Arab Masa Pra - A5
Arab Masa Pra - A5
1
A. Syalabi, op. cit., h. 48.
dicampuri sedikit buah kurma dan anggur
kering agar terasa manis.
2
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy, 2004, h. 14.
Mengenai kepemimpinan dalam suku
Quraisy dipegang oleh putra-putranya silih
berganti, hingga akhirnya dipegang oleh
Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad
SAW.3
3
Munawar Chalil, op. cit, h. 16-18
Menurut Munawar Chalil,3 mereka
percaya dan yakin bahwa Tuhan itu ada dan
Tuhan itu Maha Esa. Akan tetapi, dalam
menyembah (beribadah) kepadanya, mereka
membuat atau mengadakan berbagai
perantara, dengan tujuan untuk mendekatkan
diri mereka kepada Tuhan.
4
Jaih Mubarok, op. cit., h.15
Arab melakukan penyimpangan, namun masih
ada yang mempertahankan paham al-
Hanifiyyah, ajaran Nabi Ibrahim as dan Nabi
Ismail as (QS. Ali Imran:67), diantaranya
‘Umar ibnu Nufai dan Zuhair ibnu Abi Salma.
5
Badri Yatim, op. cit., h. 12.
syair di pasar-pasar syair seperti Ukaz,
Majinah, dan Zul Majaz.
6
Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, cet. 4,
h. 247-248
dalam masyarakat. Membela dan
mempertahankan kabilah dengan syair-syair,
melebihi seorang pahlawan yang membela
kabilahnya dengan pedang dan tombak. Syair
sangat berpengaruh bagi bangsa Arab (seperti
kisah Abdul ‘Uzza ibnu ‘Amir yang hidup
melarat dan banyak anak, dipuji oleh penyair
Al-A’sya sehingga menjadi masyhur, dan
penghidupannya menjadi baik) dan dapat
7
menghinadinakan seseorang yang tadinya
mulia (seperti kisah penyair Hassan ibnu
Tsabit yang mencela sekumpulan manusia
sehingga menjadi hina dina).
7
Charis Wadi, Wanita dalam Sejarah Islam. Terjemahan oleh
Faruk Zabidi. Jakarta: Pustaka Jaya, 1987, h. 30.
8
Jaih Mubaro, op. cit. h. 15.
Dalam perkawinan, mereka mengenal
beberapa macam, diantaranya adalah
9
Abdul Karim Khalil, Hegemoni Quraisy: Agama, Budaya,
Kekuasaan. Yogyakarta: LKiS, 2002, h. 58.
2. Prostitusi sudah dikenal. Biasanya
dilakukan kepada para pendatang atau
tamu di tenda-tenda dengan cara
mengibarkan bendera sebagai tanda
memanggil. Jika wanitanya hamil, maka
ia akan memilih diantara laki-laki yang
mengencaninya itu sebagai bapak dari
anak yang dikandungnya.
10
Jaih Mubarok, ibid.
(muzara’at), dan riba. Selain itu, terdapat jual
beli yang bersifat spekulatif seperti bay al-
Munabadzat. Diantara ketentuan hukum
keluarga Arab pra-islam adalah kebolehan
berpoligami dengan perempuan dalam jumlah
tanpa batas, serta anak kecil dan perempuan
tidak dapat menerima harta pusaka atau harta
peninggalan.
Fase Makkah
Di Gua Hiro’
11
Kisah aslinya dapat dilihat di Shahih al-Bukhori,Jld.III;Sirah
Ibnu Hisyam,Op.Cit,I/235-236
Sebagai mana diketahui,kota Makkah
merupakan pusat agama bagi bangsa Arab. Di
sana terdapat pengabdi berhala serta patung-
patung yang di anggap suci oleh seluruh
bangsa Arab. Sehingga utuk mencapai tujuan,
yaitu melakukan perubahan di kota
Makkah,akan lebih sulit dan sukar apabila di
bandingkan yang lainnya. Karenanya, dakwah
membutuhkan tekad baja yang tak mudah
tergoyahkan oleh beruntutnya musibah dan
bencana yang menimpa. Maka Rasulullah
secara bijak menghadapi hal ini dengan
memulai dakwah secara sirriyyah (sembunyi-
sembunyi)agar penduduk Makkah tidak
dikaetkan dengan hal yang (bisa saja)
memancing emosi.
Merupakan hal yang wajar bila yang
pertama-tama yang dilakukan Nabi saw adalah
menawarkan islam kepada orang –orang yang
hubungannya dekat dengan beliau, keluarga
serta sahabat-sahabat karib beliau. Beliau juga
mendakwahi setiap orang yang memiliki sifat
baik dari mereka yang beliau kenal dan yang
mengenal beliau. Beliau mengenal mereka
sebagai orang-orang yang mencintai Allah dan
kebaikan,sedangkan mereka mengenal
Rasulullah sebagai sosok yang selalu
menjunjung tinggi nilai kejujuran dan
keshalihan. Hasilnya banyak diantara mereka
yang tidak sedikitpun digerayangi oleh
keraguan terhdap keagungan,kebesaran jiwa
Rasulullah serta kebenaran berita yang
dibawanya. Dalam sejarah islam mereka
dikenal sebagai as-Sabiqun al-Awwalun
(orang-orang yang paling dahulu masuk
Islam). Mereka adalah Khadijah binti
Khuwailid(istri Rasulullah) ,Zaid bin Haritsah
(mantan budak),Ali bin Abi Thalib(keponakan
Nabi) dan Abu Bakar As-Siddiq.12
Di antara orang-orang pertama lainnya
yang masuk islam adalah Bilal bin Rabbah al-
Habasyi, kemudian diikuti oleh Abu Ubaidah.
Selanjutnya menyusul keduannya Abu
12
Lihat, terjemah rahiqul makhtumur,h.90
Salamah bi Abdul Asad ,al-Arqam bin Abil
Arqam (keduanya berasal dari suku
Makhzum) Usman bin bin Mazh’un dan kedua
saudaranya ;Qudamah dan Abdullah Ubaidah
bin al Harits serta banyak lagi yang lainnya.
Mereka terdiri dari semua marga Quraisy yang
ada, bahkan Ibnu Hisyam menjumlahkannya
lebih dari 40 orang .13
Mereka semua masuk islam secara
sembunyi-sembunyi. Dan cara yang sama pun
dilakukan Rasulullah dalam pertemuan dan
pengarahan agama yang beliau berikan,karena
dakwah ketika itu masih bersifat individu dan
sembunyi-sembunyi. Sementara wahyu sudah
turun berkesinambungan dan memuncak
setelah turunnya permulaan surah Al-
Mudadtsir. Ayat-ayat dan penggalan surat
yang turun pada fase ini merupakan ayat-ayat
penek; yang berakhirkan indah dan
kokoh,berintonasi menyejukkan dan
memikat,serta tertata bersama suasana yang
13
Lihat, Sarah Ibnu Hisyam,Op.cit,I/245-262
begitu lembut dan halus. Ayat-ayat tersebut
berbicara tentang memperbaiki penyucian diri.
Meskipun dakwah yang dilakukan pada
tahap ini secara sembunyi-sembunyi,pada
akhirnya pun diketahui dan didengar oleh
kaum Quraisy, tetapi mereka belum
mempermasalahkan dakwah Rasulullah
dikarenakan mereka beranggapan bahwa
Rasulullah tidak menyinggung agama mereka
ataupun tuhan-tuhan mereka. Tiga tahun pun
berlalu dengan damai,tetap dengan dakwa
Nabi yang secara sembunyi-sembunyi dan
individu. Dalam lama waktu itu terbentuklah
kelompok kaum muslimin yang
berdasar/berpondasikan ukhuwwah
(persaudaraan) dan ta’awun (solidaritas).
Hingga turunlah firman Allah yang
memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah
secara terang-terangan (Jahriyyah),perintah
untuk menghapus dan menentang kebatilam
kaum Quraisy dan menghancurkan berhala-
berhala mereka.
2. Perintah pertama untuk menampakkan
dakwah
Sehubungan dengan hal ini,ayat pertama yang
turun adalah;
14
Lihat terjemah Rahiqul Makhtumur,h.95-96
15
Lihat Shahih Muslim,II/702,734.Riwayat tersebut juga termuat
dalam Shahih Muslim,I/114
secara optimal,di mana Rasulullah
menjelaskan kepada orang-orang yang
memiliki hubungan dekat dengan beliau
bahwa membenarkan risalah yang di bawa
beliau adalah bentuk kemanfaatan semua
hubungan antara beliau dan mereka. Demikian
juga untuk melelehkan fanatisme kekrabatan
yang dibudidayakan oleh orang-orang Arab di
dalam panasnya peringatan yang datang dari
Allah.
16
Rajaz,hajaz,qaridh,maqbudh dan mabsuth adalah beberapa
jenis syai Arab (pent).
mereka yang belum masuk islam menjadi
gap;saling membenci dan saling menjauh.
3. Berbagai pelecehan terhadap Rasulullah
Semenjak munculnya dakwah
Islamiyyah di lapangan. Memang ,sungguh
sulit merubah skap yang terbiasa dengan
kebengisan dan kesombongan untuk berlama-
lama bersabar,maka dari itu, mereka mulai
mengulurkan tangan permusuhan terhadap
Rasulullah saw. Sebagai
implementasinya,mereka melakukan berbagai
bentuk ejekan,hinaan,pencemaran nama
baik,pengaburan,keusilan dan lain sebagainya.
Tentuya sudah lumrah bila yang menjadi
garda terdepa dan ujung tombaknya adalah
Abu Laha, sebab dia adalah salah satu seorang
pemuka Bani Hasyim. Dia tidak pernah
memikirkan pertimbangan apapun
sebagaimana yang selalu dipertimbangkan
oleh tokoh-tokoh Quraisy lainnya. Dia adalah
musuh bebuyutan islam dan para pemeluknya.
Sejak pertama, dia sudah menghadang
Rasulullah saw sebelum kaum Quraisy
berkeinginan melakukan hal itu. Telah kita
ketahui bagaimana perilaku Abu Lahab
terhadap Nabi saw di majelis Bani Hisyam
dan di bukit Shafa. 17
Merupakan suatu hikmah(hal yang baik)
dalam menyikapi penindasan-penindasan yang
di alami Rasulullah saw,Rasulullah melarang
kaum muslimin memproklamirkan keislaman
mereka, baik dalam bentuk perkataan maupun
tindakan serta tidak mengizinkan mereka
bertemu beliau secara terbuka ,maka tidak di
ragukan lagi kaum musyrikin akan membatasi
ruang gerak beliau sehingga keinginan beliau
untuk mentazkiyah(menyucikan diri) kaum
Muslimin dan mengajarkan mereka al Kitab
dan as Sunah akan terhalangi. Dan tidak
tertutup kemungkinan dapat menyebabkan
terjadinya benturan antara kedua belah
pihak,bahkan hal itu benar-benar terjadi pada
tahun ke-4 kenabian,yaitu ketika sahabat-
17
Lihat rohiqul makhtumur,h.113
sahabat Nabi berkumpul di lereng-lereng
perbukitan tempat mereka melakukan sholat
secara rahasia. Tiba-tiba, hal itu terlihat oleh
beberapa kaum Quraisy,lalu mencaci-maki
dan memerangi kaum Muslimin. Hal ini
mengakibatkan Sa’ad bin Abi Waqqosh
memukul salah satu dari mereka sehingga
mengalirkan darahnya ketika itu.dan inilah
darah pertama yang mengalir dalam islam.18
18
Ibnu hisyam,Op.cit,h.263
membaca surah an Najm. Orang-orang kafir
tersebut, sebelumnya tidak pernah
mendengarkan Kalamullah secara langsung
,karena program yang mereka lancarkan
secara kontinyu adalah mereka melakukan
apa yang saling mereka nasihatkan satu sama
lain. Sebagaimana diabadikan oleh Allah
dalam firmanNya
َتَ ْغلِبُون
1
1 Arnold, Thomas W., The Preaching of Islam. Ter. H.A Nawawi
Rambe. Jakarta: Widjaja, 1979, h. 19.
12 Arnold, Thomas W. op. cit., h. 29.
13 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2004, h. 29-30.
14 Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara. Jakarta: UI Press,
1993, h. 10-15
permintaan kesediaan oleh para wakil suku-
suku Aus dan Khazraj yang berjumlah 73
orang dalam Baiat Aqabah II, yang pada
akhirnya diaklamasikan kepada semua warga
Madinah bahwa dia (Nabi Muhammad) adalah
hakam mereka.
1
5 Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan
telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui.
Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
16 Al-Sibay, Musthafa, Al-Isytirakiyah al-Islamiyah. Terj. H.A.
Malik Ahma, Jakarta: Mulya, 1963, h. 31-40
2. Skill (kecakapan mengoperasionalkan
seluruh teori-teori yang ada). Ini juga
disebabkan oleh adanya posisi Nabi yang
secara khusus dijadikan oleh Tuhan sebagai
prototipe atau foto model mengenai
bagaimana meragakan sebuah ayat suci Al-
Qur’an.
Ziaul Haque mengatakan bahwa tujuan dari misi dan revolusi para Nabi
revolusioner adalah menyuarakan kebenaran dan membangun masyarakat
kebenaran, dalam arti harus terjadi perubahan total atas struktur social lama yang
terbagi dalam kelas sosial yang bertentangan. Revolusi yang terinspirasi dari
wahyu Tuhan menjadi tonggak dasar gerakan revolusi ini, perjuangan
Muhammad saw. menemukan momentumnya ketika formasi social pra-kapitalis
dan pra industri, perjuangan Muhammad saw hadir di saat semua realitas
kehidupan itu dapat dilihat dari kaca mata religi. Gerakan revolusi atau
perubahan yang dibawa oleh Muhammad saw dikemas dalam bingkai
keagamaan, yang merealitas dalam bentuk perilaku, pemikiran sensitivitas emosi
dan moral, hal ini juga diperkuat oleh penelitian Ziaul Haque, bahwa “perubahan
social yang dibawa para nabi Revolusioner, terjadi dalam bingkai keagamaan,
katagori pemikiran, bentuk perilaku, serta sensitivitas emosi dan moral yang
kesemuanya dikesankan dan dikondisikan dalam mentalitas dan karakter
keagamaan.”
Muhammad saw menjadi ikon masyarakat Mekah yang sudah terbuka hatinya
untuk menerima kebenaran wahyu Allah, kepribadiannya yang menawan
membuat sebagian masyarakat Mekah yang masuk Islam terkesima dan salut
terhadap akhlak beliau, meskipun demikian Muhammad Saw tidak pernah
merasa bangga dan angkuh terhadap keistimewaan yang ada pada dirinya,
Muhammad saw tidak pernah merasa tersanjung bahkan melarang umatnya
untuk mengkultuskan dirinya.
Sebagai Nabi terakhir Muhammad terlahir dari keluarga biasa, yang pernah
mengembala domba, berdagang, pernah dianiaya, dari keluarga biasa yang
menjaga martabat dan disegani karena kepribadiannya, sehingga masyarakat
Mekah waktu itu memberi gelar “Al-Amin” terpercaya, kepercayaan inilah yang
menjadikan beliau disegani dipercayai untuk menyelesaikan berbagai masalah
social yang tidak dapat dipecahkan oleh pemuka masyarakat Mekah kala itu.
Bahkan bila ada penduduk Mekah yang ingin bepergian jauh, mereka selalu
menitipkan barangnya kepada Muhammad saw.
Tetapi nabi Muhammad saw tidak pernah memanfaatkan harta titipan tersebut
untuk kepentingan diri sendiri, meskipun ada kesempatan untuk itu, di sini
kelihatan jelas bahwa nabi Muhammad saw benar-benar manusia terpercaya
sejati yang tidak pernah terbetik dihatinya untuk berkhianat dan memanfaatkan
kesempatan dan kepopulerannya. Meskipun Muhammad Saw dalam kesusahan
dan hidup dalam keluarga yatim, tetapi Muhammad tidak pernah berubah untuk
konsekuen dalam jalan kebenaran.
Dengan ajaran kelembutan dan kasih sayang Muhammad saw sebagai Nabi
revolusioner mengangkat derajat perempuan, perempuan disejajarkan setara
dengan laki-laki, tetapi pensejajaran ini tidak menghilangkan sifat
keperempuanan seorang wanita, sebuah emansipasi benilai keislaman yang
melindungi hak-hak perempuan yang menjaga kehormatan dan kemuliannya
sebagai seorang perempuan. Emansipasi yang memberi peluang sama bagi para
perempuan untuk mencapai ridha Allah, punya kesempatan dan waktu yang
sama untuk mendapat pahala dan kemuliaan di sisi Allah.
Para penguasa Mekah, baik saudagar kaya, dan para konglomerat mencibir dan
menghina Muhammad yang berasal dari keluarga miskin, gembel, yatim dan
buta huruf tampil menjadi seorang manusia pilihan dan mengaku sebagai Nabi
Allah. Mereka tidak mempercayai Muhammad sebagai Nabi pilihan Allah, para
pemuka Mekah berharap yang menjadi Nabi adalah dari kalangan mereka juga,
yaitu dari para pembesar, kongklomerat Mekah, mereka merasa lebih pantas
untuk smenjadi pilihan karena mereka merasa terhormat kaya dan terpandang
dari segi fisik dan harta benda.
Meskipun begitu, Muhammad saw selalu tabah dan sabar, Ia terus menjalankan
dakwahnya meski harus dicaci-maki, dihina dan dianggap gila,”Maka tetaplah
memberi peringatan(hai Muhammad), dan kamu, dengan nikmat Tuhanmu,
bukanlah seorang tukang tenung atau orang gila. Bahkan mereka berkata, Ia
adalah seorang penyair yang kami harapankan kecelakaan menimpanya,”(Qs.
Ath-Thur:29-30). Ketabahan dan keuletan beliau dalam berdakwah juga
dilatarbelakangi akan tugas suci yang beliau pikul, Ziaul Haque mengatakan
Nabi revolusioner mempunyai tugas sebagai berikut: Supremasi hukum,
pembebasan kaum lemah dan tertindas, membangun komunitas atas dasar
egalitas social, cinta kasih, keadilan dan persaudaraan.
Sebuah revolusi tanpa darah, air mata dan nyawa, sebuah revolusi damai,
menyejukkan, memberi harapan dan kebahagiaan bagi seluruh manusia, bahkan
seluruh makhluk yang ada di bumi ini. Muhammad saw adalah revolusioner
sejati yang membawa manusia kepada jati diri yang memberi arti bagi
kemanusiaan dan peradaban dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mubarakfuri,Syafiyyurrahman.(2008).Rahiqul Makhtumur.
India:Darussalam.
Hitti, Philip k. 2002. HISTORY OF THE ARABS. Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta
Suntiah, Ratu dan Maslani. 2017. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya