4809-Article Text-9945-1-10-20150402 PDF
4809-Article Text-9945-1-10-20150402 PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes
Abstract
This study aims to produce a model of the game of mini volleyball Serpassringused
reflective 1) as an alternative big ball game Penjasorkes in accordance with the
characteristics of primary school children, 2) to improve the quality of learning
Penjasorkes, development procedure used had some steps: 1) Product analyzing for
development; 2) developing first product of playing; 3) expert validating; 4) field
trials; 5) product revised. Result of the research was a mini volleyball serpassring
playing product that could used as a penjasorkes learning model, based from big
scale test that showed : 1) result for Penjasorkes teachers respon, it said reliabel
because r calculated > r table was 0,950 with signification level 5%. 2) Students
responden data as lasing in assessment of taken with cognitif indicator was
97,55%; psikomotor 95,52%; afektif 96,22%. ammount increased learning pulse
was 63,38% . The conclusion that development of ofModification Model of Mini
Volleyball ‘Serpassring’ game in Physical Education of SD Year Vhad been resulted
as an effective product for increasing fitness body students.
tersebut terkait dengan kecenderungan kualitas lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah
keterampilan serta ukuran fisik anak sekolah agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh
dasar pada umumnya. Hal logis yang perlu lantai dalam lapangan sendiri. Posisi bola saat
dilakukan dalam memodifikasi adalah melakukan dimulainya permainan berada pada pemain
penyesuaian ukuran sarana dan prasarana kanan garis belakang, yaitu dimulai dengan
bolavoli mini. Dengan demikian akan terjadi melakukan servis, pukulan bola itu melewati atas
proses perancangan ukuran sarana dan prasarana net kedalam daerah lapangan lawan.
bolavoli mini menuju ukuran yang lebih kecil Masing-masing regu berhak memainkan
atau lebih mini dari pada ukuran standar. Bentuk bola tiga kali sentuhan (kecuali perkenaan waktu
“penyusutan” ukuran tersebut mengarah pada mem bendung) untuk mengembalikan kedaerah
rancangan sarana dan prasarana bolavoli mini. awan. Seorang pemain (kecuali pembendung)
Modifikasi permainan dilakukan dengan tidak diperkenankan memainkan bola dua kali
cara melakukan penyederhanaan tentang aturan berturut-turut. Menggunakan system relly point,
permainan, bentuk model permainan termasuk regu yang bias mematikan lawan mendapat
jenis-jenis keterampilan teknik yang terbatas. kanangka. Baik regu yang sedang melakukan
Misalnya, permainan disederhanakan hanya servis maupun menerima servis.
menggunakan servis bawah, passing atas dan Rotasi atau putaran pemain sama
passing bawah, tanpa spike, tanpa block, dan seperti permainan bolavoli. Pergantian pemain,
sebagainya. Hal yang penting bagai anak sekolah pergantian pemain mengacu pada sistem
dasar adalah bagaimana mereka bermain aktif internasional, satu set hanya dapat dilakukan 4
dan gembira bersama teman-teman melalui kali, lama pertandingan two winning set atau dua
aktivitas permainan bolavoli mini yang telah kali kemenangan atau”best of three Games” (Sri
dimodifikasi. Mawarti,2009:94). Suatu set dimenangkan oleh
Penjasorkes merupakan proses regu.
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan Modifikasi dalam mata pelajaran
sekaligus merupakan proses pendidikan pendidikan jasmani diperlukan. Lutan, (dalam
untuk meningkatkan kemampuan jasmani Sudarso dkk, 2005:337) mengemukakan
(psikomotor), meningkatkan kemampuan tujuannya, yakni: (1) siswa memperoleh kepuasan
sikap (afektif) dan meningkatkan kemampuan dalam mengikuti pelajaran, (2) meningkatkan
intelektual (kognisi). kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi,
Karakteristik seseorang yang terdidik dan (3) siswa dapat melakukan pola gerak secara
dalam penjasorkes diuraikan oleh Physical benar. Dengan kata lain, untuk memudahkan
Education Outcomes Committee of The National agar permainan tersebut dapat dikuasai dan
Association of Physical Education and Sport (NASPE) dimengerti perlukiranya dilakukan modifikasi.
sebagaimana telah dikutip Arma Abdullah dalam Manfaat yang diperoleh dari modifikasi adalah
Harsuki (2003:28-30), memiliki ciri-ciri: (1) Telah untuk memudahkan pelaksanaan sehingga
mempelajari berbagai macam keterampilan yang diharapkan anak akan menaruh minat
diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas mempelajari permainan ini dengan sungguh-
jasmani, (2) segar atau bugar secara jasmaniah, sungguh.
(3) berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas
jasmani, (4) mengetahui implikasi dan manfaat Metode
dari keterlibatannya dalam aktivitas jasmani,
dan (5) menghargai aktivitas jasmani dan Penelitian dan pengembangan biasanya
sumbangannya kepada gaya hidup yang sehat. disebuat pengembangan berbasis penelitian
Desain bolavoli mini dikhususkan untuk (research – based develompment) merupakan jenis
anak-anakusia 9 sampai 13 tahun. Permainan penelitian yang sedang meningkat pengunaannya
bolavoli mini didesain untuk 4 pemain untuk dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia
setiap tim nya.artinya, four versus four.Permainan penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan
bolavoli mini adalah permainan bolavoli yang pembelajaran Menurut Borg dan Gall seperti
dimainkan di atasl apangan kecil dengan empat yang dikutip Wasis D (2004:4) penelitian dan
orang pemain tiap timnya di lapangan dengan pengembangan adalah suatu proses yang harus
panjang 12 meter dan lebar 5,5 meter dan dibatasi digunakan dalam mengembangkan dan atau
oleh net dengan tinggi untuk putra 210 cm dan mevalidasi produk-produk yang digunakan dalam
untuk putri 200 cm. Tujuan dari permainan ini penelitian pembelajaran, selanjutnya disebutkan
agar setiap regu melewatkan bola secara teratur bahwa prosedur penelitian dan pengembangan
atau baik melalui net sampai bola itu menyentuh pada dasarnya terdiri dua tujuan utama, yaitu
75
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)
: (1) pengembangan produk, dan (2) menguji Pertandingan akan berakhir dalam waktu 2 x10
keefektipan produk dalam mecapai tujuan. menit, salah satu regu yang memperoleh poin
Rancangan model pengembangan tertinggi dinyatakan “ menang”.
penelitian ini dilakukan dalam lima tahap.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka Hasil dan Pembahasan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan
model modifikasi permainan bolavoli mini Berdasarkan penentuan reliabilitas
serpassring untuk pembelajaran penjasorkes di penelitian ini maka diperoleh data hasil
SD kelas Vini meliputi: (1) Malakukan analisis perhitungan kognitif dari 10 butir soal, koefisien
produk, (2) Penyusunan desain produk awal, (3) reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
Validasi produk ahli, (4) Uji cob alapangan, (5) Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden yaitu
Penerapan model. Spesifikasi instrumen terdiri 0,888. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas untuk
dari tujuan dan kisi-kisi instrument, terdapat respon siswa dikatakan reliabel karena r hitung
3 aspek dalam penelitian ini yaitu kognitif alat >r tabel yaitu 0,420 dengan taraf signifikan 5%.
ukur menggunakan kuisioner berupa soal-soal Berdasarkan penentuan reliabilitas
yang berkaitan dengan permainan bolavoli mini indikator psikomotor siswa untuk penelitian
serpassring, sedangkan aspek yang dinilai oleh ini sanmaka diperoleh data hasil perhitungan
guru penjasorkes. Draf Permainan Bolavoli Mini reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
Serpassring yaitu Lapangan yang digunakan dapat Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden
berupa lapangan paving, lapangan rumput atau yaitu 0.642. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas
tanah. Dengan panjang lapangan 12 meter, lebar untuk respon siswa dikatakan reliabel karena r
6 meter, akan tetapi lapangan dapat dimodifikasi hitung lebih besar dari r tabel 0,291dengan taraf
ukurannya dapat disesuaikan dengan kondisi signifikan 5%.
halaman atau lapangan sekolah yang tersedia, Berdasarkan penentuan reliabilitas
dan perlengkapan yang dibutuhkan bola karet indikator afektif untuk penelitian ini maka
berat sekitar 100 gram, holahop dengan diameter diperoleh data hasil perhitungan koefisien
50 cm, rompi beda warna untuk membedakan reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
antara teman dan lawan. Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden yaitu
Peraturan permainannya adalah setiap 0.558. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas untuk
regu terdiri dari 5 pemain, yaitu empat pemain respon siswa dikatakan reliabel karena rhitung
berada di dalam lapangan dan satu orang pemain lebih besar dari r tabel yaitu 0,344 dengan taraf
menjadi pemegang holahop. Putra dan putri signifikan 5%.
main terpisah (putra vs putra dan putri vs putri) Dari penghitungan denyut nadi terhadap
bisa juga mixed (putra dan putri campur). 1)Regu 49 siswa sebelum dan sesudah mengikuti
yang menang dengan “tos” memulai permainan permainan bolavoli mini serpassring didapat hasil
dengan jump ball atau pasing bawah. 2)Bola yang sebagai berikut: Rata-rata denyut nadi siswa
keluar lapangan, belum dinyatakan out sebelum sebelum mengikuti permainan bolavoli mini
menyentuh tanah atau garis tepi lapangan, serpassring sebesar72,45 sedangkan rata-rata
jika bola sudah menyentuh tanah, salah satu denyut nadi siswa sesudah mengikuti permainan
perwakilan pemain dari lawan melakukan servis bolavoli mini serpassring sebesar 118,36 terdapat
di sepanjang garis tepi. 3) Seluruh pemain peningkatan denyut nadi sebesar 63,38%
harus berada dalam lapangan pada saat serve di
lakukan. 4) Jika bola mengenai dasar lapangan Simpulan
bolah dipassing setelah memantul. 5) Pemain
yang bertugas memegang holahop boleh bergeser Berdasarkan hasil pengolahan dan
atau bergerak di garis tepi dengan jarak 2 meter pembahasan tentang pengembangan model
dan tidak diperbolehkan bergerak untuk maju modifikasi permainan bolavoli mini serpassring
atau mundur. 6)Bola dinyatakan sah masuk ke untuk pembelajaran penjasorkes di SD kelas V,
dalam ring jika memasukan bola dengan cara maka dapat disimpulkan sebagai berikut; (1)
pass atas, pass bawah dan servis dengan pemain Telah ditemukan model permainan bolavoli
berada di luar garis batas yang sudah ditentukan mini “serpassring” sebagai alternatif media
yaitu jarak 2x2 meter antara pemain dengan siswa pembelajaran permainan bola besar penjasorkes
yang memegang ring. 7) Set ke-2 bola dimulai yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
dari regu yang menang pada bapak pertama. SekolahDasar, (2) Permainan bolavoli mini
8) Tidak boleh terjadi body contex antar pemain “serpassring” dalam pembelajaran penjasorkes
ketika bola sudah berada disalah satu pemain. 9) dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotor,
76
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)
77