Laporan Seminar M-05 Refa Tika PDF
Laporan Seminar M-05 Refa Tika PDF
Disusun oleh :
Refa Shopiyah Agustina (121180015)
Agustika Kurnia (121180027)
LAPORAN
(M-05)
Disusun oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunianya, laporan praktikum pemisahan mekanik dan
transportasi zat padat ini dengan judul “Dinamika Proses Pengosongan Tangki
dan Pengukuran Suhu” dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini pula, kami ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu agar
laporan ini dapat terselesaikan, terutama:
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan Percobaan............................................................................... 1
1.3. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 2
1.4. Hipotesis ............................................................................................ 6
iv
DAFTAR ARTI LAMBANG
τ : Konstanta waktu
𝑑ℎ
: Perubahan ketinggian terhadap waktu (cm/s )
𝑑𝑡
K : Konstanta
n : Orde
A : Luas permukaan (cm2)
D : Diameter (cm)
t : Waktu (detik)
T : Suhu (°C)
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Respon Output Terhadap Perubahan Input ....................................... 2
Gambar 1.2. Respon Output Terhadap Gangguan Pada Proses ............................ 3
Gambar 1.3. Sistem pengosongan tangki dengan input dan output ...................... 4
Gambar 2.1. Rangkaian Alat Pengosongan Tangki .............................................. 7
Gambar 2.2. Rangkaian Alat Pengukuran Suhu ................................................... 7
Gambar 3.1. Hubungan antara waktu vs tinggi tangki pada diameter 2,12 cm .. 15
Gambar 3.2. Hubungan antara waktu vs tinggi tangki pada diameter 2,53 cm .. 16
Gambar 3.3.. Hubungan antara waktu vs ttinggi tangki pada diameter 3,15 cm 17
Gambar 3.4. Hubungan antara waktu dengan tinggi ............................................ 19
Gambar 3.5.Hubungan antara waktu vs suhu pada proses dingin ke panas ......... 20
Gambar 3.6..Hubungan antara waktu vs suhu pada proses panas ke dingin ........ 21
Gambar 3.7. Grafik hubungan antara waktu vs suhu ........................................... 23
vii
INTISARI
Dinamika proses merupakan salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia
yang bertujuan memberikan dasar pengetahuan sifat dinamis dari suatu sistem dan
pengendalian sistem dengan pengenalan sepenuhnya terhadap kemungkinan
adanya bahaya dari sistem.Untuk mengetahui suatu nilai dinamika proses dalam
teknik kimia digunakan prinsip reaksi kimia, proses fisika, dan matematika.
Dinamika proses mempelajari sistem proses terhadap respon output terhadap
perubahan input maupun respon output terhadap gangguan pada sistem proses.
Pada percobaan pengosongan tangki, percobaan di mulai dengan
memasang pipa dengan diameter 2,12 cm pada tangki dan mengisi tangki dengan
air sampai ketinggian 34 cm. Kemudian membuka kran dan secara bersamaan
menghidupkan stopwatch lalu mencatat waktu berkurangnya ketinggian air dalam
tangki setiap 1 cm sampai air didalam tangki habis. Percobaan dilanjutkan dengan
mengalirkan air melalui diameter pipa 2,53 cm; dan 3,15 cm.
Pada percobaan pengukuran suhu, percobaan dimulai dengan menyiapkan
alat dan bahan. Kemudian mengisi gelas beker pertama dengan air panas dan gelas
beker kedua di isi dengan air dingin. Termometer di celupkan pada air panas
hingga mencapai suhu 80 °C kemudian langsung memindahkan termometer ke
dalam air dingin .Mencatat waktu yang dibutuhkan termometer setiap 5 °C sampai
mencapai suhu 20 °C pada air dingin.Kemudian melakukan percobaan sebaliknya
dengan suhu yang sama pada air dingin ke air panas. Dari percobaan pengosongan
tangki menggunakan diameter pipa yang berbeda – beda yaitu 2,12 cm; 2,53 cm
dan 3,15 cm didapatkan bahwa semakin besar diameter pipa maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tangki lebih cepat. Pada pipa yang berdiameter
2,12 cm didapatkan nilai k sebesar 1,0367 dan nilai n sebesar 1,576 , pipa
berdiameter 2,53 cm didapat k sebesar 1,0429 dan nilai n sebesar 1,684 , pipa
dengan diameter 3,15 cm didapatkan nilai k sebesar 1,092 dan nilai n sebesar 1,764
Pada percobaan pengukuran suhu respon termometer dari panas ke dingin lebih
cepat dari pada dingin ke panas.Hal ini dibuktikan dari data yang didapat dimana
waktu yang dibutuhkan termometer dari air panas 80 °C ke air dingin 20°C adalah
506 detik sedangkan waktu termometer dari suhu dingin 20°C ke air panas 80 °C
adalah 1135 detik.
ix
MAKALAH
PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK DAN
TRANSPORTASI ZAT PADAT
DINAMIKA PROSES PENGOSONGAN TANGKI DAN
PENGUKURAN SUHU (M-05)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam suatu proses dalam teknik kimia ada beberapa faktor penting
antara lain waktu dan suhu, karena merupakan faktor utama yang
mempengaruhi suatu pengendalian proses atau dinamika proses. Dinamika
proses merupakan salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia yang bertujuan
memberikan:
a. Dasar pengetahuan sifat dinamis suatu sistem.
Gangguan
𝑣 𝑑𝐶𝐴
= - 𝐶𝐴 − 𝐶𝐴1
𝐹1 𝑑𝑡
𝑣 𝑑𝐶𝐴
+ 𝐶𝐴1 = 𝐶𝐴
𝐹1 𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
𝐶𝐴 = 𝜏 + 𝐶𝐴 ..................................................................... (3)
𝑑𝑡
Persamaan Bernoulli :
𝑃1 𝑉1 2 𝑃2 𝑉2 2
+ gz1 + = + gz2 +
𝜌1 2 𝜌2 2
Tangki terbuka → P1 = P2
Tidak ada aliran masuk → V1 = 0
𝑉2
= 𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 )
2
𝑉2 2 = 2𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 )
𝑉2 = √2𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 ) ............................................................... (4)
𝑄 = 𝐴 𝑉2
𝑄 = 𝐴 √2𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 ) .............................................................. (5)
Parameter pengosongan tangki : 𝑄 = 𝑘 ℎ𝑛
𝑑𝑣
= −𝑄𝑜𝑢𝑡
𝑑𝑡
− 𝐴 √2𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 ) = 𝑘 ℎ𝑛
𝐼𝑛 [𝐴 √2𝑔 (𝑧2 − 𝑧1 ) ] = 𝑘 ℎ𝑛
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Stopwatch 5. Kompor listrik
2. Kran 6. Ember
3. Termometer 7. Meteran
4. Gelas beker
B. Bahan
1. Air
2. Es batu
2.2. RANGKAIAN ALAT
1. Pengosongan Tangki
Keterangan :
1. Tangki
2. Kran
3 3. Meteran
1
2
2. Pengukuran Suhu
Keterangan :
1. Termometer
2. Kompor listrik
3. Gelas beker
4. Gelas beker
5. Baskom
Mengisi gelas beker dengan air dan memanaskan sampai suhu 80oC
dh h2 + h1
=
dt t 2 + t1
c. Mencari h pada persamaan
dh h2 + h1
=
dt 2
Ʃy = bƩx + n.a
Ʃxy = bƩx2 +Ʃx.a ,
Maka diperoleh :
nΣxy − Σx. Σy Σy − b. Σx
𝑏= a=
nΣx2 − (Σx. Σx) n
dengan y = tinggi (h) dan x = waktu (t)
sehingga persamaan garisnya y = ax + b
e. Menentukan parameter
𝑑ℎ
−𝐴 ( ) = k. hn
𝑑𝑡
dilinearisasi menjadi :
𝑑ℎ
In [−𝐴 ( )] = n. In. h + In k
𝑑𝑡
y = ax + b
dengan :
𝑑ℎ
y = In [−𝐴 ( 𝑑𝑡 )] a=n
x = In (h) b = In k
y = T − To , x = T1 − To
y t
= 1 − e ⁄τ
x
t y
e ⁄τ = 1 −
x
y −1
In (1 − ) = ( ) t
x τ
y
y = In(1 − x)
−1
𝑎= ; 𝑥=𝑡
𝜏
dengan metode “least square”
𝞢y = a.𝞢x + n.b ; b = 0
𝛴𝑦
maka, diperoleh : a = 𝛴𝑥
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
3.2. Pembahasan
1. Proses Pengosongan Tangki
Proses pengosongan tangki untuk diameter yang berbeda-beda dapat
ditunjukkan pada grafik berikut :
1.1. Hubungan Waktu dan Tinggi Untuk Mencari Parameter Pengosongan
Tangki (k dan n) pada D = 2,12 cm
a = n ; n = 1,576
b = ln k
k = eb
k = e0,036 k = 1,0367
Sehingga didapatkan persamaan garis yaitu :
y = 1,576 x + 0,036
6.2
6.1
6
ln(-A dh/dt)
5.9
5.8 y = 1,576x + 0,036
R² = 0,1174
5.7
5.6
5.5
3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9
ln h
Y data Y hitung Linear (Y data)
Gambar 3.1. Hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa
diameter 2,12 cm
Dari grafik didapat bahwa semakin tinggi permukaan air makalaju alirnya
makin cepat, karena tekanan hidrostatisnya semakin besar. Berdasarkan
grafik diatas dapat disimpulkan juga bahwa semakin besar diameter pipa maka
waktu untuk mengosongkan tangki semakin kecil.
Persen kesalahan rata-rata yang didapatkan :
38,21 %
% Kesalahan rata-rata =
15
= 2,55 %
6.4
6.3
6.2
y = 1,684x + 0,042
6.1 R² = 0,1054
6
5.9
5.8
3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9
ln h
Y data Y hitung Linear (Y data)
Gambar 3.2. Hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa
diameter 2,53 cm
Dari grafik didapat bahwa semakin tinggi permukaan air maka laju alirnya
semakin cepat, karena tekanan hidrostatisnya semakin besar. Berdasarkan
grafik diatas dapat disimpulkan juga bahwa semakin besar diameter pipa
maka waktu untuk mengosongkan tangki semakin kecil.
Persen kesalahan rata-rata yang didapatkan :
33,28 %
% Kesalahan rata-rata =
15
= 2,22 %
6.8
6.7
6.6
6.5
6.4
6.3
6.2
3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9
ln h
Gambar 3.3. Hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa
diameter 3,15 cm
Dari grafik didapat bahwa semakin tinggi permukaan air makalaju alirnya
makin cepat, karena tekanan hidrostatisnya semakin besar. Berdasarkan
grafik diatas dapat disimpulkan juga bahwa semakin besar diameter pipa
maka waktu untuk mengosongkan tangki semakin kecil.
Persen kesalahan rata-rata yang diperoleh :
56,16 %
% Kesalahan rata-rata =
15
= 3,74 %
60
50
40
Tinggi (h)
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Waktu (detik)
D1 D2 D3
= 8,33 %
100
y = 24.138e0.0026x
80 R² = 0.9323
Suhu (oC)
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600
Waktu (detik)
= 9,92 %
90
80
70
60
Suhu (oC)
50 y = 80.364e-0.001x
40 R² = 0.986
30
20
10
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Waktu (detik)
90
80
70
Suhu (℃) 60
50
40
30
20
10
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Waktu (detik)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses Pengosongan Tangki
a. Semakin besar diameter pipa, maka waktu yang dibutuhkan untuk
pengosongan tangki semakin cepat. Hal ini disebabkan karena debit
aliran yang keluar dari tangki berbanding lurus dengan diameter pipa
keluaran.
b. Semakin besar diameter tangki, maka harga k yang didapat juga
semakin besar
Tabel 4.1 . Kesimpulan proses pengosongan tangki
Diameter %Kesalahan
No (cm) K Persamaan rata- rata
1 2.12 1,0367 Y = 1,576x + 0,036 2.55%
26
LAMPIRAN
A. Pengosongan tangki
1. Untuk pipa dengan diameter 2,12 cm
a. Menghitung luas tangki
1
A = 4 πD2
1
= 4 (3,14)(74 cm)2
= 4298,66 cm2
dh
b. Mencari dt
h2 − h1
=
t 2 − t1
47 − 48
=
11 − 0
= -0,0909
c. Mencari H persamaan
(h1 + h2 )
H (1,2) =
2
(48 + 47)
=
2
= 47,5 cm
Tabel 1. Pengosongan tangki pada diameter pipa D = 2,12 cm
ln (-A
H H ln H
No t (detik) dh/dt -A *dh/dt ) X2 XY
(cm) pers pers (x)
(y)
1. 48 0 -0,091 47,5 -4298,66 3,8607 5,9681 14,9052 23,04108
2. 47 11 -0,111 46,5 -4298,66 3,8395 6,1687 14,7414 23,68456
3. 46 20 -0,1 45,5 -4298,66 3,8177 6,0635 14,5749 23,1486
4. 45 30 -0,083 44,5 -4298,66 3,7955 5,8808 14,4057 22,32033
5. 44 42 -0,1 43,5 -4298,66 3,7728 6,0635 14,2337 22,87604
6. 43 52 -0,071 42,5 -4298,66 3,7495 5,7266 14,0588 21,47191
7. 42 66 -0,063 41,5 -4298,66 3,7257 5,5935 13,8808 20,83955
8. 41 82 -0,071 40,5 -4298,66 3,7013 5,7266 13,6996 21,19588
9. 40 96 -0,083 39,5 -4298,66 3,6763 5,8808 13,5152 21,61941
10. 39 108 -0,067 38,5 -4298,66 3,6507 5,6585 13,3273 20,65728
11. 38 123 -0,111 37,5 -4298,66 3,6243 6,1687 13,1358 22,3576
12. 37 132 -0,077 36,5 -4298,66 3,5973 5,8008 12,9407 20,86732
13. 36 145 -0,083 35,5 -4298,66 3,5695 5,8808 12,7416 20,99154
14. 35 157 -0,077 34,5 -4298,66 3,541 5,8008 12,5384 20,54043
15. 34 170 0 0 -4298,66 0 0 0 0
Jumlah 51,922 82,382 192,699 305,6115
6.2
6
ln(-A dh/dt)
5.4
3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9
Y data Y hitung
ln h Linear (Y data)
Grafik hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa diameter 2,12 cm
Menghitung % kesalahan
% Kesalahan = y data – y hitung
. 100 %
y data
= 5,9681-6,1205 . 100 %
5,9681
= 2,55 %
Dengan cara yang sama maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Y data, y hitung dan % kesalahan
No. X Y data Y hitung % Kesalahan
1. 3,86073 5,9681 6,1205 2,55%
2. 3,839452 6,1687 6,087 1,32%
3. 3,817712 6,0635 6,0527 0,18%
4. 3,795489 5,8808 6,0177 2,33%
5. 3,772761 6,0635 5,9819 1,35%
6. 3,749504 5,7266 5,9452 3,82%
7. 3,725693 5,5935 5,9077 5,62%
8. 3,701302 5,7266 5,8693 2,49%
9. 3,676301 5,8808 5,8298 0,87%
10. 3,650658 5,6585 5,7894 2,31%
11. 3,624341 6,1687 5,748 6,82%
12. 3,597312 5,8008 5,7054 1,64%
13. 3,569533 5,8808 5,6616 3,73%
14. 3,540959 5,8008 5,6166 3,18%
15. 0 0 0 0%
% Kesalahan rata-rata 2,55%
= -0,1429
Tabel 3. Pengosongan tangki pada diameter pipa D = 2,53 cm
ln (–A
H t ln H
No dh/dt H pers -A *dh/dt X2 XY
(cm) (detik) pers (x)
(y)
1. 48 0 -0,14286 47,5 -4298,66 3,8607 6,42015 14,9052 24,78646
2. 47 7 -0,14286 46,5 -4298,66 3,8395 6,42015 14,7413 24,64985
3. 46 14 -0,14286 45,5 -4298,66 3,8177 6,42015 14,5749 24,51028
4. 45 21 -0,14286 44,5 -4298,66 3,7955 6,42015 14,4057 24,3676
5. 44 28 -0,11111 43,5 -4298,66 3,7728 6,16883 14,2337 23,27354
6. 43 37 -0,125 42,5 -4298,66 3,7495 6,28662 14,0587 23,5717
7. 42 45 -0,08333 41,5 -4298,66 3,7257 5,88115 13,8807 21,91137
8. 41 57 -0,125 40,5 -4298,66 3,7013 6,28662 13,6996 23,26867
9. 40 65 -0,16667 39,5 -4298,66 3,6763 6,5743 13,5151 24,1691
10. 39 71 -0,14286 38,5 -4298,66 3,6507 6,42015 13,3273 23,43777
11. 38 78 -0,11111 37,5 -4298,66 3,6243 6,16883 13,1358 22,35796
12. 37 87 -0,11111 36,5 -4298,66 3,5973 6,16883 12,9406 22,19122
13. 36 96 -0,125 35,5 -4298,66 3,5695 6,28662 12,7415 22,44029
14. 35 104 -0,11111 34,5 -4298,66 3,541 6,16883 12,5383 21,84359
15. 34 113 0 0 -4298,66 0 0 0 0
Jumlah 51,922 88,0914 192,6992 326,7794
6.4
6.3
6.2
y = 1,684x + 0,042
6.1 R² = 0,1054
6
5.9
5.8
3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9
ln h
Y data Y hitung Linear (Y data)
Grafik hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa diameter
2,53 cm
Menghitung % kesalahan
y data – y hitung
% Kesalahan =
y data . 100 %
6,4201 – 6,5422
=
. 100 %
6,4201
= 1,9 %
Dengan cara yang sama maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. y data, y hitung dan % kesalahan
No. X Y data Y hitung % kesalahan
1. 3,86073 6,420148 6,5422 1,90%
2. 3,839452 6,420148 6,5075 1,36%
3. 3,817712 6,420148 6,471 0,79%
4. 3,795489 6,420148 6,4336 0,21%
5. 3,772761 6,168834 6,3954 3,67%
6. 3,749504 6,286617 6,3562 1,11%
7. 3,725693 5,881152 6,3161 7,40%
8. 3,701302 6,286617 6,275 0,18%
9. 3,676301 6,574299 6,2329 5,19%
10. 3,650658 6,420148 6,1898 3,59%
11. 3,624341 6,168834 6,1453 0,38%
12. 3,597312 6,168834 6,0998 1,12%
13. 3,569533 6,286617 6,053 3,72%
14. 3,540959 6,168834 6,0049 2,66%
15. 0 0 0 0%
%Kesalahan rata-rata 0,02%
= 4298,66 cm2
𝑑ℎ
b. Mencari 𝑑𝑡
𝑑ℎ (H2−H1)
=
𝑑𝑡 (𝑡2−𝑡1)
47−48
=
11−0
= -0,0909
c. Mencari H persamaan
(𝐻1+𝐻2)
H(1,2) =
2
(48+47)
=
2
= 47,5 cm
Tabel 5. Pengosongan tangki pada diameter pipa D = 3,15 cm
ln (-A
H ln H
No t (detik) dh/dt H pers -A * dh/dt X2 XY
(cm) pers (x)
(y)
1. 48 0 -0,2 47,5 -4298,66 3,8607 6,7566 14,90523 26,08549
2. 47 5 -0,16667 46,5 -4298,66 3,8395 6,5743 14,74139 25,24171
3. 46 11 -0,25 45,5 -4298,66 3,8177 6,9798 14,57493 26,64673
4. 45 15 -0,14286 44,5 -4298,66 3,7955 6,4201 14,40574 24,3676
5. 44 22 -0,14286 43,5 -4298,66 3,7728 6,4201 14,23373 24,22169
6. 43 29 -0,14286 42,5 -4298,66 3,7495 6,4201 14,05878 24,07237
7. 42 36 -0,2 41,5 -4298,66 3,7257 6,7566 13,88079 25,1731
8. 41 41 -0,125 40,5 -4298,66 3,7013 6,2866 13,69964 23,26867
9. 40 49 -0,16667 39,5 -4298,66 3,6763 6,5743 13,51519 24,1691
10. 39 55 -0,14286 38,5 -4298,66 3,6507 6,4201 13,32731 23,43777
11. 38 62 -0,2 37,5 -4298,66 3,6243 6,7566 13,13585 24,4883
12. 37 67 -0,16667 36,5 -4298,66 3,5973 6,5743 12,94066 23,64981
13. 36 73 -0,25 35,5 -4298,66 3,5695 6,9798 12,74156 24,9145
14. 35 77 -0,25 34,5 -4298,66 3,541 6,9798 12,53839 24,71506
15. 34 81 0 0 -4298,66 0 0 0 0
Jumlah 51,922 92,899 192,6992 344,4519
Grafik hubungan antara waktu dengan tinggi tangki pada pipa diameter 3,15 cm
Menghitung % kesalahan
y data – y hitung
% Kesalahan =
y data . 100 %
6,7566 – 6,8983
. 100 %
=
6,7566
= 2,1 %
Dengan cara yang sama maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. y data, y hitung dan % kesalahan
No X Y data Y hitung % kesalahan
1. 3,8607 6,7566 6,8983 2,10%
2. 3,8395 6,5743 6,8607 4,36%
3. 3,8177 6,9798 6,8224 2,25%
4. 3,7955 6,4201 6,7833 5,66%
5. 3,7728 6,4201 6,7432 5,03%
6. 3,7495 6,4201 6,7021 4,39%
7. 3,7257 6,7566 6,6601 1,43%
8. 3,7013 6,2866 6,6171 5,26%
9. 3,6763 6,5743 6,573 0,02%
10. 3,6507 6,4201 6,5276 1,67%
11. 3,6243 6,7566 6,4813 4,07%
12. 3,5973 6,5743 6,4336 2,14%
13. 3,5695 6,9798 6,3846 8,53%
14. 3,541 6,9798 6,3341 9,25%
15. 0 0 0,088 0%
% Kesalahan rata-rata 3,74%
B. Pengukuran Suhu
Parameter pengukuran suhu
T1 − To
= 1- e-t/τ
T1− To
y
= 1- e-t/τ
x
y
1 - x = e-t/τ
y 1
ln [ 1- ]=- .t
x T
Dimana :
y
y = ln [ 1- ]
x
1 1
a= - →𝜏=-
τ a
Dengan metode “least square”
Y = a (X) + b.N ; b = 0
Maka diperoleh :
Y
a=
X
1. Proses Dingin – Panas
y
X = T1 – To y = ln [ 1- ]
x
0
= (80 – 20) ℃ = ln [ 1- ]
60
= 60 ℃ = ln 1
Y = T- To y =0
= (20 – 20) ℃
=0℃
Dengan cara yang sama akan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 7. Hubungan antara suhu dengan waktu
T Y X 𝑦 y y
No o 1- t (x) ln [ 1- ]
( C) (T-To) ( T1-To) 𝑥 x x
1. 20 0 60 0 1 0 0
2. 25 5 60 0,0833 0,9167 85 -0,087
3. 30 10 60 0,1667 0,8333 90 -0,1823
4. 35 15 60 0,25 0,75 105 -0,2877
5. 40 20 60 0,3333 0,6667 150 -0,4055
6. 45 25 60 0,4167 0,5833 185 -0,539
7. 50 30 60 0,5 0,5 226 -0,6931
8. 55 35 60 0,5833 0,4167 303 -0,8755
9. 60 40 60 0,6667 0,3333 340 -1,0986
10. 65 45 60 0,75 0,25 382 -1,3863
11. 70 50 60 0,8333 0,1667 422 -1,7918
12. 75 55 60 0,9167 0,0833 465 -2,4849
13. 80 60 60 1 0 506 0
Jumlah 3259 -9,8317
Dimana :
T = suhu termometer
T0 = suhu mula-mula = 20 oC
Ti = suhu akhir = 85 oC
Maka diperoleh :
𝑎 = −0,003 ⇒ 𝜏 = 331,48
Sehingga diperoleh persamaan :
T = 60 (1-e-t/331,48) + 20
T data – T hitung
% Kesalahan = . 100 %
T data
20 - 20
= . 100 %
20
= 0%
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut :
100
y = 24.138e0.0026x
80 R² = 0.9323
Suhu (oC)
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600
Waktu (detik)
= 60 ℃ = ln 1
Y = T- To y =0
= (20 – 20) ℃
=0℃
Dengan cara yang sama akan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 9. Hubungan antara suhu dengan waktu
Y X 𝑦 y y
No T (oC) 1- t (x) ln [ 1- ]
(T-To) ( T1-To) 𝑥 x x
1. 80 0 -60 0 1 0 0
2. 75 -5 -60 0,0833 0,9167 32 -0,087
3. 70 -10 -60 0,1667 0,8333 92 -0,1823
4. 65 -15 -60 0,25 0,75 160 -0,2877
5. 60 -20 -60 0,3333 0,6667 245 -0,4055
6. 55 -25 -60 0,4167 0,5833 334 -0,539
7. 50 -30 -60 0,5 0,5 457 -0,6931
8. 45 -35 -60 0,5833 0,4167 590 -0,8755
9. 40 -40 -60 0,6667 0,3333 691 -1,0986
10. 35 -45 -60 0,75 0,25 750 -1,3863
11. 30 -50 -60 0,8333 0,1667 853 -1,7918
12. 25 -55 -60 0,9167 0,0833 1027 -2,4849
13. 20 -60 -60 1 0 1135 0
Jumlah 6366 -9,8317
Dimana :
T = suhu termometer
T0 = suhu mula mula = 80 oC
Ti = suhu akhir = 20 oC
Maka diperoleh :
𝑎 = −0,00154 ⇒ 𝜏 = 647,4997
Sehingga diperoleh persamaan garis :
T = -60 (1-e-t/647,4997) + 80
T data – T hitung
% Kesalahan = . 100 %
T data
= 80 - 80
. 100 %
80
= 0%
Suhu (oC) 80
60 y = 80.364e-0.001x
R² = 0.986
40
20
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Waktu (detik)
Jawaban :
a. Pengukuran suhu dari dingin ke panas lebih cepat. Hal ini disebabkan
molekul-molekul zat cenderung lebih mudah berada pada keadaan
diam (kondisi dingin). Kemudian bergerak cepat ( kondisi panas)
dibandingkan sebaliknya yaitu pada keadaan bergerak cepat kemudian
berkurang kecepatannya.
b. Perpindahan panas yang terjadi pada termometer adalah :
1. Konveksi dari lingkungan ke lapisan film dinding gelas termometer
2. Konduksi dari lapisan film dinding ke dalam dinding bagoam
dalam termometer
3. Konveksi dari dinding gelas termometer bagian dalam ke fluida
dalam termometer
c. Pada proses pengosongan tangki, semakin besar diameter tangki, maka
nilai k yang didapat akan semakin besar karena dapat dilihat dari rumus
Q = k.hn , dimana Q = A.V . Maka Q berbanding lurus dengan nilai k,
sehingga semakin besar diameter, nilai k juga semakin besar.
d. Karena dilihat dari tekanan hidrostatiknya dimana tinggi cairan maka
tekanannya semakin besar sehingga menyebabkan kecepatan airnya
cepat dan membutuhkan waktu pengosongan tangki yang cepat.
2. Asifa Ihya Nurdina
Pertanyaan :
a. Sebutkan contoh variabel input dan variabel output.
b. Apa itu steady dan unsteady? Jelaskan.
c. Apakah pengosongan tangki dan pengukuran suhu saling
berkesinambungan? Jika iya sebutkan alasannya.
d. Apa pengaruh dari besarnya nilai thou yang didapat?
Jawaban :
a. 1). Variabel input ada 2 yaitu :
a) Variabel termanipulasi, yaitu variabel yang nilainya dapat
diatur secara bebas oleh operator dan mekanisme pengendalian.
Contoh : Laju alir
b) Gangguan, yaitu variabel yang nilainya bukan dari hasil
pengukuran operatoor atau mekanisme pengendalian. Dapat
dikatakan variabel ini adalah variabel yang tidak diharapkan.
Contoh : Suhu bergeser, atmosferik, dan zat pengotor sehingga
laju alir menjadi lambat atau terganggu.
2). Variabel output, ada 2 yaitu :
a) Variabel terukur, yaitu nilai variabel yang dapat diketahui
dengan pengukuran secara langsung . Contoh : suhu dan debit
b) Variabel tak terukur, yaitu nilai variabel yang tidak dapat
diketahui nilainya secara langsung. Contoh : τ dan k
b. Steady adalah kondisi sewaktu sifat suatu sistem tidak berubah
dengan berjalannya waktu atau dengan kata lain konstan. Pada
kebanyakan sistem, keadaan tunak baru akan tercapat beberapa waktu
setelah sistem dimulai. Sedangkan unsteady adalah kondisi sewaktu
sifat suatu sitem berubah dengan berjalannya waktu.
c. Pengosongan tangki dan pengukuran suhu saling berkesinambungan.
Hal ini dapat dilihat dari tujuan percobaan pertama yaitu ingin
mempelajari kelakuan proses dinamik yaitu proses pengosongan tangki
dan pengukuran suhu.
d. Besarnya nilai 𝜏 berpengaruh pada lebih cepat mana antara
pengukuran suhu dingin ke panas atau panas ke dingin. Dari
hasil di dapatkan nilai 𝜏 yang besar diperoleh pada
pengukuran panas ke dingin. 𝜏 sendiri merupakan konstanta
waktu termometer, semakin besar nilai 𝜏 maka semakin lama
waktu yang diperlukan untuk pengukuran suhu tersebut.