kompaklopedia
Dalam dunia otomotif mempunyai beberapa istilah, baik kendaraan roda dua maupun
roda empat yang meliputi bodi dan mesin, mungkin tak semua orang mengetahui dan
memahami hal tersebut, ada baiknya saya menjelaskan definisi, istilah dan pengertian
tersebut dalam dunia otomotif :
1. Blok Silinder (Cylinder Block) Fungsi : Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas
dari proses pembakaran
2.Torak (Piston) Fungsi : memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang piston (connecting rod)
3. Cincin Torak (Ring Piston) Fungsi : – Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan
usaha – Mencegah oli masuk keruang bakar – Memindahkan panas dari piston ke dinding
silinder
4. Batang Torak (Connecting Rod) Fungsi : Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari
pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)
5. Poros Engkol (Crankshaft) Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar
yang akhirnya menggerakkan roda-roda
6. Bantalan (Bearing) Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros
engkol (crank shaft)
7. Roda Penerus (Flywheel) Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada
langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada langkah lain nya
8. Katup (Valve) Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang 9. Pegas
Katup (Valve Spring) Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
9. Tuas Katup (Rocker arm) Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka
10. Batang penumbuk (Push rod) Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm 12.
Penumbuk katup (Valve Lifter) Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm
melalui push rod
11. Poros Bubungan (Camshaft) Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming yang
ditentukan
12. Karter (Oil Pan) Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan
13. Piston Pin Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang
bushing
14. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer) Fungsi : Menahan poros engkol (crank shaft)
agar tidak bergerak maju-mundur
15. Timing Chain / Timing Belt Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank
shaft) ke poros cam shaft
16. Kepala Silinder (Cylinder Head) Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar
dan juga sebagai tutup silinder
17. Dudukan Katup (Valve Seat). Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup
menutup
ISTILAH / SPESIFIKASI
1. OW = Overall Width Lebar kendaraan termasuk bumper, molding, tonjolan dan lain lain
2. OH = Overall Height Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban
3. WB = Wheel base Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang e. FT = Front
tread Jarak antara garis tengah ban depan kanan dengan ban depan kiri
4. RT = Rear tread Jarak antara garis tengah ban belakang kanan dengan ban belakang kiri
5. FO = Front overhang Jarak dari sumbu roda depan sampai bagian ujung terdepan
kendaraan termasuk bumper
6. RO = Rear overhang Jarak dari sumbu roda belakang sampai bagian ujung terbelakang
kendaraan termasuk bumper
7. MGC = Minimum ground clearance Jarak terrendah yang diukur dari lantai dengan
kendaraan dalam kondisi berat kotor kendaraan
8. AOA = Angle of approach Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda depan ke titik
pertama singgungan
9. AOD = Angle of departure Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda belakang ke
titik pertama singgungan
10. CW = Curb weight Berat kosong kendaraan tanpa beban atau pengemudi tetapi termasuk
sejumlah maksimum bahan bakar dan perlengkapan standar termasuk ban serep dan
alat-alat
11. GVW = Gross vehicle weight Berat total kendaraan maksimum yang diizinkan,
berdasarkan pertimbangan hukum dan kekuatan bahan
1. Compression Ratio : Jumlah volume ruang bakar dan volume silinder dibagi dengan
volume ruang bakar
2. Top Dead Center (TDC) / TMA : Posisi paling atas piston ketika bergerak naik
3. Combustion Chamber : Ruang bakar
4. Bore : Diameter silinder
5. Displacement : Volume total silinder
6. Bottom Dead Center (BDC) : Posisi paling bawah piston ketika bergerak turun
7. In Line engine : Silinder disusun dalam satu garis
8. V type Engine : Silinder disusun dalam dua garis yang membentuk sudut “V” 9. Boxer type
engine : Silinder disusun dalam dua garis mendatar yang berlawanan arah
9. OHV : Over head Valve
10. OHC : Over head Cam shaft
11. SOHC : Single over head Cam shaft
12. DOHC : Doble over head Cam shaft
13. Vanos : Variabel Nokkenwelle steurung
14. Four Valve Technologi : Mekanisme katup menggunakan multi valve (4 valve) 16. Four
Wheel Drive (4WD) : Kendaraan yang ke empat rodanya dapat digunakan sebagai tenaga
penggerak
15. API (American Petroleum- : Standard yang menentukan kwalitas oli Institute)
16. SAE (Society of Automotive- : Angka indek yang menunjukan keken- Engineers) talan oli
17. CBU : Completely Built Up
18. CKD : Completely Knock Down
19. CO : Carbon Monoksida
20. HC : Hidro Carbon
21. DOT : Departement of transportation
22. Four Wheel Steering (4WS) : sistem kemudi yang ke-4 rodanya dapat berbelok.
23. Angka Octane : Angka yang menunjukan kemampuan bertahan bahan bakar bensin
terhadap Knocking
24. Knocking : Waktu pembakaran tertunda yang panjang, dan tekanan kompresi tinggi sekali
yang mengakibatkan putaran mesin kasar
25. Angka Cetane : Angka yang mengontrol bahan bakar solar dalam kemampuan pencegah
terjadinya knocking
26. RHD : Right Hand Drive, kemudi terletak di sebelah kanan.
27. RON : Research Octane Number, cara untuk mengetahui angka oktan.
28. Coefisien of drag : Besarnya hambatan udara.
29. LHD : Left Hand Drive
30. PK : Parden Kraft , tenaga kuda satuan Belanda.
31. PS : Pferde Starke, tenaga kuda satuan Jerman.
32. HP : Horse Power, tenaga kuda satuan Inggris.
33. Nm : Newton meter
34. Stroke : Langkah
35. VTEC : Variable valve Timing Electronic Control 3
36. ABS : Anti-lock Brake System
37. CO2 : Carbon dioksida
38. O2 : Oksigen
39. Pb : Plumbum (timah hitam)
40. Pb O2 : Plumbum oksida, Plat positif battery
41. Pb : Plat negatif battery
42. LSD : Limited Slip Differential
43. FO : Firing Order
44. FB : Firing Bench (FO pada mesin diesel)
45. DIS : Diagnostic Station
46. EFI : Electronic Fuel Injection
47. MPI : Multi Point Injection
48. CDI : Capasitor Discharge Ignition
49. TCI : Transistor Control Ignition
50. IC : Integrated Circuit
51. 1.8 L : 1,8 liter (1800 cc)
PENGERTIAN PEMBAKARAN
Over head valve (OHV), yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun disel) yang
menempatkan valve (klep masuk dan klep buang) pada cylinder head. Pada konstruksi
yang terdahulu dimana posisi valve pada crank case (motor blok), maka konstruksi crank
case menjadi rumit karena semua komponen seperti crankshaft, piston dan connecting
rod; camshaft, tappet dan valve; intake manifold dan exhaoust manifold, semuanya ada
pada crank case, sedangkan pada cylinder head tidak terdapat komponen motor satupun.
Dengan menempatkan valve pada cylinder head, maka posisi intake manifold dan
exhaoust manifold dapat dipindahkan dari crank case ke clinder head, namun untuk
menggerakkan valve/kelep dibutuhkan komponen tambahan berupa push rod dan rocker
arm.
Over head camshaft (OHC), yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun disel) yang
menempatkan camshaft pada cylinder head. Pada sistim OHV apabila posisi camshaft
tetap pada crank case, maka untuk menggerakkan valve/kelep dibutuhkan kompomen
tambahan berupa push rod dan rocker arm. Dengan menempatkan camshaft pada
cylinder head maka penggunaan tappet dan push rod dapat dieliminir sehingga
konstruksi lebih sederhana, bahkan dengan sistim Double over head camshaft (DOHC)
dimana intake valve dan exhoust valve mempunyai camshaft sendiri-sendiri, maka tidak
diperlukan lagi adanya rocker arm karena camshaft langsung menggerakan valve. Pada
sistim over head camsahft baik Single over head camshaft (SOHC) maupun Double over
head camshaft(DOHC), pada umumnya camshaft digerakkan oleh crankshaft
melalui Timing belt, yaitu belt yang mempunyai alur yang melintang sehingga dapat
digerakkan dengan semacam roda gigi. Dengan menggunakan sistim OHC dan timing belt
konstruksi lebih sederhana, penggunaan material lebih hemat dan motor menjadi lebih
halus.
Capacytor Discharge Ignition (CDI), yaitu sistim pengapian pada motor bensin yang
menggunakan sistim electronik (tidak menggunakan platina). Agar supaya pada busi
dapat timbul bunga api yang diperlukan pada proses pembakaran maka tegangannya
harus mencapai + 10.000 volt, sedangkan tegangan dari aki hanya 12 volt. Untuk
meningkatkan tegangan tersebut digunakan coil. Didalam coil terdapat dua buah
kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Arus listrik dari aki dialirkan
kekumparan primer dan interuptor. Apabila arus listrik pada kumparan primer diputus
oleh interuptor, maka akan terjadi induksi pada kumparan sekunder dan timbul arus
listrik dengan tegangan yang mencapai 10.000 volt sehingga mampu menimbulkan bunga
api pada busi yang diperlukan untuk proses pembakaran. Dulu fungsi interuptor ini
dilakukan secara mekanis oleh platina yang dibuka tutup oleh nok. Untuk mencegah
timbulnya bunga api pada platina itu sendiri, maka dipasang condensor paralel dengan
platina. Sistim platina ini kurang efektif pada putaran kerja tinggi.
Pada motor bensin modern (mulai tahun 1985) penggunaan platina sudah mulai
ditinggalkan dan digantikan dengan sistim CDI, yaitu rangkaian electronic yang berfungsi
untuk memutuskan arus primer pada coil agar supaya timbul arus sekunder dengan
tegangan 10.000 volt pada busi yang diperlukan untuk pembakaran. Karena pemutusan
arus listrik tanpa kontak langsung secara mekanis maka efektifitas pemutusan arus listrik
pada semua putaran kerja motor dapat berlangsung dengan sempurna sehingga bunga
api pada busi dapat terjadi dengan stabil pada semua putaran kerja dan pada akhirnya
proses pembakaran dapat berlangsung dengan efektif.
Fuel injection.
Yaitu sistim pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara
menggunakan pompa yang menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar kedalam
intake manifold melalui injector. Sistim yang mulai populer sejak tahun 1990-an ini
menggantikan sistim lama, dimana pencampuran bahan bakar dengan udara dilakukan
oleh karburator.
Keuntungan sistim ini adalah akurasi perbandingan antara bahan bakar dengan udara
lebih terjamin sehingga proses pembakaran dapat berlansung dengan sempurna, efisiensi
meningkat dan emisi gas buang lebih rendah. Kerugiannya adalah bahwa pada proses
pencampuran tersebut diperlukan enersi listrik dari aki untuk menggerakkan pompa
injeksi dan membuka injector, sedangkan pada sistim karburator tidak diperlukan enersi
sama sekali karena bahan bakar bercampur dengan udara karena terhisap oleh udara
yang masuk kedalam silinder. Saat ini sistim fuel injection ini telah berkembang
menjadi Multi point injection (MPI), yaitu tiap silinder mempunyai injector sendiri-
sendiri sehingga akurasi campuran bahan bakar dengan udara pada tiap-tiap silinder
lebih terjamin.
Sistem dimana saat pedal rem diinjak secara spontan, roda tidak terkunci , sehingga
terhindar dari gejala slip
2. Akselerasi
3. ATS ( DOHC )
Sensor temperature air dan brfungsi untuk menghitung temperature udara yang masuk
4. BA ( Brake Asist )
Sistem yang membantu ABS dan EBD dengan perintah ECU, bekerja berdasarkan sensor
pada keempat rodanya.
5. Blok Silinder (Cylinder Block )
Fungsi Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran.
Sistem pengapian pada motor bensin yang menggunakan electronic ( bukan Platina).
9. Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak untuk
menjalankan Valve Poppet. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup
dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka berputar.
10. Chamber Knalpot standar yang dimodifikasi dengan glasswool agar suaranya tidak
berisik.
13. DOHC ( Double Over Head Camshaft ) atau twincam : 2 camshaft dalam 1 silinder head.
14. CVT ( Countinueesly Variable Transmisi) salah satu tipe transmisi bergaya sentrifugal
dengan sistem kerja yang disebabkan putaran mesin akan melemparkan sepatu kopling
dan terhubung dengan rumah kopling.
15. EBD ( Electronik Brake Distribution ) sistem pembantu ABS, yakni rem bekerja
berdasarkan sistem elektrik agar roda tidak terkunci.
16. EGR ( Exhaust Gas Recirculating ) mengontrol pembentukan gas NOx pada gas Buang.
17. EFI ( Electronic Fuel injection) sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol oleh
ECU agar Campuran Udara dan bahan bakar sesuai, sehingga pemakaian bahan bakar
yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
18. ECU ( Electronic Fuel Injenction) pengatur bahan bakar pada sistem injeksi.
19. EVAP ( Evaporative Control System ) sistem yang mencegah pengeluaran uap bensin yang
berlebihan.
20. Fuel Injection sistem pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan
cara menggunakan pompa yang menginjeksikan ( semprot ) bahan bakar kedalam intake
manifold melalui injector.
21. ISC atau IDLE SPEED CONTROL komponen pada bagian body throttle ( yang berada di
sasis ) untuk mengatur putaran idle berdasarkan perintah ECU.
24. OHC ( Over Head Camshaft ) kontruksi motor bensin maupun diesel yang menempatkan
camshaft pada kepala silinder.
25. OHV ( Over Head Valve ) kontruksi motor bensin maupun diesel yang menempatkan Valve
( klep masuk dan klep buang ) pada kepala silinder.
26. Oktan kadar kemurnian dalam bahan bakar minyak.
27. Overhaul turun mesin.
30. PGM-FI ( Programmed Fuel Injection ) propietari elektronik sistem injeksi bahan bakar
untuk mesin dalam pembakaran dengan menyuntikan jumlah yang tepat pada bahan
bakar per-silinder berdasarkan data mesin tertentu
31. Porros Propeler salah satu komponen yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin
yang melalui roda gila diteruskan ke unit kopling kemudian ke unit transmisi dan
diterima propeller untuk diteruskan ke poros garden dan diteruskan ke roda.
32. Porting langkah untuk mencari efisiensi volumetric yang ideal buat gas bakar.
33. Power Steering perangkat tambahan pada sistem kemudi kendaraan dengan
meringankan pengemudi saat belok/mengurangi tenaga pengemudi untuk memutar roda
kemudi.
34. RPM ( Rotation Per Minute ) rotasi putaran mesin per-menit.
35. SOHC ( Single Over Head Camshaft ), 1 camshaft dalam 1 kepala silinder yang
menggunakan teknologi karburator pada sistem pembakarannya.
36. Poros Propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi
menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa agar saat
memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut
tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban.
37. Porting langkah untuk mencari efisiensi volumetric yang ideal buat gas bakar.
38. Speleng stir pada kendaraan goyang atau tidak stabil.
39. Super Charger dan Turbo Super Charger meningkat daya yang dihasilkan dari motor
dapat dilakukan dengan memperbesar kapasitas dari motor tersebut.
Super charger
44. TPS ( Throttle Position Sensor ) ( DOHC ) sensor berbentuk potensiometer untuk
memonitor posisi throttle pada mesin terletak di bagian butterfly spindle (flap throttle).
45. Valve : Katup atau klep
46. VVT ( Variable Valve Timing ) pengaturan lama waktu pembukaan dan tinggi bukaan
valve yang disesuaikan dengan putaran kerja motor.
47. VVT-i ; pengoptimalan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang
membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunkan tingkat emisi bahan
bakar serendah mungkin.
48. Valve poppet(katup) adalah salah satu bagian dari mesin mobil yang berguna sebagai
alat untuk membuka dan menutup. Katup berfungsi mengatur masuknya gas baru dan
keluarnya gas buang sisa pembakaran pada mesin motor.
Istilah Berikutnya
Engine Tune Up
adalah tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin pada taraf kerja
mesin yang optimal, yaitu dengan menyetel ulang, membersihkan, sampai dengan
mengganti part yang sudah rusak.
Oktan:
adalah unsur kemurnian yang terkandung dalam bahan bakar minyak, biasanya
dinyatakan dengan angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa
diberikan sebelum bahan bakar terbakar secara spontan.
Torak
Torak atau Piston atau Seher adalah komponen sumbat geser yang terpasang presisi di
dalam cilinder yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan
pembakaran pada ruang bakar.
Turbulensi
adalah bilamana torak berada pada bagian atas suatu langkah didalam silinder,yang
mana posisi torak dekat pada kepala silinder.
adalah bilamana torak berada pada bagian bawah suatu langkah didalam silinder, yang
mana posisi torak dekat dengan poros engkol.
Stroke
adalah panjang langkah kerja piston yg diukur dari Titik Mati Atas (TMA) sampai dengan
Titik Mati Bawah (TMB)
Oktan
adalah unsur kemurnian yang terkandung dalam bahan bakar bensin, biasanya
dinyatakan dengan angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa
diberikan sebelum bahan bakar terbakar secara spontan.
Supercharger
adalah suatu peralatan tambahan pada motor bensin atau disel yang dapat meningkatkan
pasokan udara dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara luar kedalam
silinder.
Turbo charger
adalah rangkaian turbin dengan kompresor udara pada satu as, dimana turbin bekerja
dengan memanfaatkan gas buang dari motor itu sendiri.
yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun disel) yang menempatkan valve (klep masuk
dan klep buang) pada cylinder head.
Fuel injection.
Yaitu sistim pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara
menggunakan pompa yang menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar kedalam
intake manifold melalui injector. Sistim yang mulai popule
Transmisi,
Radiator
adalah suatu bagian atau komponen dari sistem pendinginan yang menggunakan sistem
pendinginan air. karena itu fungsi radiator adalah mendinginkan mesin.
Alternator
Karburator
Solenoid
termostat
adalah suatu alat yang dapat menghubungkan dan memutuskan lingkaran arus secara
otomatis berdasarkan perubahan suhu.
Crankshaft
adalah komponen mesin yang merubah gerakan naik turun torak menjadi gerak putar
Iklan
Posted in Artikel Tinggalkan komentar