Anda di halaman 1dari 25

PERBANDINGAN BUDAYA POLITIK DI SPANYOL

“CATALAN DAN KEINGINAN UNTUK MEREDEKA”


DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................

1.3.1 Tujuan .............................................................................................................. 2

1.3.2 Manfaat ............................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN POLITIS

2.1 Pengertian Negara ............................................................................................... 3

2.2 Pengertian Bangsa ............................................................................................... 5

2.3 Otonomi Daerah dan Daerah Otonom ................................................................. 6

2.4 Budaya Politik ..................................................................................................... 7

2.5 Gerakan Secession .............................................................................................. 8

BAB III SPANYOL DAN CATALAN

3.1 Spanyol ................................................................................................................ 12

3.2 Catalan ................................................................................................................. 15

BAB IV CATALAN DAN KEINGINAN UNTUK MERDEKA

4.1 Perang Saudara di Spanyol .................................................................................. 17

4.2 Alasan Kemerdekaan Catalonia .......................................................................... 19

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 23


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran Catalan sebagai bangsa kembali mempertanyakan mengenai relasi bangsa dan
negara. Mengutip Enric Prat de la Riba, Manuel Castells (2000) menganjurkan agar perlu
membedakan antara negara dengan bangsa. Negara adalah organisasi politik yang secara
eksternal merupakan kekuatan independen, dan secara internal adalah kekuasaan tertinggi,
dengan kekuatan utama ada di rakyat dan uang untuk menjagai independensi dan otoritasnya.
Catalunya adalah sebuah kondisi dimana sebuah bangsa eksis dan merekonstruksi dirinya,
bukan sebagai sebuah negara-bangsa, dan tanpa bermaksud mendirikan salah satu
diantaranya. Pimpinan tertinggi Catalunya, Jordi Pujol menuturkan kalau Catalunya
merupakan bangsa tanpa negara. Catalunya, mereka memiliki bahasa dan budayanya sendiri.
Tetapi negara mereka adalah Spanyol.

Langkah politik untuk membentuk negara otonom sudah dilakukan sejak lama. Bahkan
sejak Catalan ditaklukkan oleh Spanyol pada 1714. Perjuangan warga Catalan untuk kembali
lepas dari cengkeraman Spanyol bahkan pernah memicu terjadinya perang saudara pada
1930. Demokratisasi yang semaking menguat mendorong warga Catalan kian gencar
menyerukan keinginannya. Referendum tak resmi pada 9 November 2014, sekitar 80 persen
warga Catalan ingin berdaulat. Football Club Barcelona menjadi medium pergerakan. Tak
hanya menjadi sebuah klub sepakbola tetapi juga menjadi lambang pemberontakan kaum-
kaum terpinggirkan dan tertindas. Stadion Nou Camp telah menjadi panggung bagi para
pendukung Catalan untuk menyuarakan sikap. Saat laga kandang terjadi, stadion megah
tersebut menjadi ruang aktualisasi kaum pro kemerdekaan. Spanduk Catalan is Not Spain,
bahkan hingga bendera kemerdekaan Catalan dikibarkan. Setiap menit ke-17 dan detik ke-14
di setiap babak fans Barcelona akan meneriakan kata merdeka. Menit tersebut menjadi
penanda tahun 1714 saat Catalonia ditaklukkan Spanyol.

Adannya perbedaan etnis (ideologi, bahasa, budaya, atau fisik ) dan kesadaran atas
identitas yang berbeda dengan negara induk menjadi dasar munculnya gerakan secesions.
Perbedaan bahasa, bendera, konflik dengan penguasa rezim Spanyol, Jendral Fransisco
Franco, yang membuat bangsa Catalonia berupanya memisahkan diri sebuah bangsa dari
sebuah negara Spanyol untuk mendirikan sendiri negara yang berdaulat. Catalonia memiliki
bahasa dan budaya sendiri, dan pemisahannya dari Spanyol akan menimbulkan masalah besar
bagi Madrid. Orang-orang Catalonia selalu mengusung perbedaannya dengan wilayah lain di
Spanyol. Wilayah otonomi ini memiliki undang-undang dasar sendiri, dan puluhan partai
yang kebanyakan sayap kiri menuntut digelarnya referendum kemerdekaan Catalonia.

Apa sebenarnya akar permasalahan dan penyebab serta perbedan yang menimbulkan
rancangan Catalan untuk segera memerdekakakan diri dari Spanyol, Penulis akan mencoba
bahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan maslah yang coba penulis sampaikan adalah
1. Bagaimana sejarah Spanyol dan Catalan
2. Apa alasan Catalan untuk merdeka dari Spanyol
3. Apa saja perbedaan budaya diantara Spanyol dan Catalan

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis
adalah untuk mengetahui akar permasalahan dari Catalan yang akan memerdekakan
diri dari Spanyol. Perbedaan kesejarahan masing-masing wilayah dan ketidaksamaan
pada kebudayaan

1.3.2 Manfaat

Dalam penulisan makalah ini, penulis akan mencoba menyampaikan manfaat yang
akan diperoleh bagi pemakalah sendiri dan bagi peserta diskusi

A. Manfaat makalah ini bagi pemakalah yaitu agar dapat menambah wawasan
penulis bagaimana latar belakang Catalan membuat referendum kemerdekaan
kepada Spanyol, dimana letak perbedaan budaya yang semakin meyakinkan
Catalan untuk segera memerdekakan diri dari Spanyol. Selain itu dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan penulisan lain.
B. Manfaat makalah ini bagi peserta diskusi yaitu sebagai penambah wawasan ketika
melakukan diskusi. Dan dapt menjadi objek kajian ilmu baru agar mengetahui apa
akibat jika Catalan merdeka dari Spanyol
BAB II
TINJAUAN POLITIS

2.1 Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya. Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi
yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengertian Negara menurut Ahli

 John Locke dan Rousseau, negara merupakan suatu badan atau organisasi hasil dari
perjanjian masyarakat.
 Max Weber, negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu.
 Mac Iver, sebuah negara harus memiliki tiga unsur poko, yaitu wilayah, rakyat, dan
pemerintahan.
 Roger F.Soleau, negara adalah alat atau dalam kata lain wewenang yang
mengendalikan dan mengatur persoalan-persoalan yang bersifat bersama atas nama
masyarakat.
 Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan,
sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi
dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongankekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama itu. Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu
dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai
kedaulatan (keluar dan ke dalam).

Pengertian negara dapat ditinjau dari empat sudut yaitu

1. Negara sebagai organisasi kekuasaan


Negara adalah alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan
antara manusia dalam masyarakat tersebut. Pengertian ini dikemukakan oleh Logemann dan
Harold J. Laski. Logemann menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan yang
bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu. Negara sebagai organisasi
kekuasaan pada hakekatnya merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok
manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu.

2. Negara sebagai organisasi politik

Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat


berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang diberi
kekuasaan memaksa. Dari sudut organisasi politik, negara merupakan integrasi dari
kekuasaan politik atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Sebagai
organisasi politik negara Bidang Tata Negara  berfungsi sebagai alat dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan
serta mengendalikan gejala–gejala kekuasaan yang muncul dalam masyarakat. Pandangan
tersebut nampak dalam pendapat Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver. Dalam bukunya
“The Modern State”, Robert M Mac Iver menyatakan : “Negara ialah persekutuan manusia
(asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dilengkapi kekuasaan
memaksa. Menurut RM Mac Iver, walaupun negara merupakan persekutuan manusia, akan
tetapi mempunyai ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan antara negara dengan
persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas tersebut adalah : kedualatan dan keanggotaan
negara bersifat mengikat dan memaksa.

3. Negara sebagai organisasi kesusilaan

Negara merupakan penjelmaan dari keseluruhan individu. Menurut Friedrich Hegel :


Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan
universal dengan kemerdekaan individu. Negara adalah organisme dimana setiap individu
menjelmakan dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara memiliki
kekuasaan tertinggi sehingga tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.
Berdasarkan pemikirannya, Hegel tidak menyetujui adanya : Pemisahan kekuasaan karena
pemisahan kekuasaan akan menyebabkan lenyapnya negara. Pemilihan umum karena negara
bukan merupakan penjelmaan kehendak mayoritas rakyat secara perseorangan melainkan
kehendak kesusilaan. Dengan memperhatikan pendapat Hegel tersebut, maka ditinjau dari
organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya
tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat 

Negara sebagai kesatuan bangsa, individu dianggap sebagai bagian integral negara
yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk menjalankan negara.

2.2 Pengertian Bangsa

Bangsa merupakan satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa
dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan
mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan menurut Ernest Renan (1823-1892),
dalam pidatonya di Universitas Sorbone Paris 11 Maret 1882. Otto van Bauer: Bangsa
adalah suatu kelompok manusia yang memiliki karakter (watak) yang sama yang terbentuk
karena adanya perasaan senasib yang sama. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik). Bangsa
adalah kelompok manusia yang terbentuk karena adanya hasrat (kemauan) untuk bersatu
yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya. Jacobsen dan
Lipmann. Bangsa adalah kelompok manusia yang lahir karena adanya satu kesatuan budaya
(cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity).   Hanz Kohn, bangsa merupakan
hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu merupakan golongan yang majemuk dan tidak
bisa dirumuskan secara esakta. Hal tersebut terbukti dengan adanya faktor obyektif yang
melatarbelakangi dan menjadi ciri khas suatu bangsa, seperti faktor persamaan ras, bahasa,
wilayah, adat istiadat dan agama. Joseph Stalin, Suatu bangsa terbentuk secara historis,
merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa,
wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama.. Anthony
D. Smith, Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai suatu
tanah air, memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian
tunggal, dan hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya. Lothrop Stoddard,
Bangsa adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sejumlah orang yang cukup banyak,
bahwa mereka merupakan suatu bangsa.  Soekarno, Suatu bangsa di samping memiliki ciri-
ciri tertentu juga harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa cinta tanah air. Ki Bagoes
Hadikoesoemo, Bangsa adalah bersatunya orang dengan tempat ia berada, persatuan antara
orang dengan wilayah.  Benedict Anderson Bangsa adalah suatu komunitas politik yang
dibayangkan (imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat
Benedict Anderson mengatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada pemahaman atas suatu
masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama dimana praxis pengalaman atas
penjajahan begitu kental dirasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin
mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara mereka.

2.3 Otonomi Daerah dan Daerah Otonom

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata
otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos.
Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan
sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna
mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah.

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah
kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur,
memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.

Tujuan otonomi daerah

Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut

 Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.


 Pengembangan kehidupan demokrasi.
 Keadilan nasional.
 Pemerataan wilayah daerah.
 Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
 Mendorong pemberdayaaan masyarakat.
 Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Sementara Daerah swantantra atau daerah otonom adalah daerah di dalam suatu
negara yang memiliki kekuasaan otonom, atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah
tersebut. Biasanya suatu daerah diberi sistem ini karena keadaan geografinya yang unik atau
penduduknya merupakan minoritas negara tersebut, sehingga diperlukan hukum-hukum yang
khusus, yang hanya cocok diterapkan untuk daerah tersebut. Menurut jenisnya, daerah
otonom dapat berupa otonomi teritorial, otonomi kebudayaan, dan otonomi lokal.

2.4 Pengertian Budaya Politik

Budaya politik berasal dari dua kata, yaitu budaya dan politik. Kata budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah. Buddhayah ini merupakan
bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
dikatakan bahwa kebudayaan berarti semua hal yang bersangkutan dengan akal. Adapun kata
politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis, yang berarti kota atau negara kota. Politik
mengandung pengertian adanya hubungan khusus antara manusia yang hidup bersama, yang
menimbulkan adanya aturan, kewenangan, dan kekuasaan. Politik dalam bahasa Arab disebut
Siyasah atau dalam bahasa Inggris disebut politics, yang berarti sebagai suatu cara yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian mengenai budaya politik
di atas, maka dapat diamati bahwa budaya politik menunjuk pada orientasi dari tingkah laku
individu atau masyarakat terhadap sistem politik.

1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba

Kedua ahli ini mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas dari
warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap
peranan warga negara yang ada dalam sistem itu (1963: 13).
2. Rusadi Kantaprawira
Adapun Rusadi menyatakan bahwa budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku
individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu
sistem politik (1988: 25).
3. Samuel Beer
Menurut Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikapsikap emosi
tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah (1967: 25).
4. Mochtar Masoed dan Collin MacAndrews
Masoed dan MacAndrews mengemukakan bahwa budaya politik adalah sikap dan orientasi
warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (1986: 41).
5. Larry Diamond
Diamond menyatakan bawah budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen,
dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing-masing
individu dalam sistem itu (2003: 207).
6. Almond dan Powell
Almond dan Powell mengungkapkan bahwa budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri
dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola kecenderungankecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan
yang terdapat pada kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek nonperilaku aktual berupa


tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku nonaktual seperti orientasi, sikap,
nilai-nilai, dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah yang menyebabkan Gabriel A. Almond
memandang bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang
juga memiliki peranan penting bagi berjalannya sebuah sistem politik. Hal-hal yang
diorientasikan dalam budaya politik adalah sistem politik. Artinya, setiap kita berbicara
budaya politik tidak akan lepas dari pembicaraan sistem politik. Hal-hal yang diorientasikan
dalam sistem politik, yaitu setiap komponen-komponen yang terdiri atas komponen-
komponen struktur dan fungsi dalam sistem politik. Berdasarkan komponen-komponen
tersebut, seseorang akan memiliki orientasi yang berbeda terhadap sistem politik. Misalnya,
orientasi politik terhadap lembaga politik, lembaga legislatif, dan lembaga eksekutif. Budaya
politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen-komponen budaya
politik dalam tataran masif (dalam jumlah besar) atau mendeskripsikan masyarakat di suatu
negara atau wilayah, bukan per individu. Hal ini berkaitan dengan pemahaman, bahwa
budaya politik merupakan refleksi perilaku warga negara secara massal yang memiliki peran
besar bagi terciptanya sistem politik yang ideal.

2.5 Gerakan Secessions

Secession merupakan istilah dari upanya memisahkan diri sebuah kelompok atau bangsa
dari sebuah negara untuk mendirikan sendiri negara yang berdaulat. Gerakan secession atau
separatis menggambarkan bagaimana kelangsungan suatu bangsa dalam negara ditentukan
dari prinsip legitimasi macam apa yang dilakukan oleh suatu negara. Ketika prinsip legitimasi
tersebut dilakukan kurang tepat maka di saat itu lah mereka akan menemui tantangannya oleh
karena gerakan nasionalisme akan tercipta.

Adannya perbedaan etnis (ideologi, bahasa, budaya, atau fisik ) dan kesadaran atas
identitas yang berbeda dengan negara induk menjadi dasar munculnya gerakan secesions.
Jason Sorens (2004, 15) mengungkapkan bahwa identitas etnis dan wilayah adalah kunci
utama mengklaim pemisahan diri sebuah kelompokatau bangsa dari negaranya. Perbedaan
identitas etnis menjadikan kunci kepercayaan bagi anggotanya agar mendapatkan struktur
insitusi yang dianggap mungkin dapat untuk mempersatukan anggotanya dalam ikatan
politik. Sehingga akan terkonsep bahwa memiliki perbedaan identitas akan menjadi
pembenaran mereka untuk memperbolehkan mereka memisahkan diri dari negara
induknya.Dengan demikian Identitas etnis dapat digunakan sebagai alat untuk memobilisasi
pendukung secessionism.
Ada tiga cara pandangyang penulis gunakan untuk mempertegas alasan secessions
movement muncul pada sebuah kelompok atau bangsa di dalam suatu negara:
- Homogenisasi Budaya
Anthony Smith (1979,22) mengidentifikasi tiga prasyarat yang membuat gerakan
secession berkembang dalam negara modern.
Pertama, Pemerintah pusat mengembangkan birokrasi dengan menggunakan teknologi ilmiah
melalui pendidikan sekuler. Negara induk mempromosikan homogenitas dan keseragaman
berdasarkan pada budaya yang dominan dari negara induk, dimana akan menciptakan diskri
minasibudaya minoritas dan merugikan warga budaya minoritas. Kedua, diskriminasi yang
kemudian akan mengubah kaum intelektual dari budaya minoritas menjauh dari negara dan
terlebih dahulu menjadi sebuah komunitas etnis. Ketiga, kaum intelektual memulai
kebangkitan etnis dengan menyatukan masyarakat bawah secara emosional yang kuat dan
berpotensi menjadi gerakan politik. Smith berpendapat gerakan politik dari masyarakat etnis
memicu sebuah kondisi masyarakat yang akan mencoba untuk memperbaiki kesalahan
manajemen sistem politik yang ada dengan membuat tuntutan, jikatuntutan tersebut menuai
kegagalan maka akan berpotensi pada gerakan pemisahandiri. Buchanan juga berpendapat
dalam upaya mempertahankan budayanya, kelompok secessionism akan melakukan bela diri
karena pernah mengalami pemaksaan integrasi di masa lalu.
Homogenisasi budaya memang tidak tepat diterapkan pada negara multikultural yang
menganut demokrasi liberal, karena hal tersebut tidak sesuai dengan netralitas yang
seharusnya dijunjung tinggi pada prinsip demokrasi liberal.

- Ketidakadilan Ekonomi
Bookman (1993) telah menjabarkan beberapa tahapan sebuah kelompok atau bangsa
untuk mengklaim pemisahandiri,dimulai dengantahap evaluasi dari hubungan dengan negara
induk, jika hasil evaluasi tersebut tidak memuaskan maka masyarakat akan berpikir untuk
mengajukan tuntutan. Tuntutan ini tidak berarti harus langsung menjadi tuntutan
memisahkkan diri, tetapi akan mengusulkan persepsi ketidakadilan ekonomi sebagai akar
penyebab aspirasi secession. Setelah tahap evaluasi, secessionis akan bergerak ke fase
redefinisi, yaitu mempertimbangkan kembali hubungan antara secessionis dengan negara
induk dalam berbagai faktor seperti penciptaan mata uang, tentara, organisasi pengikat dan
pemerintahan. Tahap terakhir adalah tahap mempertimbangkan kembali, dimana kelayakan
ekonomi dari mendirikan negara baru adalah faktor yang paling penting dalam fase ini.
Dorongan rakyat yang ingin memisahkan diri semakin meruncing jika wilayah tersebut tidak
terlalu bergantung pada perekonomian negara induk. Dengan demikian telah menunjukkan
sebuah kemandirian wilayah tersebut . Kelompok yang memiliki ekonomi lebih akan lebih
kuat untuk mengklaim pemisahan diri, hal ini didasari oleh anggapan bahwa setiap orang
ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar oleh karena itu mereka akanmendukung
upaya pemisahan diri dengan jika mereka melihat harapan bahwa dengan menjadi
independen akan memperbesar kesempatan mereka untuk memperbaiki perekonomian.

- Kegagalan Otonomi
Jason Sorens (2004,733), disaat kemungkinan negara induk memberikan peningkatan
otonomi lalu kemudian kemungkinan tersebut diingkari oleh negara induk, hal tersebut akan
menciptakan atau memperdalam ketidaksesuaian antara janji-janji otonomi dan realitas yang
mengatur, keadaan demikian akan lebih mendorong gerakan secession dari pada penolakan
otonomi secara langsung. Seperti yang dikatakan Jason bahwa kegagalan Otonomi menjadi
alasan yang kuat untuk munculnya gerakan secessionis karena biasanya komunitas atau
bangsa tidak merasa puas dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh negara induk
setelah diberi harapan yang semu atas adanya peningkatan otonomi. Mencari kedaulatan
penuh adalah pilihan secessionis setelahnya, sehingga dengan mendirikan negara sendiri
Secessionis akan mampu membentuk suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh atas
urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorialnya dan memiliki
sendiri hukum yurisdiksi atas berbagai organisasi atau lembaga tanpa harus berharap pada
Otonomi dari negara induk. Self determination (menentukan nasib sendiri) merupakan salah
satu bentuk dari Hak Asasi Manusia. Self determinationdalam bentuk negara dapat diartikan
bahwa semua negara atau bangsa mempunyai hak untuk membentuk sistem politiknya sendiri
dan memiliki aturan internalnya sendiri secara bebas untuk mengejar pembangunan ekonomi,
sosial dan budaya mereka sendiri dan untuk menggunakan sumber daya alam yang mereka
miliki.
BAB III
SPANYOL DAN CATALAN

3.1 Spanyol

Spanyol merupakan salah satu negara bekas jajahan kekaisaran romawi pada 218 SM
– 400 masehi dalam misi mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan. Dengan periode
penjajahan selama itu, tentu saja banyak sekali hal yang “diromawikan” oleh mereka, seperti
budaya dan bangunan. Contohnya adalah pemakaian nama-nama romawi, penggantian
hukum adat setempat dengan hukum romawi, atau pembangunan Aqueduct (saluran air)
romawi di kota Segovia, yang diestimasikan dibangun pada akhir abad ke 1 oleh kekaisaran
romawi. Empat abad setelah berakhirnya kekuasaan kekaisaran romawi di Hispania,
datanglah orang-orang muslim pada abad ke 8 (sekitar tahun 711 masehi) dengan tujuan yang
sama seperti kekaisaran romawi yaitu ekspansi teritori kerajaan, disaat
kepemimpinan Kekhalifahan Umayyah, dimana wilayah kekuasaannya membentang dari
daerah timur tengah, bagian utara benua afrika, hingga semenanjung Iberia dengan total area
15 juta km² atau menguasai sekitar 30% populasi dunia pada saat itu . Pejajahan yang
berlangsung sekitar 7 abad (711-1492) jelas sekali memberi banyak pengaruh seperti yang
diberikan dari kekaisaran romawi sebelumnya. SepertiMezquita-Catedral (masjid-
katedral) di kota Córdoba, La Alhambra di kota Granada, dan Reales Alcázares di kota
Sevilla.

Semenjak kedatangan para penjajah ditanah Spanyol, sudah banyak sekali kerajaan
setempat yang berusaha melawan, tetapi usaha tersebut selalu gagal karena pasukan mereka
kalah secara kuantitas maupun kualitas dari musuh. Tahun 1217 adalah awal mula
perlawanan secara besar-besaran yang digagas Kerajaan Kastilia kepada para penjajah.
Perlawanan mereka dipermudah dengan pecahnya kerajaan Islam pada waktu itu.
Pertempuran lebih dari 200 tahun melawan penjajah membuat dua kerajaan paling
berpengaruh Spanyol saat itu, Kerajaan Kastilia dan Kerajaan Aragón bersatu pada tahun
1469, ditandai dengan menikahnya Isabel I dari Kastilia dan Fernando II dari Aragón.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, Spanyol dikuasai oleh bangsa Visigoth selama 300
tahun. Kemudian, datanglah para penyerbu Berber (Moor) dari Afrika utara pada tahun 711
yang mendirikan sebuah kekhalifahan Muslim yang bertahan antara tahun 756 hingga 1031.
Pada saat itu, orang Kristen di utara Spanyol mulai mendesak maju ke selatan. Mereka
memulai reconquista (penaklukkan kembali) yang pada tahun 1235 telah membatasi kaum
Muslim hanya di Granada, yaitu wilayah di selatan Spanyol. Bangsa Spanyol yang beragama
Katolik terbagi dalam beberapa kerajaan, yaitu Leon, Castile, Navarre, dan Aragon. Di abad
ke-15, Leon bersatu dengan Castile, membuat Castile dan Aragon menjadi dua kerajaan
terbesar. Langkah pertama menuju penyatuan akhir Spanyol dilakukan pada 1469 ketika
Ferdinand V, pewaris takhta Aragon, menikahi Isabella I dari Castile. Ketika Raja Castile
wafat pada tahun 1474, Isabella dan Ferdinand menggantikannya sebagai penguasa bersama.
Lima tahun kemudian, Ferdinand mewarisi Aragon, dan menjadikan Isabella sebagai
penguasa di Aragon juga.

  Dengan disatukannya kedua kerajaan, Spanyol menjadi lebih kuat. Baik Ferdinand
maupun Isabella adalah penganut Katolik yang saleh. Di bawah pemerintahan mereka,
Inkuisisi Spanyol didirikan. Inkuisisi adalah pengadilan agama yang menjatuhkan hukuman
berat bagi orang-orang yang dicurigai menjadi penganjur bidaah (tidak menyetujui ajaran
Katolik). Pengadilan ini berjalan dengan sangat keras. Orang diadili secara rahasia dan
disiksa sampai mengaku. Orang yang mengaku akan dikenakan denda, sementara yang
menyangkal akan dipenjara atau dibakar sampai mati untuk menghapus dosa mereka.

Pada tahun 1492, 14 tahun setelah Inkuisisi Spanyol dibentuk, Granada yang berada
di tangan bangsa Moor berhasil dikuasai oleh Aragon dan Castile. Banyak kaum Muslim dan
Yahudi diusir atau dipaksa pindah agama. Sekitar 200.000 orang Yahudi meninggalkan
negeri itu. Penindasan ini menyebabkan banyak orang terampil dan berbakat pindah ke
Prancis, Jerman, atau Kekaisaran Ottoman Turki.

Pada tahun yang sama, Ferdinand dan Isabella mensponsori perjalanan Christopher
Columbus untuk mencari jalur laut ke India dan Cina. Peristiwa ini menandai dimulainya
periode penaklukkan bangsa Spanyol yang meruntuhkan bangsa Aztek, Maya, dan Inca.
Ferdinand dan Isabella memiliki lima anak perempuan. Salah satunya, Catherine dari Aragon,
menikahi Raja Henry VIII dari Inggris. Namun, Ferdinand dan Isabella tidak memiliki anak
laki-laki. Keturunan laki-laki baru datang dari anak perempuan mereka, Joanna si Gila.
Ketika Isabella wafat pada tahun 1504, Ferdinand memerintah sebagai wali bagi Joanna
muda. Pada tahun 1515, Navarre bergabung dengan Castile, dan Ferdinand akhirnya menjadi
raja dari Spanyol yang bersatu. Anak laki-laki Joanna, Carlos V (Charles V), akhirnya
menjadi Kaisar Habsburg, penguasa terkuat di Eropa. Di bawah pemerintahan Carlos V,
Spanyol mengalami masa keemasan. Masa unifikasi tersebut juga merupakan masa
modernisasi negara Spanyol dari semua aspek kehidupan, sehingga pada abad ke 17 mereka
menjadi negara super power dan menjadi salah satu kerajaan di dunia dengan wilayah
kekuasaan terbesar ke-4 sepanjang masa dengan total area 19,4 juta km² atau sekitar 13%
daratan bumi.
Keragaman budaya yang tinggi dapat dilihat dari beberapa budaya populer Spanyol
seperti tarian flamenco, adu banteng, bull-run, dan tomatina yang banyak mendapat pengaruh
dari berbagai latar belakang budaya. Benang merah dari keragaman budaya ini adalah
kecintaan akan tantangan, unsur-unsur ‘kegilaan’, chaotic yang diimbuhi suasana
kontradiktif.  

1. Tarian Flamenco 

Salah satu contoh budaya Spanyol yang memperoleh begitu banyak pengaruh adalah
tarian Flamenco. Sekarang ini tarian Flamenco dianggap sebagai salah satu bentuk budaya
Spanyol secara umum.

2.  Adu Banteng (corrida de toros) 

Karena keberagaman yang tinggi, kadang budaya Spanyol diwarnai dengan


kontradiksi. Sebagai contoh, adu banteng, atau Corrida de toros bagi orang Spanyol,
merupakan pertunjukan juga olah raga yang menarik dan penuh kontradiksi

3. Tomatina 

LaTomatina merupakan acara perang makanan dalam festival kota Bunol di


wilayah Valencia yang diadakan setahun sekali pada hari rabu di akhir bulan Agustus.
Ratusan orang datang dari seluruh penjuru dunia datang untuk ikut dalam timpuk-timpukan
menggunakan tomat yang sudah terlalu matang.

4. Adu lari dengan banteng (el encierro)

Selain adu banteng ada salah satu olah raga ekstrim lagi yang terdapat di Spanyol
yang telah ada dari zaman dahulu yaitu adu lari dengan banteng atau dalam bahasa Spanyol
‘el encierro’ merupakan suatu tradisi berlari di depan banteng-banteng yang telah dilepaskan
ke suatu jalan kota yang telah disekat khusus untuk acara ini.
3.2 Catalan

Catalunya (Bahasa Inggris /kætəˈloʊniə/, /kætəˈloʊnjə/; bahasa Katalan: Catalunya


[kətəˈɫuɲə] atau [kataˈluɲa]; bahasa Spanyol: Cataluña [kataˈluɲa]; bahasa Occitan:
Catalonha [kataˈluɲɔ]) adalah sebuah wilayah otonomi Spanyol yang memiliki luas wilayah
32.114 km² dan populasi 6.995.206 jiwa (2005). Ibu kotanya ialah Barcelona. Catalonia
merupakan daerah yang memiliki otonomi khusus di Spanyol. Wilayahnya berbatasan dengan
Prancis bagian selatan, Laut Mediterania di sebelah timur, serta Aragon dan Valencia di barat
Spanyol. Daerah ini memiliki empat subprovinsi yaitu Barcelona, Girona, Lleida dan
Tarragona. Ibukota Catalonia adalah Barcelona, kota terbesar kedua di Spanyol setelah
Madrid.

Penduduk di Catalonia sering disebut Catalan dan merasa diri mereka bukan bagian
dari Spanyol, sejak penaklukkan dilakukan oleh negara tersebut pada 1714. Bangsa Catalan
terus memperjuangkan pemisahan diri dari Spanyol meski hingga kini belum berhasil dan
pernah memicu perang saudara pada 1930. Seusai perang saudara, diktator Jenderal Francisco
Franco yang berkuasa melarang semua budaya dan bahasa Catalan. Mengucapkan bahasa dan
budaya Catalan di tempat umum ditetapkan sebagai tindakan illegal. Singkat kata,
nasionalisme di Catalan diberangus habis.

Namun nasib bangsa asal klub Barcelona ini membaik sejak Spanyol menganut sistem
demokrasi pada 1977 setelah kematian Franco. Mereka memperoleh status otonomi pada
1979. Pemberian otonomi ini ternyata tidak mampu meredam gerakan-gerakan untuk
memisahkan diri. Penyebabnya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah terus
berlangsung. Pemerintah Spanyol dinilai mengabaikan hak-hak bangsa Catalan. Gerakan
memisahkan diri bangsa Catalan juga merebak akibat gelombang nasionalisme Spanyol.
Nasionalisme tersebut tumbuh ketika parlemen Catalonia meloloskan undang-undang
otonomi lebih luas pada 2006, partai politik dan media Spanyol melancarkan kampanye anti-
Catalan. Kampanye itu memicu gelombang emosi bangsa Catalan. Bersamaan dengan
meningkatnya gerakan-gerakan prokemerdekaan, Catalan mulai menunjukkan perbedaan
dengan Spanyol. Misalnya, Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang melarang
adu banteng. Sekolah di Catalan menggunakan bahasa pengantar Catalan, sedangkan bahasa
Spanyol menjadi bahasa pengantar kedua. Catalan juga memiliki bendera yang terus mereka
kibarkan. Tim nasional Catalan yang mereka bentuk.

Catalunya memiliki budaya sendiri yang paling jelas dalam bahasa mereka Katalan
berasal dari bahasa Latin sebagai bahasa Spanyol Perancis Italia atau Portugis lakukan.
Budaya Catalu a adalah salah satu yang tertua dan terkaya di Mediterania Eropa. Kehadiran
pedagang Catalan di Mediterania selama Abad Pertengahan itu penting dalam penciptaan rute
perdagangan yang terbentang dari Sardinia dan Sisilia ke Konstantinopel. Besarnya dan
kekayaan Catalonia abad pertengahan sangat banyak masih teraba pada kuartal Gothic
Barcelona ibukota wilayah dan kota terbesar kedua di Spanyol setelah Madrid. Catalonia dan
di Barcelona khususnya menjadi dan masih merupakan pusat industri penting yang
menyebabkan munculnya kelas menengah yang kaya bersedia untuk menghabiskan uang
mereka pada memperindah kota mereka memberikan cara untuk kelahiran modernisme
Catalan. Arsitek Modernis mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda beberapa ingin
menghidupkan kembali arsitektur Romawi sementara yang lain melihat ke Perancis neo-
Gothicism dan gaya modern dari Jerman dan Austria. Tujuannya adalah untuk menciptakan
sebuah seni modern berdasarkan tradisi Katalan dicampur dengan penggunaan bahan baru
seperti yang terlihat karya Gaud dengan La Sagrada Familia La Pedrera dan Parc Guell atau
Dom ch dan Montaner dengan el Palau de Musica Catalana dan Rumah Sakit San Joan yang
semuanya mewakili citra wisata Barcelona bersama dengan de ceria Paseo La Ramblas dan
berwarna-warni Mercado de la Boqueria.

Catalunya memiliki pantai yang sangat baik sepanjang Costa Brava di Girona dan
Costa Dorada di Tarragona. Pelabuhan perikanan yang melimpah seperti Palam s Cambrils
kota Sitges indah dan asal hidangan makanan laut sangat baik. Masakan di Catalu a luar biasa
di sekitar pantai wisatawan dapat menikmati hidangan nasi yang luar biasa dan tak terlupakan
Suquet de peix sup seafood sedangkan terhadap interior piring daerah adalah heartier kelinci
dengan siput escalibada periksa resep makanan saya jika Anda ingin belajar bagaimana
membuat itu atau peus de porc AMB rovillons Trotters babi diisi dengan saus jamur .
Wilayah Catalan menghasilkan anggur kelas satu seperti yang dari appellations dari Penedes
Priorat dan Alella serta minyak zaitun megah seperti dari Siurana bagaimanapun bintang
Catalonia adalah cava sampanye Catalan lezat.
BAB IV
CATALAN DAN KEINGINAN UNTUK MERDEKA
3.1 Perang Saudara di Spanyol

Pada tahun 1936 – 1939 terjadi perang saudara di tanah Spanyol, terkenal dengan
sebutan Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War ). Perang ini merupakan konflik terbuka
antara kubu republikan atau kubu yang pro-reformasi pasca tumbangnya Kerajaan Spanyol
(mayoritasnya dari golongan komunis, liberalis, & anarkis) melawan kubu nasionalis Spanyol
atau kubu anti-reformasi (mayoritasnya dari golongan militer, kerajaan, & Gereja Katolik).
Pasca berakhirnya perang, Spanyol berada dalam kondisi porak-poranda & rezim diktator
berhaluan sayap kanan ekstrim (fasis) didirikan di negara tersebut.

Bulan Juli 1936, terjadi aksi pembunuhan terhadap Calvo Sotelo -seorang politikus
yang pro-monarki - oleh anggota polisi yang prorepublikan. Peristiwa pembunuhan tersebut
lantas dianggap oleh kubu militer yang anti-republikan sebagai alasan untuk memulai
pemberontakan menentang kubu republican di Maroko, wilayah jajahan Spanyol di Afrika
utara waktu itu. Tak lama kemudian, pasukan nasionalis di wilayah utara Spanyol juga turut
memulai pemberontakannya sehingga kubu republikan yang sedang menguasai pemerintahan
Spanyol pun ibarat terjepit dari utara & selatan.

Memasuki tahun 1937, kekuatan dari pasukan Spanyol semakin bertambah menyusul
datangnya bantuan pasukan dari rezim fasis Italia & Jerman. Bertambahnya kekuatan tersebut
lantas diikuti dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kubu nasionalis untuk
merebut Madrid pada bulan januari & Februari 1937, namun serangan tersebut berhasil
dipatahkan oleh pasukan republikan dengan korban jiwa yang besar di kedua belah pihak.
Kendati demikian, pasukan nasionalis masih bisa sedikit tersenyum karena di awal Februari
1937, pasukan mereka berhasil merebut kota besar Malaga di Spanyol selatan. Bulan maret
1937, pesawat-pesawat tempur Jerman membombardir kota Guernica di daerah Basque,
daerah pro-republikan yang berlokasi di Spanyol utara.  Akibat pemboman tersebut, ratusan
orang tewas dimana mayoritas korban tewas adalah wanita & anak-anak. Peristiwa
pemboman tersebut semakin terkenal setelah diabadikan oleh pelukis terkenal Pablo Picasso
dalam lukisan terkenalnya yang berjudul "Guernica" di mana lukisan tersebut kini dikenal
sebagai salah satu karya seni termahsyur yang menyimbolkan kekejaman perang. Kembali ke
medan perang. Pada bulan Mei 1937, Franco selak pemimpin kubu nasionalis melakukan
penyatuan paksa kubu Katolik & fasis Spanyol ke dalam organisasi baru yang bernama
"Gerakan Nasional". Penyatuan tersebut berbuah manis bagi kubu nasionalis karena semakin
meningkatkan kekompakan & efektifitas mereka di medan perang. Di lain pihak, kubu
republican justru dilanda perpecahan setelah pada bulan yang sama, pasukan pro-komunis
terlibat perang dengan pasukan pro-anarkis di Barcelona. 

Konflik internal tersebut berhasil dimenangkan oleh kubu komunis yang kemudian
melakukan pembantaian besar-besaran kepada orang-orang non-komunis yang masih tersisa.
Bulan Juni 1937, sebagai akibat dari melemahnya kekompakan di tubuh kubu republikan &
menurunnya pasukan republican Basque pasca pemboman Guernica beberapa bulan
sebelumnya pasukan nasionalis akhirnya berhasil menduduki Bilbao, ibukota Basque.
Keberhasilan merebut Basque dianggap penting karena wilayah Basque merupakan zona
industri Spanyol & mesin-mesin perang pasukan republikan banyak dirakit di sana. Usai
jatuhnya Basque ke tangan pasukan nasionalis, pertempuran-pertempuran di perang sipil
Spanyol di sisa tahun 1937 lebih banyak terjadi di sekitar Madrid dimana kubu republikan &
nasionalis melakukan jual beli serangan tanpa perubahan berarti di garis depan.

Bulan Januari 1938, pasukan republikan yang selama berjalannya perang menanggung
serentetankekalahan berhasil mengubah sedikit peruntungan mereka setelah berhasil merebut
kota Teruel, Spanyol timur laut, dari tangan kubu nasionalis. Namun kesukesan kubu
republikan tersebut tidak berlangsung lama setelah di bulan Februari 1938, pasukan
nasionalis yang dibantu oleh pasukan udara Italia & Jerman berhasil merebut kembali kota
Teruel. Bulan April 1938, pasukan nasionalis kembali mencatat kesukesan penting dengan
merebut pantai tenggara Spanyol sehingga kubu prorepublikan di Catalonia - wilayah di
sebelah timur Spanyol yang berbatasan dengan Prancis - menjadi terisolasi dari wilayah
republikan Spanyol lainnya. Kubu republican yang semakin terpojok sempat mengajukan
negosiasi perdamaian, namun tawaran tersebut ditolak oleh kubu nasionalis yang hanya
menginginkan kubu republikan untuk menyerah tanpa syarat. Bulan Juli 1938, pasukan
nasionalis kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Valencia, namun serangan
tersebut lagi-lagi berhasil dipatahkan oleh pasukan republikan.

Tak lama setelah pasukan nasionalis berhasil merebut Catalonia, negara Spanyol versi
kubu nasionalis mulai mendapatkan pengakuan dari negara negara netral seperti Inggris &
Prancis. Dan kembali ke tanah Spanyol, pasca keberhasilan merebut Catalonia, pasukan
nasionalis kini memfokuskan diri untuk merebut wilayah kubu republikan yang masih tersisa
di Spanyol tengah & selatan. Pasukan republikan yang masih tersisa mencoba melawan
sekuat tenaga, namun pada akhirnya pasukan nasionalis yang secara kekuatan & semangat
lebih unggul berhasil merebut wilayah republikan yang tersisa satu demi satu. Perang
akhirnya usai dengan kemenangan pihak nasionalis setelah mereka berhasil merebut kota
Madrid & Valencia Di akhir bulan Maret, pasukan nasionalis berhasil merebut kota Madrid &
Valencia, 2 basis terakhir kubu republikan. Dengan keberhasilan tersebut, perang sipil
Spanyol yang sudah berlangsung selama 4 tahun pun secara resmi berakhir pada awal bulan
April 1939

3.2 Alasan Kemerdekaan Catalonia

Catalonia adalah pemerintah otonomi yang terletak di barat laut Spanyol. Wilayah
otonomi ini memiliki infrastruktur perbankan dan transportasi laut yang kuat, tapi menjadi
wilayah yang paling tinggi tingkat utangnya terhadap pemerintah pusat sebesar 42 milyar
dolar akibat tingginya pajak yang dibebankan Madrid. Spanyol merupakan salah satu negara
Eropa yang dilanda krisis ekonomi yang parah. Kini masalah paling besar di negara itu
adalah masalah ekonomi. Akibat dampak krisis ekonomi dan finansial yang menimpa
Spanyol, pemerintah otonomi Catalonia bukan hanya menghendaki kemerdekaan wilayahnya,
bahkan lebih dari itu menolak untuk menjalin kerjasama ekonomi dengan pemerintah pusat.
Selain faktor ekonomi yang menjadi motif pemisahan Catalonia dari Spanyol, warga wilayah
ini secara historis terpisah dari pemerintah pusat Madrid, bahkan masyarakat Catalonia
berbicara dengan bahasanya sendiri di luar bahasa Spanyol. Pemisahan Catalonia dari
Spanyol akan menimbulkan masalah besar bagi Madrid. Orang-orang Catalonia selalu
mengusung perbedaannya dengan wilayah lain di Spanyol. Wilayah otonomi ini memiliki
undang-undang dasar sendiri, dan puluhan partai yang kebanyakan sayap kiri menuntut
digelarnya referendum kemerdekaan Catalonia.
Politik

Partai populer Mariano Rajoy Brey, Perdana Mentri Spanyol, hanyalah partai terbesar
keempat di Catalonia, dan menjadi oposisi kuat untuk setiap gerakan kemerdekaan wilayah
Catalonia. Presiden Catalonia, Artur Mas, adalah pemimpin partai kanan tengah Konvergensi
dan Union(CiU). Beliau memerintah dalam pemerintahan minoritas berkat pakta stabilitas
dari partai sayap kiri Esquerra Republicana de Catalunya (ERC).

Artur Mas berusaha keras untuk mengamankan kemerdekaan melalui cara legal secara
konstitusi, sedangkan ERC sebaliknya, melakukan ketidakpatuhan sosial, referendum ilegal,
dan akhirnya deklarasi kemerdekaan unilateral. Jika hal tersebut tidak bisa didapatkan maka
ada keinginan untuk melangsungkan pemilihan yang harus menang. Jika salah satu keinginan
tidak dipenuhi maka ERC akan menarik semua dukungan untuk Artur Mas, sehingga akan
menimbulkan kesulitan untuk meloloskan anggaran tahunan.

Muncul perpecahan internal dalam pemerintahan Catalunya yang bisa menjadi


penghambat rencana perwujudan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol pada tahun 2017,
namun akhirnya kelompok separatis mampu menuntaskan persoalan tersebut. Presiden Artur
Mas, yang selama ini menolak mundur karena dianggap tidak dapat menyelesaikan
permasalahan korupsi di Catalonia, akhirnya bersedia menerima keinginan warganya.
Namun, Artur kemudian menunjuk seorang politisi yang juga jurnalis Catalonia Carles
Puigdemont untuk menjadi penggantinya.

Dengan terpilihnya pemimpin baru ini maka warga Catalan berharap keinginan
mereka untuk merdeka di tahun 2017 dapat terwujud. Sementara itu, presiden baru akan
menggelar pemilu untuk menentukan presiden baru pengganti Artur Mas, karena Carles
Puigdemont hanyalah berstatus sebagai presiden sementara yang menjabat hingga pemilu
digelar nanti. Jika pemilu ini kemudian berhasil digelar maka akan menjadi yang keempat
sejak Catalonia menuntut kemerdekaannya pada tahun 2010 lalu.

Ekonomi

Wilayah Catalonia sejak lama sudah menjadi wilayah industri di Spanyol –yang
pertama di bidang maritim dan perdagangan tekstil, namun belakangan ini ditambah lagi
dengan bidang finansial, layanan jasa dan perusahan teknologi tinggi. Catalonia adalah salah
satu wilayah terkaya di Spanyol. Menyumbang 18,8% GDP (Gross Domestic Product)
Spanyol, lebih besar dibandingkan wilayah Madrid sendiri yang sekitar 17,6%. Namun,
Madrid, memiliki jumlah prosentase kapital tahunan yang lebih tinggi.

Jika ada pemisahan diri, maka Madrid akan kehilangan hampir 20 persen hasil
ekonominya dan harus berpikir keras untuk membayar jumlah utang negara sebesar 836
milyar Euro. Kontribusi Catalonia untuk ekonomi Spanyol adalah sebesar dua kali lipatnya
jumah kontribusi Scotlandia ke Inggris Raya.

Kuliner dan sepakbola

Bukan hanya dalam politik, ekonomi dan bahasa saja yang membuat Catalan
memandang dirinya sendiri berbeda. Bangsa ini sangat bangga dengan kekayaan kuliner dan
para kokinya. Ferran Adria dari El Bulli dan Jordi Cruz, memenangi bintang Michelin
pertama di usia 25 tahun –orang Spanyol termuda yang pernah meraihnya. Kemudian, El
Celler de Can Roca dinamakan sebagai restoran terbaik dunia pada tahun 2013, dan menjadi
yang kedua di tahun 2014. Dan, rivalitas sepakbola antara Barcelona dan Madrid adalah
bagian dari legenda –El Clasico, dimainkan dua kali dalam setahun antara kedua tim, sebuah
event yang besar bagi kedua kota.
BAB V
KESIMPULAN

Catalan merupakan yang cukup kaya dan dikenal dengan kawasa industri. Hal
tersebut menjadi salah satu dasar kepercayaan diri Catalan untuk memisahkan diri terlepas
dari perbedaan bahasa dan budaya. Fakta – fakta yang terlihat jelas akan keinginan bangsa
Catalan untuk memisahkan diri dari Spanyol membuahkan ancaman terhadap integrasi
Spanyol. Namun ada beberapa hal juga yang membuat lemahnya Catalan dalam upaya
memisahkan diri dari Spanyol yakni perpecahan didalam pihak oposisi (separatist Catalan)
sendiri. Dengan adanya hal ini, Spanyol menganggap Catalan sebagai ancaman yang besar
tapi tidak cukup besar untuk segera meruntuhkan kedaulatan Spanyol. Ada beberapa alasan
mengapa Catalonia ingin segera membentuk sebuah negara baru di Eropa, diantaranya:
1. Masyarakat Catalan merasa tidak nyaman dengan mulai kembalinya sistem
sentralisasi Pemerintahan Spanyol yang mengancam identitas budaya mereka.
2. Kekecewaan rakyat Catalan terhadap sistem kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh
Pemerintah Spanyol dalam redistribusi pajak karena merugikan Catalunya.
3. Otonomi yang diberikan Pemerintah Spanyol telah gagal untuk menjamin
keberagaman budaya Catalan dan gagal menjamin kesejahteraan rakyat Catalan,
sehingga menentukan nasib sendiri dianggap lebih baik dari pada harus dibawah
kendali Pemerintah Spanyol.
Dengan melihat gerakan dari kelompok –kelompok yang tergabung dalam konsep Catalan
Countries project yang meluas di sebagian wilayah Spanyol tentunya ini merupakan sinyal
sinyal yang berbahaya bagi Pemerintahan Spanyol. Melihat wilayah yang dikuasai oleh kaum
separatis yang menginginkan kemerdekaan ini sangat besar di wilayah Spanyol, Spanyol
dapat melihat ini sebagai ancaman bagi Kedaulatan dan Integritas negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t51815.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17630/4/Chapter%20I.pdf

Budiarjo,Mirriam. Dasar dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2008

www.wikipedia.org

blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai