SUPERVISI AKADEMIK
Oleh:
1 Naila Khusnia Sari 171310003791
2 Ahmad Rikza Yopidal 171310003794
3 Zulis Saidatul Ummah 181310004056
2020
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Shulhan, Muwahid.2012.Supervisi Pendidikan.Tulungagung:Penerit Acima Publishing
hal 37
2
ibid
2
nasib kepala sekolah dan guru.3 Supervisor ini bersifat korektif yaitu mengoreksi
kesalahan guru dalam pelaksanaan tugasnya. Model ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Observasi langsung, yaitu dilakukanya observasi langsung kepada guru
yang sedang mengajar melalui prosedur Pra-Observasi atau Post-
Observasi. Pra-Observasi yaitu sebelum observasi kelas, supervisor
melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi
diskusi seperti mencangkup kurikulum, pendekatan, metode, strategi dan
lainya. Setelah wawancara dan diskusi, kemudian supervisor mengadakan
observasi kelas. Sedagkan post observasi yaitu setelah obsevasi kelas
selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang
kesan guru terhadap penampilan, kelemahan, kebergasilan dll.
b. Tidak langsung
Yaitu dengan adanya tes dadakan, Diskusi Kasus seperti kasus-kasus yang
ditemukan pada observasi proses pembelajaran, laporan atau hasil studi
dokumentasi, dan Metode Angket yang berisi pokok-pokok pemikiran
yang berkaitan eat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru dan
sebagainya.
2. Model Kontemporer (Masa Kini)
Model Kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan Klinis sehingga sering
disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi dengan pendekatan klinis
merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur Supervisi
Klinis sama dengan supervisi akademik langsung yaitu dengan Obsevasi Kelas,
namun pendekatanya berbeda.4
3. Contoh-contoh Supervisi Akademik di Sekolah
Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah adalah melaksanakan supervisi
akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan
keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal.
3
Lantip Diat Prasojo & Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media, 2011
hal 88
4
http://beritaglobalnusantara.blogspot.com/2016/03/instrumen-dan-model-model-
supervisi.html?m=1 diakses pada tanggal 30 mei 2020 pada jam 23.00
3
Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah
sebagai berikut :
Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif,
pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan
Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di
sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan
standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP.
Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/
metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan
berbagai potensi siswa.
Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/
bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
mengembangkan potensi siswa.
Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran.
Contoh, Jika kepala sekolah ingin mengadakan supervisi akademik, maka
pastikan dulu apakah supevisi itu untuk individual atau kelompok. Kemudian
pilihlah teknik supervisi yang tepat menurut pengalaman kepala sekolah dengan
banyak bertanya kepada pengawas sekolah selaku pembina atau teman sejawat.
Kemudian contoh lain yaitu sering dijumpai adanya kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa
instrumen pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran
terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya,
seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran kinerja guru dalam
proses pembelajaran.
Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah
satu contoh perilaku supervisi akademik belum baik. Perilaku supervisi akademik
4
yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan
fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya
relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu guru dalam mengelola proses
pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru.
Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit,
yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan
akreditasi guru belaka. Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik.
Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama
sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian
unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan,
bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai
unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya. Penilaian kinerja guru dalam
mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi mutu
kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari
serangkaian kegiatan supervisi akademik. Agar supervisi akademik dapat
membantu guru mengembangkan kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya
terlebih dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa
ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.5
4. Latihan Supervisi Akademik
5
Nurhiba,Supervisi Akademik,https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/supervisi-
akademik.html,diakses pada 20 mei 2020 pukul 10;36.
5
Supervisi akademik dalam pelaksanaannya memiliki beberapa tahapan.
Tahapan pertama supervisi akademik ini sedikitnya ada empat dokumen
perencanaan yang harus disiapkan yaitu :
1. Tujuan supervisi akademik yang dirumuskan berdasarkan kasus yang
terjadi.
2. Jadwal supervisi akademik yang ditetapkan yang memuat informasi seperti
nama guru yang disupervisi, mata pelajaran, hari dan tanggal pelaksanaan,
jam pelajaran ke-..., kompetensi dasar, dan pokok bahasan/materi;
3. Teknik supervisi akademik yang dipilih merupakan keputusan yang
diambil supervisor setelah mengidentifikasi dan memilih teknik supervisi
akademik yang tepat dengan kasus yang ada ;
4. Instrumen supervisi akademik yang dipilih berdasarkan hasil analisis dan
identifikasi intrumen yang akan digunakan.6
Kedua supervisi akademik harus dilaksanakan, setelah dilakukan sosialisasi
dan kesepakatan bersama guru yang akan di supervisi akademik. Materi
kesepakatan memuat waktu dan aspek-aspek dalam supervisi akademik. Setelah
sepakat barulah supervisi akademik dilaksanakan dengan tahapan :
1. Memeriksa kelengkapan perangkat pembelajaran;
2. Mengamati proses pembelajaran;
3. Melakukan penilaian pembelajaran dengan menggunakan instrumen
observasi.
Tahapan-tahapan tersebut berguna untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang terjadi dalam rangkaian kegiatan. Rekapitulasi hasil supervisi akademik
biasanya berupa tabel yang memuat, nomor, nama, komponen nilai (perangkat
pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, skor rata-rata), serta
catatan hasil temuan. Rentang penilaian dan hari tanggal dan tanda tangan
supervisor/kepala sekolah.
Ketiga pelaksanaan supervisi akademik harus dianalisis. Hasil pelaksanaan
supervisi akademik akan menjadi bahan kita selanjutnya untuk melakukan
6
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta, DIVA
Pres, 2012, Hal 95-96
6
analisis. Kegiatan ini muara kita melakukan umpan balik, penyempurnaan
instrumen, dan program tindak lanjut. Tahapan ini dilakukan dengan kegiatan
mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan guru yang telah disupervisi.
Komponen yang dianalisis adalah komponen yang kita supervisi yaitu,
1. Rencana pembelajaran berupa dokumen perangkat pembelajaran;
2. Proses pembelajaran;
3. Penilaian pembelajaran.
Kegiatan dilengkapi dengan membuat rangkuman/kesimpulan hasil analisis
terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Buatlah dengan rapi dan baik agar memudahkan kita melakukan
evaluasi dan tindak lanjut. Kemudian sajikanlah dalam bentuk laporan hasil
analisis dan evaluasi kita dalam bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah
pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi
akademik. Komponen pengamatan supervisi akademik yang diamati telah kita
bicarakan sebelumnya. Namun untuk sekedar mengingatkan kembali tidak ada
salahnya kita tampilkan kembali. Komponen pertama, Rencana Pembelajaran
(RPP); komponen kedua, adalah Pelaksanaan Pembelajaran dengan sub
komponen (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan inti (ekspolorasi, elaborasi,
konfirmasi), komponen ketiga yaitu penutup dan refleksi. Pada bagian bawah
tabel jangan lupa mencantumkan nama dan NIP guru yang disupervisi dan kepala
sekolah.
Keempat hasil analisis supervisi akademik harus diberikan umpan balik,
Bagian ini dilakukan setelah analisis dan evaluasi supervisi akademik. Rencana
umpan balik dilakukan terhadap guru biasanya dilaksanakan bersamaan dengan
kegitan tindak lanjut. Sehingga langkah-langkah yang harus dilakukan sama.
langkah-langkah tersebut adalah; (a) mengkaji rangkuman/kesimpulan hasil
analisis perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran, (b) membuat rencana
umpan balik (feedback), dan rencana tindak lanjut, (c) melaksanakan umpan balik
(feedback) dan tindak lanjut dalam bentuk lisan dan/atau tertulis.
7
Kelima, supervisi akademik mesti dilengkapi dengan rencana tindak lanjut.
langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan umpan balik bersamaan dengan
kegiatan tindak lanjut. Kegiatan umpan balik dan tindak lanjut biasanya berupa,
1. Pemberian penguatan dan penghargaan jika guru yang di supervisi
akademik telah memenuhi standar;
2. Bagi guru yang belum memenuhi standar, kepala sekolah harus
menyampaikannya dengan cara bijak dan mendidik, alangkah baiknya jika
guru dipancing mengemukakan kelemahannya sendiri.
3. Guru diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan, kesulitan dan
hambatan yang ditemukan;
4. Guru diberi kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan baik di berbagai
kesempatan dan tingkatan.
Keenam, menyusun laporan hasil supervisi akademik. Setelah kita
melakukan tahapan demi tahapan supervisi akademik di atas maka sampailah kita
pada bagian akhir kegiatan.7 Tahapan ini tidak kalah penting dengan tahapan
sebelumnya. Bahkan merupakan akhir kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap
seluruh rangkain kegiatan supervisi akademik. Sedikitnya ada 8 (delapan) aspek
sebagai berikut :
1. Identitas;
2. Pendahuluan;
3. Kerangka Berpikit Pemecahan Masalah;
4. Pendekatkan dan Metode Supervisi;
5. Hasil Pelaksanaan Program Supervisi;
6. Penutup;
7. Lampiran.
8. Bahan Pendukung
7
Ibid hal 95-96
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarakan penjabaran sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Teori akademik. Menurut Glickman (1981), Mendefinisikan bahwa
Supervisi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuanya mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran. Model Supervisi Akademik yaitu Model
Supervisi Tradisional dan Kontemporer.
Contoh supervisi akademik, Jika kepala sekolah ingin mengadakan
supervisi akademik, maka pastikan dulu apakah supevisi itu untuk individual
atau kelompok. Kemudian pilihlah teknik supervisi yang tepat menurut
pengalaman kepala sekolah dengan banyak bertanya kepada pengawas sekolah
selaku pembina atau teman sejawat.
3.2 Saran
Kami dalam menyusun makalah ini menyadari masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Sehingga penyusun akan memperbaiki makalah
ini dengan berpedoman pada banyak sumber dan kritik yang membangun dari
para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nurhiba,Supervisi
Akademik,https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/supervisi-
akademik.html,diakses pada 20 mei 2020 pukul 10;36.
http://beritaglobalnusantara.blogspot.com/2016/03/instrumen-dan-model-model-
supervisi.html?m=1 diakses pada tanggal 30 mei 2020 pada jam 23.00
Lantip Diat Prasojo & Sudiyono, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media,
2011
10