Anda di halaman 1dari 10

Nama Kelompok :

- Dyah Maysha Putri Fasha 04.2018.1.03231


- Farissa Nuur Khamalis S 04.2018.1.03239
- Allifi Nida Adillah 04.2018.1.03252
- Jinan Rana MQA 04.2018.1.03265
- Muti’ah Amrillah 04.2018.1.03273

LANDSCAPE
A. Hardscape

BATU ALAM

 Elemen

 Jenis Material, Design, Dimensi

1. Batu Alam ( Batu Kali )

- Jenis material batu kali tidak memiliki dimensi/ukuran yang tetap, karena bentuknya berbeda-
beda. Tetapi untuk ketebalan kisaran 5mm – 1cm.

2. Batu Alam ( Batu Koral )

- Jenis material batu kali tidak memiliki dimensi/ukuran yang tetap, karena bentuknya berbeda-
beda. Tetapi untuk ketebalan kisaran 5mm – 1cm.

3. Batu Alam ( Batu Sikat )


- Jenis material batu kali tidak memiliki dimensi/ukuran yang tetap, karena bentuknya tidak
berbeda-beda. Tetapi untuk ketebalan kisaran 5mm – 1cm.

 How To Apply

1. Alur Pemasangan
Pasang batu alam biasa ke bawah lalu ke atas, sedangkan keramik naik turun, karena
beratnya batu alam yang lebih berat dari keramik, juga agar mudah dipasang.
2. Perendaman Batu Alam
Sebelum dipasang, batu alam harus direnddam dalam air selama waktu tertentu, karena
memiliki pori-pori besar, sehingga ketika dibutuhkan secara langsung, biasanya mudah
dipisahkan.
3. Mengoles Batu Alam Dengan Lem Khusus
Permukaan jalan dilem sehingga batu alam tidak mudah dipisahkan dan melekat kuat ke
jalan tersebut.
4. Menggunakan Semen Khusus
Gunakan semen khusus atau semen instan untuk membuat batu alam lebih melekat dengan
kuat. Jika permukaan membutuhkan semen tebal, lebih baik untuk mencampur pasir halus
atau menyaringnya.
5. Ukuran Batu Alam Yang Persisi
Batu alam memiliki ketelitian yang tidak sesuai dengan ukurannya, perbedaannya dan
perbedaan ukurannya pada setiap jenis batu alam hingga 5mm – 1cm.
6. Bersihkan Sisa Semen Pada Permukaan Batu Alam
Jangan biarkan semen / campuran sebelumnya mengering di permukaan batu sampai
kering. Jika semen tetap berada di permukaan batu sampai kering, akan sulit untuk
dibersihkan dan dihilangkan.
7. Finishing Coating ( Pernis )
Setelah pemasangan, sikat dan cuci permukaan batu alam dan keringkan sampai benar-
benar kering. Waktu yang dibutuhkan sekitar 12 hingga 24 jam, lalu tutup dengan pelapis /
pernis cair berbasis batu alam, anti jamur, tahan panas dan mengkilap.

B. Hardscape

PAVING
 Elemen

Paving block

 Jenis material, Design, Dimensi

1. Paving block hexagon

- Memiliki ukuran 20 x 20 cm dengan ketebalan 6 cm, 8 cm bahkan 10 cm.

2. Paving block persegi panjang (bata)

- Dimensi panjang 21 cm, lebar 10.5 cm dan ketebalan 6 cm, 8 cm atau 10 cm.

3. Paving block ubin set


- Dimensi panjang 21 cm, lebar 10.5 cm dan ketebalan 6 cm, 8 cm atau 10 cm.

 How to apply

- Sebelum memasang paving block, pastikan terlebih dahulu struktur dari lahan yang
akan dipasang paving dalam keadaan padat. Jika lahan belum padat, kamu bisa
memadatkan dengan menggunakan mesin roller atau bisa juga menggunakan
stamper kuda. Pemadatan lahan ini bertujuan agar paving block tidak amblas saat
dipasang.
- Kedua, sesuaikan spesifikasi bahan yang akan melewati lahan yang akan dipasang
paving dengan menggunakan material pendukung untuk landasan lahan paving.
Kamu bisa menggunakan material makadam, sirdam, limestone, atau base course.
- Lalu, pastikan permukaan lahan yang akan dipasang paving dalam keadaan rata. Jika
belum, kamu bisa melakukan cut and fill.
- Setelah itu, kamu bisa memasang kanstin beton yang berfungsi sebagai pengunci
paving block. Proses ini bertujuan agar paving tidak bergeser saat dipasang.
- Lalu kamu bisa gelar abu batu mengikuti kemiringan dan kemudian ratakan dengan
menggunakan jidar kayu.
Harus diketahui bahwa kamu harus memasang paving block dengan cara maju
kedepan, dan posisi kamu ada di atas paving yang telah terpasang.
- Untuk bagian tepian atau sudut yang belum terpasang paving, kamu bisa memotong
paving block dengan menggunakan paving block cutter.
- Setelah semua paving block sudah dipasang di semua area lahan, kamu bisa lakukan
pengisian antar naat paving block atau disebut sebagai pengisian joint filter dengan
menggunakan abu batu.
- Lalu kamu bisa memadatkan paving block yang sudah dipasang dengan
menggunakan baby roller atau stamper kodok sebanyak 2x agar paving terkunci satu
sama lainnya.
- Terakhir, bisa bersihkan area lahan dari sisa-sisa abu batu.

C. Hardscape

BETON

 Elemen

BETON

 Jenis material, Design, Dimensi

1. Beton berpori
- Agregat batu pecah yang dipakai yaitu ukuran seragam 1-2 cm, setelah itu
dijadikan satu.

 How to apply

Pengerjaan perkerasan dengan beton berpori dilakukan dengan sesegera


mungkin, dikarenakan perencanaan spesifikasi awal adonan semen tidak memilki
kandungan air yang berlebih. Adonan beton berpori yang tidak terlindungi dalam waktu
yang lama akan mengurangi kandungan air pada adonan beton, hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya air yang dibutuhkan dalam proses hidrasi. Proses
pemadatan dilakukan dengan menggunakan penggilas setelah adonan beton berpori rata.
Untuk pekerjaan skala besar bisanya digunakan penggilas 3,7 m dan berat 227 kg,
sedangkan penggilas kecil memiliki berat 32 kg. 

D. Kerikil /gravel

Ukuran yang kkurang lebih 2 mm dan 75 mm.

 JENIS KERIKIL
1. Kerikil Hijau – FLORES
Berwarna hijau pupus, umumnya berbentuk campur pipih dan bulat, bertekstur halus-kasar.
Digunakan untuk batu tabur. Sering juga digunakan sebagai Beton Sikat walaupun agak licin.
Berasal dari Pulau Flores, NTT.

2. Kerikil Hitam – ALOR


Berwarna hitam mengkilat, berbentuk relatif bulat, bertekstur halus. Disarankan digunakan
untuk batu tabur saja karena agak licin apabila digunakan sebagai Beton Sikat atau
digunakan sebagai aksen saja pada Beton Sikat. Harganya relatif mahal. Berasal dari Pulau
Alor, NTT.

3. Kerikil Hitam – BENGKULU


Berwarna hitam mengkilat, berbentuk bulat pecahan, bertekstur halus. Tidak sesuai untuk
batu tabur karena bentuknya pecahan, tapi merupakan alternatif terbaik untuk Beton Sikat
karena tidak terlalu licin. Berasal dari Bengkulu, Sumatera. Untuk sementara barang ready stock
tidak bertambah karena pemasokan sulit.

4. Kerikil Abu-Abu - SUKABUMI


Berwarna abu-abu, berbentuk relatif bulat dan bertekstur kasar. Digunakan untuk beton
sikat saja karena tidak licin dan harganya relatif murah. Warnanya dan teksturnya menyebabkan
tidak sesuai untuk batu tabur.

5. Kerikil Multi Color - SUKABUMI


Dominasi warna krem (80%) bercampur dengan hijau, putih dan abu-abu. Hanya tersedia
dalam 1 ukuran : 3 – 5 MM saja. Dapat digunakan ditabur maupun Beton Sikat.

6. Kerikil Multi Color – TIMOR


Campuran dari 7 warna dengan dominasi warna pink (50%) bercampur warna krem, merah,
coklat, abu-abu, oranye dan putih. Bentuk bulat bertekstur halus. Dapat digunakan ditabur
maupun Beton Sikat. Berasal dari Timor, NTT.

7. Kerikil Pink - TIMOR


Warna bercampur Pink gelap dengan terang. Bentuknya bulat, bertekstur halus. Umumnya
digunakan sebagai batu tabur saja. Berasal dari Timor, NTT.

8. Kerikil Putih/Krem - AMBON


Bentuk bulat bertekstur halus. Umumnya digunakan untuk batu tabur. Berasal dari
Ambon.

9. Kerikil Putih – RIAU


Berwarna putih dof. Bentuk bulat pecahan. Umumnya digunakan sebagai batu tabur saja.
Berasal dari Riau, Sumatera. Untuk sementara barang ready stock tidak bertambah karena
pemasokan sulit.

Memasang Kerikil di Taman

1. Tebarkan kerikil ke area yang sudah disiapkan.


Anda harus mengangkut karung kerikil ke taman terlebih dahulu untuk mengetahui berapa karung
yang dibutuhkan untuk area tersebut. Letakkan karung di dekat area yang akan diberi kerikil agar
Anda bisa memperkirakan berapa karung yang akan terpakai.

 Buka karung dan taburkan kerikil. Buka karung kerikil dan tebarkan ke area di
taman.
 Kalau Anda membuat mosaik batu, berhati-hatilah saat mengeluarkan kerikil.

2. Sebarkan kerikil di atas area yang sudah ditentukan.


Setelah dikeluarkan dari karung, sebarkan dengan hati-hati sampai menutupi semua area. Tikar
gulma di bawahnya harus tertutupi, jadi taburkan kerikil sampai beberapa lapis kalau perlu. [13]
 Gunakan garu atau peralatan kebun serupa untuk menyebarkan kerikil. Jangan
sampai kerikil rusak saat disebarkan.
 Kerikil harus benar-benar menutupi area yang ditentukan. Lebih baik kelebihan
kerikil daripada kekurangan karena kalau kurang, taman akan tampak tidak rapi.

2. Tata kerikil dengan tangan di sekeliling tanaman dan bunga.


Sebarkan secara merata di area yang lebih luas. Sebisa mungkin ratakan permukaan batu kerikil
dengan baik. Anda bisa meratakannya hanya dengan cara melihatnya sambil berdiri, tetapi cobalah
berjongkok untuk memeriksanya dengan lebih teliti.
 Jangan sampai merusak tanaman atau bunga di area berkerikil. Tanaman harus
tetap bisa mendapatkan pasokan air dan sinar matahari.
 Ratakan permukaan kerikil serapi mungkin. Anda bisa melakukannya secara manual
atau menggunakan peralatan berkebun, termasuk di dekat tanaman dan bunga.

3. Semenlah kerikil kalau perlu.


Tergantung desain yang Anda pilih, kerikil mungkin perlu disemen. Untuk area yang akan sering
diinjak-injak orang, Anda mungkin ingin menggunakan semen untuk memastikan agar kerikil tidak
berserakan keluar dari jalan.[14]

 Campurkan semen dan pasir dengan rasio 4:1 untuk membuat adukan semen.
Idealnya, tekstur adukan harus menyerupai remah roti.
 Tuangkan semen ke jalan setapak. Pasang kerikil ke jalan tersebut. Jangan
menggunakan semen terlalu banyak karena akan merusak tampilan kerikil. Idealnya,
hitunglah kuantitas semen yang diperlukan berbanding kerikil yang akan dipasang.
Secara umum, 1 sak semen seberat 36 kg bisa digunakan untuk menyemen area
seluas 0,2 m2 setebal 10 cm.[15]

4. Mundurlah untuk mengamati hasilnya secara visual.


Kerikil harus memberikan tampilan yang bersih dan dekoratif bagi taman. Kerikil bisa membuat
taman terlihat dihias dengan baik dan indah.

 Idealnya, warna batu harus tampak menyenangkan mata dan senada dengan
tanaman dan bunga.
 Ingatlah untuk membuat garis-garis yang tegas dan sudut yang tajam saat
mendesain area berkerikil. Pola seperti ini akan memberikan keseimbangan yang
baik bagi taman.

5. Sesuaikan dengan kebutuhan dan tambahkan kerikil jika perlu.


Karung kerikil tambahan akan sangat berguna pada saat seperti ini karena Anda tidak perlu bolak-
balik ke toko untuk membelinya lagi.

 Tambahkan kerikil ke bagian-bagian yang tampak

Anda mungkin juga menyukai