Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Perencanaan Pembelajaran dan Perencanaan Pembelajaran

Dalam Kurikulum 2013


”Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab“

Kelompok 1

Sarah Nidaul Hasanah 11140120000009


Ghina Firdaus 11140120000021
Suhaibah Aslamiyah 11140120000025

Kelas A/SMT V

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan semesta alam Allah SWT.
Yang melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian Perencanaan
Pembelajaran dan Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ”
Makalah ini dibuat untuk memberikan sedikit penjelasan tentang
beberapa pengertian dari tiga istilah tersebut. Kami mohon maaf segala
keterbatasan yang terjadi atas kesalahan kami. Kritik dan saran dari Bapak
sangat kami perlukan agar dapat membuat makalah yang lebih baik dari
sebelumnya.

Daftar Isi

2
PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................ 5
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.................................................... 5
B. Dimensi-dimensi Perencanaan................................................................ 7
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran...................................... 7
D. Perencanaan Pembelajaraan Berbasis Kurikulum 2013.......................... 8
PENUTUP .............................................................................................. ........... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pembelajaran merupakan hal penting yang harus kita pelajari dan
ketahui untuk merencanakan proses pembelajaran selama diruang kelas terhadap siswa-
siswi kita, agar tujuan pembelajaran tercapai. Perencanaan diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran,
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan tidak lepas dari kurikulum yang merupakan program yang tersusun
menggambarkan kegiatan-kegiatan siswa disekolah dengan bimbingan guru yang harus
sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran.
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan dari masa ke masa , maka para ahli
pun mengembangkan dan menciptakan kurikulum terbaru untuk proses pembelajaran
agar lebih aktif, inovatif dan kreatif serta berbudi pekerti yang baik.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ?
3. Bagaimana implementasi perencanaan pembelajaran dalam kurikulum 2013?

BAB II

4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam
berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar
belakanag apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara
beberapa definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan
bagaimana.
2.Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.1
Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain
instruksional agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada
sumber belajar yang disediakan. Pembelajaran juga bisa dikatakan sebagai “ penguasan
atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampelan dengan
belajar, pengalam, dan intruksi2

Beberapa definisi perencanaan pembelajaran menurut para ahli, antara lain


sebagai berikut:
1.Definisi yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple definision of
educational planning is the process of preparing decisions for action in the future in the
field of educational development is the funtion of educational planning”. Dengan
demikian menurut Guruge bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses
mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah
tugas perencanaan pendidikan.

1
Udin Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), Hal. 4
2
H. Douglas Brown. Principles of Language Learning and Teaching, terj. Noor Cholis dan Yusi
Avianto,( Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008), hal. 8

5
2.Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston bahwa:
“Functional planning involves the application of a rational system of choices among
feasibel cources of educational invesment and the other development actions based on a
consideration of economic and social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa
perencanaan pembelajaran adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan
biaya serta keuntungan sosial.
3. Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan
yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
para peserta didik dan masyarakatnya.3
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran,
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. konsep perencanaan pengajaran dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan
program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut
dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu
pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan
pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi
acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran, namun kondisi
sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal
penting jangan sampai diabaikan.4

3
Udin, Op.cit, Hal. 8
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru(Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 17-18

6
B. Dimensi-dimensi Perencanaan
Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan
cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto
memungkinkan diadakannya komperhensif yang menalar dan efisien yakni:
1. Signifikasi. Signifikan disini bisa dilihat dari tujuan pendidikan yang diajukan.
2. Feasibilitas. Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan
yang realistis baik dengan biaya, maupun implementasinya.
3. Relevansi. Adanya jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian
persoalan secara lebih spesifik.
4. Kepastian. Konsep kepastian minimum diharpkan dapat mengurangi kejadian-
kejadian buruk yang tidak terduga.
5. Ketelitian.
6. Adaptabilitas. Perencanaan pengajaran harus bersifat dinamis.
7. Waktu.
8. Monitoring.
9. Isi perencanaan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
a) Tujuan yang diinginkan
b) Program dan layanan
c) Tenaga manusia
d) Keuangan
e) Bangunan fisik
f) Struktur organisasi
g) Konteks sosial
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
1.    Tujuan :
Menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.
2.    Fungsi :

7
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan
pendidikan.
c. keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang
dipergunakan.
d.   Kegiatan yang bersifat trial dan  error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka
mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi
belajar
e.    Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
f.   Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.

D. Perencanaan Pembelajaraan Berbasis Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendiknas No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, bahwa


perencanaan pembelajaran  dirancang  dalam bentuk Silabus  dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran  (RPP)  yang mengacu pada Standar Isi.

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran


dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan
skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.

1. Silabus

Silabus merupakan  acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan


kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

1. Identitas  mata pelajaran  (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket B dan    


SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

8
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap,  pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
6. Materi  pokok,  memuat  fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan  proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi  waktu  sesuai dengan jumlah jam  pelajaran  dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber  belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan  berdasarkan  Standar Kompetensi Lulusan  dan Standar Isi


untuk satuan pendidikan dasar dan menengah  sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran.

2.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran  tatap


muka  untuk satu pertemuan atau lebih.  RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai  Kompetensi
Dasar (KD).

Setiap pendidik  pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

9
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP
disusun berdasarkan KD atau subtemayang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.

Komponen RPP terdiri atas:

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan


2. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema;
3. Kelas/semester;
4. Materipokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban  belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses  pembelajaran agar peserta didik mencapai KD  yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses  pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah  pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.5

3.  Prinsip Penyusunan RPP

5
Permendiknas No. 65 Tahun 2013

10
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Perbedaan  individual  peserta didik antara lain    kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi,  minat, motivasi  belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat  pada peserta didik untuk mendorong  semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,  inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan  budaya membaca dan menulisyang  dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian  umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada  keterkaitan dan keterpaduanantara  KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi  pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan  teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.6

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Pemuda Rosda
Karya, 2013), h. 181-188.

11
Setelah kita mempelajari pembahasan tersebut maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses kegiatan terencana selama
diruang kelas terhadap siswa-siswi , agar tujuan pembelajaran tercapai. Dan proses
pengajaran pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang
dianut dalam kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011.

Udin Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu


Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011

12
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT. Pemuda
Rosda Karya, 2013.

Permendiknas No. 65 Tahun 2013

H. Douglas Brown. Principles of Language Learning and Teaching, terj. Noor Cholis
dan Yusi Avianto , Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008.

Lampiran
Hasil Diskusi
Penanya

13
1. Ulul Amri Hasan : Apa yang dimaksud perencanaan ?
2. Ratih Purnama Sari : Apakah konsep-konsep diatas dipilih semua atau salah
satu? apakah pembuatan silabus berpusat pada pendidik ?
3. Ari Harap : apa yang dimaksud fungsi perencanaan poin E? Dan Menurut
pemakalah RPP dan Silabus perlu atau tidak ?
4. Fahriatul Dzulfah : Apakah perencanaan pembelajaran dulu dan sekarang
berbeda? Jika iya. Apa saja perbedaannya ?
5. Silmi A F : jelaskan fungsi poin D
6. Idzhar : jelaskan prinsip poin 1

14

Anda mungkin juga menyukai