Askep KLG Gabung Fks Revisi
Askep KLG Gabung Fks Revisi
M
DENGAN ANAK DEWASA MUDA/ PELEPASAN
DI DESA KARANG KEMIRI
Oleh:
Alif Meidey Prakoso
17.072
B. Tipe keluarga
Tipe keluarga menurut Kholifah & Wahyu (2016) adalah sebagai berikut:
1. Tipe keluarga tradisional
a. The nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
b. The dyad family (keluarga dyad), yaitu suatu rumh tangga yang terdiri atas suami dan istri tanpa anak. Keluarga mungkin belum
mempunyai anak atau tidak mempunyai anak.
c. Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini terjadi biasanya
disebabkan karena perceraian atau kematian.
d. Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dwasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak
menikah atau tidak mempunyai suami.
e. Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga lain, sperti paman, bibi, kakek, nenek dan sebagainya.
Tipe keluarga ini banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan.
f. Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah (baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah
membangun karir sendiri atau sudah menikah.
g. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersana atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan,
seperti dapur dan kamar mandi yang sama.
2. Tipe keluarga non tradisional
a. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
c. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis kelamin tinggal dalam satu rumah sabagimana pasangan suami
istri.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
C. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga menurut Kholifah & Wahyu (2016), antara lain:
1. Fungsi Biologis
Fungsi biologis keluarga bukan hanya ditujukan untuk meneruskan kelangsungan keturunan, tetapi juga memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggota keluarga juga bagiandari fungsi biologis
keluarga.
2. Fungsi psikologis
Keluarga menjalankan fungsi psikologisnya antara lain untuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian di
antara anggota keluarga, membina pendewasanan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan
batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga menajalankan fungsi ekonominya untuk mencari sumber-sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
Fungsi ekonomi ini secara kultur di Negara-negara Asia dipegang teguh oleh kepala keluarga yaitu suami, tetapi lambat laun nilai itu
memudar, banyak wanita sebagai single parent memenuhi fungsi ekonomi.
5. Fungsi Pendidikan
Keluarga menjalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan anak dalam rangka memberikan pengetahuan, ketrammpilan dan
membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa dan mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya,
menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan. Fungsi-fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua dengan menyediakan pangan, papan,
sandang dan perlindungan terhadap bahaya.Perawatan kesehatan dan praktik-praktik sehat (yang mempengaruhi status kesehatan anggota
keluarga secara individu) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi keluarga bagi perawatan keluarga.
6. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehata dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga.Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang
dilaksanakan.Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
4. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan
penyelesaian masalah kesehatan di keluarga.
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut:
1. Pencegahan primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit dan
memelihara hidup sehat.
2. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendteksi dini terjadinya penyakit pada kelompok risiko, diagnosis, dan penanganan
segera yang dapat dilakukan oleh perawat. Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga segera dapat
dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih
lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining, melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan.
3. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan, sehingga dapat
meminimalkan ketidakmampuan dan memlihkan atau memelihara fungsi tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi
pemulihan terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi secara
fisik, sosial, emosional.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.M
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Alamat : Karang Kemiri
Jenis type keluarga : Nucear family
LEMBAR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI KOMUNITAS
Fasilitas Yankes Puskesmas, bidan desa, dokter No. Register
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. M Bahasa sehari- Bahasa Jawa dan Indonesia
hari
BB : 55 S:36
4. Sdr. K Anak 16 L Jaw SMA Siswa TB: 150 TD: Lengkap Tidak
a 110/80 ada
BB: 44 S:36
Kondisi Rumah : kondisi rumah rapih. Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan :
Ventilasi : cukup, karena disetiap kamar ada Ya/ Tidak : Ya.
jendela, diruang tamu, juga terdapat jendela Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
Cukup/Kurang Ya/ Tidak : Ya, menyusui ankanya dulu sampai 3 tahun
jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Pencahayaan Rumah : cukup , terdapat banyak Ya/ Tidak : Ya, selalu rutin menimbang anak balita ke
jendela disetiap sisi. posyandu terdekat
Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Baik/ Tidak
Ya/ Tidak : Ya, selalu menggunakan air bersih untuk
Saluran Buang Limbah : Baik, saluran limbah minum dan makan
tampak baik dan bersih. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Ya/ Tidak : Ya, menggunakan air bersih untuk mandi
Baik /Cukup/Kurang Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/ Tidak : Ya, selalu mencuci tangan dengan air bersih
Sumber Air Bersih : Sehat, menggunakan PDAM
dan sabun
dan air sumur jernih
Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Sehat/Tidak Sehat Ya/ Tidak : Ya, selalu membuang sampah di tempat
sampah
Jamban Memenuhi Syarat : Ya, sangat Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
memenuhi, karena menyediakan wc atau jamban Ya/ Tidak : Ya, setiap hari selalu membersihkan
lingkungan rumah
Ya/Tidak
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Tempat Sampah: Ya, ada banyak tempat sampah Ya/ Tidak : Ya, karena kebutuhan makan setiap hari
untuk menampung sampah-sampah yang ada perlu untuk gizi dan kesehatan
Menggunakan jamban sehat :
3. Ya/Tidak
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada, karena masih dalam lingkup
satu rumah
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya, karena
masih dalam lingkup satu rumah
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
Ya, karena masih dalam lingkup satu rumah
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya : Ya, keluarga mengetahuinya
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat : Ya , keluarga mengetahuinya
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: anaknya
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : perlu berobat
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
Ya, karena kesehatan itu merupakan kebahagiaan bagi anggota keluarga
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya
:
Ya, karena kebutuhan kesehatan pada anggota keluarga sangat penting
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
Ya, bisa karena penyakitnya tidak terlalu parah
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya, bisa karena pencegahan harus dimulai dari awal sebelum penyakit itu muncul
12 ) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya, keluarga mampu memelihara dan memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
Ya, keluarga mampu untuk mendapatkan informasi atau sumber yang ada di masyarakat
Lampiran
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (Tidak ada anggota keluarga yang sakit )
ehatan :
berkurang/ bibir
kering : tidak terdapat
tanda dehidrasi
Pusing
Kesemutan : tidak
terdapat pusing dan
kesemutan
Berkeringat Rasa
Haus : tidak berkeringat
dan merasa integritas
kulit normal
Pengisian kapiler 3
detik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pemeriksaan Fisik
13 Skoring
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat yang sakit.
No Kriteria Bobot Jumlah
.
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
Skala:
Aktual (3)
Resiko (2)
Keadaan sejahtera/potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 2
Skala:
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 2/3
Skala:
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1
Skala:
Segera (2)
Tidak perlu (1)
Tidak dirasakan (0)
Total 4+2/3
e. Anjurkan makan
makanan yang sesuai.
f. Dorong
memnyiapkan
makanan dengan
tekhik efisien
d. Dorong formulir
layanan biaya dan
layanan kesehatan
A. Kesimpulan
Depkes RI ( 1988 ) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Struktur keluarga menggambarkan
bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut Setiadi,
2008 hal. 6, diantaranya :Patrilineal, Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga kawin.
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut: Fungsi afektif, Fungsi
sosialisasi, Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi, dan Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan. Tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa awal dimulai pada saat anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam
keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda adalah Masalah utama kesehatan meliputi masalah
komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka: masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang
memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti
kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting.
B. Saran
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata ajar keperawatan komunitas makalah ini bisa digunakan sebagai acuan
untuk pembelajaran.
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap perkembangan keluarga tahap anak usia dewasa
awal, memahami tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi pada tahap ini, peran
dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai tujuan
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa awal.
DAFTAR PUSTAKA