1 Sri Rukun Daswati adalah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah j Yogalarta
Jurnal llmiahGuru "COpE", Nomor 7L/TahunXvI/Mei 2012
dalam pembelajaran puisi adalah memahami mengganti apresiasi s[stra adalah kegiatan
makna puisi. mengganti cipta sastra dnegan sungguh_
. Pembelajarankontekstualadalahkonsep sungguh hingga tumbuh pengertian,
belajar yang membantu peneliti mengaitkan penghayatan kepekaan pikiran kritis, dan
antara materi yang diajarkan dengan situasi kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta
dunia nyata siswa dan mendorong siswa sastra. Dari kutipan pengertian di atas dapat
membuat hubungan antara pengetahuan disimpulkan bahwa apresiasi adalah upaya
dimillikinya dengan penerapannya dalam penghayatan/pemahaman terhadap karya
kehidupan mereka sehari-hari (Trianto, sastra, khususnya puisi. Itulah sebabnya
2007:103). untuk meningkatkan apresiasi diperlukan
Berdasarkan uraianrdi atas dapat latihan dan praktikterus-menerus dan terafur
dikatakan bahwa pembelajaran kontekstual melalui pendekatan kontekstual.
adalah pembelajaran yang mengaitkan antara Proses apresiasi dalam kaitannya dengan
materi pelajaran dengan dunia nyata yang tujuan pengajaran puisi, sejalan dengan
dialami siswa dalam kehldupan sehari- pengajaran sastra secara keseluruhan,
hari. Salah satu alat untuk meningkatkan secara global dan sederhana dapat dibagi
apresiasi terhadap pembelajaran puisi menjadi empat tingkatan, yaitu tingkatan
melalui pendekatan koritekstual yaitu menggemari, menikmati, merealisasi, dan
mengaitkan antara materi pblajaran dengan tingkat menghasilkan (Wardani, dalam
kehidupan siswa sehari-hiri. pendekatan Sayuti, 1999 ).
kontekstual ini diharapkan dapat mengatasi Tingkat menggemari ditandai oleh
permasalahan dalam pemibelajaran puisi adanya rasa tertarik terhadap karya puisi
dan dapat meningkatkan apresiasi dalam serta berkeinginan untuk membaca atau
pembelajaran puisi. mendengarkannya. pada saat membaca
atau mendengarkan seseorang mengalami
Pengertian Apresiasi
pengalaman yang sudah disusun oleh
Apresiasi ialah suatu upaya penghayatan penyairnya. Hal ini dapat terjadi karena
karya seni dengan tanggapan emosional adanya daya empati yang meningkatkan
untuk memperoleh kenikmatan dan pembaca terbawa ke dalam suasana dan
tanggapan intelektual untuk memperoleh gerak hati dalam karya itu (Shipley, dalam
kepahaman sehingga perkembangan jiwa Sayuti, 1999:2).
serasi (Rachman, 1984). Dalam Kamus Dalam tingkat menikmati, seseorang
Besar Bahasa Indonesia (2005: 62) apresiasi mulai dari menikmati karya sastra karena
diarti\an kesadaran terhadap nilai-nilai seni pengertian sudah mulai tumbuh. Dengan
dan budaya atau penilaian (penghargaan) mengenal, memahami, merasakan, dan
terhadpp sesuatu. Menurut (Rusyana, 19g4: mengambil makna pengalaman orang lain
7) apresiasi sastra adalah kesanggupan yang dicapai pada tingkat menggemari,
mengenal nilai-nilai agar dapat menerima seseorang menjadi bertambah pada
pengalaman kemampuan yang paling indah pengalamannya sehingga ia dapat lebih baik
dan dalam. Effendi (197S) mengatakan menghadapi kehidupannya sendiri.
bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan
Jurnal llmiah Guru "COPE", Nomor ]L/TahunXYI/Mei 2012
Kepuasan timbul dari kekaguman Puisi adalah genre sastfa yang amat
terhadap kemampuan pengarang dalam memperhatikan pemilihan asppk kebahasaan
mengomunikas ikan pengalamannya melalui sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa
bahasa puitik atau literer. Kepuasan ini sering bahasa puisi adalah bahasa yang "tersaring"
disebut sebagai kenikmatan puitik. Kepuasan penggunaanny a, artiny a pemilihan bahasa
yang diperoleh karena suatu keindahan itu terutama aspek diksi, telah melewati
kata-kata dalam puisi. seleksi ketat, dipertimbangkan dari berbagai
Tingkat mereaksi ditandai oleh adanya sisi baik yang menyangkut unsure bunyi,
keinginan untuk menyatakan pendapat bentuk, dan makna yang kesemuanya harus
tentang karyayang dinikmatinya. Padatingkat memenuhi persyaratan untuk memperoleh
ini daya intelektual mulai bekerja.,Ia mulai efek keindahan (Nugiantoro B, 2A05:312).
bertanya, mengapa penyair mengungkapkan Menurut Dunton (tarigan, 1986: 12)
hal itu, bagaimana implikasinya. Adakah hal- puisi adalah ekspresi yang konkret dan yang
hal yang tersembunyi di balik sebuah puisi. bersifat artistic dari pikiran manusia dalam
Tingkat produktivitas, yakni tatkala bahasa emosional dan berirama.
seseorang sudah mulai mencoba untuk Puisi adalah hasil seni sastra, yang
mengungkapkan puisi, apa pun bentuk dan kata-katanya disusun, menurut syarat-
kualitasnya. Mengungkapkan pengalaman syarat tertentu dengan menggunakan
yang diperoleh atau dialami dalam kehidupan irama, sajak dna kadang-kadang kata-kata
sehari- hari menjadi sebuah puisi, sehingga kiasan (Situmorang, 1974: 10). Kata-kata
puisi tersebut akan mudah dipahami dalam puisi tersusun dalam bait-bait dan
maknanya. mempunyai makna denotasi (rnakna yang
Uraian di atas uienunjukkan bahwa sebenamya) juga makna konotasi (makna
apresiasi sebagai tujuan utama pengajaran yang tidak sebenamya.
puisi sifatnya sangat bervariasi. Apresiasi Menurut Richard (Situmoran g, 197 4:
dalam pembelajaran puisi pada awalnya 10) ada dua hal yang rnembangun puisi,
membaca, mengenal, memahami, menghayati yalari hakikat pnisi(the nature ofpoetry) dan
dan akhirnya menghargai. metode puisi (the method ofpoetry). Hakikat
puisi terdiri dari empat (yang merupakan
Pengertian Puisi caturtunggal) yakni sebagai berikut:
subjet matter atau pokok persoalan yang secara fantasi (imagi), yakni benda-
terdapat dalam puisinya. Setiap orang benda, bunyi-bunyi dan perasaam-
mempunyai sikap, pandangan, watak perasaan yang diungkapkan oleh penyair
tertentu dalam menghadapi sesuatu. sehingga pembaca seperti, merasai,
Misalnya waktu berhadapan dengan mengalami, melihat sendiri dalam
pengemis, si A mungkin menghadapinya angannya apa yar,g dilukiskan oleh
dengan sikap antipasti, sedangkan si B penyairnya.
dengan simpati yang besar. 3) The concrete word : kata-kata yang
3) Tone : nada. Yang dimaksud tone ialah konkret. Yang dimaksud dengan kata-
sikap penyair terhadap pembaca atau kata konkret ialah kata-kata yang jika
terhadap penikmat karyanya pada dilihat secara denotatif sama tetapi
umumnya. Bagaimana sikap penyair secara konotatif tidak sama menurut
terhadap pembacanya dapat kita rasakan kondisi dan situasi pemakaiannya.
dari nada ciptaannya. Apakah penyairnya 4) Figurative Language : pigura bahasa,
bersikap rendah hati, angkuh, sugestif, gaya bahasa. Yang dimaksud dengan
persuasive dan lain-lain. Hal ini banyak figurative language ialah cara yang
bergantung kepada kondisi penyair dipergunakan olreh penyair untuk
pada saat itu dan keadaan masyarakat membangkitkan idan menciptakan
sekitarnya. imagery dengani mempergunakan
4) Intention : tujuan yang dimaksud gaya bahasa, gaya,perbandingan, gaya
intention ialah tujuan penyair dengan kiasan, gaya pelambang sehingga makin
menciptakan puisi tertentu. Setiap jelas makna atau lukisan yang hendak
orang yang mengerjakan sesuatu selalu dikemukakannya.
mempunyai tuj uan. Tujuan atat amanat s) Rhythme dan Rima: Yang dimaksud
yang hendak dikemukakan oleh penyair rhytne ialah irama dan rima adalah sajak
banyak bergantung kepada pekerjaan, (persamaan bunyi). Peranan irama dan
cita-cit4 pandangan hidup dan keyakinan rima ini dalam puisi sangat penting dan
yang dianut oleh penyair. snagat erat hubungannya dengan s ens e,
Metode puisi terdiri dari lima (yang fe eling tone, dan intention. kama adalah
merupakan pancatunggal) yakni : tinggi rendah suara, panjang pendek
1) Diction: diksi yang dimaksud dengan suara, cepat lambatnya suara waktu
diksi ialah pilihan kata yang biasanya membaca puisi. Dalam hubungan inilah
diusahakan oleh penyair dengan akan dijumpai istilah foot atalu kaki
secermat dan seteliti rnungkin. Pilihan sanjak seperti Jambe (lembut-keras),
kata yang benat-benar mengandung arti troche (keras lembut), anapes (lembut-
sesuai dengan maksud puisinya, baik lembut-keras), daktilus (keras-lembut-
dalam arti denotativemaupun dalam arti lembut) waktu kita membaca puisi. Rima
konotatif. (persamaan bunyi) dapat dibedakan dua
bagian, yakni menurut tempatnya :
2) Imagery : imagi, daya bayang. Yang
rima awal, rima akhir, rima sempurna,
dimaksud imagi adalah kemampuan
rima tak sempuma, aliterasi, asonansi,
melihat, mendengar dan merasakan
resonansi, dll. Menurut susunannya :
Jurnal llmiah Guru "COPE", Nomor |L/Tahun WI/Mei 2012