Anda di halaman 1dari 12

Manajemen Konstruksi

Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen konstruksi

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Wulfram I. Ervianto, M.T.

Disusun oleh :

Risky Setiawan ( 170216786 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2019
1. Jelaskan secara detil pola komunikasi satu paket proyek yang terdiri dari
beberapa lokasi proyek ( 3 s/d 5 lokasi).

Jawab : Manajemen pola komunikasi proyek umumnya menjelaskan


tentang proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar
informasi proyek dapat dikumpulkan,disusun,disebar dan disimpan.Untuk
pola komunikasi multiproject 3 sampai dengan 5 proyek dapat di uraikan
sebagai berikut :
 Merencanakan komunikasi dengan proyek secara detil
(Communication Planning)
Merencankan komunikasi, ini proses yang sangat penting dalam
proyek, mengingat seringnya kegagalan proyek terkait dengan kegagalan
komunikasi. Rencana ini mencakup dengan :
a. Membuat analisis stakeholder untuk komunikasi proyek yang
sedang ditangani
b. Merangkum kebutuhan sesuai proyek yang ingin di komunikasikan
Stakeholder proyek tersebut pada proyek yang ditangani.Jangan
sampai tercampur dengan proyek satu dengan yang lain
c. Mencatat atau merangkum informasi yang akan dikomunikasikan
termasuk format, konten, dan tingkat rincian.
d. Membuat rencana orang-orang yang akan menerima informasi dan
yang menghasilkan informasi
e. Memilih metode atau teknologi yang disarankan untuk
menyampaikan informasi
f. Membuat rencana frekuensi atau jadwal untuk menghasilkan
informasi mengenai proyek yang satu dan yang lainnya
g. Merencanakan metoda untuk mendapatkan informasi
h. Merencanakan metoda untuk menyelesaikan masakah yang tidak
dapat diselesaikan secara tidak langsung atau tidak dapat
diselesaikan di level bawah.
i. Membuat daftar istilah/terminology pada komunikasi
 Distribusi Informasi
Distribusi informasi memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan informasi yang tepat untuk orang yang tepat pada
waktu yang tepat dan dalam format berguna itu sama pentingnya
dengan mengembangkan informasi.Dikasus ini kita dituntut untuk
mendistribusikan informasi secara cepat dan tepat dengan jumlah
proyek 3 sampai dengan 5, dengan hal ini kita rasanya wajib
menggunakan teknologi untuk meningkatkan distribusi informasi
dan metode formal dan informal untuk mendistribusikan informasi.
Dalam pendistribusian informasi harus memperhatikan isu penting
yaitu:
a. Penggunaan teknologi untuk meng handle 3 sampai dengan 5
proyek sangat diperlukan agar komunikasi berjalan dengan
efisien
b. Cara formal atau informal dalam pendistribusian informasi.
c. Penanganan informasi yang sangat penting agar dapat
didistribusikan lagi dengan efektif dan tepat waktu oleh
Stakeholder terkait.
d. Memilih media yang cocok untuk berkomunikasi
e. Pemahaman akan teknik komunikasi individual atau
berkelompok
f. Teknik menyampaikan berita “buruk”
g. Pengaturan jumlah jalur komunikasi
Proses distribusi informasi dapat didokumentasikan dalam
Organizational Process Assets. Informasi yang diperbaharui,
antara lain :
• Lesson learned
• Project record (surat-surat korespondensi, memo, dsb)
• Project reports (formal-informal laporan status proyek,dsb)
• Masukan dari stakeholders berupa kritik, saran ataupun
peringatan

 Pelaporan kinerja pada setiap proyek yang dipegang


Pelaporan kinerja membuat stakeholder mendapatkan
informasi tentang bagaimana sumber daya digunakan untuk
mencapai tujuan proyek.Pelaporan kinerja ini proses
mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja proyek
termasuk didalamnya ada status,reports,progress .
a. Status reports, yang berisi tentang sejauh mana proyek sudah
berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya.
(Sudah berapa biaya yang digunakan, berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas, apakah
pekerjaan sudah dilaksana sesuai rencana,dsb)
b. Progress reports menggambarkan sejauh mana tim proyek
sudah menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya berupa laporan
rutin
c. Peramalan, berisi gambaran kecenderungan proyek akan
berhasil atau tidak berdasarkan apa yang sudah dikerjakan
sampai titik tertentu ketika proyek sudah berjalan
Proses ini terjadi dalam Monitoring dan Pengendalian
Proses Grup.Inti dari pelaporan kinerja yaitu mengumpulkan
dan menyebarkan informasi kinerja.
 Mengelola Stakeholders pada proyek satu dengan yang lain
Proses mengelola komunikasi untuk memenuhi kebutuhan
dan harapan stakeholder dan penyelesaian isu-isu yang terjadi pada
beberapa proyek yang ditangani. Mengelola Stakeholder terjadi
dalam Monitoring dan Pengendalian Proses Grup. Mengelola
stakeholder berkaitan dengan memuaskan kebutuhan para
stakeholder proyek dan menyelesaikan setiap isu yang diangkat
oleh stakeholder pada setiap proyek yang ditangani.
Ini adalah solusi yang baik mengingat bahwa memegang lebih dari
satu proyek tanggung jawab dan kegiatan yang besar.
Memegang satu proyek jelas tidak akan memiliki standar
komunikasi yang sama dengan memegang proyek lebih dari satu.
Titik penting adalah bahwa semua komunikasi dengan Stakeholder
dan pendistribusian informasi harus efektif, akurat, dan perhatian
dari persyaratan proyek. Proses proyek komunikasi menyediakan
metode untuk berhasil menerapkan strategi komunikasi proyek.
Selain meyakinkan stakeholder informasi dan terlibat dalam
proyek. Saran peningkatan komunikasi dengan beberapa
Stakeholders :
a. Kelola konflik secara efektif
b. Kembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik
c. Agendakan rapat yang efektif dan berjenjang
d. Memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin
e. Gunakan Template untuk berkomunikasi dengan
beberapa proyek
 Penanganan apabila terjadi konflik dibawah
a. Langsung menghadapi konflik dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
b. Gunakan pendekatan memberikan-dan-
mengambil.
c. Menekankan bidang perbedaan dan menekankan
bidangkesepakatan.
d. Selesaikan dengan pendekatan menang-kalah.
e. Menarik dari ketidaksetujuan aktual atau
potensial.
 Kembangkan keterampilan komunikasi yang lebih
baik pada stakeholders pada proyek yang ditangani
Sebuah infrastruktur komunikasi adalah satu set
alat, teknik, dan prinsip-prinsip yang menyediakan
sebuah dasar yang efektif untuk transfer informasi.
a. Peralatan termasuk e-mail, perangkat lunak
manajemen proyek, groupware, mesin fax,
telepon, teleconferencing system, sistem
manajemen dokumen, dan pengolah kata.
b. Teknik termasuk pelaporan panduan dan
template, peraturan dan prosedur pertemuan
dasar, proses pengambilan keputusan,
pendekatan pemecahan masalah, dan resolusi
konflik dan teknik negosiasi.
c. Prinsip-prinsip termasuk menggunakan dan
membuka dialog yang telah disepakati etika
kerja.
 Agendakan rapat yang efektif dan berjenjang pada
setiap proyek yang ditangani.
a. Menentukan apakah rapat dapat dihindari.
b. Tetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan dari
rapat .
c. Menentukan siapa yang akan menghadiri rapat .
d. Memberikan agenda untuk peserta sebelum
rapat.
e. Mempersiapkan materi dan bantuan visual, dan
membuat persiapan logistik sebelumnya.
f. Jalankan rapat secara profesional.
2. Jelaskan pola penyerahan proyek sesuai dengan karakteristik sebagaimana
tertulis dalam nomer 1
Jawab : Walaupun penyedia jasa memegang lebih dari satu proyek
mempunyai kegagalan lebih besar dikarenakan kemungkinan
misscomunication yang lebih besar,itu tidak membuat penyedia jasa
konstruksi pemegang lebih dari satu proyek diistimewakan.Seperti yang
sudah dituliskan di PP no. 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan
konstruksi :
 Pasal 27 ayat 2 : Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaan
perencanaan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan, hasil penyerahan
pertama, dan hasil penyerahan akhir secara tepat biaya, tepat mutu,
dan tepat waktu.
 Pasal 29 ayat 2 : Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaan
pelaksanaan serta pengawasan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan,
hasil penyerahan pertama dan hasil penyerahan akhir secara tepat
biaya, tepat mutu, dan tepat waktu.
Pola penyerahan proyek dari penyedia jasa konstruksi pemegang
lebih dari satu proyek kepada pengguna proyek konstruksi kurang lebih
sama dengan penyedia jasa konstruksi yang memegang satu proyek yaitu :
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk penyerahan hasil pekerjaan.
b. Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan Kontrak
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, yang dapat dibantu
oleh Konsultan Pengawas atau tim ahli dan tim teknis.
c. Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap
kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.
d. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil
pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Penyedia
untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
e. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka Pejabat Penandatangan
Kontrak dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima.
f. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima, Pejabat
Penandatangan Kontrak menyerahkan barang/hasil pekerjaan kepada
PA/KPA.
g. PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan
administratif terhadap barang/hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
h. PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan
barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran, surat
penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP,
dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia,
dokumen Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan
dokumen serah terima hasil pekerjaan.
i. Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, PjPHP/PPHP melalui PA/KPA
memerintahkan Pejabat Penandatanganan Kontrak untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif.
j. Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara.

3. Merujuk pada soal no 1, lakukan kajian resiko yang komprehensif dengan


karakter proyek yang mempunyai 3 s/d 5 lokasi proyek.
Jawab : Setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu akan bertemu
dengan ketidakpastian.ketidakpastian ini akan menimbulkan resiko
dalam bisnis.Resiko akan memberikan ancaman (biaya, kerugian, dll)
bagi penyedia jasa. Penyedia jasa pemegang lebih dari satu proyek
lebih beresiko menjumpai ketidak pastian proyek contohnya sebagai
berikut :
 Perubahan kebijakan/peraturan pemerintah
Seperti Kenaikan harga BBM, perubahan peraturan dari pemerintah
seperti pajak, ketenagakerjaan, devaluasi, dan iklim politik negara yang
buruk
 Kondisi alam pada lokasi proyek yang berbeda-beda
Misalnya Banjir, gempa bumi, angin beliung, letusan gunung berapi,
tsunami, disambar petir, tanah longsor, erosi, muka air sungai terlalu
tinggi, kondisi cuaca yang tidak baik, penurunan muka air tanah, dan
kejatuhan pesawat terbang.
 Sifat atau keadaan owner yang berbeda-beda
Pendanaan proyek dari owner yang tidak stabil, tidak cukup, owner
kurang terlibat pada proyek, keterlambatan pembayaran oleh owner,
birokrasi owner yang rumit, tuntutan owner untuk mempercepat proyek;
pemutusan kontrak sepihak oleh owner; keterlambatan memulai proyek
karena kesalahan owner; dan proyek dihentikan oleh owner

4. Merujuk pada soal nomer 3 ,lakukan pendekatan rantai pasok (Supply


chain) yang tepat digunakan.
Jawab :

 Melakukan pengembangan produk


Melakukan riset pasar, merancang metode yang efektif atau mungkin
merancang metode baru,melibatkan supplier dalam merancang metode
yang efektif atau baru
 Dalam pengadaan barang atau jasa
Memilih Supplier,mengevaluasi kinerja supplier,melakukan pembelian
alat,bahan dan komponen, memonitor supply risk,membina dan
memelihara hubungan dengan supplier
 Dalam perencanaan dan pengendalian
Demmand planning atau peramalan permintaan owner kepada penyedia
jasa konstruksi kiranya bisa mencakup supply chain,perencanaan
produksi
 Operasi atau produksi saat memegang beberapa proyek
Eksekusi produksi dengan pengendalian kualitas,saat kualitas sudah
terkendali maka hasil konstruksi nantinya akan ikut menjadi berkualitas
dan rating penyedia jasa juga akan ikut naik dengan sendirinya
 Penyerah terimaan proyek (Distribusi hasil)
Perencanaan serah terima proyek harus tepat waktu,walaupun penyedia
jasa konstruksi memegang lebih dari satu proyek, tidak ada toleransi
dalam sistem produksi.Bagian ini dapat di monitor lewat progress tiap
rentan waktu tertentu dan manajemen komunikasi yang baik

5. Siapkan tahap pelaksanaan proyeknya


Jawab : Tahap pelaksanaan proyek :

 Studi kelayakan

Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek

konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek

perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber

pendanaan), maupun aspek lingkungannya.Kegiatan yan dilaksanakan

pada tahap studi kelayakan ini adalah :


o Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
o Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut
dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis)
maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial)
o Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis
maupun finansial.
o Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila
proyek tersebut dilaksanakan.

 Perencanaan

Rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan

kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan

proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget,

financing. Disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi,

evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis,

lingkungan, dll

 Pengadaan

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk Kontraktor sebagai

pelaksanan atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang

melaksanakan konstruksi di lapangan.

 Konstruksi

Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan

yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh

Konsuktan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah

disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang


dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan

mengendalikan semua operasional di lapangan.

Jaminan selama daur hidup proyek :

a. Jaminan pelaksanaan

b. Jaminan pembayaran

c. Jaminan Pemeliharaan

d. retensi

 Operasional

Kegiatan ini mencakup

o Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan

o Mengkoordinasikan sub kontraktor

o Umumnya pihak yang terlibat adalah konsultan

pengawas, konsultan MK,kontraktor,sub

kontraktor,supplier dan instansi terkait

 Dekonstruksi

Dijaman sekarang penyedia jasa semakin kompleks permintaan

pasar,penyedia jasa konstruksi sekarang rasanya sudah saatnya

menguasai bagian ini yaitu perubahan bangunan yang sudah tidak

terpakai dengan bangunan yang terpakai.

Anda mungkin juga menyukai