Anda di halaman 1dari 5

JPES 3 (2) (2014)

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

PENGEMBANGAN MODEL MODIFIKASI PERMAINAN BOLAVOLI MINI


“SERPASSRING” PEMBELAJARAN PENJASORKES SD KELAS V

Kusmiyati, Soegiyanto, Setya Rahayu

Program Studi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan menghasilkan model permainan bola voli
Diterima September 2014
Disetujui Oktober 2014
mini serpassring yang digunakan1) sebagai alternatif permainan bola
Dipublikasikan November besar penjasorkes yang sesuai dengan karakteristik anakSD, 2)dapat
2014 meningkatkan kualitas pembelajaran penjasorkes. Prosedur pengembangan
yang digunakan meliputi beberapa tahapan: 1)menganal isi produk yang
Keywords: dikembangkan, 2) mengembangkan produk awal permainan, 3) validasi
Development;
Mini Volleyball ‘Serpassring’ ahli, 4) ujicoba lapangan, 5) revisi produk.Hasil penelitian ini berupa produk
Game; permainan bolavoli mini Serpassring yang dapat digunakan sebagai model
Big ball pembelajaran penjasorkes, berdasarkan uji skala besar menunjukkan: 1)
hasil reliabilitas untuk respon guru Penjasorkes dikatakan reliabel karena r
hitung > r tabel 0,950 dengan taraf signifikan 5%. 2) Data responden siswa
sebagai penguat dalam penilaian yang diambil dengan indikator kognitif
sebesar97,55%, psikomotor95,52%, afektif96,22%,3) kenaikan jumlah
denyut nadi pembelajaran 63,38%. Kesimpulan, bahwa pengembangan
model modifikasi permainan bolavoli mini serpassring untuk pembelajaran
penjasorkes di SD kelas V menghasilkan suatu produk yang efektif untuk
meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

Abstract
This study aims to produce a model of the game of mini volleyball Serpassringused
reflective 1) as an alternative big ball game Penjasorkes in accordance with the
characteristics of primary school children, 2) to improve the quality of learning
Penjasorkes, development procedure used had some steps: 1) Product analyzing for
development; 2) developing first product of playing; 3) expert validating; 4) field
trials; 5) product revised. Result of the research was a mini volleyball serpassring
playing product that could used as a penjasorkes learning model, based from big
scale test that showed : 1) result for Penjasorkes teachers respon, it said reliabel
because r calculated > r table was 0,950 with signification level 5%. 2) Students
responden data as lasing in assessment of taken with cognitif indicator was
97,55%; psikomotor 95,52%; afektif 96,22%. ammount increased learning pulse
was 63,38% . The conclusion that development of ofModification Model of Mini
Volleyball ‘Serpassring’ game in Physical Education of SD Year Vhad been resulted
as an effective product for increasing fitness body students.

© 2014 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-648X
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
Email: kusmiyatinsw@yahoo.co.id
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)

Pendahuluan pendidikan jasmani. Akan tetapi banyak fakta


dilapangan siswa yang mengalami kesulitan
Tujuan utama pembelajaran Pendidikan dan ketidak tertarikan dalam mengikuti proses
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) pembelajaran bolavoli mini. Agar permainan
di sekolah dasar adalah untuk membantu agar tersebut dapat memancing partisipasi usia anak
peserta didik meningkatkan keterampilan sekolah dasar, makamelakukan modifikasi
geraknya. Tujuan utama lainnya juga agar mereka permainan bolavoli mini merupakan hal yang
merasa senang dan terdorong berpartisipasi tepat untuk dikembangkan, terutama melalui
dalam berbagai bentuk aktivitas. Keterampilan kreativitas guru. Pada sisi yang lain, modifikasi
bermain merupakan sesuatu yang tumbuh dan juga harus dilakukan terkait dengan sarana dan
berkembang pada anak-anak, terutama pada fase prasarananya. Dengan demikian, tantangan
anak usia sekolah dasar. Bermain merupakan pengembangan bolavoli mini pada anak sekolah
cara bagi anak-anak untuk mengekspresikan dasar, setidaknya bermuara pada dua hal, yaitu:
potensi secara fisik, mental, dan sosio-emosional. (1) memodifikasi permainannya, (2) modifikasi
Karena itu bermain apapun sebenarnya sangat sarana dan prasarana.
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Survei yang dilakukan di 10 SD di
anak. Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap,
Sebagaimana pendapat Newman seperti tentang pembelajaran bolavoli mini diketahui
telah dikutip Agus Sumanto (2010:1) berpendapat bahwa Perbandingan antara jumlah siswa dan
bahwa “ bermain merupakan penyaluran bagi ketersediaanya sarana dan prasarana tidak
ekspresi energi yang berlebihan. Bagi anak-anak, berimbang sehingga menghambat proses
menyalurkan energi dilakukan dengan cara belajar mengajar serta sebagian besar siswa
bermain”. Bermain memiliki fungsi interaksi tidak menyukai permainan bolavoli mini dalam
antara anak dan lingkungannya, baik secara pembelajaran penjasorkes. Hasil wawancara
antar individu, maupun dengan lingkungannya dengan siswa bahwa siswa mengeluhkan sulitnya
dalam pengertian secara fisik. Dari sekian bermain bolavoli mini. Kendatipun bolavoli mini
banyak bentuk aktivitas bermain, bolavoli sudah merupakan bentuk modifikasi untuk
merupakan salah satu bentuk permainan cabang menyesuaikan dengan ukuran antropometrik
olahraga yang memiliki nilai pendidikan yang anak, namun kendala bagi anak bukan berarti
sangat tinggi, karena memberikan kesempatan tidak ada. Minat yang rendah disebabkan
banyak kepada tiap anak untuk terlibat secara oleh banyak faktor, terutama terkait dengan
lengkap, yakni melalui saluranfisik, mental dan minimalnya jumlah sarana dan prasarana serta
sosial.Materi permainan bolavoli sebagaimana model pembelajaran yang monoton.
menurut Samsudin (2008:6) diharapkan dapat Selain minimnya sarana dan prasarana
mengembangkan ketrampilan konsep motorik juga dengan jenis dan kerasnya bola siswa merasa
dasar dan meningkatkan kemampuan otot serta sakit tangannya ketika awal pengenalan bola
kesegaran jasmani bagi siswa sekolah dasar. bersentuhan langsung dengan bola yang standar
Permainan bolavoli juga memiliki karakteristik sehingga anak-anak merasa kurang tertarik,
permainan beregu yang di dalamnya terdapat disamping itu minimnya sarana dan prasarana
unsur materi permainan yang berpotensi untuk yang digunakan dalam pembelajaran bolavoli
mengembangkan kemampuan kerjasama, mini. Pembelajaran yang berorientasi pada
demokrasi, persaingan sehat, serta karakter- kepelatihan menjadikan proses pembelajaran
karakter mulia yang lainnya. kuran menarik, karena anak dianggap seperti
Permainan bola voli pada awalnya atlet kecil yang harus berlatih keras dengan
memang tidak dirancang untuk anak usia sekolah program latihan fisik dan penguasaan teknik
dasar. Permainan yang awalnya dikenal dengan yang terkesan sulit bagi anak usia sekolah dasar.
nama mintonet (http://www.govolley.com) itu Melihat masalah tersebut dituntut kreativitas
memang dilakukan oleh para remaja dan orang- seorang guru untuk melakukan modifikasi
orang dewasa. Sesuai dengan berkembangnya dengan cara menggeser orientasi kepelatihan
zaman permainan bolavoli mulai diperkenalkan menuju pembelajaran yang lebih menyenangkan.
di Sekolah Dasar dengan nama Bolavoli Mini. Melalui modifikasi, permainan bolavoli
Olahraga permainan bolavoli mini mini akan menjadi sebuah permainan yang
dapat dijadikan sebagai olahraga pendidikan, menarik bagi anak-anak. Modifikasi tentu
rekreasi maupun olahraga prestasi. Sebagai saja dilakukan dengan cara melakukan
olahraga pendidikan, permainan bolavoli penyederhanaan dan penyesuaian dengan
mini diajarkan melalui proses pembelajaran karakteristik usia anak sekolah dasar. Karakteristik
74
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)

tersebut terkait dengan kecenderungan kualitas lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah
keterampilan serta ukuran fisik anak sekolah agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh
dasar pada umumnya. Hal logis yang perlu lantai dalam lapangan sendiri. Posisi bola saat
dilakukan dalam memodifikasi adalah melakukan dimulainya permainan berada pada pemain
penyesuaian ukuran sarana dan prasarana kanan garis belakang, yaitu dimulai dengan
bolavoli mini. Dengan demikian akan terjadi melakukan servis, pukulan bola itu melewati atas
proses perancangan ukuran sarana dan prasarana net kedalam daerah lapangan lawan.
bolavoli mini menuju ukuran yang lebih kecil Masing-masing regu berhak memainkan
atau lebih mini dari pada ukuran standar. Bentuk bola tiga kali sentuhan (kecuali perkenaan waktu
“penyusutan” ukuran tersebut mengarah pada mem bendung) untuk mengembalikan kedaerah
rancangan sarana dan prasarana bolavoli mini. awan. Seorang pemain (kecuali pembendung)
Modifikasi permainan dilakukan dengan tidak diperkenankan memainkan bola dua kali
cara melakukan penyederhanaan tentang aturan berturut-turut. Menggunakan system relly point,
permainan, bentuk model permainan termasuk regu yang bias mematikan lawan mendapat
jenis-jenis keterampilan teknik yang terbatas. kanangka. Baik regu yang sedang melakukan
Misalnya, permainan disederhanakan hanya servis maupun menerima servis.
menggunakan servis bawah, passing atas dan Rotasi atau putaran pemain sama
passing bawah, tanpa spike, tanpa block, dan seperti permainan bolavoli. Pergantian pemain,
sebagainya. Hal yang penting bagai anak sekolah pergantian pemain mengacu pada sistem
dasar adalah bagaimana mereka bermain aktif internasional, satu set hanya dapat dilakukan 4
dan gembira bersama teman-teman melalui kali, lama pertandingan two winning set atau dua
aktivitas permainan bolavoli mini yang telah kali kemenangan atau”best of three Games” (Sri
dimodifikasi. Mawarti,2009:94). Suatu set dimenangkan oleh
Penjasorkes merupakan proses regu.
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan Modifikasi dalam mata pelajaran
sekaligus merupakan proses pendidikan pendidikan jasmani diperlukan. Lutan, (dalam
untuk meningkatkan kemampuan jasmani Sudarso dkk, 2005:337) mengemukakan
(psikomotor), meningkatkan kemampuan tujuannya, yakni: (1) siswa memperoleh kepuasan
sikap (afektif) dan meningkatkan kemampuan dalam mengikuti pelajaran, (2) meningkatkan
intelektual (kognisi). kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi,
Karakteristik seseorang yang terdidik dan (3) siswa dapat melakukan pola gerak secara
dalam penjasorkes diuraikan oleh Physical benar. Dengan kata lain, untuk memudahkan
Education Outcomes Committee of The National agar permainan tersebut dapat dikuasai dan
Association of Physical Education and Sport (NASPE) dimengerti perlukiranya dilakukan modifikasi.
sebagaimana telah dikutip Arma Abdullah dalam Manfaat yang diperoleh dari modifikasi adalah
Harsuki (2003:28-30), memiliki ciri-ciri: (1) Telah untuk memudahkan pelaksanaan sehingga
mempelajari berbagai macam keterampilan yang diharapkan anak akan menaruh minat
diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas mempelajari permainan ini dengan sungguh-
jasmani, (2) segar atau bugar secara jasmaniah, sungguh.
(3) berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas
jasmani, (4) mengetahui implikasi dan manfaat Metode
dari keterlibatannya dalam aktivitas jasmani,
dan (5) menghargai aktivitas jasmani dan Penelitian dan pengembangan biasanya
sumbangannya kepada gaya hidup yang sehat. disebuat pengembangan berbasis penelitian
Desain bolavoli mini dikhususkan untuk (research – based develompment) merupakan jenis
anak-anakusia 9 sampai 13 tahun. Permainan penelitian yang sedang meningkat pengunaannya
bolavoli mini didesain untuk 4 pemain untuk dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia
setiap tim nya.artinya, four versus four.Permainan penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan
bolavoli mini adalah permainan bolavoli yang pembelajaran Menurut Borg dan Gall seperti
dimainkan di atasl apangan kecil dengan empat yang dikutip Wasis D (2004:4) penelitian dan
orang pemain tiap timnya di lapangan dengan pengembangan adalah suatu proses yang harus
panjang 12 meter dan lebar 5,5 meter dan dibatasi digunakan dalam mengembangkan dan atau
oleh net dengan tinggi untuk putra 210 cm dan mevalidasi produk-produk yang digunakan dalam
untuk putri 200 cm. Tujuan dari permainan ini penelitian pembelajaran, selanjutnya disebutkan
agar setiap regu melewatkan bola secara teratur bahwa prosedur penelitian dan pengembangan
atau baik melalui net sampai bola itu menyentuh pada dasarnya terdiri dua tujuan utama, yaitu

