Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi yang

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2011 sektor

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan memiliki pertumbuhan sebesar 6,8%

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDB sebesar 6,5%. Kemajuan sektor

keuangan tidak dapat terlepas dari pencapaian prestasi yang diraih oleh institusi

keuangan (Badan Pusat Statistik, 2012). Pada dasarnya sebuah institusi keuangan

bertindak sebagai agen yang menyediakan jasa keuangan untuk klien atau

anggotanya. Institusi keuangan secara ketat diatur oleh pemerintah melalui peraturan

keuangan. Tipe umum institusi keuangan meliputi bank, broker saham, asuransi dan

bisnis keuangan sejenis.

Salah satu institusi keuangan yang berkembang di Indonesia adalah

perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang mengelola

sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola

reksadana (disebut manajer investasi), untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di

pasar modal (Stock Exchange). Produk sekuritas itu sendiri meliputi himpunan

reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT.Reksadana) yang didasarkan pada

kontrak antara manajer investasi dengan Bank Kustodian. Selain itu produk sekuritas

juga dapat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) sebagai pengukur kinerja

perusahaan.

1
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan sekuritas merupakan alat

ukur yang digunakan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Tercapainya kinerja

keuangan perusahan yang baik tentunya akan memberikan prospek yang positif

dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan

sangatlah penting karena dapat digunakan manajeman sebagai alat untuk meyakinkan

pemilik perusahan dan investor. Penilaian kinerja keuangan perusahaan juaga dapat

digunakan pihak manajeman sebagai alat untuk mengukur pencapaian terhadap

targer-target yang telah ditetapkan perusahan sebelumnya. Dengan mengadakan

analisis terhadap pos-pos atau bagian neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh

gambaran tentang posisi keuangan perusahaan sedangkan analisis terhadap laporan

laba rugi akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha

perusahaan yang bersangkutan.

Fenomena yang terjadi dalam penelitian ini adalah melibatkan kinerja

keuangan perusahaan sekuritas yang dinilai langsung oleh nasabah Mandiri Sekuritas

Indonesia tahun 2017. Adanya keluhan sistem perdagangan yang error pada aplikasi

Mandiri online trading (Most) membuat banyak nasabah merasa dirugikan karena

tidak bisa menjalankan transaksi sejak perdagangan. Investor yang tidak

mendapatkan pemberitahuan dengan jelas tentang transaksi berjalan dapat

menimbulkan kerugian mencapai Rp100 juta. Hal ini menunjukan bahwa Mandiri

Sekuritas memerlukan standarisasi kinerja keuangan yang dapat mempengaruhi

return saham akibat menurunnya ketidakpercayaan nasabah dalam bertransaksi.

2
(http://infobanknews.com/error-nasabah-mandiri-sekuritas-teriak-tidak-bisa-

transaksi/)

Selain itu, permsalahan juga terjadi pada penurunan pembagian dividen atas

perolehan laba pada PT Panin Sekuritas Tbk yang membagikan dividen tunai sebesar

Rp57,2 miliar atau Rp80 per saham kepada pemegang lebih dari 714,58 juta saham

perusahaan efek ini. Dividen tunai tersebut merepresentasikan 90,5% dari laba tahun

berjalan tahun buku 2015. Pada 2015, laba yang dibukukan emiten berkode saham

PANS ini menurun dari Rp358 miliar menjadi Rp.63,2 miliar. Penurunan laba karena

adanya unrealize loss dari penurunan nilai portofolio efek.

(http://market.bisnis.com/read/20160623/192/560787/panin-sekuritas-bagikan-

dividen-tunai-rp572-miliar)

Berdasarkan uraian tersebut, membuktikan bahwa kinerja keuangan kedua

perusahaan sekuritas diatas sedang mengalami penurunan. Untuk mengetahui atau

menilai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan

tolak ukur yaitu rasio dan indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu

dengan yang lainnya. Analisis dan antarprestasi dari macam-macam rasio dapat

memberikan padangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi

perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis, berupa rasio akan dapat menjelaskan

atau memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan terutama

apabila angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai standar. Alat pengukur

kinerja keuangan pada perusahaan sekuritas dapat dibuktikan melalui current ratio

3
perusahaan. Berikut ini adalah current ratio perusahaan sebagai pembanding kinerja

keuangan PT Mandiri Sekuritas Tbk dan PT Panin Sekuritas Tbk.

Tabel 1
Perbandingan Current Ratio Selama Tahun 2012-2016
PT. Mandiri Sekuritas Tbk dan PT. Panin Sekuritas Tbk
Tahun Mandiri Sekuritas Panin Sekuritas
2012 1,60% 2,34%
2013 1,76% 3,92%
2014 1,82% 3.49%
2015 2,53% 4,34%
2016 2,33% 3.92%
Sumber: Laporan Tahunan PT. Mandiri Sekuritas Tbk dan PT. Panin Sekuritas

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa besarnya current ratio yang

dimiliki oleh kedua perusahaan sekuritas diatas berbeda. Perusahaan Mandiri

Sekuritas mengalami penurunan current ratio pada tahun 2016, dimana pada tahun

sebelumnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, pada perusahaan

Panin Sekuritas, penurunan nilai current ratio terjadi pada tahun 2014 dan 2016.

Perbedaan salah satu pengukur kinerja keuangan yang ditampilkan pada tabel diatas

tidak menjadi tolak ukur secara mutlak bahwa Mandiri Sekuritas lebih baik daripada

Panin Sekuritas atau sebaliknya.

Pengukuran kinerja keuangan lainnya yang dapat menjadi ukuran apakah

suatu perusahaan sekuritas dinilia mengalami peningkatan atau penurunan. Fungsi

dan peran masing-masing rasio pengukuran kinerja keuangan adalah hal yang

4
menjadi pertimbangan dalam mengukur perbandingan kinerja keuangan perusahaan

sekuritas. Hal ini juga bermanfaat bagi para investor dalam mengevaluasi nilai saham

dan adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan pada suatu

perusahaan. Dengan demikian, analisis rasio keuangan yang dapat digunakan

manajemen untuk pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang,

meningkatkan efesiensi dan efektivitas operasi, serta untuk mengevaluasi dan

meningkatkan kinerja. Dengan analisis rasio keuangan akan dapat diketahui

bagaimana kemampuan perusahaan dalam mensejahterakan investor yang

memberikan keuntungan pada perusahaan. Bagi investor penggunaan rasio akan

dilihat dari yang paling sesuai dengan analisis yang akan dilakukan. Dengan begitu

dapat diketahui keadaan dari suatu perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut

baik atau buruk sehingga dapat diperkirakan kelangsungan hidup perusahaan yang

bersangkutan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio

merupakan faktor yang dapat diperhatikan investor ketika mereka akan berinvestasi

dan sejauh mana rasio-rasio tersebut diperhatikan oleh investor.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk dan PT. Panin Sekuritas Tbk yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini akan menggunakan pengamatan tahun

2012-2016. Hal ini dikarenakan pengukuran pada kinerja keuangan pada perusahaan

sekuritas berdasarkan rasio keuangan yang dibutuhkan dalam kurun waktu

perbandingan lima tahun terakhir.

5
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan

dalam penelitian ini adalah:

“Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan pada PT.

Mandiri Sekuritas Tbk dan PT. Panin Sekuritas Tbk?”

1.3 Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh penulis, maka yang

menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja

keuangan pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk dan PT. Panin Sekuritas Tbk. Dengan

adanya penelitian ini, penulis mempunyai harapan akan diperoleh manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi penulis, dapat dijadikan sebagai sumber informasi serta sebagai referensi

atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode

selanjutnya.

2. Bagi penulis, sebagai media penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman

yang nantinya berguna diwaktu yang akan datang

3. Bagi pembaca, sebagai bahan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan

serta menjadi referensi dalam penelitian dimasa yang akan datang.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

6
BAB II TELAAH PUSTAKA

Pada bab ini terdiri dari teori-teori yang melandasi dan mendukung penelitian,

hipotesis penelitian, dan hasil penelitian terdahulu. Bab ini akan menguraikan

kerangka pemikiran pada penelitian untuk menggambarkan penelitian dengan

jelas arah dan hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan metode penelitian, lokasi dan objek

penelitian, operasional variabel penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran tentang perusahaan yang

mencakup sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, kinerja keuangan dan

perusahaan efek yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan yang mencakup hasil perbandingan kinerja

keuangan perusahaan efek yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai