Oleh:
RINA SULISTINA WAHID
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
IRSYAD DAHRI
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
FIRMAN MUIN
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
Kata Kunci: Prosedur, Balik Nama, Sertifikat Hak Milik Atas Tanah
140
Abstract: This study aims to: (1) find out the procedure for implementing the
name of the land title certificate in the Land Office of the Bulukumba Regency,
(2) find out the obstacles that arise in the implementation procedure of the name
of the land title in the Bulukumba District Land Office . This research uses
qualitative descriptive research. The approach used is a qualitative approach. By
using data collection techniques through observation, interviews and
documentation. The data source consisted of primary data, namely 4 staff
members of Bulukumba District Land Office Staff, and 3 applicants, and
secondary data in the form of BAL and BPN SOP to find out the Procedure for
Reverse Name of Land Rights Certificate at the Land Office of Bulukumba
Regency. The results of the study show that: (1) The Procedure for Reversing the
Name of Land Rights Certificate can be done through several stages, namely:
registration of land title certificate, inspection of files in the Land Office, payment
of registration fees for land rights, processing, recording and correspondence with
a period of 7 to 20 days, certificate issuance. (2) Obstacles in the Implementation
Procedure Name of Land Rights Certificate, namely internal barriers: insufficient
human resources (HR), and the number of applications submitted at the
Bulukumba Regency Land Office. As for external barriers: the number of heirs
whose homes are far apart, and there are arrears in taxes that must be paid.
tanah ini adalah Hak Guna Bangunan atas berasal dari tanah negara. Hak Milik atas
tanah Hak Pengelolaan, Hak Guna tanah ini terjadi melalui permohonan
Bangunan atas tanah Hak Milik, Hak pemberian hak atas tanah negara kepada
Pakai atas tanah Hak Pengelolaan, Hak Kepala badan Pertanahan Nasional Republik
Pakai ata tanah Hak Milik, Hak Sewa Indonesia (BPNRI) melalui Kepala Kantor
untuk Bangunan, Hak Gadai, Hak Usaha Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah
Bagi Hasil, Hak Menumpang, dan Hak kerjanya meliputi letak tanah yang
Sewa Tanah Pertanian.10 bersangkutan.
c. Terjadinya Hak Milik Atas Tanah Apabila permohonan pemberian
Pasal 22 UUPA menetapkan tiga cara haknya dikabulkan, maka oleh Kepala
terjadinya Hak Milik atas tanah, yaitu: BPNRI, atau Kepala Kantor Wilayah Badan
1. Hak Milik atas tanah terjadi menurut Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi
Hukum Adat. atau Kepala Kantor Pertanahan
2 cara terjadinya Hak Milik atas Kabupaten/Kota yang diberikan pelimpahan
tanah menurut Hukum Adat, yaitu melalui kewenangan untuk memberikan hak atas
pembukaan tanah (pembukaan hutan) dan tanah menerbitkan Surat Keputusan
melalui lidah tanah (aanslibbing). Pemberian Hak (SKPH) disampaikan
Pembukaan tanah atau (pembukaan hutan) kepada pemohon pemberian Hak Milik
adalah suatu lokasi yang semula berupa yang berasal dari tanah negara.11
hutan, kemudian secara bersama-sama oleh 3. Hak Milik atas tanah terjadi karena
masyarakat Hukum Adat yang dipimpin ketentuan Undang-Undang.
oleh Kepala Adat dibuka menjadi tanah Hak Milik atas tanah ini terjadi
untuk pertanian, tanah untuk permukiman, karena Undang-Undanglah yang
tanah untuk kepentingan bersama menciptakannya, sebagaimana diatur dalam
masyarakat hukum adat. Tanah yang berasal Pasal1, Pasal II, DAN Pasal VII ayat (1)
dari hutan ini dibagikan secara individual Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA. Pasal
kepada masyarakat hukum adat. Yang 1 ayat (1) menetapkan bahwa Hak
dimaksud lidah tanah (aanslibbing) adalah Eigendom sejak berlakunya UUPA diubah
timbulnya tanah yang berada di tepi sungai (dikonversi) menjadi Hak Milik, sepanjang
karena peristiwa alam atau bukan perbuatan pemilik Hak Eigendom memenuhi syarat
manusia, tanah ini semakin lama semakin sebagai subjek Hak Milik atas tanah. Pasal II
mengeras sehingga dapat ditanami. Dalam ayat (1) menetapkan bahwa Hak Agrarische
Hukum Adat ditetapkan bahwa lidah tanah Eigendom, milik, yasan, andarbeni, hak atas
menjadi hak dari pemilik tanah yang druwe, hak atas druwe desa, pesini, grant
berbatasan. Hak Milik atas tanah yang sultan landerijenbeztirecht, altijddurende
terjadi menurut Hukum Adat akan diatur erfpacht, hak usaha atas bekas tanah
dengan Peraturan Pemerintah yang partikelir yang ada sejak berlakunya UUPA
diperintahkan disini sampai sekarang belum diubah (dikonversi) menjadi Hak Milik.
terbentuk. Pasal VII ayat (1) menetapkan bahwa Hak
2. Hak Milik atas tanah terjadi karena Gogolan, pekulen, atau sanggan yang
Penetapan Pemerintah. bersifat tetap yang ada mulai berlakunya
Hak Milik atas tanah yang terjadi
karena Penetapan pemerintah, tanahnya
11
Effendi Perangin, 1994, Hukum Agraria di
10
Urip Santoso. 2010. Pendaftaran dan Peralihan Indonesia, Suatu Telaah dari Sudut Pandang Praktisi
Hak Atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenadamedia Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, hal.
Group. hlm 52 237.
145
UUPA diubah (dikonversi) menjadi Hak Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria
Milik.12 (UUPA), yaitu antara lain :14
d. Peralihan Hak Milik Atas Tanah 1. Hak Milik
Pasal 20 ayat (2) UUPA menetapkan 2. Hak Guna Usaha
bahwa Hak Milik dapat beralih dan 3. Hak Guna Bangunan
dialihkan kepada pihak lain. Dua bentuk 4. Hak Pakai
peralihan Hak Milik atas tanah, yaitu: 5. Hak Sewa
a. Beralih 6. Hak Membuka Tanah
Beralih artinya berpindahnya Hak 7. Hak Memungut Hasil Hutan
Milik atas tanah dari pemiliknya kepada 8. Hak-hak lain yang tidak termasuk
pihak lain disebabkan karena peristiwa hak-hak tersebut diatas yang
hukum. Pristiwa hukum adalah meninggal ditetapkan dalam undang-undang
dunianya pemilik tanah. Dengan meninggal serta hak-hak yang sifatnya sementara
dunianya pemilik tanah, maka Hak Milik sebagaimana disebutkan dalam Pasal
atas tanah secara yuridis berpindah kepada 53, yaitu:
ahli warisnya memenuhi syarat sebagai a. Hak Gadai
subjek Hak Milik. Berpindahnya Hak Milik b. Hak Usaha Bagi Hasil
atas tanah ini melalui suatu proses pewarisan c. Hak Menumpang
dari pemilik tanah sebagai pewaris kepada d. Hak Sewa Tanah Pertanian
pihak lain sebagai ahli waris. Peralihan hak atas tanah adalah
b. Dialihkan berpindahnya hak atas tanah dari pemegang
Dialihkan artinya berpindahnya hak yang lama kepada pemegang hak yamg
Hak Milik atas tanah dari pemiliknya kepada baru. Ada 2 (dua) cara peralihan hak atas
pihak lain disebabkan oleh perbuatan tanah, yaitu beralih dan dialihkan. Beralih
hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan menunjukkan berpindahnya hak atas tanah
yang menimbulkan akibat hukum. Contoh tanpa ada perbuatan hukum yang dilakukan
perbuatan hukum adalah jual bel, tukar- oleh pemiliknya, misalnya melalui
menukar, hibah, pemasukan dalam modal pewarisan. Sedangkan dialihkan menunjuk
perusahaan, lelang. 13 pada berpindahnya hak atas tanah melalui
e. Macam-macam Pengalihan Hak Milik perbuatan hukum yang dilakukan
Atas Tanah pemiliknya, misalnya melalui jual beli.
Hak atas tanah adalah hak yang Sebelum berlakunya UUPA, peralihan hak
memberi kewenangan kepada seseorang atas tanah didasarkan pada :
yang mempunyai hak untuk a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
mempergunakan atau mengambil manfaat (KUHPerdata)
atas tanah tersebut. Hak atas tanah berbeda b. Hukum Adat
dengan hak penguasaan atas tanah.Hak - hak Setelah berlakunya UUPA, maka
atas tanah yang dimaksud diatur dalam Pasal peralihan hak atas tanah didasarkan pada
16 UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1961 Tentang Pendaftaran Tanah (PP No. 10
Tahun 1961) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
12
Urip Santoso, 2012.Hukum Agraria Kajian Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (PP
Komprehensif. Jakarta: Kencana Prenadamedia
14
Group. hlm 96 Abdurachman, 2010, Masalah Pencabutan Hak
13
Urip Santoso. 2015. Perolehan Hak Atas Tanah. dan Pembebanan Atas Tanah di Indonesia, Sari
Jakarta: Prenadamedia Group. hlm 39 Hukum Agraria I, Bandung : Alumni, hal. 11
146
No. 24 Tahun 1997). Dalam Pasal 37 ayat b. Pendaftaran hak atas tanah dan
(1) PP No. 24 Tahun 1997 disebutkan peralihan haknya.
bahwa, ''Pemindahan hak atas tanah dan hak c. Pembuatan surat tanda bukti hak
milik atas satuan rumah susun melalui jual yang berlaku sebagai alat
beli, tukar menukar, hibah, pemasukan pembuktian yang kuat.
dalam perusahaan dan perbuatan hukum 2. Kewajiban bagi pemegang hak atas
pemindahan hak lainnya, kecuali tanah untuk mendaftarkan hak atas
pemindahan hak melalui lelang hanya dapat tanahnya, demikian pula peralihan
didaftarkan jika dibuktikan dengan akta hak atas tanah yang dipegang.
yang dibuat oleh PPAT yang berwenang Adapun peralihan hak atas tanah yang
menurut ketentuan peraturan perundang - wajib didaftarkan tersebut adalah hak
undangan yang berlaku. milik (Pasal 23 UUPA), hak guna
A. Peralihan Hak Atas Tanah Melalui usaha (Pasal 32 UUPA), hak guna
Pewarisan bangunan (Pasal 38 UUPA).
