Anda di halaman 1dari 37

Metode Simpleks

Kasus Minimisasi
Penyimpangan-penyimpangan dari
Bentuk Standar
1. Minimisasi
• Fungsi tujuan dari permasalahan linear
programming yang bersifat minimisasi, harus
diubah menjadi maksimisasi, agar sesuai
dengan bentuk standar, yaitu maksimisasi.
Caranya adalah dengan mengganti tanda
positif dan negatif pada fungsi tujuan, sebagai
berikut:
Minimisasi

menjadi
Batasan dengan tanda “sama
dengan”
• Kalau suatu batasan memakai tanda kesamaan, maka cara
mengatasinya dengan menambahkan variabel buatan (artificial
variable).
• Bila batasan tersebut bertanda “=” untuk dapat dikerjakan dengan
metode simpleks harus ditambahkan satu variabel lagi, karena pada
batasan itu belum ada variabel yang bisa merupakan variabel dasar
pada tabel pertama. Variabel itu adalah variabel buatan yang
bersifat tidak negatif.
• Karena adanya variabel buatan, maka fungsi tujuan harus disesuaikan
dengan menambahkan bilangan M.
• Bilangan M bernilai sangat besar tetapi tidak tak terhingga, sehingga
nilai Z maksimum bisa diperoleh.
Fungsi pembatas bertanda =
• Bila suatu fungsi pembatas bertanda =, maka harus diubah
menjadi = dan akhirnya menjadi = agar dapat diselesaikan
dengan metode simpleks.
• Contoh :
• 4X1 + 3X2 = 200 dikalikan (-1), menjadi
• -4X1 – 3X1 = -200 ditambahkan Variabel X5, menjadi
• -4X1 – 3X2 + X5 = -200
Bagian kanan persamaan bertanda
negatif
• Bila bagian kanan persamaan bertanda negatif maka harus diubah menjadi positif.
Caranya dengan mengubah tanda positif negatif dari tiap-tiap koefisien, kemudian
ditambah dengan variabel buatan.

• Contoh :

• -4X1 – 3X2 + X5 = -200 dikalikan (-1), menjadi

• 4X1 + 3X2 – X5 = 200

• Persamaan diatas sudah bertanda kesamaan dan dibagian kanan bertanda positif , tetapi
slack variabel (X5) bertanda negatif (dalam hal ini slack variabel sering disebut pula surplus
variabel) . Hal ini tidak memungkinkan penggunaan metode simpleks. Oleh karena itu
harus ditambahkan satu variabel buatan X6, yang akan menjadi variabel dasar dalam
tabel permulaan, sehingga menjadi sbb :

• 4X1 + 3X2 – X5 + X6 = 200


Langkah selanjutnya
• Setelah kita lakukan perubahan-perubahan pada fungsi tujuan
dan fungsi batasan dengan bentuk non standar, persamaan
tujuan diatas tidak memungkinkan penggunaan metode
simpleks tabel, sebab nilai setiap variabel dasar pada
persamaan ini harus sebesar 0, padahal Xn merupakan variabel
dasar pada tabel permulaan. Oleh karena itu diubah dengan
cara menguranginya dengan M dikalikan dengan baris batasan
yang bersangkutan.
Contoh Soal :
• Perusahaan bakso Echo membuat 2 macam bakso, yaitu bakso
enak dan bakso eco, yang setiap bungkusnya ukuran 1 kg dijual
seharga Rp 30.000,- dan Rp 50.000,-. Dalam setiap adonan
disediakan daging sapi paling banyak 6 kg, daging ayam paling
sedikit 2 kg, dan tepung sebanyak 2 kg. Untuk membuat bakso
enak membutuhkan daging sapi 2 kg, daging ayam 2 kg, dan
tepung 1 kg. Sedangkan untuk membuat bakso eco dibutuhkan
daging sapi 3 kg, daging ayam 1 kg, dan tepung 2 kg.
Berapakah bakso enak dan bakso eco yang harus dibuat jika
diketahui laba masing-masing Rp 5.000,- agar diperoleh biaya
pembuatan paling murah ?
• Perusahaan bakso Echo membuat 2 macam bakso, yaitu bakso enak
dan bakso eco (Keluaran)
• yang setiap bungkusnya ukuran 1 kg dijual seharga Rp 30.000,- dan Rp
50.000,-. (Tingkat kegiatan)
• Dalam setiap adonan disediakan daging sapi paling banyak 6 kg,
daging ayam paling sedikit 2 kg, dan tepung sebanyak 2 kg. (Kapasitas
sumber)
• Untuk membuat bakso enak membutuhkan daging sapi 2 kg, daging
ayam 2 kg, dan tepung 1 kg. Sedangkan untuk membuat bakso eco
dibutuhkan daging sapi 3 kg, daging ayam 1 kg, dan tepung 2 kg.
(Keluaran sumber)
• Berapakah bakso enak dan bakso eco yang harus dibuat jika diketahui
laba masing-masing Rp 5.000,- agar diperoleh biaya pembuatan paling
murah ?
Produk
BAKSO ENAK BAKSO ECO Kapasitas
Sumber
DAGING SAPI 2 3 6
DAGING AYAM 2 1 2
TEPUNG 1 2 2
HARGA 30.000 50.000

• Variabel : Bakso enak = X1 dan bakso eco = X2


• Fungsi Tujuan : Minimalkan Zmin = 30.000X1 + 50.000X2
Zmin = 3X1 + 5X2 (dalam satuan Rp.10.000,-)
• Batasan :
2X1 + 3X2 ≤ 6
2X1 + X2 ≥2
X1 + 2X2 =2
X1, X2 ≥ 0
Contoh Soal :
• Variabel : Bakso enak = X1 dan bakso eco = X2
• Fungsi Tujuan : Minimalkan Zmin = 30.000X1 + 50.000X2
• Batasan :
2X1 + 3X2 ≤6
2X1 + X2 ≥2
X1 + 2X2 =2
X1, X2 ≥ 0
Langkah 1. Mengubah Fungsi Tujuan
dan Batasan
• Untuk kasus minimal, yang diubah adalah fungsi batasan
terlebih dahulu, dikarenakan ada pengaruh terhadap fungsi
tujuan.
• Fungsi batasan :
• a) 2X1 + 3X2 ≤ 6 menjadi 2X1 + 3X2 + X3 = 6
• b) 2X1 + X2 ≥2
• Tanda (≥) diubah menjadi (≤), tetapi tidak bisa dibalik begitu
saja. Caranya adalah dengan dikalikan -1.
Mengubah Batasan dengan tanda
(≥)
-2X1 - X2 ≤ -2
• Tanda (≤) diubah menjadi (=) dengan ditambahkan slack variabel.
• -2X1 - X2 + X4 = -2
• Setelah tanda (=) tidak boleh bernilai negatif (-), maka dikalikan -1.
• 2X1 + X2 - X4 =2
• Slack pada X4 tidak boleh bernilai negatif (-), atau dikatakan
surplus variabel. Sehingga tidak bisa dijadikan variabel dasar. Maka
perlu ditambahkan variabel buatan untuk dijadikan variabel dasar.
• 2X1 + X2 - X4 + X5 = 2
Menyesuaikan fungsi tujuan dengan
menambah bilangan M
• Batasan kedua menjadi :
• 2X1 + X2 - X4 + X5 = 2
• Maka fungsi tujuan harus disesuaikan dengan menambahkan
bilangan M
• Bilangan M bernilai sangat besar tetapi tidak tak terhingga,
sehingga nilai Z maksimum bisa diperoleh.
• Menjadi : Z = 3X1 + 5X2 + MX5
Menyesuaikan batasan yang ketiga
• C) X1 + 2X2 =2
• Tanda (=) ditambahkan variabel buatan untuk dijadikan
variabel dasar.
• X1 + 2X2 + X6 =2
• Maka fungsi tujuan kembali disesuaikan dengan menambahkan
bilangan M.
• Menjadi : Z = 3X1 + 5X2 + MX5 + MX6
Mengubah fungsi tujuan
• Minimalkan Z = 3X1 + 5X2 + MX5 + MX6
• Diubah menjadi maksimalkan dengan mengganti dari tanda
positif (+) menjadi tanda negatif(-) atau sebaliknya.
• Maksimalkan -Z = -3X1 - 5X2 - MX5 - MX6
• Kemudian diubah menjadi fungsi implisit (setelah tanda =
digeser ke kiri)
• -Z + 3X1 + 5X2 + MX5 + MX6 = 0
• Persamaan tersebut belum bisa diinputkan ke dalam tabel
persamaan dikarenakan MX5 dan MX6 sebagai variabel dasar
pada fungsi tujuan harus bernilai nol (0).
Mengenalkan bilangan M
• Menggunakan batasan yang memuat X5 dan X6 yaitu batasan
ke-2 dan ke-3
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Fungsi tujuan -1 3 5 0 0 M M 0
Batasan 2 0 2 1 0 -1 1 0 2
xM
Batasan 3 0 1 2 0 0 0 1 2
Fungsi tujuan -1 (3-3M) (5-3M) 0 M 0 0 -4M

Mengenolkan M
Langkah 2. Menyusun persamaan
ke dalam tabel

Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK

Z -1 (-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M


X3 0 2 3 1 0 0 0 6
X5 0 2 1 0 -1 1 0 2
X6 0 1 2 0 0 0 1 2
Langkah 3. Memilih kolom kunci

Variabel Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK

Z -1 (-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M


X3 0 2 3 1 0 0 0 6
X5 0 2 1 0 -1 1 0 2
X6 0 1 2 0 0 0 1 2

Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris
fungsi tujuan (Z), berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi
(sudah optimal)
Langkah 4. Memilih baris kunci
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Dasar
Z -1 (-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M
X3 0 2 3 1 0 0 0 6 6/2 = 3
X5 0 2 1 0 -1 1 0 2 2/2 = 1
X6 0 1 2 0 0 0 1 2 2/1 = 2
Pilihlah baris yang mempunya indeks positif dengan angka
terkecil.
Titik perpotongan kolom kunci dengan baris kunci adalah :
Angka Kunci
Langkah 5. Mengubah nilai-nilai
baris kunci
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Dasar
Z -1 (-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M
X3 0 2 3 1 0 0 0 6 6/2 = 3
X5 0 2 1 0 -1 1 0 2 2/2 = 1
X6 0 1 2 0 0 0 1 2 2/1 = 2

Z
X3
X1 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1
X6
Nilai baris kunci baru = Nilai Baris kunci lama
Angka kunci
Nilai Baris kunci lama

X5 0 2 1 0 -1 1 0 2 2/2=1
2 2 2 2 2 2 2 2
X1 0 1/2 1 0 1/2 0 2
Gantilah variabel dasar pada baris yang terpilih dengan variabel yang terdapat di
bagian atas kolom kunci.

Angka kunci= 2 (pertemuan angka negatif z


dengan angka indeks positif terkecil
Titik perpotongan kolom kunci dengan baris kunci adalah :
Angka Kunci
Langkah 6. Mengubah nilai-nilai
selain pada baris kunci
• Baris Z NK
(-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M
(-3M+3) 1 ½ 0 -½ ½ 0 1 NBBK

0 (-3/2M+7/2) 0 (-½ M+ 3/2) (3/2M-3/2) 0 (-M-3)


• Baris X3 NK
2 3 1 0 0 0 6
(2) 1 ½ 0 -½ ½ 0 1 NBBK

0 2 1 1 -1 0 4
Langkah 6. Mengubah nilai-nilai
selain pada baris kunci
• Baris X6 NK
1 2 0 0 0 1 2
(1) 1 ½ 0 -½ ½ 0 1 NBBK

0 3/2 0 ½ -½ 1 1
Tabel pertama nilai lama dan Tabel
kedua nilai baru
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Dasar
Z -1 (-3M+3) (-3M+5) 0 M 0 0 -4M
X3 0 2 3 1 0 0 0 6 6/2 = 3
X5 0 2 1 0 -1 1 0 2 2/2 = 1
X6 0 1 2 0 0 0 1 2 2/1 = 2

Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-1/2M+3/2) (3/2M-3/2) 0 -M-3


X3 0 0 2 1 1 -1 0 4
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1
Tabel kedua nilai baru
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Dasar
Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-1/2M+3/2) (3/2M-3/2) 0 -M-3
X3 0 0 2 1 1 -1 0 4
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1

Syarat optimal adalah Z tidak ada nilai negatif.


Apakah masih ada nilai negatif pada baris Z ?
Bila ada maka ulangi lagi langkah-langkahnya . . .
Menentukan kolom kunci lagi
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Dasar
Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-1/2M+3/2) (3/2M-3/2) 0 -M-3
X3 0 0 2 1 1 -1 0 4
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1

Langkah 3 lagi . . .
3
2

Memilih baris kunci lagi


Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK INDEKS
Dasar
Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-
1/2M+3/2)
(3/2M-3/2) 0 -M-3
X3 0 0 2 1 1 -1 0 4 4/2=2
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1 1/½=2
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1 1/ 3 2 = 2 3

Langkah 4 lagi . . .
Mengubah nilai-nilai baris kunci lagi
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Dasar
Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-1/2M+3/2) (3/2M-3/2) 0 -M-3
X3 0 0 2 1 1 -1 0 4 4/2=2
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1 1/½=2
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1 = 23
1
3
2

Z
X3
X1
X2 0 1 0 1/3 -1/3 2/3
Mengubah nilai-nilai selain pada
baris kunci lagi
• Baris Z NK

0 (-3/2M+7/2) 0 (-½ M+ 3/2) (3/2M-3/2) 0 (-M-3)

(-3/2M+7/2) 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3 NBBK

0 0 0 1/3 (M-1/3) (M-7/3) -16/3

• Baris X3 NK

0 2 1 1 -1 0 4

(2) 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3 NBBK

0 0 1 -1/3 1/3 -4/3 8/3


Mengubah nilai-nilai selain pada
baris kunci lagi
• Baris X1 NK
1 ½ 0 -½ ½ 0 1
(½ ) 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3 NBBK

1 0 0 -1/3 1/3 -1/3 2/3


Tabel pertama nilai lama dan Tabel
kedua nilai baru
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Dasar
Z -1 0 (-3/2M+7/2) 0 (-1/2M+3/2) (3/2M-3/2) 0 -M-3
X3 0 0 2 1 1 -1 0 4 4/2=2
X1 0 1 1/2 0 -1/2 1/2 0 1 1/½=2
X6 0 0 3/2 0 1/2 -1/2 1 1 =

Z -1 0 0 0 1/3 (M-1/3) (M-7/3) -16/3

X3 0 0 0 1 -1/3 1/3 -4/3 8/3


X1 0 1 0 0 -1/3 1/3 -1/3 2/3
X2 0 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3
Tabel kedua nilai baru
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Dasar
Z -1 0 0 0 1/3 (M-1/3) (M-7/3) -16/3

X3 0 0 0 1 -1/3 1/3 -4/3 8/3


X1 0 1 0 0 -1/3 1/3 -1/3 2/3
X2 0 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3

Syarat optimal adalah Z tidak ada nilai negatif.


Apakah masih ada nilai negatif pada baris Z ?
Bila sudah tidak ada, maka perhitungan sudah optimal.
Tabel hasil
Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Dasar
Z -1 0 0 0 1/3 (M-1/3) (M-7/3) -16/3

X3 0 0 0 1 -1/3 1/3 -4/3 8/3


X1 0 1 0 0 -1/3 1/3 -1/3 2/3
X2 0 0 1 0 1/3 -1/3 2/3 2/3

Kesimpulan :
Maka bakso enak dibuat 2/3 kg dan bakso eco dibuat 2/3 kg
dengan biaya pembuatan paling murah 16/3 x Rp. 10.000,- =
Rp. 53.333,33
Referensi
Bernard W. Taylor III. 1993. Sains Manajemen Pendekatan Matematika untuk
Bisnis Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Hamdy A Taha. 1993. Riset Operasi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Binarupa
Aksara.
Jong Jek Siang. 2011. Riset Operasi Dalam Pendekatan Algoritmis.Yogyakarta :
Andi Offset.
Johannes Supranto. 1988. Riset Operasi Untuk Pengambilan Keputusan.
Universitas Indonesia.
Minarwati. 2015. Bahan Ajar RO. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Riski Aditya. 2015. Modul 2 LP Simplek. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Modul RO STMIK AMIKOM PURWOKERTO.
Terima Kasih . . . ^_^

Anda mungkin juga menyukai