Satuan Acara Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi: Dosen Pengampun: M. Fahrin Azhari, NS., M.Kep
Satuan Acara Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi: Dosen Pengampun: M. Fahrin Azhari, NS., M.Kep
Satuan Acara Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi: Dosen Pengampun: M. Fahrin Azhari, NS., M.Kep
HIPERTENSI
Dosen Pengampun :
Disusun Oleh :
Kelompok Tutorial 3
(Kelas A Semester 6)
BANJARMASIN
2019/ 2020
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.1 Pendahuluan......................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Sasaran...............................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan.............................................................2
1.5 Jadwal Kegiatan................................................................................2
BAB 2 TEMA SAP..............................................................................................3
2.1 Tujuan Instruksional Umum..............................................................3
2.2 Tujuan Instruksional Khusus.............................................................3
2.3 Sasaran...............................................................................................4
2.4 Pokok Materi ....................................................................................4
2.5 Media.................................................................................................4
2.6 Metode...............................................................................................4
2.7 Kriteria Evaluasi................................................................................4
2.8 Kegiatan.............................................................................................4
2.9 Pengorganisasian...............................................................................5
BAB 3 ISI MATERI..............................................................................................
3.1 Pengertian Hipertensi.........................................................................
3.2 Penyebab Hipertensi...........................................................................
3.3 Tanda dan Gejala Hipertensi..............................................................
3.4 Cara Mengatasi Hipertensi.................................................................
3.5 Pengobatan Hipertensi........................................................................
3.6 Makanan Yang Dihindari Bagi Penderita Hipertensi.........................
3.7 Obat Tradisional Untuk Mengatasi Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
iii
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan
darah didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada
2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena
hipertensi. Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di
negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable
Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi
berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35
persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi
sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit
dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa
menderita hipertensi.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah
tinggi. "Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari
18 persen menjadi 31 persen dan 16 menjadi 29 persen, (WHO, 2013). Di
Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 5,3% pada tahun 2015 dan
penyakit tersebut menduduki posisi ke-5 tingkat nansional penyebab
kematian pada provinsi sulawesi tenggara hipertensi menduduki posisi ke-2
penyakit penyebab kematian dengan jumlah kasus 19.743.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
hipertensi
1.2.2 Peserta dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi
1.3 Sasaran
Masyarakat Desa Suka Maju
2
BAB 2
TEMA SAP
Bidang : Keperawatan
Topik : Penyakit hipertensi
Sub Pokok : - Pengertian hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi
- Cara mengatasi penyakit hipertensi
- Pengobatan
- Makanan yang di hindari bagi penderita hipertensi
- Obat tradisional untuk mengatasi hipertensi
Sasaran : Masyarakat Desa Suka Maju
Tempat : Balai Desa Suka Maju
Hari/Tanggal : Selasa/09 Juni 2020
Waktu : 14.00 – 15.40
3
2.3 Sasaran
Masyarakat Desa Suka Maju
2.5 Media
2.5.1 Leaflet
2.5.2 Power Point
2.6 Metode
2.6.1 Ceramah
2.6.2 Tanya jawab
2.8 Kegiatan
4
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi
2. 40 menit a. Menjelaskan materi a. Memperhatikan
b. Melaksanakan
2.9 Pengorganisasian
Narasumber :
Moderator :
Notulen :
Operator :
Observer :
Fasilitator :
Pasien :
BAB 3
5
ISI MATERI
6
3.2.1 Faktor genetik atau keturunan
Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari
timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah
satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan darah tinggi,
maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut
lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.
3.2.2 Usia
Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin
bertambahnya usia maka tekanan darah pun akan semakin meningkat.
Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat dikendalikan
dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan
melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.
3.2.3 Garam
Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan
tekanan darah secara cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya
memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi ringan dan
mereka yang berusia diataas 45 tahun.
3.2.4 Kolesterol
Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada
dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi dengan
kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan mengakibatkan
tekanan darah pun meningkat.
3.2.5 Obesitas/kegemukan
Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan
merupakan peluang besar terserang penyakit hipertensi.
3.2.6 Stress
Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan
pikirang seserang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat
mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat, tak
hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang
terhadap suatu emosi jiwa.
7
3.2.7 Rokok
Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya
yang terdapat pada rokok juga memberikan peluang besar seseorang
menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam
perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang
terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada
penyakit diabetes mellitus, serangan jantung dan stroke.
3.2.8 Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan
teh jika dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan
mengakibatkan hipertensi. sebenarnya kopi memiliki manfaat yang
baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam hormon seksualnya,
begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan
diperlukan oleh tubuh. Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh
minimal 1 cangkir = 100 ml.
3.2.9 Minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari
ragi, tuak dsb. Minuman alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi.
3.2.10 Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan
pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga
meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga teratur
sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
8
3.3.4 Mudah lelah.
3.3.5 Penglihatan kabur
3.3.6 Wajah memerah
3.3.7 Sering buang air kecil, terutama di malam hari
3.3.8 Vertigo
Cara terbaik memastikan gejala penyakit hipertensi adalah dengan
melakukan pengukuran tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah
mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh
arteri) dan yang akan kembali ke jantung (pembuluh balik).
Bacaan yang pertama, berupa angka yang lebih tinggi adalah tekanan
sistolik, tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk
mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan seberapa kuat
jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembluh darah.
Sedangkan bacaan yang kedua, berupa angka yang lebih rendah atau
diastolik, saat otot jantung berisitirahat membiarkan darah kembali masuk ke
jantung. Angka itu menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah
terhadap aliran darah balik ke jantung.
9
3.5.1 Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas
ijin dokter
3.5.2 Pengobatan non farmakologis yaitu dengan :
3.5.2.1 Mengurangi asupan garam dan lemak
3.5.2.2 Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3.5.2.3 Berhenti merokok bagi yang merokok
3.5.2.4 Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
3.5.2.5 Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
3.5.2.6 Menghindari ketegangan
3.5.2.7 Istirahat cukup
3.5.2.8 Hidup tenang
3.5.3 Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
3.5.3.1 Kontrol teratur
3.5.3.2 Minum obat teratur
3.5.3.3 Diet rendah garam dan lemak
10
Daging yang diawetkan dengan cara diasap, pengasinan atau dengan
penambahan bahan pengawet kimia masuk dalam kategori daging
olahan. Hal ini termasuk ham, sosis, hot dog dan dendeng. Satu porsi
tiga ons daging diatas sebagian besar sudah memberikan 1200mg
natrium. Bagi penderita hipertensi, jumlah tersebut sudah hampir
memenuhi kuota harian.
3.6.2 Buah kalengan atau makanan kalengan lainnya
Air garam biasanya digunakan untuk mengawetkan sayuran. Jadi
pastikan untuk membilas makanan kalengan secara menyeluruh
sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan garam ekstra. Bisa juga
sayuran didihkan selama setidaknya 10 menit sebelum dikonsumsi,
untuk membantu mengurangi kadar sodium. Termasuk buah buahan
kalengan bisa menjadi sumber sodium yang tersembunyi. Jadi
sebaiknya periksa label kemasan, dan cari tahu berapa kadar sodium
yang tertera..
3.6.3 Makanan mengandung lemak
Kelebihan mengkonsumsi lemak dapat menyebabkan obesitas, yang
pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Mengkonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan juga
harus dihindari. Semua makanan yang digoreng menggunakan
mentega, margarin, minyak kelapa harus dibatasi.
3.6.4 Kafein
Kafein bisa terdapat pada produk kakao, kopi atau minuman ringan,
yang merupakan stimulan untuk meningkatnya tekanan darah. Kafein
bertindak sebagai vasokonstriktor, yakni mempersempit arteri dan
meningkatkan tekanan aliran darah. Batasi asupan kopi maksimal dua
cangkir dalam sehari
11
3.7.1 Mentimun
Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium
dan serat dapat mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan
dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan
tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik
sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga
nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A
dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung
vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk
menurunkan tekanan darah.
3.7.2 Labu Siam
Buah labu siam mengandung zat saponin, alkaloid, dan tannin. Selain
bersifat diuretic, kandungan alkaloid juga bisa membuka pembuluh
darah yang tersumbat. Oleh sebab itu, labu siam dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Seperti diketahui, melalui air seni yang banyak
terbuang akibat sifat diuretic dari labu siam, kandungan garam
didalam darah pun akan berkurang. Berkurangnya kadar garam yang
bersifat menyerap atau menahan air ini akan meringankan kerja
jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah akan
menurun. Khasiat labu siam baru akan tampak setelah dikonsumsi
paling sedikit selama tiga bulan secara terus menerus.
3.7.3 Belimbing
Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang
bersifat antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga
adalah seratnya, terutama serat pektin yang berguna bagi kesehatan
pembuluh darah. Bagi penderita penyakit ginjal, sangat tidak
disarankan untuk mengkonsumsi jus belimbing karena kandungan
asam oxalat yang dimiliki oleh buah belimbing dapat menyebabkan
kondisi negatif bagi pasien penderita penyakit ginjal tersebut.
3.7.4 Wortel
12
Wortel banyak mengandung beta-karoten serta kalium yang dapat
memberikan manfaat terhadap fungsi ginjal dan membantu
mengendalikan denyut jantung. Mengonsumsi wortel secara rutin
diyakini dapat mengontrol tekanan darah.
3.7.5 Seledri
Selain mengandung kalium, seledri juga mengandung phthalide, yakni
suatu senyawa yang dapat meningkatkan aliran darah dan melemaskan
dinding arteri. Senyawa tersebut juga dapat mengurangi hormon stres
yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri juga
bisa membantu mengelola tekanan darah saat sedang tinggi.
3.7.6 Bayam
Magnesium yang terkandung di dalam bayam dinilai dapat
mengontrol dan bahkan menurunkan tekanan darah saat sedang tinggi.
Apabila dikonsumsi secara rutin, bayam dapat membantu menjaga
pembuluh arteri dan meningkatkan aliran darah. Pada akhirnya, bayam
diyakini dapat membantu mengatur dan mengelola hipertensi
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
13
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta :
DIVA Press.
Bangun A.P . 2015. Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi. Jakarta: Sarana
Pustaka Prima.
Marliani, Lili. 2017. 100 Question And Answer Hipertensi. Jakarta: Flex. Media
Computindo.
Peter, Wolf Hanns. 2015. Hipertensi cara mendeteksi dan mencegah tekanan
darah tinggi sejak dini. Jakarta: BIP.
14