I. Bahan Bacaan
Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga.
Limit
60
Tim Dosen Matematika. 2002. Kalkulus : Tahun Pertama Bersama (TPB).
Makassar : Mathematics Department, Hasanuddin University.
IV. Tugas
Carilah sebanyak-banyaknya referensi yang membicarakan kontinuitas dan
diskontinuitas fungsi !
Limit
60
3.7 BENTUK-BENTUK LIMIT
Terhadap fungsi aljabar f(x), maka secara umum dikenal beberapa bentuk
limit, yaitu :
1. Limit fungsi f(x) untuk x c, c ≠ 0
2. Limit fungsi f(x) untuk x 0
3. Limit fungsi f(x) untuk x ∞
0
menghasilkan bentuk terdefinisi atau bentuk tak terdefinisi ( ). Dalam hal yang
0
kedua ini maka harus dilakukan modifikasi (penyederhanaan) terhadap soal sehingga
diperoleh jawaban terdefinisi. Hal ini sudah ditinjau dalam sub bab 1.6.1.
0
menghasilkan bentuk tak terdefinisi ( ), dengan demikian dilakukan modifikasi
0
(penyederhanaan) terhadap soal terlebih dahulu. Hal ini sudah dibicarakan juga
dalam sub bab 3.6.1.
Limit
60
k adalah suatu konstanta, sedangkan f(x) dan g(x) adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai nilai limit di x = c, maka diperoleh sifat-sifat limit berikut.
1.
lim k = k ...................................................................................... (3-11)
x c
Limit dari suatu fungsi konstanta adalah sama dengan konstanta itu juga.
CONTOH 3.11 :
JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 1 di atas maka diperoleh :
lim 5 = 5
x2
2. lim x = c
x c ...................................................................................... (3-12)
Limit dari suatu fungsi identitas (x) untuk x mendekati c adalah c itu
sendiri.
CONTOH 3.12 :
JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 2 di atas maka diperoleh :
lim x = 3
x 3
3.
lim k f ( x ) = k lim f ( x) ........................................................... (3-13)
xc xc
Limit dari suatu konstanta dikali f(x) adalah sama dengan konstanta itu sendiri
dikali dengan limit dari f(x).
Limit
60
CONTOH 3.13 :
JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 3 di atas maka diperoleh :
lim 6 x = 6 lim x = 6 . (- 4) = - 24
x 4 x 4
4.
lim [ f ( x) . g ( x)] = lim f ( x) . lim g ( x ) ............................ (3-14)
xc xc xc
Hasil dari limit perkalian adalah sama dengan perkalian dari limit masing-
masing.
CONTOH 14 :
JAWAB :
Dengan menerapkan sifat No. 4 di atas maka diperoleh :
lim ( x 3)(2 x 1) = lim ( x 3) . lim ( 2 x 1)
x2 x2 x2
= [ xlim
2
x + lim 3 ] . [ lim 2 x - lim 1 ]
x2 x2 x2
= [ xlim
2
x + lim 3 ] . [2 lim x - lim 1 ]
x2 x2 x2
= [2 + 3] . [2 .2 - 1]
=5 . 3
= 15
5.
lim [ f ( x ) g ( x)] = lim f ( x) ± lim g ( x ) ......................... (3-15)
xc xc xc
CONTOH 3.15 :
JAWAB :
Limit
60
Sesuai dengan sifat No. 5 di atas maka diperoleh :
lim ( 2 x 2 5 x ) = lim 2 x 2 - lim 5 x
x 3 x 3 x3
= 2 xlim x 2 - 5 lim x
3 x 3
= 2 xlim x 2 - 5 lim x
3 x 3
= 2 ( xlim
3
x . lim x ) - 5 lim x
x 3 x 3
= 2 (3 . 3) - 5 . 3
= 2 . 9 - 15
= 3
6.
lim f ( x )
f ( x) xc
lim
x c g ( x)
= (asalkan g(x) 0) ................................ (3-16)
lim g ( x)
xc
Hasil dari limit suatu pembagian adalah sama dengan pembagian dari limit
masing-masing.
CONTOH 3.16 :
4 x 1
Tentukan hasil dari xlim !
3 x5
JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 6 di atas maka diperoleh :
lim ( 4 x 1)
4 x 1 x 3
lim =
x 3 x5 lim ( x 5)
x 3
lim 4 x lim 1
x3 x3
=
lim x lim 5
x 3 x3
4 lim x lim 1
x 3 x3
=
lim x lim 5
x 3 x3
( 4 . 3 1) 11
= =
(3 5) 8
7.
lim [ f ( x )]n = [lim f ( x )] n ......................................................... (3-17)
xc xc
Limit
Limit dari perpangkatan n suatu fungsi adalah sama dengan limit fungsi
60
tersebut kemudian dipangkatkan dengan n.
CONTOH 3.17 :
JAWAB :
Sesuai dengan sifat No. 7 di atas maka diperoleh :
3
lim ( 2 x 2 3 x 1) 3 = lim ( 2 x 2 3 x 1)
x 3 x 3
3
= xlim 2 x 2 lim 3 x lim 1
3 x 3 x3
3
=
2 ( xlim x . lim x ) 3 lim x lim 1
3 x3 x 3 x3
3
= {2 . (3 . 3) – 3 . 3 + 1}
= (10)3
= 1000
8.
lim n f ( x) = n lim f ( x )
xc ............................................................. (3-18)
xc
Limit dari akar berpangkat n suatu fungsi adalah sama dengan akar berpangkat
n dari limit fungsi tersebut.
CONTOH 3.18 :
JAWAB :
Dengan menggunakan sifat No. 8 di atas maka diperoleh :
lim 3 7 x 3 2 x 2 = 3 lim (7 x 3 2 x 2 )
x2
x2
= 3 7 ( 2 . 2 . 2) 2 ( 2 . 2)
= 3 7 .8 2 . 4
Limit
60
= 3
64
= 4
9.
Sifat substitusi pada limit :
lim f ( x ) = f(c) ................................................................................ (3-19)
xc
Syarat supaya sifat ini dapat berlaku adalah bahwa penyebut pada f(x) tidak boleh
nol apabila f(x) tersebut adalah fungsi rasional (pecahan). Sifat “substitusi
langsung” ini telah dibahas dalam sub bab 3.4. Untuk kasus-kasus yang tidak
terlalu rumit maka cara “substitusi langsung” lebih sederhana.
CONTOH 3.19 :
Ulangi menjawab soal-soal dalam Contoh 3.13 sampai 3.18 !
JAWAB :
4 x 1 4 . 3 1 11
Dari Contoh 3.16 : xlim = =
3 x5 35 8
1000
Limit
60
sama panjang yaitu r yang sama dengan jari-jari perputaran dari OA ke OB. Dalam
gambar tersebut, ruas garis EA OA.
E
B
x
O A
r
Dari Gambar 3.4, ada 3 buah luasan yang dapat disebutkan, yaitu :
Luas AOB = ½ OA . OB sin x = ½ r2 sin x ........................................ (3-20)
Luas segmen lingkaran AOB = ½ (jari-jari)2 (sudut radian) = ½ r2 x .......... (3-21)
Luas AOE = ½ OA . AE = ½ OA . OA tg x = ½ r2 tg x ................ (3-22)
Jelas terlihat bahwa luas AOB < Luas segmen lingkaran AOB < Luas AOE :
½ r2 sin x < ½ r2 x < ½ r2 tg x ..................................................... (3-23)
Karena x telah diambil sebagai bilangan positif maka persamaan (3-23) dapat dibagi
dengan faktor (½ r2 x) tanpa mengubah tanda pertidaksamaannya.
sin x tg x
< 1 < ..................................................................... (3-24)
x x
Jika sudut x sangat kecil yaitu x 0, maka ketiga luasan yang ditinjau (yaitu
AOB, segmen lingkaran AOB dan AOE) akan mendekati sama besar, sehingga
tanda pertidaksamaan dalam persamaan (3-24) berubah menjadi tanda persamaan.
sin x tg x
1 untuk x 0 .............................................. (3-25)
x x
Kebalikan dari persamaan (3-25) juga berlaku :
x x
sin x 1 tg x untuk x 0 .............................................. (3-26)
Pernyataan dalam persamaan (3-25) dan (3-26) akan membawa kita ke dalam suatu
bahasa limit sebagai berikut.
Limit
60
sin x
1. lim = 1 ............................................................................ (3-27a)
x 0 x
tg x
2. lim = 1 .............................................................................. (3-27b)
x 0 x
x
3. lim = 1 ............................................................................ (3-27c)
x 0 sin x
x
4. lim = 1 .............................................................................. (3-27d)
x 0 tg x
sin x
5. lim = 1 ............................................................................ (3-27e)
x 0 tg x
tg x
6. lim = 1 ............................................................................. (3-27f)
x 0 sin x
Dalam masalah menentukan hasil limit trigonometri maka bentuk soal selalu
dikembalikan ke bentuk yang serupa dengan rumus dasar.
CONTOH 3.20 :
sin 5 y
Tentukanlah hasil dari ylim !
0 5y
JAWAB :
Misalkan x = 5y. Jika y 0 maka juga x 0, sehingga :
sin 5 y sin x
lim = lim
y 0 5y x0 x
= 1
sin 2 12 x
= lim 1 2
x0 ( 2 x)
sin 12 x 2
= lim [ ]
x0 1
2 x
2
sin 12 x
= lim
x 0 2 x
1
= 12
=1
CONTOH 3.22 :
sin 3 x
Hitunglah nilai limitnya : lim !
x0 4x
JAWAB :
sin 3 x 3 sin 3 x
lim = xlim 4 . 3x
x0 4x 0
3 sin 3 x
= lim
4 x 0 3x
Limit
60
3
= .1
4
3
=
4
CONTOH 3.23 :
sin 2 x
Hitunglah nilai limitnya : xlim !
0 tg 6 x
JAWAB :
sin 2 x 2 sin 2 x 6x
lim = xlim . .
x0 tg 6 x 0
6 2x tg 6 x
2 sin 2 x 6x
= . lim . lim
6 x 0 2x x 0 tg 6 x
1
= .1.1
3
1
=
3
Berdasarkan Contoh 3.22 dan 3.23 di atas, maka dapat diturunkan lagi rumus-rumus
limit fungsi trigonometri yang lainnya.
Limit
60
1). Jika suatu fungsi dapat didiferensialkan di x = c, apakah pasti kontinu di x = c
tersebut ? Atau sebaliknya : Jika suatu fungsi kontinu di x = c, apakah pasti dapat
didiferensialkan di x = c tersebut ?
2) Apakah fungsi yang diskontinu (tidak kontinu) di x = c, dapat didiferensialkan di
x=c?
Dalam bahasa biasa, kata “kontinu” menggambarkan proses yang
“berkesinambungan”. Dalam matematika, “kontinu” mempunyai arti yang lebih
khusus, walaupun tidak jauh dari pengertian biasa tadi.
x2 9
f(x) = (yang grafiknya diperlihatkan dalam Gambar 3.5).
x 3
y f (x) x2 9
y
x 3
x
3 3
2
x 9
Gambar 3.5 Grafik dari fungsi y = f(x) = yang diskontinu
x 3
pada nilai x = 3.
Daerah asal alamiah fungsi ini adalah semua x kecuali x = 3. Mengapa ? Dengan
mengambil x = 3 maka nilai fungsinya tidak ada, atau dikatakan fungsi tidak
terdefinisi. Jadi syarat yang harus ditambahkan adalah : x 3. Bagaimana bentuk
Limit
60
grafiknya ? Suatu garis lurus y = x + 3 yang tidak mempunyai nilai fungsi untuk
absis x = 3. Bagaimana cara mendapatkan grafiknya ? Perhatikan ulasan berikut.
x2 9
f(x) = x 3 untuk x 3
( x 3)( x 3)
= x3
untuk x 3
x2 9
3, maka f(x) = diskontinu atau terputus di x = 3. Selanjutnya ia kontinu
x 3
Ketiga syarat di atas sebenarnya tercakup oleh syarat nomor (3), karena dari syarat
ada. Oleh karena itu definisi kontinuitas fungsi dapat ditulis sebagai berikut.
Limit
60
Jika salah satu syarat dalam persamaan (3-30a) sampai (3-30c) tidak dipenuhi, maka
dikatakan f(x) tidak kontinu atau diskontinu (discontinuous) di x = c.
CONTOH 3.24 :
x 2 1
Selidiki apakah grafik dari fungsi f(x) = kontinu ? Kalau tidak kontinu
x 1
di titik mana ?
JAWAB :
Terlihat dari bentuk f(x) pada soal bahwa dengan memberi x = 1 maka diperoleh f(1)
tidak ada (tidak terdefinisi). Syarat dalam persamaan (1-30b) tidak terpenuhi,
sehingga f(x) tersebut diskontinu (tidak kontinu) di x = 1. Selanjutnya syarat lainnya
x 2 1 ( x 1)( x 1)
dapat ditinjau. lim f ( x) = lim = lim =
x 1 x 1 x 1 x 1 x 1
Namun syarat nomor (3) dalam persamaan (3-30c) tidak terpenuhi karena dari awal
sudah diketahui bahwa f(1) tidak ada.
CONTOH 3.25 :
Suatu fungsi f(x) didefinisikan sebagai berikut.
2 untuk x 1
f(x) = 2
x untuk x 1
Selidiki apakah fungsi tersebut kontinu di x = -1 !
JAWAB :
Fungsi f(x) di atas disebut fungsi dengan 2 aturan, jadi dalam mengujinya perlu
menggunakan 2 macam limit, yaitu limit kiri dan limit kanan.
Bagian sebelah kiri dari x = -1 mempunyai aturan : f(x) = -2; diuji dengan limit kiri :
Limit
60
lim f ( x ) = lim 2 = - 2
x 1 x 1
Bagian sebelah kanan dari x = -1 mempunyai aturan : f(x) = x 2 ; diuji dengan limit
kanan :
lim f ( x ) = lim x 2 = 12 = 1
x 1 x 1
Terlihat bahwa limit kiri tidak sama dengan limit kanan, maka di sekitar x = -1 :
lim f ( x ) tidak ada. Artinya, terjadi perubahan dadakan (lompatan) di x = -1,
x 1
n( n 1)(n 2) . . . . 2 n-1
n( n 1)( n 2) . . . . 2 . 1 n
... + ( n 1) !
a b + n!
b
(3-31)
1
Jika dari persamaan (3-31) di atas dilakukan penggantian : a = 1; b = dan n = x,
x
maka persamaan (3-31) menjadi :
1 x x 1 x( x 1) 1 x ( x 1)( x 2) 1
(1 + ) = 1x + 1! .1x-1. + 2!
. 1 x-2
. ( )² + 3!
. 1 x-3
. (
x x x x
)³ + . . .
Limit
60
x ( x 1)( x 2) . . . . 2 1 n-1 x ( x 1)( x 2) . . . . 2 . 1
+ ( x 1) !
. 1 . ( ) + x!
(
x
1 n
)
x
1 1 2 1 2 3
1 (1 ) 1 (1 )(1 ) 1 (1 )(1 )(1 )
=1+1+ x + x x + x x x
2! 3! 4!
+ ... (3-32)
1 2 3
Untuk x maka faktor , , , ... dalam ruas kanan persamaan (3-32)
x x x
menjadi nol, sehingga dari persamaan tersebut dapat ditulis :
1 x 1 .1 1 .1.1 1 .1 .1 .1
lim (1 ) =1+1+ + + + ...
x x 2! 3! 4!
1 1 1
= 2 + 2 ! + 3! + 4 ! + ... ...................................... (3-33)
Ruas kanan persamaan (3-33) sebagai hasil limit adalah suatu deret dan diberi nama
“bilangan alam” serta dilambangkan dengan “e”. Kalkulator 10 digit akan
menghitung bilangan tersebut secara eksak sebagai 2,718281828, yang mana hal ini
setara dengan jumlah 12 buah suku dalam ruas kanan persamaan (3-33). Jadi :
1 x
lim (1 ) = e 2,718281828 ............................. (3-34)
x x
1 1
Jika dimisalkan dari persamaan (3-34), bahwa p = atau x = p , apabila
x
lim (1 p ) p = e 2,718281828
p0
Limit
60
Jadi ada 2 cara mendekati/mendapatkan bilangan alam (e), yaitu dengan limit x
atau limit x 0.
CONTOH 3.26 :
1 2x
Hitunglah nilai limitnya : lim (1 ) !
x x
JAWAB :
1 2x 1
lim (1 ) = lim {(1 ) x }2
x x x x
2
1
= lim (1 ) x
x x
= e2
CONTOH 3.27 :
2 3x
Hitunglah nilai limitnya : lim (1 ) !
x x
JAWAB :
2 2
Dimisalkan : p = atau x = , apabila diambil x maka akan
x p
menyebabkan p 0, sehingga :
6
2 3x
lim (1 ) = lim (1 p ) p
x x p0
1
= lim {(1 p ) p }6
p0
6
1
= lim (1 p ) p
p0
= e6
Berdasarkan Contoh 3.27, maka dapat ditulis rumus limit bilangan alam yang lain :
atau :
Limit
lim (1 ax) x = eab (2,718281828)ab ..................... (3-37)
x0
60
Suatu logaritma yang bilangan pokoknya mengambil e (bilangan alam) akan
disimbolkan dengan “ln” (yang berarti logaritma natural). Contoh :
e
log p = ln p
e
log x = ln x
e
log e = ln e = 1, dan sebagainya.
sehingga :
p
a x 1 lim
lim = p 0 log(1 p )
x0 x log a
log a
lim
= p0 1
log(1 p )
p
log a
lim
= p0 1
log(1 p ) p
log a
1
=
log [ lim (1 p ) ]p
p0
Limit
60
log a
= log e
= ln a
Jadi :
a x 1
lim = ln a .................................................... (3-38)
x0 x
LATIHAN 3.2
2 x 1 3 2x
c. lim d. xlim
0
5 5 x
x 4 x2 2
1 x 1 x 1 x x 2 1
e. lim f. lim
x 0 x x 0 x
x 8
g. lim
x 64 3 x 4
3 x 1 2 3x 1
c. lim d. xlim
x 3x 4
x 3
2
x2 5
sin 2 ( 3x ) x
c. lim d. lim
x0
1 cos x
x0 x2
tg x sin x
e. xlim
0
x cot g x f. lim
x0 x3
Limit
60
sin x sin a sin(a x ) sin(a x )
g. lim
x a xa
h. xlim
0 x
1 2 cos x t
i. limπ j. lim (1 t ) tg
x 3 sin( x π3 ) t1 2
tg x sin x cos x
m. lim n. limπ
x 2 x2 x 4 1 tg x
x2
c. f(x) = x2 – 12x + 12 di x = 2 d. f(x) = di x = 2
x2
x 2 1
e. f(x) = 2 di x = -1 f. f(x) = x2 3 di x = -3
x 3x 2
x 3 untuk x 2
b. f(x) = di x = 2
x 1 untuk x 2
2
x2 x 6
untuk x 3
c. f(x) = x 3 di x = 3
3 untuk x 3
2x untuk x 5
d. f(x) = di x = 5
x 3 x untuk x 5
2
x 2 1 untuk x 1
e. f(x) = di x = 1
1 untuk x 1
6. Perlihatkan dengan grafik, di titik mana saja (jikalau ada) fungsi berikut tidak
kontinu !
Limit
60
x untuk x 0
2
a. f(x) = x untuk 0 x 1
2 x untuk x 1
x2 untuk x 0
b. f(x) = x untuk 0 x 1
x untuk x 1
x2 4
untuk x 2
7. Diketahui fungsi f(x) = x 2 . Tentukan nilai p agar fungsi
p untuk x 2
tersebut kontinu di x = 2.
Limit
60