Anda di halaman 1dari 4

Lampiran 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI

PENGLIHATAN

Nama Mahasiswa : Salma Ainun Kolbi Sholihah


Nama Klien : Ny. Y
Hari dan Tanggal : Rabu, 04 maret 2020
Jam / Waktu : 10.00 WIB
Pertemuan : I (satu) Pertemuan
No Rekam Medik : A78417
Ruang : Dahlia
Fase : Orientasi dan Kerja (SP1)
A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS : a. Klien mengatakan baik-baik saja

b. Klien mengatakan saat di rumah sering mendengar orang mengobrol

DO : a. Klien tampak diam

b. Klien tampak sering melamun

2. Diagnosa Keperawatan

Halusinasi Penglihatan

3. Tujuan Khusus SP 1 :

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi

c. Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi

d. Klien dapet mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusinasi


e. Klien dapat megidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

f. Klien dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi

g. Klien dapat menghardik halusinasi

h. Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan SP 1
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu klien mengenal halusinasi meliputi isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi, dan respon saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
‘’Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Salma Ainun Kolbi Sholihah,
aa bisa paggil saya Salma, saya mahasiswa AKPER BPC, Nama ibu siapa,
senangnya dipanggil apa?”,

b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan aa saat ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak waktu dan tempat
1) Topik : “apakah ibu tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya?
menurut ibu sebaiknya kita mengobrol apa ya? Bagaimana
kalau kita mengobrol tentang pendengaran, sesuatu yang ibu
dengar selama ini?”.
2) Tempat : “Dimana enaknya kita duduk untuk mengobrol, bu? Diluar,
di kursi, atau dimana?”
3) Waktu : “Berapa lama aa mau kita mengobrol? Bagaimana kalo 15
menit?”
2. Fase Kerja

“Apakah ibu mendengar sesuatu, sepeerti bisikan? Seperti apa terdengarnya?


Apakah terus-menerus mendengar? Atau hanya sewaktu-waktu saja? Berapa
kali sehari mendengaranya? Pada keadaan apa? Apakah pada waktu sendirian?
Apa yang ibu rasakan saat mengalami hal itu? Apa yang ibu lakukan?
Bagaimana kalau kita belajar cara mencegah suara itu agar tidak muncul,
pertama dengan cara menghardik, kedua dengan cara bercakap-cakap, ketiga
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan keempat minum obat secara
teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu dulu yaitu dengan cara menghardik.

Caranya : saat suara itu muncul langsung aa tutup mata dan katakan “pergi saya
tidak melihat kamu, kamu tidak nyata!” begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu hilang.

Ayo! Silahkan ibu coba. Iya, bagus itu bu, ibu sudah bisa. Sebaiknya latihan
iniaa lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu halusinasi itu muncul
sudah terbiasa.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif

“ Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol tentang halusinasi ibu?”

b. Evaluasi Objektif

“ibu bisa memperagakan cara menghardik yang tadi kita lakukan?”

4. Rencana Tindak Lanjut

“kalau bayangan itu muncul lagi, silahkan ibu coba cara terseut. Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihanya? Nanti lakukan ya bu.”

5. Kontrak Yang Akan Datang


“ bu, nanti besok kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya?, apakah mau ?, Baiklah
bu”.
a. Topik : kita akan mengobrol tentang mengontrol halusinasi ibu dengan
cara berbicara dengan orang lain saat bayangan itu muncul lagi
b. Waktu : kita akan bertemu lagi ya a besok jam 11.30?
c. Tempat : baik bu kalau ibu setuju, ibu mau ngobrol dmana ? gimana kalau
disini lagi bu ?

Anda mungkin juga menyukai