Anda di halaman 1dari 4

1.

Suatu siang datanglah seorang manajer proyek dari proyek pembangunan


infrastruktur PLTU, PT. Maju Makmur Sejahtera ke Bank Swasta YYY.
Manajer tersebut bermaksud untuk mengajukan kredit kepada Bank untuk
membantu mengcover pembiayaan proyek yang tengah berjalan dengan
agunan proyek yang bersangkutan. Manajer tersebut membawa berkas-berkas
permohonan pengajuan kredit dengan lengkap. Sebagai legal officer/ notaris
yang dirujuk oleh Account officer yang menangani, apakah anda akan
menyarankan AO untuk mengabulkan dan memproses permohonan kredit
tersebut? Jika terdapat fakta yang tidak tertulis anda dapat membuat asumsi
yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan.
Jawab: Saya sebagai Notaris/Legal Officer akan menanyakan terlebih dahulu
kepada AO mengenai proyek yang sedang dijalankan oleh manager dari PT.
Maju Makmur Sejahtera. Mengenai proyek yang sedang dikerjakan untuk
dijadikan jaminan, apabila proyek bernilai komersial dan sifatnya merupakan
benda yang diperoleh di kemudian hari, makan dapat dilakukan jaminan
fidusia akan benda tersebut. Hal ini berdasarkan Pasal 9 dan penjelasannya di
dalam UUJF No. 42/1999. Jaminan fidusia ini pun harus didaftarkan di kantor
pendaftaran fidusia agar mendapatkan kekuatan eksekutorial. Akan tetapi,
saya akan menyarankan kepada AO bahwa untuk memberikan kredit
menggunakan jaminan yang mudah untuk dialihkan atau dieksekusi apabila
debitur tidak dapat melunasi kreditnya.

2. Untuk menjamin ekseskusi jaminan yang lebih mudah, manajemen bank YYY
memasukkan persyaratan bahwa debitur harus menyerahkan surat pernyataan
yang menyebutkan bahwa jika debitur tidak dapat memenuhi pembayaran
kredit selama tiga kali jatuh tempo berturut-turut maka pihak bank dapat
langsung mengeksekusi jaminan yang diberikan, termasuk jaminan yang berupa
benda tetap/ tanah.
Sebagai seseorang yang paham tentang hukum pengikatan jaminan, apakah
pendapat anda tentang wacana ini, apakah anda setuju atau tidak setuju?
Jelaskan dengan menyebutkan dasar argument anda?
Jawab: Saya setuju. karena pada dasarnya, jaminan fidusia maupun hak
tanggungan merupakan parate eksekusi, yaitu pemegang hak jaminan tersebut
dapat melakukan penjualan objek jaminan untuk pelunasan kredit dari hasil
pelelangan umum tersebut. Hal ini berdasarkan pada irah-irah DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA yang
mempunyai kekuatan eksekutorial di dalam sertifikat fidusia dan hak
tanggungan. Dan juga dilihat sebelum mengeksekusi, apakah jaminan HT
tersebut ada HT yang lainnya atau tidak. Tapi, dalam prakteknya pun tetap ada
dibantu oleh kepala pengadilan negeri.
Akan tetapi, untuk jaminan yang tidak memiliki kekuatan eksekutorial, maka
Bank tidak dapat langsung mengeksekusi benda jaminan tersebut.

3. Objek Hak tanggungan dapat dibebani lebih dari 1 hak tanggungan.


a. Jelaskan maksud pernyataan ini? Sebutkan dasar hukum yang dapat
digunakan untuk meletakkan hak tanggungan lebih dari 1 pada objek yang
sama!

Jawab: Apabila sebuah benda (tanah) telah menjadi objek jaminan HT,
maka dapat dibebankan HT kedua lagi pada benda (tanah) tersebut. Dasar
hukumnya di Pasal 5 UUHT. Peringkat HT ditentukan berdasakan tanggal
pendaftarannya di kantor pertanahan.
b. Bagaimana cara menentukan eksekusi Hak Tanggungan yang objek Hak
tanggungannya sama? Jelaskan!
Jawab: eksekusinya dapat dilakukan dengan cara penetapan peringkat oleh
Ketua PN (Pasal 18 UUHT No. 4/1996). Penetapan peringkat merupakan
permohonan pembeli hak atas tanah yang dibebankan HT tersebut agar
tanah yang dibelinya dapat dibersihkan dari HT.

4. Fidusia merupakan salah satu jenis jaminan kebendaan.


a. Jelaskan 2 hal yang membuat sertifikat Hak Cipta dan Sertifikat hak paten
belum dapat digunakan sebagai objek jaminan Fidusia meskipun UUHC
dan UU Paten memperbolehkan hal tersebut. Jelaskan!

Jawab: karena dalam praktiknya, petugas fidusia akan kesulitan dalam


menaksir nilai ekonomis barang/benda jaminan yang berupa Hak Cipta dan
Paten karna tidak seperti barang/benda yang dapat ditentukan melalui harga
pasar. Belum adanya pengaturan pelaksanaan pendaftaran HC/Paten yang
mengatur secara detail pelaksanaan pendaftaran HC akan menambah
kesulitan lembaga fidusia dalam menetapkan nilai/harga pd HC/Paten tsb.
Dan juga masih kurang minatnya pelaku bisnis dalam jaminan fidusia
HC/Paten.
b. Apakah konsekuensi dari Pemegang Jaminan Fidusia tidak mendaftarkan
jaminan fidusia yang telah ia peroleh? Apakah Jaminan tersebut batal demi
hukum? Jelaskan!
Jawab: maka jaminan tersebut tidak mempunyai kekuatan eksekutorial.
Artinya tidak dapat diambil alih atau di eksekusi. Jaminan tersebut batal
demi hukum karena tidak sesuai dengan prosedur pelaksanaan jaminan
fidusia di UUJF. Karena di UUJF sendiri mensyaratkan bahwa jaminan
fidusia wajib didaftarkan, meskipun benda tersebut berada di luar negeri.
(Pasal11UUJF).

Anda mungkin juga menyukai