Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

I would like to thank Allah SWT who has been giving us blessing and mercies so we can
attend this meeting program “speech contest” in a good condition.
My sholawat and salam are always given to our Prophet Muhammad SAW who has taught their
people respectively in order to attain happy and prosperous life in this world and here after.

Dalam kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat atau sering disebut dengan PHBS. Yang artinya sekumpulan perilaku yang dapat
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, atau singkatnya perubahan
perilaku dari tidak bersih menjadi bersih. Berdasarkan pengertian tersebut tentu saja mudah pada
saat mengucapkannya, tapi pada kenyataanya sangat sulit untuk merubah kebiasaan tersebut.
Mulai dari kebiasaan mengkonsumi fast food, mencuci tangan sebelum makan, dan juga
membuang sampah pada tempatnya.
Dari tiga contoh tersebut yang paling sering saya jumpai adalah membuang sampah
sembarangan, padahal ada pepatah Indonesia yang mengatakan bahwa “kebersihan sebagian dari
iman”. Seringkali saya melihat ada sekumpulan remaja sedang berkumpul dan pada saat pergi
mereka meninggalkan sampah mereka begitu saja, contoh lain adalah pada saat berada di
bioskop mereka membiarkan sampah bekas makanan dan minuman ditinggalkan begitu saja di
kursi yang mereka tempati. Dan pada saat ditanya “mengapa kalian tidak membuangnya?”
jawabannya adalah “saya di sini bayar, jadi buat apa saya membuangnya biarkan saja petugas
kebersihan yang melakukannya.” Jawaban semacam itu sudah sering kita dengar, bukan? Belum
lagi kesadaran masyarakat akan pentingnya mengolah sampah masih sangat minim. Masih
banyak dari mereka yang mencampur ratakan semua jenisnya.
Belum lama ini di Yogyakarta sampah-sampah banyak berserakan di jalan, tempat
pembuangan sampah penuh dan menyebabkan bau yang tidak sedap. Ini dikarenakan TPS
Piyungan menolak sampah yang akan di buang di sana, sudah terlalu banyak sampah yang
menumpuk dan tidak tau akan dikemanakan. Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan?
Ladies and gentlemen, disini tugas kita untuk menyadarkan mereka tentang apa dampak
dari bahaya membuang sampah sembarangan dan bagaimana cara mengolah sampah agar bisa
dimanfaatkan kembali. Kita bisa mengadakan penyuluhan di sekolah dan masyarakat sekitar,
baik anak-anak, remaja, dan orang tua. Kita bisa mengajari mereka bagaimana memilah sampah
sesuai dengan jenisnya, memberi tahu bahwa sampah yang berbahan dasar plastik membutuhkan
waktu sekitar 10 tahun lebih untuk terurai, kemudian mengajarkan mereka cara memanfaatkan
kembali sampah-sampah yang masih bisa digunakan, contohnya botol plastik, kaca, dan kertas.
Yaitu dengan cara memodifikasi botol plastik dan kaca untuk dijadikan vas bunga, kemudian
tutup botolnya bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam kerajinan, sedotan juga bisa
dimanfaatkan untuk membuat bunga atau tas, selain itu kertas yang sudah tidak terpakai juga
bisa di daur ulang dan bisa dimanfaatkan kembali untuk membuat kertas yang baru.
Before I close this speech I have a rhyme, go to the canteen with Dion, don’t forget to
order a drink, thank you for attention, hope you learn something. I ask forgiveness for any words
and behave which are not supposed to be, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai