Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRUKTUR AFILIASI

Dosen Pengampu :

Dedy Khushariady, S.E, M.Ak

Nama Kelompok :

Achmad Luthffi M (170302153)


Oky Firdaus P (170302116)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUTANSI B SORE

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Struktur Afiliasi”.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan pada isi
makalah, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah yang kami buat.

Gresik, 04 Juni 2020

Kelompok Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

PENGERTIAN AFILIASI ..................................................................................................... 4

STRUKTUR AFILIASI :
 AFILIASI TIDAK LANGSUNG ................................................................................. 4
 AFILIASI CONNECTING......................................................................................... 5
 AFILIASI MUTUAL ................................................................................................ 5

HUBUNGAN TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP STRUKTUR AFILIASI ........................... 6

SOAL MULTIPLE CHOICE.................................................................................................. 7


SOAL ILUSTRASI KASUS ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

3
PENGERTIAN
AFILIASI

Afiliasi adalah salah satu cara mengembangkan bisnis yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sosialisasi atau pertalian baik oleh individu, organisasi maupun badan usaha
dan kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Terdapat beberapa jenis afiliasi, antara lain :

1. Program Afiliasi Pay Per Sale (PPS), yaitu afiliasi akan dibayar oleh vendor jika pengungjung
yang diarahkan ke websitenya membeli suatu produk.
2. Pay Per Clik (PPC), yaitu afiliasi akan dibayar oleh vendor setiap klik iklan yang dihasilkan.
3. Pay Per Performance (PPP), yaitu afiliasi akan dibayar oleh vendor jika terjadi konversi
dalam pemasaran.
4. Pay Per Lead (PPL), yaitu afiliasi akan dibayar oleh vendor jika pengunjung yang diarahkan ke
website mengisi form aplikasi tertentu yang berhubungan dengan bisnis perusahaan.

STRUKTUR AFILIASI

Struktur afiliasi untuk induk perusahaan dan anak perusahaan dapat juga digunakan
pada perusahaan investor dan juga pada perusahaan investee yang terkait, baik melalui
kepemilikan langsung (direct holding) maupun kepemilikan tidak langsung (indirect holding)
sebesar 20% saham atau lebih berhak mendapatkan suara pada perusahaan investee.

 AFILIASI TIDAK LANGSUNG

Kepemilikan tidak langsung (indirect holding) adalah suatu investasi yang memungkinkan
investor untuk mengendalikan secara signifikan perusahaan lain melalui anak
perusahaannya dan bukan melalui kepemilikan saham langsung. Struktur Induk-Anak-Cucu
pada kepemilikan tidak langsung (indirect holding), MINORITAS anak secara tidak langsung
berhak atas laba bersih cucu, yaitu sebesar % kepemilikan MINORITAS % kepemilikan anak
terhadap cucu laba bersih cucu. Misalnya, perusahaan A mempunyai saham pada
perusahaan B sebesar 70%, dan Perusahaan B mempunyai saham pada perusahaan C
sebesar 60%, maka secara tidak langsung perusahaan A mempunyai saham sebesar (70%
60%) = 42% pada perusahaan C. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan C harus
masuk ke dalam laporan konsolidasi perusahaan A. Yang dilihat dari struktur ini adalah
apakah perusahaan A mempunyai kendali atas perusahaan B dan apakah perusahaan B
mempunyai kendali atas perusahaan C, meskipun akhirnya kepemilikan saham perusahaan
A pada perusahaan C secara tidak langsung kurang dari 50%.

4
 AFILIASI CONNECTING

Misalnya, perusahaan mempunyai saham pada perusahaan B sebesar 80% dan pada
perusahaan C mempunyai saham sebesar 30%, sementara itu perusahaan B mempunyai
saham pada perusahaan C sebesar 40%, maka secara tidak langsung kepemilikan saham
perusahaan A yaitu sebesar (80% 40%) = 32% atas perusahaan C, sehingga jumlah saham
yang dimiliki oleh perusahaan A yaitu sebesar 62% dan perusahaan C harus masuk ke dalam
laporan konsolidasi perusahaan A. Dalam struktur afiliasi terkoneksi (terkait), total
kepemilikian saham perusahaan A atas perusahaan C harus diatas 50% dan perusahaan A
mengendalikan perusahaan B.

 AFILIASI MUTUAL

Mutual Holding yaitu kepemilikan saham oleh perusahaan yang berafiliasi.

