Anda di halaman 1dari 42

Fungsi dan Layanan KPEI

di Pasar Modal Indonesia


Struktur Pasar Modal Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan

Perbankan Pasar Modal Industri Keuangan Non-Bank

Kliring Kustodian
Bursa Efek
Penjaminan Efek Sentral Efek
Indonesia
Indonesia Indonesia
(BEI)
(KPEI) (KSEI)

Lembaga Penunjang
Profesi Penunjang Perusahaan & Investor Perusahaan
Pasar Modal
Pasar Modal Efek

Akuntan Publik Perusahaan Tercatat Perantara Pedagang


Bank Kustodian
Efek

Notaris Badan Administrasi Efek Perusahaan Publik


Penjamin Emisi
Konsultan Hukum Wali Amanat Investor Institusi
Manajer Investasi
Penilai Pemeringkat Efek Investor Perorangan

Penilai Harga Efek

Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal

Penasehat Investasi
Dasar Hukum Pendirian KPEI

1. UU No. 21 Tahun 2011, Tentang Otoritas Jasa Keuangan


2. UU No. 8 Tahun 1995, Tentang Pasar Modal
3. Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pasar Modal
4. Akte Pendirian No. 8 Tanggal 5 Agustus 1996 sebagai
Perseroan Terbatas
5. Izin Usaha, SK Bapepam No. Kep.-26/PM/1998 Tanggal 1
Juni 1998 sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan

Garis besar tugas :


1. Menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang
teratur, wajar, dan efisien
2. Mengelola Dana Jaminan
3. Memberikan jasa lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan OJK
Sekilas KPEI
Pemegang Saham :
Bursa Efek Indonesia : 100%

Struktur Modal :
 Modal Dasar : Rp 60 Milyar
 Modal Disetor : Rp 15 Milyar
Bidang Usaha:
 Nir Laba (Non Profit Motive)
 Tidak membayar dividen (No Dividend Payment)
 Keuntungan dikembalikan untuk operasional dan pengembangan pasar
Layanan Jasa dan Produk :
1. Jasa Kliring Transaksi Bursa
2. Jasa Penjaminan dan Pengelolaan Risiko
3. Jasa Pinjam Meminjam Efek
4. Jasa Pengelolaan Agunan
5. Layanan Informasi

Sumber Pendapatan :
1. Fee jasa Kliring Transaksi Bursa
2. Fee jasa Pengelolaan Dana Jaminan
3. Fee jasa Pinjam Meminjam Efek
4. Fee jasa lainnya
Visi, Misi, dan Nilai Inti

Misi
Mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik.
Visi
Menjadi lembaga kliring dan penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di
pasar modal Indonesia.
Nilai-nilai Inti
 Customer focus
 Achievement of excellence
 Integrity
 Prudence
 Fellowship

Value Proposition :
Aman  prudent risk management, sufficient financial resources, regulatory roles
Menarik  streamline process, efficient collateral management
Handal  competent HR, reliable information system, financial resilient
Layanan Terbaik  professional staff, effective organization
Tonggak Sejarah KPEI
2000:
 Penerapan perdagangan dan penyelesaian tanpa warkat di pasar modal Indonesia
 Peluncuran electronic clearing & guarantee system (e-CLEARS) sebagai sistem kliring dan penjaminan
ekuiti
2001:
 Peluncuran risk monitoring online (RMOL) dan cash management sebagai sistem kliring dan penyelesaian
derivatif khususnya kontrak berjangka
 Peluncuran sistem pinjam meminjam efek
2004:
Dimulainya transaksi, kliring, dan penjaminan penyelesaian transaksi opsi saham
2005:
Peluncuran electronic bond clearing & settlement system (e-BOCS) sebagai sistem kliring dan penyelesaian surat
utang
2012:
Implementasi mekanisme straight through processing (STP)
2014:
 KPEI terdaftar sebagai anggota kehormatan PASLA
 KPEI menjadi anggota resmi CCP12
2015:
Implementasi Peraturan No II-15 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Tidak
Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek Bersifat Ekuitas sebagai bagian dari pemberlakukan Peraturan
OJK No 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
Februari 2016:
 Peluncuran sistem kliring dan penyelesaian derivatif yang baru
Fungsi dan Layanan KPEI

Fungsi KPEI :

KPEI berfungsi sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) sesuai UU Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995

Layanan KPEI sebagai LKP :

1. Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa


2. Jasa pinjam meminjam efek (Securities Borrowing and Lending)
3. Jasa lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan OJK

 Layanan jasa KPEI diberikan kepada Anggota Kliring (AK), yaitu Anggota Bursa Efek
dan Partisipan lainnya (seperti Bank Kustodian)

 KPEI berperan sebagai Central Counterparty (CCP) atas transaksi bursa yang dilakukan
oleh AK
Fungsi dan Layanan KPEI…2

 Sebagai CCP, KPEI menempatkan diri sebagai perantara antara AB beli (buyer)
dan AB jual (seller) dan membentuk dua ikatan kontrak baru, yaitu antara CCP
dengan AB jual serta CCP dengan AB beli. Proses ini disebut novasi (novation)

 Sebagai CCP, KPEI telah melakukan self-assessment atas pemenuhan rekomendasi


PFMI-IOSCO dengan dibantu third party consultant (Thomas Murray) dengan
hasil assessment secara keseluruhan Broadly Observed
Ilustrasi Proses Novasi dan Netting

Transaksi Bursa

1000 Saham ASII 1000 Saham ASII

Harga Rp. 8000 Harga Rp. 8100


Sekuritas A
Sekuritas B Sekuritas C

Novasi dan Netting

1000 Saham ASII 1000 Saham ASII

Nilai Rp. 8 Juta Nilai Rp. 8,1 Juta


Sekuritas A
Rp. 100 Ribu Sekuritas C

Sekuritas B
Hubungan Fungsi Bursa, LKP dan LPP

Penyedia Sarana dan


Self Regulatory
Prasarana
Organizations
Perdagangan Efek
(SRO):

Penyedia Jasa Kliring A private institution


dan Penjaminan that establishes,
Penyelesaian monitors compliance
Transaksi Bursa with, and enforces rules
applicable to securities
markets and the
Penyedia Jasa conduct of market
Kustodian Sentral dan participants
Penyelesaian Efek
(World Bank reports,
2011)
Struktur Regulasi KPEI

Peraturan

Surat Edaran

Perjanjian

Prosedur
Fungsi KPEI
1
Keanggotaan & Partisipasi
(Membership & Participation)

2
6
Pengelolaan Dana Jaminan Pengelolaan Agunan
(Guarantee Fund Management) (Collateral Management)

5 3
Pengelolaan Pengelolaan
Kegagalan Risiko
(Default Management) (Risk Management)

Kliring &
4 Penyelesaian
(Clearing & Settlement)
Fungsi KPEI…2
Alur Operasional:
KPEI
Collateral KSEI
Penempatan agunan Management
Nasabah
Pinjam Meminjam
Efek

Order
Netting/Novation
Penyimpanan
Efek & Pindah
Hak dan Kewajiban Buku
Anggota Bursa
Bank
Settlement
Transaksi Bursa
Collateral Pembayaran
Risk Exposure

-
Data Transaksi Trading Limit
Free Collateral
Risk
Calculation (Razor)
Penyimpanan
Dana Jaminan Agunan &
BEI dikenakan ke AB Pengelolaan Penjaminan dan Pindah Buku
Dana Jaminan Penanganan Kegagalan
Fungsi Keanggotaan & Partisipasi

