Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

WATER TEPID SPONGE

Disusun Oleh :

RIZKA WIGATI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jl. Cut Nyak Dien Kalisapu, Slawi- Kab. Tegal

2020
Pokok Bahasan : Kompres Hangat

Sub Pokok Bahasan : Water Tepid Sponge untuk menurunkan demam pada anak

Sasaran : Keluarga Tn.W


Tempat : Rumah Tn.W di Desa Pamengger
Tanggal/Waktu : 18 Mei 2020/ 15 menit
Penyuluh : Rizka Wigati

A. Latar Belakang
Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Anak dikatakan demam
apabila suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat celcius. Gangguan kesehatan
ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai
kenaikan suhu tubuh diatas normal. Orang tua banyak yang menganggap demam
berbahaya bagi kesehatan anak karena dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak.
Berdasarkan pengamatan penyuluh di ruang Kemuning RSD Gunung Jati Cirebon
penyuluh banyak menemukan kasus anak dengan demam. Pengobatan demam dilakukan
dengan pemberian antipiretik, manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan
kompres hangat. Paracetamol merupakan salah satu antipiretik yang sering digunakan
dan akan menurunkan demam setelah 2 jam pemberian (Setiawati, Rustina, & Kuntarti,
2015).
Di India, suatu penelitian menunjukkan bahwa pemberian antipiretik yang disertai
tindakan water tepid sponge dapat menurunkan suhu lebih cepat dibandingkan dengan
pemberian antipiretik saja (Thomas, et al., 2009). Totapally (2005) menjelaskan bahwa
water tepid sponge jika dilakukan dengan benar akan sangat efektif menurunkan demam
dengan cepat. Akan tetapi, efek water tepid sponge selain menurunkan suhu tubuh, juga
menyebabkan vasokonstriksi pada awal prosedur. Vasokonstriksi ini menyebabkan anak
merasa kedinginan bahkan sampai menggigil, terutama jika tidak dikombinasikan dengan
antipiretik.
Pada saat pengkajian dilakukan, orang tua pasien mengatakan bahwa mereka belum
pernah mendengar dan mempraktekan kompres hangat dengan metode water tepid
sponge untuk menurunkan demam pada anak. Oleh karena itu, penyuluh akan
memberikan penyuluhan terkait penanganan demam dengan menggunkan water tepid
sponge pada Keluarga Tn.S di Desa Pamengger.
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan  keluarga memahami dan mempraktekan cara
menurunkan demam dengan water tepid sponge.
Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian  water tepid sponge
2. Menyebutkan tujuan dan manfaat water tepid sponge
3. Menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan pada water tepid sponge
4. Menjelaskan bagaimana cara melakukan water tepid sponge

C. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran


. Kegiatan
1 Pembukaan 3 menit 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan 3. Memperhatikan
tujuan 4. Menerima leaflet
4. Membagikan leaflet yang diberikan

2 Pelaksanaan 7 menit 1. Penyuluh memberikan 1. Mendengark


materi yang sudah disiapkan an dan menyimak
kepada keluarga tentang: 2. Bertanya
a. Pengertian  water tepid mengenai hal-hal
sponge yang belum jelas
b. Tujuan dan manfaat dan dimengerti
water tepid sponge
c. Alat dan bahan yang
diperlukan pada water
tepid sponge
d. Cara melakukan water
tepid sponge
2. Memberikan reinforcement
positif kepada pasien dan
keluarga atas kemampuan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
pasien dan keluarga
3 Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi dengan 1. Sasaran dapat
mengajukan beberapa menjawab
pertanyaan tentang
2. Menyampaikan kesimpulan pertanyaan yang
materi diajukan
3. Mengakhiri pertemuan dan 2. Mendengar,
menyampaikan salam memperhatikan
dan menjawab
salam
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Bahan dan alat WTS
F. Evaluasi
Diaharapkan keluarga Tn. W mampu :
1. Menjelaskan pengertian  water tepid sponge
2. Menyebutkan tujuan dan manfaat water tepid sponge
3. Menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan pada water tepid sponge
4. Menjelaskan bagaimana cara melakukan water tepid sponge

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian  Water Tepid Sponge
Demam didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari penigkatan
pusat pengatur suhu di hipotalamus. Water tepid sponge adalah sebuah teknik kompres
hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial
dengan teknik seka (Alves, 2008). Water tepid sponge merupakan salah satu cara metoda
fisik untuk menurunkan demam yang bersifat non farmakoterapi (Wang, D., Bukutu, C.,
Thompson, A., & Vohra, S., 2009). Tehnik ini dilakukan dengan melakukan kompres air
hangat di seluruh badan anak. Suhu air untuk kompres antara 30 o-35o C. Panas dari air
kompres tersebut merangsang vasodilatasi sehingga mempercepat proses evaporasi dan
konduksi, yang pada akhirnya dapat menurunkan suhu tubuh. Water tepid sponge ini
hampir sama dengan kompres air hangat biasa, yakni mengompres pada lima titik (leher,
2 ketiak, 2 pangkal paha) ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan
dengan kain. Basahi lagi kain bila kering. Berdasarkan penelitian dari Isnaeni (2014)
water tepid sponge hangat lebih efektif dari kompres hangat.

Mekanisme tubuh terhadap water tepid sponge dalam upaya menurunkan suhu tubuh
adalah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang.
Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan
ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai
otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui
kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
mencapai keadaan normal kembali.

B. Tujuan dan Manfaat Water Tepid Sponge


Tujuan water tepid sponge adalah meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui
penguapan.
Manfaat water tepid sponge antara lain:
a. Dapat memberikan rasa nyaman 
b. Teknik water tepid sponge lebih efektif untuk mempercepat penurunan suhu tubuh
dibanding kompres hangat.
c. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat
otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar pasokan aliran darah.

C. Alat dan bahan Water Tepid Sponge


a. Baskom
b. Waslap 6 buah
c. Perlak
d. Handuk mandi
e. Air hangat suhu 37 C
f. Thermometer
g. Baju ganti

D. Cara Water Tepid Sponge


a. Persiapkan alat meliputi baskom atau baskom untuk tempat air hangat (37°C), waslap
6 buah, handuk mandi, selimut mandi, perlak, thermometer, dan baju ganti.
b. Beri kesempatan anak untuk buang air sebelum dilakukan water tepid sponge.
c. Cuci tangan 6 langkah sebelum kontak dengan anak
d. Ukur suhu tubuh anak dan catat setiap 15 atau 30 menit selama prosedur dilakukan
e. Buka seluruh pakaian anak dan alas anak dengan perlak.
f. Tutup tubuh anak dengan handuk mandi.
g. Basahkan waslap dengan air hangat dan peras
h. Letakan waslap di leher, ketiak kanan, ketiak kiri, pangkal paha kanan, pangkal paha
kiri dan lap semua bagian ekstermitas selama 5 menit.
i. Lap seluruh tubuh anak mulai dari dada, peut, punggung dan pantat anak selama 10-
15 menit
j. Apabila waslap mulai mengering maka rendam kembali dengan air hangat lalu ulangi
tindakan seperti diatas.
k. Hentikan prosedur jika anak kedinginan atau menggigil atau segera setelah suhu
tubuh anak mendekati normal.
l. Selimuti anak dengan selimut mandi dan keringkan
m. Pakaikan anak baju yang tipis dan mudah menyerap keringat.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati, T., Rustina, Y., & Kuntarti. 2015. Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Dan Kenyamanan Pada Anak Yang Mengalami Demam. Jurnal Keperawatan
Aisyiyah vol.2 /2.
Totapally, B.R. (2005). Fever, fever phobia and hyperthermia: what pediatricians need to
know. International Pediatrics.
Thomas, S., Vijaykumar, C., Naik, R., Moses, P.D., & Antonisamy, B. (2009). Comparative
effectiveness of tepis sponge and antipyretic drug versus only antipyretic drug in the
management of fever among children: a randomized controlled trial. Indian Pediatrics.
Departemen Keperawatan Medikal Bedah. (2104). Buku kerja praktikum mahasiswa:
oksigenasi dan termoregulasi. Depok: FIK UI

Anda mungkin juga menyukai