Anda di halaman 1dari 29

1

BAB 4
ANALISIS MASALAH

Nama Kepala Keluarga : Sabarudin


Alamat : Jl. Gunung Ledang No. 23, Gunung Pangilun

4.1 Data Demografi Keluarga


Tabel 4.1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
Kedudukan
No Nama dalam Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
keluarga

1. Sabarudin Bapak Laki-laki 52 th SMP Swasta

2. Haryani Ibu Perempuan 46 th SMP IRT

Rani
3. Anak Perempuan 15 th SMP Pelajar

Salman
4. Anak Laki-laki 12 th SD Pelajar

Asraf
5. Anak Laki-laki 6 th - -

Tabel 4.2 Evaluasi keluarga menggunakan indikator pendataan keluarga sehat :


No Indikator Ya / Tidak
1. Keluarga mengikuti program KB Ya
2. Ibu ANC sesuai standart Ya
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Ya
4. Bayi mendapat ASI ekslusif Ya
5. Balita mendapat pemantauan pertumbuhan Ya
6. Penderita TB mendapat pengobatan sesuai standar -
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur -
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan teratur -
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok Ada
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN Ya
11. Keluarga memiliki akses sarana air bersih Ya
12. Keluarga memiliki akses jamban sehat Ya
(-) Tidak ada penderita dikeluarga
Genogram

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

MENINGGAL

PASIEN
4.2 Eco-map

KESEHATAN INDIVIDU
a. Nama/Jenis Kelamin/Umur : Tn. Sabarudin/laki-laki /52 tahun
Pekerjaan/Pendidikan : buruh /SMP
b. Hubungan dengan pasien : suami pasien
Riwayat kebiasaan :
- Suami pasien saat bekerja sebagai buruh , jarang berolahraga,
makan teratur, dan status gizi normal.
- Suami pasien merokok sebanyak 1 bungkus perhari. S u a m i
pasien kadang-kadang merokok di dalam rumah.
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat batuk-batuk lama disangkal
- Riwayat DM, hipertensi, penyakit jantung, dan keganasan tidak ada.

b. Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. Haryani/perempuan/46 tahun


Pekerjaan/Pendidikan : Ibu Rumah Tangga/SMP

26
Hubungan dengan Pasien : Pasien
Riwayat kebiasaan :
- Pasien seorang ibu rumah tangga, jarang berolahraga dan makan
teratur
- Status gizi ibu pasien normal
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat batuk- batuk lama tidak pernah.
- Riwayat DM, hipertensi, penyakit jantung, dan keganasan tidak ada.
Riwayat KB
- KB suntik 3 bulan

c. Nama/Jenis Kelamin/Umur : An. Rani/perempuan /15 tahun


Pekerjaan/Pendidikan : Pelajar/SMP
Hubungan dengan Pasien : Anak pasien
Riwayat kebiasaan :
- Anak pasien seorang pelajar, , jarang berolahraga, makan teratur, dan
status gizi normal.
- A n a k pasien suka mengonsumsi jajanan di luar rumah
LAKI-LAKI
Riwayat penyakit dahulu :
- Tidak ada kelainan kongenital
- Tidak ada penyakit menular lainnya
- Tidak ada riwayat gizi kurang pada saat balita
Riwayat imunisasi :
- Lengkap

d. Nama/Jenis Kelamin/Umur : An. Salman /laki-laki /12th


tahun
Pekerjaan/Pendidikan : Pelajar/SD
Hubungan dengan Pasien : Anak pasien
Riwayat kebiasaan :
- Anak pasien seorang pelajar, jarang berolahraga, makan teratur,
dan status gizi normal
- A n a k pasien suka mengonsumsi jajanan di luar rumah
Riwayat penyakit dahulu :
- Tidak ada kelainan kongenital
- Tidak ada penyakit menular lainnya
- Riwayat gizi kurang pada saat balita
Riwayat imunisasi :
- Lengkap.
e. Nama/Jenis Kelamin/Umur : An. asraf /laki-laki /6 tahun
Pekerjaan/Pendidikan :-
Hubungan dengan Pasien : Anak pasien
Riwayat kebiasaan :
- Anak pasien seorang pelajar, jarang berolahraga, makan tidak
teratur, status gizi normal
- A n a k pasien suka mengonsumsi jajanan di luar rumah
Riwayat penyakit dahulu :
- Tidak ada kelainan kongenital
- Tidak ada penyakit menular lainnya
- Riwayat gizi kurang pada saat balita tidak ada
Riwayat imunisasi :
- Lengkap.

APGAR SCORE
KELUARGA Skoring:
- Hampir selalu : 2 poin
- Kadang-kadang : 1 poin
- Jarang/tidak : 0 poin
Tabel 4.3. APGAR Tn. Sabarudin(Ayah)
APGAR Sering/selalu Kadang- Jarang/tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya √
membahas dan membagi masalah
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya √
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya √
dan saya membagi waktu bersama-
sama
Rekomendasi nilai APGAR Tn. Sabarudin untuk keluarga: 7 poin

Tabel 4.4. APGAR Ny.Haryani (Ibu)


APGAR Sering/selalu Kadang- Jarang/tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya √
membahas dan membagi masalah
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya √
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya √
dan saya membagi waktu bersama-
sama
Rekomendasi nilai APGAR Ny. Haryani untuk keluarga: 7 poin
4.3 SCREEM
Positif Negatif
Social Interaksi dengan tetangga baik, keluarga
ikut kegiatan sosial yang diadakan
-
masyarakat setempat bila tidak
berhalangan hadir
Culture Keluarga mengikuti semua budaya,
tatakrama yang ada tanpa adanya
paksaan dari siapapun dan keluarga -
menyadari penuh mengenai etika dan
sopan santun.
Religious Keluarga ini beragama Islam dan selalu Jarang ikut pengajian atau
menjalankan ibadah wajib sesuai kegiatan di mesjid karena
waktunya sibuk mengurus anak
Economic Berasal dari golongan ekonomi Belum ada inovasi dan
menengah kebawah. Penghasilan inisiatif untuk mencari sumber
keluarga berasal dari pendapatan suami penghasilan lain, padahal
yakni ± Rp 50.000/hari. sekarang suami hanya bekerja
sebagai buruh kontrak tak
tetap.
Educational Tingkat pendidikan keluarga yang
-
tertinggi adalah Sarjana.
Medical Anggota keluarga bisa mendapatkan Ibu pasien sering pergi ke
pelayanan kesehatan yang memadai posyandu untuk kontrol gizi
karena jarak antara Puskesmas dengan anaknya karena berbagai
rumah pasien dekat, begitu pula jarak alasan.
antara rumah pasien dengan posyandu.
4.4 Family Lifeline
Tabel 4.5 Family Lifeline
Year Life Event
1994 pasien menikah
1995 anak pertama pasien lahir
1996 a n a k kedua pasien lahir
1998 a n a k ketiga pasien lahir
2003 a n a k keempat pasien lahir
2006 anak kelima pasien lahir
2006 anak keenam pasien lahir
2013 Anak ketujuh pasien
lahir
4.5 Fungsi-fungsi dalam keluarga
Tabel 4.6 Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan pembina untuk
fungsi keluarga yang
bersangkutan
Biologis: a. Menilai fungsi biologis Keluarga masih belum
Sikap dan perilaku keluarga berjalan dengan mengetahui masalah
keluarga selama ini baik / tidak. biologisnya dengan baik, belum
dalam menghadapi b. Mengidentifikasi memahami bagaimana
risiko masalah biologis, kelemahan/disfungsi mengatasi atau mencegah
pencegahan, cara biologis dalam keluarga. masalah tersebut sehingga
mengatasinya dan c. Menjelaskan dampak keluarga juga tidak tahu
beradaptasi dengan disfungsi biologis terhadap bagaimana dampak yang
masalah biologis keluarga. ditimbulkan kedepannya dari
(masalah fisik masalah yang mereka hadapi
jasmaniah). saat ini.
Namun setelah diberikan
penjelasan, keluarga mau
merubah pola pikir dan perilaku
mengenai penyakitnya.
Psikologis : a. Mengidentifikasi sikap dan Keluarga mampu membangun
Sikap dan perilaku perilaku keluarga dalam hubungan antar anggota
keluarga selama ini membangun hubungan keluarga, memelihara kepuasan
dalam membangun psikologis internal antar anggota keluarga, dan bisa
hubungan psikologis anggota keluarga. menyelesaikan masalah dengan
internal antar anggota b. Mengidentifikasi cara baik apabila terjadi perbedaan
keluarga. Termasuk keluarga dalam hal pendapat diantaranya.
dalam hal memelihara memelihara kepuasan
kepuasan psikologis psikologis seluruh anggota
seluruh anggota keluarga.
keluarga dan c. Identifikasi dan menilai
manajemen keluarga manajemen keluarga dalam
dalam mengahadapi menghadapi masalah
masalah psikologis psikologis.
Sosial : a. Menilai sikap dan perilaku Keluarga bisa berbaur dengan
Sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam baik di tengah masyarakat.
keluarga selama ini mempersiapkan anggota Pendidikan formal orang tua
dalam mempersiapkan keluarga untuk terjun ke baik, Ayah dan Ibu tamatan
anggota keluarga untuk tangah masyarakat. SMP. Anak-anak sudah
terjun ke tengah b. Membuat daftar pendidikan menjalani pendidikan formal
masyarakat. Termasuk formal dan informal sesuai dengan program
didalamnya pendidikan (termasuk kegiatan pemerintah kecuali pasien
formal dan informal organisasi) yang didapat (belum usia sekolah)
untuk dapat mandiri. anggota keluarga untuk
dapat mandiri ditengah
masyarakat.
Ekonomi dan a. Menilai sikap dan perilaku Keluarga hanya mampu
Sikap dan perilaku primer, sekunder dan tertier.
pemenuhan
keluarga selama ini dalam
kebutuhan:
usaha pemenuhan kebutuhan
penggunaan uang.
keluarga selama ini memenuhi kebutuhan harian
dalam usaha dan berusaha untuk melengkapi
pemenuhan kebutuhan kebutuhan primer dan sekunder.
primer, sekunder dan Konsumsi makanan keluarga
tertier. belum sesuai dengan kriteria
b. Menilai gaya hidup makanan seimbang dan jarang
dan prioritas berolahraga.
4.6 Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 4.7. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap dan perilaku keluarga Kesimpulan
yang menggambarkan pembina untuk
perilaku tersebut perilaku keluarga
Kebersihan pribadi dan - Cukup bersih Perhatian keluarga
lingkungan: - Pakaian, barang-barang terhadap kebersihan
Apakah tampilan individual seperti sandal dan mainan pribadi, rumah dan
dan lingkungan bersih dan tertata rapi di dalam dan luar lingkungan baik.
terawat, bagaimana kebiasaan rumah.
perawatan kebersihannya. - Alat-alat makan dan masak di
cuci dikamar mandi dan
diletakkan di rak piring.
- Pakaian dan peralatan rumah
tangga di cuci menggunakan
air PDAM
- Jamban bersih ada.
- Pasien mandi 2 kali sehari,
pakaian diganti setiap kali
mandi.
- Sumber air minum: air gallon
Pencegahan spesifik: - Pasien mendapatkan Perhatian keluarga
Termasuk perilaku imunisasi imunisasi lengkap terhadap pencegahan
anggota keluarga, ANC, - Ibu pasien memeriksaan penularan penyakit
gerakan pencegahan penyakit kehamilan ke bidan dan dinilai baik.
lain yang telah dianjurkan puskesmas.
(baik penyakit menular - Setiap anggota keluarga yang
maupun tidak menular). sakit dibawa berobat ke
puskesmas
Gizi Keluarga: - Cara pengadaan : belanja dan Pasien dan
Pengaturan makanan masak sendiri. keluarganya
keluarga, mulai cara - Kuantitas: Keluarga pasien mengkonsumsi
pengadaan, kuantitas dan sarapan pagi teratur. makanan yang belum
kualitas makanan serta - Kualitas: memenuhi kriteria
perilaku terhadap diet yang Makan pagi: minum teh seimbang dan jarang
dianjurkan bagi penyakit manis. konsumsi buah-
tertentu pada anggota Makan siang dan makan malam: buahan.
keluarga. 1½ centong nasi, 1 potong ikan
atau 1 butir telur atau 1 potong
ayam
Buah-buahan 1x/ seminggu.
Sayuran 1 x/minggu
Rata-rata minum air putih 2-4
gelas/hari
- Diet:
Kurang protein
Kurang lemak
Kurang vitamin dan mineral
Latihan jasmani/aktifitas Pasien berusia 46 tahun. Pasien aktif sesuai
fisik Aktivitas pasien sehari-hari dengan
Kegiatan keseharian untuk sebagai ibu rumah tangga sering Teman seusianya.
menggambarkan apakah berkumpul bersama tetangga.
sedentary life cukup atau .
teratur dalam latihan jasmani.
Physical exercise tidak selalu
harus berupa olahraga seperti
sepak bola, badminton, dsb.
Penggunaan pelayanan - Dalam penggunaan layanan Dalam penggunaan
kesehatan kesehatan keluarga ini selalu pelayanan kesehatan
Perilaku keluarga apakah berobat ke Puskesmas karena dirasa cukup baik
datang ke posyandu, jarak yang dekat. karena adanya
puskesmas, dsb untuk - Keluarga rutin mengikuti tindakan pengobatan
preventif atau hanya kuratif, kegiatan posyandu yang untuk mencegah
atau kuratif ke pengobatan dilakukan di wilayah tempat semakin parahnya
komplimenter dan alternative. tinggal. penyakit.

Kebiasaan / perilaku suami pasien memiliki Dalam menjaga


lainnya yang buruk untuk kebiasaan kebiasaan/perilaku
kesehatan: merokok, sebanyak 1 bungkus disimpulkan kurang
Misalnya merokok, minum sehari, sejak ±20 tahun yang baik.
alkohol, bergadang, dsb. lalu, dan terkadang merokok di
dalam rumah
4.7 Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Keluarga
Tabel 4.8 Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Puskesmas dan Keluarga cukkup sering
kesehatan yang Posyandu menggunakan fasilitas kesehatan
digunakan oleh keluarga sesuai dengan kebutuhannya.
Cara mencapai pusat Menggunakan ojek/ Keluarga bisa mencapai tempat
pelayanan kesehatan jalan kaki pelayanan kesehatan tanpa ada
tersebut kendala kendaraan
Tarif pelayanan  Sangat mahal Pasien menggunakan BPJS
kesehatan tersebut  Mahal sehingga dapat memanfaatkan
dirasakan  Terjangkau fasilitas BPJS yang ada untuk
 Murah berobat.
 Gratis
Kualitas pelayanan  Sangat baik Baik
kesehatan tersebut  Baik
dirasakan  Biasa
 Tidak memuaskan
 Buruk
Tabel 4.9 Lingkungan tempat tinggal
Kepemilikan rumah : rumah milik saudara
Daerah perumahan : padat kumuh
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan pembina untuk
lingkungan tempat tinggal
2
Luas rumah : 5x6 m Kurang
Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang Padat
2
Luas halaman rumah : 2x1m Sempit
Tidak bertingkat
Lantai rumah : semen
Dinding rumah : semen
Penerangan didalam rumah Baik
Jendela: ada
Listrik : ada
Ventilasi Kurang
Kelembapan rumah : lembab
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada
Kebersihan dalam rumah Tidak rapi
Tata letak barang dalam rumah Tidak rapi
Kamar mandi : ada Bersih
Jamban : ada
Saluran pembuangan dengan sumber air
bersih : jauh

4.8 Pengkajian Masalah Kesehatan


A. Masalah internal
a. Ruangan lembab
b. Suami pasien kebiasaan merokok didalam rumah
c. Suami ,dan anak-anak pasien memiliki kebiasaan memakai
handuk bersama
d. Kebiasaan pasien jarang mencuci alas kasur dan handuk
e. Kebiasaan suami pasien pakaian yang sudah digunakan
digantung kemudian di pakai lagi
Pakaian bersih dan pakaian kotor tercampur
e. Kuantitas dan kualitas rumah kurang

B. Masalah eksternal
a. Atap rumah bocor mengakibatkan ruangan menjadi lembab.
b. Kasur tidak pernah di jemur.

4.9 Faktor-faktor yang berperan dalam penyelesaian masalah kesehatan


1. Faktor pendukung
- Pasien memiliki kartu BPJS.
- Keluarga pasien kooperatif dalam penyelesaian masalah kesehatan
pasien
- Keluarga pasien mau berobat ke puskesmas untuk mengobati
penyakit pasien
- Keluarga pasien mau terbuka mengenai keluhan penyakit pasien
2. Faktor penghambat
- Pengetahuan pasien mengenai penyakit, tatalaksana, pencegahan, dan
komplikasi mengenai gizi kurang pada pasien masih kurang.
- Anggapan pasien bahwa air PDAM yang membuat penyakitnya timbul
karena anaknya dan suaminya juga mengeluh hal yang sama serta
tetangga nya juga mengalami keluhan yang sama .
- Pasien tinggal dirumah yang kecil, tidak layak untuk ditempati oleh 5
anggota keluarga yang meningkatkan risiko terhadap penularan atapun
perkembangan peyakit menular.
- Status ekonomi yang rendah menjadi faktor penghambat pasien dan
keluargannya untuk mau mencoba memperbaiki keadaan rumahnya
sehingga rumah menjadi lembab karena atap rumah yang bocor.
4.10 Rencana pembinaan kesehatan
Melalui pendekatan komprehensif dan holistik
4.10.1 Preventif
- Menjaga kebersihan badan dengan mandi minimal 2x sehari, menggunakan
sabun dan air bersih.
- Tidak memakai pakaian terutama pakaian dalam yang belum dicuci berulang-
ulang.
- Mengganti pakaian setiap kali mandi dengan pakaian yang bersih.
- Memakain handuk, alat mandi, dan pakaian tidak bergantian dengan anggota
keluarga lain.
- Sering mengganti pakaian jika lembab dan berkeringat.
- Memakai pakaian terutama pakaian dalam yang menyerap keringat
- Hindari pemakaian pakaian yang berlapis-lapis.
- Hindari pemakain pakaian yang ketat.
- Jika berkeringat banyak, segera mandi dan mengganti pakaian.
- Menggunakan pakaian yang dicuci bersih, dijemur dibawah sinar matahari
sampai kering dan disetrika.
- Mengganti sprei secara teratur minimal 1 kali per minggu.
- Selalu memakai alas kaki tiap keluar rumah.
- Memotong kuku dan menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan pakai
sabun dibawah air mengalir setelah BAK dan BAB, sebelum makan.
- Menyimpan alat mandi ditempat yang bersih.
- Tetap membuka jendela sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan yang masuk
cukup.
- Mengurangi kontak dengan anggota keluarga yang sehat selama masih ada
keluhan gatal-gatal dan bercak merah.
- Olahraga teratur seperti jogging 2-3 kali/minggu masing-masing selama 30
menit.
- Istirahat yang cukup 6-8 jam sehari
- Tidak merokok dan minum minuman beralkohol

4.10.2 Promotif
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa penyakit gatal-gatal
dan bercak merah di pipi kiri dan kanan yang dideritanya disebabkan oleh
infeksi jamur yang menyerang kulit yaitu tinea korporis. Penyakit ini terutama
menyerang daerah-daerah yang lembab dan banyak berkeringat oleh karena itu
disarankan untuk mengganti pakaian ketika berkeringat banyak, tidak
menggunakan pakaian berlapis-lapis, tidak menggunakan pakaian ketat,
membuka jendela sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan yang masuk cukup
dan lingkungan tidak menjadi lembab.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa gatal-gatal dan
bercak merah yang dideritanya mudah menular melalui kontak langsung atau
pun tidak langsung misalnya melalui benda-benda yang terkontaminasi jamur
seperti pakaian, handuk, alat mandi atau sprei.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa tinea ini dapat
ditularkan melalui manusia, binatang, maupun tanah yang mengandung elemen
jamur, oleh sebab itu pasien dilarang untuk menggaruk kulitnya karena elemen
jamur tersebut bias menempel di kulit sehingga dapat menularkan ke bagian
tubuh yang lain. Selain itu beritahukan kepada pasien bahwa penggunaan
pakaian dan handuk bersamaan dengan pasien tinea dapat menularkan tinea.
Untuk binatang, diterangkan bahwa penularannya pada binatang peliharaan
seperti anjing, kucing yang mempunyai kelainan kulit dengan gambaran bulu-
bulu rontok dan ada bintik-bintik pada kulit atau kurap. Untuk tanah,
diterangkan untuk menggunakan sandal atau alas kaki jika berjalan ditanah atau
jika mempunyai hobi berkebun, anjurkan untuk menggunakan sarung tangan
dan setelah berkebun cuci tangan dengan sabun.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa gatal-gatal dan
bercak merah yang dideritanya sangat berhubungan dengan faktor kebersihan
diri maupun lingkungan, sehingga diperlukan untuk menjaga kebersihan diri
dengan cara mandi minimal 2 kali sehari, tidak menggunkan pakaian kotor
berulang-ulang, mencuci pakaian yang digunakan secara bersih dan dijemur
dibawah sinar matahari hingga kering serta disetrika, memakai alas kaki tiap
keluar rumah. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah
ditempat pembuangan sampah, tidak menggantung banyak pakaian di dinding
rumah.
- Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk-garuk bagian yang gatal,
diusahakan hanya ditepuk-tepuk atau ditekan-tekan bagian yang gatal, karena
dengan menggaruk bisa menyebabkan timbul luka yang baru dan menjadi
tempat masuk kuman sehingga pengobatan bisa lebih lama.
- Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa untuk pengobatan penyakit kulit
yang dideritanya memerlukan waktu yang lama 2 sampai 4 minggu dan kontrol
teratur.
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien juga perlu untuk mulai mengatur pola
hidup dengan menjaga agar berat badan normal, peningkatan konsumsi sayur
dan buah-buahan, mengurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak
serta tinggi kandungan gula dan olahraga teratur.

4.10.3 Kuratif

- CTM diminum 3 kali sehari sebanyak 1 tablet tiap kali minum.


- Salep Mikonazol 2% dioleskan 2 kali sehari pagi dan sore, setelah mandi, 3
cm diluar batas lesi.
- Vitamin B Complex diminum 1 kali sehari sebanyak 1 tablet tiap kali
minum.

4.10.4 Rehabilitatif
- Kontrol ke puskesmas 3 hari lagi untuk melihat perkembangan penyakit
setelah minum obat.
- Kontrol ke puskesmas apabila keluhan menetap atau bertambah.

Dinas Kesehatan Kota Padang


Puskesmas Alai
Dokter :-
Tanggal : 23 April 2019
R/ Mikonazol salf No. I
S ue ( 2-3 kali sehari)
R/ CTM tab 4 mg No. X
Sprn tab 1 maks 3
R/ Vit. B Complex No. X
S 1 dd tab 1

Pro : Ny. H
Umur : 46 tahun
Alamat : Jalan Gunung Ledang No 23
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Daftar masalah:
1. Pasien cuek akan kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal
2. Pengetahuan keluarga mengenai pentingnya kebersihan diri dan
lingkungan sangatlah kurang
3. Atap rumah bocor sehingga rumah menjadi lembab
4. Setiap ruangan rumah pasien lembab
3. Kasur tidak pernah dijemur
6. Anggota keluarga pasien ada yang merokok
7. Keluarga berada di status ekonomi menengah kebawah
8 Kecenderungan pasien untuk menggantung pakaian kotor disembarang
tempat dan digunakan kembali keesokannya
9. Pakaian yang sudah dicuci ditumpuk-tumpuk dalam kamar dan berantakan
10. Pemakaian handuk bersama
11. Alas kasur dan handuk jarang dicuci
12. Pasien tidak terbiasa mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah
beraktivitas sehari-hari
13. Hygiene dan sanitasi yang buruk
Intervensi:
1. Mengedukasi kepada pasien dan anggota keluarga mengenai masalah
kesehatan, dimana pasien mengalami penyakit kulit. Hal ini kemungkinan
besar disebabkan karena kebersihan diri dan lingkungan pasien yang kurang,
edukasi pada pasien dilakukan dengan edukasi langsung dan pemberian
pamflet.
2. Mandi minimal dua kali sehari, setelah mandi, keringkan kulit dengan baik
terutama pada kulit di muka, sela jari, dan pada kulit yang saling bersentuhan
(lipatan) seperti di lipat paha, bawah payudara, dan ketiak
3. Selalu mengganti pakaian terutama jika lembab
4. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat dan tak menyerap keringat
5. Hindari penggunaan handuk, topi, sikat rambut dan pakaian secara bergantian
terutama dengan orang yang terinfeksi
6. Menghindari kontak dengan binatang peliharaan jika dicurigai terinfeksi jamur
7. Hindari garukan pada area yang terinfeksi.
8. Pakaian jangan ditumpuk
9. Ganti sprei kasur dan handuk secara berkala, minimal 1x seminggu
10. Menjemur kasur minimal 1 kali sebulan atau kalau basah dan lembab
11. Ruangan yang lembab sangat disukai jamur sebagai penyebab penyakit pada
pasien sehingga diperlukan ventilasi dan pencahayaan rumah pasien yang
baik dengan sering membuka jendela saat pagi dan siang hari
12. Saluran pembuangan (parit) dibersihkan
13. Memakai alas kaki
14. Memberikan pamflet dan menjelasan isi pamflet mengenai tinea pada
pasien untuk menambah pengetauan pada pasien tentang penyakit tersebut

5.2 Saran

1. Membuat jadwal kunjungan rutin ke puskesmas ke rumah pasien untuk


meninjau .
2. Melakukan pengecekan kandungan air PDAM yang digunakan rumah pasien
dan lingkungan tempat tinggal pasien
3. Menjalankan program kesehatan lingkungan, seperti
DAFTAR PUSTAKA

1. Suhardjo. Perancanaan Pangan dan Gizi. Edisi I. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.
2. Direktorat Bina Gizi,. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi. 2011.
3. Sihadi. Kajian Profil Gizi Buruk di Klinik Pusat Penelitian Pengembangan Gizi
dan Makanan. Gizi Indonesia . 2009, 32:1.
4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
2013.
5. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Indonesia Dasar Tahun 2013. Jakarta:
i
Kemenkes R I. 2013.

6. Tanuwidjaya S. Konsep Umum Tumbuh Kembang. Dalam (Ikatn Dokter Anak


Indonesia) Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi I. Jakarta: Sagung Seto.
2002.
7. Supariasa IDN, Bakri B. Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC. 2001.
8. Saputra W. Faktor Demografi dan Risiko Gizi Buruk dan Gizi Kurang. 2012.
9. Puspitawati N. Santasi Lingkungan yang Tidak Baik Mempengaruhi Status Gizi
Balita. Jurnal STIKES. 2013, 6:1.
10. Novitasari D. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk Pada Balita yang di
Rawat di RSUP. Kariadi Seamarang. Karya Tulis Ilmiah. Universitas
Diponegoro. 2012.
11. Istiono W, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Berita
Kedokteran Masyarakat. 2009, 25:3.
12. Elisanti, A D. Pemetaan Status Gizi Balita di Indonesia. Indonesian Journal for
Health Science. 2017, 1:1 hal 37-42.
13. Narendra MB, 2002. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Dalam
(Ikatan Dokter Indonesia) Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi I. Jakarta:
EGC.
14. Morris JC, 2013. Pedoman Gizi. Jakarta: EGC.
15. Marimbi H, 2010. Tumbuh Kemabang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada
Balita. Yogjakarta: Nuha Medika.
16. Gibney MJ, Margetls BM, Kearney JM, Arab L, 2009. Gizi Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC.
17. Hidayat AA, 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba.
18. Arisman, 2010. Buku ajar ilmu gizi : Gizi dalam daur kehidupa. Jakarta : EGC.
19. Bappenas, 2011. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2011-2015. Jakarta
20. Resmiati, 2012. Analisis Spasial Faktor Resiko Kejdian Gizi Buruk Pada Anak
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas auh Kecematan Pauh Kota Padang Tahun
2012. Skripsi. FKM - UNAND.
21. Indriana S, 2005. Hubungan Pendapatan, Pengetahuan Gizi Ibu dengan
Ketersediaan Ikan Tingkat Rumah Tangga Daerah Perkotaan. Jurnal Gizi
Indonesia, Vol. 1, No. 1, Desember 2005.
DOKUMENTASI KELUARGA BINAAN

Gambar1. Tampak depan rumah pasien


Gambar2. Tampak ruang tamu rumah pasien
Gambar 3. Tampak kamar tidur pasien
Gambar 4. Tampak kamar mandi pasien
Gambar 5. Tampak atap rumah pasien

Gambar 6. Tampak sisi samping diluar rumah pasien


Gambar 7. Penyuluhan dengan media pamflet

Gambar 8. penyerahan pamflet

46

Anda mungkin juga menyukai