Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS (LK)

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIEN NY. W


DI WILAYAH BINAAN PANTI JOMPO MUHAMMADIYAH
RANCABOLANG KOTA BANDUNG

Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas pada stase keperawatan gerontik program
profesi ners angkatan XIIII

Disusun Oleh :
Bobi Akbar 191 FK 04009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIEN NY. W DI WILAYAH BINAAN
PANTI JOMPO MUHAMMADIYAH RANCABOLANG

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. W
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda / Indonesia
Alamat : Rancabolang RT 003 RW 002 Kecamatan Gede Bage Kota
Bandung
Agama : Islam
Pendidikan : SD Kelas I
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal masuk ke panti werdha : -
Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2020
Diagnosa : Hipertensi

2. Status Kesehatan
a. Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang) :
Klien mengeluh nyeri punggung, nyeri semakin dirasakan ketika klien benyak berdiri
dan membungkuk, nyeri dirasakan membaik ketika klien istirahat / rebahan, nyeri
dirasakan seperti pegal karena benda berat, nyeri dirasakan pada pinggang dan kaki
jika berdiri lama dan jalan yang terlalu jauh, skala nyeri klien di nomor 3 dari 0-10,
nyeri dirasakan hanya ketika beraktifitas terlalu lama.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan pernah dilakukan operasi katarak pada tahun 2003, klien tidak
memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, tetapi klien memiliki riwayat
tekanan darah tinggi. Klien tidak pernah memiliki penyakit yang dirasakan parah
samapi harus dirawat di rumah sakit. Klien dirawat hanya saat operasi katarak.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes
atau asthma. Klien mengatakan hiertensi yang dideritanya bukan keturunan tapi
karena memang kebiasaan tidur klien yang tidak cukup.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis dengan GSC 15 yaitu E = 4, M = 6 dan V = 5
Vital Sign :
Blood Pressure : 180/100 mmHg
Pulse : 112 x / menit
Respiration Rate : 23 x / menit
Thempreature : 36.8 oC
b. Kepala
Inspeksi : Rambut klien bersih, tidak bau, penyebaran merata, warna rambut putih,
tidak ada kutu atau kotoran, tidak ada ketombe, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
c. Mata
Inspeksi : Tidak ada edema periorbital, sklera putih, refleks pupil isokor saat terkena
cahaya, klien masih bisa melihat dengan jelas, klien dapat melihat tulisan, tapi untuk
tulisan kecil harus dekat.
d. Telinga
Inspeksi : Telinga klien bersih, terdapat serumen sedikit dalam batas normal, fungsi
pendengaran maasih baik, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : Mulut bersih, Gigi ada sebagian yang ompong dan banyak yang berlubang
sehingga gigir terlihat kurang rapih, lidah bersih, palatum bersih, saliva ada dan tidak
berlebihan, tidak ada bau mulut amoniak.
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada jejas, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada
perubahhan warna kulit, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, refleks menelan
baik, tenggorokan lurus.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan, posisi tenggorokan lurus, teraba refleks menelan
yang baik
g. Dada
Inspeksi : Retraksi dada terlihat simetris, tidak ada memar, tidak ada lesi, payudara
terlihat sudah kendor, tidak ada perubahan warna kulit abnormal.
Palpasi : Retraksi dada simetris, Ekspansi paru kuat, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba benjolan pada payudara.
Perkusi : Perkusi paru timpani, dan jantung dullness
Auskultasi : Suara nafas reguler, tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing,
ronchi.
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak ada asites, tidak ada lesi, dan tidak ada perubahan
warna kulit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba asites.
Auskultasi : Bising usus 9 x / menit
Perkusi : Timpani pada kuardan 2, 3 dan 4. Dulness pada kuadran 1.
i. Genitalia
Tidak dilakukan emeriksaan genital karena ketika di wawancarai klien tidak ada
keluahan baik BAK maupun keluhan pada genital.
j. Ektremitas atas
Inpeksi : Tidak ada memar, tidak ada lesi, kulit tidak kering
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik, CRT < 3 detik. Perfusi normal.
k. Ektremitas Bawah
Inpeksi : Tidak ada memar, tidak ada lesi, kulit tidak kering, tidak ada
pembengkakan, tidak ada perubahan bentuk tulang kaki.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik, CRT < 3 detik. Perfusi normal
4. Pola Aktivitas Sehari-hari

No ADL Keterangan
1. Nutrisi
a. Makan
 Jenis Nasi, sayur, tempe, ikan, dll
 Frekwensi/Jumlah 3 kali sehari /hari porsi habis
 Pantangan Tidak Ada Pantangan
 Keluhan Tidak Ada Keluhan
b. Minum
 Jenis Air mineral, kopi, teh manis, dll
 Frekwensi/Jumlah ± 1500-2000 ml
 Pantangan Tidak Ada
 Keluhan Tidak Ada
2. Istirahat dan Tidur
a. Malam
 Lama 10.00 – 02.30
(4-5 jam an)
 Kualitas Klien Tidur Nyenyak
 Keluhan Tidak Ada Keluhan
b. Siang
 Lama Klien Jarang Pernah Tidur Siang
 Kualitas Tidak Ada
 Keluhan Tidak Ada Keluhan
3. Eliminasi
a. BAK
 Frekwensi 4x Sehari
 Warna Kuning
 Bau Bau Khas BAK
 Kesulitan Tidak Ada
b. BAB
 Frekwensi 1 Kali Sehari
 Konsistensi Lembek
 Warna Kuning
 Bau Bau Khas BAB
 Kesulitan Tidak Ada
4. Personal Hygiene
a. Mandi
 Frekwensi 2 Kali Sehari
 Penggunaan sabun Menggunakan Sabun
 Gosok gigi 2 Kali Sehari
 Gangguan Tidak Ada
b. Berpakaian
 Frekwensi 2 Kali Sehari
5 Aktivitas
 Mobilitas Dilakukan Sendiri
 Keluhan Tidak Ada

5. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


a. Psikososial :
Klien dapat bersosialisasi dengan baik, baik dengan keluarga maupun tetangga klien,
klien tinggal dengan suami, dan keluarga anak nya yang berjumlah 2 kelurga, klien
terlihat sopan saat berkomunikasi, tidak ada hambatan dalam bersosialisasi.
b. Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Tidak dilamjutkan ke pertanyaan tahap 2
MASALAH EMOSIONAL NEGATIF (-)
c. Spiritual
Klien berkeyakinan / beragama islam, klien percaya terhadap adanya Allah SWT,
Klien rutin menjalankan shalat 5 waktu, klien kadang menggunakan kerudung dan
kadang tidak, klien juga biasa mengikuti kegiatan pengajian setiap hari selasa, jumat
dan minggu.

6. Pengkajian Fungsional Klien


a. KATZ Indeks :
Klien mandiri dalam makan, klien mandiri dalam kontinensia (BAK, BAB), klien
mandiri dalam menggunakan pakaian, klien mandiri dalam pergi ke toilet, klien
mandiri dalam berpindah, dan klien mandiri dalam mandi (A)
b. Modifikasi dari Barthel Indeks, Termasuk yang manakah klien ?

NO KRITERIA DENGAN MANDIRI


BANTUAN
1 Makan 10 Frekuensi : 3
Jumlah : Habis 1
porsi
Jenis : basi, sayur,
ikan, daging, dll
2 Minum 10 Frekuensi : 7-8
x/hari
Jumlah : ± 1500-
2000 ml
Jenis : Air putih,
kopi, susu, dll
3 Berpindah 15
dari kursi
roda ke
tempat tidur,
sebaliknya
4 Personal 5 Frekuensi : 2 kali
toilet (cuci
muka,menyis
ir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk 10
toilet
(mencuci
pakaian,
menyeka
tubuh,
menyiram)
6 Mandi 15
7 Jalan di 5
permukaan
datar
8 Naik turun 10
tangga
9 Mengenakan 10
pakaian
10 Kontrol 10 Frekuensi : 1 x
bowel (BAB) Konsistensi : lembek
11 Kontrol 10 Frekuensi : 4 x
bladder sehari
(BAK) Warna : kuning
bening
12 Olah 10 Frekuensi : -
raga/latihan Jenis : Jalan-jalan
keliling sambil
dagang
13 Rekreasi/pem 10 Jenis: Nonton TV
anfaatan atau ke pengajian
waktu luang Frekuensi : -
Keterangan :
1) 130 : Mandiri
2) 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
3) 60 : Ketergantungan total
7. Pengkajian Status Mental
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questioner (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
 01 Tanggal berapa hari ini ?
 02 Hari apa sekarang ini ?
 03 Apan nama tempat ini ?
 04 Dimana alamat Anda
 05 Berapa umur Anda
 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
 09 Siapa nama ibu Anda
 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

Score total = 10
Interpretasi hasil :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh (Salah 0)
Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam):

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi.
(Untuk disebutkan)
o Obyek..........
o Obyek..........
o Obyek..........
3 Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat.
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada No.2
(registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang
kata berikut : ”tak ada jika, dan,
atau, tetapi:. Bila benar, nilai
satu point.
o Pernyataan benar 2 buah:
tak ad, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari
3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda,
lipat dua dan taruh di lantai”.
o Ambil kertas di tangan
Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30 Aspek kognitif dari fungsi
mental baik

Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik (30)
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Kerusakan aspek fungsi mental berat

8. Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat.
Kedua komponen tersebut adalah:
- Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis) (0)
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) (0)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali
dengan hati-hati) (0)
Klien menggerakkan kaki, memegangn obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya.
 Mata tertutup (0)
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher (0)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo,
pusing atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu (0)
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk (1)
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan
usaha-usaha yang keras untuk bangun.

- Komponen gaya berjalan atau pergerakan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan (0)
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) (0)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien) (0)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien) (0)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri
klien) (0)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
 Berbalik (0)
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan.
Interpretasi Hasil:
0 – 5 Resiko jatuh rendah (1)
6 – 10 Resiko jatuh sedang
11-15 Resiko jatuh tinggi

9. Pengkajian Kondisi Depresi


INVENTARIS DEPRESI BECK

Aspek yang ditanyakan Skore


A. Kesedihan
- Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat 3
menghadapinya
- Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar 2
darinya
- Saya merasa sedih dan galau 1
- Saya tidak merasa sedih 0
B. Pesimisme
- Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan tidak dapat membalik 3
- Saya merasa tidak memiliki apa-apa untuk memandang ke depan 2
- Saya merasa kecil hati mengenai masa depan 1
- Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan 0
C. Rasa kegagalan
- Saya merasa benar-benar gagal sebagai orangtua, suami/istri 3
- Seperti melihat ke belakang, semua yang saya lihat hanya 2
kegagalan
- Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya 1
- Saya tidak merasa gagal 0
D. Ketidakpuasan
- Saya tidak puas dengan segalanya 3
- Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun 2
- Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan 1
- Saya tidak merasa tidak puas 0
E. Rasa Bersalah
- Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga 3
- Saya merasa sangat bersalah 2
- Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari yang 1
baik
- Saya tidak merasa benar-benar bersalah 0
F. Tidak menyukai diri sendiri
- Saya benci diri saya sendiri 3
- Saya muak dengan diri saya sendiri 2
- Saya tidak suka dengan diri saya sendiri 1
- Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri 0
G. Membahayakan Diri Sendiri
- Saya akan membunuh diri sendiri jika ada kesempatan 3
- Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri 2
- Saya merasa lebih baik mati 1
- Saya tidak punya pikiran mengenai membahayakan diri 0
sendiri
H. Menarik Diri dan Sosial
3
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semua.
2
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1
- Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
0
- Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
- Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali 3
- Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan 2
- Saya berusaha mengambil keputusan 1
- Saya membuat keputusan yang baik 0
J. Perubahan Gambaran Diri
- Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan 3
- Saya merasa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam 2
hidup saya dan ini membuat saya tidak menarik
- Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik 1
- Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada sebelumnya 0
K. Kesulitan Kerja
- Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali 3
- Saya telah mendorong keras diri saya untuk melakukan sesuatu 2
- Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu 1
- Saya dapat bekerja sebaik sebelumnya 0
L. Keletihan
- Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu 3
- Saya lelah untuk melakukan sesuatu 2
- Saya lelah lebih dari yang biasanya 1
- Saya tidak lebih lelah dari biasanya 0
M. Anoreksia
- Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali 3
- Nafsu makan saya sekarang sangat memburuk 2
- Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya 1
- Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya 0

Penilaian :
0–4 : Depresi tidak apa atau minimal
5–7 : Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
> 16 : Depresi berat

10. Pengkajian Sosial


Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Pengkajian aspek sistem sosial ini dapat menghasilkan
informasi penting untuk memberi gambaran dukungan keluarga terhadap lansia. Suatu alat
skrining singkat yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia adalah APGAR
Keluarga (Smilkstein et al, 1982 dalam lueckenotte, 1998) meliputi adapatasi
(Adaptation), hubungan (Partnership), pertumbuhan (Growth), afeksi (Affection) dan
pemecahan (Resolve).
APGAR Keluarga

Komponen Skore
A Adaptation (adaptasi)
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga 2 : Selalu
(teman-teman) saya untuk membantu pada waktu 1 : Kadang-kadang
sesuatu menyusahkan saya 0 : Tidak pernah
P Partnership (hubungan)
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
membicarakan sesuatu dengan saya dan 1 : Kadang-kadang
mengungkapkan masalah dengan saya 0 : Tidak pernah
G Growth (pertumbuhan)
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
menerima dan mendukung keinginan saya untuk 1 : Kadang-kadang
melakukan aktivitas atau arah baru 0 : Tidak pernah
A Affectiion (afeksi)
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi 1 : Kadang-kadang
saya seperti marah, sedih atau mencintai 0 : Tidak pernah
B Resolve (pemecahan)
Saya puas dengan keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
menyediakan waktu bersama-sama. 1 : Kadang-kadang
0 : Tidak pernah

Penilaian :
<3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
4 – 6 : disfungsi keluarga sedang
7 – 10 : disfungsi keluarga ringan atau tidak disfungsi keluarga (10)

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Komplikasi Hipertensi
2. Resiko Intoleransi Aktivitas
3. Resiko Jatuh Rendah

C. Intervensi Keperawatan
No Tujuan dan Kritesi
Intervensi Rasional
Dx Hasil
I Setelah dilakukan Primer Primer
tindakan - Berikan pendidikan - Pendidikan kesehatan dapat
keperawatan selama kesehatan mengenai meingkatkan pengetahuan
x 24 jam, klien bisa hipertensi dan cara klien sehingga bisa
terhindar dari resiko pencegahan hipertensi terhindar dari komplikasi
komplikasi hipertensi
hipertensi. Dengan Sekunder Sekunder
kriteria hasil : - Observasi TTV terutama - Observasi TTV merupakan
- Tekanan darah pada tekanan darah cara untuk mengetahui
tidak tinggi setiap hari keadaan umum klien
- Klien mengerti khusus nya tanda tanda
cara menurunkan vital dan Tekanan darah
tekanan darah sehingga dapat mengetahui
dengan kebiasaan kondisi TD dan penyusunan
yang baik intervensi bisa sesuai
- Klien tidur cukup dengan kondisi klien setiap
hari
- Mengkaji pengetahuan - Pengetahuan klien tentang
klien tentang tekanan hipertensi sangat
darah tinggi mempengaruhi klien untuk
menghindari komplikasi
hipertensi sehingga jika
pengetahuan baik maka
akan mengurangi resiko
komplikasi hipertensi dan
klien dapat melakukan
pencegahan dengan mandiri
Tersier Tersier
- Mendemonstrasikan - Senam hipertensi dapat
senam Hipertensi menurunkan tekanan darah
karna pergerakan klien
II Setelah dilakukan Primer Primer
tindakan - Ajarkan teknik - Teknik relaksasi nafass
keperawatan selama mengontrol nyeri dengan dalam dapat membuat
x 24 jam, klien bisa tarik nafas dalam relaksasi setiap otot karena
terhindar dari resiko O2 ke jaringan lelbih cukup
intoleransi aktivitas. sehingga dapat
Dengan kriteria hasil meningkatkan kenyamanan
: klien dan menmgurangi
- Klien tidak nyeri rasa nyeri klien.
pada pinggang Sekunder Sekunder
dan kaki - Kaji karakteristik nyeri - Mengkaji karakteristik
- Klien bisa dengan PQRST nyeri merupakan cara untuk
beraktivitas tanpa mengetahui keadaan nyeri
hambatan nyeri klien sehingga penyusunan
intervensi bisa sesuai
dengan kondisi klien.
- Kaji kemampuan klien - Kemampuan klien dalam
untuk mengurangi rasa menanggulangi rasa nyeri
nyeri dapat mempenngaruhi
ketepatan penatalaksanaan
apakan yang dilakukan
klien tepat atau tidak.
Tersier Tersier
- Anjurkan klien untuk - Lotion hangat dapat
menggunakan lotion mendilatasikan pembuluh
hangat untuk mngurangi darah sehingga dapat
rasa nyeri melancarakan sirkulasi
darah dan mengurangi rasa
nyeri karena sensai hangat
pada bagian nyeri tersebut.
- Anjurkan klien untuk - Penggunaan obat yang rutin
menghindari penggunaan dapat membuat klien
obat penghilang rasa ketergantungan sehingga
nyeri jika tidak mengkonsumsi
obat akan nyeri akan terasa
lebih parah dan jika
dibiarkan akan
mengganggu fungsi ginjal
klien
III Setelah dilakukan Primer Primer
tindakan - Jelaskan kepada klien - Menjelaskan tentang
keperawatan selama tentang pentingnya pentingnya mengetahui cara
3 x 24 jam, klien mengetahui cara mengambil barang dengan
bisa terhindar dari mengambil barang membungkuk atau jongkok
resiko jatuh. Dengan dengan merunduk atau dengan benar akan
kriteria hasil : jongkok dengan posisi meningkatkan pengetahuan
- Klien bisa yang benar serta bahaya klien sehingga pergerakan
mengambil jika melakukan yang dilakukan akan benar.
barang-barang pergerakan yang kurang
dengan mudah tepat.
saat Sekunder Sekunder
membungkuk - Kaji kemampuan klien - Menkaji kemampuan klien
- Lingkungan apakan sudah bisa apakan sudah bisa
dapat mengambil barang mengambil barang dengan
dimodifikasi dengan mudah dengan mudah dengan
sesuai dengan membungkuk membungkuk
kebutuhan klien memungkinkan perawat
untuk mengetahui
perkembangan kemampuan
klien sehingga
implementasi yang
diberikan bisa sesuai
dengan kondisi klien
Tersier Tersier
- Demonstrasikan cara - Mendemonstrasikan cara
melakukan gerakan- melakukan gerakan-gerakan
gerakan mengambil mengambil barang baik
barang baik bungkuk bungkuk maupun jongkok
maupun jongkok akan mengurangi resiko
terjadinya komplikasi nyeri
punggung atau kaki.

D. Implementasi
Hari/Tanggal Tindakan No. Dx Paraf
Sabtu, 1 - Memberikan pendidikan kesehatan mengenai I
Februari 2020 hipertensi dan cara pencegahan hipertensi
Hasil : Klien mengerti apa itu hipertensi dan cara
pencegahan hipertensi
- Mengobservasi TTV terutama pada tekanan darah I
setiap hari
Hasil : BP = 180/100 mmHg, P = 114, RR = 23 dan
T = 36,6oC
- Mengkaji pengetahuan klien tentang tekanan darah I
tinggi
Hasil : klien belum mengetahui tentang apa itu
tekanan darah tinggi dan belum mengetahui cara
penanganan darah tinggi
- Mendemonstrasikan senam Hipertensi I
Hasil : Klien dapat mengikuti ggerakan yang di
praktekan
Sabtu, 01 - Mengajarkan teknik mengontrol nyeri dengan tarik II
Februari 2020 nafas dalam
Hasil : Klien mengerti cara mengontrol nyeri
dengan tarik nafas dalam
- Mengkaji karakteristik nyeri dengan PQRST II
Hasil : Klien mengatakan nyeri masih dirasakan,
nyeri semakin dirasakan ketika klien benyak berdiri
dan membungkuk, nyeri dirasakan membaik ketika
klien istirahat / rebahan, nyeri dirasakan seperti
pegal karena benda berat, nyeri dirasakan pada
pinggang dan kaki jika berdiri lama dan jalan yang
terlalu jauh, skala nyeri klien di nomor 3 dari 0-10,
nyeri dirasakan hanya ketika beraktifitas terlalu
lama
- Mengkaji kemampuan klien untuk mengurangi rasa II
nyeri
Hasil : Klien mengurangi rasa nyeri dengan minum
obat Hansen yang dibelinya dari apotek
- Menganjurkan klien untuk menggunakan lotion II
hangat untuk mngurangi rasa nyeri
Hasil : Klien mengerti jika nyeri akan
menggunakan balsem atau fresh care
- Menganjurkan klien untuk menghindari
penggunaan obat penghilang rasa nyeri
Hasil : Klien mengatakan akan mengurangi
penggunaan obat hansen yang dikonsumsi nya
Sabtu, 01 - Menjelaskan kepada klien tentang pentingnya III
Februari 2020 mengetahui cara mengambil barang dengan
merunduk atau jongkok dengan posisi yang benar
serta bahaya jika melakukan pergerakan yang
kurang tepat.
Hasil : Klien mengerti cara mengambil barang
dengan merunduk atau jongkok dengan posisi yang
benar
- Mengkaji kemampuan klien apakan sudah bisa III
mengambil barang dengan mudah dengan
membungkuk
Hasil : Klien mengambil barang dengan
berdongkok dan terlihat mencari pegangan untuk
berdiri
- Memodifikasi lingkungan dan mendemonstrasikan III
cara melakukan gerakan-gerakan mengambil
barang baik bungkuk maupun jongkok
Hasil : Klien bisa memperagakan cara melakukan
gerakan-gerakan mengambil barang baik bungkuk
maupun jongkok
Minggu, 02 - Mengevaluasi pengetahuan klien tentang hipertensi I
Februari 2020 dan cara pencegahan hipertensi
Hasil : Klien mengerti apa itu hipertensi dan cara
pencegahan hipertensi
- Mengobservasi TTV terutama pada tekanan darah I
setiap hari
Hasil : BP = 160/100 mmHg, P = 112, RR = 22 dan
T = 36,8oC
- Mendemonstrasikan senam Hipertensi
Hasil : Klien dapat mengikuti ggerakan yang di I
praktekan
Minggu, 02 - Mengevaluasi pasien tentang teknik mengontrol II
Februari 2020 nyeri dengan tarik nafas dalam
Hasil : Klien bisa melakukan cara mengontrol nyeri
dengan tarik nafas dalam
- Mengkaji ulang karakteristik nyeri dengan PQRST II
Hasil : Klien mengatakan nyeri masih dirasakan,
nyeri semakin dirasakan ketika klien benyak berdiri
dan membungkuk, nyeri dirasakan membaik ketika
klien istirahat / rebahan, nyeri dirasakan seperti
pegal karena benda berat, nyeri dirasakan pada
pinggang dan kaki jika berdiri lama dan jalan yang
terlalu jauh, skala nyeri klien di nomor 3 dari 0-10,
nyeri dirasakan hanya ketika beraktifitas terlalu
lama
- Mengkaji kemampuan yang sudah dilakukan klien II
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : Klien masih mengurangi rasa nyeri dengan
minum obat Hansen yang dibelinya dari apotek
- Menganjurkan kembali klien untuk menggunakan II
lotion hangat untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : Klien mengerti jika nyeri akan
menggunakan balsem atau fresh care
- Menganjurkan klien untuk menghindari II
penggunaan obat penghilang rasa nyeri
Hasil : Klien mengatakan akan mengurangi
penggunaan obat hansen yang dikonsumsi nya
Minggu, 02 - Mengevaluasi kemampuan klien tentang cara III
Februari 2020 mengambil barang dengan merunduk atau jongkok
dengan posisi yang benar serta bahaya jika
melakukan pergerakan yang kurang tepat.
Hasil : Klien mengerti cara mengambil barang
dengan merunduk atau jongkok dengan posisi yang
benar
- Mengkaji kemampuan klien apakan sudah bisa III
mengambil barang dengan mudah dengan
membungkuk
Hasil : Klien mengambil barang dengan
berdongkok dan terlihat masih mencari pegangan
untuk berdiri
Senin, 03 - Mengevaluasi pengetahuan klien tentang hipertensi I
Februari 2020 dan cara pencegahan hipertensi
Hasil : Klien mengerti apa itu hipertensi dan cara
pencegahan hipertensi
- Mengobservasi ulang TTV terutama pada tekanan I
darah setiap hari
Hasil : BP = 150/90 mmHg, P = 116, RR = 22 dan
T = 36,7oC

Senin, 03 - Mengevaluasi pasien tentang teknik mengontrol II


Februari 2020 nyeri dengan tarik nafas dalam
Hasil : Klien bisa melakukan cara mengontrol nyeri
dengan tarik nafas dalam
- Mengkaji ulang karakteristik nyeri dengan PQRST II
Hasil : Klien mengatakan nyeri masih suka
dirasakan, nyeri semakin dirasakan ketika klien
benyak berdiri dan membungkuk, nyeri dirasakan
membaik ketika klien istirahat / rebahan, nyeri
dirasakan seperti pegal karena benda berat, nyeri
dirasakan pada pinggang dan kaki jika berdiri lama
dan jalan yang terlalu jauh, skala nyeri klien di
nomor 3 dari 0-10, nyeri dirasakan hanya ketika
beraktifitas terlalu lama
- Mengingatkan kembali klien untuk menggunakan II
lotion hangat untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : Klien mengerti jika nyeri akan
menggunakan balsem atau fresh care
- Menganjurkan klien untuk menghindari II
penggunaan obat penghilang rasa nyeri
Hasil : Klien mengatakan akan mengurangi
penggunaan obat hansen yang dikonsumsi nya
Senin, 03 - Mengevaluasi kemampuan klien tentang cara III
Februari 2020 mengambil barang dengan merunduk atau jongkok
dengan posisi yang benar serta bahaya jika
melakukan pergerakan yang kurang tepat.
Hasil : Klien mengerti cara mengambil barang
dengan merunduk atau jongkok dengan posisi yang
benar
- Mengkaji kemampuan klien apakan sudah bisa III
mengambil barang dengan mudah dengan
membungkuk
Hasil : Klien mengambil barang dengan
berdongkok dan terlihat masih mencari pegangan
untuk berdiri

E. Evaluasi
Hari/Tanggal No Dx Evaluasi Paraf
Selasa, 04 I S : Klien mengatakan masing merasakan pusing tapi
Februari 2020 jarang
O : BP = 150/90 mmHg, P = 114, RR = 21 dan T =
36,8oC
A : Masalah belum teratasi
P : Anjurkan klien untuk mengurangi makanan yang
memiliki kadar garam tinggi, mengurangi konsumsi
gorengan, dan makanan yang berlemak
Selasa, 04 II S : Klien mengatakan masih bisa beraktivitas tapi
Februari 2020 masih aktivitas nya tidak maksimal karena sakit
punggung dan kaki jika terlalu lama berdiri. Tetapi
nyeri nya berkurang
O : Skala nyeri 3,
A : Masalah belum teratasi
P : Mengingatkan klien untuk tidak mengkonsumsi
obat hansen, mengingatkan klien untuk menggunakan
lotion yang hangat untuk mengurangi rasa nyeri,
menganjurkan klien untuk melakukan kompres hangat
pada daerah nyeri
Selasa, 04 III S : Klien mengatakan sudah bisa mengambil barang
Februari 2020 yang harus menjongkok dengan teknik yang benar
O : klien terlihat bisa mempraktekan cara meraih
barang yang berada di bawak dengan berjongkok
A : Masalah belum
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai