M. Arif Budiman S
Program studi Bimbingan dan Konseling FKIP UPS Tegal Jawa Tengah
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman guru bimbingan dan
konseling terhadap pemilihan media layanan bimbingan dan konseling dan untuk mengetahui
persepsi guru bimbingan dan konseling terhadap media bimbingan dan konseling. Metode dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian survei. Teknik dalam pengumpulan
data menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian dari penyebaran angket diperoleh persentase sebesar 75%. Hasil wawancara
menyimpulkan bahwa kedudukan media dan teknik pemilihan media mempunyai peran yang
sangat penting, kendala yang dihadapi mengembangkan media adalah fasilitas dan media yang
sering digunakan adalah powerpoint. Jadi dapat disimpulkan guru bimbingan dan konseling dalam
pemilihan media bimbingan dan konseling sudah tepat sesuai teknik kriteria umum pemilihan
media. Sedangkan persepsi guru bimbingan konseling terhadap media bimbingan konseling sangat
penting dalam menunjang layanan bimbingan dan konseling.
PENDAHULUAN
Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, Lampiran IV, VIII.
Konsep dan Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling diperbaiki menjadi Permendikbud No. 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar dan menengah ini menjadi
sumber yang dipakai bagi guru BK/Konselor dalam menyelenggarakan dan mengadministrasikan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Permendikbud tersebut menjadi dasar penyusunan
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SD, SMP, SMA dan SMK.
Dengan diterbitkannya POP BK maka perangkat BK pada tahun ini mengacu pada POP BK.
Tujuan dari POP BK antara lain adalah 1) Memandu guru BK dalam memfasilitasi dan
memperhatikan ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik.
2) Memfasilitasi guru BK dalam merencanakan,melaksanakan, mengevaluasi, dan tindak lanjut
layanan BK. 3) Memberi acuan guru BK dalam mengembangkan program layanan BK secara utuh
dan optimal. 4) Memfasilitasi guru BK dalam menyelenggarakan BK dan memberi acuan bagi
pemangku kepentingan penyelenggaraan BK pada satuan pendidikan. 5) Guru BK dapat
merencanakan, melaksanakan serta melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling. Dengan
demikian diharapkan maka akan menumbuhkan profesionalisme guru BK dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Menurut Arif pelaksanaan POP BK MGMP SMP Kota Tegal sebesar 93%,80 guru BK
memahami dan mampu menerapkan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling. Dengan kata lain POP BK di kota Tegal sudah berjalan dengan baik dan guru BK dapat
Guru bimbingan konseling memahami teknik pemilihan media bimbingan dan konseling dan
dasar pertimbangan guru bimbingan konseling dalam memilih media berdasarkan kriteria umum
pemilihan media. Dari 6 indikator kesesuaian dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, teori, gaya
belajar dan fasilitas terdapat indikator teori yang memiliki nilai terendah berkaitan dengan teori yang
diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Dengan demikian guru bimbingan
konseling kota Tegal untuk dapat mengadakan kegiatan berupa seminar atau workshop yang berkaitan
dengan pengembangan media bimbingan dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arif dkk. 2017. Penerapan Panduan Oprasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Penelitian Pendidikan Indonesia (Volume 2 No. 3 2017)
Kemdikbud. 2016. Pedoman Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar Pendidikan
Menengah. Jakarta
Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
Nursalim, Muchhamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Kamedia.
Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan pendidikan
menengah
Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta