Anda di halaman 1dari 44

Method Statement

Nama Proyek / Pembangunan Gedung PT Inalum


Doc. No.: PP/G2/ENG-WMS/518010/7
Divisi : (Persero)

Tanggal Dokumen : 11 November 2018 Rev. No.: 00

Kontraktor : PT PP (Persero) Tbk No. of Pages: 44

WORK METHOD STATEMENT


PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM
(PEMBESIAN, BEKISTING, PENGECORAN)
Dokumen Rujukan
Nomer Dokumen Deskripsi
BDE7/GDG/STR/KLM/2015/001 Pekerjaan pengecoran kolom
BDE7/GDG/STR/KLM/2015/003 Pekerjaan sepatu kolom
BDE7/GDG/STR/KLM/2015/004 Pekerjaan kepala kolom
BDE7/GDG/STR/KLM/2015/007 Pekerjaan pembesian kolom
BDE7/GDG/STR/KLM/2015/005 Pekerjaan bekisting kolom kayu
Sejarah Revisi

Revisi No. Tanggal Deskripsi

Disusun Oleh Direview Oleh


SEM SOM QC Coord. SHE Coord.

Tanda
tangan

Nama Agung Taufik N. Dedi Sutardi


Tanggal

Disetujui Oleh
PT PP (Persero) Tbk PT Yodya Karya (Persero)
Project Manager Team Leader

Tanda
tangan

Nama Imam Farid Muhamad Nurdin


Tanggal

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 1 of 44
Method Statement

LEMBAR KONSULTASI WORK METHOD STATEMENT


Proyek : Pembangunan Gedung PT Inalum (Persero)
Divisi : Gedung 2

Tanggal / Tandatangan
No. Uraian
Jam / Nama

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 2 of 44
Method Statement

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
2. LINGKUP KERJA .......................................................................................................................... 4
3. DEFINISI PROYEK ........................................................................................................................ 4
4. DEFINISI ISTILAH ......................................................................................................................... 5
5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN ..................................................................................... 5
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB .............................................................................................. 5
7. PLANNING .................................................................................................................................... 8
7.1 Flowchart Pekerjaan ............................................................................................................ 8
7.2 Produktifitas Pekerjaan ........................................................................................................ 9
8. METODE PELAKSANAAN ........................................................................................................... 9
8.8 Perawatan Beton Kolom (Curing)....................................................................................... 13
9. SURVEY PLAN ............................................................................................................................ 14
10. RESOURCES .............................................................................................................................. 14
10.1 Alat ..................................................................................................................................... 14
10.2 Material .............................................................................................................................. 15
10.3 Man Power ......................................................................................................................... 15
11. DAFTAR PROSEDUR, WI DPAN BDE ....................................................................................... 15
12. MANAJEMEN KUALITAS ........................................................................................................... 15
13. MANAJEMEN K3 ........................................................................................................................ 16
14. RISK ASSESSMENT ................................................................................................................... 17
15. LAMPIRAN .................................................................................................................................. 17

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 3 of 44
Method Statement

1. PENDAHULUAN
Metoda ini menjelaskan pekerjaan struktur kolom secara umum yang akan dilaksanakan pada
Proyek Pembangunan Gedung PT Inalum (Persero) di Kuala Tanjung.
Kolom adalah komponen struktur vertikal yang menerima dan menyalurkan gaya tekan axial
bersamaan atau tidak dengan gaya momen atau merupakan elemen tekan yang menumpu/
menahan balok yang memikul beban-beban pada lantai. Pekerjaan kolom ini terdiri dari
pekerjaan pembesian kolom, bekisting kolom, dan pengecoran kolom.
Dokumen ini bertujuan untuk menggambarkan metode dan prosedur pelaksanaan yang
digunakan dalam pekerjaan kolom beton bertulang. Dokumen ini juga menyertakan petunjuk-
petunjuk khusus dalam pengendalian kualitas (quality), keamanan (safety), dan lingkungan
(environment). Hal ini bertujuan agar setiap pekerjaan sesuai dengan gambar, spesifikasi, dan
standar yang digunakan.

2. LINGKUP KERJA
Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah pekerjaan pembesian, bekisting, dan
pengecoran kolom pada lokasi proyek Pembangunan Gedung PT Inalum (Persero).
Terdapat beberapa risiko yang dapat terjadi pada metode kerja ini:
 Bahaya tertimpa material proyek
 Bahaya terluka akibat peralatan kerja
 Bahaya terjatuh dari ketinggian
 Bahaya tertimpa tower crane apabila terjadi kejadian luar biasa

3. DEFINISI PROYEK
Pemberi tugas : PT Inalum (Persero)
Konsultan MK : PT Yodya Karya (Persero)
Konsultan Perencana : PT Wiratman
Kontraktor Utama : PT PP (Persero) Tbk
Lokasi : Kuala Tanjung - Sumut
Jenis proyek : Gedung bertingkat

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 4 of 44
Method Statement

4. DEFINISI ISTILAH

Tabel 1. Definisi istilah


Istilah Penjelasan
Kolom Struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi untuk memikul beban
vertikal, beban horisontal, maupun beban momen, baik yang berasal dari
beban tetap maupun beban sementara.
Bekisting Struktur sementara yang terbuat dari kayu dan/atau kombinasi kayu dan
besi yang digunakan untuk menahan beton dalam masa pengerasan
beton
Beton Decking Beton atau spesi yang dibentuk sesuai dengan ukuran selimut beton yang
diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak atau silinder. Dalam
pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya
dipakai sebagai pengikat pada tulangan.
Besi Ulir Komponen struktur yang digunakan sebagai penahan gaya Tarik pada
komponen beton bertulang. Dipabrikasi dan dirangkai sesuai gambar
sehingga memenuhi kekuatan sesuai perencanaan

5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


a) Superintendent
b) Engineer
c) Supervisor
d) SHE Officer
e) QA/QC Officer
f) Vendor / Mandor
g) Supervisor Vendor / Mandor
h) Surveyor
i) Pekerja

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

a) Superintendent:
 Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metode Pelaksanaan dan
urutan pekerjaan yang telah ditentukan
 Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai
standar dan prosedur keselamatan kerja
 Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun
Project Manager sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
 Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
 Membuat rencana kerja harian

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 5 of 44
Method Statement

 Mengatur pembagian kerja antar supervisor


 Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor

b) Engineer:
 Menyiapkan metode kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat,
dan material
 Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
 Mempersiapkan gambar kerja
 Mempersiapkan dokumen material
 Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan
material.
 Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait

c) SHE:
 SHE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti
ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Memberikan safety induksi kepada semua pekerja
 Mengontrol dan mengadakan Pre-start meeting / tool-box meeting secara rutin yang
dipimpin oleh supervisor
 Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
 Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
 Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
 Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
 Gunakan pelindung mata (safety goggles) saat menggunakan peralatan kerja.
 Gunakan platform yang benar saat bekerja di atas
 Gunakan body harness saat bekerja pada ketinggian

d) Surveyor:
 Memastikan pekerjaan dilakukan dalam batas-batas yang ditentukan
 Melakukan monitoring sebelum dan selama pelaksanaan

e) Supervisor:
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan
terutama dari aspek keselamatan dan keamanan kerja. Supervisor harus memastikan
bahwa rencana pemasangan meliputi:
 Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
 Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
 Melaksanakan penilaian risiko (risk assessment)
 Mengidentifikasi tindakan pengendalian
PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 6 of 44
Method Statement

 Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer


 Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
 Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data
lapangan atau perubahan yang terjadi
 Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan risiko
 Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
 Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala
yang terjadi
 Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
 Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
 Membuat JSA yang terkait pekerjaan

f) QA/QC Engineer:
 Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Metode Pelaksanaan dengan
melakukan kontrol terhadap proses pelaksanaannya
 Mengkoordinir Ijin Pelaksanaan Pekerjaan / Work Inspection Request (WIR)
 Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut
dalam ITP dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
 Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi [NCR] dan
menindaklanjutinya
 Membuat laporan / map lokasi kerja

g) Teknisi / Supervisor Vendor:


 Bekerjasama dengan supervisor kontraktor utama dalam pelaksanaan pekerjaan
 Memimpin pekerja dengan garis kerja sama
 Mematuhi dan mengarahkan semua pekerja mengikuti ketentuan K3 kontraktor utama
 Melakukan monitoring aspek material, alat dan tenaga kerja
 Melakukan evaluasi dan laporan atas hasil pekerjaan
 Membuat laporan secara berkala

h) Logistik:
 Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material
 Mencatat kedatangan material
 Mengatur pemulangan material sesuai schedule
 Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 7 of 44
Method Statement

7. PLANNING
7.1 Flowchart Pekerjaan

Gambar Flowchar Pekerjaan Kolom

Start

Pengecoran

Lama Setting
Beton : 8 jam

Pengendoran
Bekisting

Angkut Bekisting
dengan TC

Cek Kondisi Repair


Tidak Oke?

Ok?

Finish

Gambar Flowchar Pembongkaran Bekisting Kolom

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 8 of 44
Method Statement

7.2 Produktifitas Pekerjaan

No Uraian Durasi (menit) Keterangan


1 Marking Kolom 10
2 Pemasangan Besi Kolom (Sudah Pabrikasi) 45
3 Pemasangan Sepatu Kolom 20
4 Pemasangan Bekisting (Menggunakan TC) 15
5 Pengecoran Kolom 60
TOTAL 150

8. METODE PELAKSANAAN
8.1. Prefabrikasi Pembesian Kolom

 Tentukan jumlah besi dan diameter yang dibutuhkan, kemudian ditandai dan dipotong
(dengan bar cutter) sesuai panjang gambar buistat.
 Tentukan jumlah besi dan diameter yang dibutuhkan, kemudian ditandai dan dipotong
(dengan bar cutter) sesuai panjang gambar buistat.

8.2. Penentuan As Kolom

Gambar 1. Penentuan As Kolom

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 9 of 44
Method Statement

Titik–titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan pengukuran, yaitu marking berupa titik-
titik atau garis yang digunakan sebagai dasar penentuan letak kolom. Cara penentuan
as-as kolom adalah dengan menggunakan alat teodolith, yaitu dengan menentukan letak
as awal dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak yang telah
disyaratkan dalam perencanaan awal.
8.3. Pemasangan Tulangan Kolom

Pasang rangkaian besi kolom pada titik kolom yang direncanakan dengan menggunakan
kawat bendrat, ikat tulangan pokok overlapping dengan stek penyaluran dan lengkapi
besi sengkang sesuai gambar rencana.

Gambar 2. Pemasangan Besi Kolom


8.4. Pemasangan Sepatu Kolom
Sepatu kolom digunakan untuk menjaga dimensi bekisting agar tidak bergeser akibat
tekanan beton saat pengecoran. Selain itu, sepatu kolom dapat membuat pertemuan
antara kolom dan lantai menjadi rapi dan tajam.

Gambar 3. Pemasangan Sepatu Kolom

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 10 of 44
Method Statement

8.5. Pabrikasi Bekisting Kolom


Pabrikasi bekisitng dilakukan dilos kerja kayu, pabrikasi dilakukan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan.
8.6. Setting Bekisting Kolom
 Prefab bekisting kolom diangkat dengan menggunakan bantuan tower crane atau
mobile crane.
 Bekisting dipasang mengikuti posisi sepatu kolom
 Setelah bekisting terpasang, Surveyor kemudian mengecek verticality, dengan
menyetel pipe support (push-pull)

Gambar 4. Setting Bekisting Kolom

8.7. Pekerjaan Pengecoran


Pengecoran dilakukan setelah :
1. Uji test slump dianggap memenuhi syarat sesuai dengan RKS atau petunjuk MK,
pengecoran beton juga tidak dapat dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai
diperiksa dan mendapat ijin dari Pengawas Lapangan (MK).
2. Sebelum pengecoran dilakukan, maka tempat – tempat yang akan dicor terlebih
dahulu dibersihkan dari segala kotoran (potogan kayu, batu, tanah dll).
3. Pada saat pengecoran untuk area yang tidak dicor dapat diblock. Untuk meratakan
beton agar bisa masuk kesela sela besi tulangan dapat digunakan vibrator.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 11 of 44
Method Statement

4. Pekerjaan Pengecoran menggunakan bantuan Tower Crane dengan Bucket Cor atau
Concrete Pump.
5. Selama pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator, supaya
hasilnya tidak ada yang keropos.

Gambar 5. Pengecoran Kolom


8.8. Pembongkaran Bekisting Kolom

Gambar 6. Pembongkaran Bekisting Kolom


 Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton mencapai 8 jam.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 12 of 44
Method Statement

 Setelah umur beton memenuhi syarat pembongkaran bekisting kolom, dilakukan


pembongkaran dengan melakukan pengendoran terlebih dahulu
 Setelah dikendorkan kemudian bekisting diangkat dengan menggunakan tower crane
 Setelah itu dilakukan pengecekan kondisi, kalau kondisi tidak baik maka dilakukan
repair pada kolom.

8.9. Pemasangan Bekisting untuk Kondisi Tinggi Kolom yang lebih Besar dari Tinggi
Bekisting

Pada Proyek gedung Inalum terdapat kolom tinggi yang lebih tinggi dibanding tinggi
bekisting. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecoran 2 kali . Langkah pengerjaannya
adalah:
 Setelah dilakukan pengecoran pertama lalu dipasang steger sebagai penopang
bekisting kedua beserta hollow dan suri suri sebagai dudukan bekisting kolom
nantina.
 Bekisting kolom dipasang pada bagian kolom yang belum dilakukan pengecoran.
 Dilakukan perakitan support pada untuk bekisting kolom yang terhubung plat lantai
 Dilakukan pengecoran kedua untuk kolom
 Bekisting dibongkar.

8.8 Perawatan Beton Kolom (Curing)

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 13 of 44
Method Statement

Perawatan Beton dilakukan setelah pekerjaan pembongkaran bekisting dilakukan.


Selama masa curing cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah. Proses curing
dilakukan dengan menggunakan curing compound untuk komponen kolom.

9. SURVEY PLAN
9.1. Pengecekan As Kolom
Pengecekan as kolom agar kolom yang dikerjakan sesuai dengan koordinat shop
drawing
9.2. Pengecekan Vertikaliti
Pengecekan vertikaliti dilakukan agar hasil pengecoran yang didapat tegak lurus dengan
pelat lantai. Pengecekan dilakukan dengan alat bantu unting unting.
9.3. Pengecekan Elevasi Top Cor Kolom
Elevasi top cor kolom adalah elevasi batas pengecoran kolom yang berada di bawah
balok.
Checklist Terlampir

10. RESOURCES
10.1 Alat
Tabel 5. Resources: Alat

No Alat Spesifikasi QTY


1 Tower crane TC 60, TC 70 2
2 Mobile crane - 1
3 Sling baja -
Menyesuaikan
4 Alat bantu -
5 Trafo las - 2
6 Meteran - Menyesuaikan
7 Gergaji Kayu - Menyesuaikan
8 Theodolite - 1
9 Bar Cutter - 2
10 Bar Bender - 2
9 Kompresor - 1
10 Vibrator - 2
11 Unting- unting - 1

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 14 of 44
Method Statement

10.2 Material
Tabel 6. Resources: Material

No Material Nomor Referensi Material


1 Phenolic Film -
2 Hollow 40/40 -
3 Kawat Beton -
4 Besi Beton -
5 Beton Ready mix -
6 Minyak Bekesting -
7 Kawat Las -
8 Siku 30 x 30 (Sepatu Kolom) -
9 Material Bantu -

10.3 Man Power

Tabel 7. Resources: Man Power (untuk 1 kolom)

No Jenis Personil ( jabatan ) Quantity


1 Surveyor 2
2 Tukang Besi 6
3 Tukang Kayu 4
4 Tukang Cor 4

11. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE


 BDE/SH/2015/002 – PROTEKSI
 BDE/SH/2015/003 – BEKERJA DIATAS KETINGGIAN
 BDE/SH/2015/005 – ALAT LISTRIK
 BDE/SH/2015/008 – APD
 BDE/SH/2015/014 – ALAT BERAT
 BDE/SH/2015/022 – PENGANGKATAN MANUAL
 BDE7/GDG/STR/KLM/2015/001 - PEKERJAAN PENGECORAN KOLOM
 BDE7/GDG/STR/KLM/2015/00 - PEKERJAAN BEKISTING KOLOM KAYU
 BDE7/GDG/STR/KLM/2015/007 - PEKERJAAN PEMBESIAN KOLOM

12. MANAJEMEN KUALITAS


12.1. Quality Assurance
1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 15 of 44
Method Statement

2. Metode kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan
pekerjaan telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen
agar tercapai pekerjaan baik

12.2. Quality Control


1. Ijin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metode, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metode kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan
rekam-mutu disimpan dengan baik.

12.3. Quality Target


Tabel 8. Quality Target Metode Pekerjaan Bekisting Kayu
No. Item Pekerjaan Kriteria Penilaian Satuan
Pembesian sesuai dengan shop
1 Pembesian Kolom Ls
drawing
Kelurusan verticality sesuai Ls
Tidak bocor Ls
2 Bekisting Kolom
Perkuatan kokoh Ls
Posisi sesuai gambar Ls
Beton tidak kropos Ls
Tidak Nge-plin Ls
3 Pengecoran Kolom
Warna beton seragam Ls
Elevasi beton sesuai top cor Ls

13. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap
orang yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan,
material maupun metode kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool-box
meeting/pre-start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama
dalam area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu
ditempatkan pada lokasi yang sesuai.
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai
dan yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 16 of 44
Method Statement

 Penempatan material
 Pemeriksaan akses transportasi
 Alat angkat tidak mengalami overload
 Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai
dengan beban yg di angkat
6. Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah:
 Helm
 Safety shoes
 Safety gloves
 Full body harness
 Safety vest

14. RISK ASSESSMENT


14.1. IBPR
Lampiran 2 – IBPR

14.2. JSA
Lampiran 3 – JSA

14.3. ITP
Lampiran 4 – ITP

14.4. IPPAL
Lampiran 5 – IPPAL

15. LAMPIRAN

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 17 of 44
Method Statement

LAMPIRAN 1 CHECKLIST PEKERJAAN

PEMBERI TUGAS
PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)
CHECK LIST PEKERJAAN KOLOM YODYA KARYA

Nama Proyek : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung PT INALUM (Persero)


Lokasi : ISP Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara
Tahap Pekerjaan : Pelaksanaan Fisik

Bangunan :
Bagian Konstruksi :
Titik / Bagian / Lokasi :

Hasil Cek List


No. Uraian Keterangan
Diterima Diperbaiki
BAGIAN SEBELUM BEKISTING DITUTUP
1 Ijin kerja telah diajukan dan disetujui
2 Marking untuk posisi form work
3 Kebersihan 1
4 Ukuran dan tipe besi vertikal dan horizotal
5 Jumlah besi vertikal/horizontal dan jarak
6 Panjang dan posisi penyambungan besi vertikal
7 Sengkang (Jumlah, Jarak dan ukuran)
8 Stek yang diperlukan
9 Selimut beton yang diperlukan
BAGIAN SETELAH BEKISTING DITUTUP
1 Ukuran dan kekuatan form fork
2 Minyak Bekisting
3 Stabilitas dan form work dan support
4 Kebersihan II
Ketergantungan dengan pekerjaan lain ( ME )
1 Block Out
2 Sparing
3 Shaft
PERALATAN
1 Vibrator
2 Concrete Pump
3 Concrete Bucket (TC) dan Tremi
4 stop cor
5 relat cor
6 Kubus/Silinder Test
7 Levelling Water Pass
8 Pelindung Cuaca
9 Penerangan

Disetujui oleh, Diperiksa oleh, Dibuat oleh,


Pemberi Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi Kontraktor
PT INALUM (Persero) PT YODYA KARYA (Persero) PT PP (Persero), Tbk

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 18 of 44
Method Statement

LAMPIRAN 2 IBPR

Penilaian Rating Sisa PT PP


Diperlukan Tindakan (Persero)
Siapa yang Resiko Resiko Referensi
Item Bahaya Resiko Pengendalian Referensi
terkena resiko Risk PIC Residual Risk Hukum
Item Hazard Risk Rating
Necessary Control Rating PT PP
Who is at Risk Measures (Persero) Legal Reference
S L Rati
S L Rati Reference
ng ng

Bekisting dan Penulangan /Formwork & Rebar

Pengadaan  Keruntuhan  Semua pekerja  Sistem bekisting


sistem bekisting di proyek harus sesuai dengan
bekisting Formwork collapse General site struktur dan harus
yang tidak  Penghentian workers ditentukan selama
standar kerja  Semua staff di fase pengadaan
Procurement of menyebabkan proyek
inappropriate kerugian Formworks systems shall
formwork General site be appropriate to the
systems finansial dan staff structure and shall be
produksi  Pengunjung di specified during the
Work cessation procurement phase
leading to financial
proyek
and production Site visitors
loss  Sistem tradisional
 Cedera fisik 4 3 12 mungkin tidak sesuai PM 4 1 4
akibat jatuh untuk struktur dan
dan dampak sistem bekisting
benda jatuh khusus mungkin
Personal injury diperlukan
due to falls and
impact of falling Traditional systems may
objects not be appropriate to the
 Kerusakan structure and specialist
formwork systems may be
akibat benda required
jatuh yang
menyebabkan  Sistem bekisting
kerugian khusus harus

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 19 of 44
Method Statement

finansial / disusun dari


produksi komponen dan
Damage due to aksesoris yang
falling objects
leading to financial
dianjurkan.
/ production loss Komponen dan
aksesoris alternatif
tidak boleh
digunakan kecuali
telah disetujui oleh
produsen / pemasok
Specialist formwork
systems shall be
constructed with the
recommended
components and
accessories. Alternative
components and
accessories shall not be
used unless approved by
the manufacturer/supplier

 Komponen dan
aksesoris dari sistem
bekisting yang
berbeda tidak boleh
dicampur kecuali
disetujui oleh
Supervisor Bekisting
yang kompeten.

Components and
accessories from different
formwork systems shall
not be mixed unless
approved by the
Competent Formwork
Supervisor.

 Gambar kerja dan


perhitungan harus
PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 20 of 44
Method Statement

tersedia.

Temporary works
drawings and calculations
shall be available.
Kurangnya  Keruntuhan  Semua pekerja  Seorang kompeten
inspeksi bekisting di proyek yang punya
bekisting Formwork collapse General site wewenang dalam
Lack of  Penghentian workers pengecoran beton
formwork
inspection
kerja  Semua staff di harus terlebih dahulu
menyebabkan proyek melakukan inspeksi
kerugian General site pada sistem
finansial dan staff bekisting. Riwayat
produksi  Pengunjung di inspeksi tersebut
Work cessation harus disimpan.
leading to financial
proyek
and production Site visitors Kalkulasi beban
loss perlu di diajukan
 Cedera fisik kepada manajemen
akibat jatuh proyek PT PP
dan dampak sebelum pemuatan.
benda jatuh 5 3 15 PM 5 1 5
Personal injury A competent person prior
due to falls and deciding to start concrete
impact of falling pours shall inspect
objects formwork systems.
Records of such
 Kerusakan inspections shall be
akibat benda maintained. Load
jatuh yang calculations need to be in
submitted to PT PP
menyebabkan
project management prior
kerugian to loading.
finansial /
produksi
Damage due to
falling objects
leading to financial
/ production loss

Penggunaa  Keruntuhan  Semua pekerja  Komponen dan/atau


4 4 16 SOM 4 1 4
n bekisting bekisting di proyek aksesori rusak tidak

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 21 of 44
Method Statement

yang tidak Formwork collapse General site akan digunakan dan


lengkap  Penghentian workers harus segera
atau rusak kerja  Semua staff di kembali ke store dan
Use of menyebabkan proyek dikarantina untuk
incomplete or kerugian General site mencegah
damaged
formwork
finansial dan staff kecelakaan di
produksi  Pengunjung di proyek
Work cessation
leading to financial
proyek
Damaged components
and production Site visitors and / or accessories shall
loss not be used and shall be
 Cedera fisik immediately returned to
akibat jatuh stores and quarantined to
prevent accident re-issue
dan dampak to site
benda jatuh
Personal injury
due to falls and
impact of falling
objects
 Kerusakan
akibat benda
jatuh yang
menyebabkan
kerugian
finansial /
produksi
Damage due to
falling objects
leading to financial
/ production loss
Fabrikasi  Bahaya  Semua pekerja  Bahan harus diatur
Tulangan perjalanan dan di proyek dengan baik. Bahan
Fabrication terjadi slip General site harus ditempatkan di
Rebar Hazard of trip and
Case
workers lokasi yang tidak
slip
 Supervisi 4 3 12 menghalangi akses. SOM 3 2 6
 Bahaya terjepit Supervisors Materials to be well
oleh bahan arranged. Materials must
Hazard of pinched be placed in a location
by materials that not obstructing
 Tergores atau access.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 22 of 44
Method Statement

terpotong
dengan sisa  Semua pekerja tidak
ujung yang bekerja terburu-buru
tajam dan waspada setiap
Scratched or cut saat.
but sharp edges All workers are not to
 Tulangan jatuh work in a rush and be
atau berguling vigilant at all time.
Rebar case falls
down or rolls over  Bagian-bagian
ujung yang tajam
untuk harus
dihilangkan atau
terlindung.
Sharp edges to be
removed or protected.

 Semua personil
harus memakai APD
wajib dan APD
tambahan untuk
pekerjaan
All personnel must wear
mandatory PPE and
additional PPE for the
activity

 Statement Method
yang disetujui dan
JSA harus
ditampilkan pada
tempat kerja
An approved Method
Statement and JSA must
be display on the
workplace

 Desain teknik harus


atas persetujuan dan

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 23 of 44
Method Statement

diikuti.
An engineering design
must be approved and
followed.

 Gunakan alat angkat


yang tepat untuk
mengangkat
tulangan dan
meminimalkan
penanganan
manual.
Use proper lifting
equipment to lift the rebar
and minimize manual
handling.

 Gunakan perancah
sebagai "rebar desk"
dan pastikan
pengekang terbuat
dari perancah pipa
juga.
Use the scaffold as “rebar
desk” and ensure the
bracing made from
scaffold pipe also.

Pemotonga  Kurangnya  Pekerja  Mesin tersebut harus


n dan pemeliharaan Workers diperiksa sebelum
pembengk mesin &  Operator masuk ke proyek.
sertifikasi Operators Harus memenuhi
okan  Mekanik
Lack of machine persyaratan
tulangan maintenance & Mechanic 5 5 25 SEM 5 2 10
Rebar Cutting pemeliharaan dan
certification
and Bending sertifikasi PT PP.
 Pengoperasian The Machine shall be
Mesin oleh inspected prior to entry to
orang yang site. Must meet the
tidak maintenance and

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 24 of 44
Method Statement

kompeten certification requirements


Operation of of PT PP.
Machine by
incompetent  Mesin tersebut harus
persons
secara rutin
 Penggunaan dipelihara dan
Mesin yang diservis. Record
rusak harus disimpan di
Use of damaged
Machine site untuk ditinjau
 Jari terjepit oleh tim SHE PT PP
saat (proyek)
The Machine shall be
mengoperasik routinely maintained and
an Mesin serviced. Records shall
Finger get pinch be retained on site for
when operating review by the PT PP
the Machine (project) SHE team on
 Jari terjepit request
saat
melakukan  Papan distribusi
reparasi pada listrik harus
mesin dilengkapi dengan
Pinched of the 30m/A ELCB/RCD.
finger while do Electrical distribution
repairmen on the boards to be fitted with
machine 30m/A ELCB/RCD.

 Hanya operator yang


terlatih dan
berpengalaman
yang diizinkan untuk
menggunakan mesin
tersebut pada lokasi
proyek BAM
International.
Dimungkinkan
adanya pelatihan
internal onproyek
yang kompeten

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 25 of 44
Method Statement

tetapi harus sejalan


dengan persyaratan
yang ditetapkan
dalam BAM
INTERNASIONAL
Plant, Tools and
Equipment dan
rencana HSE
proyek.
Only trained, experienced
operators shall be
permitted to use The
Machine on a BAM
International project site.
Competence may be
internal onsite training but
shall be in line with the
requirements set out in
BAM Internationals Plant,
Tools and Equipment and
the project HSE plan

 User harus
memeriksa mesin
sebelum digunakan.
The user shall inspect the
Machine prior to use.

 User harus dilatih


untuk
mengidentifikasi
masalah pada
peralatan. Mesin
yang rusak dalam
penggunaan atau
diidentifikasi rusak /
tidak cocok harus
dipindahkan dari
proyek segera
The user shall be trained

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 26 of 44
Method Statement

to identify issues with the


equipment. Machines
damaged in use or
identified as damaged /
not fit for purpose shall be
removed from site
immediately

 Mesin rusak harus


dikarantina untuk
perbaikan dahulu
sehingga tidak
terjadi kekeliruan
saat digunakan
kembali di proyek di
kemudian hari
Damaged Machine shall
be quarantined pending
repairs so that it is not
mistakenly reissued to
site at a later date

 Meminimalkan
penanganan manual
ketika mengangkat
tulangan ke mesin
Minimize the manual
handling while lift the
rebar to the machine

 Gunakan perangkat
yang tepat ketika
mengangkat
tulangan.
Use appropriate device
while lifting the rebar.

 Pertahankan
komunikasi yang
jelas antar pekerja.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 27 of 44
Method Statement

Kept clear communication


between another worker.

Kekurangan  Runtuhnya  Pekerja  Tulangan dan


atau salah tulangan Workers pendukung
desain Rebar Case  Operator pekerjaan harus
tulangan collapse Operators dirancang untuk
Lack of or  Penghentian  Rigger memenuhi
wrong design of kerja Riggers
kebutuhan beban
rebar case menyebabkan  Supervisi
Supervisors
dan stabilitas.
kerugian Desain tulangan
finansial dan  Personil di
harus disampaikan
produksi sekitarnya
Personnel in the kepada tim
Work cessation
leading to financial vicinity manajemen proyek
and production PT PP untuk
loss diperiksa dan
 cedera fisik / disetujui
fatal karena Rebar case and
jatuh dan supporting false work
shall be designed to meet
dampak benda loading and stability
jatuh 5 5 25 requirements. Rebar case
SEM 5 2 10
Personal injury/ designs shall be
Fatality due to falls submitted to the PT PP
and impact of project management team
falling objects for review and approval
 Kerusakan
akibat benda  Sistem tulangan
jatuh yang harus dirancang
menyebabkan untuk menahan
kerugian kondisi lingkungan
keuangan dan yang merugikan
produksi seperti angin
Damage due to kencang
falling objects Rebar Case systems shall
leading to financial be designed to resist
and production adverse environmental
loss conditions such as high
winds

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 28 of 44
Method Statement

 Sistem tulangan
harus diperiksa oleh
orang yang
kompeten sebelum
dituangi beton
Rebar Case systems shall
be inspected by a
competent person prior to
pouring of concrete

 Sistem tulangan
harus diadakan,
dirancang dan
dikelola sesuai
dengan Standar PT
PP
Rebar Case systems shall
be procured, designed
and managed in line with
PT PP Standards

 Pada setiap kasus


tulangan
pemasangan dari
lashing sling harus
pada setiap sisi
potong tulangan.
On every individual rebar
case the installment of the
lashing sling must be on
every side of the pieces of
the Rebar case.

 Bracing pendukung
juga ditempatkan
pada tempat yang
tepat.
Supporting bracing also
put on proper place.

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 29 of 44
Method Statement

 Overlap tulangan
berada pada adalah
bagian bagian
bawah tulangan dan
bagian atas
penuangan beton.
Overlapping the rebar
case is bottom of the
rebar case and top of
pouring concrete.

 Untuk menghindari
bengkokan di bagian
bawah tulangan,
desain tulangan
kolom harus dihitung
berat total pada
tulangan hingga
instalasi selesai.
To avoid bending on the
bottom of rebar case,
design of rebar column
must be calculated the
total weight of the rebar
case while installation
finish.

Pekerjaan Beton
Concrete Works

Bekerja  Kontak kulit  Semua  Pakailah sarung


dengan beton yang pekerja di tangan tahan air.
basah
4 3 12 SOM 4 1 4
mengakibatkan proyek Ganti jika setengah
Working with kondisi seperti General site basah atau terdapat

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 30 of 44
Method Statement

wet concrete dermatitis, luka workers semen di dalam,


bakar dan  Semua staff di juga mencuci
borok kulit proyek tangan dan pasang
Skin contact General site sarung tangan baru
resulting in staff Wear waterproof
such  Pengunjung di gloves. Replace if
conditions as proyek these get saturated
dermatitis, Site visitors or cement gets
burns and skin  Semua orang inside, also wash
ulcers General public hands and get a
 Kontak mata new pair of gloves
yang  Pakailah pelindung
mengakibatkan lutut untuk finishing.
iritasi parah Jika semen akan
Eye contact melalui kulit - cuci
resulting in dan ganti pakaian
severe secepat mungkin
irritation Wear kneepads for
finishing. If cement
gets through to the
skin - wash and
change clothes as
soon as possible
 Pakailah kaca mata
pelindung
Wear safety glasses
 Pakailah
perlindungan telinga
jika menggunakan
peralatan bergetar
Wear ear protection
if using vibrating
equipment
 Menilai penggunaan
peralatan bergetar
terhadap kontrol
waktu / getaran.
PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 31 of 44
Method Statement

Assess the use of


vibrating equipment
with respect to time/
vibration controls.
 Pakailah celana
panjang wellingtons
Wear knee length
wellingtons.
 Tutupi semua
bagian kulit
Cover all parts of
the skin
 Fasilitas mencuci
yang memadai
termasuk, air panas,
sabun dan krim
pembatas akan
tersedia
Adequate washing
facilities including,
hot water, soap and
barrier creams to be
available
 Jika semen terbakar
diterima - laporan
segera ke atasan
If cement burn is
received – report
immediately to
supervisor

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 32 of 44
Method Statement

LAMPIRAN 3 JSA

No. Dokumen / Doc Number : PP/BIROPOB/W/002


Tgl Berlaku / Application Date : 17 Juli 2017
Job Safety Analysis Revisi ke / tgl / Revision Nr / Date: Asli
Tgl Review / Review Date : 17 Juli 2018

Nama Proyek: Periode Pelaksanaan


Nr JSA PP/G2/ENG-WMS/518010/7
PEMBANGUNAN GEDUNG (Maksimal 5 hari)
Job type: Pekerjaan Kolom
PT INALUM (Persero) Dari tgl:
Nr Revisi Rev: 0
Kuala Tanjung
Pengawas
Disiapkan oleh / Prepared by Disetujui oleh / Approved by
Langsung
SEM SOM SHEO PM Supervisor D/s tgl:

Agung Taufik N Dedi Sutardi Prestian R. Imam Farid Saiko

Alat/material yang CHECK LIST


Kemungkinan Resiko / Pencegahan / Prevention
Urutan Kerja / Sort of work digunakan / Tools and Potential Risk (Incl APD/PPE) YA TIDAK
equipment needed

- Pekerjaan Persiapan - - Penghentian kerja - Jaring penangkap dan crash


 Meliputi pendatangan menyebabkan kerugian deck harus dipasang di mana
material, pembuatan finansial dan produks pekerjaan paralel
shopdrawing dan - Bahaya perjalanan dan memungkinkan bahaya
persiapan area kerja terjadi slip - Toe board akan dipasang
- Gerakan kendaraaan di pada semua tepi yang
lokasi mungkin
- Penggunaan tele- - Bahan harus diatur dengan
handler baik. Bahan harus

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 33 of 44
Method Statement

ditempatkan di lokasi yang


tidak menghalangi akses.
- Semua personil harus
memakai APD wajib dan
APD tambahan untuk
pekerjaan
- Statement Method yang
disetujui dan JSA harus
ditampilkan pada tempat
kerja
- Desain teknik harus atas
persetujuan dan diikuti.
- Pertahankan komunikasi
yang jelas antar pekerja
- Semua kendaraan di lokasi
proyek haru mematuhi batas
kecepatan sebesar 15 kph
- Tidak ada pengembalian di
lokasi proyek tanpa adanya
kendaraan bank
- Semua tanaman berada
dalam kondisi yang baik,
terdapat kaca, suar yang
menyemprot dan alarm
kembali dalam keadaan baik.
Tidak ada kembalian tanpa
ada orang bank
- Jangan pernah mengganggu
penjaga atau perangkat
keselamatan.
- Pastikan tindakan
pengendalian debu di tempat
saat menggunakan gergaj
- Kacamata keselamatan,
sarung tangan dan masker
debu untuk dikenakan
- Menghasilkan dengan cara

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 34 of 44
Method Statement

diatur agar tidak


menimbulkan bahaya
perjalanan
- Pastikan semua alat dalam
urutan yang baik sebelum
digunakan, dilakukan
pemeriksaan visual.
- Penilaian COSHH akan
selesai untuk setiap bahan
berbahaya dan
dikomunikasikan kepada
pekerja.
- Zona eksklusi berada di
tempat di mana blok
pekerjaan dimulai atas
kepala
- Bahan untuk disimpan jarak
yang aman dari tepi
terkemuka
- Helm
- Pekerjaan Pembesian - Bar cutter - Cedera fisik akibat jatuh - Sistem flying table khusus
 Pelajari gambar - Bar bender dan dampak benda dapat diangkat dengan C-
shopdrawing dengan - Kawat bendrat jatuh hook atau 'Horse'
- Tower crane - Kerusakan akibat benda - Pengangkatan bekisting
baik
- Sling baja jatuh yang harus sejalan dengan
 Rencanakan - Besi beton menyebabkan kerugian metode produsen yang
pemotongan besi finansial / produksi disetujui
dengan membuat - Bahaya terjepit oleh - Bentuk loncatan hanya akan
bestat besi. bahan diangkat dengan persetujuan
 Potong besi dengan - Tergores atau terpotong 'Shoes' dan hidrolik dengan
dengan sisa ujung yang cara yang direkomendasikan
menggunakan bar
tajam oleh produsen di bawah
cutter sesuai dengan - Tulangan jatuh atau pengawasan supervisor
bestat. berguling bekisting yang kompeten
 Merakit tulangan utama - Kurangnya - Bagian-bagian ujung yang
dan tulangan sengkang pemeliharaan mesin & tajam untuk harus
/ geser dengan jarak sertifikasi dihilangkan atau terlindung

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 35 of 44
Method Statement

sesuai gambar kerja, - Pengoperasian Mesin - Gunakan alat angkat yang


lalu ikat dengan kawat oleh orang yang tidak tepat untuk mengangkat
bendrat sehingga kompeten tulangan dan meminimalkan
- Penggunaan Mesin penanganan manual.
sengkang kuat dan
yang rusak - Hanya operator yang terlatih
tidak mengalami - Jari terjepit saat dan berpengalaman yang
pergeseran ketika di mengoperasikan Mesin diizinkan untuk
cor. - Jari terjepit saat menggunakan mesin
 Pembesian yang sudah melakukan reparasi tersebut pada lokasi proyek
dirakit (prefabikasi) pada mesin BAM International.
yang sudah terbentuk - Penggunaan crane Dimungkinkan adanya
- Penggunaan Bench saw pelatihan internal onproyek
sesuai dengan gambar, - Cahaya yang redup yang kompeten tetapi harus
diangkat dengan - Penggunaan alat-alat sejalan dengan persyaratan
menggunakan tower tangan yang ditetapkan dalam BAM
crane ke zone dimana - Penanganan manual INTERNASIONAL Plant,
tulangan tersebut akan Tools and Equipment dan
dipasang rencana HSE proyek
- User harus memeriksa mesin
 Pasang rangkaian besi
sebelum digunakan.
kolom pada titik kolom - User harus dilatih untuk
yang direncanakan mengidentifikasi masalah
dengan menggunakan pada peralatan. Mesin yang
kawat bendrat, ikat rusak dalam penggunaan
tulangan pokok atau diidentifikasi rusak /
overlapping dengan tidak cocok harus
dipindahkan dari proyek
stek penyaluran dan segera
lengkapi besi sengkang - Mesin rusak harus
sesuai gambar dikarantina untuk perbaikan
rencana. dahulu sehingga tidak terjadi
 Lakukan pengecekan kekeliruan saat digunakan
ulang dengan cara kembali di proyek di
kemudian hari
mengukur panjang
- Meminimalkan penanganan
overlapping stek manual ketika mengangkat
dengan sambungan tulangan ke mesin

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 36 of 44
Method Statement

tulangan yang baru - Gunakan perangkat yang


sesuai ketentuan. tepat ketika mengangkat
Selanjutnya akan di cek tulangan.
- Hanya operator yang terlatih
oleh QC dan MK dan
dan bersertifikat yang bisa
jika hasilnya oke maka mengoperasikan crane
pekerjaan pemasangan - Crane dan gigi pengangkat
bekisting bisa dilakukan memiliki sertifikat dari pihak
yang sebelumnya ketiga
dipasang decking beton - Hanya yang terlatih dan
sesuai spesifikasi. bersertifikat riggers yang bisa
memberikan sinyal pada
operator crane
- Hanya yang terlaltih dan
berwenang riggers untuk
mengurus beban sling
- Slogan akan digunakan
selama pekerjaan
pengangkatan
- Tidak ada lift yang selesai
tanpa persetujuan dari
kepala pengangkatan yang
bersertifikat
- Hanya yang terlatih dan
berwenang sebagai operator
yang bisa mengoperasikan
tele-handler ketika bekerja
- Hanya orang yang
berkompeten yang bisa
menggunakan benchsaw /
roda abrasive
- Bench Saw diuji sebelum
digunakan dan 3 bulanan
setelahnya, dengan kode tag
bewarna
- Pastikan pencahayaan yang
memadai di tempat

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 37 of 44
Method Statement

- Pastikan pengguna
mengikuti prosedur
penanganan yang benar saat
mengangkat
- Safety shoe
- Safety glove
- Pekerjaan Bekisting - Theodolit - Keruntuhan bekisting - Bekisting dan antisipasi
 Penentuan As kolom. - Formwork - Cedera fisik/ kematian kesalahan pekerjaan harus
Titik–titik as kolom - Pembongkaran blok dirancang untuk memenuhi
- Penggunaan scafolding kebutuhan beban dan
diperoleh dari hasil
- Kebersihan stabilitas. Desain bekisting
pekerjaan pengukuran, diajukan kepada tim
yaitu marking berupa manajemen proyek PP untuk
titik-titik atau garis yang diperiksa dan disetujui
digunakan sebagai - Sistem Bekisting harus
dasar penentuan letak dirancang untuk menahan
kolom. Cara penentuan kondisi lingkungan yang
merugikan seperti angin
as-as kolom adalah kencang
dengan menggunakan - Sistem Bekisting harus
alat teodolith, yaitu diperiksa oleh orang yang
dengan menentukan kompeten sebelum
letak as awal dan penuangan beton
kemudian dibuat as-as - Sistem Bekisting harus dibeli,
dirancang dan dikelola
yang lain dengan
sesuai dengan BAM
mengikuti jarak yang Internasionals – Prosedur
telah disyaratkan dalam Sistem Bekisting.
perencanaan awal. - Harus ditunjuk seorang
 Pemasangan tulangan Supervisor bekisting yang
kolom kompeten
- Bekisting harus dibangun /
 Pemasangan sepatu
dibongkar oleh orang yang
kolom kompeten. Hal ini mungkin
 Pabrikasi bekisting membutuhkan instruksi
kolom tambahan ketika diterapkan
 Instal bekisting kolom pada system bekisting

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 38 of 44
Method Statement

 Pengecoran kolom khusus


 Pembongkaran - Dipasang harness full body
bekisting kolom dengan sistem double
lanyard untuk mengamankan
titik penjangkaran selama
proses ereksi, perubahan
atau pembongkaran
- Banyak prefabrikasi table
bekisting dan penutupnya
dirancang untuk dapat
sampai ke tingkat slab
selanjutnya. Hanya bekisting
dengan certified lifting point
yang harus diangkat
menggunakan crane dan
rantai-sling
- Peralatan pengaman jatuh
harus digunakan dan dipakai
oleh semua orang yang
terlibat dalam ereksi,
perubahan atau
pembongkaran bekisting.
- Jalur keselamatan harus
dibuat selama instalasi
bekisting decking untuk
struktur permanen
- Dipasang harness full body
dengan sistem double
lanyard untuk mengamankan
titik penjangkaran selama
proses ereksi, perubahan
atau pembongkaran
- Pekerja terlatih seharusnya
menginstal sistem decking
pra-fabrikasi
- Perlindungan tepi harus
dipasang pada kesempatan

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 39 of 44
Method Statement

pertama. Pekerja yang


menginstal perlindungan tepi
harus memakai dan
menggunakan peralatan
keamanan jatuh dengan area
penjangkaran yang cocok
- Akses ke deck bekisting dan
penutup harus dirancang
pedoman sistem rana khusus
atau melalui sistem perancah
atau tangga. Pekerja
bekisting tidak akan
menggunakan waling
sebagai tangga dan platform
kerja tanpa peralatan
keamanan jatuh
- Zona eksklusi dengan tanda
harus dipasang di sekitar
area bekisting yang
memungkinkan terjadinya
pekerjaan
- Gunakan perancah sebagai
"rebar desk" dan pastikan
pengekang terbuat dari
perancah pipa juga
- Hanya yang terlatih dan
bersertifikat yang bisa
memasang scaffold,
merubah maupun
membongkar scaffold
- Scafftag hijau akan di
tempatkan ditanda tangani
oleh pemeriksa scaffolf
- Jangan pernah mendaki
pada pegangan tangan
- Jangan pernah kelebihan
beban pada scaffold

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 40 of 44
Method Statement

- Full body harness


- Pekerjaan Pengecoran - Bucket cor - Penurunan beban - Komponen dan/atau aksesori
 Pengecoran kolom - Truck mixer - Kerusakan properti rusak tidak akan digunakan
dilakukan sesuai - Beton ready - Penggunaan pengaduk dan harus segera kembali ke
mix semen store dan dikarantina untuk
dengan spesifikasi
- vibrator - Listrik utama mencegah kecelakaan di
teknis dan gambar - Kontak kulit yang proyek
rencana. Dilakukan test mengakibatkan kondisi - Semua pekerja tidak bekerja
slump terlebih dahulu seperti dermatitis, luka terburu-buru dan waspada
pada material beton bakar dan borok kulit setiap saat
yang akan digunakan - Kontak mata yang - Mesin tersebut harus
untuk pengecoran. Nilai mengakibatkan iritasi diperiksa sebelum masuk ke
parah proyek. Harus memenuhi
slump 12 ± 2 cm. - Dermatitis persyaratan pemeliharaan
 Pengecoran dilakukan dan sertifikasi PT PP.
dengan menggunakan - Mesin tersebut harus secara
bucket cor dan rutin dipelihara dan diservis.
dihubungkan dengan Record harus disimpan di
selang tremi site untuk ditinjau oleh tim
SHE PT PP (proyek)
 Untuk pemadatan - Papan distribusi listrik harus
dilakukan dengan dilengkapi dengan 30m/A
vibrator. Usahakan ELCB/RCD
jarak jatuhnya beton - Rumah tangga akan selesai
tidak lebih dari 100cm setiap hari
 Bongkar bekisting - Pakailah sarung tangan
tahan air. Ganti jika setengah
setelah min. 8 jam dari
basah atau terdapat semen
selesai pengecoran di dalam, juga mencuci
tangan dan pasang sarung
tangan baru
- Pakailah pelindung lutut
untuk finishing. Jika semen
akan melalui kulit - cuci dan
ganti pakaian secepat
mungkin
- Pakailah kaca mata

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 41 of 44
Method Statement

pelindung
- Pakailah perlindungan
telinga jika menggunakan
peralatan bergetar
- Menilai penggunaan
peralatan bergetar terhadap
kontrol waktu / getaran.
- Pakailah celana panjang
wellingtons
- Tutupi semua bagian kulit
- Fasilitas mencuci yang
memadai termasuk, air
panas, sabun dan krim
pembatas akan tersedia
- Jika semen terbakar diterima
- laporan segera ke atasan
- Safety vest
- Safety glasses

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 42 of 44
Method Statement

LAMPIRAN 4 ITP
INSPECTION AND TEST PLAN (ITP)
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PT INALUM (PERSERO)

NO KEGIATAN ACEPTANCE REFERENSI FREKUENSI JENIS PENANGGUNG


INSPEKSI / TEST CRITERIA INSPEKSI RECORD JAWAB

9 Pembesian A. Material RKS Random Lembar periksa Logistik


1. Besi Tulangan - NI-2 Setiap Kedatangan
- Bebas dari karat, lemak dan kotoran lain - PPBBI-2002
- Mutu tulangan s/d φ 12 mm BJTP 240 (U-24) dengan kuat tarik 2080 kg/cm2
- Mutu tulangan ≥ φ 13 mm (diameter luar) BJTD 390 (U-39/besi ulir) dengan kuat
tarik 2780 kg/cm2
- Produk : HJ, KS
2. Wiremesh
- Mutu U-50 sesuai SNI
- Produk : UNION METAL
B. Tahapan Pelaksanaan
- produksi, pemasangan dan penggunaan sesuai buistaat dan Setiap Lokasi Check Drawing SP
shop drawing Checklist QC
- Pengikatan harus kuat dan tidak bergeser dan tidak berubah
- Elevasi dan dimensi sesuai dengan shop drawing
10 Bekisting A. Material RKS Setiap Kedatangan Lembar periksa Logistik
- Multiplex tebal min. 12 mm (untuk seluruh struktur bangunan)
- Multiplex film tebal min. 18 mm (untuk beton exposed)
- Rangka kayu dan alat
- Steiger/Schafolding
- Paku
- Minyak begisting
B. Tahapan Pelaksanaan Setiap Lokasi Check Drawing Surveyor
- Dimensi sesuai shop drawing SP
- Sambungan rapat/ tidak bocor
- Permukaan begisting rata, halus dan bersih
- Minyak begisting rata
- Konstruksi kuat, ada perkuatan
- Jarak perancah 50 cm
- Pembongkaran sesuai dengan umur beton
11 Beton A. Material RKS Setiap Kedatangan Lembar periksa Logistik
- Beton seluruh struktur bangunan - NI-2
a. Mutu K-500 Semen Tipe V ( Pancang dan Bored Pile ) - PPBBI-2002
b. Mutu K-350 Semen Tipe V ( Pondasi footing, Pile cap, Sloof ) RKS
c. Mutu K-350 Semen Tipe I ( Kolom, Balok, Plat lantai, Slab jalan, dan Parkiran )
d. Mutu K-175 Semen Tipe I ( Kolom & Ring balok praktis )
- Beton bangunan penunjang
a. Mutu K-250 Semen Tipe I ( pos jaga, pagar, R.genzet, R.trafo, bangunan timbang,
bangunan gas, bangunan panel )
- Beton dari PT. BRM
- Slump diantara 10 - 12 cm
B. Tahapan Pelaksanaan Setiap lokasi Check Drawing SP
- Pembuatan benda uji 3 bh/70 m3 RKS Checklist QC
- beton deking dipasang merata
- bidang pengecoran bersih dari kotoran
C. Pemeriksaan Akhir Setiap Lokasi Check Drawing Surveyor
- Beton tidak keropos, retak, dan geripis Checklist SP
- Elevasi dan ukuran sesuai shop drawing QC
- Permukaan rata dan tidak bergelombang
- Beton tidak ngeplin

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 43 of 44
Method Statement

LAMPIRAN 5 IPPAL

IDENTIFIKASI , PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN ASPEK LINGKUNGAN

PEMENUHAN PERATURAN
Aktifitas -Produk Jasa

PROBABILITY
Penaggung Jawab

SKOR TINGKAT
PENTING
PERATURAN Perundang- ASPEK NOMOR
NO INISIAL
Rutin - Non Rutin

Jenis undangan PENTING ACTION PLAN


No. Aspek Aspek Lingkungan
Jenis dampak lingkungan SEVERITY
Spesific

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A Pekerjaan Persiapan :

SVRT
Luas Waktu Sumber Daya
B3
Penyebaran Pemulihan Alam

1 R Bongkar muat barang secara manual sampah kayu & paku Peralatan 2
1 Estetika 1 1 1 0 1 1 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

debu Pen Bar 1 1 1 1 0 1 1


2 Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

bising Pen Bar 1 1 1 1 0 1 1


Baku Mutu Kebisingan: Kep. Men. LH. No.
3 Pencemaran Udara (Bising) 1 1 MINOR
48/MENLH/11/1996

2 R Fabrikasi & modifikasi di workshop debu Peralatan 2 1 1 1 0 1 1


4 Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

Peralatan 1 2 1
5 Kebakaran Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 1 2 0 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

1 3 1
Tata Cara Pengelolaan B3 KEP-
6 Ceceran oli Peralatan Limbah B3 3 1 1 0 2 2 MEDIUM
01/BAPEDAL/09/1995

sampah majun Peralatan 1 3 1 1 0 3 1


Tata Cara Pengelolaan B3 KEP-
7 Limbah B3 2 2 MEDIUM
01/BAPEDAL/09/1995

Peralatan 1 1 1
8 sampah besi Estetika 1 1 1 0 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

bising Peralatan 1 1 1 1 0 1 1
Baku Mutu Kebisingan: Kep. Men. LH. No.
9 Pencemaran Udara (Bising) 1 1 MINOR
48/MENLH/11/1996

3 R Pembersihan debu SHE C 1 1 1 1 0 1 1


10 Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

sampah kayu & paku SHE C 1 1 1 1 0 1 1


11 Estetika 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

Pekerjaan Struktur :

1 R Pembesian (Pabrikasi & Pemasangan) 12 sampah sarung tangan SOM 1 1 1 1 0 1 1


Estetika 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

13 sampah besi & kawat SOM 1 1 1 1 0 1 1


Estetika 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

2 R Bekisting ( Fabrikasi, Install ) 14 sampah potongan kayu & paku SOM 2


Estetika 1 1 1 0 1 1 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

15 ceceran minyak bekisting SOM 1


PP no 18 Tahun 1999 & PP no 85 tahun 1999
Limbah B3 1 1 1 0 1 1 1 1 MINOR
tentang pengelolaan limbah B3

3 R Pengecoran 16 bising SOM 2


Baku Mutu Kebisingan: Kep. Men. LH. No.
Pencemaran Udara (Bising) 1 1 1 0 1 1 1 1 MINOR
48/MENLH/11/1996

17 kemacetan SOM 1
Estetika 1 1 0 1 1 1 NA 1 MINOR

18 debu SOM 1
Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 1 1 0 1 1 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

19 sisa beton cor SOM 2


Estetika 1 1 1 0 1 1 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

20 genangan air cucian mixer SOM 2


Estetika 1 1 1 0 1 1 1 NA 1 MINOR

4 R Pembongkaran Bekisting 21 sampah potongan kayu & paku SOM 2


Estetika 1 1 1 0 1 1 1 UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 1 MINOR

22 debu SOM 2
Pencemaran Udara (Gas Buang) 1 1 1 0 1 1 1 Baku Mutu Udara : PP No. 41 Thn 1999 1 MINOR

23 bising SOM 2
Baku Mutu Kebisingan: Kep. Men. LH. No.
Pencemaran Udara (Bising) 1 1 1 0 1 1 1 1 MINOR
48/MENLH/11/1996

5 R Pemeliharaan beton 24 Sisa curing compound SOM 1


Tata Cara Pengelolaan B3 KEP-
Limbah B3 3 1 1 0 3 2 1 2 MEDIUM
01/BAPEDAL/09/1995

25 Drum sisa curing compound SOM 1


Tata Cara Pengelolaan B3 KEP-
Limbah B3 3 1 1 0 3 2 1 2 MEDIUM
01/BAPEDAL/09/1995

PP/G2/ENG-WMS/518010/7 Page 44 of 44

Anda mungkin juga menyukai