ID Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecam
ID Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecam
Abstrak
Pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke
sungai telah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten
Hulu Sungai Selatan, sehingga menimbulkan beberapa penyakit yang berbasis lingkungan
serta mencemari Sungai Negara. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan suatu kajian tentang
pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan aspek teknis operasional, kelembagaan,
pembiayaan, hukum/peraturan serta peran serta masyarakatnya. Penelitian analitik
observasional ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan sampah rumah tangga dan faktor-
faktor yang berkorelasi, serta merencanakan pengelolaan sampah rumah tangga yang
berbasis masyarakat. Hasilnya didapatkan rata-rata sampah rumah tangga yang dihasilkan
sebanyak 1,46 liter/orang/hari atau 0,38 kg/orang/hari, yang terdiri dari 47% sampah
organik, 15 % kertas, 22% plastik, serta 16% logam dan sebagainya. Pengelolaan sampah
rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan belum dilaksanakan secara optimal. Tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, perilaku terhadap kebersihan lingkungan, pengetahuan
tentang perda persampahan, serta kesediaan membayar retribusi sampah berkorelasi positif
dengan cara pengelolaan sampah rumah tangga. Saran yang diberikan di antaranya
peningkatan pelayanan persampahan, pembentukan kelompok pengelola persampahan desa,
pelibatan masyarakat dan swasta dalam pembiayaan, peningkatan koordinasi lintas sektoral
dan pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta penerapan peraturan persampahan
secara tegas.
I. PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-
Sungai Negara, sebagian masyarakatnya
hari manusia dan/atau dari proses alam
terbiasa membuang sampah secara
yang berbentuk padat (Suyoto, 2008). Laju
sembarangan di sekitar rumah ataupun ke
produksi sampah terus meningkat, tidak
sungai. Pemerintah Kabupaten Hulu
saja sejajar dengan laju pertumbuhan
Sungai Selatan (HSS) secara teknis
penduduk tetapi juga sejalan dengan
operasional melalui Dinas Tata Kota dan
meningkatnya pola konsumsi masyarakat.
Lingkungan Hidup hanya mengelola
Di sisi lain kapasitas penanganan sampah
sampah Pasar Negara yang terletak di Desa
yang dilakukan masyarakat maupun
Bayanan Kecamatan Daha Selatan
pemerintah daerah belum optimal. Sampah
walaupun masih belum optimal, sedangkan
yang tidak dikelola dengan baik akan
untuk sampah rumah tangga belum
berpengaruh terhadap lingkungan dan
dilaksanakan pengelolaannya. Di daerah
kesehatan masyarakat sekitarnya.
pasar tersebut sudah disediakan 2 buah
Kecamatan Daha Selatan yang
TPS dengan kondisi terbuka.
sebagian besar wilayahnya dilalui oleh
Pengangkutan ke TPA hanya dilakukan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, No. 1, April 2011 31
setiap 3 hari sekali (terkadang lebih dari 3 terdiri dari 16 desa. Pengambilan sampel
hari) sehingga tumpukan sampah sudah dilakukan dengan proportional sampling
melebihi kapasitas TPS. Kelembagaan method. Selanjutnya dipilih sampel
yang diberi wewenang mengelola sampah berdasarkan metode simple random
saat ini hanya Dinas Lingkungan Hidup, sampling di setiap desa yang telah
Tata Kota dan Perdesaan, namun ditetapkan jumlah sampel rumahnya.
organisasi atau Lembaga Swadaya Data primer didapatkan dengan
Masyarakat yang peduli lingkungan belum kuesioner dan wawancara langsung kepada
ada yang berminat menangani sampah. ibu rumah tangga, karena mereka yang
Aspek pembiayaan pengelolaan sampah lebih banyak berperan dalam mengurus
yang disediakan melalui APBD masih kegiatan rumah tangga termasuk dalam hal
belum mencukupi. Peraturan Daerah No. 5 pengelolaan sampahnya. Data sekunder
tahun 2004 tentang Retribusi Pelayanan merupakan data yang didapatkan dari
Persampahan atas Penyelenggaraan Kecamatan Daha Selatan, Dinas
Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan Lingkungan Hidup, Tata Kota dan
belum dijalankan secara optimal. Menurut Perdesaan, serta Puskesmas Bayanan.
Bebassari (2008), secara umum terdapat Analisis data dilakukan dengan uji korelasi
lima aspek penting dalam pengelolaan Spearman yang bertujuan untuk
sampah yaitu teknologi, institusi, mengetahui faktor-faktor mana saja yang
hukum/peraturan, pembiayaan dan berkorelasi dengan cara pengelolaan
partisipasi masyarakat. sampah rumah tangga. Untuk
merencanakan pengelolaan sampah rumah
II. METODE PENELITIAN tangga di Kecamatan Daha Selatan
dilakukan dengan tujuh langkah
Penelitian ini menggunakan desain perencanaan (the seven step magic of
analitik observasional. Hubungan antar planning) menggunakan matrik SWOT.
variabel bebas dengan variabel tergantung
dipelajari dengan melakukan pengukuran III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sesaat untuk kemudian dilakukan uji
korelasi (Sastroasmoro dan Ismael, 1995). A. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Variabel bebas terdiri dari ; tingkat Kecamatan Daha Selatan
pendidikan, tingkat pendapatan keluarga, Aspek Kelembagaan. Pengelolaan
perilaku terhadap kebersihan lingkungan, sampah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
kesediaan membayar retribusi sampah, dan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup,
pengetahuan tentang perda persampahan. Tata Kota dan Perdesaan pada Bidang
Variabel tergantung adalah cara Kebersihan melalui Seksi Kebersihan dan
pengelolaan sampah rumah tangga. Pertamanan. Keterlibatan pihak swasta
Lokasi penelitian di Kecamatan Daha yang diharapkan dalam kegiatan
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan operasional persampahan meliputi tahap
Propinsi Kalimantan Selatan pada bulan pengangkutan, pengelolaan serta
April 2009. Populasi adalah semua rumah pembuangan akhir, namun sampai saat ini
tangga yang ada di wilayah Kecamatan belum ada yang ikut berpartisipasi.
Daha Selatan sebanyak 9.465 rumah. Aspek Hukum dan Peraturan.
Sampel diambil dengan mengunakan Terdapat PERDA No. 5 tahun 2004
rumus Krejcie dan Morgan (1970) dalam tentang Retribusi Pelayanan Persampahan
Mantra (2004) yaitu : atas Penyelenggaraan Kebersihan dan
Pengelolaan Persampahan. Peraturan
Didapatkan hasil sebanyak 369 rumah daerah tersebut di antaranya mengatur
tangga di Kecamatan Daha Selatan yang tentang penyelenggaraan kebersihan