Anda di halaman 1dari 7

Nama : Melinda Aprilia Eka Maviroh

Nim : 19.014
Kelas : D3 keperawatan tingkat 1

1.Jelaskan komponen2 dalam komunikasi secara umum!


1.Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat beberapa faktor
dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi yaitu sikap komunikator
dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna.

2. Pesan (Message)
Pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate atau penerima
pesan. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal.
Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate
atau penerima pesan, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon
yang diberikan oleh komunikate atau penerima pesan.

3. Encoding
Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah
bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus dapat
di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan dalam bentuk
dimana komunikate atau penerima pesan mampu melakukan decode atau pesan tidak akan
dapat dikirimkan.

4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)


Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan
untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk
menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk ke
dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang
tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal.

5. Decoding
Decoding terjadi ketika komunikate atau penerima pesan menerima pesan yang telah
dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk melakukan decode sebuah pesan
dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh, mendengarkan secara aktif, atau
menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.

6. Komunikate atau Penerima pesan


Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate ataupenerima pesan.
Ketika komunikate atau penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan
pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat dikatakan
berhasil manakala komunikate atau penerima pesan menerima pesan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh komunikator
7. Umpan Balik (Feedback)
Apapun media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan,
kita dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya
komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka dengan
komunikate atau penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan memberikan
pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi secara tertulis maka kita
dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui respon atau tanggapan yang kita
peroleh dari komunikate atau penerima pesan.

8. Konteks (Context)
Konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita melakukan komunikasi.
Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan dimana komunikate atau penerima
pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur atau elemen seperti hubungan antara
komunikator dan komunikate. Komunikasi yang kita lakukan dengan rekan kerja bisa jadi
tidak sama jika dibandingkan dengan ketika kita berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah
konteks dapat membantu menentukan gaya kita berkomunikasi.

9. Gangguan (Noise)
Dalam proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam
proses encode atau decode dapat mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam proses
komunikasi dapat berupa gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau perilaku yang
tidak biasa. Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa gangguan mental,
gangguan psikologis, atau gangguan semantik. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat
berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan, penafsiran, atau
penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.

10. Efek (Effect)


Efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak yang ditimbulkan
komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku komunikate/penerima pesan.
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap serta tingkah laku komunikate/penerima
pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. Namun, apabila efek yang
diharapkan oleh komunikator dari komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat
dikatakan komunikasi menemui kegagalan.

2.Jelaskan syarat syarat komunikasi!


 Source
Source atau sumber adalah bahan dasar dari penyampaian pesan untuk
memperkuat pesan itu sendiri. Salah satu contoh komunikasi adalah orang,
buku, lembaga dan masih banyak contoh lainnya.
 Komunikator
 Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan, dapat
berupa seseorang yang sedang menulis atau berbicara, berupa kelompok orang
ataupun organisasi komunikasi seperti film, surat kabar, radio, televisi dan lain
sebagainya.
 Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi berupa
seseorang, kelompok ataupun massa.
 Pesan
Pesan adalah keseluruhan hal atau informasi yang disampaikan oleh
seorang komunikator. Pesan memiliki tema utama sebagai pengarah dalam
usaha untuk merubah tingkah laku serta sikap orang lain.
 Saluran
Saluran merupakan media perantara yang digunakan oleh komunikator
untuk menyampaikan pesan. Saluran komunikasi terbagi menjadi beberapa
bagian, yakni saluran formal atau resmi dan saluran informal atau tidak resmi.
 Effect
 Effect merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi yang sudah
terjadi.

3.Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi komunikasi


beserta hambatannya!
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi.
Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki
pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat
pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk
menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada
komunikan
2. Perkembangan
Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:
a) Pertumbuhan manusia .Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir
manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan
komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi
kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk
menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Misalnya cara menyampaikan informasi kepada anak balita dengan
remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri yang dapat kita
sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan pertumbuhannya.
b) Keterampilan menguasai bahasa. Keterampilan dalam berbahasa ini
merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan.
Misalnya jika kita menghadapi remaja maka kita lebih baik
mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau
disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin
komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki
keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti
menangis jika sakit, haus, atau lapar
3. Persepsi
Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau
menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan.
Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan
perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan atau
stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat
menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk
komunikasi.
4. Peran dan hubungan
Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung
dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara
menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang
belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi
komunikasi secara formal.
5. Lingkungan
Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan
yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap
proses komunikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah
sebagai berikut.
a) Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur
untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin
dengan baik.
b) Stimulus Eksternal faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang
kurang baik karena adanya penurunan indera pendengaran, sehingga
dapat menjadi penghambat dalam proses komunikasi.
c) JarakJarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi
komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh
maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik
kepada komunikan.
6. Emosi
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu.
Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga
emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi
dapat menjadi hambatan.
7. Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi.
Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan
komunikasi.
8. Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat
dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Jelaskan perbedaan komunikasi
verbal dan non verbal dan aplikasinya!

Hambatan Dalam Proses komunikasi

 Hambatan fisik
 Hambatan kepribadian
 Hambatan usia
 Hambatan budaya
 Hambatan bahasa
 Hambatan kecakapan teknologi
 Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar
4. Jelaskan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal
dan aplikasinya
Perbedaan :

1. Struktur dan derajat kepentingan. Perbedaan budaya telah mengembangkan bahasa dan
kata-kata melalui berbagai Negara ke keadaan seperti sekarang. Hal ini membuat komunikasi
menjadi lebih mudah. Itulah alasannya mengapa komunikasi verbal begitu penting.

 Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terstruktur memiliki aturan-aturan tata


bahasa dan memberikan pesan secara jelas.
 Komunikasi nonverbal tidak terstruktur dan tidak memiliki pola-pola yang khusus.
Komunikasi nonverbal dapat ditafsirkan oleh sesuai dengan keinginan setiap orang.
Walaupun begitu, komunikasi nonverbal sangatlah penting karena berperan dalam
mendukung komunikasi verbal.

2. Diskresi dan keberlangsungan.

 Komunikasi verbal memiliki titik awal dan titik akhir.


 Komunikasi nonverbal tidak berawal dan tidak berakhir karena berlangsung secara
terus menerus tanpa adanya interupsi. Misalnya, dalam proses komunikasi interpersonal,
komunikasi nonverbal akan terus terjadi pada tataran individu. Bahkan ketika kita berhenti
berkomunikasi, mereka tetap menunjukkan petunjuk-petunjuk nonverbal.

3. Peluang terjadinya kesalahpahaman.

 Komunikasi verbal memiliki makna yang pasti sehingga dapat meminimalisir


kesalahan penafsiran.
 Komunikasi nonverbal memiliki ribuan ekspresi wajah yang dapat dibuat hanya
dengan 20 otot wajah. Bersamaan dengan itu, dalam komunikasi nonverbal terdapat beberapa
jenis komunikasi nonverbal yang dapat menciptakan peluang terjadinya kesalahan penafsiran.

4. Proses neuro-fisiologis.

 Komunikasi verbal ditafsirkan oleh otak kiri yang dapat membantu dalam melakukan
analisis. Hal ini terjadi hampir setiap kali namun otak tidak mengikuti setiap waktu.
 Komunikasi nonverbal ditafsirkan oleh otak kanan. Oleh karena itu, penafsiran yang
terjadi melibatkan berbagai kegiatan ruang, gambar, dan gestalt dalam otak dan menciptakan
berbagai macam respon.

5. Durasi waktu yang dibutuhkan.

 Komunikasi verbal berlangsung secara cepat dan efisien.


 Komunikasi nonverbal memakan waktu yang lebih lama bila dibandingkan
komunikasi verbal.

6. Kesalahpahaman berdasarkan waktu dan situasi.


 Komunikasi verbal memiliki umpan balik segera dan sangat minimal terjadi
kesalahpahaman.
 Komunikasi nonverbal tidak selalu terjadi umpan balik dan sangat mungkin terjadi
kesalahpahaman.

7. Presensi dan jarak.

 Komunikasi verbal dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti


surat, chat, telepon, dan lain-lain. Jarak tidak menjadi masalah dalam komunikasi verbal.
 Komunikasi nonverbal tidak dapat terjadi dalam jarak yang terlalu lebar. Selain itu,
partisipan komunikasi haruslah bertatap muka satu sama lain agar dapat menerima pesan-
pesan nonverbal.

8. Bukti atau dokumentasi.

 Komunikasi verbal dapat disampaikan secara keras dan orang lain dapat
menyaksikannya. Karena itu, komunikasi verbal dapat didokumentasikan dan menjadi barang
bukti.
 Komunikasi nonverbal tidak dapat didokumentasikan dan dijadikan barang bukti.
Kecuali ada pihak ketiga yang menjadi saksi terjadinya komunikasi nonverbal yang
dilakukan oleh para partisipan komunikasi.

9. Penggunaan

 Komunikasi verbal yang digunakan oleh manusia hanya sekitar 7 (tujuh) persen saja
dari keseluruhan komunikasi yang dilakukan.
 Komunikasi nonverbal sangat penting dibandingkan komunikasi verbal. Hal ini
dibuktikan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian yang menunjukkan
bahwa sebanyak 93 persen dari komunikasi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi
nonverbal.

10. Tujuan

 Komunikasi verbal utamanya ditujukan untuk menginformasikan pengetahuan karena


kata-kata sangatlah berpengaruh. Selain itu, komunikasi verbal dapat digunakan sebagai alat
dalam komunikasi persuasi, debat publik, diskusi kelompok, dan lain-lain. Komunikasi verbal
juga dapat digunakan untuk membentuk hubungan karena kata-kata dapat digunakan untuk
mengekspresikan perasaan.
 Komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk mengekspresikan kedekatan dan emosi.

5.Jelaskan strategi yang di pakai oleh komunikator agar


pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan!
1. Mengetahui latar belakang komunikan

Penting bagi sang komunikator untuk mengetahui latar belakang komunikan agar
komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Latar belakang yang perlu diketahui
oleh komunikator antara lain pendidikan dan pengalaman. Seseorang tidak akan mungkin
berhasil menyampaikan sesuatu bila berbeda tingkat pendidikan dan pengalamannya. Oleh
karena itu, komunikator harus dapat menyesuaikan topik atau materi sesuai dengan latar
belakang pendidikan dan pengalaman komunikannya agar mudah dimengerti dan dipahami.

2. Kuasailah topik pembicaraan.

Sebagai seorang komunikator harus selalu mempersiapkan materi atau topik yang
akan disampaikan sebaik-baiknya. Persiapan dan pemahaman yang lebih dapat sangat
membantu ketika ada pertanyaan dari komunikan, sehingga pesan yang diinginkan tercapai
dan komunikan merasa puas atas keingintahuan mereka.

3. Gunakan kalimat yang singkat dan mudah dipahami.

Dalam menyampaikan suatu materi, komunikator harus menyampaikan materi


tersebut dengan kalimat yang singkat, tidak berbelit-belit dan mudah dipahami. Hal ini agar
komunikan tidak menjadi bingung dan tidak mengerti dengan materi yang disampaikan.
Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh
komunikan.

4. Berbicaralah dengan jelas dan sistematis.

Salah satu faktor agar komunikasi yang dilakukan berhasil dengan baik adalah
kejelasan saat berbicara, hal ini penting agar setiap kalimat yang disampaikan dapat terdengar
oleh komunikan dengan baik. Komunikator juga dituntut berbicara secara sistematis
mengenai topik yang dibahas agar tidak terjadi overlap pembahasan yang dibawakan.
Sistematis penyampaian materi juga membantu komunikan memahami materi yang
dibawakan dengan mudah.

5. Perhatikan bahasa tubuh.

Memperhatikan bahasa tubuh komunikan juga penting, hal ini bertujuan agar kita
dapat mengetahui kondisi komunikan itu sendiri. Ketika komunikator menyadari bahwa
bahasa tubuh dari komunikan sudah terlihat bosan dengan topik yang komunikator
sampaikan, komunikator dapat menghidupkan suasana dengan mencoba memberikan lelucon
agar komunikan dapat kembali fokus kepada topik yang disampaikan.

6. Be confident.

Bagian yang tidak kalah pentingnya adalah be confident. Percaya diri sangat
membantu dalam menyampaikan pesan. Hal ini dapat mempengaruhi secara psikologis pada
diri komunikan. Komunikan akan memberikan perhatian lebih bila melihat komunikator yang
percaya diri, sehingga komunikan lebih dapat memahami topik yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai