SHIFT B 2019
CHAIRANI PUTRI SUSANTI
260110190050
m = 0,4 gram
m = 400 mg
2.2.3 Pembuatan H2C2O4
m = 0,225 gram
m = 225 mg
2.2.4 Pembuatan Fenolftalein 1%
Titrasi 2
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,1 = 9,99 x N2
N2 = 0,1 N
Titrasi 3
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,1 = 9,8 x N2
N2 = 0,102 N
Rata rata konsentrasi NaOH = = 0,1 N
0,03453 g/mL
0,069 g/mL
0,069 g/mL
0,069 g/mL
0,3453 g/mL
0,069 g/mL
0,03453 g/mL
0,069 g/mL
0,069 g/mL
III. Pembahasan
Larutaan merupakan suatu campuran homogen yang terdiri dari dua
zat atau lebh. Suaatu campuran dapat dikatkan omoogen ketika sususannya
seragam dan tidak terlihatnya bagian-bagian yang berlainan bahkan dengan
mikroskop optik (Sumardjo, 2009)
Dalam larutan, terdapat kelarutan. Kelarutan yaitu kemampuan suatu
zat terlarut untuk dapat larut dalam pelarutnya dalam suhu dan tekanan
tertentu hinga homogen (Salamah, 2012). Kelarutan suatu bahan dalam pelarut
tertentu menunjukkan konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari
bahan dan pelarut tersebit. Apabila suatu pelarut pada suhu tertentu
melarutkan semua zat terlarut sampai batas kelarutannya maka larutan tersebut
merupakan larutan jenuh (Ansel, 1989).
Kelarutaan dari suatu larutan dapat dipengaruhi oleh sifatt like dissolve
like, di mana pelarut polar akan melarutkan senyawa polar, pelarut non-polar
akan melarutkan senyawa non-polar, dan pelarut organic akan melarutkan
senyawa organik (Khopkar, 1990).
Pada praktikum kali ini, dilakukan titrasi asam basa untuk membaukan
larutan natrium hidroksida menggunakan larutan asam oksalat. Titrasi asam
basa adalah teknik untuk menentukan kadar suatu asam maupun basa dengan
syarat salah satu zatnya telah diketahui konsentrasinya (Britannica, 2015).
Kemudian, dalam suatu larutaan dapat ditambahkan surfktan.
Surfaktan dapat membantu meningkatkan kelarutan Surfaktan dapat
menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan
hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang
menjauhi permukaan air (Furi, 2012).
Adapun istilah kelarutan menurut Farmakope Indonesia adalah: