Bank Dunia (bahasa Inggris: World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional
yang menyediakan pinjaman[2] kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.
Tujuan resmi Bank Dunia adalah pengurangan kemiskinan. Menurut Articles of Agreement Bank
Dunia (sebagaimana telah diubah, efektif sejak 16 Februari 1989) seluruh keputusannya harus
diarahkan oleh sebuah komitmen untuk mempromosikan investasi luar negeri, perdagangan
internasional, dan memfasilitasi investasi modal.[3]
Bank Dunia berbeda dengan Grup Bank Dunia (World Bank Group), dimana Bank Dunia hanya
terdiri dari dua lembaga: Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan
(International Bank for Reconstruction and Development) (IBRD) dan Asosiasi Pembangunan
Internasional (International Development Association) (IDA), sementara Grup Bank Dunia
mencakup dua lembaga tersebut ditambah tiga lagi:[4] International Finance Corporation (IFC),
Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International Centre for Settlement of
Investment Disputes (ICSID).
Pengoperasian Bank Dunia dijaga melalui pembayaran sebagaimana diatur oleh negara-negara
anggota. Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan dalam bidang seperti pendidikan, pertanian
dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara
anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa
langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau
demokrasi dikembangkan.
Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian
yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 Juli–22 Juli 1944 di kota Bretton Woods.
Markas Bank Dunia berada di Washington, DC, Amerika Serikat. Secara teknis dan struktural
Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional sangat berbeda dari
badan-badan PBB lainnya.
Kritik
Sebuah demonstran dalam unjuk rasa terhadap Bank Dunia di Jakarta, Indonesia.
Meski sering menjadi harapan negara miskin sebagai sumber pinjaman dana pembangunan, Bank
Dunia sering dikritik oleh para penentang "neo-kolonial" korporasi globalisasi. Para penentang
ini, yang sering disebut sebagai anti-globalisasi, menyalahkan Bank Dunia karena melemahkan
kedaulatan negara penerima pinjaman melalui liberalisasi ekonomi.
Kritik yang paling umum adalah Bank Dunia berada dalam pengaruh negara-negara tertentu
(terutama Amerika Serikat), yang mendapat manfaat paling banyak dari aktivitas Bank Dunia.
Kritik lainnya antara lain bahwa Bank Dunia beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
neoliberalisme, berdasarkan keyakinan bahwa pasar (bebas) dapat membawa kemakmuran
kepada negara-negara yang mempraktekkan kompetisi bebas, tanpa campur tangan apa pun.
Dalam perspektif ini, reformasi yang berinspirasikan "neo-liberal" tidak selalu tepat bagi negara-
negara yang mengalami konflik (perang etnis, konflik perbatasan, dsb.) atau yang telah lama
berada dalam kondisi tertekan (diktator atau penjajahan) dan negara yang tidak memiliki sistem
politik demokratis yang stabil. Dalam sudut pandang ini, Bank Dunia lebih memilih masuknya
perusahaan-perusahaan asing dibandingkan pengembangan ekonomi lokal negara yang
bersangkutan.
Di sisi lain, kaum liberal mengkritik Bank karena hanya berperan sebagai organisasi politik
murni. Dalam perspektif ini, Bank justru merepresentasikan penolakan terhadap konsep
kemampuan pasar dalam mengatur ekonomi. Kaum liberal melihatnya sebagai alat yang dimiliki
negara, untuk ekonomi internasional, yang bekerja untuk menutupi borok-borok dari kebijakan
yang sedang dilakukan negara tersebut. Dalam sudut pandang ini, Bank Dunia mengambil
tanggungjawab ekonomi liberal, dan tidak membiarkan kebijakan negara pada tempatnya.
Selama periode 1972 hingga 1989, Bank Dunia tidak melakukan pengujian lingkungan dan tidak
mensyaratkan uji lingkungan dalam setiap proyek yang diajukan. Pengujian hanya dilakukan
pada sebagian kecil proyek, dimana staf bagian lingkungan, pada awal 1970-an, mengirimkan
formulir ceklist kepada peminjam, dan si peminjam kemudian mengirimkan dokumentasi detail
dan saran-saran untuk analisis.
Juga dalam periode ini, Bank Dunia gagal dalam memperhitungkan faktor lingkungan sosial,
yang paling jelas terlihat dalam program Transmigrasi Indonesia tahun 1974 (Transmigrasi V).
Penting untuk diperhatikan bahwa hal ini terjadi setelah pembentukan kantor lingkungan Bank
Dunia (OESA) pada tahun 1971. Menurut kritikus Bank Dunia, Le Prestre, Transmigrasi V
adalah program pemindahan penduduk terbesar yang pernah dicoba... dirancang untuk
memindahkan 65 juta penduduk dari negara berpenduduk 165 juta (pada saat itu) dalam tempo
20 tahun. Tujuannya adalah perbaikan kondisi ekonomi dan sosial dari pulau-pulau berpenduduk
padat, mengurangi tingkat pengangguran di Jawa, relokasi tenaga kerja ke daerah lain, dan
"memperkuat kesatuan nasional melalui integrasi etnis, dan peningkatan standar hidup orang
miskin. Proyek transmigrasi ini dianggap gagal karena dalam beberapa kasus terjadi bentrokan
antara penduduk lokal dan transmigran, dan beberapa hutan tropis menjadi rusak karena dibuka
menjadi ladang pertanian.
Bank dunia memberi pinjaman dengan tarif preporsional kepada negara – negara anggota yang
sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya pihak bank juga meminta bahwa langkah –
langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya tindak korupsi dapat dibatasi atau demokrasi
dikembangkan. Bank Dunia didirikan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional
mengenai perjanjian yang dicapai pada koferensi yang berlangsung pada 1 Juli – 22 Juli 1944
dikota Bretton Wods. Markas Bank Dunia bersada di Washington DC Amerika Serika. Secara
teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional
sangat berbeda dari badan – badan PBB lainnya.
IMF dijuluki organisasi internasional paling berkuasa di abad 20, yang sangat besar pengaruhnya
bagi kesejahteraan sebagian besar penduduk bumi. Ada pula yang mengolok – ngolok IMF
sebagai singkatan dari “Institute Of Mistery and Famine” (Lembaga Kesengsaraan dan
Kelaparan). Sebagaimana halnya Bank Dunia, lembaga ini dibentuk sebagai hasil kesepakatan
Bretton Wods setelah perang dunia II. Menurut pencetusnya, Keynes dan Dexter White
tujuannya adalah menviptakan lembaga demokratis yang menggantikan kekuasaan para bankir
san pemilik modal internasional yang bertanggung jawab terhadap resesi ekonomi pada dekade
1930an, akan tetapi peran itu sekarang berbalik 180 derajat setelah IMF dan Bank Dunia
menerapkan model ekonomi neo-liberal yang menguntungkan para pemberi pinjaman, bankir
swasta dan investor internasional.
Tujuan IMF
Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin dicapai oleh IMF, yaitu :
a. Untuk memajukan kerjasama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga
b. Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia
c. Untuk memajukan stabilitas kurs valuta asing
d. Untuk mengurangi dan membatasi praktek – praktek pembatasan terhadap pembayaran
internasional
e. Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek atau
jangka menengah yang dibutuhkan guna mempertahankan kurs valuta asing yang stabil selama
neraca pembayaran mengalami defisit yang sifatnya semnetara sampai dapat diatasi dengan jalan
menyesuaikan tingginya kurs devisa.
f. Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran
Fungsi IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek – proyek produktif dalam pembangunan
ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk
tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara – negara non-anggota
IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber
daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan tanggung jawab untuk
membantu dalam promosi perdagangan luar negri terutama dalam barang – barang modal
diantara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara – negara anggota dan
memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di
negara- negara muslim untuk menyesuaikan diri dengan syariah.
Tujuan IDB
Untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara – negara anggota dan
masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama – sama sesuai dengan prinsip –
prinsip syariah yaitu hukum islam.
Fokus Kerjasama
a. Pembangunan manusia
b. Pembangunan pertanian dan ketahanan pangan
c. Pembangunan infrastruktur
d. Kejasama perdagangan antar negara anggota
e. Pembangunan sektor swasta
f. Kajian dan pengembangan dibidang ekonomi, perbankan dan keuangan islam
Tujuan ADB
a. Memberikan pinjaman dan melakukan investasi modal untuk mempercepat pembangunan
ekonomi dan sosial negara berkembang
b. Memberikan bantuan teknis dalam rangka persiapan dan pelaksanaan proyek pembangunan
c. Mempromosikan investasi untuk sektor publik dan swasta untuk tujuan pembangunan
d. Membuat tanggapan terhadap permintaan tenaga teknik dari negara anggota dalam rangka
koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan.
Pada awalnya pendirian ADB hanya beranggotakan 31 negara dan saat ini berkembang menjadi
59 negara yang terdiri dari 43 negara kawasan Asia dan 16 negara diluar Asia. Kantor pusat
ADB berkedudukan di Manila Philipina memiliki 22 kantor cabang / perwakilan di beberapa
negara Asia dan USA.
Sumber :
http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/bank-dunia
http://id.wikipedia.org/wiki/bank_dunia
http://yudhit.wordpress.com/fungsi-IDB
http://wurihastuti.blogspot.com
Lembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat
internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang diberikan
oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang rendah dan
jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan
tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta.
Bentuk lembaga keuangan internasional:
A. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)
The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan
lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong
investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang
yang menjadi anggotanya.
ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-pemerintah dari berbagai
negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-aktifitas dititik beratkan di wilayah
Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia, sebagian besar struktur permodalannya bersumber
dari negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas dewan
direksinya. Selain itu, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu
permodalan ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi dan
para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan sebuah organisasi Asia,
melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia.
1. Latar belakang berdirinya Asian Development Bank
Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi untuk
membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk
negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini
diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya perkembangan rasa
nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia II mendorong rasa kerja sama di antara negara-
negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-
negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti
Economics Commission for Asia and the Far East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah
menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan
berkembang. Asian Development Bank didirikan untuk berfungsi dan mencapai tujuan-tujuan sebagai
berikut:
2. Fungsi dan tujuan asian development bank
a. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia untuk tujuan-tujuan
pembangunan.
b. Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan, dengan
memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang
berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara
keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-
negara yang sulit berkembang di wilayah Asia.
c. Memenuhi permintaan neara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih
memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-negara Asia sendiri.
d. Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan
berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan usulan bagi proyek-
proyek tertentu.
e. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB terutama ECAFE dan juga dengan
berbagai lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik
pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana disuatu
wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga
terebut.
f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan
Asian Development Bank.
3. Struktur organisasi Asian development Bank
a. Dewan komisaris
Dewan Komisaris merupakan badan pembuat keputusan tertinggi dalam ADB. Setiap negara anggota
memilih seorang wakil dan seorang calon penggantinya. Seluruh wewenang ADB berada pada Dewan
Komisaris, yang dapat mendelegasikan kekuasannya kepada Dewan Direksi, kecuali untuk hal-hal
tertentu, seperti pendaftaran negara anggota baru, perubahan dalam struktur permodalan ADB,
pemilihan dan pengangkatan para direksi serta Direktur Utama dan perubahan-perubahan dalam
anggaran dasar.
b. Hak suara
Jumlah hak suara dari setiap negara anggota terdiri dari seluruh hak suara utama dan hak suara
proporsional. Hak suara utama terdiri dari hak suara para negara anggota dengan pembagian yang sama
per anggota, dan meliputi 20% dari total hak suara. Hak suara proporsional terdiri dari hak suara para
negara anggota yang proporsional dan jumlah saham mereka terhadap modal ADB. Setiap komisaris
dalam Dewan Komisaris, bertugas untuk menyampaikan jumlah suara dari negara yang diwakilinya.
Pertemuan antar anggota Dewan Komisaris dilaksanakan paling tidak setahun sekali.
c. Dewan direksi
Tanggung jawab atas arah kebijaksanaan umum kegiatan-kegiatan ADB, berada pada dewan direksi.
Dewan direksi terdiri dari 12 orang direktur, 8 diantaranya mewakili negara-negara di Asia, dan 4 lainnya
mewakili wilayah diluar Asia. Dewan direksi melaksanakan seluruh wewenang yang didelegasikan oleh
Dewan Komisaris (sebagaimana yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar) juga mengambil
keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemberian pinjaman, jaminan dan investasi-
investasi lain yang dilaksanakan ADB, program pinjaman-pinjaman dari pihak luar ADB, bantuan teknis
dan lain-lain kegiatan ADB juga menyetujui anggaran administratif dan menyerahkan proforma anggaran
setiap tahun buku untuk disetujui oleh Dewan Komisaris. Para direktur meenduduki jabatanyya untuk
masa jabatan 2 tahun, dan dapat dipilih kembali. Masing-masing direktur menujuk seorang wakilnya.
