Anda di halaman 1dari 69

ASPIRASI

BENDA ASING
KELOMPOK 5
MOH IKBAL GUSMAN (70600117015)
HUSNUL KHATIMAH SANUSI (70600117020)
ANDI DIAN HAJRIANA (70600117045)
ANDI NURFADILAH SYAM (70600117004)
ATHIYAH ULYA ARIF (70600117009)
ANDI NURUL HIDAYA AZZAHRA (70600117010)
DZAKIYYAH ANWAR (70600117021)
ALFITRA SALAM (70600117035)
NUR INTAN CAHYANI (70600117049)
NAMIRAH (70600117050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KASUS 2
Seorang laki-laki, 21 tahun, jatuh tidak
sadarkan diri di sebuah restoran.
Sebelumnya penderita sedang makan
sambil berbincang-bincang dengan
temannya. Sesaat kemudian, penderita
tiba-tiba batuk dan sulit bernapas sambil
memegangi tenggorokannya. Riwayat
penyakit katup jantung sebelumnya ada,
berobat teratur. Riwayat penyakit asma
ada. Penderita terlihat pucat kebiruan,
nadi teraba cepat
ü Laki laki, 21 tahun
ü Jatuh tidak sadarkan
diri di restaurant
ü Sedang makan dan
berbincang-bincang
dengan temannya
ü Tiba tiba batuk dan
sulit bernapas sambil
memegangi
tenggorokannya
ü Riwayat penyakit
katup jantung dan
berobat teratur
KATA KUNCI ü Riwayat penyakit asma
ü Penderita pucat
kebiruan
ü Nadi teraba cepat
DAFTAR PERTANYAAN
1. Definisi dari aspirasi benda asing
2. Anatomi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan
bagian atas
3. Fisiologi menelan dan fisiologi pernapasan
4. Etiologi terjadinya aspirasi
5. Patofisiologi aspirasi benda asing
6. Patofisiologi tidak sadarkan diri berdasarkan scenario
7. Patomekanisme gejala penyerta terkait scenario (susah
bernapas, pucat kebiruan, nadi cepat, batuk)
8. Hubungan riwayat penyakit pasien dengan keluhan pada
skenario
9. Tatalaksana awal terkait scenario (dewasa dan anak)
10. Tatalaksana lanjutan di RS
11. Tindakan pencegahan aspirasi
12. Differential diagnosis terkait scenario
a. Aspirasi Benda Asing
b. Cardiac Asthma
c. Peny. Katup jantung
d. Gagal Jantung Akut
13. Integrasi keislaman
LEARNING OBJECTIVES
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari aspirasi benda asing
2. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dari sistem pernapasan dan
pencernaan bagian atas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi menelan dan fisiologi pernapasn
4. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi terjadinya aspirasi benda asing
5. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi terjadinya aspirasi benda
asing
6. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiolog tidak sadarkan diri
berdasarkan skenario
7. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme gejala penyerta terkait
skenario (sulit bernapas, pucat kebiruan, nadi cepat, dan batuk
8. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan riwayat penyakit pasien dengan
keluhan pada skenario
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana awal terkait skenario
10. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana lanjutan di RS
11. Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan pencegahan aspirasi benda
asing
12. Mahasiswa mampu mengetahui differential diagnosa terkait pada skenario
13. Mahasiswa mampu menjelaskan integrasi keislaman yang terkait skenario
DEFINISI ASPIRASI BENDA ASING

Aspirasi benda asing adalah masuknya benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh ke saluran napas. Benda asing pada saluran napas merupakan
keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera karena keterlambatan
penanganannya dapat menyebabkan komplikasi yang berakibat pada kematian.
Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2).
ANATOMI
SISTEM PERNAPASAN BAGIAN ATAS

Patwa, A. and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system relevant to anaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia,
59(9), p.533.
ANATOMI
SISTEM PENCERNAAN BAGIAN ATAS

Paulsen, F & Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid 1, Edisi : 23. Jakarta : EGC. 2010.
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A. Organizational Behaviour Edition 15. New Jersey: Pearson Education. 2013.
FISIOLOGI MENELAN

Sherwood, L., 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi VI. Jakarta : EGC
FISIOLOGI PERNAPASAN

1. Majumder, N. (2015). Physiology of Respiration. IOSR Journal of Sports and Physical Education, 2(3), pp.16-17.
2. Patwa, A. and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system relevant to anaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia, 59(9), p.533.
ETIOLOGI ASPIRASI
ü Organik: potongan
BENDA ASING makanan, buah, biji-
bijian, tulang
ikan/ayam

ü Anorganik: gigi,
benda kecil seperti
tutup pulpen, jarum,
koin, kuku

ü Iatrogenik: voice
prosthesis, dental
bridge
PATOMEKANISME ASPIRASI BENDA ASING DAN PENURUAN KESADARAN
PATOMEKANISME RIWAYAT PENYAKIT PADA SKENARIO
NASSIF, M., et al. Relationship between atrial septal defects and asthma-like dyspnoea: the impact of
transcatheter closure. Netherlands Heart Journal, 2016, 24.11: 640-646.
ALUYEN, Julia KN, et al. Cardiac Asthma: Not Your Typical Asthma. US Pharm, 2013, 2: 20.
SUDOYO, Aru W., et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi VI. Jakarta: Interna Publishing, 2014.
TATALAKSANA
A W A L
Langkah identifikasi tanda
gangguan jalan napas

q Observasi adanya
hipoksia atau
hiperkapnia
q Dengarkan suara napas
yang tidak normal
q Evaluasi tingkah laku
pasien
Advnce Trauma Life Support (2018). Aiway and Ventilatory Management . 9th Edition. USA: American College of Surgeons
Abdominal Thrust
Pada
obstruksi
jalan napas
karena
aspirasi
benda asing,
dapat
Anjurkan untk terus
batuk sampai dapat dilakukan
bernapas dengan tatalaksana
normal berikut
Chest thrust

American Red Cross (2015). Basic Life Support for Healthcare Providers Handbook. USA
Tatalaksana pada bayi
à chest thrust dan
back blows

American Red Cross (2015). Basic Life Support


for Healthcare Providers Handbook. USA
TATALAKSANA
L A N J U TA N

• Bronkoskopi
fiberoptik
Laringoskopi fleksibel Torakotomi
• Bronkoskopi
kaku
Zuleika P, Ghanie A. 2016. Penatalaksanaan Enam Kasus Aspirasi Benda Asing Tajam Di
Saluran Tracheobronkial.Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. 3(1)
Sari AM, Fitri F, Novialdi. 2015. Aspirasi Peluit Pada Anak. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(1)
Hutagalung I M R, dkk. 2019. Tatalaksana Benda Asing Trakeobronkial Di KSM Telinga
Hidung Tenggoork- Bedah Kepala Dan Leher Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Priode
2013-2017. JSK. 5(1)
S. Sarah Green. 2020. Ingested and Aspirated Foreign Bodies. 36(10)
DIAGNOSIS
BANDING

ASPIRASI CARDIAC
BENDA ASTHMA
ASING

PENYAKIT
GAGAL JANTUNG KATUP
AKUT JANTUNG
ASPIRASI BENDA
ASING
Aspirasi benda asing ialah masuknya
benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh ke saluran napas. Benda asing
pada saluran napas merupakan keadaan darurat
yang memerlukan penanganan segera.
Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan
terjadinya komplikasi bahkan kematian.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L


Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2).
EPIDEMIOLOGI
o Umumnya terjadi pada anak usia antara 6 bulan
sampai 4 tahun dengan puncaknya pada umur 1–2
tahun.
o Diperkirakan aspirasi benda asing merupakan
penyebab 7% kematian mendadak pada anak di bawah
usia 4 tahun.
o Pada kelompok dewasa, aspirasi benda asing lebih
sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.
o Pada individu dewasa, benda asing yang teraspirasi
cenderung terperangkap di bagian tengah dalam trakea
(53%) atau distal karina (47%). Sebagian besar benda
asing melewati pita suara dan masuk ke cabang
trakeobronkial. Hanya 12% benda asing yang
mengalami impaksi di laring.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L


Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2).
ETIOLOGI
Berdasarkan jenis Berdasarkan asalnya
benda asing yang benda asing terbagi atas
tertelan, dibagi dua yaitu, benda asing
menjadi dua yang berasal dari luar
kelompok yaitu tubuh disebut benda asing
benda asing organik eksogen dan yang berasal
dan anorganik. dari dalam tubuh disebut
benda asing endogen.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2).
Pradjoko I, Syafa’ah I, Subianto A. Aspirasi Jarum Pentul yang Tertanam 10 Hari di Bronkus Kanan Seorang Remaja. 2017; 3(2).
ETIOLOGI (2)
Benda asing organik Benda asing anorganik

Bersifat menyerap cairan kemudian


mengembang, dan sejalan dengan
waktu akan mengakibatkan Benda asing anorganik
pembengkakan yang cepat, yang memberikan tanda dan
mengakibatkan perubahan derajat gejala yang lebih ringan
obstruksi, dari obstruksi parsial daripada organik.
menjadi total. Selain itu benda asing
organik menimbulkan reaksi
inflamasi yang berat dalam
beberapa jam.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L


Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2)
ETIOLOGI (3)

Endogen
Eksogen
kacang-kacangan, biji sawo,
Gigi yang terlepas makanan (popcorn), buah-buahan,
tulang ikan serta bahan anorganik
seperti paku, jarum, peniti, batu,
tutup pena, mata bor gigi, karet,
aksesoris sepatu anak, gigi palsu,
mainan plastik dan lain-lain.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L


Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2)
PATOFISIOLOGI
§ Pada dewasa, aspirasi benda asing kebanyakan terjadi karena
penurunan mekanisme proteksi jalan nafas seperti intoksikasi alkohol,
susunan gigi yang buruk, penggunaan sedativa, retardasi mental,
gangguan neurologis, trauma dengan penurunan kesadaran dan general
anestesi. Keadaan tertentu seperti tertawa, menangis, bersin dapat juga
menyebabkan aspirasi benda asing.
§ Derajat gejala dapat bervariasi sesuai letak pada bronkus. Oklusi pada
laring dengan ukuran aspirat yang besar dapat memberi gejala yang
akut, dengan ep
§ Bila aspirat melewati plika vokalis menuju area subglotis/trakea, gejala
batuk dengan stridor inspiratoir dapat ditemukan.
§ Bila aspirat menuju bronkus yang lebih dalam, periode asimtomatik
sering terjadi. Batuk merupakan mekanisme perlindungan paru dari
aspirasi dan membantu pengeluaran sekresi bronkial yang berlebih.
§ Batuk dapat terjadi karena rangsangan pada reseptor iritan yang
terdapat pada laring, trakea dan bronkus besar termasuk salah satunya
akibat benda asing. Batuk yang diakibatkan benda asing pada umumnya
menetap, persisten dan kering tanpa dahak.
§ Pada beberapa kasus, benda asing yang menyebabkan kerusakan
saluran napas dapat disertai dengan batuk darah. Benda asing berupa
benda tajam tentunya dapat menyebabkan luka serius sehingga
menimbulkan batuk darah berulang. Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017; 47(2).
MANIFESTASI KLINIS
Setelah episode akut,
manifestasi klinis bervariasi
dari gejala dan tanda
Batuk paroksismal dengan Takipnea minimal hingga gejala
disertai distress pernapasan obstruksi jalan napas total
Asfiksia Mengi
Rasa Dispnea
tercekik

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di


bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2017;
47(2).
DIAGNOSIS
Anamnesis
Dari anamnesis seseorang yang mengalami aspirasi benda asing di
saluran nafas akan mengalami tiga stadium.4
§ Stadium 1 à Gejala permulaan yaitu riwayat tersedak, batukbatuk
hebat secara tiba-tiba (violent paroxysmalof coughing), rasa tercekik
(choking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging), sesak nafas yang
tiba-tiba, wheezing yang tiba-tiba, rasa tercekik atau obstruksi jalan
nafas akut.
§ Stadium 2 à interval asimptomatis, pada stadium inigejalanya
menghilang.
§ Staduim 3 à Telah terjadi gejala komplikasi infeksi sebagai akibat
reaksi jaringan terhadap benda asing, hingga timbul batuk-batuk,
stridor dan berkurangnya suara nafas pada auskultasi, hemoptisis,
pneumonia, dan abses paru
Pemeriksaan fisik
Ditemukan tanda-tanda sumbatan jalan napas
sesuai dengan lokasi benda asing, ukuran,
derajat sumbatan dan lamanya waktu aspirasi.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi berupa foto toraks.
à Pemeriksan radiologi paru yang diambil dalam waktu 24
jam pertama setelah kejadian aspirasi biasanya
menunjukkan gambaran normal.
Adams GE, Boies LR, Penyunting. Fundamental of Otolaryngology. Edisi ke-9. Philadelphia: WB Saunders. 2015.
Fitri F, Nelvia T. Ekstraksi Benda Asing Lampu Led di Bronkus dengan Bronkoskop Kaku. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3).
Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
2017; 47(2).
PENATALAKSANAAN
Do you need
an online
doctor now? Bila benda asing terlihat di faring posterior maka
dapat dipakai perasat Heimlich atau menepuk
punggung sebagai usaha untuk mengeluarkannya.
Sedangkan cara pengeluaran benda asing di
trakeobronkial yaitu dengan bronkoskop kaku
maupun bronkoskop serat optik.
Bronkoskopi kaku merupakan baku emas ekstraksi
benda asing, dengan pertimbangan pernapasan lebih
terkontrol, oksigenasi adekuat, lumen lebih besar
sehingga memudahkan melakukan tindakan, serta
untuk mengatasi bila terdapat perdarahan.

Setelah tindakan bronkoskopi dianjurkan pemberian terapi


kortikosteroid dan antibiotik

Junizaf M. Benda asing di saluran napas. Dalam: Iskandar N, Supardi E, penyunting. Buku Ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok. Edisi ke-5. Jakarta: FKUI. 2001.
Rovin JD, Rodgers BM. Pediatrics foreign body aspiration. American Academy of Pediatrics. 2000.
Fitri F, Nelvia T. Ekstraksi Benda Asing Lampu Led di Bronkus dengan Bronkoskop Kaku. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3).
KOMPLIKASI
q Komplikasi akibat premedikasi:
Depresi pernafasan, hipotensi,
sinkop, henti nafas.2
q Komplikasi akibat anestesi lokal:
Henti nafas, spasme laring,
methemoglobinemia.2
q Komplikasi akibat tindakan
bronkoskopi: Spasme laring,
gagal nafas, pneumonia,
pneumotoraks, perdarahan, henti
jantung, sinkope, bradikardi,
takikardi ventrikel.2 Pradjoko I, Syafa’ah I, Subianto A. Aspirasi Jarum Pentul yang Tertanam 10 Hari di
Bronkus Kanan Seorang Remaja. 2017; 3(2).
PROGNOSIS
• Dubia ad bonamà Jika aspirasi
benda asing ini segera ditangani.

• Aspirasi benda asing dapat


menyebabkan kelainan kronis jika
tidak ditatalaksana dengan cepat.

Zuleika P, Ghanie A. Karakteristik pasien benda asing trakeobronkial di bagian T.H.T.K.L Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin
Palembang. 2017; 47(2).
UPAYA REVENTIF
Resiko morbiditas dan mortalitas
yang dapat terjadi akibat benda
asing pada trakeobronkial, saran
untuk dilakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang bahaya benda
asing trakeobronkial sebagai
upaya preventif.
Hutagalung IMR, Permana AD, Purwanto B, Sudiro M. Tatalaksana Benda Asing
Trakeobronkial di KSM Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher Rumah Sakit
Hasan Sadikin Bandung Periode Tahun 2013-2017. JSK, 2019; 5(1).
1. Tanabe T, Rozycki H J, Kanoh S, Rubin B K. Cardiac Asthma: New
Insights Into An Old Disease. Journal Expert Revie w Respiratory
medicine. Department of Pediatrics. Vol 6, No 6. 2012.

CARDIAC
ASMA
Cardiac asma merupakan suatu
syndrome yang di sebabkan oleh
kongesti pasif akut dan edema paru-
paru yang terjadi ketika sisi kiri
jantung menderita disproporsi
mendadak antara beban kerja dan
kapasitas kerja yang memberikan
gambaran mengi, batuk, ortopnea
karena gagal jantung kongesti dan
bukan karena penyakit paru primer.
EPIDEMIOLOGI
Telah dilaporkan bahwa prevalensi semua asma
pada orang di atas usia 65 tahun adalah antara
6,5 % dan 10,4%, konsisten dengan prevalensi
8% di antara mereka yang terdaftar dalam Studi
menyeluruh Kesehatan Kardiovaskular. Studi Ini
juga konsisten dengan prevalensi 7,5% pada
mereka yang berusia di atas 65 tahun dalam data
dari Survei Wawancara Kesehatan Nasional,
Pusat Statistik Kesehatan Nasional, CDC. Namun
di antara orang tua yang mengalami gagal jantung
kongestif, mengi konsisten dengan sindrom asma
jantung terdapat pada 35% dari pasien ini. Ini lebih
dari 3,5 kali lebih besar dari prevalensi asma yang
dilaporkan pada orang tua. Sangat mungkin
bahwa sebagian besar atau semua diagnosis
asma yang berlebih merupakan kasus asma
jantung.
ETIOLOGI
Edema paru
dan kelainan
vaskular paru.
2. Tanabe T, Kanoh S, Moskowitz W B, Rubin B K. Cardiac Asthma Transforming Growth Factor- b From the Failing Heart Leads to
Squamous Metaplasia in Human Airway Cells and in the Murine Lung. Journal Chest, No 142. Vol 5. 2012
PATOFISIOLOGI

Bronchial circulation/airway
vascular congestion

\
Pulmonary
circulation &
pulmonary edema
MANIFESTASI
KLINIK
Penderita akan merasa sesak nafas
disertai dengan nadi yang cepta. bila
transudasi sudah masuk ke rongga alveoli,
terjadilah edema paru dengan gejala sesak
nafas yang hebat, takikardia, tekanan
darah menurun, dan kalau tidak dapat
diatasi maka kemudian diikuti oleh syok
dan gambaran yang lain seperti mengi,
batuk, ortopnea karena gagal jantung
kongesti, paroksimal nocturnal dispneu.
PENEGAKKAN
DIAGNOSA

01
ANAMENSIS 02
PEMFIS

03
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN

1. Tanabe T, Rozycki H J, Kanoh S, Rubin B K. Cardiac Asthma: New Insights Into An Old Disease. Journal Expert Revie w Respiratory
medicine. Department of Pediatrics. Vol 6, No 6. 2012.
PENYAKIT KATUP JANTUNG
STENOSIS MITRAL

Adalah gangguan aliran


darah dari atrium kiri melalui
katup mitral oleh karena
obstruksi pada katup mitral.

Thamilarasan M, Civello K, Griffin BP. Mitral Valve Disease. Dalam: Griffin BP, Topol EJ, ed. Manual of cardiovascular medicine. Second edition. Philadelpia:
Lippincot Williams and Wilkins. 2004.
Rahimtoola SH. Mitral valve stenosis. Dalam: Fuster V, O’Rourke RA, Walsh RA, Poole-Wilson P, King SB, Nash IS, dkk, ed. Hurst’s
the heart. Edisi kesebelas. China: The McGraw-Hill Companies. 2004
ETIOLOGI

PJR

RA

SLE
Thamilarasan M, Civello K, Griffin BP. Mitral Valve Disease. Dalam: Griffin BP, Topol EJ, ed. Manual of
cardiovascular medicine. Second edition. Philadelpia: Lippincot Williams and Wilkins. 2004.

Rahimtoola SH. Mitral valve stenosis. Dalam: Fuster V, O’Rourke RA, Walsh RA, Poole-
Wilson P, King SB, Nash IS, dkk, ed. Hurst’s the heart. Edisi kesebelas. China: The McGraw-
Hill Companies. 2004
Stenosis Mitral
Cepat lelah

Sesak Nocturnal
dyspnea
napas

Orthopnea

Thamilarasan M, Civello K, Griffin BP. Mitral Valve Disease. Dalam: Griffin BP, Topol EJ, ed. Manual of cardiovascular medicine. Second edition. Philadelpia: Lippincot Williams and Wilkins. 2004.
Rahimtoola SH. Mitral valve stenosis. Dalam: Fuster V, O’Rourke RA, Walsh RA, Poole-Wilson P, King SB, Nash IS, dkk, ed. Hurst’s the heart. Edisi kesebelas. China: The McGraw-Hill
Companies. 2004
Regurgitasi MITRAL
Adalah suatu keadaan
ketidakmampuan katup mitral
menutup dengan sempurna
sehingga menyebabkan
aliran darah balik dari
ventrikel kiri ke dalam atrium
kiri pada saat sistol.
Otto CM, Bonow RO. Valvular heart disease. In: Bonow RO, Louis S, Mann DL, Libby P, editors. Braunwald’s Heart Disease. A textbook of cardiovascular medicine.
United States: Saunders Elsevier. 2012.
Rifqi S, Nugroho A. Penyakit Katup Mitral. In: Rilantono LI, editor. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2013.
ETIOLOGI

PJR

Kardio
miopati
Iskemik ,
non
iskemik
Otto CM, Bonow RO. Valvular heart disease. In: Bonow RO, Louis S, Mann DL, Libby P, editors. Braunwald’s Heart
Disease. A textbook of cardiovascular medicine. United States: Saunders Elsevier. 2012.
Rifqi S, Nugroho A. Penyakit Katup Mitral. In: Rilantono LI, editor. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013.
Gejala klinis

Sesak Cepat lelah


napas

Otto CM, Bonow RO. Valvular heart disease. In: Bonow RO, Louis S, Mann DL, Libby P, editors. Braunwald’s Heart Disease. A textbook of cardiovascular medicine. United States: Saunders Elsevier.
2012.
Rifqi S, Nugroho A. Penyakit Katup Mitral. In: Rilantono LI, editor. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013 Companies.
2004
STENOSIS AORTA
Adalah menyempitnya pembukaan dari katup aorta, menyebabkan
aliran darah menurun dari ventrikel kiri ke aorta dan dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan di atrium kiri.

Etio à PJR (sering).

Gejala à nyeri dada, pingsan, sesak napas, dll.


Park MK. Pediatric cardiology for practinioners. Edisi 5. Philadelphia : Mosby Elsevier. 2008.
Miller WC. Aortic stenosis. Dalam : Chang AC, Towbin JA, penyunting. Heart failure in children and young adults.
From molecular mechanisms to medical and surgical strategies. Philadelphia : Saunders. 2006.
REGURGITASI AORTA
Adalah adanya malfungsi dari aorta yang tidak
dapat menutup saat fase diastolik sehingga darah
dari aorta kembali lagi menuju ventrikel kiri.
Etio à dilatasi pangkal aorta, peny katup
artifisial, demam rematik, genetik

Gejala à sesak napas saat aktivitas,


kelelahan, penurunan toleransi aktivita
sfisik, nyeri dada, dll.
Lancellotti P, Tribouilloy C, Hagendorff A, Moura L, Popescu BA, Agricola E, et al. European Association of Echocardiography
recommendations for the assessment of valvular regurgitation. Part 1 : aortic and pulmonary regurgitation (native valve
disease). Eur J Echocardiograph. 2010.
Wahab, SA. Kardiologi anak : Penyakit Jantung Kongenital yang tidak Sianotik. Jakarta : EGC, 2009.
GAGAL JANTUNG AKUT

Gagal jantung akut (GJA) adalah


kejadian atau perubahan cepat
tanda dan gejala gagal jantung.
Kondisi ini dapat mengancam
jiwa dan harus ditangani segera,
biasanya perlu perawatan di
rumah sakit.

Purwowiyoto, S.L. Gagal Jantung Akut: Definisi, Patofisiologi, Gejala Klinis,


dan Tatalaksana. Cermin Dunia Kedokteran. 2018;45(4):310-312
EPIDEMIOLOGI

• Gagal jantung à tahap akhir semua penyakit


jantung
• Diperkirakan hampir lima persen dari pasien
yang dirawat di rumah sakit, 4,7% wanita
dan 5,1% laki-laki.
• Insiden gagal jantung dalam setahun
diperkirakan 2,3 – 3,7 perseribu penderita
pertahun
• Kemenkes RI 2014 à 530.068 orang di
Indonesia
Mariyono, H. H., & Santoso, A. Gagal jantung. Jurnal Penyakit Dalam. 2007;8(3):85-94.

Puspita, D., & Fadil, M. Penggunaan Ventilasi Mekanik pada Gagal Jantung Akut. Jurnal Kesehatan Andalas.
2020;9(1S):194-203.
ETIOLOGI
Keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan gagal jantung akut antara
lain adalah sebagai berikut ini :
q Infeksi ( termasuk infektif endocarditis )
q Eksaserbasi akut PPOK / asma
q Anemia
q Disfungsi ginjal
q Ketidakpatuhan berobat
q Penyebab iatrogenik ( obat kortikosteroid, NSAID )
q Aritmia, bradikardia, dan gangguan konduksi yang tidak
menyebabkan perubahan mendadak laju nadi
q Hipertensi tidak terkontrol
q Hiper dan hipotiroidisme
q Penggunaan obat terlarang dan alkohol
q Emboli paru akut
q Krisis hipertensi
q Diseksi aorta
q Tamponade jantung
q Masalah perioperative dan bedah
q Kardiomiopati peripartum
PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.
PATOFISIOLOGI

Mariyono, H. H., & Santoso, A. Gagal jantung. Jurnal Penyakit Dalam. 2007;8(3):85-94
MANIFESTASI KLINIS

PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.


PENEGAKKAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Sesak nafas: mendadak, pada
1
posisi tidur terlentang, terutama
malam hari

2
Rasa lelah dapat terjadi saat
aktivitas maupun istirahat

3 Batuk-batuk tidak produktif,


terutama posisi baring

Progresivitas perburukan
4
dalam hitungan hari.

PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi


pertama. 2015.
PEMERIKSAAN FISIK
1 Pernafasan cepat, lebih dari 24
x/menit (takipnoe)
2 Nadi cepat (takikardi) dan
lemah ( >80 x/menit)

3 Tekanan vena jugular


meningkat

4 Ronki basah halus

5 Gallop

6 Waktu Pengisian kapiler


memanjang (> 2 detik)
PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 EKG

2 Rontgen dada PA
Lab. : Hb, Ht, lekosit, kreatinin, GDs,
3 Na+,K+, CKMB, hs Troponin T,
natriuretic peptide, analisagas darah
pada kondisi yang berat

4 Pulseoxymetry

5 Echocardiografi (NT pro


BNP jika tersedia)

PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.


PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.
PENATALAKSANAAN
Terapi Fase Akut :
1. Terapi Oksigen
§ Berikan O2 nasal 2-4L/menit,
disesuaikan dengan hasil
pulseoxymetry. Bila diperlukan, O2
dapat diberikan dengan masker
non rebreathing atau rebreathing
bila tidak membaik dalam waktu
1/2 jam
§ Bila saturasi oksigen tetap rendah
dengan mask atau ada distress
pernafasan, digunakan CPAP.
§ Bila distress pernafasan tidak
PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal
membaik dan atau tidak toleran
Jantung Edisi pertama. 2015. dengan CPAP dilakukan intubasi
2. Farmakologi
§ Furosemid intravena: Bolus 40 mg (bila tidak dalam
pengobatan diuretic sebelumnya), 2,5x dosis
sebelumnya (bila sebelumnya sudah minum diuretik)
§ Nitrogliserin infus Dimulai dari 5 microgram/menit, bila
tekanan darah sistolik >110 mmHg, atau ada
kecurigaan sindroma koroner akut.
§ Morphin Sulfat injeksi, 2 sd4 mg bila masih takipnoe
§ Dobutamin mulai 5 mcg/kgBB/menit bila tekanan
darah <90 mmHg
§ Dopamine mulai dari 5 mcg/kgbb/menit bila TDs <80
mmHg
§ Noradrenaline mulai dari 0.02 mcg/kgbb/mnt bila TDs
<70 mmHg
§ Digoksin IV 0,5 mg bolus bila fibrilasi atrium respon
cepat, bias diulang tiap 4 jam hingga maksimal1mg
§ Captopril mulai dari 6.25mg bila fase akut telah
teratasi.
PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi pertama. 2015.
3.Non-Farmakologi
§ Ketaatan pasien berobat
§ Pemantauan berat badan mandiri
§ Asupan cairan
§ Pengurangan berat badan
§ Kehilangan berat badan tanpa
rencana
§ Latihan fisik
§ Aktvitas seksual
PROGNOSIS
Gagal jantung simtomatis masih memiliki
prognosis yang buruk terlepas dari banyaknya
perkembangan evaluasi dan manajemen
terbaru gagal jantung. Sekitar 60-70% pasien
meninggal dalam waktu 5 tahun dari gagal
jantung akut. Gagal jantung akut memiliki
prognosis yang buruk, dengan angka
mortalitas 1 tahun mencapai 10-30% dan
perkiraan rujukan rumah sakit ulang dalam
waktu 90 hari
Mann, Doglas L., dan Chakinala, Murali. Section 279.Heart
Failure: Pathophysiology and Diagnosis. Dalam: Kasper Dennis
L., dkk (Editor). Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th
Edition. 2015.
INTEGRASI KEISLAMAN 1

Sohrah. Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Al-Daulah Vol 5(1). Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar; hal.21-41. 2016.
2
INTEGRASI KEISLAMAN

Sohrah. Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Al-Daulah Vol 5(1). Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar; hal.21-41. 2016.
INTEGRASI KEISLAMAN 3

Sohrah. Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Al-Daulah Vol 5(1). Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar; hal.21-41. 2016.
4
INTEGRASI KEISLAMAN

Sohrah. Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Al-Daulah Vol 5(1). Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar; hal.21-41. 2016
INTEGRASI KEISLAMAN 5

Sohrah. Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah. Al-Daulah Vol 5(1). Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar; hal.21-41. 2016.
TABEL DIAGNOSA BANDING

Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi
mengenai kasus skenario 2 yang
kelompok kami dapatkan dalam
PBL Modul Aspirasi Benda Asing,
diagnosa banding yang kami
dapatkan ada 4 yaitu : Aspirasi
benda asing, Cardiac astmha,
Gagal jantung akut, dan penyakit
katup jantung. Hal ini didasarkan
pada penyesuaian gejala serta
riwayat penyakit yang terdapat
pada skenario.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai