BAB 4 Kabin
BAB 4 Kabin
BAB 4
ANALISIS MASALAH
Rani
3. Anak Perempuan 15 th SMP Pelajar
Salman
4. Anak Laki-laki 12 th SD Pelajar
Asraf
5. Anak Laki-laki 6 th - -
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
MENINGGAL
PASIEN
4.2 Eco-map
KESEHATAN INDIVIDU
a. Nama/Jenis Kelamin/Umur : Tn. Sabarudin/laki-laki /52 tahun
Pekerjaan/Pendidikan : buruh /SMP
b. Hubungan dengan pasien : suami pasien
Riwayat kebiasaan :
- Suami pasien saat bekerja sebagai buruh , jarang berolahraga,
makan teratur, dan status gizi normal.
- Suami pasien merokok sebanyak 1 bungkus perhari. S u a m i
pasien kadang-kadang merokok di dalam rumah.
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat batuk-batuk lama disangkal
- Riwayat DM, hipertensi, penyakit jantung, dan keganasan tidak ada.
26
Hubungan dengan Pasien : Pasien
Riwayat kebiasaan :
- Pasien seorang ibu rumah tangga, jarang berolahraga dan makan
teratur
- Status gizi ibu pasien normal
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat batuk- batuk lama tidak pernah.
- Riwayat DM, hipertensi, penyakit jantung, dan keganasan tidak ada.
Riwayat KB
- KB suntik 3 bulan
APGAR SCORE
KELUARGA Skoring:
- Hampir selalu : 2 poin
- Kadang-kadang : 1 poin
- Jarang/tidak : 0 poin
Tabel 4.3. APGAR Tn. Sabarudin(Ayah)
APGAR Sering/selalu Kadang- Jarang/tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya √
membahas dan membagi masalah
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya √
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya √
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya √
dan saya membagi waktu bersama-
sama
Rekomendasi nilai APGAR Tn. Sabarudin untuk keluarga: 7 poin
B. Masalah eksternal
a. Atap rumah bocor mengakibatkan ruangan menjadi lembab.
b. Kasur tidak pernah di jemur.
4.10.2 Promotif
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa penyakit gatal-gatal
dan bercak merah di pipi kiri dan kanan yang dideritanya disebabkan oleh
infeksi jamur yang menyerang kulit yaitu tinea korporis. Penyakit ini terutama
menyerang daerah-daerah yang lembab dan banyak berkeringat oleh karena itu
disarankan untuk mengganti pakaian ketika berkeringat banyak, tidak
menggunakan pakaian berlapis-lapis, tidak menggunakan pakaian ketat,
membuka jendela sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan yang masuk cukup
dan lingkungan tidak menjadi lembab.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa gatal-gatal dan
bercak merah yang dideritanya mudah menular melalui kontak langsung atau
pun tidak langsung misalnya melalui benda-benda yang terkontaminasi jamur
seperti pakaian, handuk, alat mandi atau sprei.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa tinea ini dapat
ditularkan melalui manusia, binatang, maupun tanah yang mengandung elemen
jamur, oleh sebab itu pasien dilarang untuk menggaruk kulitnya karena elemen
jamur tersebut bias menempel di kulit sehingga dapat menularkan ke bagian
tubuh yang lain. Selain itu beritahukan kepada pasien bahwa penggunaan
pakaian dan handuk bersamaan dengan pasien tinea dapat menularkan tinea.
Untuk binatang, diterangkan bahwa penularannya pada binatang peliharaan
seperti anjing, kucing yang mempunyai kelainan kulit dengan gambaran bulu-
bulu rontok dan ada bintik-bintik pada kulit atau kurap. Untuk tanah,
diterangkan untuk menggunakan sandal atau alas kaki jika berjalan ditanah atau
jika mempunyai hobi berkebun, anjurkan untuk menggunakan sarung tangan
dan setelah berkebun cuci tangan dengan sabun.
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien bahwa gatal-gatal dan
bercak merah yang dideritanya sangat berhubungan dengan faktor kebersihan
diri maupun lingkungan, sehingga diperlukan untuk menjaga kebersihan diri
dengan cara mandi minimal 2 kali sehari, tidak menggunkan pakaian kotor
berulang-ulang, mencuci pakaian yang digunakan secara bersih dan dijemur
dibawah sinar matahari hingga kering serta disetrika, memakai alas kaki tiap
keluar rumah. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah
ditempat pembuangan sampah, tidak menggantung banyak pakaian di dinding
rumah.
- Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk-garuk bagian yang gatal,
diusahakan hanya ditepuk-tepuk atau ditekan-tekan bagian yang gatal, karena
dengan menggaruk bisa menyebabkan timbul luka yang baru dan menjadi
tempat masuk kuman sehingga pengobatan bisa lebih lama.
- Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa untuk pengobatan penyakit kulit
yang dideritanya memerlukan waktu yang lama 2 sampai 4 minggu dan kontrol
teratur.
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien juga perlu untuk mulai mengatur pola
hidup dengan menjaga agar berat badan normal, peningkatan konsumsi sayur
dan buah-buahan, mengurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak
serta tinggi kandungan gula dan olahraga teratur.
4.10.3 Kuratif
4.10.4 Rehabilitatif
- Kontrol ke puskesmas 3 hari lagi untuk melihat perkembangan penyakit
setelah minum obat.
- Kontrol ke puskesmas apabila keluhan menetap atau bertambah.
Pro : Ny. H
Umur : 46 tahun
Alamat : Jalan Gunung Ledang No 23
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Daftar masalah:
1. Pasien cuek akan kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal
2. Pengetahuan keluarga mengenai pentingnya kebersihan diri dan
lingkungan sangatlah kurang
3. Atap rumah bocor sehingga rumah menjadi lembab
4. Setiap ruangan rumah pasien lembab
3. Kasur tidak pernah dijemur
6. Anggota keluarga pasien ada yang merokok
7. Keluarga berada di status ekonomi menengah kebawah
8 Kecenderungan pasien untuk menggantung pakaian kotor disembarang
tempat dan digunakan kembali keesokannya
9. Pakaian yang sudah dicuci ditumpuk-tumpuk dalam kamar dan berantakan
10. Pemakaian handuk bersama
11. Alas kasur dan handuk jarang dicuci
12. Pasien tidak terbiasa mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah
beraktivitas sehari-hari
13. Hygiene dan sanitasi yang buruk
Intervensi:
1. Mengedukasi kepada pasien dan anggota keluarga mengenai masalah
kesehatan, dimana pasien mengalami penyakit kulit. Hal ini kemungkinan
besar disebabkan karena kebersihan diri dan lingkungan pasien yang kurang,
edukasi pada pasien dilakukan dengan edukasi langsung dan pemberian
pamflet.
2. Mandi minimal dua kali sehari, setelah mandi, keringkan kulit dengan baik
terutama pada kulit di muka, sela jari, dan pada kulit yang saling bersentuhan
(lipatan) seperti di lipat paha, bawah payudara, dan ketiak
3. Selalu mengganti pakaian terutama jika lembab
4. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat dan tak menyerap keringat
5. Hindari penggunaan handuk, topi, sikat rambut dan pakaian secara bergantian
terutama dengan orang yang terinfeksi
6. Menghindari kontak dengan binatang peliharaan jika dicurigai terinfeksi jamur
7. Hindari garukan pada area yang terinfeksi.
8. Pakaian jangan ditumpuk
9. Ganti sprei kasur dan handuk secara berkala, minimal 1x seminggu
10. Menjemur kasur minimal 1 kali sebulan atau kalau basah dan lembab
11. Ruangan yang lembab sangat disukai jamur sebagai penyebab penyakit pada
pasien sehingga diperlukan ventilasi dan pencahayaan rumah pasien yang
baik dengan sering membuka jendela saat pagi dan siang hari
12. Saluran pembuangan (parit) dibersihkan
13. Memakai alas kaki
14. Memberikan pamflet dan menjelasan isi pamflet mengenai tinea pada
pasien untuk menambah pengetauan pada pasien tentang penyakit tersebut
5.2 Saran
1. Suhardjo. Perancanaan Pangan dan Gizi. Edisi I. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.
2. Direktorat Bina Gizi,. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi. 2011.
3. Sihadi. Kajian Profil Gizi Buruk di Klinik Pusat Penelitian Pengembangan Gizi
dan Makanan. Gizi Indonesia . 2009, 32:1.
4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
2013.
5. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Indonesia Dasar Tahun 2013. Jakarta:
i
Kemenkes R I. 2013.
46