Terdapat dua macam dalam struktur mutual holding, antara lain :

a. Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan


Saham induk yang dimiliki oleh anak perusahaan tidak termasuk ke dalam saham
yang beredar. Oleh karena itu, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham
treasuri dan akan dikurangkan dari stockholders equity konsolidasi pada nilai
biayanya.
- Konsolidasi tahun perolehan tanpa pembagian dividen
- Konsolidasi setelah tahun perolehan dengan pembagian dividen.

b. Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya


Pada saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya, tidak akan
diperlakukan sebagai saham treasuri (treasury stock). Investasi tersebut akan
dieliminasi bersamaan dengan eliminasi ekuitas yang sahamnya dimiliki.

Terdapat dua metode akuntansi pada induk perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
anak perusahaan, antara lain :

1. Pendekatan saham treasuri (treasury stock approach)

Pendekatan saham treasuri (treasury stock approach), yaitu suatu pendekatan yang
mempertimbangkan saham induk perusahaan yang dimiliki anak perusahaan dengan tetap
menggunakan dasar biaya dan dikurangkan dari ekuitas pemegang saham pada neraca
konsolidasi.

2. Pendekatan konvensional

Pendekatan konvensional, yaitu suatu pendekatan yang mempertimbangkan investasi anak


perusahaan pada saham induk perusahaan atas dasar ekuitas dan mengeliminasi akun
investasi perusahaan dapat diterima tetapi tidak menghasilkan laporan keuangan
konsolidasi yang sama.

5
Secara umum akuntan sepakat bahwa neraca konsolidasi harus memperlihatkan modal
saham dan laba ditahan yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas diluar entitas
konsolidasi.

Keuntungan Afiliasi

- Modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar


- Mudah untuk dijalankan
- Memiliki waktu yang fleksibel
- Risiko kerugian tidak terlalu besar (minim)

Kerugian Afiliasi

- Komisi bersifat tidak renewal


- Penghasilan tidak menentu
- Informasi produk harus diperbarui
- Sistem rekam jejak yang pendek (singkat)
- Tayangan iklan merugikan
- Pendapatan lebih rendah daripada pemilik produk

HUBUNGAN TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP STRUKTUR AFILIASI

Hubungan afiliasi akan semakin kompleks jika antar perusahaan induk dan
perusahaan anak terjadi saling memiliki saham. Perusahaan induk satu pihak memiliki
saham-saham perusahaan anak dan dipihak lain perusahaan anak juga memiliki sebagian
saham-saham perusahaan induk. Apabila hal ini terjadi maka laba (rugi) dan atau kenaikan
(penurunan) saldo laba yang ditahan selama terjadinya saling pemilikan dari perusahaan-
perusahaan afiliasi akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Satu hal yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa, terhadap saham-saham
perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan anak tidak boleh diperlakukan sebagai
modal saham yang beredar di dalam neraca yang dikonsolidasi. Di dalam neraca konsolidasi
hak-hak pemilikan saham oleh perusahaan anak atas perusahaan induk harus
dieliminasi.Adapun prosedur eliminasinya dilakukan dengan cara yang sama terhadap hak
pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak.

6
SOAL MULTIPLE CHOICE

1. Keuntungan konstruktif atas obligasi adalah keuntungan dan kerugian yang


direalisasi dari sudut pandang entitas konsolidasi yang timbul Ketika perusahaan
membeli obligasi perusahaan afiliasi dari entitas lainnya pada harga ...............

a. Selain nilai wajar obligasi tersebut.


b. Sesuai nilai buku obligasi tersebut.
c. Selain nilai buku obligasi tersebut.
d. Sesuai nilai wajar obligasi tersebut
e. Sesuai nilai buku dan nilai wajar obligasi tersebut

Keuntungan konstruktif atas obligasi adalah keuntungan dan kerugian yang


direalisasi dari sudut pandang entitas konsolidasi yang timbul Ketika
perusahaan membeli obligasi perusahaan afiliasi dari entitas lainnya pada
harga selain nilai buku obligasi tersebut.

2. Apa yang terjadi Jika harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afiliasi untuk
memperoleh utang dari pihak lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban ?

a. Kerugian konstruktif atas penarikan hutang


b. kerugian konstruktif atas penarikan piutang
c. Keuntungan konstruktif atas penarikan hutang
d. kerugian konstruktif atas penarikan Kas
e. keuntungan konstruktif atas penarikan piutang

Jika harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afiliasi untuk memperoleh
utang dari pihak lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban (nilai nominal
ditambah premi yang belum diamortisasi atau dikurangi diskonto yang belum
diamortisasi dan biaya penerbitan), akan terjadi kerugian konstruktif atas
penarikan hutang.

3. Perubahan yang terjadi kemudian pada tingkat bunga pasar akan menciptakan
......... antara nilai buku dan nilai pasar kewajiban tersebut.
a. Keseimbangan
b. Ketimpangan
c. Perbandingan
d. Kesamaan
e. Perbedaan

Pada saat perusahaan mengeluarkan obligasi, kewajiban obligasinya akan


mencerminkan tingkat bunga pasar yang berlaku. Namun perubahan yang
terjadi kemudian pada tingkat bunga pasar akan menciptakan perbedaan
antara nilai buku dan nilai pasar kewajiban tersebut.

7
4. Laba atau rugi penjualan obligasi antar perusahaan diatur dalam .....

a. FASB Statement No. 117, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Financial.”


b. FASB Statement No. 107, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Financial.”
c. FASB Statement No. 110, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Financial.”
d. FASB Statement No. 127, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Financial.”
e. FASB Statement No. 102, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Financial.”

Jika tingkat bunga pasar meningkat, nilai pasar kewajiban menjadi lebih kecil
dibanding nilai bukunya dan sebagai akibatnya, perusahaan penerbit
seharusnyamerealisasikan adanya keuntungan. Menurut prinsip akuntansi
yang berlaku umum,keuntungan tersebut tidak diakui pada buku perusahaan
penerbit. Begitu pula, apabila terjadi penurunan pada tingkat bunga pasar,
akan mengakibatkan adanya kerugian terealisasi yang juga tidal diakui. Laba
dan rugi ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan FASB Statement No. 107, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen
Financial.”

5. Keuntungan dan kerugian konstruktif atas transaksi obligasi antar perusahaan


harus dialokasikan diantara perusahaan afiliasi pembeli dan penerbit sesuai
dengan ...........

a. Nilai buku obligasi tersebut.


b. Nilai wajar obligasi tersebut.
c. Nilai pasar obligasi tersebut.
d. Nilai nominal obligasi tersebut.
e. Semua jawaban benar

keuntungan dan kerugian konstruktif atas transaksi obligasi antar


perusahaan harus dialokasikan diantara perusahaan afiliasi pembeli dan
penerbit sesuai dengan nilai nominal obligasi tersebut.

8
SOAL ILUSTRASI KASUS

Pada tanggal 1 Januari 2018, Perusahaan A membeli saham Perusahaan B sebesar 80%
senilai $ 192.000. Pada tanggal 1 Januari 2019, Perusahaan B membeli saham Perusahaan C
sebesar 70% senilai $ 105.000. Tidak ada kelebihan harga atas nilai buku saham yang
diperoleh. Buatlah laporan keuangan, jurnal eliminasi, dan kertas kerja konsolidasi ketiga
perusahaan tersebut pada tahun 2019.

Jawab :

1. Investasi Perusahaan B $ 8.000*

Saldo Laba Perusahaan A $ 8.000

Ekuitas B pada awal tahun 2018

100 80 $ 192.000 = $ 240.000

Ekuitas B pada awal tahun 2019

$ 200.000 + $ 50.000 = $ 250.000

$ 10.000 80% = $ 8.000

2. Pendapatan Dividen $ 38.000*

Dividen $ 38.000

$ 24.000 + $ 14.000 = $ 38.000

Beban MINORITAS Perusahaan C $ 12.000*

Dividen $ 6.000

MINORITAS Perusahaan C Akhir $ 6.000

30% $ 40.000 = $ 12.000

9
3. Modal Saham Perusahaan C $ 100.000

Saldo laba Perusahaan C, awal $ 50.000

Investasi Perusahaan C $ 105.000

MINORITAS Perusahaan C, akhir $ 45.000

4. Beban MINORITAS Perusahaan B $ 15.600

Dividend $ 6.000

MINORITAS Perusahaan B, akhir $ 9.600

*20% ($ 64.000 - $ 14.000) (20% 70% $ 40.000) = $ 15.600

5. Modal Saham Perusahaa B $ 200.000

Saldo Laba ditahan Perusahaan B, awal $ 50.000

Investasi Perusahaan B $ 250.000

MINORITAS Perusahaan B, awal $ 50.000

10
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.

Jugianto, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. BPFE UGM. Yogyakarta

Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya.

Mishkin, Frederic S. 2001. The Economic of Mone, Banking, and Financial valuation
of shares. Journal of Business. 34: 411-433.

Gitman, Lawrence J. 2000. Principles of Managerial Finance. United States : Pearson


Education Inc.

11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai