500 sekolah di Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan kewirausahaan.

Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah


seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada
harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian
inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.

4. Abad 18

Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi


dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan
membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa
itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.

5. Abad 19

Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai


seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkan pertambahan nilai personal.
6. Abad 20

Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.

2.3 Teori-Teori Kewirausahaan

1. Teori Neo Kalsik. 


Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan
sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Jadi, pendekatan neo klasik tidak cukup mampu untuk
menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini, kemandirian sangat
tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum
begitu urgent masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk
melahirkan teori-teori mengenai kewirausahaan selanjutnya.

2. Teori Kirzerian Entrepreneur. 


Dalam teori ini, Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletannya,
keseriusannya, kesungguhannya dalam berusaha, sehingga maju mundurnya
suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pelaku usaha. Dari
berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut
pandang mereka masing-masing :

A). Teori ekonomi memandang bahwa  lahirnya wirausaha disebabkan karena


adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan
peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian
mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan
berbagai inovasi.
B). Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang asal-usul budaya dan nilai-nilai
sosial di suatu masyarakat, yanag akan berdampak pada kemampuannya
menanggapai peluang usaha dan mengolah usaha, sebagi contoh orang
etnis Cina dan Padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka
fakta di lapangan menunjukan, bahwa banyak sekali orang Cina dan
Padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha

C). Selanjutnya Teori Psikologi. Teori ini lebih menekankan pada motif
individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak
kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan
seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang
diperoleh.

D). Yang terakhir adalah Teori Perilaku (Behavior). Bagaimana seorang


wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu
usaha, memanajemenkan keuangan dengan teiliti, mebnagun jaringan,
dan memasarkan produk, dibutuhkan pibadi yang supel dan pandai
bergaul unutk memajukan suatu usaha.

3. Teori Schumpeter's Entrepreneur. 


Kajian Teori Schumpeter's lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya
teori keseimbangan (Equilibrium Theory). Menurutnya, unutk mencapai
keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang
harus berulang-ulang dengan cara yang sama hingga mencapai keseimbangan.
Jadi kata kuncinya adalah berulang-ulang dengan cara yang sama, yang menurut
Schumpeter disebut sebagai situasi statis, dan situasi tersebut tidak akan
membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap
dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris, Singkat
cerita, akhirnya Schumpeter menemukan unsur explanatory-nya yang disebut
"inovasi". Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut adalah seorang
wirausaha (entrepreneur). Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif
yang akan membuat perubahan.

4. Teori Austrian School. 


Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencangkup
mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum)
yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para wirausaha
yang mempunyai eksistensi. Pada intinya, mobilisasi sosial dari pengetahuan
tersebut terjadi melalui tindakan kewirausahaan. Dan seorang wirausaha akan
mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan
demikian mereka mengetahui apa yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk
dilakukan. Artinya, seorang wirausaha harus selalu mengetahui pengetahuan
(informasi) baru dimana orang banyak belum mengetahuinya. Dan pengetahuan
atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan.
Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang
berkelanjutan. Dan proses inilah merupakan titik awal dari pendekatan Austrian
terhadap kewiraushaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut
kadang mengalami keberhasilan dan kegagalan. Namun seorang wirausaha selalu
memperbaiki kesalahannya. 

2.4 Supporting Pemerintah Terhadap Kewirausahaan

Pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat sudah semestinya memikirkan


kemakmuran bagi masyarakatnya dan ini juga diamanatkan dalam undang
undang dasar negara Republik Indonesia. Karenanya dibentuklah Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk membantu mengembangkan
ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi sebagai penghimpun dan
pengelola dana sebagai modal dari rakyat untuk rakyat. Keberadaan koperasi
yang tumbuh pesat hingga kepelosok negeri menjadi tulang punggung bagi
ketersediaan modal untuk tumbuhnya usaha usaha kecil dan menengah di dalam
kelompok masyarakat.

Bergulirnya dana bantuan pemerintah yang dikelola dengan baik oleh


koperasi menjadi angin segar bagi terus tumbuhnya usaha kecil dan menengah
tersebut, terlebih lagi dengan dikerahkannya tenaga handal dan terlatih dalam
memberikan arahan dan pembinaan bagi para calon usahawan yang akan
menggunakan dana bantuan yang sifatnya pinjaman ringan. Dana ini akan
diberikan secara bergiliran agar seluruh peserta koperasi dapat saling merasakan
manfaatnya.

Berikut ini adalah manfaat dukungan pemerintah pada usaha kecil dan
menengah untuk menyokong perekonomian nasional Indonesia :

1. Menyerap Lebih Banyak Pekerja

Usaha kecil dan menengah ini dianggap sebagai penyerap tenaga kerja
paling banyak dibandingkan dengan badan usaha milik negara atau swasta
lainnya. Seperti kita tahu bahwa kebanyakan perusahaan kelas atas akan
memerlukan tenaga professional terampil dengan pendidikan tinggi.
Meninggalkan yang tidak memiliki pendidikan tinggi tanpa pekerjaan.
Beruntunglah dengan adanya usaha kecil dan menengah maka lapangan kerja
terbuka lebih maksimal dan menyerap lebih banyak pekerja bahkan yang
memiliki pendidikan paling rendah.

2. Menambah Pemasukan Devisa Negara


Beberapa produk usaha kecil dan menengah berskala menengah telah
berhasil menembus pasar internasional melalui ekspor sehingga menambah
pemasukan negara, tidak hanya dari segi migas saja. Potensi ini akan terus
bertambah apabila negara semakin mendukung perkembangan usaha kecil dan
menengah, melihat potensi secara teliti dan memodali dengan pendanaan yang
lebih baik.

3. Memaksimalkan Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Dengan adanya dukungan pemerintah dalam membantu membiayai usaha


kecil dan menengah maka akan merangsang lebih banyak orang dalam
memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka. Tentu saja ini lebih baik
daripada apabila SDA kita dikuasai oleh orang asing. Hal ini juga dapat membuat
kita lebih independen dalam SDA seperti bahan pangan dan pakaian agar tidak
selalu tergantung pada hasil impor akibat perdagangan bebas.

