Abstrak
I. Permasalahan
Kesenjangan desa dan kota antara penduduk kaya dan penduduk miskin
senantiasa menjadi persoalan yang hampir selalu menjadi narasi yang dibicarakan
di ruang-ruang publik. Dari data BPS (2015) menyebutkan dari 22,7 juta
terjadi antara jarak penduduk miskin dan penduduk kaya (gini ratio), pada tahun
2002 angka gini ratio adalah 0,33 masuk di tahun 2014 angka gini ratio meningkat
maupun daerah belum bisa menjangkau seluruh kawasan dan lapisan masyarakat.
arah pembangunan selama ini dalam kurun penerapan otonomi daerah ternyata
yang sangat besar juga banyak ditemui desa-desa yang masyarakatnya hidup di
2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sebenarnya mengakui otonomi desa dan
seperti inilah kemudian yang semakin melebarkan jarak antara desa dan kota,
2
selain itu tentu hal ini menimbulkan arus urbanisasi yang sangat besar, penduduk
desa selalu berorientasi untuk mencari pekerjaan di kota sementara desa tetap
menjadi angin segar bagi pemerintah desa, bagaimana tidak kedudukan desa yang
hybrid antara self government community dan local self government. Kedudukan
ini didukung dengan asas rekognisi dan asas subsidaritas dalam pengaturan desa.
usal dan urusan local berskala desa ditambah dukungan finansial yang sangat
besar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu
dana desa.
Dana desa adalah salah satu sumber pendapatan desa yang diterima oleh
desa, selain itu anggaran dana yang diterima oleh desa datang dari berbagai
tingkatan Pemerintahan, dari Pemerintah Daerah Kabupaten ada dana bagi hasil
retribusi (BHR) serta bagi hasil pajak (BHP), selain itu ada juga alokasi dana
Desa1 merupakan bagian keuangan Desa yang diperoleh dari hasil bagi hasil pajak
1
Aryadi. 2018. “Apa itu Alokasi Dana Desa dan Isu-isu yang Menyertainya?”.
http://www.berdesa.com/apa-alokasi-dana-desa-dan-isu-isu-menyertainya/. Diakses
tanggal 02 Pebruari 2019
3
daerah dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
selain itu di beberapa daerah juga ada bantuan keuangan khusus kabupaten
maupun provinsi. Dana desa diberikan pertama kali pada tahun 2015 yang
secara serius dalam kurun waktu sebelumnya. Banyak penduduk yang pindah ke
Lewat prioritas penggunaan dana desa pada tahun 2018 yang ditetapkan
(Permen DPDTT) Nomor 19 Tahun 2017. Prioritas penggunaan dana desa tahun
2018 seperti disebutkan dalam Pasal 3 ayat 2 Permen DPDTT No. 19 Tahun 2017
Selanjutnya pada ayat 3 Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) antara lain bidang kegiatan produk unggulan desa atau kawasan perdesaan,
BUM Desa atau BUM Desa Bersama, embung, dan sarana olahraga Desa sesuai
dasarnya Dana Desa tahun 2018 digunakan untuk kegiatan produk unggulan desa
sangatlah beragam bentangan alam yang indah, budaya khas yang dimiliki
unggulan bisa dikembangkan oleh desa. Sebagai negara yang lebih banyak dikenal
kabupaten/kota. Salah satu kabupaten yang melirik desa wisata untuk bisa
kemasyuran pariwisata tentu tidak akan sulit untuk mengembangkan desa wisata.
Tengah, Kemenuh, Mas, dan Desa Batubulan. Potensi daya tarik wisata yang
dimiliki oleh masing-masing desa, diikuti dengan kebijakan desa wisata yang
dimiliki oleh kabupaten serta didukung dengan dana desa yang diprioritaskan
2014, oleh sebab itu pengembangan produk unggulan desa yang dikemas kedalam
usaha ekonomi produktif desa menjadi hal yang mutlak dilaksanakan. Telah kita
Gianyar melalui kebijakan penetapan desa wisata yang dimulai pada tahun 2017.
Kebijakan ini kemudian telah didukung oleh desa yang ditetapkan lewat
pada tahun 2018 dengan memanfaatkan dana desa, namun kebiajakan yang baik
ini ternyata belum bisa secara optimal dilaksanakan karena sampai pertengahan
tahun 2019 belum juga ada desa wisata yang bisa beoperasi
dengan arah kebijakan yang belum termanajemen dengan baik, belum banyak
eksistensi dari desa wisata di Kabupaten Gianyar. Disisi lain peran swasta dan
akademisi malah jauh lebih dominan guna mendukung pengembangan desa wisata
di Kabupaten Gianyar, peran swasta ini salah satunya adalah platform digital
massif melakukan promosi terhadap desa wisata yang ada di Kabupaten Gianyar,
selain itu ada juga Akademi Desa Wisata yang secara rutin melakukan pelatihan
Kabupaten Gianyar.
wisata ini kemudian malah menetapkan 10 Desa Wisata tambahan pada tahun
Sidan, Keramas dan Desa Lebi. Penetapan tambahan desa ini semakin menambah
keruh suasana karena 9 desa wisata yang sebelumnya telah ditetapkan belum bisa
berjalan optimal. Pada sisi lain kalau kita melihat kebelakang sebenarnya
pada tahun 2010 lewat Peraturan Bupati Badung Nomor 47 Tahun 2010 tentang
bahwa dari 11 (sebelas) desa wisata yang ditetapkan pada tahun 2010 hanya ada
dua desa wisata yang berkembang, banyak permasalahan yang dihadapi oleh
pengelola desa wisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
permasalahan diatas adapun yang akan dikaji dalam paper ini adalah hal-hal apa
7
yang membuat desa wisata di Gianyar tidak berkembang sampai saat ini, serta
bagaimana upaya yang bisa ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam
Kabupaten Gianyar?
Adapun tujuan dari paper ini terbagi menjadi dua tujuan yakni:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Desa Wisata. Selain itu tujuan lainya dari paper ini adalah untuk mengetahui
Dengan paper ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan dasar
dalam paper berikutnya dengan objek paper yang serupa dengan kajian yang lebih
mendalam.
serta menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh dalam bangku perkuliahan
2. Bagi lembaga, hasil paper ini akan menambah kepustakaan dan wawasan
Gianyar
3. Bagi pihak lain, hasil paper ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
II. Pembahasan
evaluasi kebijakan dapat dibedakan ke dalam dua tugas yang berbeda, tugas
kedua adalah untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari suatu kebijakan
dilakukan oleh para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku lainya sesuai
penyimpangan.
4. Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial ekonomi dari
kebijakan tersebut.
Peraturan Bupati (Perbup) Gianyar Nomor 127 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penetapan Desa Wisata adalah dasar hukum yang digunakan oleh Pemkab
Desa-Desa yang layak ditetapkan untuk masuk dalam Desa Wisata. Dalam
peraturan ini diatur sedemikian rupa bagaimana kemudian desa yang mengajukan
diri menjadi desa wisata bisa ditetapkan menjadi desa wisata dengan serangkaian
Melalui peraturan ini khususnya yang tercantum dalam BAB III cara yang
bisa ditempuh oleh Desa-Desa di Gianyar untuk bisa ditetapkan menjadi Desa
Wisata adalah mengajukan data potensi yang dimiliki Desa, selanjutnya Desa
wajib untuk memenuhi kriteria yang diajukan oleh Disparda Kabupaten Gianyar,
setelah ini kemudian aka nada tim verifikasi yang dibentuk guna melakukan
memenuhi hal-hal diatas bisa ditetapkan menjadi Desa Wisata dengan Surat
Desa Wisata di Gianyar pertama kali ditetapkan pada tahun 2017 mengacu
desa ini adalah Desa Kenderan, Kedisan, Kerta, Taro, Singapadu Kaler,
yang ditetapkan ini tentu telah melalui serangkaian verfikasi yang dilakukan oleh
Disparda Kabupaten Gianyar. Berikut ini adalah beberapa detail potensi wisata
2
Radar. 2018. https://radarbali.jawapos.com/read/2018/03/20/58471/banyak-desa-di-gianyar-
berburu-label-desa-wisata-ini-keuntungannya
3
Long Trip. 2018. https://www.longtripmania.org/2018/11/desa-wisata-di-gianyar-bali.html
12
kemegahan tempat suci umat Hindu yang bernama Pura Dalem Desa Adat
saat ini. Pada bagian belakang kompleks pura yang berbatasan langsung
dengan tepian Sungai Oos ini juga terdapat penginggalan yang bernilai
sejarah berupa sumber mata air suci, gerbang petirtan, dan peninggalan
candi tebing pasraman kuno. Sebagian besar warga di desa ini bekerja
sebagai petani, sehingga para pelancong bisa melihat aktivitas para petani
menjadi salah satu keunggulan Desa Wisata Singapadu Kaler. Selain itu,
beragam kesenian yang ada di dsea ini mampu menarik kunjungan para turis
tarian lainnya
13
Desa Wisata Taro merupakan salah satu desa tua di Bali yang kaya akan
kisah dan peninggalan budaya masa lampau. Desa Wisata Taro ini memiliki
alam yang hijau dan asri dengan teras-teras sawah hijau dan udaranya yang
sejuk. Bahkan desa ini masih memiliki hutan yang dapat digunakan untuk
kegatan tracking yang cukup menantang. Selain itu, Desa Taro menjadi
tersebut bukan putih biasa, tetapi putih albino, sehingga bola mata lembu
pun warnanya putih. Lembu putih ini sangat jarang ditemui dan mungkin
hanya ditemukan di Desa Taro. Potensi lain yang dimiliki desa taro yang
agrowisata yang berisi berbagai tanaman sayur dan buah-buahan, dan wisata
Di Desa Wisata Kerta terdapat jalur trekking yang bernama “jalur Trekking
Pucak Sari” yang berlokasi di Banjar Pilan Desa Kerta. Selain memiliki
tempat wisata trekking, desa kerta dapat dijadikan sebagai wisata sejarah
Banyak hal yang bisa dilakukan wisatawan selama berlibur ke Desa Wisata
bentuk wujud bhakti krama Bali kepada Dewi Sri yang telah
pertunjukan Tari Legong dan Barong yang sudah terkenal hingga ke luar
negeri, membeli kerajinan patung khas Bali, membeli oleh-oleh khas Bali di
motif khas Bali, dan menikmati kuliner khas Bali di Pasar Malam Batubulan
adanya air terjun Tegenungan yang sangat populer di Bali. Memasuki Desa
udara bersih dan angin yang menyejukkan. Di tempat ini, wisatawan bisa
pepohonan rindang dan menyejukkan. Bila tidak puas dengan wisata alam
dan spiritual, wisatawan juga bisa melihat secara langsung para perajin
Desa Wisata Mas terkenal sebagai sentra pengerajin yang berbahan kayu,
seperti ukiran dan patung. Tidak mengherankan jika di sepanjang jalan Desa
Mas banyak ditemui artshop yang menjual berbagai jenis ukir-ukiran dan
15
patung dari kayu. Di desa wisata ini para pelancong akan diajak melihat
wisata sejarah dan spiritual. Aktivitas wisata sejarah dan spiritual ini bisa
kuno zaman dahulu. Desa ini masih tetap melestarikan kesenian bali seperti
kesenian gambuh, legong leko, topeng dan seni ukir serta kerajinan patung.
kawasan peninggalan sejarah ini bisa merasakan seni tradisional pada masa
lampau. Selain itu desa ini juga terdapat sentra pengerajin patung garuda
sehingga desa ini juga dikenal sebagai desa desa garuda dan juga memiliki
Desa Wisata kenderan memiliki sumber mata air yang sangat banyak,
sangat diminati wisatawan asing karena lokasinya dekat dengan Ubud. Desa
Wisata Kenderan menjadi salah satu desa wisata yang diperkenalkan dalam
festival holly water. Para peserta wisman juga diajak melihat 11 titik sumber
mata air. Desa Kenderan juga akan dikembangkan dengan wisata air terjun
16
Purusa dan Pradana. Air terjun itu berada di bagian hulu dan hilir desa
setempat
Kebijakan Desa Wisata ini tentu sangat baik karena dampak yang diberikan
jika ini berjalan tentu akan meningkatkan tarafhidup masyarakat di Desa serta
dapat menekan arus urbanisasi yang besar menuju kawasan perkotaan, Rahman
ditujukan untuk beberapa tujuan pokok, salah satunya adalah (1) Meningkatkan
Setelah berjalan kurang lebih selama tiga tahun pasca ditetapkan dengan
Surat Keputusan Bupati ternyata tidak banyak perubahan yang terjadi pada Desa-
Desa yang ditetapkan ini, pengembangan Desa Wisata terkesan masih jalan
kualitas Sumber Daya Manusia pengelola maupun Kelompok Sadar Wisata yang
Kita harus sadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peran
yang sangat vital dalam menjalankan sebuah kebijakan public, tidak terkecuali
dengan pengembangan Desa Wisata yang ada di Kabupaten Gianyar, perlu ada
sedang dibangun.
17
Desa tidak bisa secara serius untuk meningkatkan kemampuan mereka guna
mendukung kegiatan pariwisata di Desa. Disisi lain ternyata baru hanya ada 23
kelompok sadar wisata yang ada di Kabupaten Gianyar dan baru dikukuhkan
kepengurusanya (NusaBali. 2019) hal ini tentu sangat terlambat mengingat Desa
menjadi mitra dalam melakukan kegiatan kepariwisataan di Desa. Titik vital inilah
kemudian yang seharusnya menjadi hal pertama yang diselesaikan oleh Pemkab
4
Balipuspanews. 2019. https://www.balipuspanews.com/wujudkan-sdm-kepariwisataan-yang-
mumpuni-pemkab-gianyar-gelar-pelatihan-tata-kelola-homestay.html
18
disisi lain dukungan yang massif datang dari berbagai stakeholders pariwisata
yang ada di Kabupaten Gianyar ada dari Dewisnu Foundation, Godevi, bahkan
baru-baru ini OYO Hotels and Homes, Indonesia Benny Batara, menyatakan
di Gianyar secara rutin mengadakan Sekolah Desa Wisata yang bertajuk Akademy
Desa Wisata, di akhir Desember 2019 bahkan telah memasuki edisi yang ke-10,
namun karena ini diadakan oleh perusahaan swasta setiap Desa yang mengikuti
Ada banyak hal kemudian yang diajarkan dalam pelatihan yang dilakukan
dalam academy desa wisata ini mulai dari Teknik fotografi, bagaimana mengemas
paket wisata, table manner, serta berbagai contoh bagaimana mengelola obyek
wisata yang telah berkembang lebih dulu, tentu ini adalah paket lengkap yang
aplikasi sejenis traveloka namun hanya memasarkan Desa Wisata yang ada di Bali
sampai ke NTT, aplikasi ini diinisiasi oleh lulusan Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana. Aplikasi ini menyediakan berbagai paket wisata yang disediakan oleh
Kabupaten Gianyar ini teryata berjalan tidak beriringan, semua seperti bejalan
dengan mereka, hal ini tentu membingungkan pengelola pariwisata di Desa yang
notabene masih sangat baru dan belum banyak pengalaman dalam mengelola
Desa Wisata ini, belum ada sinkronisasi gerakan yang diinisiasi oleh Pemkab
kebijakan Pemkab Gianyar harus merangkul semua stakeholder yang ada untuk
pengembangan SDM maupun Godevi.id yang bisa dijadikan mitra untuk promosi
paket pariwisata dan lain sebagainya. Ini tentu bisa menjadi alternative yang
2.6 Pendanaan
Salah satu permasalahan klise yang sering terjadi dalam hal melakukan
pengembangan apapun itu adalah masah pendanaan. Telah disadari bahwa Desa
diberikan dukungan pendanaan dari berbagai macam sumber salah satunya adalah
Dana Desa yang terus bertambah setiap tahunya. Desa-Desa ini mendapat dana
Desa hampir rata-rata sebesar satu milyard. Dana ini tentu sangat bisa digunakan
pariwisata di Desa.
pengembangan pariwisata, ada banyak kegiatan lain yang juga dibebankan kepada
Dana Desa ini, seperti pembanguan jalan usaha tani, bendungan, jalur irigasi dan
diterima oleh Desa yang ditetapkan menjadi Desa Wisata dan Desa yang tidak
ditetapkan menjadi Desa Wisata di Kabupaten Gianyar, hal inilah yang juga
22
siapnya sarana pendukung akibat aliran dana yang minim untuk pengembangan
Desa Wisata sehingga potensi wisata ini tidak bisa dikembangkan secara optimal.
III. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari paper ini adalah Desa Wisata di
ini masih berjalan di tempat, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
lemahnya kualitas SDM pengelola pariwisata yang ada di Desa, hal ini disebabkan
karena intensitas pelatihan yang diterima oleh pengelola Desa Wisata, Kelompok
Dari kesimpulan diatas ada beberapa saran yang bisa diberikan guna
pengembangan Desa Wisata dengan stakeholders pariwisata yang ada, hal ini
ada alokasi dana khusus yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar
alokasi dana ini kemudian bisa diberkan bersumber dari bagi hasil pajak maupun
Refrensi
I Gusti Oka Mahagangga, I Putu Anom, Ida Ayu Suryasih. 2015. Kajian
Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Badung. Prosiding Seminar
Senastek 2014
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses Edisi Revisi.
Yogyakarta: Media Pressindo
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus.
Yogyakarta: CAPS.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Bupati (Perbup) Gianyar Nomor 127 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penetapan Desa Wisata
Internet
25
Aryadi. 2018. “Apa itu Alokasi Dana Desa dan Isu-isu yang Menyertainya?”.
http://www.berdesa.com/apa-alokasi-dana-desa-dan-isu-isu-menyertainya/.
Diakses tanggal 02 Pebruari 2019