Anda di halaman 1dari 15

ANALISA DATA

No Data Penunjang Penyebab Masalah


1 DS: klien Nyeri Gangguan pola tidur
mengatakan susah
tidur kalau malam
hari dan bangun
lebih awal dari
sebelum dirawat di
rumah sakit, klien
mengeluh tidak puas
tidur karena rasa
sakit diperutnya
yang di rasakan
terkadang hilang
timbul
DO : klien terlihat
pucat dan lemas
2 DS : klien mengeluh Infiltrasi tumor Nyeri kronis
merasa nyeri lebih
dari 3 bulan
P : nyeri pada paha,
anus, dan bagian
perut
Q : seperti ditusuk
R : hilang timbul
S : skala nyeri 5-6
(nyeri sedang)
T : durasi 15-20
menit
DO :
- klien tampak
meringis
- kesadaran CM
- klien tampak
lemas
3 DS: klien mengeluh Factor biologis Ketidak seimbangan nutrisi
akan tidak bisa kurang dari kebutuhan tubuh
makan karena
kurangnya nafsu
makan

DO:
- Terdapat
gangguan sensasi
rasa
- Adanya kram
pada abdomen
- Adanya nyeri
abdomen
RENCANA KEPERAWATAN

No Nanda Noc Nic


1 Gangguan pola tidur Tidur Manajemen Nyeri
Defenisi:
Aktivitas:
Interupsi jumlah waktu Setelah dilakukan tindakan 1. Gali pengetahuan dan
dan kualitas tidur keperawatan 3x24 jam kepercayaan pasien
mengenai nyeri
akibat faktor eksternal. diharapkan gangguan pola 2. Tentuka akibat dari
tidur dapat berkurang pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
Batasan karakteristik dengan kriteria hasil:
pasien (misalnya
1. Ketidakpuasan tidur 1. Kesulitan memulai tidur tidur,nafsu makan)
2. Menyatakan tidak (4) 3. Dukung istirahat tidur
pasien untuk membantu
merasa cukup tidur 2. Tidur yang terputus (4) penurunan nyeri
3. Perubahan pola 3. Nyeri (4) 4. Ajarkan prinsip
manajemen nyeri
tidur normal
5. Dorong pasien unruk
memonitor nyeri dan
menangani nyeri dengan
Faktor yang
tepat
Berhubungan 6. Ajarkan penggunaan
1. Nyeri teknik non farmakologi
(seperti hypnosis, terapi
relaksasi)

Terapi Relaksasi

Tindakan:
1. Gambarkan
rasionalisasi dan
manfaat relaksasi serta
jenis relaksasi yang
tersedia (misalnya,
meditasi, hipnoterapi)
2. Ciptakan lingkungan
yang tenang dan
distraksi dengan lampu
yang redup dan suhu
lingkungan yang
nyaman, jika
memungkinkan
3. Dorong klien untuk
mengambil posisi
nyaman dengan pakaian
longgar dan mata
tertutup
4. Dapatkan perilaku yang
menunjukkan
terjadinya relaksasi
misalnya bernafas
dalam, menguap,
pernapasan perut
5. Minta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi
yang terjadi
6. Gunakan suara yang
lembut dengan irama
yang lambat setiap jata
7. Tujukkan dan
praktekkan teknik
relaksasi pada klien
8. Dorong klien untuk
mengulang praktek
teknik relaksasi, jika
memungkinkan
2 Nyeri Kronis Kontrol Nyeri Manajemen nyeri
1. Lakukan pengkajian
Definisi : Setelah dilakukan tindakan nyeri yang
Pengalaman sensori keperawatan komprehensif yang
dan emosional yang Selama 3 x 24 jam meliputi lokasi,
tidak menyenangkan diharapkan nyeri teratasi karakteristik,onset/dura
akibat kerusakan dengan kriteria hasil : si, frekuensi, kualitas,
jaringan yang aktual 1. Nyeri yang dilaporkan intensitas atau beratnya
atau potensial; (4( nyeri dan faktor
mendadak atau 2. Panjang episode nyeri pencetus.
perlahan-lahan dari (4) 2. Observasi adanya
intensitas ringan hingga 3. Mengerang dan petunjuk nonverbal
berat, terus menerus menangis (4) mengenai
dan berulang tanpa 4. Ekspresi nyeri wajah (4) ketidaknyamanan
dapat diantisipasi atau 5. Tidak bisa beristirahat terutama kepada
diprediksi kapan (4) mereka yang tidak
berakhirnya dan sudah 6. Mengerenyit (4) dapat berkomunikasi
berlangsung lebih dari 7. Berkeringat berlebihan secara efektif
tiga (>3) bulan. (4) 3. Pastikan perawatan
analgesik bagi pasien
dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
4. Gunakan strategi
komunikasi teraupetik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan
pasien terhadap nyeri
5. Gali pengetahuan dan
kepercayaan klien
mengenai nyeri
6. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
klien terhadap
ketidaknyamanan.
7. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
pasien (misalnya, tidur,
nafsu makan,
pengertian, perasaan,
hubungan, performa
kerja dan tanggung
jawab peran)
8. Dukung istirahat/tidur
yang dapat
9. Ajarkan tehnik
nonfarmakologi untuk
menurunkan nyeri

3 Ketidakseimbangan Status Nutrisi Manajemen nutrisi


nutrisi kurang dari Definisi : Definisi :
kebutuhan tubuh Sejauh mana nutrisi dicerna Menyediakan dan
Domain 2 : nutrisi dan diserap untuk menigkatkan intake nutrisi
Kelas 1 : makan memenuhi kebutuhan yang seimbang
0002 metabolic Setelah dilakukan
Definisi : tindakan keperawatan 1x8 Aktivitas-aktivitas :
Asupan nutrisi tidak jam diharapkan nutrisi 1. Identifikasi adanya
cukup untuk memenuhi terpenuhi dengan kriteria alergi atau inoleransi
kebutuhan metabolic hasil : mkanan yang dimiliki
1. Asupan gizi (3) pasien
Batasan karakteristik : 2. Asupan cairan (3) 2. Instruksikan pasien
1. Gangguan 3. Energy (3) mengena kebutuhan
sensasi rasa 4. Rasio berat nutrisi ( yaitu :
2. Kram abdomen badan/tinggi badan (4) membahas pedoman
3. Nyeri abdomen diet dan piramida
makanan)
Faktor yang 3. Pastikan diet
berhubungan : Keterangan : mencakup makanan
1. Faktor biologis 1. Sangat menyimpang tinggi kandungan serat
dari rentang normal untuk mencegah
2. Banyak menyimpang konstipasi
dari rentang normal 4. Monitor kalori dan
3. Cukup menyimpang asupan makanan
dari rentang normal 5. Ciptakan linkungan
4. Sedikit menyimpang yang optimal pada
dari rentang normal saat mengkonsumsi
5. Tidak menyimpang makan ( misalnya:
dari rentang normal bersih,santai dan
bebas dari bau
menyengat)
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari No Implementasi Evaluasi


Tanggal Diagno
sa
Senin 1 1. Menggali pengetahuan dan S : klien mengatakan susah
09-12-19 kepercayaan pasien mengenai nyeri tidur kalau malam hari dan
2. Menentukan akibat dari
pengalaman nyeri terhadap kualitas bangun lebih awal dari
hidup pasien (misalnya tidur,nafsu sebelum dirawat di rumah
makan)
3. Mendukung istirahat tidur pasien
sakit, klien mengeluh tidak
untuk membantu penurunan nyeri puas tidur karena rasa sakit
4. Mengajarkan prinsip manajemen
diperutnya yang di rasakan
nyeri
5. Mendorong orong pasien unruk terkadang hilang timbul
memonitor nyeri dan menangani O : klien terlihat pucat dan
nyeri dengan tepat
6. Mengarkan penggunaan teknik lemas
A : Masalah belum teratasi
non farmakologi (seperti hypnosis,
P : Lanjutkan intervensi
terapi relaksasi)
(1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.
7. Menggambarkan rasionalisasi
13.14)
dan manfaat relaksasi serta jenis
relaksasi yang tersedia
(misalnya, meditasi,
hipnoterapi)
8. Menciptakan lingkungan yang
tenang dan distraksi dengan
lampu yang redup dan suhu
lingkungan yang nyaman, jika
memungkinkan
9. Mendorong klien untuk
mengambil posisi nyaman
dengan pakaian longgar dan
mata tertutup
10. Mendapatkan perilaku yang
menunjukkan terjadinya
relaksasi misalnya bernafas
dalam, menguap, pernapasan
perut
11. Meminta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi yang
terjadi
12. Menggunakan suara yang
lembut dengan irama yang
lambat setiap jata
13. Menunjukkan dan
praktekkan teknik relaksasi pada
klien
14. Mendorong klien untuk
mengulang praktek teknik
relaksasi, jika memungkinkan
2 1. Lakukan pengkajian nyeri yang S : klien mengatakan masiih
komprehensif yang meliputi merasa nyeri pada malam hari,
lokasi, nyeri yang di rasakan
karakteristik,onset/durasi, terkadang hilang timbul
frekuensi, kualitas, intensitas O : klien terlihat pucat dan
atau beratnya nyeri dan faktor lemas
pencetus. A : Masalah belum teratasi
2. Observasi adanya petunjuk P : Lanjutkan intervensi
nonverbal mengenai (1.2.3.4.5.6.7.8)
ketidaknyamanan terutama
kepada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
3. Pastikan perawatan analgesik
bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
4. Gunakan strategi komunikasi
teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien
terhadap nyeri
5. Gali pengetahuan dan
kepercayaan klien mengenai
nyeri
6. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap
ketidaknyamanan.
7. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri terhadap
kualitas hidup pasien (misalnya,
tidur, nafsu makan, pengertian,
perasaan, hubungan, performa
kerja dan tanggung jawab
peran)
8. Dukung istirahat/tidur
9. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
untuk menurunkan nyeri

3 1. Mengidentifikasi atau S: pasien masih mengeluh


intoleransi makanan yang akan tidak bisa makan karena
dimiliki pasien nafsu makannya berkurang
2. Menginstruksikan pasien O: faktor biologis yang
mengenai suatu kebutuhan dialami seperti gangguan
nutrisi sensasi rasa, kram abdomen,
3. Memastikan suatu diet yang dan nyeri abdomen
diberikan mencakup makanan A: masalah belum teratasi
tinggi kandungan serat untuk P: lanjutkan intervensi
mencegah konstipasi
4. Memonitor kalori dan asupan
makan pada pasien
5. Menciptakan suatu lingkungan
yang optimal pada saat
mengkonsumsi makanakan
adanya alergi
Selasa 1 1. Menggali pengetahuan dan S : klien mengatakan sesudah
10-12-19 kepercayaan pasien mengenai nyeri dilakukan hipnoterapi sudah
2. Mengajarkan prinsip manajemen
nyeri mulai bisa tidur cepat sekitar
3. Mendorong orong pasien unruk pukul 22:00 pada malam hari
memonitor nyeri dan menangani dan bangun sekitar pukul
nyeri dengan tepat 05:00 pagi, dan klien
4. Mengarkan penggunaan teknik
mengatakan sudah mulai
non farmakologi (seperti hypnosis,
merasa sedikit nyaman saat
terapi relaksasi)
tidur karena rasa sakit
5. Menggambarkan rasionalisasi
diperutnya yang di rasakan
dan manfaat relaksasi serta jenis
sudah mulai berkurang
relaksasi yang tersedia
O : klien terlihat lebih nyaman
(misalnya, meditasi,
dengan keadaannya , saat
hipnoterapi)
dilakukan pengkajian klien
6. Menciptakan lingkungan yang
tampak lebih kooperatif
tenang dan distraksi dengan
karena sakit yang dirasakan
lampu yang redup dan suhu
sudah mulai berkurang
lingkungan yang nyaman, jika
A : Masalah teratasi sebagian
memungkinkan
P : Lanjutkan intervensi
7. Mendorong klien untuk
(1.4.5.6.7.8.9.10.12.13.14)
mengambil posisi nyaman
dengan pakaian longgar dan
mata tertutup
8.Mendapatkan perilaku yang
menunjukkan terjadinya
relaksasi misalnya bernafas
dalam, menguap, pernapasan
perut
9. Meminta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi yang
terjadi
10. Menggunakan suara yang
lembut dengan irama yang
lambat setiap jata
11. Menunjukkan dan
praktekkan teknik relaksasi pada
klien
14. Mendorong klien untuk
mengulang praktek teknik relaksasi,
jika memungkinkan
2 1. Lakukan pengkajian nyeri yang S : klien mengatakan masiih
komprehensif yang meliputi merasa nyeri pada malam hari,
lokasi, nyeri yang di rasakan
karakteristik,onset/durasi, terkadang hilang timbul
frekuensi, kualitas, intensitas O : klien terlihat pucat dan
atau beratnya nyeri dan faktor lemas
pencetus. A : Masalah belum teratasi
2. Observasi adanya petunjuk P : Lanjutkan intervensi
nonverbal mengenai (1.2.3.4.5.6.7.8)
ketidaknyamanan terutama
kepada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
3. Pastikan perawatan analgesik
bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
4. Gunakan strategi komunikasi
teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien
terhadap nyeri
5. Gali pengetahuan dan
kepercayaan klien mengenai
nyeri
6. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap
ketidaknyamanan.
7. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri terhadap
kualitas hidup pasien (misalnya,
tidur, nafsu makan, pengertian,
perasaan, hubungan, performa
kerja dan tanggung jawab
peran)
8. Dukung istirahat/tidur
9. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
untuk menurunkan nyeri

3 1. mengidentifikasi akan adanya S: pasien mengatakan


alergi atau intleransi makanan nafsumakannya bertambah
yang dimilikipasien O: faktor biologis yang
2. menginstruksikan pasien dialami mengalami penurunan
mengenai kebutuhan nutris A: masalah teratasi
3. memastikan diet mencakup P: intervensi dilanjutkan
makanan tinggi kandungan serat
untuk mencegah konstipasi
4. memonitor kalori dan asupan
makanan
5. menciptakan lingkungan yang
optimal pada saat
mengkonsumsi makan
Rabu 1 1. Menggali pengetahuan dan S : klien mengatakan sesudah
11-12-19 kepercayaan pasien mengenai nyeri dilakukan hipnoterapi
2. Menentukan akibat dari
pengalaman nyeri terhadap kualitas sebanyak 3 kali merasa lebih
hidup pasien (misalnya tidur,nafsu nyaman, tidur nya lebih tenang
makan)
3. Mendukung istirahat tidur pasien
tidak sebentar tidur kemudian
untuk membantu penurunan nyeri terbangun kembali seperti
4. Mengajarkan prinsip manajemen
keadaannya sebelum
nyeri
5. Mendorong orong pasien unruk dilakukan hipnoterapi .
memonitor nyeri dan menangani O : saat dilakukan pengkajian
nyeri dengan tepat
6. Mengarkan penggunaan teknik klien sudah mulai membaik
dan klien terlihat lebih tidak
non farmakologi (seperti hypnosis,
lemas lagi keadaannya
terapi relaksasi)
A : Masalah teratasi sebagian
7. Menggambarkan rasionalisasi
P : Lanjutkan intervensi
dan manfaat relaksasi serta jenis
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
relaksasi yang tersedia
(misalnya, meditasi,
hipnoterapi)
8. Menciptakan lingkungan yang
tenang dan distraksi dengan
lampu yang redup dan suhu
lingkungan yang nyaman, jika
memungkinkan
9. Mendorong klien untuk
mengambil posisi nyaman
dengan pakaian longgar dan
mata tertutup
10. Mendapatkan perilaku yang
menunjukkan terjadinya
relaksasi misalnya bernafas
dalam, menguap, pernapasan
perut
11. Meminta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi yang
terjadi

2 1. Lakukan pengkajian nyeri yang S : klien mengatakan masiih


komprehensif yang meliputi merasa nyeri pada malam hari,
lokasi, nyeri yang di rasakan
karakteristik,onset/durasi, terkadang hilang timbul
frekuensi, kualitas, intensitas O : klien terlihat pucat dan
atau beratnya nyeri dan faktor lemas
pencetus. A : Masalah belum teratasi
2. Observasi adanya petunjuk P : Lanjutkan intervensi
nonverbal mengenai (1.2.3.4.5.6.7.8)
ketidaknyamanan terutama
kepada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
3. Pastikan perawatan analgesik
bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
4. Gunakan strategi komunikasi
teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien
terhadap nyeri
5. Gali pengetahuan dan
kepercayaan klien mengenai
nyeri
6. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap
ketidaknyamanan.
7. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri terhadap
kualitas hidup pasien (misalnya,
tidur, nafsu makan, pengertian,
perasaan, hubungan, performa
kerja dan tanggung jawab
peran)
8. Dukung istirahat/tidur yang
dapat
9. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
untuk menurunkan nyeri
3 1. mengidentifikasi akan adanya S: pasien mengatakan bahwa
alergi atau intleransi makanan pasien sudah kembali
yang dimilikipasien bernasfsu makan
2. menginstruksikan pasien O: faktor biologis yang
mengenai kebutuhan nutris berkaitan dengan nafsu makan
3. memastikan diet mencakup pasien sudah tidak ada
makanan tinggi kandungan serat A: masalah teratasi
untuk mencegah konstipasi P: intervensi dilanjutkan
4. memonitor kalori dan asupan
makanan
5. menciptakan lingkungan yang
optimal pada saat
mengkonsumsi makan

Anda mungkin juga menyukai