“Evolusi Primata”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat taufik dan
hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Evolusi
Primata”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah evolusi, yaitu
Azza Nuzullah Putri, M.pd dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan partisipasi, baik moral maupun materil dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah evolusi. Selain itu,
makalah ini dibuat sebagai suatu kajian terhadap pemahaman pembaca mengenai
evolusi primata.
Penulis juga menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan
dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Evolusi Primata...................................................................................................
B. Perkembangan primata primitif ke primata maju................................................
C. Makhluk-makhluk pra homo sapiens..................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Primata tampaknya telah mengalami suatu evolusi pada awal mulanya
untuk mengembangkan jari tidak terspesialisasi yang amat baik untuk
kehidupan arboreal. Perubahan dalam pengelihatan, modifikasi pelvis,
perilaku, dan perkembangan otak terjadi. Dan pada primata modern, termasuk
kita, terlihat bahwa ciri hidup terestrial dan bukannya arboreal menandakan
modernisasi primata.
Terdapat salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang
mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai
dengan masa dan tempat. Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan
apakah suatu jenis berasal dari jenis yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal mula evolusi primata ?
2. Bagaimana perkembangan primata ?
3. Apa saja makluk-makhluk pra homo sapiens ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal mula evolusi primata.
2. Untuk mengetahui perkembangan primata.
3. Untuk mengetahui makhluk-makhluk pra homo sapiens.
12
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal mula evolusi primata
Primata muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu seiring dengan punahnya
dinosaurus. Setidaknya, itulah fosil tertua yang pernah ditemukan dari
primata. Sekarang, ordo primata dibagi menjadi dua sub ordo, yakni
Prosimian (meliputi lemur, tarsius, dan lainnya) dan Antropoid (kera, monyet,
manusia). Prosimian yang dahulu mendominasi primata, sekarang semakin
tersingkir dan akhirnya menjadi endemik beberapa daerah seperti
Madagaskar. Dengan pemisahan garis filogenetik, maka cabang dari
Anthropoidea ada 3: monyet, kera, dan Hominid (manusia).
Monyet pertama muncul kira-kira 50 juta tahun lalu. Awal mulanya,
monyet dunia baru muncul dari cabang primata kuno, dan belakangan monyet
dunia lama berevolusi sebagai garis keturunan terpisah. Garis keturunan yang
tersisa setelah pemisahan monyet disebut garis Hominoid. George Gaylord
Simpson menyarankan pengelompokan garis itu ke superfamilia Hominoidea.
Pengelompokan itu mencakup: Hylobatidae (kera kecil), Pongidae (kera
besar), Hominidae (manusia). Namun, belakangan ini para taksonom
cenderung tidak membedakan lagi antara kera kecil dan kera besar. Kera kecil
mencakup siamang atau gibbon dan kerabatnya. Kera besar contohnya gorila,
simpanse, dan orangutan. Simpanse punya 2 spesies dan beberapa subspesies,
sementara gorila hanya punya 1 spesies, namun orangutan punya 2 spesies: P.
pygmaeus pygmaeus, dan P. pygmaeus abelli. Manusia modern juga hanya
memiliki 1 spesies, yakni Homo sapiens.
Fosil kera primitif yang pernah ditemukan kira-kira berusia 35 juta tahun
dan dinamakan Aegyptopithecus. Karena itu merupakan garis keturunan
hominoid, maka kera tersebut adalah nenek moyang bersama kera dan
manusia. Divergensi antara kera purba dan manusia diduga terjadi sekitar 7
atau 8 tahun yang lalu.
Awal mulanya, primata mengadaptasikan kehidupan arboreal. Sendi bahu
yang sangat fleksibel pada monyet dan kera memudahkan mereka untuk
13
berayun-ayun dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Tipe lokomosi seperti
itu disebut brachiasi (dari kata Latin brachia/brachium untuk lengan).
Kebanyakan primata memiliki pegangan tangan dan kaki yang kuat dan
fleksibel.
2. Bola mata pada organisme non primata tidak mempunyai tulang yang
meliputinya. Tetapi pada kera dan manusia, mata sudah sepenuhnya ter-
lindung. Hal ini menunjukkan bahwa mata menjadi organ yang sangat
penting. Selain itu, dapat pula dilihat bahwa mata yang menghadap ke
samping, menjadi berangsur-angsur menghadap ke depan.
Penglihatanpun berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi, dan
kemampuan melihat warna meningkat dari hitam putih untuk
membedakan gelap dan terang menjadi mampu melihat hampir semua
spektrum warna. Hal ini erat kaitannya dengan cara hidup dari malam
hari menjadi siang hari. Selain itu, matapun diperlukan untuk melihat
makan diantara ranting-ranting pohon, dan untuk menyelinap dengan
mudah diantara hutan
14
yang tipis. Cakar mula-mula digunakan untuk mengais mencari makan.
Dengan berubahnya cara hidup dari hidup di tanah menjadi kehidupan
arboreal, maka cakar menjadi mengganggu kemapuan bergerak dengan
cepat di atas pohon. Kehidupan arboreal lebih membutuhkan
kemampuan untuk memegang. Dengan demikian, terjadi pula
perubahan cara memegang dengan terbentuknya ibu jari dengan
persendiaan yang lain daripada jari-jari yang lain. Hal ini erat kaitannya
dengan timbulnya flora hutan sebagai habitat baru di muka bumi. Cakar
perlu untuk naik pohon, tetapi selalu terkait kalau pindah dari suatu
tempat ke tempat lain. Selain itu, terjadi pula perubahan dari telapak
tangan. Hal ini penting berkaitan dengan kemampuan untuk memegang
yang terlihat pada kera, yang mempunyai “empat tangan”, bahkan pada
kera Amerika Selatan, ekorpun dapat digunakan untuk memegang.
15
C. Makluk-makhluk pra homo sapiens
Evolusi dari makhluk - makhluk pra homo sapiens dapat digolongkan
menjadi dua bagian besar yaitu berdasarkan kedekatan kekebaratannya
dengan manusia, dan berdasarkan penemuan fosilnya.
1. Berdasarkan hubungan kekerabatannya
Berdasarkan hubungan kekerabatannya evolusi pra homo sapiens
terbagi menjadi beberapa famili terdekat dengan homonidea yang
merupakan famili homo sapiens mulai dari famili Tupaiidae,
Lemuroidae, Pongidae dan famili Homonidae.
a. Famili Tupaiidae
Famili Tupaiidae merupakan ordo Primata, yaitu golongan hewan
pemakan serangga, berukuran kecil seukuran tikus dan memiliki
jumlah 19 spesies dalam familinya contoh famili ini adalah tupai.
b. Famili Lemuroidae
Famili ini merupakan Ordo Primata primitif termasuk di dalamnya
adalah jenis binatang setelah kera. salah satu dari lima keluarga
umumnya dikenal sebagai lemur. Hewan-hewan itu dianggap
sebagai pendahulu evolusi dari monyet dan kera, tapi ini tidak lagi
dianggap benar. Contoh dari spesies famili ini yang ada di indonesia
yaitu Tarsius spectrum (binatang hantu), yang hidup di hutan. Jenis
16
binatang tersebut mempunyai ekor panjang serta berkuku bukan
cakar.
c. Famili pongidae
Famili ini dari bangsa kera besar mulai dari orang utan, simpanse
dan gorilla.
17
d. Famili hominide
Famili Hominidae awalnya adalah famili yang menggolongkan
spesies relasi terdekat dengan manusia yang sebenarnya telah punah,
dengan kera besar lainnya ditempatkan di keluarga yang terpisah,
yaitu Pongidae. Salah satu contoh spesiesnya adalah
Australopithecus afarensis.
18
dahan pohon. Mereka belum dapat berjalan tegak. Diduga, kera
primitif hidup 35 – 25 juta tahun yang lalu.
19
lebih besar daripada kera. Bentuknya kira-kira mirip dengan busur
gigi manusia.
Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni primata yang
tidak menyerupai primata yang hidup sebelumnya. Makhluk ini bukan
kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput
terbuka. Makhluk ini berjalan tegak dengan kedua kakinya. Ada dua
jenis makhluk ini, yakni:
20
dimana tengkorak – tengkorak yang ditemukan tidak menyerupai
tengkorak lainnya yang pernah dilihatnya. Ketika tenggkorak tdi
dipisahkan sama sekali dari batuan, Nampak suatu tengkorak yang
menakjubkan. Dalam beberapa hal, tengkorak ini menyerupai anak
manusia yang berumur lima atau enam tahun. Tetapi dalam hal
beberapa lainnya tengkorak tadi jelas menyerupai tengkorak kera.
Dart menamakan penemuanya dengan Australopithecus africanus,
artinya “Kera Afrika Selatan”. dia terus mempelajarinya dan
setelah empat tahun bekerja berhasil memisahkan rahang tengkorak
sedemikian, sehingga giginya tampak jelas. Terlihat gigi – giginya
sangat menyerupai gigi anak manusia. Lain dari itu, dari letak
foramen magnum, yakni lubang yang menghadap ke tengkorak dan
yang melewati oleh urat saraf tulang belakang menuju ke otak,
menghadap langsung ke bawah. Dart merasa bahwa tengkorak tadi
adalah tengkorak suatu makhluk yang letak kepalanya seperti pada
manusia; mungkin makhluk tersebut sudah berjalan tegak.
Penemuan Dart didukung oleh ahli palaentologi lain yang berkerja
di Afrika Selatan, yakni Robert Broom. Setelah bertahun – tahun
dia mempelajari fosil Mammalia di Afrika Selatan. dengan
beberapa teman sekerja, Broom mencari fosil – fosil lagi yang
mungkin dapat memberikan petunjuk untuk memperkuat
kesimpulannya. Selama empat puluh tahun berikutnya, terkumpul
sudah bahan fosil yang fosil tengkorak, tulang kaki, dan tulang
panggul. Semua fosil diharapkan dapat memberi petunjuk dengan
jelas bahwa memang sesungguhnya di Afrika Selatan terdapat
makhluk pra – manusia (pra – Homo sapiens).
Pada zaman ini manusia menglami evolusi yang sangat cepat dan
sudah menggunakan perkakas baik dari batu maupun kayu. Mereka
sudah pandai berburu, sudah dapat menggunakan api dan diduga
21
sudah dapat berbicara. Anggapan ini berdasarkan pada volume otak
yang lebih besar bila dibandingkan dengan makhluk sebelumnya.
22
berpendapat bahwa makhluk ini sebagai “manusia sejati pertama”,
yang lebih cerdas daripada Homo habilis karena memiliki rongga
otak yang lebih besar. Ditemukan oleh Leakey di Lembah Olduvai.
Makhluk ini diduga hidup pada 1,5 – 0,5 juta tahun yang
lalu. Homo erectus dapat berjalan tegak, kakinya panjang dan
lurus, dan tulang tungkainya lebih maju. Otaknya lebih besar
dengan valume berkisar 750 – 1.400 cc. Homo erectus sebagai
manusia purba sudah pandai membuat perkakas, misalnya kapak
genggam, walaupun masih agak kasar. Kehidupannya dengan
berburu mammalia besar. Telah menggunakan api, sudah dapat
berbicara untuk mengajari anaknya bagaimana membuat perkakas.
Makhluk ini ditemukan tersebar di dunia. Kenapa Homo erectus
dapat hidup di seluruh dunia belumlah jelas. Mungkin tipe
makhluk ini berevolusi di beberapa tempat menyebar sepanjang
daratan subur dan yang mudah dilalui, terbentang dari Afrika
Timur, mengitari Samudra Indonesia sampai ke Jawa.
23
tahun yang lalu. Fosil makhluk ini ditemukan tahun 1856 di
Lembah Neanderthal, Jerman. Bentuk tubuhnya sepenuhnya
manusia, hidungnya terlihat mancung. Ukuran volume otaknya
relative sudah termasuk dalam kisaran ukuran rongga antara 1.,6 –
1,8 meter, berbahu lebar, berdada cembung, dan berotot padat.
Manusia Lembah Neander sudah memiliki kemampuan membuat
dam memakai pakaian dari kulit dan hidup menetap secara
sederhana di gua – gua.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Primata muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu seiring dengan punahnya
dinosaurus. Evolusi dari makhluk - makhluk pra homo sapiens dapat
digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu berdasarkan kedekatan
kekebaratannya dengan manusia, dan berdasarkan penemuan fosilnya.
Berdasarkan hubungan kekerabatannya evolusi pra homo sapiens terbagi
menjadi beberapa famili terdekat dengan homonidea yang merupakan famili
homo sapiens mulai dari famili Tupaiidae, Lemuroidae, Pongidae dan famili
Homonidae. Evolusi pra homo sapiens berdasarkan hasil penemuan fosil yang
ditemukan diperkirakan kehidupan manusia dimulai lebih kurang 25 juta tahun
lalu yang tersebar menjadi 3 zaman yaitu zaman miosin, zaman pliosin, dan
zaman pleistosin yang melalui 14 tahap.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang evolusi primata.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan.
Untik itu saran dari pembaca yang bersifat membangun yang kami harapkan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26