Anda di halaman 1dari 10

Assalamualaikum

Perkenalkan nama saya Mirna, saya mengambil Jurusan Pendidikan


Agama Islam di Kampus IAIN Palopo. Kesempatan kali ini saya akan
menceritakan hal hal apa saja yang telah kami lakukan mulai dari hari
pembekalan, pembagian lokasi hingga hari terakhir kami mengabdi.

Diawali dengan pembukaan Kuliah Kerja Nyata Nusantara II Di


Auditorium IAIN Palopo selama lima hari berturut turut, tak mengurangi rasa
semangat kami untuk mengabdikan diri sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas akhir di jenjang strata satu.hingga pada saat waktu
pembagian lokasi pun tiba.

Tepat pada tanggal 1 maret 2020 pukul 10.03 Wita di kampus kami
tercinta di IAIN Palopo, LP2M telah mengedarkan nama serta lokasi penempatan
untuk mengabdikan diri sebagai salah satu syarat untuk menuntaskan tugas akhir.
Pada saat itu penempatan saya berada di Desa Banti Kecamatan Baraka
Kabupaten Enrekang tentu saja hal ini membuat saya senang dikarenakan
Kabupaten inilah yang banyak diminati teman teman yang lain. Setelah
mengetahui lokasi saya dimana, langsung saja saya mencek nama nama yang
tertera di kertas tersebut dan ternyata hanya saya sendiri yang dari program studi
pendidikan Agama Islam hal ini membuat saya agak takut sendiri, dan jumlah
perposko pada saat itu 10 orang 2 laki laki dan 7 perempuan. Hal ini tidak
permanen sama sekali, dikarenakan 1 orang dari jurusan sosiologi Agama dengan
paras yang tampan badan yang gagah tergeser ke posko lain

Pada tanggal 02 Maret 2020 keberangkatan teman teman dari Bastem, dan
di saat itu kami yang di tempatkan di Kabupaten Enrekang sudah bisa mengambil
seragam untuk ber KKN nantinya dan tidak hanya itu di hari yang sama kamipun
beru ding mengenai bagaimana keadaan di sana serta membicarakan mengenai
persiapan dan juga pemilihan kordes, pada saat inilah kami sedikit pusing
dikarenakan jumlah yang datang dari posko Banti hanya 4 Orang itupun cewek
semua jelas saja kami pusing memilih siapa yang menjadi Koordinatar Desa
nantinya, hal ini pun berpengaruh dengan posko lain Karena kami memohon
kepada Koordinator Kecamatan agar diberi satu laki laki untuk di tempatan
diposko kami, setelah beberapa saat kami pun di bantu teman teman yang lain
untuk menelfon Baswan yang dimana memeng dialah satu satunya lelaki di posko
kami dan di saat itu pulalah dia diangkat menjadi Koordinator Desa Banti.

Pada tanggal 04 maret 2020 pukul 07.00 kami kumpul di kampus karena
pada hari inilah kami yang berlokasikan kanupaten Enrekang akan diberangkatan
ke posko masing masing. Di Kabupaten Enrekang itu sendiri kami di tempatkan di
tiga kecamatan yakni Alla, Baraka dan Masalle di kecamatan Baraka yang lebih
dominan dikarenakan ada 15 posko yang diamanahkan disana salah satunya posko
Banti. Jujur saja sya orang nya tidak kuat untuk menaiki mobil efek anak
kampung ataukah saya saja yang terlalu kampungan.

Pada pukul 11.59, kami sudah berada di daerah Toraja, waktu itu mobil
kami sontak berhenti dan mati tiba tiba padahal kami berada di jalan yang
menanjak ke atas, jelas saja kami sangat takut pada saat itu ketika mobil yang
kami kendarai di daerah yang sama lagi lagi ada musibah koper yang ada di atas
mobil jatuh dan koper yang jatuh itu adalah koper ku sendiri ada rasa jengkel,
takut dan juga kasihan seperti permen nano nano saja perasaan ku ini. Tidak lama
setelah itu hujan turun sangat derasnya kami pun melanjutkan perjalanan itu..

Kami pun sampai di Kecamatan Baraka disore hari. Badan lelah lemas dan
juga bau kini saling bercampur, keinginan saya di saat itu langsung tidur saja
sungguh melelahkan. Selang beberapa saat setelah pembukkan di kantor camat
kami pun langsung di jemput kepala desa masing masinng. Perjalanan dari
Kecamatan hingga ke Desa Banti memakan waktu kurang lebih 30 menit dengan
jarak tempuh 7 KM. Setelah sampai kami pun langsung bergegas membersihkan
diri dan menyantap makanan yang telah disajikan, keluarga disana semuanya
menganggap kami seperti keluarganya sendiri, sungguh kami sangat
berterimaksih
.

Keesokan harinya, kami melakukan kegiatan observasi di desa tersebut,


jalan yang berkelok menanjak yang dikelilingi perkebunan bawang merah serta
cuaca yang mendukung yang semakin membuat kami sangat bersemangat, di
Daerah tersebut iklim cuacanya berbeda dengan di tempat asal kami yakni palopo,
di palopo umumnya cuaca di sana sekitaran 30 derajat sedang di Banti sendiri 19
derajat, hal inilah yang membuat saya jarang sekali berkeringat selama di tempat
tersebit.
.

Setelah beberapa hari dilakukannya observasi di Desa Banti, kami pun


menyusun program kerja apa saja yang mesti di lakukan di desa tersebut, sampai
pada saat di adakannya Seminar Desa pada saat itu.
Setelah semuamnya berjalan dengan lancar program kerja satu persatu
mulai berjaan hingga pada saat Musibah satu persatu datang. Tepat pada tanggal
10 maret 2020 terjadi kebakaran di daerah pasar Baraka.

Program kerja yang kami susun dan telah diseminarkan satu persatu
berjalan.begitupun kami juga membantu masyarakat Baraka untuk membesihkan
puing puing sisa bangunan yang termakan api
.

Keesokan harinya pun sama kami masih tetap berkegiatan namun hanya di
daerah sekitaran kantor desa saja alasannya kntor desa di daerah kami masih ada
yang perlu diperbaiki sehinnga kami berinisiatif untuk melakukan hal hal apa
yang bias kami kerjakan.
Hari hari terus berlalu hingga tiba pada saat wabah yang mengguncang
Dunia kini juga berdampak pada semua kegiatan termasuk KKN kami, banyak
hoax yang sili berganti dan salah saunya berita mengenai satu orang dari Desa
Banti terkena covid 19 jujur saja ini merupakan ketakutan untuk semua orang
termasuk kami, di saat itu kami merenung dan saling menguatkan bahkan ada juga
yang sampai menangis saya pun salah satu dari mereka. Sebagai pemimpin di
desanya dengan sigap beliau mencari tahu informasi mengeai hal tersebut, hingga
pada ahkirnya kami berkumpul dan diberi informasi mengenai hal tersebut
ternyata adalah hoax, memang benar warga tersebut sakit namun tidak terjangkit
covid 19 namun sakit TBC yang dia derita sontak saja kami pun tertawa sejadi
jadinya di saat itu.

Waktu waktu terus berlalu hingga pada tanggal 31 maret 2020 kami pergi
ke suatu tempat yang indah sekali, awalnya kami berjalan untuk menuju ke tempat
tersebut di tengah jalan salah dari teman ku sebut saja Dian orangnya memang
kecil tapi percaya diri nya besar, dia memberhentikan mobil truk mini untuk kami
tumpangi dengan senang hati iirang tersebut memberikan kami tumpangan
sungguh melegakan karena betis ku pada saat iitu memang suda lelah berjalan.
Setelah sampai sungguh rasa lelah yang dirasakan hilang seketika melihat
pemandsangan yang luar biasa ada di depan mata, Ketika melihat semua itu
didalam hati tak bisa memungkiri “Maka Nikmat mana lagi yang kamu
Dustakan”. Masya Allah indah sekali.
Keesokan harinya tepat pada tanggal 01 april 2020, pengabdian di Desa
Banti telah sampai pada akhir jujur saja rasa sedih dari hari hari sebelumnya sudah
ada sampai pada puncaknya sebelum berangkat kami di kumpulkan di ruang tamu
oleh orang tua kami yakni pak desa, beliau mengucap beberapa hal hingga pada
saat beliau menangis dan meminta maaf, kami pun meminta maaf pada saat itu.
semoga beliau serta keluarga dalam keadaan sehat dan selalu diberi perlindungan
oleh Allah SWT. Hingga pada akhirnya tepat setelah sholat dzuhur kami pun
berpamitan untuk kembali ke Palopo. Saya pribadi sangat bersyukur di
pertemukan dengan orang orang yang baik seperti mereka mereka, baik itu teman
posko, Pak Desa serta keluarga dan Masyarakat besar Desa Banti. Semoga Allah
melindungi kita semua dan mempertemukan kita kembali bukan hanya di dunia
tetapi juga bertemu di Jannahnya ALLAH SWT. Aamiin Allahumma Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai