Produk Kredit. Dalam BS tidak boleh menyalurkan dana dlm bentuk kredit. Pinjaman tanpa bunga. Tp mana mau. Solusi: dapat menggunakan akad2 tradisional islam. Sudah ada sejak zmn dulu. Mengganti instrumen akad bunga. 1. Bagaimana implementasi akad jual beli (paling popular di perbankan)? - Siapa penjual? yang mempunyai objek. Objeknya disini adalah (harga, barang itu sendiri) - bagaimana bisa diterapkan dlm perbankan? Peralihan objek dr bank ke nasabah sebelumnya dr pihak ke3 (delear/suplier), dr dealer ke bnk ckp dg ttd perjanjian. Bank punya justifikasi untuk mengalihkan objek (mobil) kepada nasabah. (cm scr prinsip aja, tdk scr real).
Dibedakan menjadi 3:
1. murabahah (JB scr angsuran): unsur esensial yg ada
(harus betul2 sdh eksis, kesepakatan harga pokok, profi t margin yang diinginkan (bank), brp harga total jualnya ke nasabah, brp durasinya(maka nasabah yg akan membayar thp angsuran pokok dan profit margin) 2. pembiayaan salam (objeknya blm ada) biasanya produk pertanian 3. istishna (objeknya blm ada) Klo meliat hadist nabi, tdk boleh yang objek blm ada. Trs bagaimana? Diperbolekan bukan berdasarkan Sunnah or alquran tp diperbolehkan berdasarkan urf atau adat kebiasaan. Biasanya produk yang membutuhkan keahlian trtentu.
Bagaimana ketika dipergunakan oleh pihak perbankan?
Maka parallel (terjadi antara bank dan pihak ketiga) karna bank hanya sbg intermediasi.
Ex: (istishna) A ingin punya furniture yg mewah dan
custom dan menggunakan lembaga perbankan, dan bank lah yg mencari pihak ketiga td, bank melakukan transaksi salam dg pengusaha mebel dan bank membeli dg perusahaan tsb membayar cash dg pembayaran salam dan bank menjadi pemilik atas furniture tsb dan mengalihkan kepada nasabah dan memberi alternatif tdk perlu membayar dimuka. Sehingga, nasabah memperoleh objek tsb.
Ex: (salam) pedagang beras perlu dagangan beras dg
spesifikasi trtntu tp tdk punya dana sehingga menggunakan perbankan. Pedagang hanya memberikan spesifikasi kepada bank.