Anda di halaman 1dari 14

Apakah Lorong Waktu itu Ada?

29 Desember 2014 pukul 5:08

Ulasan terkait lorong waktu sudah berlangsung sejak dulu, dan cukup banyak dicerminkan
melalui film fiksi, namun, yang paling terkenal mungkin adalah "The Butterfly Effect".
Sehubungan dengan itu, banyak yang membayangkan kembali peristiwa hilangnya pesawat
sipil MAS beberapa waktu lalu itu dengan hilangnya pesawat penumpang "Douglas" yang
muncul kembali pada tahun 1995 silam di Venezuela setelah 35 tahun lenyap dari muka
bumi, mungkin ini merupakan peristiwa berantai tentang lorong waktu terkait hilangnya
pesawat secara misterius kala itu. Singkatnya, semakin banyak fenomena terkait yang mau
tidak mau membuat kita harus mengakui akan eksistensi ruang dimensi lain.

Menurut catatan divisi Angkatan Laut AS, bahwa saat perang Pasifik pada tahun 1945 silam,
kapal perang "Indianapolis" AS ditenggelamkan Jepang. Divisi Angkatan Laut AS menerima
sinyal darurat bahwa sejumlah 25 tentara itu telah menyelamatkan diri dari kapal perang
tersebut dengan sekoci. Namun, militer AS tidak menemukan apa pun setelah berulang kali
melakukan proses pencarian, hingga pada akhirnya menyatakan bahwa mereka telah terkubur
di dasar laut.

Hingga pada suatu hari, Juli 1991, di perairan selatan kepulauan Filipina, sekelompok kapal
nelayan Filipina menemukan sekoci berisi tentara yang dianggap telah hilang. Namun yang
membingungkan otoritas AS adalah, setelah selang 40 tahun lamanya, sosok mereka di luar
dugaan sama persis dengan rupa mereka ketika kapal perang mereka ditenggelamkan oleh
militer Jepang kala itu.
Ke 25 tentara tersebut mengatakan bahwa mereka hanya satu hari terombang-ambing di laut,
sebelum akhirnya diselamatkan, mereka menceritakan hanya hanyut di laut satu kali sehari.
Menurut astronom, ada kemungkinan mereka telah menerobos sebuah "lorong waktu",
puluhan tahun kemudian muncul lagi, tapi benar-benar tidak tahu waktunya sudah lewat
begitu lama. Jadi, itu adalah sebuah "lorong waktu" yang lebih lambat daripada waktu di
bumi.

Banyak orang yang mempelajari yang berhubugan dengan fenomena memperlambat waktu.
Kennedy Brimov dari Rusia adalah seorang peneliti fenomena abnormal, filsuf, dimana sejak
1987 silam, telah menciptakan mesin waktu menggunakan pompa geomagnetic. Mereka
memperlambat atau mempercepat proses berjalannya waktu menggunakan kejut khusus
terhadap medan magnet. Di bawah efek peralatan di laboratorium, batas maksimum
perlambatan waktunya dapat mencapai 1,5 detik per jam.

Agustus 2001, peneliti Vadim Chernobrov melakukan percobaan terhada sebuah mesin waktu
model baru di sebuah hutan terpencil di Volgogard, Rusia. Mereka menghabiskan waktu
selama 5, 10, 20 menit untuk mengoperasikan mesin terkait, penangguhan waktu yang
terlama berlangsung selama setengah jam. Orang-orang merasa seolah-olah memasuki dunia
lain, mereka bisa merasakan secara bersamaan suasana kehidupan "di sini" dan "sisi lain",
seakan-akan ruang itu benar-benar terbuka.

Lorong waktu membuat waktu berjalan lebih cepat.


>

Di daerah Segitiga Bermuda, sebuah kapal selam bekas Uni Soviet berlayar di dasar laut
perairan Bermuda satu menit sebelumnya, namun, satu menit kemudian kapal selam itu di
luar dugaan muncul di Samudera Hindia. Selama pelayaran yang nyaris melintasi perjalanan
separuh bumi itu, seluruh personel yang berjumlah 93 awak itu tiba-tiba menjadi tua 5 – 20
tahun.

Setelah kapal selam itu kembali ke pangkalannya di laut hitam, seluruh personel segera
dibawa ke sebuah laboratorium di Moskow untuk diperiksa oleh para ahli, dan hasilnya,
mereka jelas telah menua, dengan ciri khas yaitu: keriput, rambut memutih, kulit kendur dan
daya pandang melemah.

Setelah kejadian itu, pihak militer eks Uni Soviet dan komunitas ilmuwan segera mulai
melancarkan penyelidikan terhadap seluruh personel dan kapal selam terkait, dan membuat
tiga laporan. Salah satu peneliti mengatakan "personel-personel tersebut tiba-tiba menjadi tua
5 – 20 tahun dalam waktu sesingkat itu, besar kemungkinan kapal selam itu telah masuk ke
sebuah terowongan percepatan waktu dari lorong waktu.

Meskipun pengetahuan tentangnya (lorong waktu) sangat kecil, tapi selain kesimpulan ini,
tidak ada penjelasan lain yang lebih masuk akal." Peristiwa yang dialami para personel itu
memberitahu kepada kita, mungkin ada sebuah lorong waktu yang lebih cepat proses
waktunya daripada proses waktu yang berputar di bumi.

Jika ditilik secara aktual, kecerdasan manusia masih belum cukup untuk menghentikan
perputaran waktu, tetapi menurut teori Einstein, ruang dan waktu bisa berubah dalam
kecepatan cahaya. Jika suatu benda melesat dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik,
maka ruang dapat dipersingkat, dan waktu bisa menjadi lambat. Setelah dikalkulasi, seorang
fisikawan di California State University mengatakan bahwa manusia butuh waktu 200.000
tahun untuk mencapai Andromeda Galaxy dari bumi, sementara di atas pesawat antariksa
berkecepatan cahaya hanya butuh 20 tahun.

Para ilmuwan telah menemukan partikel misterius yang lebih cepat daripada kecepatan
cahaya di alam semesta. Misalnya, mentransformasi daya tarik medan gravitasi menjadi daya
dorong saat pesawat ruang angkasa melalui medan gravitasi, sehingga pada saat itu pesawat
antariksa dapat melesat dengan kecepatan cahaya atau bahkan superluminal.

Lorong waktu dapat menembus masa lalu.

Seiring dengan bubarnya eks Uni Soviet, beberapa dokumen rahasia terus diungkapkan, para
ilmuwan juga melihat isi dokumen terkait perputaran waktu kembali. Suatu hari pada bulan
Agustus 1971, ketika pilot eks Uni Soviet melakukan penerbangan rutin dengan jet tempur
MIG-21, secara tidak sengaja "menerobos" wilayah Mesir kuno. Ia melihat pemandangan
bangunan Piramida di belantara padang pasir yang luas, sebuah Piramida tampak menjulang
tinggi, sementara Piramida lainnya baru dialasi dengan fondasi menara.

Pada tahun 1986 silam, ketika seorang pilot Amerika menerbangkan pesawat pengintai SR71
di atas kota Florida, menerobos "penghalang waktu" dan tiba di angkasa Eropa abad
pertengahan. Dalam laporan yang diserahkan kepada divisi militer terkait ia sempat
menuturkan, 'Saat pesawat melintasi puncak pohon, ia merasakan gelombang panas yang
terpancar dari api unggun besar, tumpukan mayat-mayat membuat saya bergidik."

Setelah diselidiki lebih lanjut, para ahli mengatakan bahwa yang disaksikan pilot itu adalah
suasana "Black Death" yang terjadi dalam sejarah Eropa. Wabah yang disebabkan pes
menyebar ke seluruh daratan Eropa, ribuan orang tewas di jalanan, adalah sebuah bencana
yang mematikan.

Fisikawan Marcy juga menunjukkan kepada dunia tentang laporan rahasia dari NATO, fakta
yang dijelaskan dalam laporan terkait juga sangat membingungkan : Dalam penerbangannya,
seorang pilot NATO "tersesat" ke medan perang Jerman semasa perang dunia ke-2. Pilot dari
Jerman dan sekutu melihatnya, dan dia juga melihat mereka, namun, hanya dalam tempo satu
menit kemudian ia kembali lagi ke dunia nyata ketika itu.

Dimana lorong waktu itu ?


Berbagai fenomena terkait di atas, membuat orang bertanya-tanya apakah lorong waktu itu
benar-benar eksis, peneliti dari sejumlah besar negara berusaha mencoba menemukan lorong
waktu ini. Adapun mengenai rumor terkait dimana lorong waktu itu juga cukup banyak
beredar di masyarakat, ada yang bilang berada di puncak gunung Himalaya, ada juga yang
bilang di parit dalam samudera Pacific, namun, pandangan yang paling memungkinkan
adalah di perairan laut Ionia di bagian timur Mediterania.

Konon katanya, di dasar laut tak berujung ini terdapat sebuah terowongan waktu, volume air
laut yang hilang setiap hari di sini berjumlah 30.000 ton banyaknya, air laut itu disedot oleh
lubang tak berujung tersebut, kemudian menembus ke ruang dimensi lainnya. Demi
memahami fenomena ini, Amerika pernah mengirimkan sebuah tim ekspedisi untuk
melakukan penelitian, mereka membuat sebuah percobaan dengan melarutkan beberapa
bahan warna gelap permanent di air laut, kemudian mengamati bagaimana bahan-bahan itu
tenggelam bersama dengan air laut, setelah itu mereka juga mengamati perairan di sekitarnya,
namun, tidak ditemukan jejak bahan-bahan larutan itu di sungai. Hingga saat ini, para
ilmuwan belum bisa mengungkap misteri lorong waktu yang misterius itu.

Sementara itu, "gerbang waktu" lainnya juga ditemukan di Antartika. Pada 27 Januari 1995,
fisikawan Amerika melihat asap abu-abu yang terus berarak di langit Antartika. Peneliti
kemudian meluncurkan sebuah balon cuaca yang dilengkapi dengan instrument pengukuran
kecepatan angin dan kelembaban atmosfer. Beberapa saat kemudian, para peneliti
menurunkan balon cuaca itu. Dan yang mengejutkan mereka adalah : waktu yang ditampilan
pada timer balon cuaca itu menunjukkan percobaan dilakukan pada 27 Januari 1965.
Lagipula, setiap kali percobaan, selalu menunjukkan waktu berputar kembali 30 tahun.

Para peneliti membuat laporan ke Gedung Putih. Orang-orang berspekulasi bahwa ruang
yang terus berputar tanpa henti di atas langit Antartika itu adalah pintu gerbang yang menuju
ke masa lain. Sementara itu, program penelitian mengirim manusia ke masa lain juga telah
mulai dijalankan. Sehubungan dengan itu, CIA dan FBI kini berdebat sengit terkait hak
kontrol atas program penelitian terhadap hal terkait yang kemungkinan dapat mengubah
sejarah.

 
Beragam versi tentang lorong waktu

Selama bertahun-tahun, para sarjana yang tertarik dengan eksplorasi "lorong waktu" berupaya
membuat penjelasan dari sisi karakteristik hukum fisika, fenomena optik, sistem perurutan
waktu dan prinsip tata ruang. Ilmuwan terkemuka asal Amerika, professor John Bucherry
mengemukakan beberapa hipotesis : teori "berhentinya waktu", dunia material di muka bumi
ditafsirkan hilang begitu memasuki lorong waktu, dan ketika muncul kembali ditafsirkan
muncul lagi secara misterius. Hal ini menunjukkan terowongan waktu dengan bumi bukan
sebuah sistem waktu, masanya itu secara relatif statis, dengan demikian, tidak peduli apakah
telah hilang 3 – 5 tahun, atau puluhan hingga ratusan tahun juga bagaikan sehari, atau waktu
sejak hilangnya sampai muncul kembali itu adalah nol.

Teori "Waktu reversible" (waktu dapat diputar kembali), adalah waktu dalam "lorong waktu"
itu terbalik. Obyek yang hilang masuk ke dalam sistem waktu itu ada kemungkinan kembali
ke masa lampau, namun, ketika waktu berjalan terbalik, kemudian memunculkan obyek yang
hilang tadi ke saat itu, hingga terjadi pemunculan kembali secara misterius.

Teori tentang "waktu tertutup". "Terowongan waktu" adalah dunia material yang eksis
obyektif. Ia tidak terlihat dan tidak bisa dijamah, terhadap dunia material manusia, ia tertutup
tapi juga tidak benar-benar tertutup, terkadang sesekali membukanya. Namun, begitu terbuka
akan hilang secara misterius, kemudian saat dilepas (buka-tutup dalam sekejab), obyek yang
hilang muncul kembali.

Fisikawan Amerika, Profesor Snairfack menuturkan, "Lorong waktu" mungkin berhubungan


dengan lubang hitam di alam semesta. Dan "Lubang hitam" merupakan dunia daya tarik yang
tak terlihat oleh mata, jika manusia tersedot ke dalam "lubang hitam", maka segala kesadaran
akan lenyap seketika, hanya bisa mengingat hal-hal pada saat disedot dulu, ia tidak tahu apa
pun saat jalan-jalan di dalam lubang hitam, berapa pun lamanya. Oleh karena itu, manusia,
kapal, pesawat dan sebagainya yang hilang secara misterius dan tercatat dalam sejarah itu
sebenarnya telah masuk ke dalam "lubang hitam" yang misterius ini.

Singkatnya, pemahaman terkait "lorong waktu" itu banyak versinya, namun, tidak ada satu
pun bukti ilmiah yang meyakinkan, dan sejauh ini masih menjadi sebuah misteri alam yang
menanti diteliti lebih dalam. Para ahli NASA telah membentuk sebuah "teori resonansi
medan ruang dan waktu", yang didasarkan pada "teori medan terpadu" dari fisikawan Jerman
Werner Heisenberg dan Einstein sebagai dasar pembentukannya. Tujuannya adalah untuk
melintasi ruang antar bintang dalam sekejab dengan bantuan elektromagnetik, gravitasi,
kecepatan cahaya dan fleksibilitas perubahan bersama ruang-waktu. Jika tiba saatnya, lorong
waktu tidak lagi menjadi misteri yang menunggu dipecahkan. (khxx/jhon/ran)

sumber: erabaru.net
Lorong Waktu yang Menggemparkan
24/09/2008 by ypratama

 
 
 
 
 
 
146 Votes

Misteri peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan yang membuat gempar adalah
nasib mujur kemunculan kembali korban Kapal Laut Titanic yang masih hidup.

Dua orang korban musibah Kapal Titanic


pada tahun 1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak
berubah persis seperti semula. Teori lorong waktu telah menjawabnya.
Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita
yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang
ditemukan pada tahun 1991.

Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya
seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es.
Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak
membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun,
namun masih tampak seperti orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih
menganggap bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada
tanggal 15 April 1912.

Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa
dipastikan identitas Kapten Smith.

Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun
diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada tanggal 24 September 1990.

Namun yang membuat orang terkejut adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga
sekarang, tidak terlihat tanda-tanda tua sedikitpun juga.

Dia ditemukan dan diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor
pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian
identitas dirinya.

Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi hidup orang
hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu.

Oleh karena mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat
menarik perhatian orang banyak.

Ilmuwan Amerika Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan
suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang
secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya
adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori


hipotesanya sebagai berikut.

Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat,
tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak
mutlak, karena terkadang ia akan membukanya.

Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki
seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau
memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah
maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam
membeku.

Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti
hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul
lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena
waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30
atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan: “Bagaikan sehari di kahyangan, tapi
rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi‿, tampaknya memiliki makna kebenaran yang
sangat dalam.
Misteri Waktu Berputar Kembali
24/09/2008 by ypratama

 
 
 
 
 
 
97 Votes

Keajaiban yang diciptakan alam dengan jelas dan pasti memberitahu kita, bahwa pada abad
ke-20 yang baru saja berlalu, secara membingungkan terjadilah sesuatu yang tak habis
dimengerti yaitu waktu berputar kembali.

secara teori, bahwa waktu berputar kembali, dan kembali ke masa lalu bukan tidak
memungkinkan. Menurut teori Einstein, waktu dan ruang dapat mengalami perubahan dalam
kecepatan cahaya.

Jadi, seandainya suatu benda terbang dengan kecepatan 300000 km/detik, maka ruang bisa di
perpendek, dan waktu bisa diperlambat.

Pada awal tahun 1994 silam, sebuah pesawat sipil Italia terbang di angkasa pantai Afrika.
Tiba-tiba, pesawat lenyap dari layar radar di ruang kontrol.

Di saat petugas bandara di landa kecemasan, pesawat sipil itu muncul lagi di ruang udara
semula, dan radar dapat melacak kembali sinyal pesawat tersebut.

Terakhir, pesawat sipil ini berhasil mendarat dengan mulus di bandara wilayah Italia. Namun,
awak pesawat dan 315 penumpangnya sama sekali tidak tahu bahwa mereka pernah
“lenyap‿.

Dengan perasaan bingung kapten pilot berkata : “Pesawat kami tampak stabil setelah lepas
landas dari Manila, dan tidak terjadi insiden apapun, namun, di luar dugaan petugas di ruang
kontrol melaporkan kehilangan jejak pesawat, memang agak tidak normal.‿

Tetapi, kenyataannnya tidak dapat dibantah : ketika tiba di bandara, jam setiap penumpang
terlambat 20 menit. Meskipun jarang tapi ada kejadian yang serupa.

Menurut catatan arsip, pada 1970 silam juga pernah terjadi peristiwa serupa. Kala itu, sebuah
pesawat penumpang jet 727 juga tanpa sebab yang jelas “hilang‿ selama 10 menit dalam
penerbangannya ke bandara Internasional Miami, AS.

10 menit kemudian, pesawat tersebut muncul lagi di tempat semula, selanjutnya, pesawat
tersebut tiba dengan selamat di tempat tujuan.
Seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut tidak tahu apa yang telah terjadi, dan alasan
yang akhirnya membuat mereka percaya adalah karena jam mereka masing-masing terlambat
10 menit.

Atas fenomena ini, menurut para ahli satu-satunya penjelasan adalah : “dalam sesaat
“kehilangan‿ itu, waktu “berhenti‿ tidak bergerak, atau dengan kata lain waktu berputar
kembali.

Uang Perak Modern Masuk ke Kuil


Tepat ketika pesawat penumpang Italia mengalami bahaya di udara pada tahun yang sama,
dilaporkan bahwa kembali terjadi keajaiban waktu berputar kembali 4000 tahun di Mesir:

Sekeping uang perak modern yang belum di edarkan, terpendam di dasar sebuah Kuil Dewa
Matahari.

Kala itu, sebuah tim arkeologi yang dibentuk oleh arkeolog Perancis, tiba di daerah aktivitas
pertama manusia di tepi Sungai Nil untuk riset ilmiah.

Di sana mereka menemukan sebuah Kuil Dewa Matahari, dan hingga kini sudah 4000 tahun
sejarahnya. Karena tak pernah dikunjungi manusia, kuil itu sudah lama runtuh, yang tersisa
hanya puing-puing reruntuhan, sehingga tampak sunyi dan rongsok.

Ketika arkeolog menggali reruntuhan tersebut, di bawah sebuah tonggak batu kuno, mereka
menemukan sekeping uang perak terkubur di bawah tanah.

Namun anehnya, itu bukan uang perak Mesir kuno, melainkan sekeping uang perak
Amerika ; yang lebih mengherankan lagi, itu bukan uang perak kuno Amerika, tapi sekeping
uang perak zaman sekarang.

Namun, yang tak habis dimengerti adalah : itu adalah uang perak dengan nilai nominal 25 sen
dollar AS yang telah di cetak dan belum diedarkan yang masih “tertinggal‿ di kas negara
Amerika, yang rencananya baru akan diedarkan pada tahun 1997.

Mengapa uang perak AS zaman sekarang bisa “berada‿ di dalam kuil Mesir kuno pada 4000
tahun silam ? Para ilmuwan benar-benar bingung dibuatnya.

Laporan Sangat Rahasia NATO


Andaikata, karena perputaran waktu dan kembali ke masa lalu seperti tersebut di atas hanya
kejadian yang kebetulan dan tidaklah aneh, bahkan diragukan.

Namun anehnya, seorang fisikawan juga membeberkan laporan sangat rahasia dari NATO,
dan fakta yang di lukiskan dalam laporan tersebut, juga mengherankan : pada 1982 silam,
dalam suatu latihan terbang dari Eropa Timur, tiba-tiba dalam medan penglihatan seorang
pilot NATO muncul ratusan ekor dinosaurus, di luar dugaan pesawat itu tiba di daratan
Afrika zaman prasejarah.

Dalam suatu penerbangan, seorang pilot juga “kesasar‿dalam Perang Jerman semasa Perang
Dunia ke-2. Pilot tentara Sekutu dan pesawat tempur Jerman melihat-nya, dan hanya dalam
waktu satu menit kemudian, ia kembali lagi ke realita.
Apakah Waktu Bisa Berputar Kembali?
Secara realitas, kecerdasan manusia masih belum cukup membendung berlalunya waktu ;
secara teori, bahwa waktu berputar kembali, dan kembali ke masa lalu bukan tidak
memungkinkan.

Menurut teori Einstein, waktu dan ruang dapat mengalami perubahan dalam kecepatan
cahaya.

Jadi, seandainya suatu benda terbang dengan kecepatan 300 ribu km/detik, maka ruang bisa
di perpendek, dan waktu bisa di perlambat.

Setelah seorang fisikawan dari California of University mengkalkulasi hal terkait menuturkan
; manusia perlu waktu 200 ribu tahun untuk bisa tiba di Andromeda dari bumi, sedangkan di
atas kapal dengan kecepatan cahaya hanya perlu 20 tahun.

Namun, apakah hal yang indah ini benar-benar bisa terjadi ? Jawabannya pasti.

Sebab para ilmuwan sudah menemukan partikel gaib yang terdapat di alam semesta yang
bahkan jauh lebih cepat dibanding dengan kecepatan cahaya, dalam penelitiannya para
ilmuwan mendapati : ketika pesawat antariksa melewati gravitasi, gaya tarik medan gravitasi
diubah menjadi tenaga pendorong, maka dalam waktu itu, pesawat antariksa bisa terbang
dengan kecepatan cahaya bahkan dengan kecepatan cahaya ultra.

Para ahli dari Badan Antariksa Nasional Amerika telah membentuk “teori resonansi medan
waktu‿, teori ini dibentuk berdasarkan “teori medan kesatuan‿ Einstein dan fisikawan asal
Jerman sebagai dasar teori.

Intinya adalah : dengan bantuan elastisitas perkembangan bersama elektromagnet, gravitasi,


kecepatan cahaya dan ruang, sesaat melintasi ruang antarbintang.

Sampai saat itu, waktu berputar kembali tidak lagi merupakan sebuah misteri yang ditunggu
pemecahannya. Terbetik berita, bahwa apabila kecepatan melampaui kecepatan cahaya, maka
waktu akan berputar kembali.

Anda mungkin juga menyukai