Indonesia harus lebih jeli melihat peluang untuk kesinambungan ekonomi


di masa mendatang. Oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah semakin
meningkatkan bantuan berupa finansial, penyuluhan serta pelatihan bagi
pengusaha-pengusaha muda Indonesia agar semakin bermunculan dan membuat
ekonomi kita menjadi lebih baik. Hal ini juga agar Indonesia dapat semakin maju
di kancah perdagangan internasional.
BAB III

SURVEY JENIS USAHA

3.1 Wirausaha Laundry


a. Latar Belakang

Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama


dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan
rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh Ibu. Salah satu gaya hidup
modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat
khusus atau dikenal dengan laundry. Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai
laundry terus tumbuh. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin
membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan
bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta
didukung lokasi yang strategis, membuat prospek. Peluang usaha laundry
merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat
ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang
selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah. Lokasi yang bisa pemilik
usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi
mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air. Daerah
pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk
mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang
menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal. Peluang usaha
laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan
pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian,
ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan. Jika pemilik usaha mampu
akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima
berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif
dilakukan di kawasan pariwisata.

b. Tujuan

Tujuan didirikankanya usaha jasa laundry ini adalah: Untuk


memperoleh penghasilan yang dapat di gunakan untuk menunjang kebutuhan
hidup sehari-hari, Untuk membuka lapangan pekerjaan dan Untuk membantu
masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci baju dan
menginginkan sesuatu yang praktis.

c. Modal awal

Menjalankan usaha laundry tidak cukup jika hanya memiliki mesin cuci
saja, tapi juga memerlukan peralatan-peralatan pendukung lainnya. Selain
mesin cuci dan setrika, tentunya Anda juga membutuhkan karyawan, meja,
lemari, hanger, deterjen, pewangi, pelembut pakaian, dan telepon untuk
berkomunikasi dengan pelanggan. Berikut ini merupakan peralatan yang Anda
butuhkan beserta asumsi harga jika Anda ingin membuka laundry dengan
modal di atas Rp 100 juta. – Rp 300 Juta maupun lebih besar.

1. Mesin cuci satu buah seharga Rp 5.000.000 x 6 buah mesin cuci = Rp


30.000.000
2. Mesin pengering dengan harga Rp. 12.000.000 satu buah x 3 buah = Rp.
36.000.000
3. Pembuatan saluran air sebesar Rp 5.000.000
4. Lemari, alat penjemur dan rak seharga Rp 10.000.000
5. Setrika uap 4 buah dengan harga satuan Rp 500.000 x 4 buah = Rp.
2.000.000
6. Timbangan laundry digital maks 150 kg Rp 2.250.000
7. Keranjang plastik (besar) harga satuan R 150.000 x 5 buah = Rp. 750.000
8. Sabun, pewangi, pelembut Rp. 1.000.000
9. Meja + kursi utk setrika harga satuan Rp. 750.000 x 4 = Rp 3.000.000
10. Meja administrasi + kursi Rp. 1.000.000
11. Telepon untuk komunikasi dengan pelanggan harga Rp 1.575.000 merk
Panasonic KX-DT543
12. Sewa tempat usaha per tahun sekitar Rp. 8.000.000 sampai dengan Rp
10.000.000
13. Gaji 3 org karyawan per bulan Rp. 1.500.000,- x 3 orang karyawan = Rp
4.500.000
14. Promosi Rp 3.000.000

Total dari semua peralatan di atas sekitar Rp 110.075.000 jutaan,


sesuai dengan modal usaha laundry pada umumnya. Tapi sekali lagi, modal
yang dibutuhkan bisa bervariasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
seseorang.

d. Proses Produksi

Pada usaha/bisnis laundry kiloan kita mengenal beberapa tahapan


proses:

1. Penerimaan Cucian Kotor


- Timbang pakaian pada mesin timbangan
- Penghitungan jumlah helai cucian, baik kemeja, baju, celana,dll untuk
menghindari perselisihan(dispute) jumlah pakaian dengan konsumen
laundry kiloan.
- Tagging|Penandaan cucian
Pisahkan cucian konsumen laundry kiloan satu dengan lainnya, bisa
menggunakan tag pin (tagging) atau laundry bag tersendiri jika proses
pencuciannya satu mesin satu konsumen

2. Pemilahan Jenis Pakaian


- Kenali tanda/label pada pakaian, biasanya ada instruksi pencucian dan
jenis kainnya.
- Pisahkan pakaian yang dapat dicuci menggunakan air (laundry) atau harus
menggunakan teknik pencucian dry cleaning.
- Pisahkan pakaian luntur atau tidak luntur.
- Pisahkan pakaian putih dan bukan.
- Pisahkan pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan
noda khusus(spotting)

3. Spotting Laundry Processing | Proses Spotting | Proses pembersihan noda


Pada bagian kerah kemeja, atau lengan bawah(ketiak) biasanya
memerlukan treatment khusus pembersihan noda atau pada noda-noda
khusus: seperti noda oli, noda sambal, noda kecap, noda tinta, noda
darah,dll

4. Pre-Wash Process | Proses Pre-Wash | Proses sebelum pencucian


Proses pre-wash ini dilakukan di mesin cuci atau diluar dengan proses
perendaman, sebelum kepada proses pencucian utama, antara lain:
- Proses Pemutihan Pakaian menggunakan pemutih laundry (Bleaching).
- Proses Emulsifikasi atau pengekstrakan noda lemak, seperti pakaian-
pakaian bengkel yang penuh noda oli
- Proses mematikan bakteri atau kuman ( Disinfektasi ) pada pakaian,
dengan menggunakan disinfectant.. - dll

5. Proses Pencucian utama | Washing Laundry Processing


Proses pencucian menggunakan deterjen dapat ditambahkan additive
chemicals lain seperti alkali, emulsi, atau oxybooster tergantung tingkat
kekotoran cucian dan jenis bahan kain pakaian. Juga tergantung mesin
yang digunakan mesin cuci otomatis atau bukan.

6. Proses Pembilasan | Rinsing Laundry Processing


Proses pembilasan tergantung jenis mesin yang dipakai jika mesin cuci
otomatis (front loading) biasanya jadi satu pada menu Quick Wash (Cuci
Cepat), tergantung deterjen dan kimia yang dipakainya, apakah
memungkinkan melakukan proses Quick Wash (Cuci Cepat), semakin
deterjen anda mengandung busa banyak, semakin anda perlu melakukan
perulangan proses pembilasan, disarankan tidak menggunakn Quick Wash
untuk pencucian heavy duty (noda berat) dikarenakan kandungan alkali dan
surfaktan yang belum netral, untuk itu gunakan bahan kimia
sour/neutralizer untuk membantu proses pembilasan. Dan juga menurunkan
Ph Cucian kembali ke pH netral

7. Proses Pelembutan | Softening Process


Agar pakaian nyaman dipakai proses pelembutan serat kain sangat
diperlukan, selain melembutkan softener bersifat asam dengan ph rendah
seperti sour sehingga membantu menetralkan ph pada serat kain, Ph cucian
tidak netral dapat menyebabkan iritasi kulit.
8. Proses Pengeringan | Drying Laundry Processing
Pada proses pengeringan disarankan menggunakan mesin tumbler dryer,
mesin pengering yang berputar, agar pengeringan lebih sempurna, bukan
hanya proses uap panas.Dan hati-hati pada mesin dryer gas, karena corong
uap asap gas biasanya hitam dan menempel pada pakaian, jika mengalami
masalah ini, silahkan hubungi technical support kami

9. Proses Penyetrikaan | Laundry Pressing


Menggunakan Setrikaan dan Ironer Oil untuk membantu proses
penyetrikaan diperlukan dalam proses ini, jenis ironer/setrikaan juga
mempengaruhi kualitas proses ini, selain pengetahuan cara menyetrika
terhadap jenis bahan/kain.

