Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN TEGANGAN

Definisi tegangan

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V (Volt). Besaran ini mengukur energi
potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

Tenaga (the force) yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam sebuah
rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah nilai dari beda potensial energi antara dua
titik. Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan elektron
pada titik satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah tegangan.

Tujuan pengukuran tegangan

1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan
menggunakan multimeter.

2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagaian regulator tegangan dari
catudaya televisi warna.

Mengukur tegangan DC

Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa multimeter juga bisa mengukur sampai
sejauh mana atau seberapa besarnya tegangan DC itu baik di dalam accu, baterei atau power
suply.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Arahkan sakelar pada DCV (DC Voltmeter)


2. Sebaiknya kita perkirakan apakah yang akan kita ukur itu mencapai 10. 50 atau 250
volt. Contohnya yang kita ukur memiliki tegangan 12 volt maka sakelar harus
menunjukkan pada 50 volt.
3. Kemudian tempelkan pencolok merah pada kutub positif (+) dan pencolok hitam pada
kutub negatif (-) terhadap yang kita ukur.
4. Perhatukan arah jarum bergerak ke kanan sampai pada nomor berapa jarum itu
berhenti.

7
Mengukur tegangan AC

Multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar tegangan AC atau
yang dibangkitkan generator. Dan yang perlu kita perhatikan adalah kita harus
memindahakan saklar pada VAC. Sedangkan batas ukur VAC ada 5 kedudukan yaitu:
VAC 10, VAC 50, VAC 250, VAC 500, dan VAC 1000.

Misalnya kita akan mengukur besarnya tegangan AC dari PLN maka yang perlu kita
perhatikan adalah:

1. Perkirakan berapa besar tegangan yang akan kita ukur, misalnya 220 volt.
2. Putarlah saklar pada posisi di atas 220 volt, yakni 250 volt. Pada posisi AC volt
atau bila yang diukur 30 volt maka jarum harus menunjukkan pada angka 50 volt.
3. Tancapkan kabel pada stop kontak PLN secara sembarangan.
4. Kita bisa mengetahui seberapa besar tegangan Volt AC tersebut dengan
memperhatikan jarum yang bergerak pada skala dan berhenti pada angka berapa.
5. Mengukur tegangan listrik menggunakan multimeter dapat dilakukan dengan
memilih fungsi voltmeter pada multimeter. Tegangan listrik terbagi dalam 2 jenis
yaitu tegangan listrik searah (DC: Direct Current) dan tegangan listrik bolak-balik
(AC: Alternating Current). Untuk mengukjur tegangan listrik DC dan AC
multimeter menyediakan fungsi berbeda yaitu Fungsi VAC (Voltmeter AC)
untuk mengukur tegangan listrik AC dan VDC (Voltmeter DC) untuk mengukur
tegangan listrik DC.
6. Mengukur Tegangan Listrik Menggunakan Multimeter
7. Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala
tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter
tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar
jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas
ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus
untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel
penyidik/probes “HV 50”).
8. Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah adalah 3 Volt,
dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV
Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi
tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV.
Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas
ukur (range) tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.
9. Mengukur Tegangan DC Menggunakan Multimeter
10. Dalam mengukur DCV, posisi kabel probe warna merah (+/out) diletakkan pada
titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel probe warna hitam
(-/common) diletakkan pada titik negatip (-).
11. Untuk lebih jelasny dapat dilihat skema dan penempatan selektor batas ukur
multimeter untuk mengukur tegangan DC seperti pada gambar berikut.

8
12. Cara mengukur tegangan DC
menggunakan multimeter
13. Untuk membaca tegangan DC hasil pengukuran maka perlu dilihat batas ukur yang
digunakan, kemudian di baca penunjukan jarum multimeter sesuai batas ukur yang
digunakan.
14. Mengukur Tegangan AC Menggunakan Multimeter
15. Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel probe boleh
bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip
menjadi kutub negatip dan sebaliknya.
16. Cara pengukuran tegangan AC menggunakan multimeter dapat dilihat pada
gambar berikut :

17. Cara mengukur tegangan AC


menggunakan multimeter
18. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar
jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar
jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka
250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV).
19. Perlu diperhatikan faktor keselamatan dalam mengukur tegangan AC
menggunakan multimeter. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel probe.
Apakah ada yang terkelupas? karena seringkali kabel probe luka terkena solder
sehingga pada saat digunakan untuk mengukur tegangan AC kondisi kabel seperti
itu dapat membahayakan keselamatan kita dalam mengukur tegangan AC
menggunakan multimeter.

Alat ukur tegangan

9
Multimeter

Bisa dikatakan jika alat ukur listrik satu ini sangat multifungsi, ya sesuai namanya multimeter
adalah alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur hambatan listrik (ohmmeter),
tegangan listrik (voltmeter) dan juga arus listrik (ampere).

Ada dua jenis multimeter yang bisa Anda gunakan yakni multimeter digital atau DMM
(Digital Multi Meter) serta multimeter analog. Kelebihan dari DDM dibandingkan dengan
multimeter analog ialah tingkat ketelitian yang lebih tinggi pada pengukurannya. Kedua jenis
multimeter tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur listrik AC ataupun DC.

Voltmeter

Voltmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik di sebuah
rangkaian tertutup. Berbeda dengan amperemeter, voltmeter ini dipasang secara paralel
dengan letak komponen yang diukur pada rangkaian.

Voltmeter sendiri terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang di sebuah bakelite
yang dirangkai pada sebuah tabung plastik atau kaca. Lempengan luar berfungsi untuk Anode
sedangkan lempengan tengah berfungsi sebagai kotade.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Kuat Arus

Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik dan Hambatan
Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini :

V=IxR

V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt

10
I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

R adalah Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm

Contoh Soal Mencari Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Jika didalam suatu
rangkaian Listrik terdapat Hambatan sebesar 4.5 Ohm dengan Arus Listrik yang mengalir
sebesar 10 Ampere. Maka berapakah Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut ?.

Jawaban :

V=IxR

V = 10 Ampere x 4.5 Ohm

V = 45 Volt

Jadi Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut adalah 45 Volt.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Daya Listrik

Untuk Rumus Menghitung Tegangan Listrik jika diketahui Daya Listriknya dan bisa kalian
lihat rumusnya dibawah ini :

V=P/I

V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt

P adalah Daya Listrik dlm Satuan Watt

I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

Contoh Soal Menghitung Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Terdapat Televisi
dengan Kuat Arus Listrik sebesar 1.2 Ampere dengan besaran Daya Listriknya sebesar 264
Watt. Maka berapakah Tegangan Listriknya ?

Jawaban :

V=P/I

V = 264 Watt / 1.2 Ampere

V = 220 Volt

Maka Tegangan Listrik yang digunakan di Televisi tersebut sebesar 220 Volt.

11

Anda mungkin juga menyukai