Disusun Oleh :
RIZKA WIGATI
2020
Pokok Bahasan : Kompres Hangat
Sub Pokok Bahasan : Water Tepid Sponge untuk menurunkan demam pada anak
A. Latar Belakang
Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Anak dikatakan demam
apabila suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat celcius. Gangguan kesehatan
ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai
kenaikan suhu tubuh diatas normal. Orang tua banyak yang menganggap demam
berbahaya bagi kesehatan anak karena dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak.
Berdasarkan pengamatan penyuluh di ruang Kemuning RSD Gunung Jati Cirebon
penyuluh banyak menemukan kasus anak dengan demam. Pengobatan demam dilakukan
dengan pemberian antipiretik, manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan
kompres hangat. Paracetamol merupakan salah satu antipiretik yang sering digunakan
dan akan menurunkan demam setelah 2 jam pemberian (Setiawati, Rustina, & Kuntarti,
2015).
Di India, suatu penelitian menunjukkan bahwa pemberian antipiretik yang disertai
tindakan water tepid sponge dapat menurunkan suhu lebih cepat dibandingkan dengan
pemberian antipiretik saja (Thomas, et al., 2009). Totapally (2005) menjelaskan bahwa
water tepid sponge jika dilakukan dengan benar akan sangat efektif menurunkan demam
dengan cepat. Akan tetapi, efek water tepid sponge selain menurunkan suhu tubuh, juga
menyebabkan vasokonstriksi pada awal prosedur. Vasokonstriksi ini menyebabkan anak
merasa kedinginan bahkan sampai menggigil, terutama jika tidak dikombinasikan dengan
antipiretik.
Pada saat pengkajian dilakukan, orang tua pasien mengatakan bahwa mereka belum
pernah mendengar dan mempraktekan kompres hangat dengan metode water tepid
sponge untuk menurunkan demam pada anak. Oleh karena itu, penyuluh akan
memberikan penyuluhan terkait penanganan demam dengan menggunkan water tepid
sponge pada Keluarga Tn.S di Desa Pamengger.
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga memahami dan mempraktekan cara
menurunkan demam dengan water tepid sponge.
Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian water tepid sponge
2. Menyebutkan tujuan dan manfaat water tepid sponge
3. Menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan pada water tepid sponge
4. Menjelaskan bagaimana cara melakukan water tepid sponge
C. Kegiatan Penyuluhan
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Water Tepid Sponge
Demam didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari penigkatan
pusat pengatur suhu di hipotalamus. Water tepid sponge adalah sebuah teknik kompres
hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial
dengan teknik seka (Alves, 2008). Water tepid sponge merupakan salah satu cara metoda
fisik untuk menurunkan demam yang bersifat non farmakoterapi (Wang, D., Bukutu, C.,
Thompson, A., & Vohra, S., 2009). Tehnik ini dilakukan dengan melakukan kompres air
hangat di seluruh badan anak. Suhu air untuk kompres antara 30 o-35o C. Panas dari air
kompres tersebut merangsang vasodilatasi sehingga mempercepat proses evaporasi dan
konduksi, yang pada akhirnya dapat menurunkan suhu tubuh. Water tepid sponge ini
hampir sama dengan kompres air hangat biasa, yakni mengompres pada lima titik (leher,
2 ketiak, 2 pangkal paha) ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan
dengan kain. Basahi lagi kain bila kering. Berdasarkan penelitian dari Isnaeni (2014)
water tepid sponge hangat lebih efektif dari kompres hangat.
Mekanisme tubuh terhadap water tepid sponge dalam upaya menurunkan suhu tubuh
adalah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang.
Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan
ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai
otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui
kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
mencapai keadaan normal kembali.