Satuan Acara Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi: Dosen Pengampun: M. Fahrin Azhari, NS., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

HIPERTENSI

Dosen Pengampun :

M. Fahrin Azhari, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok Tutorial 3

(Kelas A Semester 6)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULAR

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

BANJARMASIN

2019/ 2020
PENYUSUN

1. Ani Suriyani NPM1714201110004


2. Azizah NPM1714201110006
3. Dellya Novita NPM1714201110008
4. Devi Pratiwi NPM1714201110010
5. Farid Al-Ma’ruf NPM1714201110012
6. Fitri Khurotul A’yun NPM1714201110014
7. Hasanah NPM1714201110016
8. Juhairiyah NPM1714201110018
9. Livia Mahda NPM1714201110020
10. Muhammad Dony Akbar NPM1714201110028
11. Muhammad Hidayat NPM1714201110030
12. Noval Arthaditya S.O NPM1714201110039
13. Nurliani NPM1714201110041
14. Rabbini Safirah Halida Puteri NPM1714201110045
15. Raudatul Hikmah NPM1714201110047
16. Nandika Bungas Paradigma Anwar NPM1814201120086

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.1 Pendahuluan......................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Sasaran...............................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan.............................................................2
1.5 Jadwal Kegiatan................................................................................2
BAB 2 TEMA SAP..............................................................................................3
2.1 Tujuan Instruksional Umum..............................................................3
2.2 Tujuan Instruksional Khusus.............................................................3
2.3 Sasaran...............................................................................................4
2.4 Pokok Materi ....................................................................................4
2.5 Media.................................................................................................4
2.6 Metode...............................................................................................4
2.7 Kriteria Evaluasi................................................................................4
2.8 Kegiatan.............................................................................................4
2.9 Pengorganisasian...............................................................................5
BAB 3 ISI MATERI..............................................................................................
3.1 Pengertian Hipertensi.........................................................................
3.2 Penyebab Hipertensi...........................................................................
3.3 Tanda dan Gejala Hipertensi..............................................................
3.4 Cara Mengatasi Hipertensi.................................................................
3.5 Pengobatan Hipertensi........................................................................
3.6 Makanan Yang Dihindari Bagi Penderita Hipertensi.........................
3.7 Obat Tradisional Untuk Mengatasi Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

iii
BAB 1
LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan
darah didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada
2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena
hipertensi. Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di
negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable
Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi
berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35
persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi
sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit
dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa
menderita hipertensi.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah
tinggi. "Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari
18 persen menjadi 31 persen dan 16 menjadi 29 persen, (WHO, 2013). Di
Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 5,3% pada tahun 2015 dan
penyakit tersebut menduduki posisi ke-5 tingkat nansional penyebab
kematian pada provinsi sulawesi tenggara hipertensi menduduki posisi ke-2
penyakit penyebab kematian dengan jumlah kasus 19.743.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
hipertensi
1.2.2 Peserta dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi

1.3 Sasaran
Masyarakat Desa Suka Maju

1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan


Tempat : Balai Desa Suka Maju
Hari/Tanggal : Selasa/09 Juni 2020
Waktu : 14.00 – 15.40

1.5 Jadwal Kegiatan


No Waktu Kegiatan
.
1. 5 menit a. Mengucapkan salam pembukaan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Menyebutkan materi
2. 40 menit a. Menjelaskan materi
3. 10 menit a. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah
diberikan
b. Reinforment kepada peserta
3. 5 menit a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b. Melakukan evaluasi mengakhiri kegiatan
c. Mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan
salam

2
BAB 2
TEMA SAP

Bidang : Keperawatan
Topik : Penyakit hipertensi
Sub Pokok : - Pengertian hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi
- Cara mengatasi penyakit hipertensi
- Pengobatan
- Makanan yang di hindari bagi penderita hipertensi
- Obat tradisional untuk mengatasi hipertensi
Sasaran : Masyarakat Desa Suka Maju
Tempat : Balai Desa Suka Maju
Hari/Tanggal : Selasa/09 Juni 2020
Waktu : 14.00 – 15.40

2.1 Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta dapat mengetahui
tentang penyakit hipertensi

2.2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan mampu :
2.2.1 Mengetahui tentang pengertian penyakit hipertensi
2.2.2 Mengetahui tentang penyebab penyakit hipertensi
2.2.3 Mengetahui tentang tanda dan gejala hipertensi
2.2.4 Mengetahui tentang cara mengatasi penyakit hipertensi
2.2.5 Mengetahui tentang pengobatan hipertensi
2.2.6 Mengetahui tentang makanan yang di hindari bagi penderita hipertensi
2.2.7 Mengetahui tentang obat tradisional untuk mengatasi hipertensi

3
2.3 Sasaran
Masyarakat Desa Suka Maju

2.4 Pokok Materi


2.4.1 Pengertian pengertian hipertensi
2.4.2 Penyebab hipertensi
2.4.3 Tanda dan gejala hipertensi
2.4.4 Cara mengatasi penyakit hipertensi
2.4.5 Pengobatan hipertensi
2.4.6 Makanan yang di hindari bagi penderita hipertensi
2.4.7 Obat tradisional untuk mengatasi hipertensi

2.5 Media
2.5.1 Leaflet
2.5.2 Power Point

2.6 Metode
2.6.1 Ceramah
2.6.2 Tanya jawab

2.7 Kriteria Evaluasi


2.7.1 Peserta antusias terhadap pelaksanaan kegaitan dan menghadiri tentang
penyakit hipertensi
2.7.2 Peserta memahami dan aktif bertanya tentang penyakit hipertensi

2.8 Kegiatan

No Waktu Penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1. 5 menit a. Mengucapkan salam pembukaan a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan

4
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi
2. 40 menit a. Menjelaskan materi a. Memperhatikan
b. Melaksanakan

3. 10 menit a. Menanyakan kepada peserta tentang a. Memperhatikan


materi yang telah diberikan
b. Reinforment kepada peserta
3. 5 menit a. Menyimpulkan materi yang telah a. Memperhatikan
disampaikan b. Mendengarkan
b. Melakukan evaluasi mengakhiri c. Menjawab salam
kegiatan
c. Mengucapkan terimakasih atas
perhatian peserta dan salam

2.9 Pengorganisasian
Narasumber :
Moderator :
Notulen :
Operator :
Observer :
Fasilitator :
Pasien :

BAB 3

5
ISI MATERI

3.1 Pengertian Hipertensi


Tekanan darah tinggi atau banyak orang menyebutnya sebagai hipertensi
merupakan suatu keadaan tubuh dari tekanan darah yang meningkat akibat
dari adanya peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu
yang cukup lama). Hipertensi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan
tekanan darah dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya diatas
90 mmHg. Tekanan darah yang selalu meningkat atau tinggi menjadi salah
satu dari timbulnya faktor risiko pada suatu penyakit seperti stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial dan merupakan penyebab
utama dari gagal jantung kronis.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan
160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg.
Adapun klasifikasi dari tekanan darah tinggi pada orang dewasa adalah :

Hipertensi ringan atau sedang umumnya tiddak menimbulkan gejala


yang terlihat. Gejala hipertensi akan timbul dan terlihat apabila tekanan darah
tinggi dirasakan semakin berat atau pada suatu keadaan yang krisis dari
tekanan darah itu sendiri.

3.2 Penyebab Hipertensi


Beberapa penyebab dari banyaknya kasus hipertensi ini tidak diketahui
secara pasti dan cenderung hipertensi tersebut datang secara tiba-tiba tanpa
gejala sebelumnya. Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan
hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain :

6
3.2.1 Faktor genetik atau keturunan
Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari
timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah
satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan darah tinggi,
maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut
lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.
3.2.2 Usia
Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin
bertambahnya usia maka tekanan darah pun akan semakin meningkat.
Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat dikendalikan
dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan
melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.
3.2.3 Garam
Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan
tekanan darah secara cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya
memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi ringan dan
mereka yang berusia diataas 45 tahun.
3.2.4 Kolesterol
Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada
dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi dengan
kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan mengakibatkan
tekanan darah pun meningkat.
3.2.5 Obesitas/kegemukan
Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan
merupakan peluang besar terserang penyakit hipertensi.
3.2.6 Stress
Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan
pikirang seserang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat
mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat, tak
hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang
terhadap suatu emosi jiwa.

7
3.2.7 Rokok
Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya
yang terdapat pada rokok juga memberikan peluang besar seseorang
menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam
perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang
terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada
penyakit diabetes mellitus, serangan jantung dan stroke.
3.2.8 Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan
teh jika dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan
mengakibatkan hipertensi. sebenarnya kopi memiliki manfaat yang
baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam hormon seksualnya,
begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan
diperlukan oleh tubuh. Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh
minimal 1 cangkir = 100 ml.
3.2.9 Minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari
ragi, tuak dsb. Minuman alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi.
3.2.10 Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan
pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga
meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga teratur
sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

3.3 Tanda dan Gejala Hipertensi


Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan
hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah :
3.3.1 Sakit kepala
3.3.2 Jantung berdebar-debar
3.3.3 Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat

8
3.3.4 Mudah lelah.
3.3.5 Penglihatan kabur
3.3.6 Wajah memerah
3.3.7 Sering buang air kecil, terutama di malam hari
3.3.8 Vertigo
Cara terbaik memastikan gejala penyakit hipertensi adalah dengan
melakukan pengukuran tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah
mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh
arteri) dan yang akan kembali ke jantung (pembuluh balik).
Bacaan yang pertama, berupa angka yang lebih tinggi adalah tekanan
sistolik, tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk
mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan seberapa kuat
jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembluh darah.
Sedangkan bacaan yang kedua, berupa angka yang lebih rendah atau
diastolik, saat otot jantung berisitirahat membiarkan darah kembali masuk ke
jantung. Angka itu menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah
terhadap aliran darah balik ke jantung.

3.4 Cara Mengatasi Hipertensi


Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
penanganan hipertensi. Semua pasien dengan prehipertensi dan hipertensi
harus melakukan perubahan gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat menurunkan tekanan
darah adalah mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk;
mengadopsi pola makan DASH ( Dietary Approach to Stop Hypertension)
yang kaya akan kalium dan kalsium; diet rendah natrium; aktifitas fisik; dan
mengurangi konsumsi rokok dan alkohol.

3.5 Pengobatan Hipertensi


Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:

9
3.5.1 Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas
ijin dokter
3.5.2 Pengobatan non farmakologis yaitu dengan :
3.5.2.1 Mengurangi asupan garam dan lemak
3.5.2.2 Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3.5.2.3 Berhenti merokok bagi yang merokok
3.5.2.4 Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
3.5.2.5 Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
3.5.2.6 Menghindari ketegangan
3.5.2.7 Istirahat cukup
3.5.2.8 Hidup tenang
3.5.3 Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
3.5.3.1 Kontrol teratur
3.5.3.2 Minum obat teratur
3.5.3.3 Diet rendah garam dan lemak

3.6 Makanan yang Dihindari Bagi Penderita Hipertensi


Zat terburuk dari makanan yang bisa mengakibatkan meningkatnya
tekanan darah dengan cepat adalah natrium atau sodium. Bagi penderita
tekanan darah tinggi, kuota harian natrium adalah tak boleh lebih dari 1500
miligram perhari.
Natrium atau sodium ini paling banyak adalah diperoleh dari garam, dan
kebanyakan terdapat dalam makanan kalengan dan makanan siap saji
direstoran. Berikut makanan-makanan yang harus dihindari, terutama bagi
penderita hipertensi untuk mencegah meningkatnya tekanan darah dengan
cepat.

3.6.1 Daging olahan

10
Daging yang diawetkan dengan cara diasap, pengasinan atau dengan
penambahan bahan pengawet kimia masuk dalam kategori daging
olahan. Hal ini termasuk ham, sosis, hot dog dan dendeng. Satu porsi
tiga ons daging diatas sebagian besar sudah memberikan 1200mg
natrium. Bagi penderita hipertensi, jumlah tersebut sudah hampir
memenuhi kuota harian.
3.6.2 Buah kalengan atau makanan kalengan lainnya
Air garam biasanya digunakan untuk mengawetkan sayuran. Jadi
pastikan untuk membilas makanan kalengan secara menyeluruh
sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan garam ekstra. Bisa juga
sayuran didihkan selama setidaknya 10 menit sebelum dikonsumsi,
untuk membantu mengurangi kadar sodium. Termasuk buah buahan
kalengan bisa menjadi sumber sodium yang tersembunyi. Jadi
sebaiknya periksa label kemasan, dan cari tahu berapa kadar sodium
yang tertera..
3.6.3 Makanan mengandung lemak
Kelebihan mengkonsumsi lemak dapat menyebabkan obesitas, yang
pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Mengkonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan juga
harus dihindari. Semua makanan yang digoreng menggunakan
mentega, margarin, minyak kelapa harus dibatasi.
3.6.4 Kafein
Kafein bisa terdapat pada produk kakao, kopi atau minuman ringan,
yang merupakan stimulan untuk meningkatnya tekanan darah. Kafein
bertindak sebagai vasokonstriktor, yakni mempersempit arteri dan
meningkatkan tekanan aliran darah. Batasi asupan kopi maksimal dua
cangkir dalam sehari

3.7 Obat Tradisional untuk Mengatasi Hipertensi

11
3.7.1 Mentimun
Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium
dan serat dapat mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan
dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan
tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik
sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga
nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A
dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung
vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk
menurunkan tekanan darah.
3.7.2 Labu Siam
Buah labu siam mengandung zat saponin, alkaloid, dan tannin. Selain
bersifat diuretic, kandungan alkaloid juga bisa membuka pembuluh
darah yang tersumbat. Oleh sebab itu, labu siam dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Seperti diketahui, melalui air seni yang banyak
terbuang akibat sifat diuretic dari labu siam, kandungan garam
didalam darah pun akan berkurang. Berkurangnya kadar garam yang
bersifat menyerap atau menahan air ini akan meringankan kerja
jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah akan
menurun. Khasiat labu siam baru akan tampak setelah dikonsumsi
paling sedikit selama tiga bulan secara terus menerus.
3.7.3 Belimbing
Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang
bersifat antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga
adalah seratnya, terutama serat pektin yang berguna bagi kesehatan
pembuluh darah. Bagi penderita penyakit ginjal, sangat tidak
disarankan untuk mengkonsumsi jus belimbing karena kandungan
asam oxalat yang dimiliki oleh buah belimbing dapat menyebabkan
kondisi negatif bagi pasien penderita penyakit ginjal tersebut.

3.7.4 Wortel

12
Wortel banyak mengandung beta-karoten serta kalium yang dapat
memberikan manfaat terhadap fungsi ginjal dan membantu
mengendalikan denyut jantung. Mengonsumsi wortel secara rutin
diyakini dapat mengontrol tekanan darah.
3.7.5 Seledri
Selain mengandung kalium, seledri juga mengandung phthalide, yakni
suatu senyawa yang dapat meningkatkan aliran darah dan melemaskan
dinding arteri. Senyawa tersebut juga dapat mengurangi hormon stres
yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri juga
bisa membantu mengelola tekanan darah saat sedang tinggi.
3.7.6 Bayam
Magnesium yang terkandung di dalam bayam dinilai dapat
mengontrol dan bahkan menurunkan tekanan darah saat sedang tinggi.
Apabila dikonsumsi secara rutin, bayam dapat membantu menjaga
pembuluh arteri dan meningkatkan aliran darah. Pada akhirnya, bayam
diyakini dapat membantu mengatur dan mengelola hipertensi
seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

13
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta :
DIVA Press.

Bangun A.P . 2015. Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi. Jakarta: Sarana
Pustaka Prima.

Gunawan, Lany. 2016. Hipertensi (Tekanana Darah Tinggi). Jakarta: Kaniskus.

Marliani, Lili. 2017. 100 Question And Answer Hipertensi. Jakarta: Flex. Media
Computindo.

Peter, Wolf Hanns. 2015. Hipertensi cara mendeteksi dan mencegah tekanan
darah tinggi sejak dini. Jakarta: BIP.

14

Anda mungkin juga menyukai