Anda di halaman 1dari 9

Waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau

secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa
melakukan pekerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan
bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
a. Sistem Engineering
b. Analysis
c. Design
d. Coding
e. Testing
f. Maintenance

Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang


berfungsi untuk membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan
model untuk menyelesaikan permasalahan tak terstruktur dan semi terstuktur di
dalam suatu perusahaan atau organisasi. SPK terdiri dari teknologi, data, dokumen,
pengetahuan dan model untuk melengkapi proses dari suatu tugas.

AHP (Analitycal Hierarchy Process) Adalah metode untuk memecahkan suatu


situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan
yang hirarki, dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara
relatif, dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna
mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif


yang terbaik. Seperti melakukan penstrukturan persoalan, penentuan alternatif-
alternatif, penenetapan nilai kemungkinan untuk variabel aleatori, penetap nilai,
persyaratan preferensi terhadap waktu, dan spesifikasi atas resiko. Betapapun
melebarnya alternatif yang dapat ditetapkan maupun terperincinya penjajagan nilai
kemungkinan, keterbatasan yang tetap melingkupi adalah dasar pembandingan
berbentuk suatu kriteria yang tunggal.
Alasan Penggunaan Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) Adalah :
1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai
pada subkriteria yang paling dalam
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkosistensi berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan

3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas


pengambilan keputusan.

Selain itu Penggunaan Metode AHP dipilih karena mempunyai kemampuan


untuk memecahkan masalah yang multi obyektif dan multi-kriteria yang berdasarkan
pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model ini
merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.

Langkah-langkah penggunaan Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process)


adalah :
1. Mendefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk
memilih alternatif atau menyusun prioritas alternatif, pada tahap ini dilakukan
pengembangan alternatif
2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat
ditinjau dari sisi yang detail dan terukur.
3. Penyusunan Prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini
menghasilkan bobot atau kontri busi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga
elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan
dari suatu matriks perbandingan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat
hierarki yang sama.
4. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapat
pada tiap tingkat hierarki

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Metode  ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika
pengambilan keputusan seperti kesalahan dalam memilih dapat berkurang.

Roadmap Penelitian
Roadmap atau peta jalan adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan penelitian pada tabel jurnal diatas, maka penyusun akan mengadopsi
jurnal pertama yang berjudul “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Menentukan Besarnya Bonus Karyawan Pada PT. Anggarda Paramitha Mandiri Dengan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)” yang ditulis oleh Nuraeni Sri Wulandari
karena dalam jurnal tersebut menggunakan 3 (tiga) pendekatan kriteria dalam
menentukan keputusan pemberian bonus karyawan. Dalam penyusunan jurnal ini,
penyusun menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dimana hasil yang
didapatkan dengan menggunakan metode tersebut akan lebih mudah, cepat dan akurat.
Perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan dengan
metode AHP ini akan dibahas lebih lanjut pada BAB 3.

Flowmap adalah Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah
dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan
programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi
lebih lanjut.

Analisis Sistem Dokumen


Analisis dokumen mempunyai tujuan untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait
serta hal-hal apa saja yang berkaitan dengan dokumen tersebut, hal ini perlu dilakukan
untuk memberikan informasi sebagai masukan pada pengembang sistem yang diusulkan
Analisis Sistem Fungsionalitas
Adapun beberapa analisis sistem fungsionalitas dari aplikasi penentuan pemberian
gaji bonus karyawan adalah :
1. Membantu menampilkan data karyawan, data absensi karyawan, output pekerjaan dan
masa kerja.
2. Membantu pekerjaan HRD dalam menentukan karyawan yang akan mendapatkan
bonus gaji.

Analisis Sistem Pengguna

Adapun pengguna aplikasi penentuan pemberian bonus gaji karyawan yaitu :


1. Staff HRD sebagai Karyawan sekaligus pengelola input maupun output komputer
yang mempunyai tugas menentukan pemberian gaji bonus karyawan.
2. Pimpinan yang hanya diberi akses untuk melihat laporan dalam penentuan pemberian
bonus gaji karyawan.

Evaluasi Sistem yang Berjalan


Berdasarkan hasil analisa maka dapat dilihat beberapa kekurangan pada sistem
yang sedang berjalan diantaranya :
1. Pengelolaan data karyawan, data absensi dan data kehadiran lembur karyawan masih
dilakukan secara manual, hal tersebut mengakibatkan pelaporan karyawan yang akan
mendapatkan gaji bonus menjadi lama dan tidak akurat.
2. Pimpinan kesulitan dalam melihat laporan bonus gaji karyawan, karena laporan
bonus gaji karyawan masih di input manual menggunakan Microsoft Excel.
Dengan adanya perancangan sistem yang terkomputerisasi keamanan data akan
lebih terjamin, dan dapat meningkatkan kinerja sistem yang ada.
Penyelesaian kasus Penentuan gaji bonus karyawan menggunakan metode AHP
(Analytical Hierarchy Process)
Metode pemberian bonus kepada karyawan pada saat ini kurang maksimal hal ini
didasari pada kurangnya tingkat kepuasan karyawan terhadap penerimaan bonus yang
diberikan oleh perusahaan. Penilaian penerimaan bonus pada saat ini didasarkan hanya
pada penilaian unit kerja dengan tidak mempertimbangkan aspek yang lain.
Penyelesaian: dengan sistem pengambilan keputusan menggunakan metode AHP
diharapkan dapat memberikan transparansi penilaian terhadap pemberian bonus
karyawan. Adapun kriteria penilaian pada metode ini berdasarkan pada:
1. Output pekerjaan
2. Absensi pegawai
3. Masa kerja

1. Tahap pertama

Menentukan botot dari masing – masing kriteria.

Output pekerjaan lebih penting 1,5 kali dari pada absensi

Output pekerjaan lebih penting 3 kali dari pada masa kerja

Absensi lebih penting 2 kali dari pada masa kerja

Pair Comparation Matrix


Output Masa Priority
Kriteria Absensi
Pekerjaan Kerja Vector
Output Pekerjaan 1 1.5 3 0.50
Absensi 0.67 1 2 0.33
Masa Kerja 0.33 0.50 1 0.17
Total 2.00 3.00 6.00 1.00
Pricipal Eigen Value (lmax) 3.00
Consistency Index (CI) 0.00
Consistency Ratio (CR) 0%

2. Tahap Kedua
Memberikan peilaian terhadap karyawan sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
a. Berdasarkan output pekerjaan:
1. Seni 1 kali lebih bagus dari Okta
2. Seni 4 kali lebih bagus dari Herni
3. Okta 3 kali lebih bagus dari Herni
Priority
Output Kerja Seni Herni Okta
Vector
Seni 1 4 1 0.46
Herni 0.25 1 0.33333 0.13
Okta 1.00 3.00 1 0.42
Total 2.25 8.00 2.33 1.00
Pricipal Eigen Value (lmax) 3.01
Consistency Index (CI) 0.01
Consistency Ratio (CR) 1%
b. Berdasarkan Absensi Kerja
1. Seni lebih rajin 3 kali dari Okta
2. Seni lebih rajin 2 kali dari Herni
3. Herni lebih rajin 2 kali dari Okta
Priority
Absensi Kerja Seni Herni Okta
Vector
Seni 1 2 3 0.54
Herni 0.50 1 2 0.30
Okta 0.33 0.50 1 0.16
Total 1.83 3.50 6.00 1.00
Pricipal Eigen Value (lmax) 3.01
Consistency Index (CI) 0.01
Consistency Ratio (CR) 1%
c. Berdasarkan Masa Kerja
1. Seni lebih lama 2 kali dari Okta
2. Seni lebih lama 5 kali dari Herni
3. Okta lebih lama 3 kali dari Herni
Priority
Masa Kerja Seni Herni Okta
Vector
Seni 1 5 2 0.58
Herni 0.20 1 0.33 0.11
Okta 0.50 3 1 0.31
Total Eigen
Pricipal 1.70 9.00 3.33 1.00
Value (lmax)Index
Consistency 3.00
(CI) 0.00
Consistency Ratio (CR) 0%

3. Tahap Ketiga
Setelah mendapatkan bobot untuk setiap karyawan, maka total skor untuk ketiga
karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

Overall Composite
Wight Seni Herni Okta
Weight
Output Kerja 0.5000 1.58333 7 4.5
Absensi 0.3333 1.83 3.5 6.00
Masa Kerja 0.1667 1.70 9 3.33333
Composite Weight 1.69 6.17 4.81

dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa karyawan atas nama Herni memiliki bobot
penilaian yang paling tinggi sehingga karyawan yang mendapatkan bonus adalah
Herni.

Diagram Kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram Konteks ini merupakan bagian
dari level tertinggi dari DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan seluruh input
ke suatu sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran mengenai
keseluruhan dari sistem. Sistem dibatasi oleh Boundary (dapat digambarkan dengan
garis putus). Dalam Diagram Konteks hanya terdapat satu proses saja, tidak boleh ada
stroke di dalam diagram konteks.

Data Flow Diagram (DFD) adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran
informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan
ke keluaran, DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai
hubungan antar relasi.
Data adalah catatan atas kumpulan fakta

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu

Data base My SQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

Flowchat adalah adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses
(instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.

Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama


berdasarkan sifat atau pelaksanaannya

Php adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan
pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan
dengan HTML

Bab 1 : Pendahuluan

Bab 2: Landasan Teori

Bab 3 : Analisis Sistem

Bab 4 : Perancangan Sistem


Bab 5 : Implementasi dan Pengujian

Bab 6 : Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai