Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN ASESEMEN GIZI

RUMAH SAKIT CITAMA


TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nutrisi memiliki peran penting dalam proses penyembuhan pasien. Dari


penelitian yang dilakukan, ditemukan jumlah pasien yang mengalami malnutrisi
cukup tinggi, hasil penelitian menunjukkan angka 50% pasien yang akan dirawat
sudah menderita malnutrisi, bahkan 10% diantaranya sudah menderita
malnutrisi berat. Pengalaman di negara maju telah membuktikan bahwa
malnutrisi di rumah sakit merupakan masalah yang kompleks dan dinamik.
engingat pemenuhan nutrisi terhadap pasien berpengaruh terhadap
proses penyembuhan suatu penyakit dan berdampak pada lamanya hari rawat,
serta kualitas hidup seseorang, maka pengelolaan nutrisi di !umah
"akit #itama menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian serius dan perlu
dilakukan tindak lanjut.
$emajuan P&'$ kedokteran dan gi(i menghasilkan kemajuan
metode pemberian nutrisi di. rumah sakit, mulai dari pipa nasogastrik,
nasoduodenal, nasojejunal hingga gotrostomi dan enterostomi, dan dari nutrisi
parenteral peri)er hingga sentral. &ersedianya )ormula enteral dan parenteral
memungkinkan pemberian gi(i yang adekuat bagi sebagian besar pasien
pada keadaan malnutrisi. &ingginya pre*alensi malnutrisi dan komplikasi
pasien dengan malnutrisi menyebabkan perlunya pelayanan gi(i melalui
pendekatan multidisiplin dalam tim gi(i.
&erapi gi(i meliputi beberapa langkah, yaitu asesmen, diagnosis,
inter*ensi dan monitoring. Proses asesmen didahului dengan proses skrining
untuk mengidenti)ikasi pasien malnutrisi dan yang berisiko malnutrisi. +sesmen
gi(i dilakukan untuk pasien malnutrisi maupun pasien yang berisiko malnutrisi
sehingga dapat ditentukan masalah gi(i yang mendasari dan dapat dilakukan
inter*ensi yang sesuai dengan masalah gi(i.

B. DEFINISI

Asuhan Gii
adalah serangkaian kegiatan yang terorganisirterstruktur yang memungkinkan
untuk identi)ikasi kebutuhan gi(i dan penyediaan asuhan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. &erapi gi(i meliputi beberapa langkah, yaitu asesmen,
diagnosis, inter*ensi dan monitoring.

 +s!s"!n #ii
adalah kegiatan mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan
pengambilan keputusa

BAB II
RUANG LINGKUP
!uang lingkup asesmenpengkajian gi(i di !umah "akit #itama meliputi -

1. Pelayanan i(i !awat /alan


Pelayanan gi(i rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gi(i
yang berkesinambungan dimulai dari asesmenpengkajian,
pemberian diagnosis, inter*ensi gi(i dan monitoring e*aluasi kepada
pasienklien di rawat
 jalan. +suhan gi(i di rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling
gi(i dan dietetik atau edukasipenyuluhan gi(i. Dokter
penanggungjawab penyakit dapat merujuk pasien kepada
nutrisionisdietisien untuk mendapatkan konseling gi(i, dengan
menyertakan )ormulir permintaan konseling.

. Pelayanan i(i !awat nap


Pelayanan gi(i rawat inap merupakan pelayanan gi(i yang dimulai dari proses
pengkajian gi(i, diagnosis gi(i, inter*ensi gi(i meliputi perencanaan,
penyediaan makanan, penyuluhanedukasi, dan konseling gi(i
serta monitoring dan e*aluasi gi(i.

ekanisme pelayanan gi(i rawat inap terdiri dari -


.1"krining i(i
&ahapan pelayanan gi(i rawat inap diawali dengan skriningpenapisan gi(i
oleh perawat ruangan dan penetapan order diet awal preskripsi diet awal2
oleh dokter. 3ila hasil skrining menunjukkan pasien beresiko malnutrisi
berat berdasarkan skor hasil skrining baik dengan metode "& untuk
pasien dewasa maupun metode "trong $ids untuk pasien anak2 atau
memerlukan diet khusus sehubungan dengan penyakitnya
4ipertensi, Diabetes ellitus, 4epatitis, "troke dan post operasi digesti)2
dirujuk ke nutrisionisdietisien untuk mendapatkan asuhan gi(i lebih lanjut .

.Proses +suhan i(i &erstandar P+&2


Proses +suhan i(i &erstandar adalah suatu metoda pemecahan masalah
yang sistematis dalam menangani problem gi(i, sehingga dapat
memberikan asuhan gi(i yang aman, e)ekti) dan berkualitas tinggi.
+suhan gi(i dilakukan oleh nutrisionisdietisien yang sudah mendapatkan
rincian kewenangan klinis dari Direktur.

BAB III

KEBI$AKAN

1. Pada pengkajian awal pasien diperiksa atau diskrining untuk diidenti)ikasi


. Pasien dengan resiko nutrisi dikonsulkan ke +hli i(i untuk pengkajian
lebih lanjut, bila ternyata ada resiko nutrisi dibuat rencana terapi gi(i
. Dokter, Perawat, +hli i(i, dan jika diperlukan keluarga pasien
bekerjasama untuk merencanakan dan memberikan terapi nutrisi
6. !espon pasien terhadap nutrisi dimonitor dan dicatat di rekam
medis pasien

BAB IV

TATA LAKSANA
&ahapan pelayanan gi(i rawat inap diawali dengan skriningpenapisan gi(i
oleh perawat ruangan dan penetapan order diet awal preskripsi diet awal2
oleh dokter. "krining gi(i bertujuan untuk mengidenti)ikasi pasienklien yang
beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau kondisi khusus. $ondisi khusus yang dimaksud
adalah pasien dengan kelainan metabollik7 hemodialisis7 anak7 geriatri7 kanker
dengan kemoterapiradiasi7 luka bakar7 pasien dengan imunitas menurun7 sakit
kritis dan sebagainya.

dealnya skrining dilakukan pada pasien baru 1 8 6 jam setelah


pasien masuk rumah sakit. etoda skrining sebaiknya singkat, cepat dan disesuaikan
dengan kondisi dan kesepakatan di masing9masing rumah sakit. etoda skrining gi(i
yang digunakan di !umah "akit #itama adalah Malnutrition Scrining Tools
"&2 untuk pasien dewasa : 16 tahun2 dan metode "trong $ids untuk pasien
anak9anak
0916 tahun2.

 +dapun tahapan pelayanan gi(i sebagai berikut pasien yang masuk melalui
D nstalasi awat Darurat2 diukur berat badan dan tinggi badannya atau bila tidak
bisa ditimbang dilakukan pengukuran ;;+  ;ingkar ;engan +tas 2 untuk pasien anak
 < anak usia 0 < 16 tahun diukur berat badan dan panjang badan, skrining gi(i
dilakukan oleh perawat di rawat inap dalam 6 jam setelah pasien dirawat dengan
menggunakan Malnutrition Screening Tools "&2.

3ila hasil skrining gi(i menunjukkan pasien beresiko malnutrisi, maka


dilakukan pengkajianasesmen gi(i dan dilanjutkan dengan langkah9langkah proses
asuhan gi(i terstandar oleh nutrisionisdietisien. 3agi pasien dengan status gi(i baik
dan pasien resiko malnutrisi ringan dan sedang, maka cukup dilakukan pemantauan
oleh perawat ruangan bekerjasama dengan DP/P, dan bila pasien malnutrisi berat
maka asesmen gi(i dilakukan oleh NutrisionisDietisien. 3agi pasien dengan status
gi(i baik e*aluasi dapat dilakukan setelah = hari rawat. Pasien dengan resiko
malnutrisi berat dimonitor dan die*aluasi setiap hari kemudian dilakukan assesmen
ulang setelah  hari.

"krining awal dilakukan oleh perawat dengan menggunakan &  ndeks


asa &ubuh 2 dan pengukuran ;i;+ untuk pasien dewasa yang tidak bisa ditimbang
serta pasien anak9anak usia 0 sampai 16 tahun. "krining dengan metode
Malnutrition Screening Tool  "&2 bertujuan untuk mengidenti)ikasi dan menata
laksana pasien dewasa yang mengalami gi(i buruk, kurang gi(i, atau obesitas.
>ntuk pasien anak 0916 tahun2 menggunakan metode "trong9$ids.

1. +sesmen i(i Pasien Dewasa


$eempat langkah "& adalah sebagai berikut-

1. 4itung ndeks assa &ubuh &2 pasien dengan menggunakan


kur*a dibawah ini dan berikanlah score
BAB I3

D,KUMENTAS

Panduan +suhan i(i !umah "akit #itama didokumentasikan dalam


rekam medis pasien yang berisi asesmen skrining gi(i baik dengan metode
"& Malnutrition Screening Tools2 untuk pasien dewasa maupun metode
"trong9$ids untuk pasien anak9anak 0916 tahun2.
Nutisionisdietisien mendokumentasikan hasil asesmen lanjut gi(i di
Hormulir +ssesmen i(i
;anjutan.

Ditetapkan di- 3ogor 


&anggal - 01 +gustus
01I D!'$&>! !>+4 "+$&
#&++

)&. 4'hann!s F!5&u


Nain##'an MARS.

Anda mungkin juga menyukai