Anda di halaman 1dari 17

SESI/PERKULIAHAN KE : 5

TIK : Pada akhir pertemuan ini Anda diharapkan mampu :


Menjelaskan ide dan pengertian tentang limit, menuliskan lambang
limit, menghitung nilai limit sederhana, menghitung limit kiri dan limit
kanan, serta menghitung limit dalam bentuk-bentuk tak terdefinisi yang
dapat disederhanakan.

Pokok Bahasan : Limit


Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari
pendahuluan tentang limit. Dengan mempelajari materi
tersebut maka Anda akan memahami bahwa limit sangat
membantu dalam mempelajari kalkulus karena limit
merupakan pengantar diferensial.

I. Bahan Bacaan
Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga.

Purcell, J. E. and D. Varberg. 1992. Calculus with Analytic Geometry. 4th


Edition. Penerjemah I Nyoman Susila, dkk. Jakarta : Erlangga.

II. Bacaan Tambahan


Hutahaean, E., dkk. 1984. Seri Matematika : Soal Latihan Matematika untuk
Tingkat Pertama Universitas. Bandung : ITB.

Kusdiono. 1995. Matematika Universitas. Bandung : Citra Pindo.

Leithold, L. 1991. The Calculus with Analytic Geometry. 4th Edition.


Penerjemah S. M. Nababan dkk. Jakarta : Erlangga.

Suharto. 1992. Matematika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Rineka


Cipta.

Limit
48
Tim Dosen Matematika. 2002. Kalkulus : Tahun Pertama Bersama (TPB).
Makassar : Mathematics Department, Hasanuddin University.

III. Pertanyaan Kunci


Ketika Anda membaca bahan-bahan bacaan, gunakanlah pertanyaan berikut
untuk memandu Anda :
1. Apa itu limit ? Bagaimana cara mencari hasil suatu limit ?
2. Apa arti limit kiri ? Apa arti limit kanan ?
IV. Tugas
Carilah sebanyak-banyaknya referensi yang membicarakan pengertian limit
serta cara-cara mencari hasil suatu limit !

Limit
48
Bab
3

PENDAHULUAN
Limit merupakan prakalkulus, yaitu topik yang dibahas
sebelum kalkulus. Di dalam “limit” disediakan landasan-landasan
kalkulus, tetapi ia bukan kalkulus.
Meskipun matematika telah dikenal jauh sebelum sekarang
yaitu pada zaman Archimedes sebelum Masehi, dan dianggap bahwa
kalkulus lahir pada abad ke-17, namun kalkulus yang betul-betul
“rapi” baru dikenal dalam abad ke-19 ketika A. L. Cauchy (1789 -
1857) dalam tahun 1821 mulai merintis dan meletakkan fafasan atau
definisi yang teliti tentang konsep limit. Pada akhirnya diterbitkanlah
bukunya yang berjudul “Resume of Lessons of Infinitesimal Calculus”
dalam tahun 1823.
Pada zaman dahulu kala (sebelum Masehi) kadang-kadang ahli
matematika mengajukan permasalahan yang dikenal sebagai
“paradoks”. Salah satu paradoks terkenal yang berhubungan dengan
limit adalah apa yang disebut Paradoks II Zeno (495 - 435 SM). Dalam
paradoks itu disebutkan tentang perlombaan lari dengan laju tetap
antara seorang atlit dan kura-kura dimana kura-kura dengan
kecepatan sepersepuluh kali kecepatan sang atlit menempati posisi
start 100 meter di depan atlit. Disimpulkan bahwa sang atlit tidak
akan pernah menang melawan sang kura-kura.

Limit
48
3.1 IDE TENTANG LIMIT
Kembali ke paradoks yang dikemukakan di atas. Jika sang atlit telah mencapai
tempat start kura-kura, maka kura-kura telah berada di depannya. Ketika sang atlit
telah mencapai tempat terakhir kura-kura tadi, maka kura-kura telah berada lagi di
depannya, bagaimanapun kecil jaraknya. Kelihatannya sang kura-kura akan selalu
berada di depan atlit, berapapun kecilnya jarak antara keduanya. [Dalam ilmu Fisika