10. Proses Finishing


Pada laundry kiloan, tahapan finishing ini sangatlah penting dimana
karakter konsumen Indonesia yang menyukai wewangian, untuk itu
tahapan inilah yang menjadi kunci dari memberikan sentuhan wangi pada
pakaian, dengan menggunakan parfum khusus laundry, siarankan solvent
base prefume filler,bukan waterbase perfume filler yang disemprotkan
sebelum di packing.Perbedaan dan efek Parfum Khusus Laundry bisa
tanyakan ke bagian Technical Support.

e. Proses Pemasaran

Berikut beberapa poin penting untuk menunjang pemasaran bisnis


laundry Anda:
 Outlet laundry Anda harus terlihat oleh calon konsumen.
Usahakan lokasi bisnis laundry Anda cukup strategis, yaitu terlihat oleh
calon konsumen (tidak harus berada dipinggir jalan besar) dan berada di
lokasi yang dekat dengan wilayah pasar yang kita bidik, misalnya
lingkungan perumahan, sekitar kos-kosan, atau lingkungan apartemen.

 Pasang spanduk atau banner untuk menunjukkan bisnis laundry Anda.


Anda wajib hukumnya memasang spanduk ataupun banner didepan outlet
yang Anda miliki. Usahakan banner atau spanduk dibuat menarik, dengan
warna dan tulisan yang mencolok, tapi tidak norak. Dalam hal ini,
mesinlaundry.com tidak hanya menjual paket usaha melainkan juga dapat
membantu pembuatan marketing tools tersebut dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Banner, spanduk dan sebagainya, memang
merupakan marketing tools yang ‘wajib’ dimiliki oleh pengusaha apapun,
diluar bisnis laundry. Hanya dengan memiliki spanduk lah maka pasar
sekitar Anda akan mengetahui keberadaan bisnis Anda.

Usahakan posisi banner atau spanduk tersebut bisa dilihat pemakai jalan
tanpa mereka harus menoleh. Hal ini perlu dilakukan agar pemakai jalan
yang konsentrasi pada jalan didepannya juga bisa melihat banner tersebut,
karena tidak semua pemakai jalan senang menoleh ke kanan dan ke kiri.

Tulisan pada banner atau spanduk tidak harus detail, yang penting cukup
jelas menunjukkan bahwa ada outlet laundry disitu. Jadi fungsi banner
tersebut hanya sebagai penangkap pandangan mata, sehingga setelah
mereka melihat tulisan tersebut akan menengok kearah outlet Anda.

 Sebarkan brosur

Selain menggunakan banner dan spanduk, Anda bisa juga menyebarkan


brosur untuk lebih mengenalkan bisnis laundry kiloan Anda. Cantumkan
jenis layanan, kalau perlu sekaligus dengan harga untuk tiap layanannya.
Dan yang tidak kalah penting alamat yang tercantum pada brosur tersebut
harus jelas, kalau perlu kita beri denah untuk memudahkan calon
konsumen mencari lokasi outlet Anda.

 Buat promosi

Promosi sangat penting untuk menarik calon konsumen. Kita bisa


promosi dengan memberikan discount atau harga khusus selama masa
promosi. Dengan beberapa poin diatas, diharapkan pemasaran bisnis
laundry kiloan bisa berjalan dengan baik, dan bisnis kita bisa
berkembang.

Perkembangan bisnis laundry sekarang ini semakin hari kian meningkat


pesat. Bahkan belakangan bisnis laundry banyak dipilih sebagai investasi
masa depan mengingat keuntungannya cukup besar. Sehingga tidak heran
lagi jika bisnis laundry sekarang ini banyak dijumpai di sekitar kita.

Banyaknya layanan jasa sejenis menjadikan persaingan pasar bisnis


laundry semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan tentu dibutuhkan
strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran pasar. Berikut
beberapa tips yang akan kami berikan untuk memenangkan persaingan
pasar di bisnis laundry.

 Sistem Delivery

Strategi pemasaran yang pertama adalah menggunakan sistem delivery


atau antar jemput laundry. Sistem jemput bola ini memudahkan pelaku
bisnis untuk bisa mengambil cucian para pelanggan langsung ke
rumahnya sehingga para pelanggan tidak perlu repot mengantarkan
cucian ke tempat usaha Anda. Namun tentu saja harga yang ditawarkan
lebih mahal dibandingkan dengan pelanggan yang datang sendiri ke
tempat usaha Anda.

f. Resiko

Berikut beberapa resiko yang perlu Anda perhatikan saat memulai bisnis
sendiri :

1. Resiko Produk

Anda harus memastikan produk yang akan Anda jual memiliki


pasar yang jelas. Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda jual
penting bagi konsumen, dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang
dialami konsumen dan memiliki cirri khas serta kelebihan jika
dibandingkan dengan produk kompetitor. Anda disarankan untuk
melakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan produk Anda memiliki
daya jual dan daya saing.

2. Resiko Pasar

Ketahui lebih dulu siapa target konsumen Anda dan mengapa,


bagaimana, serta di mana mereka membeli produk yang akan Anda jual
itu. Gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai siapa target konsumen
Anda dan apa kebiasaan mereka. Cari tahu bagaimana Anda bisa
memasuki pasar tersebut, apalagi di tengah kompetisi dari produk serupa.

3. Resiko finansial

Permasalahan keuangan juga menjadi resiko terutama bagi


pengusaha pemula yang belum memiliki pengalaman untuk mengelola
keuangan usaha dengan baik. Banyak dari mereka yang gagal karena
tidak memiliki rencana keuangan yang matang. Pastikan Anda memiliki
rencana bisnis yang lengkap mulai dari modal, biaya promosi hingga ke
target pendapatan. Dengan demikian Anda bisa memproyeksikan
keuangan Anda, termasuk ketika Anda tidak dapat memenuhi target
pendapatan.

4. Resiko tim

Pada awal pembukaan bisnis, Anda mungkin belum melibatkan


banyak orang dalam bisnis Anda. Namun seiring dengan pertumbuhan
bisnis Anda, Anda harus memulai merekrut tim untuk mendukung kinerja
bisnis Anda. Oleh karena itu, penting untuk membangun kedekatan tim
dan teamwork yang solid, sehingga para anggota tim bisa saling
memberikan ide untuk mengembangkan bisnis

5. Resiko eksekusi

Banyak pula pengusaha baru yang bisa membayangkan mengenai


bisnis mereka, namun gagal dalam mengeksekusi. Agar eksekusi bisa
sesuai dengan bayangan Anda, maka perhatian pada detail pekerjaan bisa
menjadi salah satu solusi. Saat menjadi entrepreneur atau pengusaha, akan
ada risiko yang bisa Anda kontrol dan ada pula yang tidak. Satu hal yang
pasti, Anda harus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai risiko
tersebut

3.2 Wirausaha Percetakan


a. Latar Belakang

Teknologi komputer dan printer yang ada sekarang , telah


memungkinkan kita untuk mencetak tidak hanya teks dan gambar
sederhana , namun sudah dapat mencetak dengan hasil kualitas foto. Bahkan
apabila menggunakan kertas khusus untuk foto, hsilnya menyerupai cetak
foto.

Teknologi komputer dan printer yang semakin canggih, menjadikan


hasil yang diperoleh akan semakin baik, dan proses produksi menjadi
semakin cepat dan mudah.

Melihat potensi lingkungan sekitar permintaan akan teknologi print


digital yang semakin dalam kegiatan kegiatan umum maupun pribadi
seseorang maka usaha percetakan mempunyai pangsa pasar prospektif dan
tidak pernah surut. Oleh karena itu peluang usaha dibisnis ini bisa dikatakan
cukup menjanjikan.

b. Maksud dan Tujuan

Tujuan usaha yang hendak dicapai adalah:

a. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha kami sebagai mahasiswa


b. Membuat usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan
c. Mensinergikan antara cetak digital dan desain grafis dengan teknologi
komputer
d. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang orang yang kurang beruntung
c. Visi dan Misi

Visi :

Menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi


permintaanpelanggan dengan produk yang berkualitas dan senantiasa
meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan.

Misi :

1. Kepuasan pelanggan
2. Cetakan berrkualitas dan tepat waktu
3. Melakukan pemasaran secara langsung maupun online membuka cabang
cabang usaha
4. Mengembangkan cabang cabangnya.

d. Nama dan Jenis Usaha

Usaha yang akan dikembangkan diberi nama ‘’karya baruprint’’ yang


bergerak dalam bidang usaha percetakan. Dengan 3 orang pendiri dan
pengelola usaha yaitu made wirahadi, ratna dewi, julhadi. Adapun target
pelanggan percetakan ini adalah pelajar, pedagang atau pengusaha dan
semua kalangan, serta waktu bukanya setiap hari kecuali hari raya waktu
buka jam 08.00 – 22.00 WIB

e. Struktur Manajemen

Penanggung jawab : bersama

Acountin : made wirahadi

Marketing : ratna dewi

Teknis : juhadi

f. Strategi Bisnis
1. adanya kebutuha konsumen akan produk percetakan yang digunakan
sehari hari.
2. tempat strategis.
3. menjalani hubungan kerja bisnis dengan para penyedia jasa
percetakan.
4. melayani konsumen dengan ramah dan baik.
5. pemenuhan order secara cepat dan mengutamakan kualitas.
g. Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan disini adalah :

1. Printer 3 unit
2. Laptop 3 unit
3. Meja 5 buah
4. Kursi 7 buah
5. Steples besar dan kecil 2 buah
6. Mesin potong 1 buah

h. Rancangan Dana

No Nama Pengeluaran Unit Harga Jumlah


1 Kertas HVS 60 30.000 1.800.000
RIM
2 Tinta printer 25 btl 30.000 750.000
3 Gaji karyawan 2 org 550.000 1.100.000
4 Biaya listrik air 1 200.000 200.000
bulan
5 Perawatan alat 1 200.000 200.000
TOTAL 4.050.000

Pendapatan perbulan

1 lembar print Rp 400

1 rim 500 lembar

Rp 400x500= Rp. 150.000

Rp. 150.000 x 60 rim = 9.000.000


Keuntungan

Rp. 9.000.000 – 4.050.000 = 4.950.000

Laba brsih Rp. 4.950.000

3.3 Wirausaha Pencucian Mobil dan Motor


a. Latar Belakang

Motor dan mobil merupakan alat transportasi yang banyak digunakan


oleh kebanyakan orang saat ini. Mudahnya cara untuk mendapatkan
transportasi tersebut, tidak lagi hanya untuk kalangan mengengah keatas
namun yang terhitung kalangan menengah kebawah pun juga dapat mudah
untuk memperoleh alat transportasi tersebut. Murahnya biaya angsuran yang
ditawarkan para dealer, sehingga jumlah sepeda motor atau mobil semakin
bertambah. Maka membuka bisnis jasa cuci motor dan mobil merupakan
alternatif yang cukup menjanjikan. Peluang usaha ini bisa jadi adalah salah
satu usaha yang relatif tidak beresiko tinggi. Ditambah cuaca yang sering
berubah dan budaya orang-orang di sekitar, Mungkin kami sering terlintas
dengan jasa cuci motor atau mobil sepertinya sudah banyak akan tetapi jika
kami ingin bersaing dengan mereka tidak terlalu sulit yang penting adalah
pelayanannya, yang harus dibedakan sehingga pelanggan kami benar-benar
puas. Mungkin orang akan jenuh apabila harus menunggu saat pencucian
motor atau mobilnya. Disini kami menampilkan pelayanan yang berbeda.
Dalam usaha pencucian ini kami juga membuka mini cafe yang terletak satu
lokasi dengan usaha cuci motor dan mobil ini. Sehingga ketika menunggu,
pelanggan bisa menikmati secangkir kopi atau makanan ringan yang lain.
Kami akan membuka usaha cuci motor dan mobil.
Kami memilih bisnis ini karena memang bisnis ini menjanjikan.
Banyak orang yang malas mencuci sendiri kendaraannya. Mereka lebih
memilih mengeluarkan sedikit uangnya untuk memanjakan mobil atau
motornya. Apalagi di saat musim penghujan, kendaraan mereka pasti penuh
dengan kotoran dan sulit untuk dibersihkan sendiri. Memang telah banyak
ditemukan di kota-kota besar maupun kecil tempat pencucian mobil atau
motor. Akan tetapi layout atau fasilitasnya kemungkinan besar hampir sama.
Pelanggan hanya duduk menunggu mobil atau motornya selesai dicuci,
mungkin ada yang sambil membaca koran atau bermain cellphonenya. Di
sini kami menginginkan sesuatu yang beda. Kami akan membuat pelanggan
betah dan esok akan kembali lagi ke salon mobil dan motor kami ini. Kami
akan menambahkan fasilitas-fasilitas untuk pelanggan. Saat akhir pekan
banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk berlibur, akan tetapi
mobilnya mungkin belum sempat dibersihkan. Dalam waktu menunggu
tersebut anak-anak-anak dapat dimanjakan oleh fasilitas-fasilitas yang kami
tawarkan ini. Sehingga mereka tidak cepat merasa bosan dan mereka
kemungkinan besar ingin kembali ke tempat kami. Selain itu juga, kebiasaan
dari anak-anak adalah menceritakan hal-hal yang mereka anggap
menyenangkan kepada teman-temannya. Dan teman-temannya tersebut
meminta kepada orangtuanya untuk datang ke tempat kami. Bertambahlah
pelanggan kami. Fasilitas lain misal, smooking area, cafe lengkap dengan
fasilitas wifi, tempat ibadah atau mushola, ruang tunggu ber-AC beserta
fasilitas membaca koran atau majalah dan wifi, dan lain-lain. Untuk
karyawan atau pekerjanya kami akan memilih mereka yang dapat bekerja
keras, jujur, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, ramah dan sabar
dalam menghadapi pelanggan. Target pasar kami adalah orang-orang yang
memiliki kendaraan roda dua atau empat, bisa pekerja kantoran maupun
mahasiswa. Untuk harga kamiakan menyesuaikan dengan fasilitas-fasilitas
yang kami tawarkan tersebut. Mungkin agak lebih mahal sedikit dari salon-
salon mobil atau motor pada umumnya. Tapi kami kira sebanding dengan
fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada pelanggan kami. Kami membuka
bisnis ini supaya orang-orang peduli terhadap kebersihan dan kecantikan
mobil maupun motornya.

b. Tujuan
1. Sebagai usaha alternatif.
2. Dapat melakukan usaha dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar.
3. Dapat memasarkan usaha cuci steam ini dengan baik.
4. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
c. Modal Awal
1. Pemilik usaha :

Menyetorkan uang tunai Rp. 100.000.000,00 sebagai modalnya


pada usaha ini.

2. Penanggungjawab :
a. Memimpin jalannya usaha.
b. Mengadakan brefing setiap awal minggu (selasa pagi) dan evaluasi
kinerja setiap akhir minggu (minggu sore). Gaji Rp. 900.000,00
perbulan.
3. Bagian Administrasi, Umum dan Pemasaran :

Menyimpan dan mengurus data administrasi perusahaan serta


legalitasnya.

Gaji Rp. 800.000.,00

4. Bagian Keuangan :

Menyusun laporan keuangan perusahaan


Gaji Rp. 800.000,00 perbulan

5. Bagian Operator :

Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pencucian.

Gaji Rp. 800.000,00 perbulan

6. Operator Cuci 2 orang bertugas melaksanakan pencucian motor dan


mobil

Gaji Rp. 750.000 = Rp. 1.500.000 perbulan

7. Kasir dan Waitress masing-masing 1 orang bertugas di mini café.

Gaji Rp. 600.000 = Rp. 1.200.000 perbulan

d. Proses Produksi

 Mencuci motor menggunakan hidrolik cuci motor

1) Sebelum proses pencucian buka jok motor hal ini bertujuan untuk
membersihkan bagian-bagian dalam motor dan juga untuk
mengeluarkan barang-barang yang ada di bawah jok motor.
2) Naikan kendaraan dengan menggunakan hidrolik cuci motor sesuai
kebutuhan, karena hal ini akan lebih memudahkan kita dalam
membersihkan bagian bawah mesin atau kolong-kolong yang tidak
terjangkau.
3) Semprot seluruh badan motor menggunakan air bertekanan tinggi
(dengan memakai mesin steam air) hingga semua kotoran yang
melekat pada kendaraan dapat terkikis. Awali dengan mencuci dari
bagian bawah atau roda karena banyak kotoran yang menempel.
Semprot bagian ban terlebih dahulu untuk menghindari cipratan
kotoran yang berasal dari bawah yang sering mengotori badan
motor.
4) Mulailah menggosok bagian kaki-kaki dan bagian mesin setelah itu
bagian badan atau tangki dan lampu. Pencucian bagian badan motor
menggunakan spon atau busa yang khusus untuk membersihkan
badan motor.
5) Proses pencucian dengan menggunakan snow wash (salju). Proses
snow wash ini bertujuan untuk memaksimalkan kebersihan
pencucian juga sekaligus mengkilapkan badan motor. Setelah itu
semprot pakai air dengan menggunakan mesin steam air.
6) Turunkan kendaraan dari hidrolik cuci motor ke lantai
7) Untuk selanjutnya yakni proses pengeringan. Proses pengeringan
dilakukan dengan menggunakan chamois dan kain yang halus dan
untuk mengeluarkan air dari sela-sela kendaraan serta untuk
mempercepat proses pencucian dapat menggunakan angin yang
berasal dari kompresor udara. Untuk pengeringan mulailah dari
bagian atas baru turun kebagian bawah dengan tujuan bagian yang
sudah kering tidak terkena air lagi.
8) Poles badan motor dengan produk pemoles body motor. Hasilnya
motor akan telihat bersih, mengkilap dan nyaman untuk dikendarai.
9) Setelah pencucian bersih pada ban dan sudah melalui proses
pengeringan agar ban terlihat lebih mengkilat dapat kita
gunakan semir ban. Oleskan dengan menggunakan kuas atau kanvas
besar ke bagian ban.

 Mencuci mobil menggunakan hidrolik cuci mobil


1) Posisikan mobil di atas hidrolik cuci mobil kemudian angkat dan
bersihkan terlebih dahulu bagian bawah mobil, seperti dek, bagian
dalam spakbor dan bagian dalam bemper karena bagian ini paling
sering terkena kotoran seperti lumpur, tanah dan aspal.
2) Setelah bagian bawah selesai cuci bagian atas mobil dimulai dengan
membasahi bagian atap mobil dengan cara menyemprot dengan air
menggunakan mesin steam air sampai rata.
3) Semprot dengan busa salju sampai ke seluruh bagian badan mobil
kemudian gosok dengan spon atau busa yang halus untuk mencegah
goresan pada badan mobil, ratakan pada seluruh badan mobil dan
sisi-sisi mobil yang lain. Kemudian semprot dengan air
menggunakan mesin steam air.
4) Proses pengeringan. Untuk mengeringkan mobil yang sudah dicuci
dapat menggunakan lap atau kain yang dapat menyerap air atau
chamois. Lakukan secara merata untuk mencegah bekas air yang
menempel. Untuk mengeluarkan air dari celah-celah kaca dapat
menggunakan angin yang berasal dari kompresor udara kemudian
sisanya dilap menggunakan chamois. Proses pengeringan harus
dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah adanya sisa air yang
menempel pada badan mobil yang dapat menyebabkan karat pada
mobil.
5) Dengan menggunakan vacuum cleaner atau penyedot debu, mulai
lakukan penyedotan kotoran dibagian dek atau bangku serta interior
lainnya.
6) Setelah dilakukan penyedotan dan pembersihan kotoran di dalam
interior mobil, dasbor, dan roda mobil disemir agar terlihat hitam
dan mengkilap.
e. Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami gunakan yaitu:

a. memasang papan nama yang cukup besar dan jelas sehingga calon
konsumen dapat dengan mudah melihat dan membacanya.
b. menyebarkan brosur penawaran di temapt-tempat yang di jumpai calon
konsumen.
c. memasang iklan baris di surat kabar.
d. dari mulut ke mulut.

f. Resiko
a. Banyak orang yang lebih memilih tempat lain karena harganya lebih
murah.
b. Masih banyak orang yang kurang peduli dengan kecantikan mobil dan
motornya (demand masih rendah).

BAB IV
WIRAUSAHA TERPILIH

4.1 Latar Belakang Usaha


Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang
sama dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan
pekerjaan rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah
satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di
tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dengan
mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi dengan
masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri,
karena kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh.Namum
bagi masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi
perhitungan.Alternatif yang bisa dipilih adalah laundry kiloan.Laundry
kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini
dengan modal yang tidak terlalu besar.Dengan bermodalkan mesin cuci
dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang
strategis, membuat prospek.Peluang usaha laundry merupakan peluang
usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini.Laundry
merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang selalu
menginginkan hidup untuk lebih mudah. Melirik dan mengembangkan
peluang usaha laundry juga perlu analisa yang matang agar ke depan
usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak. Para mahasiswa
atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang tentunya akan
lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry karena
lebih nyaman, mudah dan memanjakan.

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka kami tertarik untuk


melakukan kegiatan usaha Laundry Kiloan.Dalam hal ini, jasa yang kami
tawarkan berupa jasa pencucian “Cofee Laundry”.

4.2 Visi dan Misi


4.2.1 Visi
Menjadi laundry dengan konsep kiloan yang memberikan layanan
terbaik untuk pelanggan dan dikelola secara professional, sehingga
memberikan keuntungan untuk pelanggan, karyawan, dan pemilik.
4.2.2 Misi
1. Pelayanan yang penuh perhatian.
2. Hasil proses laundry yang bersih rapi dan harum.
3. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan laundry.
4. Tulus, ramah dan orientasi kepada pelanggan.
5. Produksi yang ramah lingkungan.
6. Manajemen yang solid.

4.3 Tujuan
Tujuan didirikankanya usaha jasa laundry ini adalah: Untuk memperoleh
penghasilan yang dapat di gunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-
hari, Untuk membuka lapangan pekerjaan dan Untuk membantu masyarakat
yang tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci baju dan menginginkan
sesuatu yang praktis.

4.4 Detail Usaha


4.3.1 Aspek Organisasi dan Manajemen
1. Nama Perusahaan : Cofee Laundry
2. Pemilik Usaha :
- La Ode Muhammad Zamrud
- Piang
- Zainal
- Muh. Nurdiansyah Saputra. N
- Abdullah Muzakkir
3. Bidang Usaha : Laundry
4. Jumlah Pekerja :4 orang

4.3.2 Kebaruan/Kreativitas
Selain membuka jasa laundry, kami juga memberikan tempat untuk
bersantai sembari menunggu pakaian selesai. Dengan adanya kedai
cofee ini pelanggan akan betah dalam menunggu. Jadi inilah di balik
nama Cofee Laundry.

4.3.3 Aspek Pemasaran


1. Produk Yang di Pasarkan
a. Jasa
- Cuci Baju
- Cuci Sepatu dan Tas
- Cuci Boneka
- Cuci sprei dan bedcover
- Cuci Karpet
b. Kedai Minuman
- Coffe
- Thai tea
- Green tea
- Red velvet
- Es teh
- Air mineral
2. Sasaran Konsumen : Masyarakat
3. Wilayah Pemasaran : Wilayah Kota Kendari dan Sekitarnya

4.3.3 Aspek Produksi/Operasi


1. Kapsitas Operasi : Sesuai dengan permintaan jasa
2. Ketersediaan Bahan Baku :
a. Usaha Laundry
- Sabun
- Molto
- Pewangi
- Plastik
- Air galon

b. Kedai Minuman Laundry


- Air galon
- Gula
- Susu
- Bubuk Green Tea
- Bubuk Red Velvet
- Bubuk Thai Tea
- Es batu kristal
- Teh
- Kopi bubuk
3. Peralatan :
a. Usaha Laundry
- Mesin Cuci
- Mesin Pengering
- Mesin Uap
- Genset
- Timbangan
- Setrika uap
- Setrika + Meja Setrika
- Meja Administrasi + Kursi
- Keranjang
- Hanger
- Rak Penyimpan
b. Kedai Minuman Laundry
- Blender
- Kulkas
- Gelas
- Sedotan
- Meja + kursi (tempat tunggu)

4. Aspek Keuangan
A. Cofee Laundry
a. Modal
modal awal untuk membuka usaha Cofee Laundry yaitu sebesar
Rp. 350.000.000
b. Biaya
1. Biaya Operasional
Renovasi Ruko Seluas 16 X 6 m
Harga
Uraian Jumlah Total
(Orang/Unit)
Sewa
1 Rp 75.000.000 Rp 75.000.000
ruko/tahun
Gaji Tukang 3 Rp. 2.500.000 Rp. 7.500.000
Cat 2 Rp. 1.300.000 Rp. 2.600.0000
Pembuatan 1 Rp. 10.000.000
Rp. 50.000.000
Jemuran 1 Rp. 40.000.000
Desain
1 Rp. 14.979.000 Rp. 14.979.000
Laundry
Total 1 Rp. 150.079.000
Perlengkapan Laundry
Alat Jumlah Harga/Unit Total
Mesin Cuci 4 Rp 12.500.000 Rp 50.000.000
Tower 2 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
Mesin
Pengering 1 Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
besar
Mesin
pengering 1 Rp 9.000.000 Rp 9.000.000
kecil
Mesin uap 2 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Timbangan
1 Rp 650.000 Rp 650.000
100 Kg
Rak khusus 1 Rp 13.000.000 Rp 13.000.000
Pvc Stop
2 Rp 17.000 Rp 34.000
Kran
Toren
2 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
Tempat Air
Pipa AW 6 Rp 104.000 Rp 624.000
Sambungan
9 Rp 3.000 Rp 27.000
Pipa L
Keran Air 6 Rp 56.000 Rp 336.000
Genset 1 Rp 13.900.000 Rp 13.900.000
Setrika 2 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Meja
administrasi 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
+ kursi
Keranjang 10 Rp 48.000 Rp 480.000
Hanger 5 lusin Rp 30.000 Rp 150.000
Rak
3 Rp 12.000.000 Rp 36.000.000
penyimpanan
Setrika 3 Rp 250.000 Rp 750.000
Kabel roll 1 Rp 146.000 Rp 146.000
Papan setrika 3 Rp 230.000 Rp 690.000
Spanduk,
1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
brosur
Ember besar 12 Rp 112.500.000 Rp Rp 1.350.000
Jepitan 5 lusin Rp 25.000 Rp 125.000
Sikat 5 Rp 10.000 Rp 50.000
Selang 10 m 1 Rp 55.000 Rp 55.000
Total 2 Rp 150.846.000
Total 1 + Total 2 Rp 310.946.000
Biaya Non Operasional/Bulan
Biaya Lain-lain
Uraian Jumlah Harga/orang Total
Listrik - Rp 1.500.000
Gaji Karyawan 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Total I Rp 6.300.000
Perlengkapan Laundry
Bahan Jumlah Harga/unit Total
pewangi cair 5 Rp 135.000 Rp 675.000
Detergen cair 8 Rp 50.000 RP 400.000
Detergen bubuk 5 Rp 14.000 Rp 70.000
Detergen batik cair 5 Rp 200.000 Rp 1.000.000
Pelembut cair (setrika uap) 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Pelicin setrika cair 5 Rp 44.000 Rp 220.000
PCE khusus dry clean 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Anti noda lemak 2 Rp 210.000 Rp 420.000
Anti noda darah 2 Rp 150.000 Rp 300.000
Anti noda tinta 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Anti noda oli 1 Rp 225.000 Rp 225.000
Anti noda karat 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Anti noda jamur 1 Rp 45.000 Rp 45.000
Plastic 2,5 Kg (isi 65) 10 Rp 37.000 Rp 370.000
Plastic 3 Kg (isi 78) 10 Rp 40.000 Rp 400.000
Plastik 4 Kg (isi 43) 10 Rp 37.000 Rp 370.000
Plastik Bedcover/selimut (isi 29) 5 Rp 37.000 Rp 185.000
Plastic bening rol (40 x 250 ) 1 Rp 169.000 Rp 169.000
Total II Rp 5.609.000
Total I + Total II Rp 11.909.000
Pengeluaran pertahun Rp. 142.908.000

Total Biaya Operasional + Total Biaya Non Operasional


Rp 310.946.000 + Rp 11.909.000
= Rp 322.855.000
c. Pendapatan
Daftar harga Cofee Laundry :
1. Laundry Kiloan
Cuci Komplit reguler 2 Rp 8.000
hari
Cuci komplit ilat 1 hari Rp 15.000
Cuci komplit 2 jam Rp 30.000
laundry express
Cuci kering reguler 2 hari Rp 6.000
Cuci kering kilat 1 hari Rp 9.000
Cuci kering express 2 jam Rp 15.000
Setrika reguler 2 hari Rp 6.000
Setrika kilat 1 hari RP 9.000
Setrika express 2 jam Rp 12.000

2. Laundry Satuan
Baju muslim Rp 20.000
Baju hangat/sweater Rp 20.000
Gaun/Baju pengantin Rp 100.000
Baju safari Rp 20.000
Baju safari setelan Rp 30.000
Bantal besar Rp 20.000
Bantal kecil Rp 15.000
Bedcover Rp 30.000
Bedcover 1 set Rp 40.000
Kemeja batik Rp 20.000
Celana pendek Rp 20.000
Celana panjang Rp 25.000
Handuk mandi besar Rp 25.000
Handuk mandi kecil Rp 20.000
Jeket kulit Rp 40.000
Jaket Rp 25.000
Jas/bleazer Rp 30.000
Jas/bleazer setelan Rp 40.000
Kemeja pendek Rp 20.000
Kemeja batik Rp 25.000
Kebaya Rp 30.000
Kebaya setelan Rp 45.000
Selendang/kerudung Rp 20.000
Mukenah Rp 20.000
Sajadah Rp 20.000
Selimut Rp 25.000
Sarung bantal/guling Rp 25.000
Seprei single Rp 20.000
Topi Rp 5.000
Sarung/cover mobil Rp 20.000
Sarung/cover motor Rp 15.000
Sarung Rp 15.000
Rok Rp 100.000
Gaun panjang Rp 50.000
Bloose Rp 20.000
Wearpack Rp 15.000
Baju taekwondo Rp 25.000
Bantal guling dewasa Rp 20.000
Bantal guling anak Rp 20.000
Bantal guling bayi Rp 15.000
Tas kecil Rp 15.000
Tas sekolah Rp 25.000
Tas ransel Rp 30.000
Tas olahraga Rp 30.000
Tas wanita Rp 100.000

3. Laudry Karpet
Karpet mesjid (M2) Rp 80.000
Karpet rumah (M2) Rp 100.000
Karpet kantor (M2) Rp 75.000
Gorden tipis Rp 10.000
Gorden tebal Rp 15.000
Vitrage Rp 7.000

Pendapatan Satuan Total


Laundry kiloan
Harian 40-60 kg Rp. 400.000
Mingguan 280-420 kg Rp. 2.800.000
Bulanan 1200-1800 kg Rp. 12.000.000
Laundry satuan
Harian 20-30 buah Rp. 750.000
Mingguan 140-210 buah Rp. 5.250.000
Bulanan 600-900 buah Rp. 22.500.000
Laundry Karpet
Bulanan 15-20 buah Rp. 960.000
Total Rp. 35.460.000

jadi, untuk pendapatan kotor perbulan jika di rata-ratakan biasa


menghasilkan sebesar Rp 35.460.000
Labah = Total Pendapatan – Total Biaya
= Rp 35.460.000 - Rp 322.855.000
= Rp -287.395.000
Lama Balik Modal
Berdasarkan pendapatan perbulan dengan modal sebesar Rp
maka dapat di perkirakan lama balik modal ± 10 bulan.

B. Kedai Cofee Laundry


a. Biaya
Biaya Operasional
Rencana Anggaran Biaya Alat “Kedai Cofee Laundry”
Alat Jumlah Harga/Unit Total Harga
Kursi + meja 3 set Rp 1.500.000 Rp 4.500.000
Blender 2 Rp 400.000 Rp 800.000
Gelas 3 lusin Rp 180.000 Rp 540.000
Toples 6 Rp 25.000 Rp 150.000
Kulkas 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Total Rp. 8.990.000

Biaya Non Operasional/Bulan


Bahan Jumlah Harga/Unit Total Harga
Bubuk Thai tea 3 kilo Rp. 65.000 Rp. 195.000
Bubuk Green 3 kilo Rp. 47.000 Rp. 141.000
Tea
Bubuk Red 3 kilo Rp. 65.000 Rp. 195.000
Velvet
Gula 5 kilo Rp. 13.000 Rp. 65.000
Susu 30 Rp. 13.500 Rp. 405.000
kaleng
Es Kristal (5 300 kilo Rp. 5.000 Rp. 300.000
kg)
Bubuk Kopi 1 kilo Rp. 180.000 Rp. 180.000
Sedotan (100 300 pcs Rp. 9.000 Rp. 27.000
pcs)
The 3 box Rp. 15.000 Rp. 45.000
Air Galon 60 Rp. 5.000 Rp. 300.000
Gaji Karyawan 1 Rp. 800.000 Rp. 800.000
Total Rp. 3.058.000
Pengeluaran pertahun Rp.36.696.000

Total Biaya Operasioanl + Total Biaya Non Operasional


Rp Rp. 8.990.000 + Rp. 3.058.000
= Rp. 12.048.000

Pendapatan
Daftar harga Kedai Cofee Laundry :
Jenis Minuman Harga
Green tea Rp 13.000
Thai tea Rp 15.000
Red velvet Rp 15.000
Ice tea/coffe ice Rp 7.000

Pendapatan Satuan Total


Harian 30-40 orang Rp. 480.000
Mingguan 210-280 Rp. 3.360.000
orang
Bulanan 900-1200 Rp. 14.400.000
orang

Labah = Total Pendapatan – Total biaya


= Rp 14.400.000 - Rp 12.048.000
= Rp 2.352.000

Lama Balik Modal


Berdasarkan pendapatan/bulan dengan pengeluaran sebesar
Rp.13.000.000 maka dapat di perkirakan lama kembali modal
yaitu ± 1 bulan.

C. Total Pendapatan
Laundry Kedai Total

Modal awal Rp.350.000.000

Pengeluaran Rp.322.855.000 Rp.12.048.000 Rp.334.048.000


perbulan
Pengeluaran Rp.142.908.000 Rp.36.696.000 Rp.179.604.000
pertahun (diluar
bunga)
Pendapatan/bula Rp 35.460.000 Rp.14.400.000 Rp. 49.860.000
n (kotor)
Pendapatan/bula
Rp. 30.058.000
n (bersih)
Pendapatan
pertahun diluar Rp.598.320.000
pajak
Pembayaran PPH Rp. 498.600
Pendapatan
pertahun diluar Rp.597.040.000
bunga
Bunga Bank :
Bunga Perbulan
Penghasilan x Bunga
Rp. 350.000.000 x 13% = Rp. 45.500.000 per tahun
Jadi bunga bank yang dibayar selama sebulan
45.500.000/ 12 bulan = 3.791.666
Jadi Angsuran Perbulan :
Cicilan pokok + Bunga Bank
Rp.7.291.666 + Rp.3.791.666= Rp.11.083.332

Jadi, bunga bank apabila 13% dengan kredit sebesar Rp


350.000.000 dan harus diangsur selama 4 tahun maka bunga
bank yang harus di bayar selama 1 bulan adalah Rp. 3.791.666
dan cicilan pokok yang harus dibayar/bulan yaitu Rp
7.291.666

4.4 Analisis Resiko


a. Masalah Pada Kompetitor
Setiap peluang usaha yang memiliki profit besar, pasti ada kompetitor
yang menimbulkan persaingan ketat. Termasuk juga pada laundry,
kompetitor tidak hanya berasal dari pelaku usaha kecil, sekarang banyak
juga perusahaan besar yang merambah kedunia bisnis yang satu ini.Untuk
menghadapi hal ini, pandanglah kompetitor dari sisi positifnya. Kita bisa
mengamati seperti apa strategi yang digunakan competitor.
b. Masalah Pada Listrik
Perlengkapan laundry seperti mesin cuci dan setrika memerlukan
listrik agar bisa digunakan. Padahal di Indonesia masih kerap terjadi
pemadaman listrik tiba-tiba. Bilamana listrik padam dalam waktu yang
lama, tentu peralatan tersebut tidak bisa digunakan dan pekerjaan jadi
terlambat diselesaikan.Solusinya, siapkan genset untuk mengantisipasi
adanya pemadaman listrik yang tiba-tiba, dengan begitu saat listrik mati
mesin cuci dan setrika tetap bisa digunakan karena ada listrik dari genset.

c. Biaya Perawatan
Mesin cuci yang terus menerus digunakan tentunya akan mengalami
penurunan pada kualitas. Dampaknya mesin suatu saat akan mengalami
kerusakan dan harus di perbaiki. Biaya untuk perbaikan ini sangat
bervariatif, sangat bergantung pada jenis kerusakan yang dialami. Oleh
sebab itu, tidak ada salahnya apabila membeli mesin cuci dengan kualitas
kelas wahid dan bergaransi. Memang awalnya membutuhkan banyak modal,
namun kita bisa menghemat biaya perawatan bila membeli mesin cuci yang
kualitasnya bagus.

4.5 Kelebihan Dan Kekurangan


4.5.1 Kelebihan
1. Modal Kecil, bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar dalam
memulai, hanya memerlukan mesin cuci, persediaan air dan alat-alat
untuk mencuci, pengering, pengharum dan perapi.
2. Tidak perlu daerah yang Strategis, Anda bisa membuka usaha ini
dimana saja, mulai dari pusat kota, komplek perumahan, gang hingga
pedesaan.
3. Dijalankan di rumah, usaha laundry tergolong bisnis rumahan, anda
bisa melakukannya di rumah. Dengan berbekal sepetak ruangan
kosong di samping atau depan rumah, maupun memanfaatkan bagian
belakang rumah untuk tempat meletakkan peralatan pencucian.
4. Bisa dilakukan sendiri, usaha ini tidak memerlukan bantuan orang lain,
anda bisa menjalankannya sendiri saat memulai. Lain hal nya jika
pelanggan sudah banyak dan mempunyai cabang, anda bisa
mempekerjakan karyawan yang terpercaya.
5. Punya Penghasilan Tetap, selain beberapa kelebihan diatas, anda juga
akan punya penghasilan tetap dari bisnis ini jika telah punya
pelanggan yang loyal. Penghasilan bahkan bisa dihitung mulai dari
skala harian, mingguan hingga bulanan.

4.5.2 Kekurangan
1. Persaingan yang Tinggi, tidak heran bila kemudahan dalam memulai
bisnis ini membuat tingkat persaingannya pun menjadi tinggi, karena
pasti banyak yang tergiur dengan bisnis modal kecil tapi untuk
bejibun.
2. Masyarakat sudah punya mesin cuci, jaman semakin canggih dan
mayoritas keluarga di Indonesia telah memiliki mesin cuci sendiri di
rumah. Anda dituntut untuk jeli dalam menargetkan pangsa pasar dan
menyaingi kompetitor yang sama.
3. Masyarakat semakin berpikir kritis, hal ini akan terjadi ketika
pelayanan yang anda berikan tidak memuaskan dan menimbulkan
kekecewaan terhadap pelanggan. Anda bisa saja ditagih ganti rugi atas
ketidakpuasan pelanggan tersebut.
4. Produksi Limbah, air bekas cucian akan menjadi limbah yang bisa
mengotori sungai dan sumber air melalui got/gorong-gorong di
sekeliling lingkungan Laundry. Hal ini masih sangat mudah ditemukan
karena masih banyak yang belum menyadari kelalaian itu.

4.6 Strategi Pemasaran


1. Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini.
2. Memberikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan
pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra
gratis satu kilo.
3. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu.
Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
4. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas
yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset
terjamin.
5. Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya
suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat
menentukan kepuasan pelanggan.

BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek
pemasaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau
capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus
merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini,
motiv ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat
diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan
tercapai, dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan
sebagai pilihan bisnis.
 
 
5.2      Saran
Saran ini kami sampaikan sebagai penulis:
 Dalam menjalankan bisnis membuka laundry yang harus diperhatikan yaitu
tempat yang harus strategis
 Kualitas pegawai dalam melayani pelanggan dengan menghasilkan hasil
laundry yang sangat memuaskan
 Kualitas teknologi yaitu mesin cuci yang dipakai yang bersih juga dapat
menarik pelanggan untuk mencucikan bajunya ke bisnis laundry kita.

Anda mungkin juga menyukai