Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I
ANALISIS SITUASI UMUM

1.1 Gambaran Umum Puskesmas Tanah Sareal Bogor


1.1.1 Data geografis
Puskesmas Tanah Sareal Bogor terletak di Jalan Kesehatan No.3 Kota
Bogor. Wilayah kerja meliputi satu kelurahan Tanah Sareal dengan luas
wilayah 105 ha dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Kedung Badak
Sebelah Selatan : Kelurahan Sempur
Sebelah Barat : Kelurahan Kebon Pedes
Sebelah Timur : Kelurahan Bantar Jati
Letak Puskesmas Tanah Sareal Bogor cukup strategis, dan mudah dicapai
oleh kendaraan. Jarak terjauh wilayah kerja ke puskesmas sekitar 3 km
dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dengan kendaraan.

1.1.2. Pengunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kelurahan Tanah Sareal sebagian besar digunakan
untuk pemukiman, selain itu juga digunakan untuk perkantoran,
taman/lapangan olahraga, jalan dan lain-lain.

1.1.3. Hidrologi
Sumber air yang digunakan masyarakat kelurahan Tanah Sareal berasal
dari ledeng, SPT (Sumur Pompa Tangan), SGL (Sumur Galian Lobang),
Sanyo. Diperbatasan Kelurahan Tanah Sareal terdapat aliran sungai Ciliwung
yang melewati perbatasan wilayah Kelurahan Tanah Sareal dimanfaatkan
oleh sebagian masyarakat sebagai masyarakat sebagai sarana MCK.

1.1.4. Layanan Kebersihan


Dengan didukung sarana dan prasarana kebersihan dilakukan oleh warga
dan Dinas Kebersihan yang mengangkut sampah ke TPA di Galuga
Kabupaten Bogor.
2

1.1.5. Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup secara umum masih relatif baik dari hasil pengujian di
beberapa lokasi di Kota Bogor daerah yang masuk wilayah Kelurahan Tanah
Sareal seperti Jambu Dua kadar debu dan tingkat kebisingan diatas baku
mutu.

1.1.6. Kawasan Kumuh


Kawasan kumuh adalah kawasan dengan permukaan yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan. Pada umumnya kawasan berada pada lokasi bantaran
sungai, tepian rel kereta api, dan sekitar area pusat perdagangan.

A.1.7. Kependudukan
A. Jumlah Penduduk
Tabel 1.1. Data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur Wilayah Puskesmas Tanah Sareal Tahun 2011
No. Kelompok Jumlah Penduduk
Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
(tahun)
1. 0-4 142 117 259
2. 5-9 403 480 883
3. 10-14 659 790 1449
4. 15-19 856 918 1774
5. 20-24 416 453 869
6. 25-29 179 189 368
7. 30-34 235 246 481
8. 35-39 218 227 445
9. 40-44 210 203 413
10. 45-49 206 216 422
11. 50-54 269 276 545
12. 55-59 293 298 591
13. 60-64 140 150 290
14. 65-69 150 123 273
15. 70-74 150 190 340
16. 75+ 43 68 111
Jumlah 4551 4514 9065
Sumber : Kelurahan Tanah Sareal Bogor Tahun 2011
3

Dari data diatas, penduduk remaja (10-19 tahun) sebesar 35,55 % menempati
proporsi besar. Hal ini menjadi dasar untuk pengembangan Program Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR) dalam mengatasi masalah Kesehatan Remaja.

2. Jumlah Penduduk Kelompok Rentan


Tabel 1.2. Data Jumlah Penduduk Kelompok Rentan di Wilayah Tanah
Sareal Tahun 2011
No. Kelompok Rentan Jumlah
1. Neonatus 243
2. Bayi 223
3. Balita 1050
4. Ibu hamil 266
5. Ibu bersalin 254
6. Taman kanak-kanak 108
7. Sekolah Dasar 959
8. SMP/SMA 4346
9. Lanjut Usia (≥ 45 tahun) 2015
Sumber :Kelurahan Tanah Sareal Bogor Tahun 2011

Dari data diatas, penduduk kelompok rentan remaja (SMP/SMA) sebesar 45,92
% menempati proporsi besar. Hal ini pun menjadi dasar untuk pengembangan
Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dalam mengatasi masalah Kesehatan
Remaja

1.2. Visi dan Misi Puskesmas Tanah Sareal Bogor


1.2.1. Visi Puskesmas Tanah Sareal Bogor
Puskesmas “HARAPAN KELUARGA” Menuju Kota Bogor”
HA : HARMONIS
RA : RAMAH
P : TERPADU
AN : ANDALAN
KELUA : BERKELANJUTAN
4

R : RESPONSIF
GA : SIAGA
Makna Visi :
Puskesmas yang memberikan pelayanan secara terpadu dan berkelanjutan
sejak dalam kandungan hingga lansia melalui pendekatan konsep keluarga,
dengan program inovasi “Sentra Keperawatan”
Membina suasana harmonis dan petugas melayani dengan ramah,
responsif dan siaga 24 jam
Menjadikan Puskesmas Tanah Sareal tanggap dan mampu menjawab
berbagai masalah kesehatan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pada
akhirnya Puskesmas Tanah Sareal dapat menjadi andalan masyarakat dan
Dinas Kesehatan Kota Bogor.

1.2.2. Misi Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Misi Puskesmas Tanah Sareal
a. Memberikan pelayanan kesehatan sejak dalam kandungan sampai lansia
melalui pelayanan yang terpadu dan berkelanjutan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan dengan sumber daya manusia yang
profesionalisme
c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di kelurahan
Tanah Sareal melalui pemberdayaan Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM)
d. Mendorong kemandirian masyarakat melalui kemandirian keluarga
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan
lingkungannya
e. Membina kemitraan dengan lintas sektor dan swasta dalam
mewujudkan kelurahan siaga.

1.2.3. Struktur Organisasi Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Puskesmas Tanah Sareal saat ini dipimpin oleh seorang dokter sebagai
kepala puskesmas. Struktur organisasi puskesmas dapat dilihat secara lengkap
di lampiran (gambar 1).
5

1.2.4. Manajemen Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Manajemen Puskesmas Tanah Sareal Bogor memiliki prosedur yang baik,
namun pelaksanaannya sudah cukup optimal, meskipun masih terdapat
kelemahan yang masih dapat diatasi. Dokumentasi merupakan salah satu
permasalahan yang layak dipertimbangkan secara serius oleh pimpinan
puskesmas dan semua bidang, karena pentingnya pencatatan dan pelaporan
untuk kesinambungan seluruh program berjalan serta meningkatkan kualitas
Puskesmas Tanah Sareal Bogor.
Manajemen puskesmas terdiri dari tiga fungsi, yaitu perencanaan (P1),
pelaksanaan dan penggerakan (P2) dan pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3). Ketiga fungsi tersebut saling terkait dan menopang, seperti
yang terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Manajemen Tanah Sareal Bogor tahun 2011

Perenc
anaan
(P1)
Pengawasa
n Pelaksa
Pengendali naan
an Pengge
rakan
Sumber : Profil Puskesmas Tanah Sareal
Bogor, 2011
6

a.2.5. Sarana dan Prasarana Puskesmas Tanah Sareal Bogor


a. Kuantitas Sarana dan Prasana Puskesmas Tanah Sareal Bogor
Berdasarkan laporan tahun 2011, sarana dan prasarana yang terdapat di
puskesmas dirinci dalam tabel 1.
Tabel 1. Data Sarana Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Tanah Sareal
Bogor 2011
No Jenis Jumlah
1 Gedung A 1 unit
a. Ruang Pendaftaran 1 ruang
b. Ruang UGD 1 ruang
c. Ruang Dokter Jaga 1 ruang
d. Ruang Kepala Puskesmas 1 ruang
e. Ruang Kepala Tata Usaha 1 ruang
f. Ruang Poli Spesialis 1 ruang
g. Ruang Penyakit Tidak Menular 1 ruang
h. Ruang Balai Pengobatan Umum 1 1 ruang
i. Ruang Balai Pengobatan Umum 2 1 ruang
(Poli Anak dan MTBS)
j. Ruang Balai Pengobatan Gigi 1 ruang
k. Ruang Laboratorium 1 ruang
l. Klinik Raflesia (Klinik IMS) 1 ruang
m. Ruang Ultraviolet 1 ruang
n. Ruang Rekam Medis 1 ruang
o. Ruang Data 1 ruang
2 Gedung B 1 unit
a. Ruang Klinik Lansia (Nursing Center) 1 ruang
b. Ruang Poli Lansia 1 ruang
c. Ruang Kegiatan Lansia 1 ruang
d. Ruang Obat/Apotik 1 ruang
e. Ruang Kesehatan Lingkungan dan 1 ruang
Promosi Kesehatan (Klinik PHBS)
f. Ruang Gizi (Klinik Gizi dan Tumbuh 1 ruang
Kembang)
g. Ruang Pertemuan/Ruang Data 1 ruang
3 Gedung C 1 unit
a. Ruang Registrasi KIA 1 ruang
b. Ruang Bersalin 1 ruang
c. Ruang Pemeriksaan KIA, KB, 1 ruang
Imunisasi
d. Ruang Rawat Inap 1 ruang
e. Ruang Radiologi 1 ruang
4 Rumah Dinas
a. Rumah Dinas 1 Unit
7

7 Gedung Posyandu 10 Unit


8 Kendaraan Dinas
a. Motor 3 Unit
Sumber : Profil Puskesmas Tanah Sareal Bogor, 2011
10 Posyandu, yang berada di setiap wilayah kerja Puskesmas, masing-
masing 1 buah.

b. Kualitas Sarana dan Prasarana Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Sarana dan prasarana yang ada di gedung puskesmas tidak seluruhnya
memiliki kualitas yang baik. Beberapa ruang ada yang tidak terpakai,
seperti ruang Ultraviolet yang digunakan sebagai gudang obat.
Untuk Kendaraan dinas di Puskesmas Tanah Sareal tidak memiliki
mobil puskesmas keliling maupun ambulan, hanya ada tiga unit motor
dinas.

a.2.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Tenaga kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas merupakan pegawai yang
bekerja di puskesmas. Berdasarkan laporan tahun 2011, maka data
kepegawaian sekaligus tenaga kesehatan yang terdapat di puskesmas dirinci
dalam tabel 2.
Tabel 2. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Tanah Sareal Bogor
No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
Kepegawaian Pendidikan
1. Kepala Puskesmas 1 PNS S1 Kedokteran
2. Kepala Tata Usaha 1 PNS SMP+CP Paramedis
(D1)
3 Dokter Umum Fungsional 8 7 PNS, 1 CPNS S1 Kedokteran Umum
4. Dokter Spesialis 4
Sp. Anak 1 PNS S1 Kedokteran Anak
Sp. Penyakit Dalam 1 PNS S1 Kedokteran PD
Sp. Kebidanan dan 1 Dokter tamu S1 Kedokteran Obgyn
Kandungan
Sp. Radiologi 1 Dokter tamu S1 Kedokteran
Radiologi
8

5. Dokter Gigi Fungsional 2 PNS


6. Perawat 8 PNS S1 : 3
D3 : 4
SPK : 1
7. Perawat gigi 1 PNS D3 Kesehatan Gigi
8. Bidan 5 4 PNS, 1 PTT D3 : 5
9. Tenaga Pelaksana Gizi 1 PNS D1-SPAG
10 Tenaga Kesling 1 PNS S1 Kesling
.
11 Asisten Apoteker 2 PNS SMF
.
12 Analis Laboratorium 2 PNS D3 Analisis
. Kesehatan
13 Radiografer 1 PNS D3 Radiologi
.
14 Petugas Kasir 1 PNS S1 Sosial
.
15 Petugas Pendaftaran 2 Sukwan SMA
.
16 Petugas Kebersihan 4 Sukwan SMA
.
17 Petugas Keamanan 1 Sukwan SMA
.
Jumlah 45
Sumber : Profil Puskesmas Tanah Sareal Bogor, 2011

a.2.7. Alur Pelayanan Pasien Puskesmas Tanah Sareal Bogor


Adapun alur pelayanan di Puskesmas Tanah Sareal Bogor dapat dilihat
pada gambar 3.
Gambar 3. Alur Pelayanan Pasien Puskesmas Tanah Sareal Bogor
9

Pasien datang
Pendaftaran
BP BP Spe UG KI
Gigi Um sial D A
Klinik um
Raw is
Lab/Ro Rawa
Remaj at ntgen t
a InapPember Jalan
ian
Pasien Obat
Pasien
Pulang Dirujuk
Sumber : Puskesmas Tanah Sareal, 2011

BAB II
AREA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

2.1 Program Inovatif Puskesmas Tanah Sareal di Area Kesehatan


Reproduksi Remaja
2.1.1. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Puskesmas Tanah Sareal adalah salah satu puskesmas di Kota Bogor yang
menerapkan PKPR dan sudah dilaksanakan sejak tahun 2003 sampai dengan
tahun 2011. Diharapkan dengan adanya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,
puskesmas dapat menyediakan pelayanan yang sesuai dengan masalah remaja
dan dapat memenuhi kebutuhan remaja.
Kegiatan PKPR diantaranya adalah :
a. Penyuluhan (Pemberian informasi dan edukasi)
b. Fokus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terarah)
c. Penjaringan Kesehatan
d. Pelatihan Peer Counselor
10

e. Konseling

2.2 Analisis Situasi Khusus Area Kesehatan Remaja di Wilayah Puskesmas


Tanah Sareal Bogor
a. Kasus Masalah Gangguan Haid
Jumlah kasus masalah gangguan haid pada remaja mengalami penurunan
yang signifikan selama tiga tahun terakhir dalam pencatatan data. Tahun
2009, jumlah kasus remaja yang mengalami gangguan haid sebanyak 107
remaja, kemudian menurun menjadi 27 remaja pada tahun 2010, dan
mengalami kenaikan menjadi 54 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus
remaja yang mengalami gangguan haid secara berturut-turut dari tahun 2009-
2011 sebanyak 107 remaja, 27 remaja, dan 54 remaja.

b. Kasus Masalah Seks Pranikah


Jumlah kasus masalah seks pranikah pada remaja mengalami kenaikan
yang bertahap selama tiga tahun berakhir dalam pencatatan data. Tahun 2009,
jumlah kasus remaja mengenai seks pranikah sebanyak 9 remaja, kemudian
mengalami sedikit kenaikan menjadi 11 remaja pada tahun 2010 dan
mengalami kenaikan menjadi 30 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus
remaja mengenai seks pranikah secara berturut-turut dari tahun 2009-2011
sebanyak 9 remaja, 11 remaja dan 30 remaja.

c. Kasus Masalah Anemia


Jumlah kasus masalah anemia pada remaja mengalami penurunan yang
signifikan selama tiga tahun berakhir dalam pencatatan data. Tahun 2009,
jumlah kasus remaja mengenai anemia sebanyak 119 remaja, kemudian
mengalami penurunan menjadi 20 remaja pada tahun 2010 dan mengalami
kenaikan menjadi 40 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus remaja
11

mengenai seks pranikah secara berturut-turut dari tahun 2009-2011 sebanyak


119 remaja, 20 remaja dan 40 remaja.

d. Kasus Masalah Rokok


Jumlah kasus masalah rokok pada remaja mengalami kenaikan yang
bertahap selama tiga tahun berakhir dalam pencatatan data. Tahun 2009,
jumlah kasus remaja mengenai rokok sebanyak 61 remaja, kemudian
mengalami sedikit penurunan menjadi 54 remaja pada tahun 2010 dan
mengalami kenaikan menjadi 108 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus
remaja mengenai rokok secara berturut-turut dari tahun 2009-2011 sebanyak
61 remaja, 54 remaja dan 108 remaja.

e. Kasus Masalah Gangguan Belajar


Jumlah kasus masalah gangguan belajar pada remaja mengalami kenaikan
yang bertahap selama tiga tahun berakhir dalam pencatatan data. Tahun 2009,
jumlah kasus remaja mengenai gangguan belajar sebanyak 8 remaja,
kemudian mengalami kenaikan menjadi 71 remaja pada tahun 2010 dan
mengalami kenaikan menjadi 142 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus
remaja mengenai gangguan belajar secara berturut-turut dari tahun 2009-2011
sebanyak 8 remaja, 71 remaja dan 142 remaja.

f. Kasus Masalah Pacaran


Jumlah kasus masalah pacaran pada remaja mengalami kenaikan yang
bertahap selama tiga tahun berakhir dalam pencatatan data. Tahun 2009,
jumlah kasus remaja mengenai pacaran sebanyak 26 remaja, kemudian
mengalami kenaikan menjadi 93 remaja pada tahun 2010 dan mengalami
kenaikan menjadi 186 remaja pada tahun 2011. Jadi jumlah kasus remaja
mengenai pacaran secara berturut-turut dari tahun 2009-2011 sebanyak 26
remaja, 93 remaja dan 186 remaja.
12

BAB III
DAFTAR MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH

3.1 Daftar Masalah


Permasalahan merupakan kondisi dimana kenyataan berbeda dengan yang
seharusnya tercapai atau terjadi (target/sasaran/standar). Berdasarkan uraian yang
terdapat dalam analisis situasi, maka dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
permasalahan pada program yang telah dikerjakan oleh puskesmas, yaitu :
a. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan gangguan haid mengalami kenaikan
yang signifikan selama 3 tahun terakhir.
b. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan seks pranikah mengalami kenaikan
yang signifikan selama 3 tahun terakhir.
c. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan anemia mengalami kenaikan yang
signifikan selama 3 tahun terakhir.
13

d. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan rokok mengalami kenaikan yang


signifikan selama 3 tahun terakhir.
e. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan gangguan belajar mengalami
kenaikan yang signifikan selama 3 tahun terakhir.
f. Jumlah kasus remaja masalah kesehatan pacaran mengalami kenaikan yang
signifikan selama 3 tahun terakhir.

3.2 Prioritas Masalah


Ada berbagai teknik yang dapat dipakai untuk menentukan prioritas masalah,
salah satunya adalah PAHO (Pan American Health Organization). Indikator
penilaian dengan teknik PAHO adalah :
a. Magnitude, yaitu prevalens atau jumlah penduduk yang terkena masalah
tersebut.
Skoring :
1 = Tidak ada kasus
2 = Kasus sedikit
3 = Kasus cukup
4 = Kasus banyak
b. Severity, yaitu keparahan (misalnya CFR) serta kerugian ekonomis yang
ditimbulkan oleh masalah tersebut.
Skoring :
1 = Tidak ada masalah
2 = Kurang parah
3 = Cukup parah
4 = Parah
5 = Sangat parah

c. Vulnerability, yaitu ketersediaan kemampuan atau teknologi untuk


mengatasinya.
Skoring :
1 = Tidak ada
2 = Sedikit kemampuan/teknologi
14

3 = Cukup kemampuan/teknologi
4 = Banyak kemampuan/teknologi
5 = Berlimpah kemampuan/teknologi

d. Community/political concern, yaitu kehebohan masyarakat dan pejabat


terhadap masalah tersebut.
Skoring :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Antusias

Berdasarkan indikator tersebut, maka dapat ditentukan prioritas masalah di


wilayah kerja puskesmas.

Tabel 3. Prioritas Masalah Kesehatan Remaja di Puskesmas Tanah Sareal Tahun


2011
Permasalahan M S V C Total
Gangguan Haid 4 3 3 3 108
Seks Pranikah 4 5 3 3 180
Anemia 4 5 4 3 240
Rokok 4 5 2 4 160
Gangguan Belajar 4 3 2 3 72
Pacaran 4 4 2 3 96

Berdasarkan hasil skoring pada tabel 3 menurut PAHO, maka diperoleh


prioritas masalah kesehatan di Puskesmas Tanah Sareal Bogor sebagai berikut :
1. Anemia
2. Seks Pranikah
15

3. Rokok
4. Gangguan Haid
5. Pacaran
6. Gangguan Belajar

BAB IV
HASIL DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

4.1 Pohon Masalah dan Pohon Tujuan


Untuk mempermudah alur berfikir dalam menyelesaikan masalah, maka
dibuatlah sebuah kerangka berfikir yang dituangkan dalam pohon masalah dan
pohon tujuan. Hal ini dimaksudkan agar semua stakeholder yang terkait mampu
mengetahui akar permasalahan yang terjadi di Puskesmas Tanah Sareal Bogor,
sehingga diharapkan dapat mengambil kebijakan yang lebih efektif dan efisien.
Berikut ini adalah tampilan pohon masalah (diagram 1) dan pohon tujuan
(diagram 2) dari pengambilan hasil menentukan prioritas masalah yang diambil
oleh penulis yaitu tentang Prevalensi Anemia Pada Remaja.
16
17
18

4.2 Analisis Stakeholders


Stakeholders adalah individu, kelompok, institusi, instansi pemerintah,
kelompok swasta, termasuk kelompok sasaran yang memiliki ketertarikan dan
tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang akan ditangani. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penilaian atau analisis terhadap setiap stakeholders yang
terkait dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
Analisis stakeholders bertujuan untuk memahami secara mendalam distribusi
dan dampak sosial proyek, program dan kebijakan yang diambil, mengidentifikasi
konflik kepentingan yang ada atau potensial dan mencari kemungkinan untuk
menanggulanginya dalam rancangan proyek, mengidentifikasi dan menggali
informasi mengenai stakeholders (karakteristik, kepentingan, potensi dan implikas
atau keterlibatan dalam proyek).
Analisis stakeholders pada umumnya terdiri dari tiga kategori matriks yang
saling berhubungan, yaitu :
a. Matriks stakeholders : bagaimana stakeholders dipengaruhi oleh masalah atau
berpengaruh terhadap masalah (tabel 4).
b. Matriks stakeholders : dampak intervensi atau solusi yang diajukan (tabel 5).
19

c. Matriks influence-importance (tabel 6).


Berikut ini merupakan analisis stakeholders yang dibuat dalam bentuk matriks.
20
21
22

4.3 Analisis Strategi


Analisis strategi bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan :
a. Apakah semua masalah dan/atau tujuan harus ditangani, atau hanya
beberapa saja?
b. Kombinasi intervensi apa yang paling mungkin menghasilkan tujuan yang
diinginkan serta memberikan kemungkinan kesinambungan tertinggi.
c. Bagaimana kebutuhan sumber daya dari berbagai kemungkinan paket
intervensi?
d. Strategi (kombinasi intervensi) yang mana yang paling tinggi memperoleh
dukungan atau partisipasi berbagai kelompok sasaran?
e. Strategi yang mana yang paling efektif dalam mendukung upaya
penguatan institusi?
f. Bagaimana cara mengendalikan dampak lingkungan yang negatif?

Analisis strategi untuk prioritas masalah Anemia pada remaja di


Puskesmas Tanah Sareal Bogor dapat dilihat pada tabel 7. Masing-masing
alternatif intervensi (strategi) yang disarankan dapat dinilai dengan kriteria
23

masnfaat yang diperoleh (equity dan partisipasi), kesinambungan manfaat,


kemampuan untuk membiayai atau memelihara aset setelah proyek selesai,
biaya, kemampuan ekonomi dan financial, kelayakan teknis, kontribusi
terhadap penguatan institusi dan kapasitas manajemen, dampak lingkungan,
serta kecocokan dengan prioritas sektor dan/atau program terkait.
24

4.4 Analisis Pemecahan Masalah (Kerangka Kerja Logis)


Kerangka Kerja Logis (KKL) berfungsi sebagai alat manajemen dalam
melakukan analisis situasi, menetapkan tujuan, mengidentifikasi resiko,
meemantau, mengevaluasi dan menyajikan ringkasan proyek. KKL sesuai
prioritas masalah di Puskesmas Tanah Sareal Bogor dapat dilihat pada tabel 10.
KKL dibuat dalam bentuk matriks 5x4 (lima baris dan empat kolom), dengan
masing-masing baris berisi :
a. Activities and inputs (kegiatan dan masukan), yaitu kegiatan atau tugas untuk
menghasilkan output.
b. Outputs (keluaran), yaitu produk nyata berupa barang dan jasa.
c. Results/Outcomes (hasil), yaitu hasil yang dicapai oleh komponen proyek.
d. Purpose (manfaat), yaitu hasil yang diharapkan pada akhir proyek atau segera
setelah proyek selesai.
e. Goal (dampak), yaitu tujuan sektoral atau nasional yang proyek inginkan untuk
ikut berkontribusi dalam mencapainya.
Kolom berisi masing-masing sebagai berikut :
25

a. Project description, yaitu adalah uraian naratif tentang apa yang ingin dicapai
oleh proyek di setiap tingkatan tujuan proyek.
b. Objectively Verifiable Indicators (OVI), yaitu jenis informasi yang dibutuhkan
untuk membuktikan pencapaian tujuan.
c. Means of Verification (MOV), yaitu sumber dan cara mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk membuktikan pencapaian tujuan,
d. Assumptions/Risks, yaitu faktor eksternal atau hal-hal yang tidak dapat
dikendalikan secara langsung oleh manajemen proyek tetapi mempengaruhi
keberhasilan proyek.
26
27

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Puskesmas Tanah Sareal Bogor merupakan puskesmas dengan visi dan misi
yang sesuai dengan fungsi didirikannya puskesmas secara umum. Melalui sejarah
perkembangannya, Puskesmas Tanah Sareal Bogor termasuk ke dalam puskesmas
dengan visi jangka panjang. Puskesmas Tanah Sareal Bogor dilengkapi dengan
sarana dan prasarana untuk melangsungkan pelayanan kesehatan masyarakat.
SDM yang terdapat di puskesmas juga menjadi salah satu aset yang berharga
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Sebagai pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Tanah Sareal Bogor
dapat dikatakan sudah cukup maksimal melaksanakan fungsinya tersebut.
Pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas tidak hanya memberikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan pelayanan promotif dan preventif.
Hal ini dapat dilihat dari hampir seluruh program yang dilaksanakan adalah ada
28

program promotif dan preventif yang dilakukan di dalam maupun diluar


puskesmas, salah satunya adalah program PKPR. Jadi, dapat dikatakan bahwa
Puskesmas Tanah Sareal Bogor sudah konsisten dalam visi dan misi dengan
realisasi pelaksanaannya.
Selain itu, Puskesmas Tanah Sareal Bogor sebagai puskesmas rawat inap
memiliki fasilitas yang sudah cukup memadai serta perawatan fasilitas yang
cukup optimal, sehingga performa pelayanan menjadi berkualitas. Adanya
beberapa kekurangan yang harus segera diatasi membuat Puskesmas Tanah Sareal
Bogor mampu menghadapi persaingan dengan berbagai layanan kesehatan,
terutama swasta, sehingga tujuan puskesmas mampu direalisasikan.
Secara umum, Puskesmas Tanah Sareal Bogor memiliki berbagai
permasalahan terkait dengan program yang tidak mencapai target. Namun, perlu
diingat bahwa tidak semua permasalahan dapat diselesaikan sekaligus, sehingga
penting sekali untuk menetapkan prioritas masalah untuk segera diselesaikan.
Prioritas masalah memiliki kepentingan dan kemampuan untuk diselesaikan
terlebih dahulu sehingga permasalahan yang lain dapat teratasi secara berangsur-
angsur.
Secara khusus, permasalahan yang dihadapi oleh Puskesmas Tanah Sareal
Bogor khususnya di program PKPR adalah tingginya anemia pada remaja.
Anemia pada remaja dipengaruhi oleh berbagai hal terkait dengan gangguan
penyerapan Fe dan rendahnya asupan Fe pada remaja. Untuk dapat mengatasi
suatu permasalahan secara komprehensif, diperlukan penyelidikan yang benar
mengenai faktor utama penyebab terjadinya masalah. Diketahuinya penyebab
utama dari suatu masalah akan mengefisienkan dan mengefektifkan seluruh
sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut serta mempermudah
penyelesaiannya. Program yang tepat yang dilaksanakan oleh orang yang tepat
dengan cara yang benar akan menghasilkan dampak positif yang luas.

5.2 Saran
Kekurangan dan tantangan yang dimiliki oleh Puskesmas Tanah Sareal Bogor
dapat menjadi kelemahan atau menjadi pemicu kemajuan. Namun, kelebihan yang
ada dapat dipakai untuk mengatasi kekurangan, sehingga Puskesmas Tanah Sareal
29

Bogor dapat menjadi lebih baik. Kekurangan yang diatasi dengan kelebihan akan
mengoptimalkan potensi Puskesmas Tanah Sareal Bogor yang belum dipakai atau
belum digunakan.
Merujuk pada tabel analisis pemecahan masalah pada program PKPR,
tingginya anemia pada remaja yang dihadapi oleh Puskesmas Tanah Sareal Bogor
harus melibatkan berbagai stakeholders agar keberhasilannya dapat terus
dipertahankan. Melibatkan berbagai aspek dalam menyelesaikan permasalahan
anemia pada remaja mutlak diperlukan karena permasalahan anemia pada remaja
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan bersama-sama.
Puskesmas Tanah Sareal Bogor perlu melakukan upaya untuk memberdayakan
remaja dengan menemukan, mengeksplorasi dan menggunakan potensi yang
terdapat diluar lingkungan puskesmas. Dengan demikian fungsi Puskesmas
sebagai pusat kesehatan masyarakat dapat tercapai; demikian juga dengan visi
Puskesmas dapat dipenuhi melalui fungsi tersebut.
30

Puskesmas Tanah Sareal Bogor


31

Pendaftaran untuk mendapatkan pelayanan

Ruang Tunggu BP Umum


32

Nebulizer

Kegiatan Konseling PC
33

Pendidikan Kesehatan saat Masa Orientasi Siswa

Anda mungkin juga menyukai