Anda di halaman 1dari 22

SESI/PERKULIAHAN KE : 5

TIK : Pada akhir pertemuan ini Anda diharapkan mampu :


Menerapkan sifat-sifat limit dalam menghitung hasil suatu limit,
menghitung limit fungsi trigonometri, dan menentukan kontinuitas atau
diskontinuitas suatu fungsi.

Pokok Bahasan : Limit


Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari lanjutan
tentang limit khususnya bentuk-bentuk dan sifat-sifat
limit; limit fungsi trigonometri; serta kontinuitas dan
diskontinuitas fungsi. Mempelajari materi tersebut akan
sangat membantu Anda memahami fungsi yang dapat atau
tidak dapat terdiferensialkan.

I. Bahan Bacaan
Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga.

Purcell, J. E. and D. Varberg. 1992. Calculus with Analytic Geometry. 4th


Edition. Penerjemah I Nyoman Susila, dkk. Jakarta : Erlangga.

II. Bacaan Tambahan


Hutahaean, E., dkk. 1984. Seri Matematika : Soal Latihan Matematika untuk
Tingkat Pertama Universitas. Bandung : ITB.

Kusdiono. 1995. Matematika Universitas. Bandung : Citra Pindo.

Leithold, L. 1991. The Calculus with Analytic Geometry. 4th Edition.


Penerjemah S. M. Nababan dkk. Jakarta : Erlangga.

Suharto. 1992. Matematika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Rineka


Cipta.

Limit
60
Tim Dosen Matematika. 2002. Kalkulus : Tahun Pertama Bersama (TPB).
Makassar : Mathematics Department, Hasanuddin University.

III. Pertanyaan Kunci


Ketika Anda membaca bahan-bahan bacaan, gunakanlah pertanyaan berikut
untuk memandu Anda :

1. Ada berapa bentuk limit ?


2. Apa arti limit trigonometri ?
3. Bagaimana menentukan kontinuitas atau diskontinuitas suatu fungsi ?

IV. Tugas
Carilah sebanyak-banyaknya referensi yang membicarakan kontinuitas dan
diskontinuitas fungsi !

Limit
60
3.7 BENTUK-BENTUK LIMIT
Terhadap fungsi aljabar f(x), maka secara umum dikenal beberapa bentuk
limit, yaitu :
1. Limit fungsi f(x) untuk x  c, c ≠ 0
2. Limit fungsi f(x) untuk x  0
3. Limit fungsi f(x) untuk x  ∞

3.7.1 LIMIT FUNGSI f(x) UNTUK x  c, c ≠ 0


Penggantian langsung nilai x oleh c ke dalam f(x) pada bentuk limit ini akan

0
menghasilkan bentuk terdefinisi atau bentuk tak terdefinisi ( ). Dalam hal yang
0
kedua ini maka harus dilakukan modifikasi (penyederhanaan) terhadap soal sehingga
diperoleh jawaban terdefinisi. Hal ini sudah ditinjau dalam sub bab 1.6.1.

3.7.2 LIMIT FUNGSI f(x) UNTUK x  0


Penggantian langsung nilai x oleh c ke dalam f(x) pada bentuk limit ini akan

0
menghasilkan bentuk tak terdefinisi ( ), dengan demikian dilakukan modifikasi
0
(penyederhanaan) terhadap soal terlebih dahulu. Hal ini sudah dibicarakan juga
dalam sub bab 3.6.1.

3.7.3 LIMIT FUNGSI f(x) UNTUK x  ∞


Penggantian langsung nilai x oleh c ke dalam f(x) pada bentuk limit ini akan

menghasilkan bentuk tak terdefinisi (  atau (∞ - ∞)). Jadi terlebih dahulu
dilakukan penyederhanaan soal dalam rangka mencari hasil limit. Hal ini telah
dibahas dalam sub bab 3.6.2 dan sub bab 3.6.3.

