Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKODIAGNOSTIKA PENDIDIKAN

STANFORD BINET TEST

Oleh:
Ela Minchah Laila Alawiyah
09 915 021

Supervisor :
Mira Aliza Rachmawati

MAGISTER PSIKOLOG
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2010
HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
STANFORD-BINET FORM L-M

IDENTITAS
Identitas Testee
Nama : (R)
Lahir : Tahun 2004- Bulan 06- Hari 14
Tes : Tahun 2010- Bulan 03- Hari 05
Umur/CA : 05 Tahun- 08 Bulan- Hari 21
MA : 6 tahun 2 bulan
IQ : 114 (High Average)
IQ tabel : 110 (High Average)
Sekolah : TK ABA Miliran Yogyakarta
Nama Ayah : Budiyono
Alamat : Miliran Yogyakarta

Identitas Tester
Nama : Ela Minchah Laila A., S.Psi
Lahir : Tahun 1987- Bulan 01- Hari 06
Pendidikan : Magister Psikolog UII
Alamat : Jl. Kaliurang Km 15 Yogyakarta 55584
OBSERVASI
R adalah seorang siswa Taman Kanak-kanak ABA Miliran Yogyakarta. Ayah R
bekerja sebagai wiraswasta. R berasal dari daerah Miliran, Yogyakarta. Pemeriksaan
dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 5 Maret 2010 saat jam sekolah berlangsung, yakni
pukul 09.00 -10.30 WIB di TK ABA Miliran Yogyakarta.
Pada saat tes berlangsung R mengenakan pakaian berupa stelan kaos dan celana
pendek berwarna merah, pada awalnya R menjawab pertanyaan yang diajukan tester
dengan suara yang kecil, namun ketika tester menyarankan agar R menjawab dengan
santai dan suara yang lebih kuat, R pun mulai bersuara lebih nyaring dan menjawab dengan
santai.
Tes dimulai pada tahun ke IV-6, dimana pada tahun ini merupakan basal. R duduk
condong kedepan menghadap tester, sesekali R menyentuh tas alat-alat milik tester, tetapi
kemudian ketika tester memperingatkan agar mendengarkan instruksi pun, R akhirnya
kembali fokus kepada subtes yang diberikan. R terlihat berusaha menjawab sebagian besar
pertanyaan yang diberikan tester hingga ceilingnya.
R menggelengkan kepala atau berkata “Ngga tau” jika ia merasa tidak mampu
menjawab. Ketika menggambar persegi, R mampu melakukannya dengan mudah dan relatif
cepat. R sesekali memperhatikan teman di sampingnya yang sedang diberi pertanyaan oleh
testernya, dan sesekali R membantu temannya menjawab pertanyaan dari testernya. R
bersemangat ketika mengerjakan gambar dan menghitung balok, R menghafal gambar dan
berusaha menghitung balok-balok dengan teliti.
Ketika R diminta untuk menggambarkan maze (melacak jejak) pada subtes tahun
VI, R bersemangat dan menggambarkan dengan cepat. R juga cukup cepat dalam
menghafal gambar-gambar yang disajikan tester. Ketika masuk ketahun VII, R mulai gelisah,
karena beberapa testee lain yang juga belum menyelesaikan subtes dari testernya membeli
es krim, akhirnya R pun ikut merengek meminta tester untuk membelikan es krim, tester
memberikan instruksi kepada R agar berjanji ketika es krim sudah di beli maka R harus
duduk ke tempatnya kembali, akhirnya R pun setuju.
Setelah R selesai menikmati es krim nya tes pun kembali dilanjutkan masuk ke
subtes tahun ke VII nomor 5. Pada nomor sebelumnya R tidak dapat menjawab pertanyaan,
namun pada nomor ini R mampu menjawab pertanyaan, sehingga subtes pun dilanjutkan ke
tahun ke VIII. Pada tahun ke VIII ini merupakan tahun ceiling R, dimana R tidak dapat
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan tester kepadanya.
HASIL TES
Berdasarkan hasil tes dapat ditunjukkan bahwa secara mental, perkembangan
intelektual R setara dengan perkembangan anak yang berusia 6 tahun 2 bulan, atau 1 tahun
8 bulan diatas usia testee saat ini, dengan skor I.Q tabel = 110. Skor I.Q ini menunjukkan
bahwa taraf kecerdasan R diatas rata-rata (high average) pada skala Binet jika
dibandingkan dengan anak-anak seusiannya. R mampu mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan tester. R memiliki pengetahuan umum yang cukup dan memiliki
kemampuan kosa kata yang cukup ditunjang dengan memori dan konsentrasi yang baik. R
juga memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang sederhana dan mengambil
keputusan sendiri.

INTERPRETASI
General Comprehension
R memiliki pengetahuan umum yang cukup, dilihat dari subtes yang diberikan,
namun pada subtes General Comprehension pada tahun ke VII R tidak dapat
menjawab dengan tepat.
Visual-Motor Ability
Kemampuan motorik dan visual R baik, sebagian besar dari semua soal yang
ditawarkan dapat dijawabnya, kecuali satu soal saja, yakni soal pada tahun ke VII.
Arithmatic Reasoning
Kemampuan berhitung R baik dan perlu dikembangkan, karena R mampu menjawab
pertanyaan pada subtes Arithmatic Reasoning dengan singkat, yakni menyusun
balok sesuai dengan angka yang di instruksikan tester kepadanya.
Memory & Concentration
Ingatan dan konsentrasi R pada saat tes berlangsung tergolong kurang, mungkin
karena situasi kelas yang ramai dan kurang kondusif. Ketika mengulang angka-
angka yang jumlahnya lebih dari tiga digit R mengalami kesulitan.
Vecabulary & Verbal Fluency
Pembendaharaan kata R baik, tetapi R mengalami kesulitan dalam kata-kata
abstrak. Dari empat belas soal yang ditawarkan tester, hanya sembilan yang dapat
dijawab oleh R.
Judgment & Reasoning
R cukup mampu menyelesaikan masalah dan memutuskan apa yang akan dilakukan
pada dirinya, hanya persoalan sederhana dan sesuai usianya yang dapat
diselesaikan. Pada soal perencanaan, keanehan gambar dan pemecahan masalah
riil testee kurang dapat menjawab dengan benar.
KESIMPULAN
Usia mental R menunjukkan bahwa R memiliki kemampuan intelektual setara
dengan anak usia 6 tahun 2 bulan, dengan kecerdasan berfungsi pada taraf di atas rata-rata
pada skala Binet, yakni sebesar I.Q 110 (high average). Jika dibandingkan dengan anak-
anak seusianya, R termasuk anak yang memiliki skor I.Q tinggi.
Tes yang dilaksanakan pada 5 Maret 2010 cukup lancar, namun karena suasana di
ruang kelas TK begitu ramai dengan suara testee-testee kecil lainnya, maka hasil tes R pun
dirasa kurang optimal. Salah satu contohnya adalah pada saat R harus menggambar belah
ketupat, tiba-tiba testee lain yang ada di sebelah meja R merengek meminta es krim kepada
testernya, Hal tersebut membuat R juga merengek kepada tester dan meminta dibelikan es
krim juga, hal tersebut membuat R sulit untuk berkonsentrasi lagi, jika saja R mampu lebih
konsentrasi dan mengabaikan gangguan dari luar soal tersebut dapat diselesaikannya
dengan baik, karena pada tugas sebelumnya (tahun ke V) R mampu menggambar persegi.
R mampu membentuk dan memahami kata-kata yang sederhana, dengan sedikit
dorongan R menjawab dengan singkat dan jelas jawaban dari pertanyaan tester, bahkan R
tak sungkan untuk sesekali mengajak tester bercanda. Ketika ditanya mengenai perbedaan
R mudah untuk mengungkapkan namun ketika ditanya persamaan R terlihat ragu-ragu dan
mengatakan “Ngga sama”. Hasilnya pengetahuan umum R hanya sebatas cukup, begitu
pula dengan pembendaharaan kata.
Pada subtes hitungan dengan penalaran dan koordinasi mata serta gerakan tangan,
R mendapatkan angka yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari adanya R mampu menyusun
balok-balok dengan jumlah yang benar. Skor R kurang pada subtes ingatan dan
konsentrasi, hal ini mungkin dikarenakan situasi uang kelas yang kurang kondusif, namun
secara keseluruhan, kemampuan R dalam pertimbangan dan penalaran cukup bagus,
sehingga R akan mudah dalam menganalisa suatu masalah dan mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai