Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Demam Berdarah”

Dosen Pengampu : Ayu Wulandari, M.Pd

Disusun Oleh :

Annisatul Ilzan

P1337420717025

D4 KEPERAWATAN MAGELANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2017/2018


Kata Pengantar

   Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Demam Berdarah” dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Ibu Ayu Wulandari, M.Pd.

Dalam makalah ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang “Demam Berdarah”
dengan segala permasalahannya. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
dan disusun dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan
sarannya untuk bisa memperbaikinya.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Saya berharap
makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi siapa saja yang
membacanya. Aamiin.

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................i

Daftar Isi ...........................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ...........................................................................................................1

A. Latar Belakang Penulisan .....................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1

Bab II Pembahasan ...........................................................................................................2-5

A. Pengertian Demam Berdarah................................................................................2


B. Tahapan Penyakit Demam Berdarah.....................................................................2-3
C. Gejala-gejala Penyakit Demam Berdarah.............................................................3
D. Diagnose Penyakit Demam Berdarah...................................................................4-5
E. Cara Pencegahan Penyakit Demam Berdarah.......................................................5

Bab III Penutup.................................................................................................................6

A. Kesimpulan ...........................................................................................................6
B. Saran .....................................................................................................................6

Daftar Pustaka...................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan yang disebarkan virus disebarkan oleh nyamuk Aedes (Stegomyia).
Selama dua dekade terakhir, frekuensi kasus dan epidemi penyakit demam dengue
(dengue fever, DF), demam berdarah (dengue hemorragic fever, DHF), dan sindrom
syok dengue (dengue syok syndrom, DSS) menunjukkan peningkatan yang dramatis
di seluruh dunia. The World Health Report 1996, menyatakan bahwa”kemunculan
kembali penyakit infeksisus merupakan suatu peringatan bahwa kemajuan yang telah
diraih sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia dalam hal kesehatan dan
kemakmuran sia-sia belaka”. Laporan tersebut lebih jauh menyebutkan bahwa”
penyakit infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di daerah tropis (seperti
malaria dan DHF yang sering terjadi di negara berkembang).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demam berdarah ?
2. Bagaimana tahapan penyakit demam berdarah ?
3. Apa saja gejala-gejala penyakit demam berdarah ?
4. Bagaimana diagnose penyakit demam berdarah ?
5. Apa cara pencegahan penyakit demam berdarah ?
C. Tujuan
1. Memahami dan mengerti tentang pengertian demam berdarah.
2. Memahami dan mengrti tahapan penyakit demam berdarah.
3. Memahami dan mengerti gejala-gejala penyakit demam berdarah.
4. Memahami dan mengerti diagnose penyakit demam berdarah.
5. Memahami dan mengerti cara pencegahan penaykit demam berdarah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah adalah suatu penyakit demam panas yang disertai
adanya perdarahan, yang ke luar dari tubuh melalui lubang dubur, hidung, atau
adanya tanda-tanda perdarahan yang dapat terlihat di bawah kulit, berupa bitnik-bintik
merah. Penyakit ini dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama “Dengue”.

Terdapat 2 bentuk penyakit Dengue, yaitu Demam 5 Hari dan Dengue Demam
Berdarah. Penyakit Dengue disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh nyamuk
Aedes aegypti, melalui gigitannya dari manusia ke manusia. Virus penyebab dengue
terdapat di daerah tropis dan subtropis. Dikenal 4 tipe virus dengue, yang
menyebabkan Demam Berdarah ialah tipe 2, sedangkan tipe 1,3, dan 4 hanya
menyebabkan infeksi ringan yaitu demam 5 hari.

Penyakit demam berdarah ini ditemukan bangsa Asia, mula-mula di Filipina


pada tahun 1954, kemudian di Muang Thai pada tahun 1958, kemudian menyusul
Malaysia, Vietnam, Singapura, Laos, dan India. Pada tahun 1975 ditemukan di
Indonesia.

B. Tahap penyakit demam berdarah


Tahap penyakit demam berdarah meliputi demam biasa, demam berdarah
klasik, demam berdarah dengue atau hemoragik dan sindrom syok dengue, yakni
sebagai berikut :
1) Demam berdarah (klasik)
Gejala demam berdarah yang terjadi berbeda-beda tergantung pada usia
pasien. Pada bayi dan anak-anak ditandai dengan ruam yang muncul. Pada usia
remaja dan dewasa, penyakit demam berdarah ditandai dengan sakit kepala parah,
demam tinggi dan nyeri dibelakang mata, nyeri pada tulang dan sendi, muntah dan
mual dan ruam pada kulit.
2) Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue atau sering disingkat menjadi DBD biasanya
ditinjukkan dengan gejala seperti penderita demam berdarah klasik dan empat gejala
utama lainnya yakni demam tinggi, pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati
serta sistem sirkulasi udara yang memiliki kegagalan. Diagnosis lainnya pada DBD
adalah kerusakan pembuluh darah, kerusakan pembuluh limfa,pendarahan di bawah
kulit seperti memarkebiruan, trombositopenia dan jumlah sel darah merah merah yang
meningkat.
3) Sindrom syok dengue
Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling tinggi dari infeksi virus
dengue. Hal ini ditandai dengan pasien akan mengalami seluruh gejla penyakit
demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang
terjadi dipembuluh darah, perdarahan dan syok yang menyebabkan tekanan darah
rendah dan berlangsung demam selama 2-7 hari. Awal terjadinya akan ditandai
dengan tubuh dingin, sakit perut dan sulit tidur.
C. Gejala-gejala Demam Berdarah

Penyakit demam 5 hari atau klasik ditandai dengan adanya gejala-gejala pada
fase I yaitu, suhu tubuh meninggi sampai 39ºC disertai menggigil, nyeri kepala, nyeri
pada daerah mata disertai takut melihat cahaya, nyeri ada punggung, nyeri otot-otot
dan nyeri pada sendi. Terkadang muncul bitnik-bintik merah pada kulit, dan cepat
menghilang.

Pada saat timbul bitnik-bintik merah di daerah dada, perut, kaki, dan tangan
dimulai fase II. Bintik-bintik merah ini bila kita tekan akan menghilang sebentar.
Terkadang terdapat kelenjar limfa membesar, batuk-batuk, dan berak.

Pada Dengue Demam Berdarah (DHF) gejala mula-mula sama dengan gejala
pada demam 5 hari, tetapi setelah hari ke 3-4 terdapat perbedaan gejala. Bitnik-bintik
merah yang terdapat di bawah kulit, bila ditekan tidak menghilang. Perdarahan di
bawah kulit terjadi akibat kebocoran pembuluh darah. Terdapat rasa nyeri di bawah
dada bagian tengah, timbul tanda-tanda perdarahan dibawah kulit, perdarahan gusi,
perdarahan hidung, berak disertai darah, kemudian penderita dapat menjadi syok,
dengan gejala kesadaran yang menurun atau hilang, dan dapat pula terjadi kejang-
kejang.
D. Diagnosa Penyakit Demam Berdarah
Pemeriksaan Laboratorium
Secara umum ada dua macam pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis
penyakit Demam Berdarah secara laboratoris, yaitu sebagai berikut :
a. Deteksi virus, yang dapat dilakukan melalui metode pembiakan (kultur) dan tes
PCR (Polymerase Chain Reaction).
b. Deteksi serologis, yaitu untuk mendeteksi adanya adntibodi terhadapinfeksi virus
dengue (antibodi antidengue).
 Metode Deteksi Virus melalui Kultur :
a) Metode Kultur
Deteksi virus dengan pemeriksaan kultur adalah tes diagnostic pasti,
tetapi pertimbangan praktis membatasi penggunaannya. Rumit dan
mahalnya metode ini, menyebabkan metode ini jarang digunakan, kecuali
untuk kepentingan penelitian.
b) Metode deteksi virus dengan PCR
Teknik PCR adalah suatu metode enzimatis untuk melipatgandakan
secara eksponendial suatu nukleotida tertentu secara in vintro. Prinsip
diagnosis teknik PCR adalah untuk melacak susunan RNA virus dengue.
RNA virus dengue diperoleh dari ekstraksi serum, plasma darah, atau sel
dari jaringan tubuh yang terinfeksi virus dengue.
 Metode Deteksi Serologis
Saat ini ada lima metode deteksi serologis yang dapat dilakukan sebagai
pemeriksaan penunjang penyakit demam berdarah :
1. Uji penghambatan penggumpalan darah (uji HI)
Ketika seseorang terinfeksi virus dengue, akan terbentuk kekebalan HI.
Antibodi HI biasanya akan timbul dan dapat dideteksi pada hari kelima
atau keenam demam, yaitu pada saat mencapai tingkat konsentrasi (titer)
10.
2. Uji peningkatan komplemen
Ketika seseorang terinfeksi oleh virus dengue, terbentuk antibody
pengikat komplemen yang dapat dideteksi setelah antibodi HI timbul,
antibody komplemen ini cepat menghilang dari darah.
3. Uji netralisasi
Tipe uji netralisasi ini dianggap paling baik yang dikenal sebagai
Plaque Reduction Neutralization Test (PRNT). PRNT adalah uji netralisasi
berdasarkan adanya reduksi sebagai akibat adanya upaya antibody tubuh
penderita penyakit DBD melakukan netralisasi terhadap virus dengue.
Umunya, antibody netralisasi lebih lambat daripada antibody HI, tetapi
lebih cepat daripada antibody pengikat komplemen.
4. Uji Mac Elisa
Uji ini berdasarkan adanya antibody IgM anti dengue pada serum
penderita yang ditangkap oleh goat antihuman IgM yang sebelumnya
diletakkan pada suatu permukaan kasar, misalnya plastic. IgM dan IgG
antidengue dapat terdeteksi kira-kira pada hari kelima timbulnya demam.
5. Uji IgG Indirek
Uji IgG secara indirek merupakan uji serologi yang identic dengan uji
HI, tetapi memiliki tingkatan kepekaan yang lenbih tinggi. Metodenya
relative lebih sederhana, dan dapat dilakukan untuk memeriksa sampel dan
skala massal.
E. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada pemusnahan atau


mengurangi vector nyamuk Aedes aegypti. Selain pemusnahan nyamuk usaha untuk
pemberantasan sarang nyamuk juga penting, seperti menutup semua tempat-tempat
yang terdapat air, menguras bak setiap seminggu sekali dan membuang hal-hal yang
dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah aedes aegypti.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyakit Demam Berdarah adalah suatu penyakit demam panas yang disertai
adanya perdarahan yang ke luar dari tubuh serta adanya tanda-tanda perdarahan
yang dapat terlihat di bawah kulit, berupa bitnik-bintik merah.
2. Tahap penyakit demam berdarah meliputi demam biasa, demam berdarah klasik,
demam berdarah dengue atau hemoragik dan sindrom syok dengue.
3. Penyakit demam 5 hari atau klasik ditandai dengan suhu tubuh meninggi sampai
39ºC disertai menggigil, nyeri kepala, nyeri pada daerah mata disertai takut
melihat cahaya, nyeri ada punggung, nyeri otot-otot dan nyeri pada sendi
sedangkan pada Dengue Demam Berdarah (DHF) gejala mula-mula sama dengan
gejala pada demam 5 hari, tetapi setelah hari ke 3-4 terdapat perbedaan gejala.
Bitnik-bintik merah yang terdapat di bawah kulit, bila ditekan tidak menghilang.
4. Secara umum ada dua macam pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis
penyakit Demam Berdarah secara laboratoris yaitu deteksi virus dan deteksi
serologis.
5. Pencegahan utama demam berdarah adalah membasmi nyamuk dan
membersihkan sarang nyamuk aedes aegypti.
B. Saran

Kita harus selalu waspada terhadap nyamuk aedes aegypti, agar kita dapat
terhindar dari penyakit demam berdarah. Kita juga harus menjaga lingkungan kita
agar rumah dan lingkungan sekitar kita tidak menjadi sarang nyamuk tersebut.
Daftar Pustaka

Prabu, B.D.R. 1996. Penyakit-penyakit Infeksi Umum. Jakarta: Widya Medika.

Ginanjar, dr. Genis.2007. Demam Berdarah . Bandung: B-first.

Anda mungkin juga menyukai