Setiap direktur bertugas menyampaiakan jumlah suara yang memilihnya. Seluruh keputusan harus
didasarkan kepada suara mayoritas, kecuali bila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar.
d. Direktur utama
Direktur utama sebagai ketua dari Dewan Direksi, bertanggung jawab atas organisasi dan aktifitas-
aktifitas ADB, bertugas selama jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
e. Wakil direktur utama
Wakil direktur utama merupakan tangan kanan Direktur Utama dalam mengelola aktifitas-aktifitas ADB.
Dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir ataupun ada suatu tugas yang diluar kapasitasnya, maka
Wakil Direktur utama yang menggantikannya.
4. Keanggotan
Keanggotaan ADB terbuka untuk:
a. Anggota-anggota ECAFE, dan
b. Negara-negara di wilayah Asia dan negara-negara berkembang diluar wilayah Asia yang telah menjadi
anggota PBB atau anggota dari badan-badan PBB.
Pendaftaran anggota mensyaratkan pungutan suara paling sedikit dua per tiga anggota Dewan Komisaris
yang mewakili tidak kurang dari tiga perempat total suara yang diberikan anggota.
Catatan:
ECAFE (the Economic Commission for Asia and the Fart East) merupakan suatu badan khusus PBB yang
berpusat di Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 1947, atas inisiatif dari negara-negara Asia anggota
PBB, yang bertujuan untuk memeperoleh pengakuan atas status Asia yang baru dalam segala kejadian-
kejadian di dunia. Pusat aktifitasnya tidak hanya antikolonialisme, tapi juga menyokong bantuan-
bantuan finansial untuk Asia.
GAMBAR
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara untuk disahkan. Akhirnya Anggaran
Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda tangani oleh 28 negara di
Washington D.C. seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari kedua
lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25 Juni 1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk memberikan atau
menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang
produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi
pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun
sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara
asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing.
Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi
bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat
pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan
pembangunan.
6. Bank dunia berhubungan erat dengan IMF, united nation, UNDP, FAO, UNESCO
Bank Dunia berlaku sebagai agen pelaksana untuk studi kelayakn sebelum penanaman modal
dilaksanakan oleh UNDP. Direktur Utama Bank Dunia adalah anggota dari International Agency
Consultative Board of The UNDP. Para staff dari UNESCO bekerja sama secara ekstensif dengan Bank
Dunia dalam mengidentifikasikan dan menyiapkan proyek-proyek dibidang Pertanian dan Pendidikan.
Bank Dunia membayar FAO dan UNESCO untuk jasa-jasa ini yang dilaksanakan dibawah program kerja
sama yang disetujui secara formal. Bank Dunia sama dengan WHO dan ILO. Para staff WHO dan ILO
ditugaskan ke berbagai negara untuk berbagai misi yang ada.
10. Kriteria yang Dijalankan Bank Dunia dalam Mengevaluasi Pendayagunaan Dana Sebuah Negara
Bank Dunia secara periodik mengirim misi ekonomi pada negara-negara anggotanya untuk melihat
kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut dan kebijaksanaan- kebijaksanaan
perekonomiannya.
ini meliputi kebijaksanaan pemerintah mengenai perpajakan dan investasi, rencana pembangunan,
pencapaian target yang direncanakan, pola pengeluaran negara, penggunaan bantuan luar negeri,
mobilitas dan alokasi, sumber dana yang ada, program pengembangan lembaga dan lain-lain.
Bank Dunia dapat memberikan konsultasi dan saran-saran mengenai perubahan kebijaksanaan kepada
pemerintah suatu negara berdasarkan apa yang diperoleh Bank Dunia dari misi ekonomi yang
bersangkutan.
Pengkajian IDB§
IDB adalah institusi pembiayaan perdagangan dan proyek terbesar ddi dunia islam.mereka telah
berkontribusi besar dalam mengembangkan kinerja ekonomi di Negara – Negara anggotanya dan
membantu meningkatkan kesadaran pendidikan dinegara tersebut.IDB mempersiapkan Negara anggota
OIC untuk keanggotaan world trade organization(WTO).
REFERENSI