Anda di halaman 1dari 21

139

PROSEDUR PELAKSANAAN BALIK NAMA SERTIFIKAT HAK MILIK


ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN
BULUKUMBA

Oleh:
RINA SULISTINA WAHID
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
IRSYAD DAHRI
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
FIRMAN MUIN
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur pelaksanaan


balik nama sertifikat hak milik atas tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten
Bulukumba, (2) mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam prosedur
pelaksanaan balik nama sertifikat hak milik atas tanah di Kantor Pertanahan
Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Sumber data terdiri dari data primer yaitu 4 orang Staf Pegawai
Kantor Pertanahan Kabupaten Bulukumba, serta 3 orang pemohon, dan data
sekunder berupa UUPA dan SOP BPN untuk mengetahui Prosedur Pelaksanaan
Balik Nama Sertifikat Hak Milik Atas Tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten
Bulukumba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prosedur Pelaksanaan
Balik Nama Sertifikat Hak Milik Atas Tanah dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan, yaitu: pendaftaran sertifikat hak atas tanah, pemeriksaan berkas di Kantor
Pertanahan, pembayaran biaya pendaftaran hak atas tanah, proses pengerjaan,
pencatatan dan persuratan dengan jangka waktu 7 sampai 20 hari, penerbitan
sertifikat. (2) Hambatan-hambatan dalam Prosedur Pelaksanaan Balik Nama
Sertifikat Hak Milik Atas Tanah yaitu hambatan internal: sumber daya manusia
(SDM) yang kurang, dan banyaknya permohonan yang masuk di Kantor
Pertanahan Kabupaten Bulukumba. Adapun hambatan eksternalnya: banyaknya
ahli waris yang tempat tinggalnya berjauhan, dan terdapat tunggakan Pajak-Pajak
yang harus dibayarkan.

Kata Kunci: Prosedur, Balik Nama, Sertifikat Hak Milik Atas Tanah
140

Abstract: This study aims to: (1) find out the procedure for implementing the
name of the land title certificate in the Land Office of the Bulukumba Regency,
(2) find out the obstacles that arise in the implementation procedure of the name
of the land title in the Bulukumba District Land Office . This research uses
qualitative descriptive research. The approach used is a qualitative approach. By
using data collection techniques through observation, interviews and
documentation. The data source consisted of primary data, namely 4 staff
members of Bulukumba District Land Office Staff, and 3 applicants, and
secondary data in the form of BAL and BPN SOP to find out the Procedure for
Reverse Name of Land Rights Certificate at the Land Office of Bulukumba
Regency. The results of the study show that: (1) The Procedure for Reversing the
Name of Land Rights Certificate can be done through several stages, namely:
registration of land title certificate, inspection of files in the Land Office, payment
of registration fees for land rights, processing, recording and correspondence with
a period of 7 to 20 days, certificate issuance. (2) Obstacles in the Implementation
Procedure Name of Land Rights Certificate, namely internal barriers: insufficient
human resources (HR), and the number of applications submitted at the
Bulukumba Regency Land Office. As for external barriers: the number of heirs
whose homes are far apart, and there are arrears in taxes that must be paid.

Keywords: Procedure, Behind Name, Certificate of Ownership of Land


141

PENDAHULUAN dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya


Tanah mempunyai peranan yang kemakmuran rakyat”2
penting dan strategis bagi kehidupan Pelaksanaan pendaftaran peralihan
manusia. Tanah dimaknai sebagai sumber hak milik atas tanah dengan cara jual beli
kehidupan bagi manusia karena disinilah diatur dalam Undang- Undang Pokok
manusia hidup, melanjutkan keturunannya, Agraria Nomor 5 Tahun 1960 yaitu setiap
serta melakukan berbagai aktivitas di atas peralihan hak milik atas tanah wajib
tanah sehingga setiap saat manusia selalu didaftarkan pada Kantor Pertanahan
berhubungan dengan tanah. Selain itu jika setempat. Pendaftaran pemindahan atau
ditinjau dari segi ekonomis, tanah menjadi peralihan hak tersebut bertujuan agar pihak
komoditi yang mempunyai nilai ekonomis ketiga mengetahui bahwa sebidang tanah
yang sangat tinggi karena tanah mempunyai tersebut telah dilakukannya jual beli.3
sifat tetap dan dapat dipergunakan pada Dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan
masa yang akan datang. Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Kebutuhan manusia akan tanah dari Pendaftaran Tanah ditegaskan bahwa
waktu ke waktu semakin meningkat sejalan “Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas
dengan perkembangan pembangunan, satuan rumah susun melalui jual beli, tukar
pertambahan penduduk dan kemajuan menukar, hibah, pemasukan dalam
ekonomi. Ketidakseimbangan antara perusahaan dan perbuatan hukum
permintaan akan tanah yang semakin pemindahan hak lainnya, kecuali
meningkat, dengan ketersediaan tanah yang pemindahan hak melalui lelang hanya dapat
terbatas, menjadikan harga tanah selalu didaftarkan jika dibuktikan dengan akta
mengalami kenaikan. Mengingat pentingnya yang dibuat oleh PPAT yang berwenang
tanah bagi kehidupan manusia dan menurut ketentuan peraturan perundang-
mengingat pula harga tanah selalu undangan yang berlaku.”4
mengalami kenaikan, maka manusia selalu Dalam pelaksanaan balik nama
berupaya semaksimal mungkin untuk sertifikat hak milik atas tanah tentunya
memiliki dan menguasai tanah demi memiliki Standar Operasional Proser (SOP)
memenuhi kebutuhan hidupnya serta yang dapat dilihat pada Perkaban Nomor 1
meningkatkan kesejahteraannya.1 Tahun 2010. Mengenai pajak atau biaya
Tanah dalam suatu negara tidak bisa dalam pelaksanaan balik nama tercantum
dimiliki, dikuasai dan digunakan secara dalam UU No. 20 tahun 2000 tentang
bebas oleh manusia, akan tetapi terikat Perubahan Atas UU No. 21 tahun 1997
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh tentang BPHTB ( Bea Perolehan Hak atas
pemerintah atau negara selaku penguasa hak Tanah dan Bangunan) menegaskan bahwa
secara umum. Negara Kesatuan Republik “Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau
Indonesia yang berdasarkan pada Undang- Bangunan dikenakan terhadap orang atau
Undang Dasar 1945 mengatur tentang badan yang memperoleh hak atas tanah dan
penguasaan tanah secara umum di dalam atau bangunan. Perolehan atas suatu hak
Pasal 33 ayat (3) yang ditegaskan bahwa atas tanah dan atau bangunan ini bisa
“Bumi dan Air dan kekayaan alam yang diartikan bahwa orang atau badan tersebut
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara mempunya nilai lebih atas tambahan atau
2
UUD 1945 Pasal 33 ayat (3)
1 3
Boedi Harsono.2010.Hukum Agraria Indonesia, UUPA No.5 Tahun 1960 tentang Pendaftaran Tanah
4
Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang
Jakarta:Djambatan. hlm 70 Pendaftaran Peralihan Tanah
142

perolehan hak tersebut.Dimana tidak semua TINJAUAN PUSTAKA


orang mempunyai kemampuan lebih untuk 1. Pengertian Balik Nama
mendapatkan tanah dan atau bangunan”.5 Sesuai dengan ketentuan Pasal 37 PP
Dalam proses balik nama sertifikat No. 24 Tahun 1997, maka jual beli
hak milik dapat memakan waktu yaitu 7 (peralihan hak) yang menyangkut tanah
sampai 20 hari, namun pada kenyataannya harus dilakukan dihadapan seorang Pejabat
ada yang melebihi dari waktu tersebut Pembuat Akta Tanah (PPAT).Dalam praktek
bahkan sampai berbulan-bulan sertifikat jual beli tanah ini dijumpai istilah Balik
yang mereka ajukan untuk dibalik namanya Nama. Walaupun istilah ini dapat diterka
tidak mereka terima, terkhusus di artinya secara gamblang, namun masih ada
Kabupaten Bulukumba. Seperti yang juga beberapa yang belum memahami apa
dialami oleh Syahraeni, alamat jl.abdul azis sebenarnya Balik Nama itu berkaitan dengan
Tanah Kongkong. Ahmad Erwin, alamat adanyaperalihan hak.Untuk tanah yang telah
jl.cakalang Terang-Terang. Dan Nurmawati, bersertifikat, apabila terjadi transaksi jual
alamat jl.kusuma bangsa Caile. Padahal beli antara penjual dan pembeli yang dibuat
mereka sudah memenuhi syarat serta telah dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah,
melengkapi berkas-berkas seperti Surat maka selanjutnya akan dilakukan proses
Pengantar dari PPAT sebanyak 2 (dua) Balik Nama. Yang dimaksud disini adalah
rangkap,surat permohonan balik nama yang merubah status kepemilikan dari penjual
ditandatangani oleh pembeli atau kuasanya sebagai pemilik tanah sebelumnya kepada
jika dikuasakan, sertifikat hak atas tanah pembeli sebagai pemilik tanah yang baru.
yang asli dan fotocopynya, Akta Jual Beli Pelaksanaan proses Balik nama ini
(AJB) PPAT yang sudah lengkap, fotocopy dilakukan di Kantor Pertanahan setempat
Kartu Tanda Penduduk (KTP) pembeli dan dimana tanah tersebut berada. Apabila
penjualyang masih berlaku dan dilegalisir proses tersebut selesai maka pada Sertifikat
pihak yang berwenang, bukti pelunasan tanah yang dimaksud akan tertera nama
pembayaran Pajak Penghasilan (PPh), bukti pemilik baru dari tanah tersebut yaitu nama
pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak pembeli, sedangkan nama pemilik lama
Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan dicoret. Dengan demikian proses Balik
bukti pelunasan pembayaran Pajak Bumi Nama telah selesai dilakukan sehingga
dan Bangunan tahun terakhirguna pembeli telah sah sebagai pemiliktanah yang
melakukan balik nama sertifikat yang baru. Proses ini biasanya berlangsung
mereka inginkan. Hal ini juga diperkuat kurang lebih 3 – 4 minggu pada Kantor
dengan masih adanya data-data para Pertanahan setempat.6
pemohon balik nama sertifikat yang 2. Hak Milik
tersimpan di Kantor Badan Pertanahan Kota a. Pengertian Hak Milik
Bulukumba, dengan lamanya proses tersebut Hak Milik merupakan hak yang
tentu saja membuat masyarakat yang telah paling kuat atas tanah, yang memberikan
melaksanakan jual beli tanah merasa tidak kewenangan kepada pemiliknya untuk
nyaman akan pelayanan dan kinerja pegawai memberikan kembali suatu hak lain diatas
BPN, yang menyebabkan urusan mereka bidang tanah hak milik yang dimilikinya
terbengkalai karena belum memiliki tersebut (dapat berupa hak guna bangunan
sertifikat yang sah akan balik namanya. atau hak pakai, dengan pengecualian hak
6
https://lagowari.wordpress.com/2011/01/03/pengerti
5
UU No. 20 Tahun 2000 atas perubahan UU No.21 an-tentang-balik-nama-dalam-kaitannya-dengan-akta-
Tahun 1997 jual-beli-tanah diakses pada 10 Mei 2017
143

guna usaha), yang hampir sama dengan b. Ketentuan-Ketentuan dalam Hak


kewenangan negara (sebagai penguasa) Milik
untuk memberikan hak atas tanah kepada Macam-macam hak atas tanah yang
warganya. Hak ini, meskipun tidak mutlak disebutkan dalam Pasal 16 UUPA dan pasal
sama, tetapi dapat dikatakan mirip dengan 53 UUPA dikelompokkan menjadi 3 bidang,
eigendom atas tanah menurut kitab Undang- yaitu:
Undang Hukum Perdata, yang memberikan 1. Hak atas tanah yang bersifat tetap.
kewenangan yang (paling luas pada Yaitu hak-hak atas tanah ini akan
pemiliknya, dengan ketentuan harus tetap ada atau berlaku selama
memperhatikan ketentuan pasal 6 Undang- UUPA masih berlaku atau belum
Undang Pokok.7 dicabut dengan undang-undang
Dari ketentuan selanjutnya mengenai yang baru. Macam hak atas tanah
hak milik yang diatur dalam Undang- ini adalah Hak Milik, Hak Guna
Undang Pokok Agraria, Pasal 21 yang Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
menyatakan bahwa dapat diketahui pada Pakai, Hak Sewa untuk Bangunan,
dasarnya hak milik atas tanah hanya dapat Hak Membuka Tanah, dan Hak
dimiliki oleh warga negara Indonesia Memungut Hasil Hutan.
tunggal saja, dan tidak dapat dimiliki oleh 2. Hak atas tanah yang akan
warga negara asing dan badan hukum, baik ditetapkan dengan Undang-
yang didirikan di Indonesia maupun yang Undang.
didirikan diluar negeri dengan pengecualian Yaitu hak atas tanah yang akan
badan-badan hukum tertentu yang diatur lahir kemudian akan ditetapkan
dalam PP No. 38 Tahun 1963. Ini berarti dengan undang-undang. Macam
selain warga negara Indonesia tunggal, dan hak atas tanah ini belum ada.
badan-badan yang ditunjukkan dalam PP 3. Hak atas tanah yang bersifat
No. 38 Tahun 1963. Tidak ada pihak lain sementara.
yang dapat menjadi pemegang hak milik Yaitu hak atas tanah yang sifatnya
atas tanah di Indonesia. Dengan ketentuan sementara, dalam waktu yang
yang demikian berarti setiap orang tidaklah singkat akan dihapuskan
dapat begitu saja melakukan pengalihan hak dikarenakan mengandung sifat-
milik atas tanah. Ini berati Undang-Undang sifat pemerasan, mengandung sifat
Pokok Agraria memberikan pembatasan feodal, dan bertentangan dengan
perlihan hak milik atas tanah. Agar hak jiwa UUPA.9
milik atas tanah dapat dialihkan, maka pihak Berdasarkan asal tanahnya, hak atas tanah
terhadap siapa hak milik atas tanah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
hendak dialihkan haruslah merupakan orang a. Hak atas tanah yang bersifat primer yaitu
perorangan warga negara Indonesia tunggal, hak atas tanah yang berasal dari tanah
atau badan-badan hukum tertentu yang negara. Macam-macam hak atas tanah ini
diatur dalam PP No.38 Tahun 1963 adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak
tersebut.8 Guna Bangunan atas tanah negara, dan
Hak Pakai atas tanah negara.
b. Hak atas tanah yang bersifat sekunder
7
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja. 2007. Hak- yaitu hak atas tanah yang berasal dari
Hak Atas Tanah,Jakarta:Kencana. hlm.30 tanah pihak lain. Macam-macam hak atas
8
Erna Sri Wibawanti & R. Murjiyanto, 2013. Hak
Atas Tanah & Peralihannya. Yogyakarta:Liberty.
9
hlm.35 Pasal 16 UUPA dan Pasal 53 UUPA
144

tanah ini adalah Hak Guna Bangunan atas berasal dari tanah negara. Hak Milik atas
tanah Hak Pengelolaan, Hak Guna tanah ini terjadi melalui permohonan
Bangunan atas tanah Hak Milik, Hak pemberian hak atas tanah negara kepada
Pakai atas tanah Hak Pengelolaan, Hak Kepala badan Pertanahan Nasional Republik
Pakai ata tanah Hak Milik, Hak Sewa Indonesia (BPNRI) melalui Kepala Kantor
untuk Bangunan, Hak Gadai, Hak Usaha Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah
Bagi Hasil, Hak Menumpang, dan Hak kerjanya meliputi letak tanah yang
Sewa Tanah Pertanian.10 bersangkutan.
c. Terjadinya Hak Milik Atas Tanah Apabila permohonan pemberian
Pasal 22 UUPA menetapkan tiga cara haknya dikabulkan, maka oleh Kepala
terjadinya Hak Milik atas tanah, yaitu: BPNRI, atau Kepala Kantor Wilayah Badan
1. Hak Milik atas tanah terjadi menurut Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi
Hukum Adat. atau Kepala Kantor Pertanahan
2 cara terjadinya Hak Milik atas Kabupaten/Kota yang diberikan pelimpahan
tanah menurut Hukum Adat, yaitu melalui kewenangan untuk memberikan hak atas
pembukaan tanah (pembukaan hutan) dan tanah menerbitkan Surat Keputusan
melalui lidah tanah (aanslibbing). Pemberian Hak (SKPH) disampaikan
Pembukaan tanah atau (pembukaan hutan) kepada pemohon pemberian Hak Milik
adalah suatu lokasi yang semula berupa yang berasal dari tanah negara.11
hutan, kemudian secara bersama-sama oleh 3. Hak Milik atas tanah terjadi karena
masyarakat Hukum Adat yang dipimpin ketentuan Undang-Undang.
oleh Kepala Adat dibuka menjadi tanah Hak Milik atas tanah ini terjadi
untuk pertanian, tanah untuk permukiman, karena Undang-Undanglah yang
tanah untuk kepentingan bersama menciptakannya, sebagaimana diatur dalam
masyarakat hukum adat. Tanah yang berasal Pasal1, Pasal II, DAN Pasal VII ayat (1)
dari hutan ini dibagikan secara individual Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA. Pasal
kepada masyarakat hukum adat. Yang 1 ayat (1) menetapkan bahwa Hak
dimaksud lidah tanah (aanslibbing) adalah Eigendom sejak berlakunya UUPA diubah
timbulnya tanah yang berada di tepi sungai (dikonversi) menjadi Hak Milik, sepanjang
karena peristiwa alam atau bukan perbuatan pemilik Hak Eigendom memenuhi syarat
manusia, tanah ini semakin lama semakin sebagai subjek Hak Milik atas tanah. Pasal II
mengeras sehingga dapat ditanami. Dalam ayat (1) menetapkan bahwa Hak Agrarische
Hukum Adat ditetapkan bahwa lidah tanah Eigendom, milik, yasan, andarbeni, hak atas
menjadi hak dari pemilik tanah yang druwe, hak atas druwe desa, pesini, grant
berbatasan. Hak Milik atas tanah yang sultan landerijenbeztirecht, altijddurende
terjadi menurut Hukum Adat akan diatur erfpacht, hak usaha atas bekas tanah
dengan Peraturan Pemerintah yang partikelir yang ada sejak berlakunya UUPA
diperintahkan disini sampai sekarang belum diubah (dikonversi) menjadi Hak Milik.
terbentuk. Pasal VII ayat (1) menetapkan bahwa Hak
2. Hak Milik atas tanah terjadi karena Gogolan, pekulen, atau sanggan yang
Penetapan Pemerintah. bersifat tetap yang ada mulai berlakunya
Hak Milik atas tanah yang terjadi
karena Penetapan pemerintah, tanahnya
11
Effendi Perangin, 1994, Hukum Agraria di
10
Urip Santoso. 2010. Pendaftaran dan Peralihan Indonesia, Suatu Telaah dari Sudut Pandang Praktisi
Hak Atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenadamedia Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, hal.
Group. hlm 52 237.
145

UUPA diubah (dikonversi) menjadi Hak Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria
Milik.12 (UUPA), yaitu antara lain :14
d. Peralihan Hak Milik Atas Tanah 1. Hak Milik
Pasal 20 ayat (2) UUPA menetapkan 2. Hak Guna Usaha
bahwa Hak Milik dapat beralih dan 3. Hak Guna Bangunan
dialihkan kepada pihak lain. Dua bentuk 4. Hak Pakai
peralihan Hak Milik atas tanah, yaitu: 5. Hak Sewa
a. Beralih 6. Hak Membuka Tanah
Beralih artinya berpindahnya Hak 7. Hak Memungut Hasil Hutan
Milik atas tanah dari pemiliknya kepada 8. Hak-hak lain yang tidak termasuk
pihak lain disebabkan karena peristiwa hak-hak tersebut diatas yang
hukum. Pristiwa hukum adalah meninggal ditetapkan dalam undang-undang
dunianya pemilik tanah. Dengan meninggal serta hak-hak yang sifatnya sementara
dunianya pemilik tanah, maka Hak Milik sebagaimana disebutkan dalam Pasal
atas tanah secara yuridis berpindah kepada 53, yaitu:
ahli warisnya memenuhi syarat sebagai a. Hak Gadai
subjek Hak Milik. Berpindahnya Hak Milik b. Hak Usaha Bagi Hasil
atas tanah ini melalui suatu proses pewarisan c. Hak Menumpang
dari pemilik tanah sebagai pewaris kepada d. Hak Sewa Tanah Pertanian
pihak lain sebagai ahli waris. Peralihan hak atas tanah adalah
b. Dialihkan berpindahnya hak atas tanah dari pemegang
Dialihkan artinya berpindahnya hak yang lama kepada pemegang hak yamg
Hak Milik atas tanah dari pemiliknya kepada baru. Ada 2 (dua) cara peralihan hak atas
pihak lain disebabkan oleh perbuatan tanah, yaitu beralih dan dialihkan. Beralih
hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan menunjukkan berpindahnya hak atas tanah
yang menimbulkan akibat hukum. Contoh tanpa ada perbuatan hukum yang dilakukan
perbuatan hukum adalah jual bel, tukar- oleh pemiliknya, misalnya melalui
menukar, hibah, pemasukan dalam modal pewarisan. Sedangkan dialihkan menunjuk
perusahaan, lelang. 13 pada berpindahnya hak atas tanah melalui
e. Macam-macam Pengalihan Hak Milik perbuatan hukum yang dilakukan
Atas Tanah pemiliknya, misalnya melalui jual beli.
Hak atas tanah adalah hak yang Sebelum berlakunya UUPA, peralihan hak
memberi kewenangan kepada seseorang atas tanah didasarkan pada :
yang mempunyai hak untuk a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
mempergunakan atau mengambil manfaat (KUHPerdata)
atas tanah tersebut. Hak atas tanah berbeda b. Hukum Adat
dengan hak penguasaan atas tanah.Hak - hak Setelah berlakunya UUPA, maka
atas tanah yang dimaksud diatur dalam Pasal peralihan hak atas tanah didasarkan pada
16 UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1961 Tentang Pendaftaran Tanah (PP No. 10
Tahun 1961) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
12
Urip Santoso, 2012.Hukum Agraria Kajian Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (PP
Komprehensif. Jakarta: Kencana Prenadamedia
14
Group. hlm 96 Abdurachman, 2010, Masalah Pencabutan Hak
13
Urip Santoso. 2015. Perolehan Hak Atas Tanah. dan Pembebanan Atas Tanah di Indonesia, Sari
Jakarta: Prenadamedia Group. hlm 39 Hukum Agraria I, Bandung : Alumni, hal. 11
146

No. 24 Tahun 1997). Dalam Pasal 37 ayat b. Pendaftaran hak atas tanah dan
(1) PP No. 24 Tahun 1997 disebutkan peralihan haknya.
bahwa, ''Pemindahan hak atas tanah dan hak c. Pembuatan surat tanda bukti hak
milik atas satuan rumah susun melalui jual yang berlaku sebagai alat
beli, tukar menukar, hibah, pemasukan pembuktian yang kuat.
dalam perusahaan dan perbuatan hukum 2. Kewajiban bagi pemegang hak atas
pemindahan hak lainnya, kecuali tanah untuk mendaftarkan hak atas
pemindahan hak melalui lelang hanya dapat tanahnya, demikian pula peralihan
didaftarkan jika dibuktikan dengan akta hak atas tanah yang dipegang.
yang dibuat oleh PPAT yang berwenang Adapun peralihan hak atas tanah yang
menurut ketentuan peraturan perundang - wajib didaftarkan tersebut adalah hak
undangan yang berlaku. milik (Pasal 23 UUPA), hak guna
A. Peralihan Hak Atas Tanah Melalui usaha (Pasal 32 UUPA), hak guna
Pewarisan bangunan (Pasal 38 UUPA).
Pewarisan adalah tindakan Berdasarkan penjelasan di atas, maka
pemindahan hak milik atas benda dari setiap terjadi perubahan data, baik mengenai
seseorang yang telah meninggal dunia haknya ataupun mengenai tanahnya, harus
kepada orang lain yang ditunjuknya dan/atau dilaporkan kepada Kantor Pertanahan untuk
ditunjuk pengadilan sebagai ahli waris. dicatat. Inilah yang menjadi kewajiban si
Menurut Pasal 20 PP No. 10 Tahun 1961, ahli waris yang akan menjadi pemegang hak
menyatakan bahwa jika orang yang atas tanah untuk mendaftarkan peralihan hak
mempunyai hak atas tanah meninggal dunia, atas tanahnya.
maka yang menerima tanah itu sebagai B. Peralihan Hak Atas Tanah Melalui
warisan wajib meminta pendaftaran Jual Beli.
peralihan hak tersebut dalam waktu 6 Menurut hukum adat, jual beli tanah
(enam) bulan sejak meninggalnya orang itu. adalah suatu perbuatan hukum yang mana
Setelah berlakunya PP No. 24 Tahun 1997, pihak penjual menyerahkan tanah yang
maka keterangan mengenai kewajiban dijualnya kepada pihak pembeli untuk
mendaftarkan peralihan hak milik atas tanah selama - lamanya pada waktu pihak pembeli
karena pewarisan diatur dalam Pasal 36 PP membayar harga tanah tersebut kepada
No. 24 Tahun 1997. pihak penjual, meskipun harga yang
Pendaftaran peralihan hak dibayarkan baru sebagian. Dengan
diwajibkan dalam rangka memberi demikian, sejak saat itulah hak atas tanah
perlindungan hukum kepada ahli waris dan telah beralih dari pihak penjual kepada pihak
sebagai keterangan di tata usaha pendaftaran pembeli, artinya pihak pembeli telah
tanah, agar data yang tersimpan dan yang mendapatkan hak milik atas tanah sejak saat
disajikan selalu menunjukkan keadaan yang terjadinya jual beli tanah. Untuk menjamin
sesungguhnya. UUPA dan PP No. 24 Tahun tidak adanya pelanggaran terhadap
1997 menegaskan 2 (dua) kewajiban pokok, pelaksanaan jual beli tanah, maka jual beli
yaitu :. tanah harus dilakukan di muka Kepala Adat
1. Kewajiban bagi Pemerintah untuk (Kepala Desa), dan masyarakat harus turut
melakukan pendaftaran tanah (Pasal mengakui keabsahannya.
19 Ayat 2 UUPA) meliputi: Berdasarkan pada bunyi Pasal 1457,
a. Pengukuran, pemetaan, 1458 dan 1459 KUHPerdata, dapat
pembukuan. dirumuskan bahwa jual beli tanah adalah
suatu perjanjian dimana satu pihak
147

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan berdasarkan pada keinginan kedua


tanah dan pihak lainnya untuk membayar belah pihak yang mengadakan
harga yang telah ditentukan. Pada saat kedua perjanjian.
belah pihak telah mencapai kata sepakat, f. Terhapusnya Hak Milik
maka jual beli dianggap telah terjadi, Berdasarkan Pasal 27 UUPA,
walaupun tanah belum diserahkan dan harga terhapusnya hak milik adalah sebagai
belum dibayar. Akan tetapi, walaupun jual berikut:
beli tersebut dianggap telah terjadi, namun a. Tanahnya jatuh kepada negara,
hak atas tanah belum beralih kepada pihak 1) Karena pencabutan hak berdasarkan
pembeli. Agar hak atas tanah beralih dari Pasal yang 18 yang menentukan:
pihak penjual kepada pihak pembeli, maka Untuk kepentingan umum, termasuk
masih diperlukan suatu perbuatan hukum kepentingan bangsa dana Negara serta
lain, yaitu berupa penyerahan yuridis (balik kepentingan bersama dari rakyat, hak-
nama). Penyerahan yuridis (balik nama) ini hak atas tanah dapat dicabut, denga
bertujuan untuk mengukuhkan hak - hak si memberi ganti kerugian yang layak
pembeli sebagai pemilik tanah yang baru. dan menurut cara yang diatur dengan
Ada 4 (empat) syarat yang menentukan Undang-Undang.
sahnya suatu perjanjian jual beli tanah, 2) Karena penyerahan dengan sukarela
antara lain : oleh pemiliknya.
1. Syarat sepakat yang mengikat dirinya. Suatu hak atas tanah terhapus apabila
Artinya, kedua pihak yang telah sama secara sukarela oleh pemegang hak
- sama sepakat untuk mengadakan atas tanah tersebut. Pelepasan ini
suatu perjanjian jual beli tanah, menyebabkan tanah tersebut menjadi
membuat akta atau perjanjian tertulis tanah Negara.
di hadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT).
2. Syarat cakap. Artinya, pihak - pihak 3) Karena diterlantarkan
yang mengadakan perjanjian jual beli Penelantaran tanah dapat
tanah adalah orang - orang yang menyebabkan terhapusnya suatu hak
dianggap cakap, yaitu orang - orang atas tanah karena tidak digunakan
yang telah memenuhi syarat dewasa sesuai dengan sifat dan tujuan hak atas
menurut hukum, sehat pikiran dan tanah tersebut. Adapun mekanisme
tidak berada di bawah pengampuan. penghapusan tanah yang diterlantarkan
3. Syarat hal tertentu. Artinya, apa yang diatur lebih lanjut dalam PP No.36
telah diperjanjikan harus dicantumkan Tahun 1998 Tentang Penertiban Dan
dengan jelas dalam akta jual beli, baik Pendayagunaan Tanah Terlantar. Oleh
mengenai luas tanah, letaknya, karena itu, hak milik atas tanah
sertifikat, hak yang melekat di tersebut menjadi tanah negara.
atasnya, maupun hak - hak dan b. Tanahnya musnah
kewajiban - kewajiban kedua belah Istilah musnah dalam hal ini
pihak. dipahami dalam pengertian yuridis, yaitu
4. Syarat kausal atau sebab tertentu. secara fisik tanah tersebut tidak dapat
Artinya, dalam pengadaan suatu dipergunakan secara layak sesuai dengan
perjanjian, harus jelas isi dan tujuan isi/kewenangan haknya. Contohnya tanah
dari perjanjian itu. Dalam hal ini, isi yang hilang terkikis erosi sungai maupun
dan tujuan perjanjian harus pantau. Meskipun secara fisik bidang tanah
148

tersebut masih dapat ditemukan, akan tetatpi 2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan
karena sudah tidak dapat mendukung peralihan hak-hak tersebut.
penggunaannya secara layak, maka haknya 3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak,
telah menjadi tanah negara. yang berlaku sebagai alat pembuktian
3. Sertifikat Tanah yang kuat.
a. Pengertian Sertifikat Tanah Berdasarkan pada ketentuan Pasal 19
Pada dasarnya istilah “sertifikat” UUPA, khususnya di dalam ayat (1) dan (2),
berasal dari bahasa Inggris (certificate)yang dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
berarti ijazah atau surat keterangan yang pendaftaran tanah atau pendaftaran hak-hak
dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang atas tanah, maka akibat hukumnya adalah
berwenang. Dengan adanya pemberian surat pemegang hak atas sebidang tanah yang
keterangan tersebut berarti pejabat yang bersangkutan akan diberikan surat tanda hak
bersangkutan telah memberikan status atas tanah dan berlaku sebagai alat
tentang keadaan seseorang. Istilah pembuktian yang kuat terhadap pemegang
“Sertifikat Tanah” di dalam bahasa hak atas tanah tersebut, sehingga pemegang
Indonesia juga diartikan sebagai surat hak atas tanah tersebut mendapatkan
keterangan tanda bukti pemegang hak atas jaminan kepastian hukum. Sertifikat tanah
tanah dan berlaku sebagai alat pembuktian hak milik atas sebidang tanah wajib
yang kuat atas kepemilikan sebidang berisikan dua bagian utama yaitu Buku
tanah.15 Tanah dan Surat Ukur.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Untuk memberikan jaminan
tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah di keamanan, kepastian, dan perlindungan
dalam Pasal 1 angka 20 menjelaskan hukum bagi para pemilik atau pemegang
bahwa: Sertifikat adalah surat tanda bukti sertifikat tanah, maka Kantor Pertanahan
hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 menyelenggarakan suatu kegiatan
ayat (2) huruf (c) UUPA untuk hak atas penatausahaan pendaftaran tanah yang
tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf hak antara lain dengan menhyelenggarakan,
milik atas satuan rumah susun, hak menyimpan, dan memelihara apa yag
tanggungan yang masing-masing sudah disebut Daftar Umum. Daftar Umum
dibukukan dalam buku tanah yang tersebut terdiri dari enam macam daftar yang
bersangkutan. Pengertian Sertifikat Tanah antara lain:
didalam Pasal 19 ayat (1) dan (2) Undang- a. Daftar nama.
Undang Pokok Agraria (UUPA), disebutkan b. Daftar tanah.
bahwa: c. Daftar buku tanah.
a. Untuk menjamin kepastian hukum oleh d. Daftar surat ukur
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di e. Daftar denah satuan rumah susun.
seluruh wilayah RI menurut ketentuan- f. Daftar salinan sertifikat hak milik atas
ketentuan yang diatur dengan Peraturan satuan rumah susun.
Pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa isi dari
b. Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal sertifikat tanah adalah buku tanah dan surat
ini meliputi : ukur yang dijadikan dalam satu buku dan
1. Pengukuran perpetaan dan pembukuan disampul (dengan disampul luar berwarna
tanah. hijau,dan menggunakan kertas berukuran
kwarto), kemudian menjadi sebuah
15
Eli Wuria Dewi. 2014. Mudahnya Mengurus dokumen yang diberikan judul yaitu
Sertifikat Tanah & Segala Perizinannya. „SERTIFIKAT”. Menurut Urip Santoso,
Yogyakarta:Buku Pintar. hlm 86
149

sertifikat tanah sebagai surat tanda bukti hak mekanisme yang biasa dilakukan oleh
atas tanah bersifat mutlak apabila memenuhi Kantor Pertanahan (BPN), yaitu mekanisme
4 unsur dibawah ini:16 pelayanan front office dan mekanisme back
a. Sertifikat diterbitkan secara sah atas office.
nama orang atau badan hukum. a. Mekanisme Pelayanan Front Office
b. Tanah diperoleh dengan iktikad baik. Mekanisme dalam pembuatan sertifikat
c. Tanah dikerjakan secara nyata. ini dapat dijelaskan melalui urutan
d. Dalam 5 tahun sejak diterbitkan sertifikat sebagai berikut:
tersebut tidak ada yang mengajukan 1. Permohonan pendaftaran tanah/sertifikat
keberatan secara tertulis kepada tersebut dilakukan oelh masyarakat baik
pemegang sertifikat dan Kepala Kantor secara individu maupun secara massal
Pertanahan Kabupaten/Kota setempat yang ditujukan kepada kepala Kantor
maupun tidak mengajukan gugatan ke Pertanahan.
Pengadilan mengenai penguasaan atau 2. Permohonan pendaftaran tanah disertai
penerbitan sertifikat. dengan berkas-berkas yang menunjukkan
b. Tujuan Pembuatan Sertifikat bukti kepemilikan atau penguasaan hak
Tujuan pembuatan sertifikat tanah ini atas sebidang tanah.
sama halnya dengan tujuan dari kegiatan Berkas yang dimaksud diatas cukup salah
pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana satu atau beberapa dari surat-surat yang
yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah membuktikan kepemilikan hak atas tanah
Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran seperti:
Tanah pada Pasal (3), yang menjelaskan 1. Petuk Pajak Bumi/Landrente, girik,
bahwa tujuan dari Sertifikat Tanah adalah pipil atau kekitir.
a. Untuk memberikan kepastian hukum dan 2. Akta yang telah dibubuhi tanda tangan
perlindungan hukum kepada pemegang kesaksian oleh Kepala Adat, Lurah,
hak atas suatu bidang tanah, satuan atau Kepala Desa yang berisikan
rumah susun, dan hak-hak lain yang pernyataan mengenai pemindahan hak
terdaftar agar dengan mudah dapat atas tanah dari si A kepada si B yang
membuktikan dirinya sebagai pemegang dibuat “dibawah tangan”.
hak yang bersangkutan. 3. Akta PPAT (Pejabat Pembuat Akta
b. Untuk menyediakan informasi kepada Tanah) yang berisikan pemindahan
pihak-pihak yang berkepentingan hak atas tanah dari A kepada B.
termasuk Pemerintah agar mudah 4. Surat Keterangan yang menunjukkan
memperoleh data yang diperlukan dalam riwayat tanah yang dibuat oleh Kantor
mengadakan perbuatan hukum mengenai Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan (PBB)
rumah susun yang sudah terdaftar. 5. Groose akta hak elgendom, yang
c. Untuk menyelenggarakannya tertib berisikan pernyataan pejabat
17
administrasi pertanahan. keagrariaan yang berwenang bahwa
c. Mekanisme Pembuatan Sertifikat tanah elgendom tersebut telah
Pada proses pendaftaran tanah untuk dikonversi menjadi hak milik.
mendapatkan sertifikat tanah terdapat dua 6. Surat keputusan dari pejabat
keagrariaan yang berwenang berisikan
16 pernyataan pemberian hak milik atas
Wantjik Saleh, 1982, Hak Anda Atas Tanah,
Jakarta : Ghalia, hal.30. tanah dari negara/pemerintah kepada
17
seorang atau Anda.
Ibid hlm 90
150

7. Risalah lelang yang dibuat oleh pengukuran sebidang tanah yang besarnya
pejabat lelang yang berwenang, yang sesuai dengan tarif yang telah ditentukan
berisikan pernyataan bahwa anda telah berdasarkan kelas luas bidang tanah yang
memenangkan lelang atas sebidang diajukan permohonan sertifikatnya.
tanah yang diselenggarakan oleh b. Mekanisme Back Office
Badan Utang Piutang Negara/BUPN. Mekanisme Back Office merupakan
8. Surat penunjukan kaveling tanah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pegawai
pengganti tanah yang telah diambil bagian Kantor Pertanahan yang mempunyai
oleh Pemerintah atau Pemerintah tugas untuk menyelesaikan permintaan
Daerah. permohonan sertifikat dalam melakukan
Selanjutnya berkas-berkas yang telah identifikasi, pengukuran, pemetaan, dan
disebutkan diatas kemudian ditambah memeriksa risalah data yuridis untuk
dengan: pembuatan sertifikat.
1. Fotokopi KTP Selanjutnya dibawah ini adalah
2. Tanda lunas PBB tahun terakhir skema dari mekanisme back office dalam
3. Tanda lunas Bea Perolehan Hak Atas pembuatan sertifikat yang merupakan
Tanah dan Bangunan jika tanah dan kegiatan akhir atau proses akhir untuk
bangunannya bernilai lebih dari Rp30 mendapatkan sebuah sertifikat tanah.
juta dan tanah tersebut bukan warisan. Mekanisme back office dalam pembuatan
Berkas beserta dokumen-dokumen sertifikat tersebut akan dijelaskan melalui
tambahan tersebut merupakan alat urutan dibawah ini:
pembuktian data yuridis dan data fisik a. Mencari peta dasar pendaftaran tanah
dibidang pertanahan dalam rangka daerh yang akan dilakukan pengukuran
pendaftaran tanah termasuk didalamnya pada bidang persilnya. Peta dasar
adalah kegiatan penerbitan sertifikat. pendaftaran tanah adalah peta yang
Selanjutnya apabila dokumen-dokumen didalamnya memuat titik-titik dasar
tersebut telah digunakan untuk dasar teknik serta unsur-unsur geografis, seperti
pendaftaran tanah atau penerbitan sertifikat sungai, jalan, bangunan, dan batas fisik
sebelumnya, maka dokumen-dokumen bidang-bidang tanah.
tersebut disimpan dan dipelihara dengan b. Spesifikasi Teknis Peta Pendaftaran
bauik oleh Kantor Pertanahan. Elemen utaman yang terdapat
Berkas pendaftaran yang telah didalam peta-peta dasar pendaftaran
dinyatakan lengkap akan diproses dibagian tanah adalah sebagai berikut:
Entri Data Permohonan, (baik itu berkaitan 1) Sistem proyeksi (TM-3 derajat).
dengan permohonan pendaftaran tanah 2) Skala peta yang digunakan.
maupun permohonan pekerjaan 3) Sistem penomoran lembar peta.
pengukuran), untuk kemudian dicetak SPS 4) Ukuran muka peta adalah (50x50) cm.
(Surat Permohonan Sertifikat), dan surat 5) Ukuran grid (5 cm).
tanda terima berkas untuk diserahkan Elemen tambahan yang ada didalam
kepada pemohon sertifikat tanah. peta-peta dasar pendaftaran tanah tersebut
Pemohon yang telah menerima SPS adalah peta garis (tidak dalam bentuk peta
(Surat Permohonan Sertifikat) dan tanda foro). Peta-peta dasar pendaftaran tanah
terima berkas kemudian melakukan menggunakan peta garis, karena:
pembayaran kepada bendahara khusus di a. Kita akan menentukan batas-batas
loket penerimaan. Pembayaran tersebut bidang tanah tersebut.
dilakukan untuk membayar biaya
151

b. Mempermudah dalam memperbaharui f. Penerbitan Sertifikat, Buku Tanah, dan


peta pendaftaran, misalnya mengenai Surat Ukur yang dikutip dari peta
penetapan batas tanahnya. pendaftaran tanah.
c. Warnanya hiyam putih atau tidak 4. Dasar Hukum Prosedur Pelaksanaan
berwarna. Balik Nama Sertifikat Hak Milik Atas
Peta pendaftaran tanah tersebut Tanah
memiliki ukuran skala besar, adapun skala Untuk dapat memberikan jaminan
yang digunakan dalam pendaftaran ini kepastian hukum, dalam prosedur
adalah sebagai berikut: pelaksanaan balik nama sertifikat hak milik
1) Untuk wilayah perkotaan 1:1000 sampai atas tanah diterbitkan Peraturan Undang-
dengan skala 1:2000. Undang yang berlaku masa pembangunan
2) Untuk wilayah pedesaan 1:5000. jangka panjang.
3) Untuk wilayah kehutanan 1:10000. Adapun dasar hukum dari Prosedur
Pengukuran dan penetapan titik-titik Pelaksanaan Balik Nama Sertifikat Hak
dasar tekhnik oleh Seksi Pengukuran dan Milik Atas Tanah:
Pendaftaran Tanah (P2T). Pengukuran dan 1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33
pemetaan dilaksanakan bidang demi bidang ayat 3, menyebutkan bahwa:
dengan satuan wilayah desa/kelurahan. “Bumi air dan kekayaan alam yang
Selanjutnya, sebelum dilaksanakn terkandung didalamnya dikuasai oleh
pengukuran dan pemetaan, batas-batas tanah Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
tersebut harus dipasang tanda batas dan besar kemakmuran rakyat”.
ditetapkan batas-batasnya melalui asas 2. Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5
kontradiksi delimitasi (dihadiri dan disetujui Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok
oleh pemilik tanah yang letaknya berbatasan Agraria.
langsung) dengan bidang tanah yang a. Pasal 19 Ayat (1)
dimaksud. Selanjutnya, didalam mekanisme “Untuk menjamin kepastian hukum
back office ini langkah akhir dalam oleh Pemerintah diadakan pendaftaran
pembuatan sertifikat adalah sebagai berikut: tanah di seluruh wilayah Republik
a. Pengolahan data ukuran dan hitungan Indonesia menurut ketentuan-
koordinat. ketentuan yang diatur dengan
b. Pengeplotan bidang tanah pada peta dasar Peraturan Pemerintah.”
hingga pembuatan gambar ukur bidang- b. Pasal 23 ayat (1 dan 2)
bidang tanah oelh P2T. 1) Hak milik demikian pula setiap
c. Pembuatan peta pendaftaran tanah yang peralihan, hapusnya dan
diturunkan dari gambar ukur yang telah pembebanannya dengan hak-hak
dibuat. lain harus didaftarkan menurut
d. Risalah penelitian data yuridis dan ketentuan-ketentuan yang dimaksud
penetapan batas serta pengesahannya oleh dalam pasal 19.
Kepala Kantor Pertanahan. 2) Pendaftaran termasuk dalam ayat
e. Pengumuman serta pemublikasikan data (1) merupakan alat pembuktian
fisik dan data yuridis bidang tanah dan yang kuat mengenai hapusnya Hak
peta bidang tanah selama 60 hari di Milik serta sahnya peralihan dan
Kantor Pertananah, Kantor Kepala Desa, pembebanan hak tertentu.
Keluranah, surat kabar setempat, atau di 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
lokasi tanah tersebut atas biaya pemohon. 1997 tentang Pendaftaran Tanah:
a. Pasal 1 ayat (1)
152

“Pendaftaran tanah adalah rangkaian ditandatanganinya akta yang


kegiatan yang dilakukan oleh bersangkutan, PPAT wajib
Pemerintah secara terus-menerus, menyampaikan akta yang dibuat
berkesinambungan dan teratur, berikyt dokumen-dokumen yang
meliputi pengumpulan, pengolahan, bersangkutan kepada Kantor
pembukuan, dan penyajian serta Pertanahan untuk didaftar.”
pemeliharaan data fisik dan data 2) PPAT wajib menyampaikan
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, pemberitahuan tertulis mengenai
mengenai bidang-bidang tanah dan telah disampaikannya akta
satuan rumah susun, termasuk sebagaimana yang dimaksud pada
pemberian sura tanda bukti haknya ayat (1) kepada para pihak yang
bagi bidang-bidang tanah yang sudah bersangkutan.
ada haknya dan hak milik atas satuan d. Pasal 46 ayat (1, 2 dan 3)
rumah susun tentang hak-hak tertentu 1) Kepala Kantor Pertanahan
yang membebaninya. menolak untuk melakukan
b. Pasal 37 ayat (1 dan 2): pendaftaran peralihan atau
1) Peralihan hak atas tanah dan hak membebankan hak, jika salah satu
milik atas satuan rumah susun syarat dibawah ini tidak
melalui jual beli, tukar menukar, terpenuhi:
hibah, pemasukan dalam a. Sertifikat atau surat
perusahaan, dan perbuatan hukum keterangan tentang keadaan
pemindahan hak lainnya, kecuali hak atas tanah tidak sesuai
pemindahan hak lainnya melalui lagi dengan daftar-daftar yang
lelang, hanya dapat didaftarkan ada pada Kantor Pertanahan.
jika dibuktikan dengan akta yang b. Perbuatan hukum
dibuat PPAT yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam
menurut ketentuan Peraturan pasal 37 ayat (1) tidak
Perundang-undangan yang dibuktikan dengan akta PPAT
berlaku. atau kutipan risalah lelang
2) Dalam keadaan tertentu sebagaimana diamksud dalam
sebagaimana yang ditentukan oleh pasal 41, kecuali dalam
Menteri Kepala Kantor Pertanahan keadaan tertentu sebagaimana
dapat mendaftar pemindahan hak dimaksud dalam pasal 37 ayat
atas bidang tanah Hak Milik, yang (2)
dilakukan diantara perorangan c. Dokumen yang diperlukan
Waega Negara Indonesia yang untuk pendaftaran peralihan
dibuktikan dengan akta yang tidak atau pembebanan hak yang
dibuat oleh PPAT, tetapi menurut bersangkutan tidak lengkap.
Kepala Kantor Pertanahan tersebut d. Tidak dipenuhi syarat lain
kadar kebenarannya dianggap yang ditentukan dalam
cukup mendaftar pemindahan hak peraturan perundang-
yang bersangkutan. undangan yang bersangkutan.
e. Tanah yang bersangkutan
c. Pasal 40 ayat (1 dan 2) merupakan obyek sengketa di
1) Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari pengadilan.
kerja sejak tanggal
153

f. Perbuatan hukum yang Terdapat dua jenis data yang


dibuktikan dengan akta PPAT diperlakukan dalam penelitian ini yaitu
batal atau dibatalkan oleh sebagai berikut:
putusan pengadilan yang telah 1. Data Primer
memperoleh kekuatan hukum Data primer adalah data yang dapat
tetap. diperoleh secara langsung melalui
g. Perbuatan hukum wawancara dengan informan berkaitan
sebagaimana dimaksud dalam dengan penelitian di lokasi penelitian, dalam
pasal 37 ayat (1) dibatalkan hal ini adalah 4 otang staf Pegawai Kantor
oleh para pihak sebelum Pertanahan (1 orang Kasubag Peralihan,
didaftar oleh Kantor Pembebanan Hak, dan PPAT, 1 orang
Pertanahan. pegawai loket bagian pendaftaran dan
2) Penolakan Kepala Kantor pengecekan berkas, 1 orang pegawai loket
Pertanahan dilakukan secara bagian pembayaran, dan 1 orang pegawai
tertulis, dengan menyebut alasan- bagian pencatatan) serta 3 orang pemohon.
alasan penolakan itu. 2. Data Sekunder
3) Surat penolakan disampaikan Data sekunder adalah data yang
kepada yang berkepentingan, diperoleh secara tidak langsung dari
disertai oengambilan berkas sumbernya. Dalam hal ini meliputi UUPA
permohonannya, dengan salinan dan SOP BPN, literatur pada perpustakaan
kepada PPAT atau pada kantor Universitas Negeri Makassar maupun
lelang yang bersangkutan. sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
4. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Prosedur Pelaksanaan Balik Nama Sertifikat
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Hak Milik Atas Tanah.
Tahun 1997 tentang ketentuan C. Prosedur Pengumpulan Data
Pelaksanaan Peralihan Pemerintah Adapun prosedur pengumpulan data
Nomor 24 TAHUN 1997 (Pendaftaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Tanah). 1. Observasi
5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Observasi yaitu penelitian dengan
Nasional (PERKABAN ) Republik mengadakan pengamatan secara langsung
Indonesia No.1 Tahun 2010 tentang mengenai objek yang diteliti yakni
Standar Pengaturan da Pelayanan bagaimana pelaksanaan balik nama sertifikat
Pertanahan. hak milik dalam jual beli tanah di Kantor
METODE PENELITIAN Badan Pertanahan Kabupaten Bulukumba.
A. Jenis Penelitian Hal-hal yang diamati yaitu :
Jenis penelitian ini adalah deskriptif a. Berkas atau dokumen yang diserahkan
kualitatif yaitu peneliti dengan memberikan pemohon kepada Kantor Pertanahan
gambaran secara jelas dan sistematis terkait sebagai syarat prosedur pelaksanaan balik
dengan objek yang diteliti demi memberi nama sertifikat hak milik atas tanah.
informasi dan data yang valid terkait dengan b. Pengolahan dokumen yang dilakukan
fakta dan fenomena yang ada dilapangan. oleh pegawai Kantor Pertanahan
Penelitian ini didasari dengan maksud untuk Kabupaten Bulukumba.
menggambarkan secara deskriptif mengenai 2. Wawancara
pelaksanaan balik nama sertifikat hak milik Wawancara yaitu pengumpulan data
atas tanah. dengan melakukan tanya jawab secara
B. Jenis dan Sumber Data langsung kepada responden dan narasumber
154

kemudian diadakan pencatatan terhadap apa yang telah dipahami tersebut. Dalam
hasil dari tanya jawab tersebut. Mengadakan melakukan penyajian data, selain dengan
wawancara langsung dengan 4 orang staf teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten matriks, jejaringan kerja (network) dan
Bulukumba (1 orang Kasubag Peralihan, chart.
Pembebanan Hak, dan PPAT, 1 orang 3. Penarikan Kesimpulan dan
pegawai loket bagian pendaftaran dan Verifikasi Data
pengecekan berkas, 1 orang pegawai loket Langkah ketiga dalam analisis data
bagian pembayaran, dan 1 orang pegawai kualitatif menurut Milles dan Huberman
bagian pencatatan), dan wawancara dengan adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi.
3 orang pemohon. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
3. Dokumentasi bersifat sementara dan akan berubah bila
Teknik pengumpulan data dengan tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
dokumentasi ialah pengambilan data yang mendukung pada tahap pengumpulan data
diperoleh melalui pengambilan gambar yang berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dilakukan ketika peneliti melakukan dikemukakan pada tahap awal, didukunh
observasi dan wawancara. Dokumentasi ini oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
digunakan penulis untuk melengkapi data saat peneliti kembali ke lapangan
yang ada. Penulis juga menggunakan contoh mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
produk dari Kantor Pertanahan Kabupaten dikemukakan merupakan kesimpulan yang
Bulukumba seperti: buku tanah, sertifikat kredibel. Dengan demikian, kesimpulan
tanah. dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
D. Analisis Data rumusan masalah yang dirumuskan sejak
Data yang diperoleh di lapangan awal, tetapi bisa tidak, karena seperti yang
kemudian diolah secara deskriptif kualitatif telah dikemukakan bahwa masalah dan
dengan melalui tiga tahap, yaitu18: rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
1. Reduksi Data masih bersifat sementara, dan akan
Mereduksi data berarti merangkum, berkembang setelah penelitian berada di
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan lapangan.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan HASIL PENELITIAN
polanya. Dengan demikian, data yang telah 1. Prosedur pelaksanaan balik nama
direduksi akan memberikan gambaran yang sertifikat hak milik atas tanah di
lebih jelas, dan mempermudah peneliti Kantor Pertanahan Kabupaten
untuk melakukan pengumpulan data Bulukumba
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Sesuai dengan bunyi Pasal 37 PP No.
2. Penyajian Data 24 Tahun 1997 yang menyebutkan
Dalam penelitian kualitatif, “Peralihan hak atas tanah dan hak milik
penyajian data dilakukan dalam bentuk atas satuan rumah susun melalui jual beli,
uraian singkat, bagan, maupun hubungan tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam
antar satu kategori. Dengan menyajikan perusahaan dan perbuatan hukum
data, maka akan memudahkan untuk pemindahan hak lainnya, kecuali
memahami apa yang telah terjadi, pemindahan hak melalui lelang, hanya
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan
akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang menurut ketentuan peraturan
18
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif perundang-undangan yang berlaku”.
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, hal. 247
155

Proses balik nama sertifikat hak milik c. Fotocopy KTP dan KK suami istri
atas tanah dapat dilakukan apabila yang pemberi dan penerima hibah
bersangkutan telah memenuhi syarat atau d. Surat Pernyataan Pemberi Hibah
melengkapi berkas yang dibutuhkan. Hal ini e. Surat Setoran Pajak Daerah Bea
diatur dalam PERKABAN RI NO. 1 Tahun Peroleha Hak Atas Tanah dan
2010 tentang Standar Pelayanan dan Bangunan (SSPD BPHTB)
Pengaturan Pertanahan (SOP) Pasal 6 Ayat f. Surat Setoran PajakPernyataan
(2) yang menyebutkan “persyaratan yang Pemberi Hibah (SSP PPh)
harus dipenuhi oleh pemohon agar g. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
permohonannya dapat diproses lebih lanjut Pajak Bumi dan Bangunan(SPPT
berupa dokumen pertanahan dan dokumen PBB).
yang berkaitan dengan pertanahan 4. Balik nama melalui tukar menukar yaitu:
sebagaimana tercantum dalam lampiran II a. Sertifikat asli yang akan ditukar
peraturan ini.”Adapun berkas-berkas yang b. Fotocopy KTP dan KK suami istri
harus diserahkan ke Kantor Pertanahan masing-masing pihak
(BPN) untuk melakukan proses balik nama c. Surat Setoran Pajak Daerah Bea
adalah: Peroleha Hak Atas Tanah dan
1. Balik nama melalui pewarisan yaitu: Bangunan (SSPD BPHTB)
a. Fotocopy KTP pemohon/seluruh ahli d. Surat Setoran Pajak (SSP)
waris e. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
b. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT
c. Surat Keterangan Waris PBB)
d. Sertifikat tanah asli Prosedur pelaksanaan balik nama
e. Surat Pemberitahuan Pajak sertifikat hak milik atas tanah di Kantor
TerutangPajak Bumi dan Pertanahan, akan diuraikan sebagai berikut:
Bangunan(SPPT PBB) tahun terakhir 1. Pendaftaran Sertifikat Hak Atas
f. Bukti Bea Perolehan Hak Atas Tanah Tanah
dan Bangunan(BPHTB) Setiap hak atas tanah termasuk
2. Balik nama melalui jual beli yaitu: perubahan dan juga peralihan serta
a. Akta Jual Beli pembebanannya harus didaftar. Pendaftaran
b. Sertifikat asli bukan hanya dilakukan terhadap tanah-tanah
c. Fotocopy KTP dan KK suami istri yang belum pernah didaftar (belum ada
penjual dan pembeli sertifikatnya) akan tetaoi juga dilakukan
d. Surat Setoran Pajak Daerah Bea terhadap tanah-tanah yang sudah pernah
Peroleha Hak Atas Tanah dan didaftar (bersertifikat) akan tetapi terjadi
Bangunan (SSPD BPHTB) yang perubahan baik perubahan mengenai
terutang tanahnya maupun terhadap pemiliknya.
e. Surat Setoran Pajak (SSP) untuk Perubahan tanah ini ada bermacam-macam,
pajak penjual bisa karena peralihan hak, bisa karena
f. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak dibebani dengan suatu hak bahkan apabila
Terutang Pajak Bumi dan Bangunan tanahnya hilangbatau musnah juga harus
(SPPT PBB) tahun yang didaftarkan. Salah satu dasar hukum dari
bersangkutan pendaftaran peralihan hak atas tanah yaitu
3. Balik nama melalui hibah yaitu: Pasal 23 Ayat (1) UUPA yang menyebutkan
a. Akta Hibah bahwa “hak milik, demikian pula setiap
b. Sertifikat asli peralihan, hapusnya dan pembebanannya
156

dengan hak-hak lain harus didaftarkan “biaya sebagaimana yang dimaksud dalam
menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud Pasal 4 huruf c adalah biaya pelayanan
dalam Pasal 19 UUPA.” Maka dari itu yang diwajibkan kepada pemohon sesuai
setiap pemegang hak atas tanah wajib untuk dengan peraturan perundang-undangan
mendaftarkan tanahnya sebagaimana diatur tentang jenis dan tarif atas jenis
dalam UUPA. Sesuai dengan bunyi Pasal 19 penerimaan negara bukan pajak yang
Ayat 1 UUPA No.5 Tahun 1960 bahwa berlaku pada Badan Pertanahan Nasional
“untuk menjamin kepastian hukum oleh Republik Indonesia.” Mengacu pada
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah peraturan tersebut maka sebagai pemohon
diseluruh wilayah Republik Indonesia diwajibkan untuk membayar biaya yang
menurut ketentuan-ketentuan yang diatur telah ditentukan sesuai denganPeraturan
dengan Peraturan Pemetintah.” Pemerintah RI NO.128 Tahun 2015 tentang
2. Pemeriksaan Berkas di Kantor Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Pertanahan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Apabila berkas telah sampai di Kantor Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan
Pertanahan, maka akan dilakukan Pertanahan Nasional Pasal 16 Ayat (2) yang
pengecekan oleh pihak yang berwenang. menyebutkan “tarif pelayanan
Pengecekan ini sendiri dilakukan untuk pemeliharaan data pendaftaran tanah
menghindari adanya kesalahan atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ketidaksesuain data pemohon. Sesuai huruf b berupa Pelayanan Pendaftaran
dengan PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 Pemindahan Peralihan Hak Atas Tanah
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan untuk Perorangan dan Badan Hukum,
Pertanahan (SOP) Pasal 13 Ketentuan dihitung berdasarkan rumus T = (1% X
Peralihan yang menyebutkan “pada saat Nilai Tanah) Rp. 50.000,00.” Maka setiap
berlakunya peraturan ini, permohonan pengerjaan dalam hal pelayanan di Kantor
pelayanan pertanahan yang telah diterima Pertanahan diatur sesuai ketentuan-
lengkap, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
ketentuan yang berlaku sebelum 4. Proses Pengerjaan, Pencatatan dan
ditetapkannya peraturan ini.” Maka dengan Persuratan Dengan Jangka Waktu 7
berlakunya Peraturan tersebut maka proses sampai 20 Hari.
pelayanan juga mulai berlaku, termasuk PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010
dalam hal pengecekan berkas pemohon agar tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
bisa segera dicatatkan dan diproses. Pertanahan Pasal 9 yang menyebutkan
3. Pembayaran Biaya Pendaftaran Hak “prosedur sebagaimana dimaksud dalam
Atas Tanah. Pasal 4 huruf e adalah tahapan proses
Sama halnya dengan lembaga- pelayanan untuk masing-masing jenis
lembaga pemerintahan yang lain, apabila kegiatan sebagaimana bagan alir yang
kita hendak ingin mengurus atau ada tercantum dalam lampiran lampiran III
keperluan dengan lembaga tersebut tentunya Peraturan ini.”
ada biaya yang harus dikeluarkan. Dalam Prosedur pelaksanaan balik nama
hal ini mengenai prosedur pelaksanaan balik sertifikat hak milik atas tanah di Kantor
nama sertifikat hak milik atas tanah di Pertanahan proses pengerjaan, pencatatan,
Kantor Pertanahan, sesuai dengan dan persuratan sudah ada koordinator yang
PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 tentang masing-masing ditunjuk sesuai dengan
Standar Pengaturan dan Pelayanan kemampuan dan kecapakannya.
Pertanahan Pasal 7 yang menyebutkan Sebagaimana diatur dalam PERKABAN RI
157

N0.1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan (1) Waktu sebagaimana dimaksud dalam
dan Pengaturan Pertanahan Pasal 11 Ayat 1 pasal 4 huruf d adalah jangka waktu
& 2 yaitu: penyelesaian pelayanan pertanahan
(1) Untuk kelancaran pelaksanaan terhitung sejak penerimaan berkas
pelayanan Kepala Kantor lengkap dan telah lunas pembayaran
Pertanahan dan Kepala Kantor biaya yang ditetapkan.
Wilayah Badan Pertanahan (2)Jangka waktu sebagaimana dimaksud
Nasional masing-masing menunjuk pada ayat 1 adalah jangka waktu
koordinator dan petugas loket paling lama untuk penyelesaian
pelayanan yang mempunyai masing-masing jenis pelayanan
kecakapan dan kemampuan sesuai pertanahan yang dihitung berdasar
dengan kebutuhan pelayanan. hari kerja.
(2) Koordinator dan petugas 5. Penerbitan Sertifikat.
sebagaimana dimaksud pada ayat Sertifikat merupakan surat keterangan
1 ditetapkan secara periodik oleh yang dibuat atau diterbitkan oleh pejabat
Kepala Kantor Pertanahan atau yang berwenang. Dengan adanya pemberian
Kepala Kantor Wilayah Badan surat keterangan tersebut berati pjabat yang
Pertanahan Nasional paling lama bersangkutan telah memberikan status
2 (dua) tahun. tentang keadaan seseorang. Dalam Peraturan
Apabila berkas telah lengkap dan telah Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 tentang
dilakukan pembayaran maka selanjutnya Pendaftaran Tanah Pasal 31 Ayat 1, yang
sertifikat yang diajukan pemohon akan menyebutkan “sertifikat diterbitkan untuk
dicatat dan diproses oleh pegawai yang kepentingan pemegang hak yang
berwenang. Nama pemegang hak lama di bersangkutan sesuai dengan data fisik dan
dalam buku tanah dan sertifikat dicoret data yuridis yang telah diatur dalam buku
dengan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Kantor Pertanahan atau Pejabat yang 30 Ayat 1.” Sertifikat tanah merupakan hak
ditunjuk. Nama pemegang hak yang baru yang harus diperoleh para pemegang hak
ditulis pada halaman dan kolom yang ada atas tanah karena pemgang hak atas tanah
pada buku tanah dan sertifikat dengan tersebut akan mendapat jaminan kepastin
diberikan tanggal pencatatan dan hukum, sehingga mereka akan terhindar dari
ditandatangani oleh Kepala Kantor segala permasalahan sengketa tanah.
Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk, Selanjutnya, hak atas tanah kepemilikan
dengan izin dari Kantor Wilayah BPN bersama beberapa orang atau badan hukum
Provinsi dan Kantor Pusat BPN RI. diterbitkan satu sertifikat setelah nama
Dalam proses ini pelaksanaan balik pemegang hak lama diganti dengan nama
nama sertifikat hak milim atas tanah pemegang hak baru.
memakan waktu sekitar 7 sampai 20 hari 2. Hambatan-hambatan dalam prosedur
pengerjaan, dihitung mulai berkas diterima pelaksanaan balik nama sertifikat hak
untuk didaftarkan di Kantor Pertanahan dan milik atas tanah di Kantor Pertanahan
berlaku pada saat hari kerja. Sesuai dengan Kabupaten Bulukumba
ketentuan yang berlaku menurut Beberapa hal yang biasanya menjadi
PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 tentang penghambat dalam melaksanakan proses
Standar Pengaturan dan Pelayanan balik nama sertifikat tanah terdiri atas
Pertanahan Pasal 8 yaitu Hambatan Internal dan Eksternal, yaitu
antara lain sebagai berikut:
158

a. Hambatan Internal akan menyulitkan PPAT dalam membuat


1. Sumber Daya Manusia (SDM) Yang aktanya, karena untuk mengumpulkan
Kurang semua ahli waris tidak mudah. Biasanya
Sumber daya manusia bisa sumber untuk mengatasi hal ini untuk ahli waris
daya yang sangat penting bahkan tidak yang tidak dapat hadir, maka akan dibuatkan
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, surat kuasa yang diketahui oelh pejabat yang
baik institusi maupun perusahaandengan berwenang. Surat kuasa dikirim untuk
maksud supaya organisasi tersebut dapat ditandatangani dan setelah itu dikirim
mencapai tujuannya. Kurangnya sumber kembali sebagai dasar pembuatan akta.
daya manusia di Kantor Pertanahan dapat Dengan ahli waris yang banyak dan cara
menghambat proses pengerjaan dan pembuatan surat kuasa yang harus dikirim
pelayanan dalam institusi tersebut.Di era bolak balik ini tentunya akan
informasi teknologi seperti saat ini, memperpanjang proses peralihan haknya,
diperlukan gerak cepat dalam penyelesaian demikian juga dalam hal pembagian waris
pekerjaan. Namun tidak semua SDM bisa yang juga perlu kesepakatan bersama, maka
menjalankan inovasi-inovasi yang ada. kehadiran semua ahli waris juga diperlukan.
Seperti itulah kondisi saat ini. 2. Terdapat Tunggakan Pajak-Pajak
2. Banyaknya Permohonan Yang Masuk Yang Harus Di Bayarkan
di Kantor Pertanahan Kabupaten PPAT tidak diperbolehkan
Bulukumba menandatangani akta peralihan sebelum
Dengan banyaknya volume pekerjaan Pajak Peralihan (PPH dan BPHTB) terutang
yang menumpuk dan Sumber Daya Manusia telah dibayar dengan dibuktikan dengan
(SDM) yang kurang memadai, membuat bukti pembayaran. Pada umumnya pihak-
proses pelayanan di Kantor Pertanahan pihak tidak mau mengerti bahwa pajak
terhambat. Semakin banyak volume terutang harus dibayar terlebih dahulu.
pekerjaan, maka semakin banyak pula Syarat ini mengesankan prosedur yang
tenaga yang dibutuhkan. Banyaknya berbelit-belit karena yang bersangkutan
permohonan yang masuk di Kantor harus mendatangani Surat Setoran Bea
Pertanahan seringkali membuat pegawai Perolehan Hak Atas Tanah (SSPD BPHTB),
sangat kewalahan sehingga proses pelayanan dan harus ditandatangani PPAT kemudian
tidak berjalan sesuai dengan apa yg membayar pada Bank dan melaporkan pada
diinginkan pegawai maupun pemohon. Kantor Pelayanan Pajak baru bukti
b. Hambatan Eksternal pembayaran tersebut diserahkan kembali ke
1. Banyaknya Ahli Waris Yang Tempat PPAT untuk dibuatkan akta. Hal ini akan
Tinggalnya Berjauhan mempersulit pihak-pihak yang berdomisili
Peralihan hak atas tanah yang dimiliki diluar kota yang memerlukan waktu
bersama ataupun pembagian waris yang perjalanan.
melibatkan ahli waris dengan jumlahnya PENUTUP
banyak seringkali menimbulkan masalah 1. Prosedur Pelaksanaan Balik Nama
tersendiri. Peralihan hak atas tanah yang Sertifikat Hak Milik Atas Tanah di
dimiliki bersama oleh beberapa ahli waris Kantor Badan Pertanahan Kabupaten
yang apabila mau dijual kepada pihak lain Bulukumba yaitu:
harus mendapat persetujuan dari semua ahli (1) Pendaftaran Sertifikat Hak Atas
waris. Apabila ahli warisnya tempat Tanah. (2) Pemeriksaan Berkas di Kantor
tinggalnya berjauhan bahkan tersebar Pertanahan. (3) Pembayaran Biaya
diseluruh wilayah Indosesia, maka hal ini Pendaftaran Hak Atas Tanah. (4) Proses
159

Pengerjaan, Pencatatan dan Persuratan Moch Isnaeni. 2016. Perjanjian Jual Beli.
Dengan Jangka Waktu 7 sampai 20 Hari. Surabaya:Refika Aditama
(5) Penerbitan Sertifikat. Mudjia Raharjo. 2010. Desain Penelitian
2. Hambatan-hambatan dalam Prosedur Kualitatif dan Contoh Proses
Pelaksanaan Balik Nama Sertifikat Hak Penelitian Kualitatif, Universitas
Milik Atas Tanah di Kantor Pertanahan Malang
Kabupaten Bulukumba yaitu: Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Hambatan internal yaitu sumber daya Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
manusia (SDM) yang kurang, banyaknya Bandung: Alfabeta
permohonan yang masuk di Kantor Urip Santoso, 2010. Pendaftaran &
Pertanahan Kabupaten Bulukumba. Peralihan Hak Atas Tanah. Jakarta:
Adapun hambatan eksternalnya yaitu Kencana Prenadamedia Group
banyaknya ahli waris yang tempat Urip Santoso, 2012.Hukum Agraria Kajian
tinggalnya berjauhan, dan terdapat Komprehensif. Jakarta: Kencana
tunggakan Pajak-Pajak yang harus Prenadamedia Group
dibayarkan. Urip Santoso, 2015. Perolehan Hak Atas
DAFTAR PUSTAKA Tanah. Jakarta: Prenadamedia
Buku Group
Abdurachman, 2010. Masalah Pencabutan Wantjik Saleh, 1982, Hak Anda Atas Tanah,
Hak dan Pembebanan Atas Tanah di Jakarta : Ghalia
Indonesia, Sari Hukum Agraria I,
Bandung : Alumni Undang-Undang
Andrian Sutedi, 2009. Peralihan Hak Atas Pasal 1457 KUH Perdata
Tanah & Pendaftarannya. Jakarta: UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)
Sinar Grafika UUPA No.5 Tahun 1960 tentang
Boedi Harsono, 2010. Hukum Agraria Pendaftaran Tanah
Indonesia: Peraturan-Peraturan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
Hukum Tanah. Jakarta: Djambatan tentang Pendaftaran Tanah.
Effendi Perangin, 1994, Hukum Agraria di UU No.20 Tahun 2000 atas Perubahan UU
Indonesia, Suatu Telaah dari Sudut No.21 Tahun 1997
Pandang Praktisi Hukum, Jakarta : Internet
PT. Raja Grafindo Persada E-journal.uajy.ac.id diakses pada 16 April
Eli Wuria Dewi, 2014. Mudahnya Mengurus 2017
Sertifikat Tanah & Segala https://lagowari.wordpress.com/2011/01/03/
Perizinannya. Yogyakarta: Buku pengertian-tentang-balik-nama-dalam-
Pintar kaitannya-dengan-akta-jual-beli-tanah
Erna Sri Wibawanti & R. Murjiyanto, 2013. diakses pada 10 Mei 2017
Hak Atas Tanah & Peralihannya.
Yogyakarta: Liberty
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, 2007.
Hak-Hak Atas Tanah. Jakarta:
Kencana
Mhd Yamin Lubis & Abd Rahim Lubis,
2008. Hukum Pendaftaran Tanah.
Bandung: Mandar Maju

Anda mungkin juga menyukai