Pewarisan adalah tindakan Berdasarkan penjelasan di atas, maka
pemindahan hak milik atas benda dari setiap terjadi perubahan data, baik mengenai
seseorang yang telah meninggal dunia haknya ataupun mengenai tanahnya, harus
kepada orang lain yang ditunjuknya dan/atau dilaporkan kepada Kantor Pertanahan untuk
ditunjuk pengadilan sebagai ahli waris. dicatat. Inilah yang menjadi kewajiban si
Menurut Pasal 20 PP No. 10 Tahun 1961, ahli waris yang akan menjadi pemegang hak
menyatakan bahwa jika orang yang atas tanah untuk mendaftarkan peralihan hak
mempunyai hak atas tanah meninggal dunia, atas tanahnya.
maka yang menerima tanah itu sebagai B. Peralihan Hak Atas Tanah Melalui
warisan wajib meminta pendaftaran Jual Beli.
peralihan hak tersebut dalam waktu 6 Menurut hukum adat, jual beli tanah
(enam) bulan sejak meninggalnya orang itu. adalah suatu perbuatan hukum yang mana
Setelah berlakunya PP No. 24 Tahun 1997, pihak penjual menyerahkan tanah yang
maka keterangan mengenai kewajiban dijualnya kepada pihak pembeli untuk
mendaftarkan peralihan hak milik atas tanah selama - lamanya pada waktu pihak pembeli
karena pewarisan diatur dalam Pasal 36 PP membayar harga tanah tersebut kepada
No. 24 Tahun 1997. pihak penjual, meskipun harga yang
Pendaftaran peralihan hak dibayarkan baru sebagian. Dengan
diwajibkan dalam rangka memberi demikian, sejak saat itulah hak atas tanah
perlindungan hukum kepada ahli waris dan telah beralih dari pihak penjual kepada pihak
sebagai keterangan di tata usaha pendaftaran pembeli, artinya pihak pembeli telah
tanah, agar data yang tersimpan dan yang mendapatkan hak milik atas tanah sejak saat
disajikan selalu menunjukkan keadaan yang terjadinya jual beli tanah. Untuk menjamin
sesungguhnya. UUPA dan PP No. 24 Tahun tidak adanya pelanggaran terhadap
1997 menegaskan 2 (dua) kewajiban pokok, pelaksanaan jual beli tanah, maka jual beli
yaitu :. tanah harus dilakukan di muka Kepala Adat
1. Kewajiban bagi Pemerintah untuk (Kepala Desa), dan masyarakat harus turut
melakukan pendaftaran tanah (Pasal mengakui keabsahannya.
19 Ayat 2 UUPA) meliputi: Berdasarkan pada bunyi Pasal 1457,
a. Pengukuran, pemetaan, 1458 dan 1459 KUHPerdata, dapat
pembukuan. dirumuskan bahwa jual beli tanah adalah
suatu perjanjian dimana satu pihak
147
tersebut masih dapat ditemukan, akan tetatpi 2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan
karena sudah tidak dapat mendukung peralihan hak-hak tersebut.
penggunaannya secara layak, maka haknya 3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak,
telah menjadi tanah negara. yang berlaku sebagai alat pembuktian
3. Sertifikat Tanah yang kuat.
a. Pengertian Sertifikat Tanah Berdasarkan pada ketentuan Pasal 19
Pada dasarnya istilah “sertifikat” UUPA, khususnya di dalam ayat (1) dan (2),
berasal dari bahasa Inggris (certificate)yang dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
berarti ijazah atau surat keterangan yang pendaftaran tanah atau pendaftaran hak-hak
dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang atas tanah, maka akibat hukumnya adalah
berwenang. Dengan adanya pemberian surat pemegang hak atas sebidang tanah yang
keterangan tersebut berarti pejabat yang bersangkutan akan diberikan surat tanda hak
bersangkutan telah memberikan status atas tanah dan berlaku sebagai alat
tentang keadaan seseorang. Istilah pembuktian yang kuat terhadap pemegang
“Sertifikat Tanah” di dalam bahasa hak atas tanah tersebut, sehingga pemegang
Indonesia juga diartikan sebagai surat hak atas tanah tersebut mendapatkan
keterangan tanda bukti pemegang hak atas jaminan kepastian hukum. Sertifikat tanah
tanah dan berlaku sebagai alat pembuktian hak milik atas sebidang tanah wajib
yang kuat atas kepemilikan sebidang berisikan dua bagian utama yaitu Buku
tanah.15 Tanah dan Surat Ukur.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Untuk memberikan jaminan
tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah di keamanan, kepastian, dan perlindungan
dalam Pasal 1 angka 20 menjelaskan hukum bagi para pemilik atau pemegang
bahwa: Sertifikat adalah surat tanda bukti sertifikat tanah, maka Kantor Pertanahan
hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 menyelenggarakan suatu kegiatan
ayat (2) huruf (c) UUPA untuk hak atas penatausahaan pendaftaran tanah yang
tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf hak antara lain dengan menhyelenggarakan,
milik atas satuan rumah susun, hak menyimpan, dan memelihara apa yag
tanggungan yang masing-masing sudah disebut Daftar Umum. Daftar Umum
dibukukan dalam buku tanah yang tersebut terdiri dari enam macam daftar yang
bersangkutan. Pengertian Sertifikat Tanah antara lain:
didalam Pasal 19 ayat (1) dan (2) Undang- a. Daftar nama.
Undang Pokok Agraria (UUPA), disebutkan b. Daftar tanah.
bahwa: c. Daftar buku tanah.
a. Untuk menjamin kepastian hukum oleh d. Daftar surat ukur
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di e. Daftar denah satuan rumah susun.
seluruh wilayah RI menurut ketentuan- f. Daftar salinan sertifikat hak milik atas
ketentuan yang diatur dengan Peraturan satuan rumah susun.
Pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa isi dari
b. Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal sertifikat tanah adalah buku tanah dan surat
ini meliputi : ukur yang dijadikan dalam satu buku dan
1. Pengukuran perpetaan dan pembukuan disampul (dengan disampul luar berwarna
tanah. hijau,dan menggunakan kertas berukuran
kwarto), kemudian menjadi sebuah
15
Eli Wuria Dewi. 2014. Mudahnya Mengurus dokumen yang diberikan judul yaitu
Sertifikat Tanah & Segala Perizinannya. „SERTIFIKAT”. Menurut Urip Santoso,
Yogyakarta:Buku Pintar. hlm 86
149
sertifikat tanah sebagai surat tanda bukti hak mekanisme yang biasa dilakukan oleh
atas tanah bersifat mutlak apabila memenuhi Kantor Pertanahan (BPN), yaitu mekanisme
4 unsur dibawah ini:16 pelayanan front office dan mekanisme back
a. Sertifikat diterbitkan secara sah atas office.
nama orang atau badan hukum. a. Mekanisme Pelayanan Front Office
b. Tanah diperoleh dengan iktikad baik. Mekanisme dalam pembuatan sertifikat
c. Tanah dikerjakan secara nyata. ini dapat dijelaskan melalui urutan
d. Dalam 5 tahun sejak diterbitkan sertifikat sebagai berikut:
tersebut tidak ada yang mengajukan 1. Permohonan pendaftaran tanah/sertifikat
keberatan secara tertulis kepada tersebut dilakukan oelh masyarakat baik
pemegang sertifikat dan Kepala Kantor secara individu maupun secara massal
Pertanahan Kabupaten/Kota setempat yang ditujukan kepada kepala Kantor
maupun tidak mengajukan gugatan ke Pertanahan.
Pengadilan mengenai penguasaan atau 2. Permohonan pendaftaran tanah disertai
penerbitan sertifikat. dengan berkas-berkas yang menunjukkan
b. Tujuan Pembuatan Sertifikat bukti kepemilikan atau penguasaan hak
Tujuan pembuatan sertifikat tanah ini atas sebidang tanah.
sama halnya dengan tujuan dari kegiatan Berkas yang dimaksud diatas cukup salah
pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana satu atau beberapa dari surat-surat yang
yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah membuktikan kepemilikan hak atas tanah
Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran seperti:
Tanah pada Pasal (3), yang menjelaskan 1. Petuk Pajak Bumi/Landrente, girik,
bahwa tujuan dari Sertifikat Tanah adalah pipil atau kekitir.
a. Untuk memberikan kepastian hukum dan 2. Akta yang telah dibubuhi tanda tangan
perlindungan hukum kepada pemegang kesaksian oleh Kepala Adat, Lurah,
hak atas suatu bidang tanah, satuan atau Kepala Desa yang berisikan
rumah susun, dan hak-hak lain yang pernyataan mengenai pemindahan hak
terdaftar agar dengan mudah dapat atas tanah dari si A kepada si B yang
membuktikan dirinya sebagai pemegang dibuat “dibawah tangan”.
hak yang bersangkutan. 3. Akta PPAT (Pejabat Pembuat Akta
b. Untuk menyediakan informasi kepada Tanah) yang berisikan pemindahan
pihak-pihak yang berkepentingan hak atas tanah dari A kepada B.
termasuk Pemerintah agar mudah 4. Surat Keterangan yang menunjukkan
memperoleh data yang diperlukan dalam riwayat tanah yang dibuat oleh Kantor
mengadakan perbuatan hukum mengenai Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan (PBB)
rumah susun yang sudah terdaftar. 5. Groose akta hak elgendom, yang
c. Untuk menyelenggarakannya tertib berisikan pernyataan pejabat
17
administrasi pertanahan. keagrariaan yang berwenang bahwa
c. Mekanisme Pembuatan Sertifikat tanah elgendom tersebut telah
Pada proses pendaftaran tanah untuk dikonversi menjadi hak milik.
mendapatkan sertifikat tanah terdapat dua 6. Surat keputusan dari pejabat
keagrariaan yang berwenang berisikan
16 pernyataan pemberian hak milik atas
Wantjik Saleh, 1982, Hak Anda Atas Tanah,
Jakarta : Ghalia, hal.30. tanah dari negara/pemerintah kepada
17
seorang atau Anda.
Ibid hlm 90
150
7. Risalah lelang yang dibuat oleh pengukuran sebidang tanah yang besarnya
pejabat lelang yang berwenang, yang sesuai dengan tarif yang telah ditentukan
berisikan pernyataan bahwa anda telah berdasarkan kelas luas bidang tanah yang
memenangkan lelang atas sebidang diajukan permohonan sertifikatnya.
tanah yang diselenggarakan oleh b. Mekanisme Back Office
Badan Utang Piutang Negara/BUPN. Mekanisme Back Office merupakan
8. Surat penunjukan kaveling tanah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pegawai
pengganti tanah yang telah diambil bagian Kantor Pertanahan yang mempunyai
oleh Pemerintah atau Pemerintah tugas untuk menyelesaikan permintaan
Daerah. permohonan sertifikat dalam melakukan
Selanjutnya berkas-berkas yang telah identifikasi, pengukuran, pemetaan, dan
disebutkan diatas kemudian ditambah memeriksa risalah data yuridis untuk
dengan: pembuatan sertifikat.
1. Fotokopi KTP Selanjutnya dibawah ini adalah
2. Tanda lunas PBB tahun terakhir skema dari mekanisme back office dalam
3. Tanda lunas Bea Perolehan Hak Atas pembuatan sertifikat yang merupakan
Tanah dan Bangunan jika tanah dan kegiatan akhir atau proses akhir untuk
bangunannya bernilai lebih dari Rp30 mendapatkan sebuah sertifikat tanah.
juta dan tanah tersebut bukan warisan. Mekanisme back office dalam pembuatan
Berkas beserta dokumen-dokumen sertifikat tersebut akan dijelaskan melalui
tambahan tersebut merupakan alat urutan dibawah ini:
pembuktian data yuridis dan data fisik a. Mencari peta dasar pendaftaran tanah
dibidang pertanahan dalam rangka daerh yang akan dilakukan pengukuran
pendaftaran tanah termasuk didalamnya pada bidang persilnya. Peta dasar
adalah kegiatan penerbitan sertifikat. pendaftaran tanah adalah peta yang
Selanjutnya apabila dokumen-dokumen didalamnya memuat titik-titik dasar
tersebut telah digunakan untuk dasar teknik serta unsur-unsur geografis, seperti
pendaftaran tanah atau penerbitan sertifikat sungai, jalan, bangunan, dan batas fisik
sebelumnya, maka dokumen-dokumen bidang-bidang tanah.
tersebut disimpan dan dipelihara dengan b. Spesifikasi Teknis Peta Pendaftaran
bauik oleh Kantor Pertanahan. Elemen utaman yang terdapat
Berkas pendaftaran yang telah didalam peta-peta dasar pendaftaran
dinyatakan lengkap akan diproses dibagian tanah adalah sebagai berikut:
Entri Data Permohonan, (baik itu berkaitan 1) Sistem proyeksi (TM-3 derajat).
dengan permohonan pendaftaran tanah 2) Skala peta yang digunakan.
maupun permohonan pekerjaan 3) Sistem penomoran lembar peta.
pengukuran), untuk kemudian dicetak SPS 4) Ukuran muka peta adalah (50x50) cm.
(Surat Permohonan Sertifikat), dan surat 5) Ukuran grid (5 cm).
tanda terima berkas untuk diserahkan Elemen tambahan yang ada didalam
kepada pemohon sertifikat tanah. peta-peta dasar pendaftaran tanah tersebut
Pemohon yang telah menerima SPS adalah peta garis (tidak dalam bentuk peta
(Surat Permohonan Sertifikat) dan tanda foro). Peta-peta dasar pendaftaran tanah
terima berkas kemudian melakukan menggunakan peta garis, karena:
pembayaran kepada bendahara khusus di a. Kita akan menentukan batas-batas
loket penerimaan. Pembayaran tersebut bidang tanah tersebut.
dilakukan untuk membayar biaya
151
kemudian diadakan pencatatan terhadap apa yang telah dipahami tersebut. Dalam
hasil dari tanya jawab tersebut. Mengadakan melakukan penyajian data, selain dengan
wawancara langsung dengan 4 orang staf teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten matriks, jejaringan kerja (network) dan
Bulukumba (1 orang Kasubag Peralihan, chart.
Pembebanan Hak, dan PPAT, 1 orang 3. Penarikan Kesimpulan dan
pegawai loket bagian pendaftaran dan Verifikasi Data
pengecekan berkas, 1 orang pegawai loket Langkah ketiga dalam analisis data
bagian pembayaran, dan 1 orang pegawai kualitatif menurut Milles dan Huberman
bagian pencatatan), dan wawancara dengan adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi.
3 orang pemohon. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
3. Dokumentasi bersifat sementara dan akan berubah bila
Teknik pengumpulan data dengan tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
dokumentasi ialah pengambilan data yang mendukung pada tahap pengumpulan data
diperoleh melalui pengambilan gambar yang berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dilakukan ketika peneliti melakukan dikemukakan pada tahap awal, didukunh
observasi dan wawancara. Dokumentasi ini oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
digunakan penulis untuk melengkapi data saat peneliti kembali ke lapangan
yang ada. Penulis juga menggunakan contoh mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
produk dari Kantor Pertanahan Kabupaten dikemukakan merupakan kesimpulan yang
Bulukumba seperti: buku tanah, sertifikat kredibel. Dengan demikian, kesimpulan
tanah. dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
D. Analisis Data rumusan masalah yang dirumuskan sejak
Data yang diperoleh di lapangan awal, tetapi bisa tidak, karena seperti yang
kemudian diolah secara deskriptif kualitatif telah dikemukakan bahwa masalah dan
dengan melalui tiga tahap, yaitu18: rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
1. Reduksi Data masih bersifat sementara, dan akan
Mereduksi data berarti merangkum, berkembang setelah penelitian berada di
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan lapangan.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan HASIL PENELITIAN
polanya. Dengan demikian, data yang telah 1. Prosedur pelaksanaan balik nama
direduksi akan memberikan gambaran yang sertifikat hak milik atas tanah di
lebih jelas, dan mempermudah peneliti Kantor Pertanahan Kabupaten
untuk melakukan pengumpulan data Bulukumba
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Sesuai dengan bunyi Pasal 37 PP No.
2. Penyajian Data 24 Tahun 1997 yang menyebutkan
Dalam penelitian kualitatif, “Peralihan hak atas tanah dan hak milik
penyajian data dilakukan dalam bentuk atas satuan rumah susun melalui jual beli,
uraian singkat, bagan, maupun hubungan tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam
antar satu kategori. Dengan menyajikan perusahaan dan perbuatan hukum
data, maka akan memudahkan untuk pemindahan hak lainnya, kecuali
memahami apa yang telah terjadi, pemindahan hak melalui lelang, hanya
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan
akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang menurut ketentuan peraturan
18
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif perundang-undangan yang berlaku”.
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, hal. 247
155
Proses balik nama sertifikat hak milik c. Fotocopy KTP dan KK suami istri
atas tanah dapat dilakukan apabila yang pemberi dan penerima hibah
bersangkutan telah memenuhi syarat atau d. Surat Pernyataan Pemberi Hibah
melengkapi berkas yang dibutuhkan. Hal ini e. Surat Setoran Pajak Daerah Bea
diatur dalam PERKABAN RI NO. 1 Tahun Peroleha Hak Atas Tanah dan
2010 tentang Standar Pelayanan dan Bangunan (SSPD BPHTB)
Pengaturan Pertanahan (SOP) Pasal 6 Ayat f. Surat Setoran PajakPernyataan
(2) yang menyebutkan “persyaratan yang Pemberi Hibah (SSP PPh)
harus dipenuhi oleh pemohon agar g. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
permohonannya dapat diproses lebih lanjut Pajak Bumi dan Bangunan(SPPT
berupa dokumen pertanahan dan dokumen PBB).
yang berkaitan dengan pertanahan 4. Balik nama melalui tukar menukar yaitu:
sebagaimana tercantum dalam lampiran II a. Sertifikat asli yang akan ditukar
peraturan ini.”Adapun berkas-berkas yang b. Fotocopy KTP dan KK suami istri
harus diserahkan ke Kantor Pertanahan masing-masing pihak
(BPN) untuk melakukan proses balik nama c. Surat Setoran Pajak Daerah Bea
adalah: Peroleha Hak Atas Tanah dan
1. Balik nama melalui pewarisan yaitu: Bangunan (SSPD BPHTB)
a. Fotocopy KTP pemohon/seluruh ahli d. Surat Setoran Pajak (SSP)
waris e. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
b. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT
c. Surat Keterangan Waris PBB)
d. Sertifikat tanah asli Prosedur pelaksanaan balik nama
e. Surat Pemberitahuan Pajak sertifikat hak milik atas tanah di Kantor
TerutangPajak Bumi dan Pertanahan, akan diuraikan sebagai berikut:
Bangunan(SPPT PBB) tahun terakhir 1. Pendaftaran Sertifikat Hak Atas
f. Bukti Bea Perolehan Hak Atas Tanah Tanah
dan Bangunan(BPHTB) Setiap hak atas tanah termasuk
2. Balik nama melalui jual beli yaitu: perubahan dan juga peralihan serta
a. Akta Jual Beli pembebanannya harus didaftar. Pendaftaran
b. Sertifikat asli bukan hanya dilakukan terhadap tanah-tanah
c. Fotocopy KTP dan KK suami istri yang belum pernah didaftar (belum ada
penjual dan pembeli sertifikatnya) akan tetaoi juga dilakukan
d. Surat Setoran Pajak Daerah Bea terhadap tanah-tanah yang sudah pernah
Peroleha Hak Atas Tanah dan didaftar (bersertifikat) akan tetapi terjadi
Bangunan (SSPD BPHTB) yang perubahan baik perubahan mengenai
terutang tanahnya maupun terhadap pemiliknya.
e. Surat Setoran Pajak (SSP) untuk Perubahan tanah ini ada bermacam-macam,
pajak penjual bisa karena peralihan hak, bisa karena
f. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak dibebani dengan suatu hak bahkan apabila
Terutang Pajak Bumi dan Bangunan tanahnya hilangbatau musnah juga harus
(SPPT PBB) tahun yang didaftarkan. Salah satu dasar hukum dari
bersangkutan pendaftaran peralihan hak atas tanah yaitu
3. Balik nama melalui hibah yaitu: Pasal 23 Ayat (1) UUPA yang menyebutkan
a. Akta Hibah bahwa “hak milik, demikian pula setiap
b. Sertifikat asli peralihan, hapusnya dan pembebanannya
156
dengan hak-hak lain harus didaftarkan “biaya sebagaimana yang dimaksud dalam
menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud Pasal 4 huruf c adalah biaya pelayanan
dalam Pasal 19 UUPA.” Maka dari itu yang diwajibkan kepada pemohon sesuai
setiap pemegang hak atas tanah wajib untuk dengan peraturan perundang-undangan
mendaftarkan tanahnya sebagaimana diatur tentang jenis dan tarif atas jenis
dalam UUPA. Sesuai dengan bunyi Pasal 19 penerimaan negara bukan pajak yang
Ayat 1 UUPA No.5 Tahun 1960 bahwa berlaku pada Badan Pertanahan Nasional
“untuk menjamin kepastian hukum oleh Republik Indonesia.” Mengacu pada
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah peraturan tersebut maka sebagai pemohon
diseluruh wilayah Republik Indonesia diwajibkan untuk membayar biaya yang
menurut ketentuan-ketentuan yang diatur telah ditentukan sesuai denganPeraturan
dengan Peraturan Pemetintah.” Pemerintah RI NO.128 Tahun 2015 tentang
2. Pemeriksaan Berkas di Kantor Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Pertanahan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Apabila berkas telah sampai di Kantor Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan
Pertanahan, maka akan dilakukan Pertanahan Nasional Pasal 16 Ayat (2) yang
pengecekan oleh pihak yang berwenang. menyebutkan “tarif pelayanan
Pengecekan ini sendiri dilakukan untuk pemeliharaan data pendaftaran tanah
menghindari adanya kesalahan atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ketidaksesuain data pemohon. Sesuai huruf b berupa Pelayanan Pendaftaran
dengan PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 Pemindahan Peralihan Hak Atas Tanah
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan untuk Perorangan dan Badan Hukum,
Pertanahan (SOP) Pasal 13 Ketentuan dihitung berdasarkan rumus T = (1% X
Peralihan yang menyebutkan “pada saat Nilai Tanah) Rp. 50.000,00.” Maka setiap
berlakunya peraturan ini, permohonan pengerjaan dalam hal pelayanan di Kantor
pelayanan pertanahan yang telah diterima Pertanahan diatur sesuai ketentuan-
lengkap, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
ketentuan yang berlaku sebelum 4. Proses Pengerjaan, Pencatatan dan
ditetapkannya peraturan ini.” Maka dengan Persuratan Dengan Jangka Waktu 7
berlakunya Peraturan tersebut maka proses sampai 20 Hari.
pelayanan juga mulai berlaku, termasuk PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010
dalam hal pengecekan berkas pemohon agar tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
bisa segera dicatatkan dan diproses. Pertanahan Pasal 9 yang menyebutkan
3. Pembayaran Biaya Pendaftaran Hak “prosedur sebagaimana dimaksud dalam
Atas Tanah. Pasal 4 huruf e adalah tahapan proses
Sama halnya dengan lembaga- pelayanan untuk masing-masing jenis
lembaga pemerintahan yang lain, apabila kegiatan sebagaimana bagan alir yang
kita hendak ingin mengurus atau ada tercantum dalam lampiran lampiran III
keperluan dengan lembaga tersebut tentunya Peraturan ini.”
ada biaya yang harus dikeluarkan. Dalam Prosedur pelaksanaan balik nama
hal ini mengenai prosedur pelaksanaan balik sertifikat hak milik atas tanah di Kantor
nama sertifikat hak milik atas tanah di Pertanahan proses pengerjaan, pencatatan,
Kantor Pertanahan, sesuai dengan dan persuratan sudah ada koordinator yang
PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 tentang masing-masing ditunjuk sesuai dengan
Standar Pengaturan dan Pelayanan kemampuan dan kecapakannya.
Pertanahan Pasal 7 yang menyebutkan Sebagaimana diatur dalam PERKABAN RI
157
N0.1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan (1) Waktu sebagaimana dimaksud dalam
dan Pengaturan Pertanahan Pasal 11 Ayat 1 pasal 4 huruf d adalah jangka waktu
& 2 yaitu: penyelesaian pelayanan pertanahan
(1) Untuk kelancaran pelaksanaan terhitung sejak penerimaan berkas
pelayanan Kepala Kantor lengkap dan telah lunas pembayaran
Pertanahan dan Kepala Kantor biaya yang ditetapkan.
Wilayah Badan Pertanahan (2)Jangka waktu sebagaimana dimaksud
Nasional masing-masing menunjuk pada ayat 1 adalah jangka waktu
koordinator dan petugas loket paling lama untuk penyelesaian
pelayanan yang mempunyai masing-masing jenis pelayanan
kecakapan dan kemampuan sesuai pertanahan yang dihitung berdasar
dengan kebutuhan pelayanan. hari kerja.
(2) Koordinator dan petugas 5. Penerbitan Sertifikat.
sebagaimana dimaksud pada ayat Sertifikat merupakan surat keterangan
1 ditetapkan secara periodik oleh yang dibuat atau diterbitkan oleh pejabat
Kepala Kantor Pertanahan atau yang berwenang. Dengan adanya pemberian
Kepala Kantor Wilayah Badan surat keterangan tersebut berati pjabat yang
Pertanahan Nasional paling lama bersangkutan telah memberikan status
2 (dua) tahun. tentang keadaan seseorang. Dalam Peraturan
Apabila berkas telah lengkap dan telah Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 tentang
dilakukan pembayaran maka selanjutnya Pendaftaran Tanah Pasal 31 Ayat 1, yang
sertifikat yang diajukan pemohon akan menyebutkan “sertifikat diterbitkan untuk
dicatat dan diproses oleh pegawai yang kepentingan pemegang hak yang
berwenang. Nama pemegang hak lama di bersangkutan sesuai dengan data fisik dan
dalam buku tanah dan sertifikat dicoret data yuridis yang telah diatur dalam buku
dengan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Kantor Pertanahan atau Pejabat yang 30 Ayat 1.” Sertifikat tanah merupakan hak
ditunjuk. Nama pemegang hak yang baru yang harus diperoleh para pemegang hak
ditulis pada halaman dan kolom yang ada atas tanah karena pemgang hak atas tanah
pada buku tanah dan sertifikat dengan tersebut akan mendapat jaminan kepastin
diberikan tanggal pencatatan dan hukum, sehingga mereka akan terhindar dari
ditandatangani oleh Kepala Kantor segala permasalahan sengketa tanah.
Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk, Selanjutnya, hak atas tanah kepemilikan
dengan izin dari Kantor Wilayah BPN bersama beberapa orang atau badan hukum
Provinsi dan Kantor Pusat BPN RI. diterbitkan satu sertifikat setelah nama
Dalam proses ini pelaksanaan balik pemegang hak lama diganti dengan nama
nama sertifikat hak milim atas tanah pemegang hak baru.
memakan waktu sekitar 7 sampai 20 hari 2. Hambatan-hambatan dalam prosedur
pengerjaan, dihitung mulai berkas diterima pelaksanaan balik nama sertifikat hak
untuk didaftarkan di Kantor Pertanahan dan milik atas tanah di Kantor Pertanahan
berlaku pada saat hari kerja. Sesuai dengan Kabupaten Bulukumba
ketentuan yang berlaku menurut Beberapa hal yang biasanya menjadi
PERKABAN RI NO.1 Tahun 2010 tentang penghambat dalam melaksanakan proses
Standar Pengaturan dan Pelayanan balik nama sertifikat tanah terdiri atas
Pertanahan Pasal 8 yaitu Hambatan Internal dan Eksternal, yaitu
antara lain sebagai berikut:
158
Pengerjaan, Pencatatan dan Persuratan Moch Isnaeni. 2016. Perjanjian Jual Beli.
Dengan Jangka Waktu 7 sampai 20 Hari. Surabaya:Refika Aditama
(5) Penerbitan Sertifikat. Mudjia Raharjo. 2010. Desain Penelitian
2. Hambatan-hambatan dalam Prosedur Kualitatif dan Contoh Proses
Pelaksanaan Balik Nama Sertifikat Hak Penelitian Kualitatif, Universitas
Milik Atas Tanah di Kantor Pertanahan Malang
Kabupaten Bulukumba yaitu: Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Hambatan internal yaitu sumber daya Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
manusia (SDM) yang kurang, banyaknya Bandung: Alfabeta
permohonan yang masuk di Kantor Urip Santoso, 2010. Pendaftaran &
Pertanahan Kabupaten Bulukumba. Peralihan Hak Atas Tanah. Jakarta:
Adapun hambatan eksternalnya yaitu Kencana Prenadamedia Group
banyaknya ahli waris yang tempat Urip Santoso, 2012.Hukum Agraria Kajian
tinggalnya berjauhan, dan terdapat Komprehensif. Jakarta: Kencana
tunggakan Pajak-Pajak yang harus Prenadamedia Group
dibayarkan. Urip Santoso, 2015. Perolehan Hak Atas
DAFTAR PUSTAKA Tanah. Jakarta: Prenadamedia
Buku Group
Abdurachman, 2010. Masalah Pencabutan Wantjik Saleh, 1982, Hak Anda Atas Tanah,
Hak dan Pembebanan Atas Tanah di Jakarta : Ghalia
Indonesia, Sari Hukum Agraria I,
Bandung : Alumni Undang-Undang
Andrian Sutedi, 2009. Peralihan Hak Atas Pasal 1457 KUH Perdata
Tanah & Pendaftarannya. Jakarta: UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)
Sinar Grafika UUPA No.5 Tahun 1960 tentang
Boedi Harsono, 2010. Hukum Agraria Pendaftaran Tanah
Indonesia: Peraturan-Peraturan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
Hukum Tanah. Jakarta: Djambatan tentang Pendaftaran Tanah.
Effendi Perangin, 1994, Hukum Agraria di UU No.20 Tahun 2000 atas Perubahan UU
Indonesia, Suatu Telaah dari Sudut No.21 Tahun 1997
Pandang Praktisi Hukum, Jakarta : Internet
PT. Raja Grafindo Persada E-journal.uajy.ac.id diakses pada 16 April
Eli Wuria Dewi, 2014. Mudahnya Mengurus 2017
Sertifikat Tanah & Segala https://lagowari.wordpress.com/2011/01/03/
Perizinannya. Yogyakarta: Buku pengertian-tentang-balik-nama-dalam-
Pintar kaitannya-dengan-akta-jual-beli-tanah
Erna Sri Wibawanti & R. Murjiyanto, 2013. diakses pada 10 Mei 2017
Hak Atas Tanah & Peralihannya.
Yogyakarta: Liberty
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, 2007.
Hak-Hak Atas Tanah. Jakarta:
Kencana
Mhd Yamin Lubis & Abd Rahim Lubis,
2008. Hukum Pendaftaran Tanah.
Bandung: Mandar Maju