75
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)

: (1) pengembangan produk, dan (2) menguji Pertandingan akan berakhir dalam waktu 2 x10
keefektipan produk dalam mecapai tujuan. menit, salah satu regu yang memperoleh poin
Rancangan model pengembangan tertinggi dinyatakan “ menang”.
penelitian ini dilakukan dalam lima tahap.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka Hasil dan Pembahasan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan
model modifikasi permainan bolavoli mini Berdasarkan penentuan reliabilitas
serpassring untuk pembelajaran penjasorkes di penelitian ini maka diperoleh data hasil
SD kelas Vini meliputi: (1) Malakukan analisis perhitungan kognitif dari 10 butir soal, koefisien
produk, (2) Penyusunan desain produk awal, (3) reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
Validasi produk ahli, (4) Uji cob alapangan, (5) Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden yaitu
Penerapan model. Spesifikasi instrumen terdiri 0,888. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas untuk
dari tujuan dan kisi-kisi instrument, terdapat respon siswa dikatakan reliabel karena r hitung
3 aspek dalam penelitian ini yaitu kognitif alat >r tabel yaitu 0,420 dengan taraf signifikan 5%.
ukur menggunakan kuisioner berupa soal-soal Berdasarkan penentuan reliabilitas
yang berkaitan dengan permainan bolavoli mini indikator psikomotor siswa untuk penelitian
serpassring, sedangkan aspek yang dinilai oleh ini sanmaka diperoleh data hasil perhitungan
guru penjasorkes. Draf Permainan Bolavoli Mini reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
Serpassring yaitu Lapangan yang digunakan dapat Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden
berupa lapangan paving, lapangan rumput atau yaitu 0.642. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas
tanah. Dengan panjang lapangan 12 meter, lebar untuk respon siswa dikatakan reliabel karena r
6 meter, akan tetapi lapangan dapat dimodifikasi hitung lebih besar dari r tabel 0,291dengan taraf
ukurannya dapat disesuaikan dengan kondisi signifikan 5%.
halaman atau lapangan sekolah yang tersedia, Berdasarkan penentuan reliabilitas
dan perlengkapan yang dibutuhkan bola karet indikator afektif untuk penelitian ini maka
berat sekitar 100 gram, holahop dengan diameter diperoleh data hasil perhitungan koefisien
50 cm, rompi beda warna untuk membedakan reliabilitas menggunakan Guttman Split-Half
antara teman dan lawan. Coefficient untuk 49 siswa sebagai responden yaitu
Peraturan permainannya adalah setiap 0.558. Dapat disimpulkan hasil reliabilitas untuk
regu terdiri dari 5 pemain, yaitu empat pemain respon siswa dikatakan reliabel karena rhitung
berada di dalam lapangan dan satu orang pemain lebih besar dari r tabel yaitu 0,344 dengan taraf
menjadi pemegang holahop. Putra dan putri signifikan 5%.
main terpisah (putra vs putra dan putri vs putri) Dari penghitungan denyut nadi terhadap
bisa juga mixed (putra dan putri campur). 1)Regu 49 siswa sebelum dan sesudah mengikuti
yang menang dengan “tos” memulai permainan permainan bolavoli mini serpassring didapat hasil
dengan jump ball atau pasing bawah. 2)Bola yang sebagai berikut: Rata-rata denyut nadi siswa
keluar lapangan, belum dinyatakan out sebelum sebelum mengikuti permainan bolavoli mini
menyentuh tanah atau garis tepi lapangan, serpassring sebesar72,45 sedangkan rata-rata
jika bola sudah menyentuh tanah, salah satu denyut nadi siswa sesudah mengikuti permainan
perwakilan pemain dari lawan melakukan servis bolavoli mini serpassring sebesar 118,36 terdapat
di sepanjang garis tepi. 3) Seluruh pemain peningkatan denyut nadi sebesar 63,38%
harus berada dalam lapangan pada saat serve di
lakukan. 4) Jika bola mengenai dasar lapangan Simpulan
bolah dipassing setelah memantul. 5) Pemain
yang bertugas memegang holahop boleh bergeser Berdasarkan hasil pengolahan dan
atau bergerak di garis tepi dengan jarak 2 meter pembahasan tentang pengembangan model
dan tidak diperbolehkan bergerak untuk maju modifikasi permainan bolavoli mini serpassring
atau mundur. 6)Bola dinyatakan sah masuk ke untuk pembelajaran penjasorkes di SD kelas V,
dalam ring jika memasukan bola dengan cara maka dapat disimpulkan sebagai berikut; (1)
pass atas, pass bawah dan servis dengan pemain Telah ditemukan model permainan bolavoli
berada di luar garis batas yang sudah ditentukan mini “serpassring” sebagai alternatif media
yaitu jarak 2x2 meter antara pemain dengan siswa pembelajaran permainan bola besar penjasorkes
yang memegang ring. 7) Set ke-2 bola dimulai yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
dari regu yang menang pada bapak pertama. SekolahDasar, (2) Permainan bolavoli mini
8) Tidak boleh terjadi body contex antar pemain “serpassring” dalam pembelajaran penjasorkes
ketika bola sudah berada disalah satu pemain. 9) dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotor,

76
Kusmiyati, dkk./Journal of Physical Education and Sports 3 (2) (2014)

dan afektif berdasarkan hasil penelitian yang tra grafika


dilaksanakan di SDN Klumprit 01 dan SDN Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini:Kajian
Nusawangkal 01. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Para Pakar. Jakarta: Raja grafindo Persada
keefektifan produk permainan berada dalam Sri Mawarti. 2009. “Permainan Bola Voli Mini Un-
tuk Anak Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan
kategori sangat baik. Permainan bolavoli mini
Jasmani Indonesia, Volume 6 Nomor 2. Falkutas
“serpassring”dalam pembelajaran penjasorkes Ilmu Keolahragaan. UNY
juga dapat meningkatkan denyut nadi siswa. Sudarso, dkk. 2005. “Pemberdayaan prasarana, sarana
olahraga dan kemampuan guru kelas/guru
DaftarPustaka pendidikan jasmani dalam memodifikasi pera-
latan olahraga pada pembelajaran pendidikan
Agus Sumanto. 2010. Pentingnya Bermain. Jakarta: jasmani di sekolah dasar”. Jurnal nasional pen-
SketsaAksara didikan jasmani dan ilmu keolahragaan, Volume
Samsudin.2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah- 4. Jakarta: Kementrian Negara Pemuda dan
raga dan kesehatan SD/MI. Jakarta.PT fajar pu- Olahraga.

77

Anda mungkin juga menyukai