1000
akan terjawab bahwa atlit akan mencapai kura-kura pada jarak meter dari
9

100
tempat star sang atlit atau meter dari tempat start kura-kura]. Tetapi mengapa
9
matematika (baca : paradoks tadi) tetap menyimpulkan bahwa atlit tetap tidak bisa
mencapai kura-kura ? Jawabannya adalah : sebenarnya berapa angka desimal yang

1000 100 1000 100


pasti dari dan ? Apakah atau itu adalah angka yang
9 9 9 9
dicapai atau didekati ? Diperlukan lebih dari 2000 tahun untuk menjawab Paradoks II
Zeno tersebut, dan untuk itu dibutuhkanlah suatu alat bantu yang di kemudian hari
disebut “limit”. Jadi apakah limit itu berarti harga atau nilai yang dicapai atau yang
didekati ?
Kata “limit” berasal dari bahasa Inggris. Sebagai kata benda dalam bahasa
Inggris, “limit” berarti batas, sedangkan sebagai kata kerja berarti “membatasi”.
Ternyata ide “limit” ini secara tidak disadari sering muncul dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya bila kita mendengar kalimat : “Anda hampir tertabrak mobil.” [artinya
belum tertabrak mobil, tetapi bila terlambat sedikit saja maka sudah pasti tertabrak
mobil]; atau “Truk itu hampir jatuh ke jurang.” atau “Perbuatannya mendekati batas
kesabaran saya.”
Ide limit dalam matematika dapat lebih jelas dengan memandang beberapa
persoalan berikut.
1. Bilangan berapa yang paling dekat dengan 3 dari arah kiri ? Apakah 2; 2,9; 2,999;
atau 2,99999; atau masih adakah yang lebih dekat lagi ? Selanjutnya bilangan

Limit
48
berapa yang paling dekat dengan 3 dari arah kanan ? Apakah 4; 3,1; 3,001; atau
3,00001; atau masih adakah yang lebih dekat lagi ?
2. Misalkan terdapat bujur sangkar dengan luas 1 (satu) satuan seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 3.1.
L

M
O
Q

N P
Gambar 3.1 Ide tentang lim ( 12 ) n
n

Mula-mula bujur sangkar dilipat menurut garis L, kemudian menurut garis M, N,


O, P, Q, ..., dan seterusnya. Jika lipatan diteruskan, sebesar apakah hasilnya ?
Mungkinkah didapat sebuah titik ? Berapa luas segiempat yang sangat kecil
tersebut ? Apakah luasnya sama dengan nol ?
3. Misalkan terdapat pula bujur sangkar dengan panjang sisi 1 (satu) satuan seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 3.2.

1
4

1
2 1
1 16
8 1
32

Gambar 3.2 Ide tentang jumlah deret geometri konvergen.

Jika luas bujur sangkar tersebut dibagi dua dan hasilnya dibagi dua lagi, lalu
hasilnya dibagi dua lagi, kemudian hasil yang diperoleh dibagi dua lagi, demikian
seterusnya, maka berapa banyak bagian yang terjadi ? Apakah tak terhingga ?

Limit
48
Berapakah jumlah dari semua luas bagian-bagian bujur sangkar itu ? Apakah
sama dengan satu ?

3.2 LAMBANG LIMIT


Dalam matematika, limit dilambangkan dengan :
lim f ( x ) = L ..................................................................................... (3-1)
xc

Jika persoalan-persoalan dalam sub-bab 3.1 ditulis dalam bahasa matematika maka
diperoleh :

1. lim x = ? ................................................................................................. (3-2)


x  3

adalah bahasa limit untuk “bilangan berapa yang paling dekat dengan 3 dari arah
kiri ?”.
lim x = ? .................................................................................................. (3-3)
x  3

adalah bahasa limit untuk “bilangan berapa yang paling dekat dengan 3 dari arah
kanan ?”.

2. nlim ( 1 ) n = ? .............................................................................................. (3-4)


 2

adalah bahasa limit untuk “berapa besar luas yang akhirnya diperoleh jika sebuah
bujur sangkar 1 (satu) satuan dibagi dua secara terus menerus ?”.

3. nlim [ 12  14  18  ...  ( 12 ) n ] = ? ............................................................... (3-5)




adalah bahasa limit untuk “berapakah jumlah dari semua luas bagian-bagian
bujur sangkar 1 (satu) satuan yang dibagi dua secara terus menerus ?”.

3.3 PENGERTIAN LIMIT

Ada banyak pengertian limit. Beberapa di antaranya akan dibahas disini.

1.
Limit suatu fungsi f(x) untuk x mendekati suatu bilangan c adalah nilai

pendekatan fungsi f(x) bilamana x mendekati c. Misalnya lim


xc
f ( x ) = L, ini

berarti bahwa nilai fungsi f(x) akan mendekati L jika x mendekati c.


Limit
48
2.
Bila dikatakan f(x) = L untuk x → c, maka berarti jika x dekat tetapi tidak
sama dengan c, maka f(x) dekat ke L. Dalam bentuk lebih lazim :

lim f ( x ) = L.
xc

3.
Fungsi y = f(x) untuk x → c mempunyai harga limit sama dengan L jika
untuk setiap bilangan positif ε bagaimanapun kecilnya, selalu didapatkan
bilangan positif δ yang berpadanan sedemikian sehingga untuk setiap nilai
x yang memenuhi ‌x - c < δ at‌au 0 < ‌x - c < , maka berlaku f(x) - L
< .

Pengertian limit pada nomor 1 dan 2 di atas kadang-kadang disebut sebagai


definisi limit secara intuitif. Sedangkan pengertian limit pada nomor 3 di atas adalah
definisi limit yang lebih formal.. Hubungan antara , , c dan L dapat dilihat pada
Gambar 3.3 berikut.

Y
y  f (x)

L 

L
L 

c  X
c  c

Gambar 3.3 Penggambaran lim


xc
f ( x )  L pada y = f(x).

CONTOH 3.1 :

Limit
48
Dengan menggunakan definisi limit buktikan bahwa xlim ( 2 x  1)  3 .
2

JAWAB :
Dengan menggunakan definisi formal pada pengertian limit yang ketiga di atas maka
dalam hal ini diketahui bahwa : c = 2; L = 3; dan f(x) = 2x -1. Sekarang harus
dibuktikan bahwa jika diberikan suatu bilangan  > 0 bagaimanapun kecilnya maka
terdapat suatu bilangan  > 0 yang berhubungan dengan . Sekarang : Jika x - c
< δ maka berlaku f(x) - L < 
x - 2 < δ  2x - 1 - 3 < 
x - 2 < δ  2x - 4 < 

x - 2 < δ  x - 2 <
2
ε
Maka : δ =
2
Kesimpulan : δ dan  selalau berhubungan. Misalnya dipilih  = 0,02 maka akan

diperoleh δ = /2 = 0,01. Jadi terbukti bahwa xlim ( 2 x  1)  3 .


2

Catatan : Jika  dipilih dan telah didapatkan δ yang berhubungan dengan , maka δ
dapat saja tidak bernilai tunggal.
Untuk soal ini : 0 < δ < /2 atau 0 < δ < 0,01. Artinya sembarang δ dipilih asalkan 0 <
δ < 0,01 maka ada jaminan bahwa f(x) selalu terletak antara (L - ) dan (L + ) atau
ditulis (3 – 0,02) < f(x) < (3 + 0,02) atau 2,98 < f(x) < 3,02. [Lihat Gambar 3.3].
Perhatikan Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Penjelasan xlim ( 2 x  1)  3 pada CONTOH 3.1 untuk c = 2; L = 3


2
dan f(x) = 2x -1.

Nilai  Artinya Yang dihasilkan


Ada jaminan
0 x=2 f(x) = 3
0,001 1,999 < x < 2,001 2,998 < f(x) < 3,002
2,98 < f(x) < 3,02
0,005 1,995 < x < 2,005 2,99 < f(x) < 3,01
0,009 1,991 < x < 2,009 2,982 < f(x) < 3,018

Limit
48
CONTOH 3.2 :

Dengan menggunakan definisi limit buktikan bahwa xlim x2 9 .


3

JAWAB :
Dengan menggunakan definisi formal pada pengertian limit yang ketiga di atas maka
dalam hal ini diketahui bahwa : c = 3; L = 9; dan f(x) = x 2. Sekarang harus dibuktikan
bahwa jika diberikan suatu bilangan  > 0 bagaimanapun kecilnya maka terdapat
suatu bilangan  > 0 yang berhubungan dengan . Sekarang :
Jika x - c < δ maka berlaku f(x) - L < 
x - 3 < δ  x2 - 9 < 
- δ < x - 3 < δ  -  < x2 - 9 < 
3 - δ < x < 3 + δ  9 -  < x2 < 9 + 
Solusi untuk ruas kanan pada baris yang terakhir di atas dipecahkan atas dua bagian.
Yang pertama :
x2 > 9 -  atau x2 – (9 - ) > 0 dan himpunan penyelesaiannya adalah :
x<- 9  atau x > 9 

Yang kedua :
x2 < 9 +  atau x2 – (9 + ) < 0 dan himpunan penyelesaiannya adalah :
- 9  <x< 9 

Gabungan bagian pertama dan kedua akan menghasilkan himpunan penyelesaian


total yaitu :
1). - 9  <x<- 9  . Jadi dapat dikatakan :
3-δ<x<3+δ  - 9  <x<- 9  , sehingga disimpulkan :
δ1 = 3 + 9  [jika dipilih  cukup kecil maka diperoleh δ1 tidak kecil]
δ2 = - 3 - 9  [jika dipilih  cukup kecil maka diperoleh δ2 negatif]
Kedua δ yang diperoleh di atas tidak memenuhi.
2). 9  <x< 9  . Jadi dapat dikatakan :
3-δ<x<3+δ  9  <x< 9  , sehingga disimpulkan :
δ1 = 3 - 9  [jika dipilih  cukup kecil maka diperoleh δ1 yang kecil]
δ2 = - 3 + 9  [jika dipilih  cukup kecil maka diperoleh δ2 yang kecil]

Limit
48
Kedua δ yang diperoleh di atas adalah memenuhi. Jika diberikan nilai  yang
sama maka diperoleh δ1 > δ2. Sesuai dengan pengertian limit, makin kecil nilai δ
maka makin bagus. Dengan demikian jawaban pada δ2 yang diambil. Jadi :
δ=-3+ 9 ε (Terbukti bahwa ada hubungan antara δ dan ).

Terbukti bahwa : xlim x2 9


3

CONTOH 3.3 :

Dari lim f ( x )  L , diberikan  = 0,001. Tentukanlah dari pernyataan


xc

lim ( 4 x  6)  10 , nilai  yang menjamin bahwa f(x) - L <  jika 0 < x -


x4

c < δ.
JAWAB :
CARA PERTAMA :
Dalam hal ini diketahui bahwa : c = 4; L = 10; dan f(x) = 4x – 6. Dengan  = 0,001
maka secara intuisi dari Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa : 9,999 < f(x) < 10,001.
Selanjutnya :
9,999 = f(c - ) = f(4 - ) = 4(4 - ) – 6  4  = 0,001 atau  = 0,00025
10,001 = f(c + ) = f(4 + ) = 4(4 + ) – 6  4  = 0,001 atau  = 0,00025
CARA KEDUA :
Jika x - c < δ maka berlaku f(x) - L < 
x - 4 < δ  4x - 6 - 10 < 
x - 4 < δ  4x - 16 < 

x - 4 < δ  x - 4 <
4
ε
Maka : δ =
4
0,001
Jika  = 0,001 maka δ = = 0,00025
4

Limit
48
3.4 CARA MENGHITUNG HASIL LIMIT

Dalam hal tertentu, hasil dari lim


xc
f ( x) adalah didapatkan dengan
menggantikan nilai c terhadap x dalam f(x). Jadi jika lim
xc
f ( x) = L
Limit
Limit maka L = f(c).

CONTOH 3.4 :

Tentukanlah hasil dari xlim ( x 2  3 x  8) !


 2

JAWAB :
Sesuai dengan ketentuan di atas maka f(x) = x 2 – 3x + 8, sehingga hasil limitnya
adalah f(2) = 22 – 3 . 2 + 8 = 6. Jadi dapat ditulis :
lim(x 2
 3x  8) = 6
x 2

Namun di pihak lain untuk lim


xc
f ( x ) = L, maka L = f(c) menjadi tidak
benar jika berhadapan dengan bentuk tak terdefinisi (yang kemudian
0
; (    ); atau (0 - 0). Hal

Limit
dapat disederhanakan), misalnya ; 
Limit 0
ini dibahas lebih lanjut dalam sub bab 3.6.

3.5 LIMIT KIRI DAN LIMIT KANAN

Beberapa pengertian mengenai limit kiri dan limit kanan dan hal-hal yang
berhubungan dengannya akan dibahas seperti berikut.
1.
Misalkan L bilangan nyata, serta f(x) terdefinisi di sekitar x = c; jika untuk x <
c, x mendekati c menyebabkan f(x) mendekati L, maka dikatakan bahwa L
adalah limit kiri dari f(x) ketika x mendekati c, dan ditulis :
lim f ( x ) = L. .................................................................................. (3-6)
x  c

Limit
48
2.
Misalkan L bilangan nyata, serta f(x) terdefinisi di sekitar x = c; jika untuk x <
c, x mendekati c menyebabkan f(x) mendekati L, maka dikatakan bahwa L
adalah limit kiri dari f(x) ketika x mendekati c, dan ditulis :
lim f ( x) = L. .................................................................................. (3-7)
x  c

3.
lim f ( x) = L jika dan hanya jika lim f ( x ) = L dan lim f ( x) = L.
xc x  c x  c

Dengan kata lain, suatu limit ada jika limit kiri dan limit kanan ada dan
keduanya sama.

CONTOH 3.5 :

Tentukan apakah xlim


0
x ada atau tidak !

JAWAB :

Uji dengan limit kiri : xlim


 0
x tidak ada, sebab untuk x < 0 (mendekati 0 dari

arah kiri) maka x tidak terdefinisi.

Uji dengan limit kanan : xlim


 0
x = 0, sebab untuk x > 0 (mendekati 0 dari arah

kanan) maka x terdefinisi sehingga nilai limit dapat ditentukan. Dari soal ini,

limit kiri tidak ada sementara limit kanan ada, jadi xlim
0
x tidak ada.

3.6 BENTUK-BENTUK TAK TERDEFINISI YANG DAPAT


DISEDERHANAKAN

Penggantian nilai x oleh c dalam lim


xc
f ( x) ada kalanya membuat f(x)

0
; (    ); atau (0 - 0).

tidak terdefinisi, atau f(c) menghasilkan bentuk ; 
0
Jika demikian bentuk dari f(x) harus diubah atau disederhanakan agar nilai limitnya
dapat ditentukan.

Limit
48
0
3.6.1 BENTUK
0
0 p( x)
Bentuk mungkin timbul dalam lim . Misalnya p(x) = (x – c) k(x)
0 x  c q( x)

dan q(x) = (x – c) s(x), maka :


p( x) ( x  c) k ( x) k ( x) k (c )
lim = lim
x  c ( x  c) s( x)
= lim = ................ (3-8)
xc q( x) x  c s( x) s (c )
k ( x)
Karena diharapkan bahwa sudah dalam bentuk yang dapat menghasilkan
s( x)

k ( x) k (c )
bentuk terdefinisi maka lim = .
xc s( x) s (c )
CONTOH 3.6 :
x  4
Tentukan hasil dari xlim !
 16 x  16

JAWAB :
x  4 x  4
lim = lim
x  16 x  16 x  16
( x  4)( x  4)

1
= xlim
 16
x  4

1
=
16  4

1
=
8

3.6.2 BENTUK

Bentuk 
 mungkin timbul dalam lim f ( x ) , yang mana f(x) adalah
x

pecahan polinom, yaitu :


A0  A1 x  A2 x 2  ...  Am 1 x m 1  Am x m
f(x) = ..................... (3-9)
B0  B1 x  B2 x 2  ...  Bn 1 x n 1  Bn x n
Pencarian nilai limitnya dapat dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut
dalam f(x) dengan x berpangkat tertinggi.

Limit
48
CONTOH 3.7 :
4x 3  2x 2 1
Tentukan hasil dari xlim !
 5x 3  8x 2  6

JAWAB :
2 1
4

4 x  2 x 1
3 2
x x3
lim = lim (Telah mengalami pembagian
x 5x 3  8x 2  6 x 8 6
5 
x x3
dengan x3)
2 1
4 3
 
=
8 6
5  3
 
400
=
50 0

4
=
5

Am x m  Am 1 x m 1  ...  A1 x  A0
Untuk lim n 1 = L maka :
x B xn  B  ...  B1 x  B0
n n 1 x
L=0 jika m < n ................................................................. (3-10a)
Limit Am
Limit L= jika m = n ................................................................ (3-10b)
Bn
L = ∞ jika m > n ................................................................. (3-10c)

CONTOH 3.8 :
4 x 2  3x  1
a. lim = 0 (sebab m = 2; n = 3; m < n)
x  x3  2x 2  5

3x 2  2 x  8 3
b. lim = (sebab m = 2; n = 2; m = n)
x 4 x  5x  7
2
4

x3  4x  3
c. lim =  (sebab m = 3; n = 2; m > n)
x 6x 2  2x  9

Limit
48
3.6.3 BENTUK (∞ - ∞)

Bentuk (∞ - ∞) mungkin timbul dalam lim [ f ( x)  g ( x)] .


xc

Penyelesaiannya dapat diperoleh dengan mengubah atau menyederhanakan bentuk


[f(x) – g(x)].

CONTOH 3.9 :
1 2
Tentukan hasil dari lim (  2 ) !
x 1 x 1 x 1

JAWAB :
Penggantian nilai x oleh 1 ke dalam soal akan menghasilkan (∞ - ∞), sehingga
bentuk dalam soal harus disederhanakan.
1 2 x 1 2
lim (  2 ) = lim (  )
x 1 x 1 x 1 x 1 ( x  1)( x  1) ( x  1)( x  1)

x 1 2
= lim
x 1 ( x  1)( x  1)

x 1
= lim
x 1 ( x  1)( x  1)

1
= lim
x 1 x 1

1
=
11

1
=
2

CONTOH 3.10 :

Tentukan hasil dari xlim ( x 1  x) !




JAWAB :
Penggantian nilai x oleh ∞ ke dalam soal akan menghasilkan (∞ - ∞), sehingga
bentuk dalam soal harus disederhanakan/dimodifikasi.
x 1  x
lim ( x  1  x ) = lim { x  1  x . }
x x
x 1  x

( x  1)  x
= xlim

x 1  x

Limit
48
1
= xlim

x 1  x

1
=
 

= 0

LATIHAN 3.1
1. Dengan menggunakan definisi limit, buktikan bahwa :

a. lim (5 x  1) = -9
x 2

b. lim 3 x = -3
x  1

x2  4
c. xlim = 4
2 x2

2. Dari pernyataan berikut, berikan definisi tentang  dan δ yang sesuai.

a. tlim
a
g (t ) = M b. ulim
a
f (u ) = B

c. xlim h( x ) = L d. ylim  ( y) = P
b z

3. Jika untuk xlim f ( x )  L , diberikan  = 0,001. Tentukanlah dari pernyataan


c

berikut, nilai  yang menjamin bahwa f(x) - L <  jika 0 < x - c < δ.
x 2  5x  6 ( x 2  6)  3
a. lim 7 b. xlim
x 1 x 1 3

4. Tentukanlah hasil dari limit-limit berikut !

c. xlim
1
a. xlim
3
x b. xlim
6
3x
5
4

d. lim ( 2 x  8) e. lim ( x 2  7 x  4) f. lim (3 x 2  x  1)


x  10 x  2 x  1

( 2x  1) 9  x2 12  x 2
g. xlim
3 h. xlim i. lim
4 x 3 x3 x4
8x 2  x  5 x 5 1 lim (3 x 2  5)
j. lim k. lim l.
x 1 3x 2  2 x  1 x  1 x  x 1
2 x 1

5. Dengan menelusuri limit kiri dan limit kanan, berapa hasil dari limit-limit
berikut jika ada ?

Limit
48
1
a. xlim
0 x

b. lim
x 1
f ( x ) dimana f(x) = x2 untuk x < 1 dan = x3 untuk x ≥ 1

c. xlim
0
f ( x) dimana f(x) = 1 untuk x ≤ 0 dan = x2 untuk x > 0

6. Tentukanlah nilai limitnya !

x 2  2x x2  x u 2  2u
a. lim b. xlim c. ulim
x0 x 0
2 x
1 2 u2 4

x 2  3 x  10 3 x 2  11x  4 x 3  27
d. lim e. lim f. lim
x2 x2 x4 x4 x 3 x 3

2 x  2x x 2  25
g. lim h. lim
x 2 x2 x 5
x 5

7. Tentukanlah nilai limitnya !


x2  x  2 x 2
a. xlim b. lim

2 x 1
1 2 x x  x 1
2

x 3 1 ( x  1) 2
c. lim d. lim ......................................
x x 2 1 x x 2 1

(2 x  3) 3 (3 x  2) 2
e. lim
x x5  5

Limit
48

Anda mungkin juga menyukai