Hardscapeeee
Hardscapeeee
LANDSCAPE
A. Hardscape
BATU ALAM
Elemen
- Jenis material batu kali tidak memiliki dimensi/ukuran yang tetap, karena bentuknya berbeda-
beda. Tetapi untuk ketebalan kisaran 5mm – 1cm.
- Jenis material batu kali tidak memiliki dimensi/ukuran yang tetap, karena bentuknya berbeda-
beda. Tetapi untuk ketebalan kisaran 5mm – 1cm.
How To Apply
1. Alur Pemasangan
Pasang batu alam biasa ke bawah lalu ke atas, sedangkan keramik naik turun, karena
beratnya batu alam yang lebih berat dari keramik, juga agar mudah dipasang.
2. Perendaman Batu Alam
Sebelum dipasang, batu alam harus direnddam dalam air selama waktu tertentu, karena
memiliki pori-pori besar, sehingga ketika dibutuhkan secara langsung, biasanya mudah
dipisahkan.
3. Mengoles Batu Alam Dengan Lem Khusus
Permukaan jalan dilem sehingga batu alam tidak mudah dipisahkan dan melekat kuat ke
jalan tersebut.
4. Menggunakan Semen Khusus
Gunakan semen khusus atau semen instan untuk membuat batu alam lebih melekat dengan
kuat. Jika permukaan membutuhkan semen tebal, lebih baik untuk mencampur pasir halus
atau menyaringnya.
5. Ukuran Batu Alam Yang Persisi
Batu alam memiliki ketelitian yang tidak sesuai dengan ukurannya, perbedaannya dan
perbedaan ukurannya pada setiap jenis batu alam hingga 5mm – 1cm.
6. Bersihkan Sisa Semen Pada Permukaan Batu Alam
Jangan biarkan semen / campuran sebelumnya mengering di permukaan batu sampai
kering. Jika semen tetap berada di permukaan batu sampai kering, akan sulit untuk
dibersihkan dan dihilangkan.
7. Finishing Coating ( Pernis )
Setelah pemasangan, sikat dan cuci permukaan batu alam dan keringkan sampai benar-
benar kering. Waktu yang dibutuhkan sekitar 12 hingga 24 jam, lalu tutup dengan pelapis /
pernis cair berbasis batu alam, anti jamur, tahan panas dan mengkilap.
B. Hardscape
PAVING
Elemen
Paving block
- Dimensi panjang 21 cm, lebar 10.5 cm dan ketebalan 6 cm, 8 cm atau 10 cm.
How to apply
- Sebelum memasang paving block, pastikan terlebih dahulu struktur dari lahan yang
akan dipasang paving dalam keadaan padat. Jika lahan belum padat, kamu bisa
memadatkan dengan menggunakan mesin roller atau bisa juga menggunakan
stamper kuda. Pemadatan lahan ini bertujuan agar paving block tidak amblas saat
dipasang.
- Kedua, sesuaikan spesifikasi bahan yang akan melewati lahan yang akan dipasang
paving dengan menggunakan material pendukung untuk landasan lahan paving.
Kamu bisa menggunakan material makadam, sirdam, limestone, atau base course.
- Lalu, pastikan permukaan lahan yang akan dipasang paving dalam keadaan rata. Jika
belum, kamu bisa melakukan cut and fill.
- Setelah itu, kamu bisa memasang kanstin beton yang berfungsi sebagai pengunci
paving block. Proses ini bertujuan agar paving tidak bergeser saat dipasang.
- Lalu kamu bisa gelar abu batu mengikuti kemiringan dan kemudian ratakan dengan
menggunakan jidar kayu.
Harus diketahui bahwa kamu harus memasang paving block dengan cara maju
kedepan, dan posisi kamu ada di atas paving yang telah terpasang.
- Untuk bagian tepian atau sudut yang belum terpasang paving, kamu bisa memotong
paving block dengan menggunakan paving block cutter.
- Setelah semua paving block sudah dipasang di semua area lahan, kamu bisa lakukan
pengisian antar naat paving block atau disebut sebagai pengisian joint filter dengan
menggunakan abu batu.
- Lalu kamu bisa memadatkan paving block yang sudah dipasang dengan
menggunakan baby roller atau stamper kodok sebanyak 2x agar paving terkunci satu
sama lainnya.
- Terakhir, bisa bersihkan area lahan dari sisa-sisa abu batu.
C. Hardscape
BETON
Elemen
BETON
1. Beton berpori
- Agregat batu pecah yang dipakai yaitu ukuran seragam 1-2 cm, setelah itu
dijadikan satu.
How to apply
D. Kerikil /gravel
JENIS KERIKIL
1. Kerikil Hijau – FLORES
Berwarna hijau pupus, umumnya berbentuk campur pipih dan bulat, bertekstur halus-kasar.
Digunakan untuk batu tabur. Sering juga digunakan sebagai Beton Sikat walaupun agak licin.
Berasal dari Pulau Flores, NTT.
Buka karung dan taburkan kerikil. Buka karung kerikil dan tebarkan ke area di
taman.
Kalau Anda membuat mosaik batu, berhati-hatilah saat mengeluarkan kerikil.
Campurkan semen dan pasir dengan rasio 4:1 untuk membuat adukan semen.
Idealnya, tekstur adukan harus menyerupai remah roti.
Tuangkan semen ke jalan setapak. Pasang kerikil ke jalan tersebut. Jangan
menggunakan semen terlalu banyak karena akan merusak tampilan kerikil. Idealnya,
hitunglah kuantitas semen yang diperlukan berbanding kerikil yang akan dipasang.
Secara umum, 1 sak semen seberat 36 kg bisa digunakan untuk menyemen area
seluas 0,2 m2 setebal 10 cm.[15]
Idealnya, warna batu harus tampak menyenangkan mata dan senada dengan
tanaman dan bunga.
Ingatlah untuk membuat garis-garis yang tegas dan sudut yang tajam saat
mendesain area berkerikil. Pola seperti ini akan memberikan keseimbangan yang
baik bagi taman.