 Yang menjadi AK KPEI adalah AB atau pihak lain yang memenuhi


persyaratan sesuai dalam pasal 1 angka 6 Peraturan OJK N0.
26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
 AK wajib membuka rekening efek di KSEI sesuai Peraturan KSEI
 AK wajib menyetorkan kontribusi awal Dana Jaminan dan
menempatkan agunan berupa Dana Minimum Kas kepada KPEI
berdasarkan jenis, jumlah dan tata cara sesuai Peraturan KPEI No. II-3
tentang Anggota Kliring serta Peraturan KPEI No. II-12 tentang
Penempatan Agunan
 AK bertanggung jawab atas kegiatan transaksi bursa milik AK sendiri
maupun nasabah AK yang bersangkutan
 Jumlah AK aktif per Juni 2016 sebanyak 107 dari jumlah keseluruhan
115 AK
 Selain AB, pihak lain yang mendapat layanan jasa kliring dan
penjaminan KPEI (khusus Pinjam Meminjam Efek) adalah Bank
Kustodian
Fungsi Keanggotaan & Partisipasi…2
Struktur Rekening Efek AK dan nasabah AK di rekening KSEI :

Dikelola oleh KPEI


Fungsi Keanggotaan & Partisipasi…3

1. Menandatangani perjanjian dan


menyerahkan Formulir
1
Pendaftaran AK.
Ditetapkan sebagai Perusahaan Efek oleh OJK 2. Menyerahkan Anggaran Dasar &
Laporan Keuangan terakhir.
3. Memenuhi kriteria kelayakan
2 risiko berdasarkan penilaian
KPEI terutama dari segi risiko
Membership
Ditetapkan sebagai Anggota Bursa oleh BEI kredit.
4. Memiliki sistem untuk
mendukung operasional dan
3 pengendalian risiko terkait
transaksi bursa.
Ditetapkan sebagai Partisipan KSEI 5. Membayar kontribusi awal Dana
Jaminan sebesar Rp 5 milyar
6. Menyetor agunan berupa dana
4 minimum kas sebesar Rp 1 milyar
Peraturan KPEI No: II-3 – Anggota Kliring 7. Memberikan agunan yang jenis,
jumlah dan tata caranya
ditetapkan KPEI
5
Peraturan KPEI No: II-12 – Penempatan Agunan berupa Dana Minimum Kas
Agunan dalam bentuk kas atau setara kas
sekurang-kurangnya Rp 1 milyar
Fungsi Pengelolaan Agunan

 Berdasarkan Peraturan KPEI No. II-12 tentang Penempatan Agunan,


definisi agunan adalah aset yang dijaminkan oleh AK kepada KPEI yang
dapat digunakan untuk penyelesaian transaksi bursa dan atau untuk
menyelesaikan kewajiban AK kepada KPEI
 AK wajib menempatkan agunan di KPEI sebagai jaminan penyelesaian
transaksi bursa baik untuk kepentingan AK maupun nasabah AK
 Agunan juga digunakan sebagai sebagai salah satu komponen dalam
perhitungan batasan transaksi (Trading Limit)
 KPEI menggunakan kebijakan manajemen risiko, metodologi perhitungan
dan parameter penilaian agunan untuk memastikan kecukupan agunan yang
disetorkan oleh AK
 Agunan dikelola dan diadministrasikan oleh KPEI, dalam bentuk:
1. Agunan Online : agunan yang disimpan secara elektronik di rekening KSEI,
contohnya uang dan efek (saham, ETF, waran, HMETD dan SBN)
2. Agunan Offline : agunan yang tidak disimpan di rekening KSEI, contohnya bank
garansi, deposito, dana minimum kas, sertifikat BI dan saham bursa
Fungsi Pengelolaan Agunan…2

Rekening KSEI (C-


1 Best)
Uang
Online Saham/ETF
Collateral Waran
HMETD
SBN
2 Saham bursa

Deposito
Offline Bank Garansi
Collateral
SBI
Dana Minimum
Kas
Fungsi Pengelolaan Risiko

 KPEI sebagai CCP melakukan novasi dan menjamin hak dan


kewajiban anggota kliring dalam penyelesaian transaksi bursa

 Standar manajemen risiko CCP meliputi collateralization dan


mutualization of losses

 Dengan demikian CCP tidak menghilangkan counterparty risk dari


pasar, melainkan mendistribusikannya melalui standardisasi risiko
kredit

 Standardisasi risiko dilakukan melalui penerapan manajemen risiko


berupa persyaratan kualitas anggota kliring, minimum permodalan,
pengenaan agunan, dan perhitungan expsoure serta margin.
Fungsi Pengelolaan Risiko…2

Perangkat pengelolaan risiko yang digunakan KPEI diantaranya


perhitungan risiko, penggunaan trading limit dan penerapan metode
pengukuran risiko.

1. Risiko
 Risiko (atau exposure) adalah ketidakpastian yang timbul dari perubahan tidak
terduga dan dapat menimbulkan kerugian
 KPEI menggunakan metode margin untuk mengukur tingkat ketidakpastian
dan menimimalisir kerugian
 Margin adalah kebutuhan collateral untuk menutupi risiko dari sebuah
posisi/portfolio
2. Trading limit
 Adalah batasan transaksi di bursa untuk setiap AK berdasarkan nilai agunan
bebas AK yang disetorkan ke KPEI dikalikan dengan suatu faktor yang
menggambarkan profil risiko dari AK tersebut
Fungsi Pengelolaan Risiko…3

3. Metode pengukuran risiko


 KPEI memastikan bahwa perhitungan risiko yang digunakan adalah valid dan
layak dengan melakukan pengujian berdasarkan metode tertentu.
 Metode pengukuran risiko terdiri dari:
a. Back testing adalah kerangka pengujian statistic yang berisi pengecekan
apakah risiko yang terjadi pada praktiknya sejalan dengan perkiraan
peramalan.
b. Stress testing adalah metode dalam mengukur tingkat risiko terburuk
yang dapat dihadapi KPEI dalam waktu tertentu dalam kondisi pasar
abnormal
Fungsi Kliring dan Penyelesaian

Definisi Kliring:
Proses penentuan hak dan kewajiban baik efek maupun dana milik AK yang timbul dari
transaksi bursa

Metode Kliring:
 Netting
 Per Transaksi (trade for trade – TFT)

Kliring dilakukan atas produk yang ditransaksikan di bursa efek:


 Ekuiti (Saham, Waran, Hak Memesan Efek terlebih Dahulu, Reksadana ETF)
 Surat Utang (Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat
Berharga Syariah Negara, Efek Beragun Aset)
 Derivatif (Kontrak Berjangka Indeks Efek-KBIE dan Kontrak Opsi Saham-KOS)
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…2

PINJAM MEMINJAM EFEK (PME)


Definisi : Peralihan (peminjaman) hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman
(lender) ke peminjam (borrower) dalam periode tertentu.

Jenis PME yang ada di KPEI :


 PME Reguler : Transaksi PME yang menggunakan mekanisme perhitungan imbalan jasa
bersifat tetap (fixed fee rate)
 PME Front End : Transaksi PME yang menggunakan mekanisme perhitungan imbalan jasa
melalui proses tawar menawar (bid offer fee rate)

Pilihan Waktu Pengembalian PME :


 Open Term : Pemberi pinjaman dan peminjam dapat melakukan pengembalian sebelum jatuh
tempo
 Fixed Term : Pemberi pinjaman dan peminjam tidak dapat melakukan pengembalian sebelum
jatuh tempo

Manfaat PME :
 Menghindari potensi kegagalan serah efek untuk penyelesaian transaksi bursa
 Mendukung strategi transaksi short selling dan margin trading
 Sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang (bagi lender)
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…3

Tabel Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa :

Jenis Waktu Jenis


Produk Metode Bentuk Sistem
Pasar Penyelesaian Transaksi
Reguler T+3 Uang dan Efek
Netting
Ekuiti Tunai T+0 Uang dan Efek e-CLEARS
Negosiasi TFT T+3 Uang dan Efek
Reguler Netting untuk T+2 Uang dan Efek
Surat dana atau
e-BOCS
Utang Negosiasi TFT untuk dana (T+1) sd (T+7) Uang dan Efek
dan surat utang

KBIE T+1 Uang


T+1 Premium Uang Sistem
Reguler Netting Uang dan Efek Kliring
KOS Derivatif
T+3 Exercise (physical
delivery)
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…4
Kerangka Waktu Penyelesaian Transaksi Bursa (melalui C-Best):
(T+0) (T+1) (T+2) (T+3)

E Netting dilakukan atas Transaksi Bursa


K yang berasal dari Pasar Reguler dan
Tunai yang tanggal penyelesaiannya
U Transaksi jatuh tempo pada hari yang sama
I pada pasar
Reguler (S-3)
T Transaksi pada pasar
Tunai (S-0)
I
Total Transaksi = (Reguler+Tunai)

S U (T+0) (T+1) (T+2)


U T
R A
A N Transaksi
T G pada pasar
Reguler (S-2)
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…5
Kerangka Waktu Penyelesaian Transaksi Bursa (melalui Bank Pembayaran) :
(T+0) (T+1)
K
B
I
Transaksi pada pasar
E Reguler (S-1)

(T+0) (T+1)

Transaksi Premium pada


pasar Reguler (S-1)
K (T+0) (T+1) (T+2) (T+3)
O
S Netting dilakukan atas Transaksi KOS
Transaksi KOS Exercise Exercise dengan Transaksi Ekuiti yang
pada pasar Reguler (S-3) tanggal penyelesaiannya jatuh tempo
pada hari yang sama melalui C-Best
Transaksi Ekuiti pada Total Transaksi = (Exercise + Ekuiti)
pasar Reguler (S-3)
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…6
Proses Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa by-SID :

Sub A/C - Collateral Sub A/C - Collateral

Inv. Inv.
1 a
SID Settl. A/C SID

Settl. A/C Settl. A/C

D D
A Inv.2 Inv.b
A
T A A T
SID K SID
A K K A
P
T E T
R X Y R
I
A Inv.3 Inv.c A
D SID
Kliring secara Kliring secara
SID D
E netting untuk netting untuk E
setiap jenis setiap jenis
efek dan uang efek dan uang

Inv.4 Inv.d
SID SID
Kliring secara netting Kliring secara
untuk setiap jenis netting untuk setiap
efek dan seluruh uang jenis efek dan
seluruh uang
Fungsi Kliring dan Penyelesaian…7

Alternate Cash Settlement – Ekuiti


 Adalah penggantian kewajiban serah efek menjadi serah uang

 AK yang dapat memenuhi kewajiban ACS tidak dianggap gagal

 Gagal (default) adalah ketika AK tidak mampu memenuhi sebagian atau seluruh
kewajiban serah uang (gagal bayar)

 Sebelum mekanisme ACS diberlakukan, alternatif pemenuhan kewajiban serah efek oleh
AK dapat dilakukan dengan cara:
• Pasar Tunai pada T+3
• Pinjam Meminjam Efek

 Formula perhitungan ACS:

Volume Efek x Harga Tertinggi x 125%


Fungsi Kliring dan Penyelesaian…8

Nilai Penyelesaian Final- Surat Utang


 Jika AK gagal dalam memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi bursa dan tidak dapat
melakukan proses renegosiasi dengan AK lawan, diberlakukan mekanisme NPF dengan
formula:
2,5 % dari Nilai Nominal atau Nilai Absolut (WAP konsolidasi x harga transaksi) x Nilai Nominal,
mana yang tertinggi diantara keduanya

Likuidasi Paksa - Derivatif


 Pemberlakuan likuidasi paksa kontrak atas outstanding position jika AK tidak dapat
memenuhi kewajiban secara tunai

Non-Reimbursement Compensation – Pinjam Meminjam Efek


 Jika saat jatuh tempo, borrower tidak dapat mengembalikan pinjaman atau tidak dapat
menyerahkan manufactured dividen, maka borrower akan dikenakan NRC sebesar:

Volume Efek x Harga Tertinggi x 125%


Fungsi Pengelolaan Kegagalan

UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Penjelasan Pasal 1 angka 9:

Penjaminan adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi


Anggota Bursa Efek yang timbul dari Transaksi Bursa.

POJK Nomor 26/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi


Bursa:

Kewajiban Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) untuk seketika dan


langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring yang gagal
memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian transaksi bursa dan
untuk menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara yang sama
sebagaimana diwajibkan kepada AK yang bersangkutan.
Fungsi Pengelolaan Kegagalan…2

 CCP pada umumnya memiliki mekanisme “waterfall” berdasarkan standar


IOSCO berupa urutan penggunaan sumber keuangan jika anggotanya
mengalami default, meliputi margin, collateral, default fund dari anggota yang
gagal, dan default fund anggota lainnya yang tidak gagal

 Sesuai rekomendasi PFMI-IOSCO, CCP diharuskan memiliki prosedur


khusus untuk melakukan alokasi kerugian jika kerugian tidak dapat
ditutupi oleh anggota yang gagal dan aset CCP

 CCP juga harus memiliki sumber keuangan yang cukup untuk melakukan
penanganan kegagalan, meskipun pada akhirnya kerugian ditanggung
secara bersama-sama oleh anggotanya

 Sebagai bentuk mutualisasi atas risiko, CCP mengenakan default fund atau
clearing fund kepada anggotanya
Fungsi Pengelolaan Kegagalan…3

Pre Default Default

Sumber
Hasil Agunan Cadangan Fasilitas Dana Jaringan
Keuangan
Netting AK Jaminan Kredit Jaminan Kredit
AK

Post Default
Urutan Sumber Keuangan Untuk Penanganan Kegagalan :
1. Cadangan Jaminan
Adalah uang yang disisihkan dari laba bersih KPEI untuk proses penjaminan
2. Fasilitas Kredit
Untuk penalangan “segera” atas kegagalan di tanggal penyelesaian, jika nilai Cadangan Jaminan tidak
mencukupi
3. Dana Jaminan
Dana yang digunakan sebagai last resort untuk menutupi kegagalan penyelesaian transaksi, jika
Cadangan Jaminan dan Fasiitas Kredit tidak cukup
4. Jaringan Kredit
AK lain secara bersama-sama (mutual) menanggung kerugian yang timbul akibat kegagalan AK
Fungsi Pengelolaan Kegagalan…4

 KPEI menjalankan mekanisme pengembalian penggunaan sumber keuangan dari AK


Gagal Bayar sebagai berikut :
1. Hak terima dari penyelesaian transaksi bursa (jika ada) akan langsung di offset dengan kewajibannya (2
Hari Bursa)
2. Forced Sell efek yang ada di rekening agunan (10 Hari Bursa)
3. Eksekusi saham keanggotaan bursa (60 Hari Bursa)
4. Pencabutan keanggotaan (cabut SPAB)
5. Permohonan Pengajuan Kepailitan Anggota Kliring yang bersangkutan

 Urutan pengembalian sumber keuangan dalam proses penyelesaian transaksi bursa


antara lain :

Dana Jaminan

Jaringan Kredit

Fasilitas Kredit Bank

Cadangan Jaminan
Fungsi Pengelolaan Dana Jaminan
1. Dasar Hukum
 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
 Peraturan OJK No. 26/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa
 Surat Edaran OJK No. 23/SEOJK.04/2015 tentang Kontribusi Dana
Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi
2. Dana Jaminan adalah kumpulan dana dan atau Efek yang
diadministrasikan dan dikelola oleh LKP yang dapat digunakan untuk
membiayai Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa oleh LKP.
3. Dana jaminan dipungut dari AK sebesar persentase tertentu dari nilai
transaksi bursa dan juga kontribusi awal dari AK baru
4. Pungutan Dana Jaminan bersifat non-refundable
5. Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak
didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk
tujuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan
Layanan Informasi

 Member Interface (MI)


Portal untuk AK yang berisi informasi seluruh kegiatan pesanan hingga
penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh AK maupun nasabah AK

 Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS)


Menyediakan informasi mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa kepada AK dengan memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS)
dan pengunduhan aplikasi mobile versi Android, iOS, dan BlackBerry

 Customer Care KPEI


Adalah layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan
pemangku kepentingan lainnya
Data Statistik

Rata-Rata Transaksi, Penyelesaian, Efisiensi Penyelesaian


Rata-Rata Penyelesaian Transaksi Rata-Rata Efisiensi
Rata-Rata Transaksi Bursa Harian
Tahun Bursa Harian Penyelesaian
Volume Nilai Volume Nilai % Volume % Nilai
2012 4,610,010,411 4,546,724,150,174 1,833,503,915 1,577,062,834,823 57.80 64.69

2013 5,705,310,207 6,258,077,841,728 2,244,173,135 2,945,648,002,951 58.96 50.88

2014 5,606,327,381 6,010,212,636,880 1,891,487,966 2,683,152,850,946 64.87 54.24

2015 5,979,912,533 5,766,209,435,542 1,900,656,836 2,418,093,332,199 50.00 43.11

2016* 4,376,864,157 5,450,876,490,376 1,464,289,050 2,364,023,939,375 49.81 44.03

* Data sampai dengan 29 Februari 2016


Data Statistik

Alternate Cash Settlement


Tahun Total Volume Total Nilai AK Serah AK Terima

2012 15,811,500 23,374,331,875 27 59

2013 23,524,881 50,156,741,500 37 119

2014 24,224,988 99,001,514,125 31 105


2015 116,650,472 28,727,245,975 34 105

2016* 13,255,000 9,410,012,000 11 23


* Data sampai dengan 29 Februari 2016
Data Statistik

Dana Jaminan dan Cadangan Jaminan

POSISI DANA JAMINAN

Jenis Pasar Nilai (Rp) Prosentase

Ekuiti 3,167,294,547,675 99.96%


Derivatif-Kontrak Berjangka 1,323,515,954 0.04%
Surat Utang 1,087,103 0.00%

TOTAL 3,168,619,150,732 100.00%

POSISI CADANGAN JAMINAN


Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan 138,190,522,987
Data sampai dengan 29 Februari 2016
Data Statistik

Pinjam Meminjam Efek


Rata-Rata Harian
Tahun Jumlah Hari
Nilai (Rp) Volume (lembar)
2012 2,183,388,663 1,047,359 366
2013 1,086,072,996 406,926 346
2014 717,921,073 276,930 365
2015 255,091,164 71,480 365
2016* 385,288,983 242,317 60

* Data sampai dengan 29 Februari 2016


Data Statistik

Agunan Online dan Agunan Offline


KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen Nilai Agunan Persentase
Uang 270,849,862,833 4.29%
Saham 5,768,942,639,773 91.48%
Obligasi 266,556,418,108 4.23%
Total 6,306,348,920,714 100.00%
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Jenis Instrumen Nilai Agunan Persentase
Bank Garansi 6,168,782,250,000 78.72%
Deposito 1,423,449,260,987 18.16%
Agunan Minumum Kas 232,742,569,652 2.97%
Saham Bursa 11,500,000,000 0.15%
Total 7,836,474,080,639 100.00%
Data sampai dengan 29 Februari 2016
Data Statistik

Penggunaan Dana Jaminan


Tahun Frekuensi Jumlah (Rp)
2000 14 631,919,807.50
2001 11 12,719,123,753.43
2002 23 76,509,590,399.70
2003 6 586,323,191.93
2004 1 35,695,000.00
2005 1 1,800,000,000.00
2007 3 80,132,102,550.68
2008 4 202,078,178,318.28
2009 - -
2010 - -
2011 - -
2012 - -
2013 - -
2014 3 56,948,792,050.90
Total 66 431,441,725,072.42
TERIMA KASIH

Hubungi kami :

PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA


Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5
Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190

Telpon : 021-515 5115 (hunting)


Toll free : 0800-100-KPEI (5734)
Fax : 021-515 5120
Email : customer.care@kpei.co.id
Website : www.kpei.co.id

Anda mungkin juga menyukai