Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Akhlak
Akhlak menurut al-Qur’an termasuk diantara karakteristik dasar orang-
orang beriman dan bertakwa. Tidak akan masuk surga, tidak akan selamat, serta
tidak akan mendapatkan kebahagiaan hakiki dalam kehidupan, orang-orang
selain mereka. Sedang menurut sunnah Nabi, akhlak termasuk di antara cabang-
cabang keimanan (syu’b ul iman) tidak sempurna keimanan seseorang kecuali ia
menghias diri dengannya dan mengosongkan diri dari akhlak buruk. Oleh
karena itu nilai-nilai dalam al-Qur’an dinyatakan dengan akhlak.
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluk ( ‫) خل&&&وق‬, yang
tercantum dalam (QS. al Qalam 68: 4, dan al Syu’ara’ 26:137) berasal dari
bahasa arab, yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara etimologi
akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Tujuan pokok dari ajaran Islam adalah membentuk Akhlakul Karimah
(Akhlak yang mulia). Kata Akhlak berasal dari kata bahasa Arab yaitu
“Akhlaku” bentuk jamak dari kata “Khalaqa” yang berarti Perangai, Tingkah
Laku, Budi Pekerti atau Tabiat yang terbentuk melalui suatu keyakinan atau
ajaran tertentu.
Pengertian akhlak ialah sebuah sistem nilai (value/norma) yang mengatur
tindakan dan pola sikap manusia (tingkah laku) di muka bumi. Sistem nilai
tersebut adalah ajaran Islam dengan Alqur’an dan Sunnah sebagai sumber
nilainya dan ijtihad sebagai salah satu metode berpikir Islami.

B. Golongan Akhlak
Akhlak dalam Islam dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

1. Akhlak Terpuji Atau Akhlaqul Karimah


Akhlak terpuji sudah seharusnya dipunyai oleh seorang muslim. Contoh akhlak
terpuji yang seharusnya dipunyai adalah kesopanan, jujur, dermawan, rendah
hati, tutur katanya lembut, santun, rela berkorban, sabar, adil, tawakal,
bijaksana, dan lain sebagainya. Seseorang yang mempunyai akhlak terpuji atau
akhlaqul karimah biasanya akan selalu menjaga sikap dan tutur katanya kepada
orang lain karena selalu merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT.

2. Akhlak Tercela Atau Akhlaqul Mazmumah


Akhlak tercela atau akhlaqul mazmumah sudah seharusnya dijauhi oleh umat
muslim karena dapat mendatangkan mudharat bagi dirinya sendiri dan juga bagi
orang lain. contoh akhlak tercela diantaranya adalah dusta atau berbohong, iri,
dengki, sombong, ujub, fitnah, tamak, takabur, hasad, aniaya, ghibah, dan lain
sebagainya.
Akhlak tercela atau akhlak mazmumah ini sangat dibenci oleh Allah SWt dan
tidak jarang bagi orang yang mempunyai akhlak ini akan dijauhi dan tidak
disukai oleh masyarakat sekitar. Seorang muslin yang mempunyai dan
memelihara akhlak tercela dalam dirinya akan menimbulkan penyakit hati dan
dosa besar bagi dirinya sendiri.

C. Macam-macam Akhlak

1. Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun
dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,
akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a) Akhlak terhadap Allah dan Rasulullah


Akhlak terhadap Allah merupakan pengakuan dan kesadaran bahwa tiada
Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji sedemikian Agung sifat itu,
dan jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai
khalik. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu
berakhlak kepada Allah SWT yaitu :

1) Karena Allah SWT –lah yang menciptakan manusia. Dia yang


menciptakan manusia dari air yang dikeluarkan dari tulang
punggung dan tulang rusuk, hal ini sebagaimana di firmankan
Allah SWT dalam surat At-Thariq ayat 5-7.
2) karena Allah SWT –lah yang telah member perlengkapan panca
indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati
sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna
kepada manusia. Firman Allah SWT dalam syrat An-Nahl ayat 78.
3) karena Allah SWT –lah yang menyediakan berbagai bahan dan
sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,
binatang ternak dan lainnya. Firman Allah SWT dalam surat Al-
Jasiyah ayat 12-13.
4) Allah SWT –lah yang memuliakan manusia dengan diberikannya
kemampuan daratan dan lautan. Firman Allah SWT dalam surat
Al-Israa’ ayat 70.
Akhlak Kepada Rasulullah SAW, Selain berakhlak kepada Allah SWT, kita
juga sebagai umat muslim di haruskan untuk berakhlak kepada Nabi SAW.
Karena dari beliaulah kita banyak mendapatkan warisan yang bisa kita warikan
lagi turun-menurun ke anak cucu kita. Saat Rasulullah SAW wafat, beliau
meninggalkan dua warisan yang berharga, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan
manusia kepada Rasulullah sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya
membawa umat manusia kejalan yang benar.
Adapun diantara akhlak kita kepada rasulullah yaitu salah satunya ridho dan
beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang
harus kita nyatakan sebagaimana hadist nabi saw;Aku ridho kepada allah
sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.

Contoh Akhlak terhadap Allah dan Rasulullah

1. Bertaqwa kepada Allah, Maksudya adalah berusaha dengan semaksimal


mungkin untuk dapat melaksanakan apa-apa yang telah Allah perintahkan
dan meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya.
2. Taat Terhadap Perintah-Nya, Merupakan konsekuensi keimanan seorang
muslim kepada Allah SWT. Tanpa adanya ketaatan, maka ini merupakan
salah satu indikasi tidak adanya keimanan.
3. Senantiasa Bertaubat Kepada-Nya, Yaitu sebagai seorang manusia
biasakita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan lupa, maka
sebab itu kita harus banyak bertaubat kepada-Nya.
4. Banyak Membaca Al-Qur’an, adalah dengan memperbanyak membaca
ayat-ayat yang merupakan firman-firman –Nya. Seseorang yang
mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak dan sering menyebutnya.
Adapun bagi mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam
membacanya, maka hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga
dapat membacanya dengan baik.
5. Menghidupkan Sunnah Rasul, Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak
mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-
Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik
kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah
(hadits) agar tidak sesat.
6. Tawakal, Adalah membebaskan diri dari segala kebergantungan kepada
selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepadanya.
Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal ( ikhtiar ).
Tidaklah dinamai tawakal kalau hanya pasrah menunggu nasib sambil
berpangku tangan tanpa melakukan apa- apa.
7. Mencintai dan memuliakan Rasulullah, Keharusan yang harus kita
tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul adalah mencintai beliau
setelah kecintaan kita kepada Allah Swt.
8. Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah, Mengucapkan
sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai tanda ucapan
terimakasih dan sukses dalam perjuangannya. Secara harfiyah, shalawat
berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah.

b) Akhlak Terhadap Individual dan Sosial


Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban terhadap dirinya
sendiri. Namun bukan berarti kewajiban ini lebih penting daripada kewajiban
kepada Allah. Dikarenakan kewajiban yang pertama dan utama bagi manusia
adalah mempercayai dengan keyakinan yang sesungguhnya bahwa “Tiada
Tuhan melainkan Allah”. Keyakinan pokok ini merupakan kewajiban terhadap
Allah sekaligus merupakan kewajiban manusia bagi dirinya untuk
keselamatannya. Akhlak yang baik terhadap diri sendiri yang
artinya menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan
sebaik-baik mungkin, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan
amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebenar-benarnya.
Manusia merupakan makhluk sosial dan optimal banyak bergantung pada
orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan
orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, karena ia
berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan merupakan orang yang paling
dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya,
memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya sesama.
Contoh Akhlak Terhadap Individual dan Sosial

1. Menuntut Ilmu, Merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim,


sekaligus sebagai bentuk akhlak seorang muslim. Sebuah hadits
Rasulullah SAW menggambarkan yang Artinya : “Menuntut ilmu
merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).
2. Menjaga Kesehatan, Dari sahabat Abu Hurairah,
Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari
mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan.
Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan
mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan
apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa
syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki
pasti terjadi”. (HR. Muslim).
3. Senantiasa Menjaga Kebersihan, Islam menjadikan kebersihan sebagian
dari Iman. Seorang muslim harus bersih/ suci badan, pakaian, dan tempat,
terutama saat akan melaksanakan sholat dan beribadah kepada Allah, di
samping suci dari kotoran, juga suci dari hadas.
4. Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan, Diantara tuntutan dan sekaligus
akhlak terhadap akalnya adalah merealisasikan ilmunya dalam “alam
nyata.” Karena akan berdosa seorang yang memiliki ilmu namun tidak
mengamalkannya.
5. Berbuat Baik kepada Tetangga, Berbuat baik dalam segala sesuatu adalah
karakteristik islam, sikap ini menjadi salah satu tanda kesempurnaan iman
seorang muslim. Di antara bentuk ihsan yang lainnya adalah ta’ziyah
ketika mereka mendapat musibah, mengucapkan selamat ketika mendapat
kebahagiaan, menjenguknya ketika sakit, memulai salam dan bermuka
manis ketika bertemu dengannya dan membantu membimbingnya kepada
hal-hal yang bermanfaat dunia akhirat serta memberi mereka hadiah.
6. Bersabar Menghadapi Gangguan Tetangga, Adalah hak kedua untuk
tetangga yang berhubungan erat dengan yang pertama dan menjadi
penyempurnanya. Hal ini dilakukan dengan memaafkan kesalahan dan
perbuatan jelek mereka, khususnya kesalahan yang tidak disengaja atau
sudah dia sesali kejadiannya.

c) Akhlak Terhadap Lingkungan


Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap
lingkungan, akhlak terhadap lingkungan manusia tidak dibolehkan
memanfaatkan sumber daya alam dengan jalan mengeksploitasi secara besar-
besaran, sehingga timbul ketidak seimbangan alam dan kerusakan bumi.
Lingkungan harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga, merawat
dan melestarikan nya secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban suatu
masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya. Dengan kata lain bahwa
berakhlak yang biak terhada lingkungan merupakan salah satu manifestasi dari
etika itu sendiri.

Dalam pandangan akhlak islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah


sebelum matang atau memetik bunga sebelum mekar. Karena hal ini berarti
tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaan
nya. Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses yang
sedang berjalan dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Akhlak yang
baik terhadap lingkungan adalah ditunjukan kepada penciptaan suasana yang
baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran,
kenyamanan hidup, tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia itu sendiri yang menciptanya.

Contoh Akhlak Terhadap Lingkungan

1. Penanaman Pohon dan Penghijauan, Salah satu konsep pelestarian


lingkungan dalam Islam adalah perhatian akan penghijauan dengan cara
menanam dan bertani. Nabi Muhammad saw menggolongkan orang-
orang yang menanam pohon sebagai shadaqah.
2. Tidak Mencemari Air, Bentuk-bentuk pencemaran air yang dimaksud
oleh ajaran Islam di sini seperti kencing, buang air besar dan sebab-sebab
lainnya yang dapat mengotori sumber air.
3. Menghidupkan Lahan Mati, Lahan mati berarti tanah yang tidak bertuan,
tidak berair, tidak di isi bangunan dan tidak dimanfaatkan. Allah swt,
telah menjelaskan dalam QS. Yasin (36).
4. Menjaga Keseimbangan Alam, Salah satu tuntunan terpenting Islam
dalam hubungannya dengan lingkungan, ialah bagaimana menjaga
keseimbangan alam/ lingkungan dan habitat yang ada tanpa merusaknya.
Karena tidak diragukan lagi bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di
alam ini dengan perhitungan tertentu. Seperti dalam firman Nya dalam
QS. al-Mulk (67).
d) Akhlak Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa
yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu,
engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama. Dan
ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau timbul
tenggelam bersama mereka.
Negara merupakan suatu wadah tempat berlindung para bangsa,yang di
dalamnya tedapat peraturan-peraturan yang mengikat baik tertulis maupun
secara lisan.Disitulah kita menumpuhkan kemerdekaan kita,kemerdekan yang
telah diraih para pahlawan yang tak mengenal darah juangnya.Maka patutlah
para pemuda meneruskan perjuangan mereka yang telah rela memberikan
darahnya untuk tanah air ini untuk kebahagiaan kita menghuni tanah air ini.
Manusia menentukan jalan hidupnya,sebenarnya semua tindakan kita akan di
catat oleh malaikatnya Allah tidak ada perhitungan satu pun yang keliru
balasannya maka sungguh manusia hidup mereka hanya untuk beribadah pada
hakikatnya,seorang khalifah pun memimpin hanya semata beribadah bangsa
yang bertanggung jawab kepada negerinya hanya semata berlutut menyadari
kodratnya sebagai manusia yang tiada arti dihadapan tuhannya.
ContohAkhlak Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

1. Membela Negara, Kewajiban membela Negara dan mempertahankan


adalah warga negaranya sendiri, atau masyarakat itu sendiri termasuk para
pemerintahannya,Bukan hanya kuasa pemerintah sajah yang memegang
tetapi semua penduduk harus ikut meras peduli dan melindungi.seperti
dikatakan dalam Al-quran (at-Taubah:41).
2. Mengoreksi dan mengevaluasi perjalanan Negara seperti hal nya dalam Al-
Quran Surah al-ashr (1-3). Kandungan ayat di atas bahwasanya islam perlu
saling nasihat-menasihati agar tercipta kehidupan negara yang dinamis.
Budaya kritis ini menjadi parameter keberuntungan umat islam. Karena
dalam islam yang salah ya salah tidak ada penyelewengan dalam
kebenaran.
3. Harus ta’at pada pemimpin atau pemerintah, Selama mereka
memerintahkan atas perkara yang positif dan masih dalam kategori perintah
Allah serta Rasulnya. Terdapat dalam (Q.S. An-Nisa :59).

Anda mungkin juga menyukai