3.8 SIFAT-SIFAT LIMIT


Kadang-kadang penghitungan hasil limit menjadi lebih mudah bila
menggunakan sifat-sifat limit. Dengan memisalkan n adalah bilangan bulat positif,

Limit
60
k adalah suatu konstanta, sedangkan f(x) dan g(x) adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai nilai limit di x = c, maka diperoleh sifat-sifat limit berikut.

1.
lim k = k ...................................................................................... (3-11)
x  c

Limit dari suatu fungsi konstanta adalah sama dengan konstanta itu juga.

CONTOH 3.11 :

Tentukan hasil dari xlim


2
5 !

JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 1 di atas maka diperoleh :
lim 5 = 5
x2

2. lim x = c
x  c ...................................................................................... (3-12)

Limit dari suatu fungsi identitas (x) untuk x mendekati c adalah c itu
sendiri.

CONTOH 3.12 :

Tentukan hasil dari xlim


3
x !

JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 2 di atas maka diperoleh :
lim x = 3
x 3

3.
lim k f ( x ) = k lim f ( x) ........................................................... (3-13)
xc xc

Limit dari suatu konstanta dikali f(x) adalah sama dengan konstanta itu sendiri
dikali dengan limit dari f(x).

Limit
60
CONTOH 3.13 :

Tentukan hasil dari lim 6 x !


x  4

JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 3 di atas maka diperoleh :
lim 6 x = 6 lim x = 6 . (- 4) = - 24
x  4 x  4

4.
lim [ f ( x) . g ( x)] = lim f ( x) . lim g ( x ) ............................ (3-14)
xc xc xc

Hasil dari limit perkalian adalah sama dengan perkalian dari limit masing-
masing.

CONTOH 14 :

Tentukan hasil dari xlim ( x  3)(2 x  1) !


2

JAWAB :
Dengan menerapkan sifat No. 4 di atas maka diperoleh :
lim ( x  3)(2 x  1) = lim ( x  3) . lim ( 2 x  1)
x2 x2 x2

= [ xlim
2
x + lim 3 ] . [ lim 2 x - lim 1 ]
x2 x2 x2

= [ xlim
2
x + lim 3 ] . [2 lim x - lim 1 ]
x2 x2 x2

= [2 + 3] . [2 .2 - 1]
=5 . 3
= 15

5.
lim [ f ( x )  g ( x)] = lim f ( x) ± lim g ( x ) ......................... (3-15)
xc xc xc

Hasil dari limit penjumlahan/pengurangan adalah sama dengan jumlah/selisih


dari limit masing-masing.

CONTOH 3.15 :

Tentukan hasil dari xlim (2 x 2  5 x) !


3

JAWAB :

Limit
60
Sesuai dengan sifat No. 5 di atas maka diperoleh :
lim ( 2 x 2  5 x ) = lim 2 x 2 - lim 5 x
x 3 x 3 x3

= 2 xlim x 2 - 5 lim x
3 x 3

= 2 xlim x 2 - 5 lim x
3 x 3

= 2 ( xlim
3
x . lim x ) - 5 lim x
x 3 x 3

= 2 (3 . 3) - 5 . 3
= 2 . 9 - 15
= 3

6.
lim f ( x )
f ( x) xc
lim
x  c g ( x)
= (asalkan g(x)  0) ................................ (3-16)
lim g ( x)
xc

Hasil dari limit suatu pembagian adalah sama dengan pembagian dari limit
masing-masing.

CONTOH 3.16 :
4 x 1
Tentukan hasil dari xlim !
3 x5

JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 6 di atas maka diperoleh :
lim ( 4 x  1)
4 x 1 x 3
lim =
x 3 x5 lim ( x  5)
x 3

lim 4 x  lim 1
x3 x3
=
lim x  lim 5
x 3 x3

4 lim x  lim 1
x 3 x3
=
lim x  lim 5
x 3 x3

( 4 . 3  1) 11
= =
(3  5) 8
7.
lim [ f ( x )]n = [lim f ( x )] n ......................................................... (3-17)
xc xc

Limit
Limit dari perpangkatan n suatu fungsi adalah sama dengan limit fungsi
60
tersebut kemudian dipangkatkan dengan n.
CONTOH 3.17 :

Tentukan hasil dari xlim ( 2 x 2  3 x  1) 3 !


3

JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 7 di atas maka diperoleh :
3
lim ( 2 x 2  3 x  1) 3 =  lim ( 2 x 2  3 x  1) 
x 3 x 3  
3
=  xlim 2 x 2  lim 3 x  lim 1

 3 x 3 x3 
3
= 
 2 ( xlim x . lim x )  3 lim x  lim 1

 3 x3 x 3 x3 
3
= {2 . (3 . 3) – 3 . 3 + 1}
= (10)3
= 1000

8.
lim n f ( x) = n lim f ( x )
xc ............................................................. (3-18)
xc

Limit dari akar berpangkat n suatu fungsi adalah sama dengan akar berpangkat
n dari limit fungsi tersebut.

CONTOH 3.18 :

Tentukan hasil dari xlim 3


7 x3  2x 2 !
2

JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 8 di atas maka diperoleh :

lim 3 7 x 3  2 x 2 = 3 lim (7 x 3  2 x 2 )
x2
x2

= 3 7 ( lim x . lim x . lim x)  2 ( lim x . lim x)


x2 x2 x2 x2 x2

= 3 7 ( 2 . 2 . 2)  2 ( 2 . 2)

= 3 7 .8  2 . 4

Limit
60
= 3
64

= 4

9.
Sifat substitusi pada limit :
lim f ( x ) = f(c) ................................................................................ (3-19)
xc

Syarat supaya sifat ini dapat berlaku adalah bahwa penyebut pada f(x) tidak boleh
nol apabila f(x) tersebut adalah fungsi rasional (pecahan). Sifat “substitusi
langsung” ini telah dibahas dalam sub bab 3.4. Untuk kasus-kasus yang tidak
terlalu rumit maka cara “substitusi langsung” lebih sederhana.

CONTOH 3.19 :
Ulangi menjawab soal-soal dalam Contoh 3.13 sampai 3.18 !
JAWAB :

Dari Contoh 3.13 : xlim


 4
6 x = 6 . - 4 = - 24

Dari Contoh 3.14 : xlim ( x  3)(2 x  1) = (2 + 3)(2 . 2 – 1) = 5 . 3 = 15


2

Dari Contoh 3.15 : xlim ( 2 x 2  5 x ) = 2 . 32 – 5 . 3 = 2 . 9 – 15 = 3


3

4 x 1 4 . 3 1 11
Dari Contoh 3.16 : xlim = =
3 x5 35 8

Dari Contoh 3.17 : xlim ( 2 x 2  3 x  1) 3 = (2 . 32 – 3 . 3 + 1)3 = (18 - 9 + 1)3 =


3

1000

Dari Contoh 3.18 : xlim 3


7 x3  2x 2 = 3
7 . 23  2 . 2 2 = 3 56  8 = 3
64 =
2

3.9 LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI

Dalam menganalisis rumus dasar limit fungsi trigonometri maka dilakukan


pendekatan geometri. Misalnya dalam Gambar 3.4, x adalah sudut AOB yang
positif dan diukur dalam “radian” (rad). Sudut tersebut mempunyai kaki-kaki yang

Limit
60
sama panjang yaitu r yang sama dengan jari-jari perputaran dari OA ke OB. Dalam
gambar tersebut, ruas garis EA  OA.

E
B

x
O A
r

Gambar 3.4 Suatu sudut x untuk menurunkan rumus dasar limit


fungsi trigonometri.

Dari Gambar 3.4, ada 3 buah luasan yang dapat disebutkan, yaitu :
Luas  AOB = ½ OA . OB sin x = ½ r2 sin x ........................................ (3-20)
Luas segmen lingkaran AOB = ½ (jari-jari)2 (sudut radian) = ½ r2 x .......... (3-21)
Luas  AOE = ½ OA . AE = ½ OA . OA tg x = ½ r2 tg x ................ (3-22)
Jelas terlihat bahwa luas  AOB < Luas segmen lingkaran AOB < Luas  AOE :
½ r2 sin x < ½ r2 x < ½ r2 tg x ..................................................... (3-23)
Karena x telah diambil sebagai bilangan positif maka persamaan (3-23) dapat dibagi
dengan faktor (½ r2 x) tanpa mengubah tanda pertidaksamaannya.
sin x tg x
< 1 < ..................................................................... (3-24)
x x
Jika sudut x sangat kecil yaitu x  0, maka ketiga luasan yang ditinjau (yaitu 
AOB, segmen lingkaran AOB dan  AOE) akan mendekati sama besar, sehingga
tanda pertidaksamaan dalam persamaan (3-24) berubah menjadi tanda persamaan.
sin x tg x
 1  untuk x  0 .............................................. (3-25)
x x
Kebalikan dari persamaan (3-25) juga berlaku :

x x
sin x  1  tg x untuk x  0 .............................................. (3-26)

Pernyataan dalam persamaan (3-25) dan (3-26) akan membawa kita ke dalam suatu
bahasa limit sebagai berikut.

Limit
60
sin x
1. lim = 1 ............................................................................ (3-27a)
x  0 x
tg x
2. lim = 1 .............................................................................. (3-27b)
x  0 x
x
3. lim = 1 ............................................................................ (3-27c)
x  0 sin x

x
4. lim = 1 .............................................................................. (3-27d)
x  0 tg x

sin x
5. lim = 1 ............................................................................ (3-27e)
x  0 tg x

tg x
6. lim = 1 ............................................................................. (3-27f)
x  0 sin x

Dalam masalah menentukan hasil limit trigonometri maka bentuk soal selalu
dikembalikan ke bentuk yang serupa dengan rumus dasar.

CONTOH 3.20 :
sin 5 y
Tentukanlah hasil dari ylim !
0 5y
JAWAB :
Misalkan x = 5y. Jika y  0 maka juga x  0, sehingga :
sin 5 y sin x
lim = lim
y 0 5y x0 x
= 1

Berdasarkan Contoh 3.20 di atas, maka dapat dikembangkan rumus-rumus limit


fungsi trigonometri lainnya.

Untuk a suatu konstanta maka :


sin ax ax
1. lim = xlim
 0 sin ax
= 1 .......................................... (3-28a)
x  0 ax
tg ax ax
2. lim = xlim
 0 tg ax
= 1 ............................................. (3-28b)
x  0 ax
Limit
sin ax tg ax 60
3. lim = lim = 1 .......................................... (3-28c)
x  0 tg ax x  0 sin ax
CONTOH 3.21 :
2  2 cos x
Tentukanlah hasil dari lim !
x0 x2
JAWAB :
2  2 cos x 2(1  cos x)
lim 2
= lim
x0 x x 0 x2
2 . 2 sin 2 12 x
= lim
x0 4 . ( 12 x) 2

sin 2 12 x
= lim 1 2
x0 ( 2 x)

sin 12 x 2
= lim [ ]
x0 1
2 x
2
 sin 12 x 
=  lim 
x  0 2 x 
1

= 12
=1

CONTOH 3.22 :
sin 3 x
Hitunglah nilai limitnya : lim !
x0 4x
JAWAB :
sin 3 x  3 sin 3 x 
lim = xlim  4 . 3x 
x0 4x  0
 
3 sin 3 x
= lim
4 x  0 3x

Limit
60
3
= .1
4
3
=
4

CONTOH 3.23 :
sin 2 x
Hitunglah nilai limitnya : xlim !
0 tg 6 x

JAWAB :
sin 2 x  2 sin 2 x 6x 
lim = xlim  . .
x0 tg 6 x 0
6 2x tg 6 x 

2 sin 2 x 6x
= . lim . lim
6 x  0 2x x  0 tg 6 x

1
= .1.1
3
1
=
3

Berdasarkan Contoh 3.22 dan 3.23 di atas, maka dapat diturunkan lagi rumus-rumus
limit fungsi trigonometri yang lainnya.

Untuk a, b suatu konstanta maka :


sin ax ax a
1. lim = xlim
 0 sin bx
= ...................................... (3-29a)
x  0 bx b
tg ax ax a
2. lim = xlim
 0 tg bx
= .......................................... (3-29b)
x  0 bx b
sin ax tg ax a
3. lim = xlim = ........................................ (3-29c)
x  0 sin bx  0 tg bx
b
tg ax sin ax a
4. lim = xlim = ...................................... (3-29d)
x  0 sin bx  0 tg bx
b

3.10 KONTINUITAS DAN DISKONTINUITAS FUNGSI


Ketika pembahasan sudah tiba pada diferensial, maka beberapa pertanyaan
tentang kontinuitas (kekontinuan) dapat dijawab.

Limit
60
1). Jika suatu fungsi dapat didiferensialkan di x = c, apakah pasti kontinu di x = c
tersebut ? Atau sebaliknya : Jika suatu fungsi kontinu di x = c, apakah pasti dapat
didiferensialkan di x = c tersebut ?
2) Apakah fungsi yang diskontinu (tidak kontinu) di x = c, dapat didiferensialkan di
x=c?
Dalam bahasa biasa, kata “kontinu” menggambarkan proses yang
“berkesinambungan”. Dalam matematika, “kontinu” mempunyai arti yang lebih
khusus, walaupun tidak jauh dari pengertian biasa tadi.

3.10.1 PENGERTIAN KONTINUITAS SUATU FUNGSI


Kontinuitas (continuity) atau kekontinuan suatu fungsi adalah satu
penggambaran keadaan fungsi yang berlanjut tanpa terjadi lompatan (perubahan
dadakan) atau tanpa terputus. Untuk lebih jelasnya dapat ditinjau suatu fungsi : y =

x2 9
f(x) = (yang grafiknya diperlihatkan dalam Gambar 3.5).
x 3
y  f (x) x2 9
y
x 3

x
3 3
2
x 9
Gambar 3.5 Grafik dari fungsi y = f(x) = yang diskontinu
x 3
pada nilai x = 3.

Daerah asal alamiah fungsi ini adalah semua x kecuali x = 3. Mengapa ? Dengan
mengambil x = 3 maka nilai fungsinya tidak ada, atau dikatakan fungsi tidak
terdefinisi. Jadi syarat yang harus ditambahkan adalah : x  3. Bagaimana bentuk

Limit
60
grafiknya ? Suatu garis lurus y = x + 3 yang tidak mempunyai nilai fungsi untuk
absis x = 3. Bagaimana cara mendapatkan grafiknya ? Perhatikan ulasan berikut.
x2 9
f(x) = x  3 untuk x  3

( x  3)( x  3)
= x3
untuk x  3

= x+3 untuk x  3 [Diperkenankan membagi dengan (x - 3)


sebab (x – 3)  0]
x2 9
Sekarang dapat disimpulkan bahwa karena grafik f(x) = tidak ada untuk x =
x 3

x2 9
3, maka f(x) = diskontinu atau terputus di x = 3. Selanjutnya ia kontinu
x 3

untuk semua x yang nyata kecuali x = 3.

3.10.2 SYARAT AGAR SUATU FUNGSI f(x) KONTINU DI


SUATU TITIK

Suatu fungsi dikatakan kontinu di x = c jika dipenuhi 3 (tiga) syarat secara


simultan (serempak) berikut.

1. lim f ( x) = L (artinya limit itu ada) ............................... (3-30a)


x c

2. f(c) terdefinisi (artinya f(c) ada) .......................................... (3-30b)


3. L = f(c) ..................................................................................... (3-30c)

Ketiga syarat di atas sebenarnya tercakup oleh syarat nomor (3), karena dari syarat

nomor (1) dan (3) berarti xlim


c
f ( x) = f(c), dan ini berarti lim f ( x) ada dan f(c)
x c

ada. Oleh karena itu definisi kontinuitas fungsi dapat ditulis sebagai berikut.

Suatu fungsi f(x) dikatakan kontinu di x = c jika xlim


c
f ( x) = f(c).
Limit
Limit

Limit
60
Jika salah satu syarat dalam persamaan (3-30a) sampai (3-30c) tidak dipenuhi, maka
dikatakan f(x) tidak kontinu atau diskontinu (discontinuous) di x = c.

CONTOH 3.24 :
x 2 1
Selidiki apakah grafik dari fungsi f(x) = kontinu ? Kalau tidak kontinu
x 1

di titik mana ?
JAWAB :
Terlihat dari bentuk f(x) pada soal bahwa dengan memberi x = 1 maka diperoleh f(1)
tidak ada (tidak terdefinisi). Syarat dalam persamaan (1-30b) tidak terpenuhi,
sehingga f(x) tersebut diskontinu (tidak kontinu) di x = 1. Selanjutnya syarat lainnya

x 2 1 ( x  1)( x  1)
dapat ditinjau. lim f ( x) = lim = lim =
x 1 x 1 x 1 x 1 x 1

lim ( x  1) = 2 (= L) (Syarat nomor (1) dalam persamaan (3-30a) terpenuhi).


x 1

Namun syarat nomor (3) dalam persamaan (3-30c) tidak terpenuhi karena dari awal
sudah diketahui bahwa f(1) tidak ada.

Telah diketahui bahwa terputusnya (tidak sinambungnya) suatu fungsi menyebabkan


ia diskontinu. Sekarang akan dilihat lewat Contoh 3.25 bahwa “lompatan”
(perubahan dadakan) di suatu titik juga juga menyebabkan suatu fungsi diskontinu.
Dalam hal ini perlu digunakan limit kiri dan limit kanan (seperti yang sudah dibahas
dalam sub bab 3.5) untuk mengujinya.

CONTOH 3.25 :
Suatu fungsi f(x) didefinisikan sebagai berikut.
 2 untuk x   1
f(x) =  2
 x untuk x   1
Selidiki apakah fungsi tersebut kontinu di x = -1 !
JAWAB :
Fungsi f(x) di atas disebut fungsi dengan 2 aturan, jadi dalam mengujinya perlu
menggunakan 2 macam limit, yaitu limit kiri dan limit kanan.
Bagian sebelah kiri dari x = -1 mempunyai aturan : f(x) = -2; diuji dengan limit kiri :

Limit
60
lim f ( x ) = lim  2 = - 2
x   1 x   1

Bagian sebelah kanan dari x = -1 mempunyai aturan : f(x) = x 2 ; diuji dengan limit
kanan :
lim f ( x ) = lim x 2 = 12 = 1
x   1 x  1

Terlihat bahwa limit kiri tidak sama dengan limit kanan, maka di sekitar x = -1 :
lim f ( x ) tidak ada. Artinya, terjadi perubahan dadakan (lompatan) di x = -1,
x  1

sehingga f(x) diskontinu di x = -1.

3.11 LIMIT SEHUBUNGAN DENGAN BILANGAN ALAM


Sehubungan dengan bentuk limit untuk x   maka ada satu limit yang
dapat ditanyakan hasilnya yaitu :
1 x
lim (1  ) = ?
x x
Untuk menjawabnya maka perlu mengingat kembali suku dua berpangkat n yang
telah dikembangkan oleh Newton (yang biasanya disebut “Binomium Newton”)
sebagai berikut :
n n( n  1) n-2 n( n  1)( n  2) n-3
(a + b)n = an + 1! an-1 b + 2!
a b² + 3!
a b³ + . . .

n( n  1)(n  2) . . . . 2 n-1
n( n  1)( n  2) . . . . 2 . 1 n
... + ( n  1) !
a b + n!
b

(3-31)

1
Jika dari persamaan (3-31) di atas dilakukan penggantian : a = 1; b = dan n = x,
x
maka persamaan (3-31) menjadi :

1 x x 1 x( x  1) 1 x ( x  1)( x  2) 1
(1 + ) = 1x + 1! .1x-1. + 2!
. 1 x-2
. ( )² + 3!
. 1 x-3
. (
x x x x
)³ + . . .

Limit
60
x ( x  1)( x  2) . . . . 2 1 n-1 x ( x  1)( x  2) . . . . 2 . 1
+ ( x  1) !
. 1 . ( ) + x!
(
x

1 n
)
x
1 1 2 1 2 3
1 (1  ) 1 (1  )(1  ) 1 (1  )(1  )(1  )
=1+1+ x + x x + x x x
2! 3! 4!

+ ... (3-32)
1 2 3
Untuk x   maka faktor , , , ... dalam ruas kanan persamaan (3-32)
x x x
menjadi nol, sehingga dari persamaan tersebut dapat ditulis :

1 x 1 .1 1 .1.1 1 .1 .1 .1
lim (1  ) =1+1+ + + + ...
x x 2! 3! 4!

1 1 1
= 2 + 2 ! + 3! + 4 ! + ... ...................................... (3-33)

Ruas kanan persamaan (3-33) sebagai hasil limit adalah suatu deret dan diberi nama
“bilangan alam” serta dilambangkan dengan “e”. Kalkulator 10 digit akan
menghitung bilangan tersebut secara eksak sebagai 2,718281828, yang mana hal ini
setara dengan jumlah 12 buah suku dalam ruas kanan persamaan (3-33). Jadi :

1 x
lim (1  ) = e  2,718281828 ............................. (3-34)
x x

1 1
Jika dimisalkan dari persamaan (3-34), bahwa p = atau x = p , apabila
x

diambil x   maka akan menyebabkan p  0, sehingga didapatkan bentuk yang


lain :
1

lim (1  p ) p = e  2,718281828
p0

Atau dalam variabel x :


1
lim (1  x) x = e  2,718281828 .............................. (3-35)
x0

Limit
60
Jadi ada 2 cara mendekati/mendapatkan bilangan alam (e), yaitu dengan limit x  
atau limit x  0.

CONTOH 3.26 :
1 2x
Hitunglah nilai limitnya : lim (1  ) !
x x
JAWAB :
1 2x 1
lim (1  ) = lim {(1  ) x }2
x x x x
2
 1 
=  lim (1  ) x 
x   x 
= e2
CONTOH 3.27 :
2 3x
Hitunglah nilai limitnya : lim (1  ) !
x x
JAWAB :
2 2
Dimisalkan : p = atau x = , apabila diambil x   maka akan
x p

menyebabkan p  0, sehingga :
6
2 3x
lim (1  ) = lim (1  p ) p
x x p0

1
= lim {(1  p ) p }6
p0

6


1


=  lim (1  p ) p 


p0


= e6
Berdasarkan Contoh 3.27, maka dapat ditulis rumus limit bilangan alam yang lain :

Untuk a, b suatu konstanta, maka :


a bx
lim (1  ) = eab  (2,718281828)ab ..................... (3-36)
x x

atau :

Untuk a, b suatu konstanta, maka :


b

Limit
lim (1  ax) x = eab  (2,718281828)ab ..................... (3-37)
x0
60
Suatu logaritma yang bilangan pokoknya mengambil e (bilangan alam) akan
disimbolkan dengan “ln” (yang berarti logaritma natural). Contoh :
e
log p = ln p
e
log x = ln x
e
log e = ln e = 1, dan sebagainya.

Selanjutnya mengemuka suatu masalah limit :


a x 1
lim = ?
x0 x
Untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut, maka dimisalkan :
p = ax – 1. Jika x  0 maka p  0.
Selanjutnya dapat diketahui :
ax = 1 + p
log ax = log(1 + p)
x log a = log(1 + p)
log(1  p )
x= log a

sehingga :
p
a x 1 lim
lim = p  0 log(1  p )
x0 x log a
log a
lim
= p0 1
log(1  p )
p

log a
lim
= p0 1

log(1  p ) p

log a
1
=
log [ lim (1  p ) ]p
p0

Limit
60
log a
= log e

= ln a
Jadi :

a x 1
lim = ln a .................................................... (3-38)
x0 x

LATIHAN 3.2

1. Tentukanlah nilai limitnya !


2 x  2  3x  5 x2  2 x 1
a. lim b. lim
x 3 x 3 x 3
2x  3  x

2 x 1  3 2x
c. lim d. xlim
0
5  5 x
x 4 x2  2

1 x  1 x 1  x  x 2 1
e. lim f. lim
x 0 x x 0 x

x 8
g. lim
x  64 3 x  4

2. Tentukanlah nilai limitnya !


2 x 2  3x  4 3 x 1
a. lim b. lim .........................................
x 
x 4 1 x   3 x 1

3 x 1  2 3x  1
c. lim d. xlim
x  3x  4 
x 3
2
x2  5

3. Hitunglah nilai limitnya !


sin x sin 3 x  sin 2 x
a. xlim
 0 tg x
b. xlim
0 5 x  tg 4 x

sin 2 ( 3x ) x
c. lim d. lim
x0
1  cos x
x0 x2
tg x  sin x
e. xlim
0
x cot g x f. lim
x0 x3

Limit
60
sin x  sin a sin(a  x )  sin(a  x )
g. lim
x a xa
h. xlim
0 x

1  2 cos x t
i. limπ j. lim (1  t ) tg
x 3 sin( x  π3 ) t1 2

cos 2 x 1  cos x  sin x


k. lim l. lim
1
x 2π 1  sin x x 1
2
π cos x  1  sin x

tg x sin x  cos x
m. lim n. limπ
x 2 x2 x 4 1  tg x

4. Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut !


x
a. f(x) = x2 + 1 di x = -1 b. f(x) = x  1 di x = -1

x2
c. f(x) = x2 – 12x + 12 di x = 2 d. f(x) = di x = 2
x2
x 2 1
e. f(x) = 2 di x = -1 f. f(x) = x2  3 di x = -3
x  3x  2

5. Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi dengan 2 aturan berikut !


 3 x  4 untuk x  2
a. f(x) =   2 di x = 2
 untuk x  2

 x  3 untuk x  2
b. f(x) =  di x = 2
 x  1 untuk x  2
2

 x2  x  6
 untuk x  3
c. f(x) =  x  3 di x = 3

3 untuk x  3

 2x untuk x  5
d. f(x) =  di x = 5
 x  3 x untuk x  5
2

 x 2  1 untuk x  1
e. f(x) =  di x = 1
1 untuk x  1

6. Perlihatkan dengan grafik, di titik mana saja (jikalau ada) fungsi berikut tidak
kontinu !

Limit
60
x untuk x  0
 2
a. f(x) =  x untuk 0  x  1
2  x untuk x  1

 x2 untuk x  0

b. f(x) =   x untuk 0  x 1
 x untuk x  1

 x2  4
 untuk x  2
7. Diketahui fungsi f(x) =  x  2 . Tentukan nilai p agar fungsi

 p untuk x  2

tersebut kontinu di x = 2.

8. Hitunglah nilai dari limit berikut !


1 x
1 x 3 2
a. lim (1  ) b. lim (1  x ) x c. lim (1  )
x x x0 x x
4
x e x 1 a 2 x 1
d. lim (1  ) x e. lim f. lim
x0 2 x0 x x0 x

Limit
60

Anda mungkin juga menyukai