Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUANG POLI RSUD DR SLAMET GARUT

Disusun Oleh :

Abdhan Firdaus Nursinggih 191 FK 04002


Aprillia Nurarifah 191 FK 04005
Arfan Husid 191 FK 04006
Eneng Yeti Mulyati 191 FK 04016
Ica Purnamasari 191 FK 04023
Lis ita Patmalasari 191 FK 04030
Nurmala Dwi Anggiani 191 FK 04038
Sandra Cantika A 191 FK 04046
Soffi Ariwanti 191 FK 04052
Wulan Ayu Utami 191 FK 04062

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
BHAKTI KENCANA BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Tanda bahaya kehamilan


Sub tema : Menjelaskan mengenai tanda bahaya kehamilan
Hari/tanggal : Senin, 18 November 2019
Tempat : Ruang Poli RSUD Dr. Slamet Garut
Waktu : Pukul 07.00 (± 40 Menit)
Sasaran : Ibu Hamil

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan (Penkes) tanda bahaya kehamilan
diharapkan ibu dapat mengetahui manfaat pentingnya mengetahui tanda bahaya
kehamilan.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Mampu mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Mampu mengetahui pencegahan tanda bahaya kehamilan
2. Materi
Terlampir
3. Metode
1. Ceramah
2. Demonstarsi
3. Tanya jawab
4. Media
1. Leaflet
2. Layar
5. Strategi
1) Menyeting ruangan atau lingkungan
2) Menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh audiens
3) Menggunakan leaflet dan menampilkan video
4) Penyuluh mengevaluasi materi setelah dijelaskan

6. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Pembukaan : a. Menjawab salam
Menit a. Memberi salam b. Menyimak
b. Perkenalan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan materi pokok
yang akan disampaikan
f. Apersepsi
2. 20 Pelaksanaan : a. Menyimak
Menit a. Menjelaskan pengertian b. Tanya jawab
tanda bahaya kehamilan
b. Menjelaskan macam-macam
tanda bahaya kehamilan
c. Menjelaskan bangai mana
mencegah tanda bahaya
kehamilan
3 10 Evaluasi : a. Diskusi
1) Mempersilahkan audiens b. Tanya jawab
untuk bertanya dan akan
dijawab oleh penyuluh.
2) Meminta salah satu audiens
menyebutkan kembali materi
yang dijelaskan.
3) Memberikan pujian atas
keberhasilan audiens
menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan,
serta dapat menyimpulkan.
4 5 Penutup : Menjawab salam
Menit 1) Menyampaikan
terima kasih
2) Mengucapkan salam
7. Pengorganisasian
Moderator : Soffi Ariwanti

Pemberi materi : Lis ita Patmalasari

Fasilitator : Aprillia Nurarifah, Ica Purnamasari, Eneng Yeti Mulyati,


Nurmala, Sandra

Observer : Abdhan, Wulan Ayu Utami

8. Denah Penyuluhan
Keterangan :

Moderator :

Layar :

Penyampaian Materi :

Pemateri :

Peserta :

Fasilitator :

Observer :

9. Kriterian Evaluasi
1. Evaluasi Hasil
Tes lisan : Di akhir ceramah
a) Penilaian
System penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor:
a. Bila benar 1, nilai : 1
b. Bila benar 2, nilai : 2
c. Bila benar 3, nilai : 3
d. Bila benar 4, nilai : 4
Jumlah nilai benar pada semua soal : point
b) Klasifikasi penilaian
a. Bila nilai benar : 1 - 4 : C : berarti kurang memahami
b. Bila nilai benar : 2 - 4 : B : berarti cukup memahami
c. Bila nilai benar : 3 - 4 : A : berarti memahami / mengerti
2. Evaluasi Materi
a. Apa itu tanda bahaya kehamilan?
b. Apa saja macam-macam tanda bahaya kehamilan?
c. Bagaimana cara mencegah tanda bahaya kehamilan?
LAMPIRAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda- tanda bahaya pada
kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.
Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan. Sedangkan menurut uswhaya
2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.

B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar
waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari
servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat
berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan,
meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena
mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum
waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung
yang Disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan
intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah
menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia.
d. Bengkak pada wajah kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah
kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki
dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan
diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang
mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua
tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan
preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing
kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan
diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik.
f. Ibu menderita demam
dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi
demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan,
persalinan dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lainnya.
h. Sakit Kepala yang hebat
Mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu
aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum.
j. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr
% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya
dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
k. berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg.
Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang
diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan
adanya pertumbuhan janin yang terhambat.

l. Kelainan letak janin


Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga
ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam Rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki
atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit
Tanda bahaya yang perlu segera dirujuk:

1. Keluar darah dari jalan lahir/kemaluan


2. Keluar air ketuban sebelum waktunya (KPD)
3. Kejang
4. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3x dlm 1 jam)
Sikap yang harus dilakukan oleh ibu atau keluarga:
1. Jangan panik
2. Mencari dan mempersiapkan transportasi
3. Segera bawa ibu ketempat bidan, RS atau pelayanan kesehatan yang lain
4. Siapkan donor darah jika diperlukan

C. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda


Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda
bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat
fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas,
Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi (Rachmat, 2007)
DAFTAR PUSTAKA

Tiran, 2007. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.


Rahmat, 2007 Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Anda mungkin juga menyukai