Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“DAHSYATNYA USAHA DAN ENERGI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DETYA NAZIHA W

KELAS : X MIPA 9

ABSEN : 10

GURU PENDAMPING :

ACHMAD YOESOEF, M.Pd.

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KEDIRI

JLN. VETERAN 7 KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas berkat, rahmat, dan hidayat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi tugas
pelajaran fisika di SMA Negeri 2 Kediri.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Guru Fisika yang telah


mendampingi saya selama melaksanakan praktikum dan kepada pihak-pihak lain
yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan praktikum fisika
“Dahsyatnya Usaha dan Energi”, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. Terimakasih juga pada teman-teman kelompok saya atas
kerjasama kalian, sehingga percobaan ini bisa berjalan dengan baik.

Kediri, 7 Mei 2019

Detya Naziha W

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
C. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................3
A. Usaha......................................................................................................................3
B. Energi.....................................................................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................7
A. Alat dan Bahan.......................................................................................................7
B. Langkah Kegiatan..................................................................................................7
C. Tabel Hasil Pengamatan.........................................................................................7
D. Analisis Data..........................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
FOTO-FOTO...................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat. Akibatnya
metode sederhana yang kita pelajari tidak cukup untuk menghitungnya. Namun
hal tersebut tidak perlu ditakutkan, karena masih ada metode lain untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Metode baru itu menggunakan ide kerja dan energi. Kita


akan menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik
yangsangat luas. Kita akan mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik
untuk memahami konsep umum mengenai energi dan kita akan melihat
bagaimana kekekalan energi muncul.

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan


Momentum Linear maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan
Impuls dan Momentum Linear. Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar
dengan arah gaya dan Menyebabkan perubahan momentum dan Momentum
Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan
lurus
Pernahkah menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang
terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor
mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya
tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan
momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui ketinggian maksimum dan minimum bola tenis dan
bekel.
2. Untuk mengetahui urutan ketinggian pantulan.
3. Untuk mengetahui kecepatan pantulan bola tenis dan bekel .
4. Untuk mengetahui koefisien restitusi bola tenis dan bekel.
C. Manfaat

1. Mengetahui ketinggian maksimum daan minimum bola tenis dan bekel.


2. Mengetahui urutan ketinggian pantulan bola tenis dan bekel.
3. Mengetahui kecepatan pantulan bola tenis dan bekel.
4. Mengetahui koefisien restitusi bola tenis dan bekel.
5. Menyimpulkan hasil pengamatan.
6.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Usaha
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh  s, maka gaya F
melakukan usaha sebesar W, yaitu 

Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun


gaya yang diberikan membentuk sudut a terhadap perpindahan, maka besar usaha
yang dikerjakan pada benda adalah :

Dengan :

W = usaha (joule)

F  = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)

s  = perpindahan (m)
B. Energi 
Energi yang akan dibahas berfokus pada energi seputar gerak yakni energi
potensial, energi kinetik dan energi mekanik.

1. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu


benda terhadap suatu titik acuan. Misalnya sebuah benda bermassa dijatuhkan dari
ketinggian h di atas permukaan tanah, maka tanah merupakan titik acuan untuk
menentukan seberapa besar ketinggian benda tersebut.

Dari pernyataan tersebut, maka Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:

Dengan :

Ep = energi potensial (joule)

m = massa (joule)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

2. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena
gerakannya.
Misal sebuah benda bermass m dan bergerak dengan kecepatan v, maka
besar dari energi kinetik dapat ditulis melalui persamaan:

3. Energi Mekanik

Dari dua definisi energi sebelumnya, maka energi mekanik dapat


didefinisikan sebagai energi yang dimiliki benda karena kedudukan dan
gerakknya. Secara metematis dapat ditulis :

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik menyatakan bahwa energi mekanik


diposisi manapun akan tatap. Jika kita lihat gambar di samping, bisa kita tuliskan :
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Teorema Usaha - Energi

Teorema usaha energi menyatakan tentang hubungan antara usaha dan


energi. Secara umum dapat dinyatakan, bahwa :

 Usaha = Perubahan Energi

Jika kita mengacu pada energi kinetik maka :

Dengan :

v2 = Kecepatan akhir

v1 = kecepatan awal

Sedangkan jika mengacu pada energi potensial, maka

Dengan :

h2 = Ketinggian kedua

h1 = Ketinggian pertama
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


Bola tennis, bola bekel, mistar, kamera slow motion

B. Langkah Kegiatan
1. Membuat ukuran ketinggian pada kertas manila, kemudian
menempelkan pada dinding menggunakan seal tape
2. Memegang bola tennis pada ketinggian tertentu
3. Melepaskan bola dan merekam dengan kamera slow motion
4. Setelah menumbuk lantai horizontal, mengamati ketinggian pantulan
bola

5. Mengulangi kegiatan 2 – 4 dengan ketinggian berbeda

C. Tabel Hasil Pengamatan


h1 (m) h2 (m) h3 (m)
h0 (m)
B Tennis B Bekel B Tennis B Bekel B Tennis B Bekel
0,6 0,35 0,4 0,2 0,2 0,1 0,1
0,1 0,55 0,62 0,35 0,3 0,25 0,1
1,4 0,75 0,85 0,4 0,45 0,2 0,2
1,7 0,9 0,1 0,45 0,5 0,3 0,28
2 1,1 0,9 0,65 0,4 0,2
D. Analisis Data
 Kecepatan pantulan bola
Rumus untuk mencari kecepatannya adalah :

1
m v2 = m g h
2

1 2
v =gh
2

v2 =2gh

v = √2 g h

Kecepatan pantulan pada bola tennis

h0 (m) v (m/s) h1 (m) v (m/s) h2 (m) v (m/s) h3 (m) v (m/s)


0,6 3,464 0,35 2,645 0,2 2 0,1 1,414
1 4,472 0,55 3,316 0,35 2,645 0,25 2,236
1,4 5,291 0,75 3,872 0,4 2,828 0,2 2
1,7 5,830 0,9 4,2 0,45 3 0,3 2,424
2 6,26 1,1 4,643 0,65 3,569

Kecepatan pantulan pada bola bekel

h0 (m) v (m/s) h1 (m) v (m/s) h2 (m) v (m/s) h3 (m) v (m/s)


0,6 3,464 0,4 2,828 0,2 2 0,1 1,414
1 4,472 0,62 3,521 0,3 2,424 0,1 1,414
1,4 5,291 0,85 4,123 0,45 3 0,2 2
1,7 5,830 0,1 1,414 0,5 3,13 0,28 2,342
2 6,26 0,9 4,2 0,4 2.828 0,2 2

 Koefisien restitusi

Koefisien restitusi pada bola tennis


h1
e=
√ h0

0,35
e=
√ 0,6
= 0,763

Koefisien restitusi pada bola bekel

h1
e=
√ h0

0,4
e=
√ 0,6
= 0,816
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, pada bola yang memantul merupakan tumbukan lenting sebagian,


karena koefisien restitusinya kurang dari satu dan lebih dari nol. Ketinggian bola
tenis dan bola bekel akan terus berkurang setiap pantulannya. Perubahan energi
semakin kecil (menurun). Ketinggian yang dihasilkan berbeda – beda tergantung
dari berat bola dan kepadatannya.

B. Saran
Sebelum melakukan praktikum sebaiknya kita mempelajari materi terlebih
dahulu dan berdoa agar kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar. Kerja
sama dan kekompakan antar kelompok perlu ditingkatkan lagi agar setiap anggota
dapat bekerja secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.doninurdians.com/2017/01/materi-usaha-dan-energi.html)diakses
pada 19.55 WIB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai